Anda di halaman 1dari 3

AFONSO DE ALBUQUERQUE

Afonso de Albuquerque adalah seorang pelaut Portugis terkenal


yang berperan dalam pembentukan Pemerintahan Kolonial Portugis
di Asia. Lahir di Alhandra pada tahun 1453 ,[1] di dekat
kota Lisbon, Portugal, dia pada suatu masa dikenal sebagai The
Great, The Caesar of the East and as The Portuguese Mars.
Ayahnya, Gonçalo de Albuquerque, Lord of Vila Verde dos Francos
(yang menikah dengan Leonor de Menezes) memegang posisi yang
cukup penting di pemerintahan. Dari ayahnya pula ia memiliki
hubungan darah / keturunan dengan keluarga kerajaan Portugal. Dia
mendapatkan pendidikan dalam bidang matematika dan Latin Klasik
pada masa kekuasaan Afonso V dari Portugal, dan setelah wafatnya
bangsawan itu, ia sepertinya bekerja di Arzila, Morocco untuk
beberapa saat. Pada saat ia kembali ia ditunjuk se estribeiro-mor (kepala penasihat) untuk João II
dari Portugal

Afonso de Albuquerque (Alhandra, Portugal, 1453 - Goa, 16 Desember 1515) adalah seorang
pelaut Portugis terkenal yang berperan dalam pembentukan Pemerintahan Kolonial Portugis
di Asia. De Albuquerque juga merupakan seorang bangsawan dan laksamana yang secara militer
dan administratif menjabat sebagai gubernur kedua Portugis dalam penaklukkan India dan ia
juga mendirikan sebuah kerajaan koloni dari Portugis di Samudra Hindia. Lahir di Alhandra pada
tahun 1453, di dekat kota Lisbon, Portugal, dia pada suatu masa dikenal sebagai The
Great, The Caesar of the East dan The Portuguese Mars. Ayahnya, Gonçalo de Albuquerque, Lord
of Vila Verde dos Francos (yang menikah dengan Leonor de Menezes) memegang posisi yang
cukup penting di pemerintahan. Dari ayahnya pula ia memiliki hubungan darah/keturunan
dengan keluarga kerajaan Portugal. Dia mendapatkan pendidikan dalam bidang matematika
dan bahasa latin klasik pada masa kekuasaan Afonso V dari Portugal, dan setelah wafatnya
bangsawan itu, ia bekerja di Arzila, Maroko untuk beberapa saat. Pada saat ia kembali ia
ditunjuk se estribeiro-mor (kepala penasihat) untuk João II dari Portugal. De Albuquerque
merupakan seorang jenius militer. Ia menguasai strategi-strategi militer dalam penaklukkan
sebuah wilayah. Ia juga bertanggung jawab atas pembangunan benteng-benteng dalam
rangka mempertahankan posisi Portugis di daerah koloninya dan ia juga membangun
hubungan diplomatik yang baik dengan negara koloninya. Sesaat sebelum kematiannya, de
Albuquerque diangkat sebagai raja muda dengan gelar Duke of Goa oleh Raja Manuel I dari
Portugal dan ia pun menjadi orang Portugis pertama yang memiliki gelar itu tetapi tidak berasal
dari keluarga kerajaan
Rute Pelayarannya

Penjelajahan yang Dipimpin oleh


Afonso de Albuquerque Afonso de
Albuquerque dikirim pada ekspedisi
pertama ke India bersama dengan
sepupunya Francisco de
Albuquerque pada tahun 1503 atas
perintah Raja Manuel I. Masing-
masing dari mereka mengomandani
tiga kapal, mereka berlayar dibantu
oleh Duarte Pacheco Pereira dan
Nicolau Coelho. Mereka terlibat dalam beberapa pertempuran melawan pasukan Zamorin
dari Calicut (Calecute, Kozhikode) dan berhasil mendirikan raja Cohin (Cohim, Kochi)
dengan aman di atas takhtanya. Sebagai gantinya, Raja memberi mereka izin untuk membangun
sebuah benteng Portugis di Cochin dan membangun hubungan dagang dengan Quilon (Coulão,
Kollam). Hal ini merupakan awal dari penjelajahan Portugis ke daerah Timur. Albuquerque
kembali ke Portugal pada bulan Juli 1504, dan diterima dengan baikoleh Raja Manuel I. Setelah
keberhasilannya atas upaya penjelajahan Portugis ke daerah Timur, Raja Manuel I
mempercayakan kepadanya untuk memimpin satu skuadron yang berisi lima kapal berlayar
ke India pada awal tahun 1506 yang diketuai oleh Tristão da Cunha. Tujuan mereka adalah
untuk menaklukkan Socotra dan membangun benteng di sana, serta menutup jalur
perdagangan di Laut Merah.

Albuquerque pergi berlayar di bawah perintah da Cunha hingga mencapai Mozambik. Ia


membawa sebuah surat tertutup dengan misi rahasia diperintahkan oleh raja. Setelah memenuhi
misi pertama ia harus mengganti Viceroy pertama India, Francisco de Almeida, yang
masajabatannya akan berakhir dalam waktu dua tahun. Pada bulan Januari 1510, memenuhi
perintah dari kerajaan, dan mengetahui dari tidak adanya Zamorin, Albuquerque melancarkan
serangan ke Calicut (sekarang Kozhikode). Segera setelah serangan yang gagal terhadap
Calicut, Albuquerque bergegas untuk membentuk sebuah armada yang kuat dari dua puluh tiga
kapal dan 1200 prajurit. De Albuquerque ingin melawan armada Mameluke Kesultanan Mesir di
Laut Merah atau kembali ke Hormuz. Namun, ia mendapat info bahwa akan lebih mudah untuk
melawan mereka di Goa, tempat mereka berlindung setelah pertempuran Diu. Sebuah serangan
terjadi di Goa dari 4 Maret sampai 20 Mei 1510. Setelah pendudukan awal, de Albuquerque
merasa tidak mampu untuk memimpin kota inimengingat buruknya kondisi benteng yang ada
memaksanya meninggalkan kota pada bulan Agustus. Armadanya tersebar dan
emberontakan istana di Kochimenghambat kesembuhannya, maka ia menuju ke Fort Anjediva.
Hanya tiga bulan kemudian, pada tanggal 25 November, Albuquerque muncul kembali di Goa
dengan armada yang baru bersama Diogo Mendes de Vasconcelos dengan bala bantuan untuk
Malaka dan sekitar 300 prajurit Malabari dari Cannanore. Dalam waktu kurang dari sehari mereka
menguasai Goa dari Ismail Adil Shah dan sekutunya yang kemudian menyerah pada tanggal 10
Desember. Pada tahun 1510, Alfonso d’Albuquerque memerintahkan pasukannya untuk
mencoba menaklukan Malaka, namun upaya ini gagal. Kemudian di awal Juli 1511, Alfonso
d’Albuquerque menurunkan pasukan dengan jumlah yang sangat besar untuk
berlayar menuju Malaka dan menyerang Malaka kembali. Pasukan ini datang dengan perlatan
yang lengkap sehingga mereka berhasil menduduki Malaka. Malaka adalah sebuah kota yang
dibangun awal abad ke-14. Merupakan bandar pusat perdagangan untuk Cina, Indonesia, India,
dll. Awalnya Malaka merupakan pemukiman nelayan dan resor bagi para bajak laut yang
beroperasi di sekitar Selat Malaka. Namun setelah jatuh ke tangan Portugis tahun 1511, Malaka
dijadikan markas besar oleh Portugis untuk mengontrol perdagangan di Nusantara

Anda mungkin juga menyukai