Kita semua tentu sepakat bahwa ketrampilan membaca hasil EKG sangat penting dalam
praktek sehari-hari, Betul?
Tidak terbatas pada pasien-pasien dengan angina pektoris yang khas, kemampuan membaca
EKG sangat penting dalam menegakkan diagnosis dan memonitoring performa jantung
pasien.
Jadi, hal prinsip yang utama dalam membaca EKG adalah mampu membedakan apakah
hasil EKG ini normal atau abnormal. Sepakat ya?
Jadi, untuk tau gambaran EKG normal kita harus tahu, Bagaimana sih Gambaran Aktivitas
Jantung yang Normal hasil rekaman EKG?
Aktivitas jantung listrik yang normal artinya jantung berfungsi secara fisiologis,
menjalankan fungsinya sebagai pemompa "darah bersih" ke seluruh tubuh, dan memompa
"darah kotor" ke paru-paru untuk dibersihkan. Artinya juga, aktivitas jantung listrik yang
normal adalah pola yang sama yang didapatkan hampir lebih dari 90% hasil EKG pasien
yang sehat, tanpa keluhan penyakit jantung.
Oke, jadi prinsipnya ada 5 komponen dasar yang harus dimiliki sebuah gambaran EKG
yang normal
1. Gelombang P. Gelombang ini pada umumnya berukuran kecil dan merupakan hasil
depolarisasi atrium kanan dan kiri. Kelainan pada atrium akan menyebabkan kelainan pada
gelombang ini.
2. Segmen PR. Segmen ini merupakan garis isoelektrik yang menghubungkan gelombang P
dan gelombang QRS. Menggambarkan aktivitas listrik dari atrium ke ventrikel. Gangguan
konduksi dari atrium ke ventrikel akan menyebabkan perubahan pada segmen PR.
3. Gelombang Kompleks QRS. Gelombang kompleks QRS ialah suatu kelompok gelombang
yang merupakan hasil depolarisasi ventrikel kanan dan kiri. Gelombang kompleks QRS
pada umumnya terdiri dari gelombang Q yang merupakan gelombang ke bawah yang
pertama, gelombang R yang merupakan gelombang ke atas yang pertama, dan gelombang
S yang merupakan gelombang ke bawah pertama setelah gelombang R.
4. Gelombang ST. Segmen ini merupakan garis isoelektrik yang menghubungkan kompleks
QRS dan gelombang T.
Sebenarnya masih ada satu komponen lagi, yaitu Gelombang U. Namun, gelombang ini
berukuran kecil dan sering tidak ada. Asal gelombang ini masih belum jelas.
Kalau kamu bisa mengenali 5 komponen dasar tersebut ada dalam sebuah gambaran EKG,
artinya kemungkinan besar aktivitas listrik jantung pasien tersebut NORMAL.
Kalau ada satu atau lebih komponen yang tidak dapat kamu temukan, tentu artinya kamu
harus curiga, apakah EKG ini abnormal, Betul?
Satu hal yang penting adalah aktivitas listrik jantung yang normal selalu diawali dengan
depolarisasi otot jantung di SA node (sistem sinus). SA node secara anatomis terletak di
atrium. SA node disebut sebagai "dirigen" tertinggi dalam sistem konduksi listrik jantung.
Istilah ilmiahnya SA node mempunyai sifat automatisitas yang tertinggi dalam sistem
konduksi jantung.
Depolarisasi atrium ini digambarkan dalam EKG sebagai gelombang P. Sederhananya, jika
dalam gambaran EKG kamu tidak dapat menemukan gelombang P, pasti gambaran EKG itu
abnormal. Lebih khususnya, tanpa gelombang P kamu harus pertimbangkan pasien
mengalami aritmia (mis Ventrikel Fibrilasi dan Ventrikel Takikardia).
EKG Normal atau Abnormal?
Baik, mari kita evaluasi dulu pemahaman kita untuk membedakan apakah sebuah gambaran
EKG normal atau tidak normal.
Di bawah ini ada 4 gambaran EKG, kamu boleh tebak gambar no 1, 2, 3, dan 4 Normal atau
nggak. Jawaban dan pembahasan akan disertakan di akhir tulisan.
No cheating, Please^^
Oke, kamu sudah tebak ya 4 gambar EKG diatas. Normal atau abnormal?
Oke, kita sudah membahas aspek paling dasar bagaimana membedakan EKG yang normal
dan yang (kemungkinan) abnormal. Mudah-mudahan di lain kesempatan kita bisa belajar
bagaimana membaca EKG secara lebih mendalam.