Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KONSULTANSI AMDAL PEMBANGUNAN GEDUNG ………………..


PT…………………….
TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap bangunan gedung harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga
mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal, dan dapat sebagai
teladan bagi lingkungannya, serta berkontribusi positif bagi perkembangan
arsitektur di Indonesia.
Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dirancang, dilaksanakan dan
dalam pengawasan yang sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis
bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria administrasi bagi bangunan
gedung negara. Pelaksanaan untuk diterima menurut kaidah, norma serta tata
laku professional Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk lingkup pekerjaan AMDAL
Pembangunan Gedung ……………….. perlu diarahkan secara baik dan
menyeluruh, sehingga mampu mewujudkan pelaksanaan dengan teknis bangunan
yang memadai dan yang layak.
Mengacu Pasal 15 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup maka setiap rencana kegiatan
yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap
lingkungan hidup, wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Pasal 18 ayat (1) menyatakan bahwa setiap kegiatan yang menimbulkan
dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup untuk memperoleh izin kegiatan.
Mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan,,
AMDAL yang disusun oleh pemrakarsa merupakan bagian dari studi kelayakan
yang hasilnya digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan wilayah.
Kriteria jenis kegiatan yang wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak
lingkungan hidup harus merujuk pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 5 Tahun 2012 tentang jenis rencana usaha dan / atau kegiatan yang wajib
dilengkapi dengan analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Kegiatan Pembangunan Gedung …………….. sesuai Per-Undang-undangan
Lingkungan Hidup yang berlaku di wajibkan untuk melaksanakan AMDAL. Dengan
disusunnya studi AMDAL diharapkan dapat bermanfaat bagi Masyarakat Sekitar,
Pemrakarsa, Pemerintah dan Lingkungan Hidup.
Pembangunan berkelanjutan pada umumnya sangat memperhatikan luasan
daerah resapan yang disediakan dalam suatu pembangunan. Pengadaan kantor-
kantor pemerintahan yang berlantai rendah dan menyebar, dinilai sudah sangat
ketinggalan zaman, dan sangat menghabiskan lahan hijau yang seharusnya
dapat menjadi area resapan tanah. Dengan demikian, pembangunan
berkelanjutan sebenarnya lebih mengarah ke bangunan tinggi yang pada
gilirannya akan menambah ruang terbuka hijau untuk menjadi daerah resapan
tanah. Dari sisi efisiensi waktu, diketahui bahwa koordinasi antar bagian
menjadi lebih mudah apabila para pihak berkantor di satu atau dua bangunan
berdekatan dan berlantai banyak, sehingga perpindahan vertikal dan horizontal
sangat dimudahkan.
Dengan demikian dalam mendukung proses perencanaan kegiatan tersebut
membutuhkan analisis dampak dari lingkungan (Amdal) agar dapat dijadikan
sebagai pedoman dalam kegiatan Pra Konstruksi, Konstruksi, Pasca
Konstruksi, Operasi sehingga sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan
tanpa merusak lingkungan dan memberikan kerangka arah pembangunan Gedung
…………………………… tersebut, sehingga dapat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

B. DASAR HUKUM:
1. Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat;
2. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
3. Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
4. Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah;
5. Undang-Undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;
6. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
7. Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
8. Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2000 tentang Usaha dan Peran
Masyarakat Jasa Konstruksi;
9. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi;
10. Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Pembinaan Jasa Konstruksi;
11. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang
Jenis Usaha dan / atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL);
12. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 tahun 2012
tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup (Lampiran IV).

C. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud dari Kegiatan ini adalah untuk menjamin suatu usaha dan kegiatan
pembangunan agar dapat berjalan secara sinambung tanpa merusak lingkungan dan
memberikan kerangka arah pembangunan fisik Gedung ……………., serta dengan
Rencana pembangunan ini selaras dengan arah pembangunan Kabupaten Bogor sebagai
Kabupaten termaju di Indonesia.
2. Tujuan kegiatan Jasa Konsultansi ini adalah adalah membangun fasilitas Gedung ………
dengan melakukan koordinasi dan konsultasi, melakukan kajian tentang rincian dan
deskripsi, melakukan observasi lapangan untuk pelingkupan kegiatan, melakukan survey
lapangan untuk pengumpulan data primer dan skunder serta melakukan kajian
untuk menyusun dokumen Amdal pembangunan Gedung …………….. sebagai sarana
perkantoran berlantai yang mengacu pada konsep Green Building (Bangunan Hijau)
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Mengidentifikasi dampak besar dan penting rencana kegiatan Pembangunan
Gedung ……… pada tahap Pra Konstruksi, Konstruksi, Operasi, Pasca
Operasi;
b) Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan yang diperkirakan
terkena dampak besar dan penting akibat rencana kegiatan Pembangunan
Gedung ………………..;
c) Memprakirakan dan mengevaluasi dampak besar dan penting sebagai
akibat adanya rencana kegiatan Pembangunan Gedung …………..;
d) Merumuskan saran tindak dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup di tapak rencana kegiatan dan sekitarnya.
D. LOKASI KEGIATAN :
Bangunan Gedung …………… Berlantai ini berlokasi di Jalan ………….. Kecamatan
………… DKI Jakarta. Lahan untuk area bangunan ini sudah berada dalam batas-batas
yang merupakan kepemilikan dari Pemberi Tugas.

E. JADWAL WAKTU PELAKSANAAN


Waktu Pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultansi Pekerjaaan Penyusunan dokumen Amdal
Pembangunan Gedung ………… ini akan dilaksanakan selama 5 (Lima) bulan sejak
terbitnya SPK.

II. LINGKUP KEGIATAN


A. Lingkup kegiatan Jasa Konsultansi Pekerjaaan Penyusunan dokumen Amdal pembangunan
Gedung ………….adalah melakukan analisis/ pengkajian untuk menyusun
Dokumen-dokumen sebagai berikut :
1. Kerangka Acuan Andal;
2. Dokumen Andal;
3. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL)

B. Metoda Pelaksanaan Kegiatan :


1. Pekerjaan Persiapan :
a. Melakukan penyusunan rencana kerja;
b. Membantu pemrakarsa menyiapkan surat pemberitahuan tentang akan
dilaksanakannya studi AMDAL;
c. Melakukan koordinasi dengan Pemrakarsa dan Komisi Penilai Amdal;
d. Melakukan penyiapan metoda bahan dan alat kerja;
e. Melakukan pengurusan izin survey;
f. Melakukan penetapan lokasi pra survey, lokasi konsultasi publik, dan tokoh-
tokoh masyarakat yang akan diundang dalam kegiatan konsultasi public.
2. Kegiatan Pengikutserertaan Masyarakat dalam Proses Amdal
a. Melakukan pemasangan iklan di media massa dan pengumuman di lokasi studi
tentang “Pengumuman Pelaksanaan Studi AMDAL Pembangunan Gedung
……………….;
b. Melaksanakan kegiatan konsultasi publik rencana kegiatan studi AMDAL
dengan mengundang masyarakat terkena dampak, mesyarakat pemerhati
dan masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses
AMDAL;
c. Kegiatan pelibatan masyarakat harus mengacu pada Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Keterlibatan
Masyarakat dalam Proses Analisis Dampak Lingkungan Hidup dan Izin
Lingkungan;
3. Pekerjaan Penyusunan Kerangka Acuan AMDAL Penyusunan dokumen kerangka
Acuan mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012
tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Lampiran I (Dokumen
Kerangka Acuan). Pada kegiatan ini, seluruh dampak yang diperkirakan akan
muncul di inventarisir berdasarkan hasil kajian data sekunder, pelibatan masyarakat,
kegiatan lain disekitar dan kajian terhadap deskripsi kegiatan.
4. Pekerjaan Pengukuran dan Analisa Kualitas Lingkungan
Beberapa parameter kualitas lingkungan yang perlu diukur dan di survey
diantaranya:
a. Kualitas Udara ;
b. Kualitas Air;
c. Transportasi;
d. Getaran dan Kebisingan;
e. Sosial, Ekonomi dan Budaya.
Pengukuran dan analisa parameter kualitas lingkungan dilaksanakan dengan
metoda ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan.
5. Pekerjaan Penyusunan Dokumen AMDAL
Penyusunan dokumen Kerangka Acuan ANDAL mengacu pada Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
Lingkungan Hidup. Lampiran II (Dokumen AMDAL). Pada kegiatan ini, seluruh
dampak penting hasil pelingkupan dalam Kerangka Acuan dihitung serta di analisa
besaran dan sifat pentingnya. Analisa dampak dilakukan dengan menggunakan
metode ilmiah yang dapat dipernggung jawabkan. Dampak yang sudah dianalisa
tersebut dievaluasi secara holistik untuk mendapatkan arahan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan.
6. Pekerjaan Penyusunan RKL dan RPL
Berdasarkan hasil evaluasi dampak besar dan penting, maka harus dapat
disimpulkan dampak besar dan penting yang harus dikelola dan
dipantau. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup yang disusun harus berorientasi
pada upaya pengelola lingkungan yang tepat dan dapat dioperasikan yang
disusun berdasarkan hasil evaluasi dampak besar dan penting rencana
kegiatan yang harus dikelola pada studi AMDAL. Dampak besar dan penting
yang perlu dikelola ditampilkan terlebih dahului untuk kemudian disajikan sumber
penyebab dan rencana pengelolaan dampak secara lebih rinci berdasarkan tahapan
kegiatan.
Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup harus disusun menggunakan
pedoman Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Pedroman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. Lampiran III (Dokumen
RKL/RPL).
Pengelolaan dan Pemantauan dampak besar dan penting harus dilakukan melalui
beberapa pendekatan antara lain pendekatan teknologi, sosial, ekonomi dan budaya
serta institusi.

III. TENAGA AHLI DAN PERSYARATAN KUALIFIKASI


A. Tenaga Ahli.
Tenaga ahli yang menyusun dokumen harus yang professional dan berpengalaman,
Ketua Tim harus memiliki sertifikat AMDAL, dan berpengalaman 8/10 (delapan atau
sepuluh) tahun di bidang lingkungan serta dapat melampirkan sertifikatnya, apabila
dikemudian hari tenaga ahli yang dinilai tidak mampu melanjutkan pekerjaannya maka
akan diganti oleh pemberi pekerjaan atau oleh ketua tim dengan persetujuan pemberi
pekerjaan

No JABATAN JML KUALIFIKASI


(org)
A
S2, Pengalaman min. 7 th,
Team Leader/Ketua memiliki Amdal A & B serta bersertifikat
1 Tim Penyusun Amdal 1 Terakreditasi KTPA
(KTPA) S1, Pengalaman Bidang
2 Tenaga Ahli Sipil 1 Penyusunan Dokumen Amdal min. 5 th,
bersertifikat
S1, Pengalaman Bidang
3 Tenaga Ahli 1 Penyusunan Dokumen Amdal min. 5 th,
Lingkungan bersertifikat
S1, Pengalaman Bidang
4 Tenaga Ahli Biologi 1 Penyusunan Dokumen Amdal min. 5 th,
bersertifikat
S1, Pengalaman Bidang
5 Tenaga Ahli Sosial 1 Penyusunan Dokumen Amdal min. 5 th,
Ekonomi Budaya bersertifikat
S1, Pengalaman Bidang
6 Tenaga Ahli 1 Penyusunan Dokumen Amdal min. 5 th,
Transportasi bersertifikat
S1, Pengalaman Bidang
7 Tenaga Ahli Kesehatan 1 Penyusunan Dokumen Amdal min. 5 th,
Masyarakat bersertifikat
IV. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN
A. Indikator Keluaran (Kualitatif)
Dengan adanya Penyusunan Dokumen Amdal Pembangunan Gedung ……………. ini
diharapkan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemrakarsa dapat menghasilkan
pekerjaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, ramah
lingkungan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
B. Keluaran (Kuantitatif)
Pekerjaaan Penyusunan dokumen Amdal Pembangunan Gedung …………………….. yaitu
1. Kerangka Acuan Andal;
2. Andal;
3. RKL (Recana Pengelolaan Lingkungan);
4. RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan).

V. PELAPORAN HASIL STUDI


Jasa konsultansi untuk Pekerjaaan Penyusunan dokumen Amdal Pembangunan
Gedung ………….. ini diwajibkan menyampaikan laporan dalam bentuk buku adalah sebagai
berikut :
a. Draft Kerangka Acuan harus dibuat dalam Bahasa Indonesia sebanyak 30 (Tiga
Puluh) Buku Draf laporan harus dipresentasikan kepada pemrakarsa sebelum
dipresentasikan kepada Komisi Penilai AMDAL Daerah;
b. Dokumen Final Kerangka Acuan dibuat dalam Bahasa Indonesia Sebanyak 10
(Sepuluh) Buku.
c. Draft ANDAL sebanyak 20 buku, RKL sebanyak 20 Buku dan RPL sebanyak 20
buku dibuat dalam Bahasa Indonesia. Draf laporan harus dipresentasikan kepada
pemrakarsa sebelum dipresentasikan kepada Komisi Penilai AMDAL Daerah;
d. Dokumen Final ANDAL, RKL dan RPL dibuat dalam Bahasa Indonesia Sebanyak 10
(Sepuluh) buku;

Anda mungkin juga menyukai