I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap bangunan gedung harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga
mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal, dan dapat sebagai
teladan bagi lingkungannya, serta berkontribusi positif bagi perkembangan
arsitektur di Indonesia.
Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dirancang, dilaksanakan dan
dalam pengawasan yang sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis
bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria administrasi bagi bangunan
gedung negara. Pelaksanaan untuk diterima menurut kaidah, norma serta tata
laku professional Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk lingkup pekerjaan AMDAL
Pembangunan Gedung ……………….. perlu diarahkan secara baik dan
menyeluruh, sehingga mampu mewujudkan pelaksanaan dengan teknis bangunan
yang memadai dan yang layak.
Mengacu Pasal 15 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup maka setiap rencana kegiatan
yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap
lingkungan hidup, wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Pasal 18 ayat (1) menyatakan bahwa setiap kegiatan yang menimbulkan
dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup untuk memperoleh izin kegiatan.
Mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan,,
AMDAL yang disusun oleh pemrakarsa merupakan bagian dari studi kelayakan
yang hasilnya digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan wilayah.
Kriteria jenis kegiatan yang wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak
lingkungan hidup harus merujuk pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 5 Tahun 2012 tentang jenis rencana usaha dan / atau kegiatan yang wajib
dilengkapi dengan analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Kegiatan Pembangunan Gedung …………….. sesuai Per-Undang-undangan
Lingkungan Hidup yang berlaku di wajibkan untuk melaksanakan AMDAL. Dengan
disusunnya studi AMDAL diharapkan dapat bermanfaat bagi Masyarakat Sekitar,
Pemrakarsa, Pemerintah dan Lingkungan Hidup.
Pembangunan berkelanjutan pada umumnya sangat memperhatikan luasan
daerah resapan yang disediakan dalam suatu pembangunan. Pengadaan kantor-
kantor pemerintahan yang berlantai rendah dan menyebar, dinilai sudah sangat
ketinggalan zaman, dan sangat menghabiskan lahan hijau yang seharusnya
dapat menjadi area resapan tanah. Dengan demikian, pembangunan
berkelanjutan sebenarnya lebih mengarah ke bangunan tinggi yang pada
gilirannya akan menambah ruang terbuka hijau untuk menjadi daerah resapan
tanah. Dari sisi efisiensi waktu, diketahui bahwa koordinasi antar bagian
menjadi lebih mudah apabila para pihak berkantor di satu atau dua bangunan
berdekatan dan berlantai banyak, sehingga perpindahan vertikal dan horizontal
sangat dimudahkan.
Dengan demikian dalam mendukung proses perencanaan kegiatan tersebut
membutuhkan analisis dampak dari lingkungan (Amdal) agar dapat dijadikan
sebagai pedoman dalam kegiatan Pra Konstruksi, Konstruksi, Pasca
Konstruksi, Operasi sehingga sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan
tanpa merusak lingkungan dan memberikan kerangka arah pembangunan Gedung
…………………………… tersebut, sehingga dapat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
B. DASAR HUKUM:
1. Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat;
2. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
3. Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
4. Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah;
5. Undang-Undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;
6. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
7. Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
8. Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2000 tentang Usaha dan Peran
Masyarakat Jasa Konstruksi;
9. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi;
10. Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Pembinaan Jasa Konstruksi;
11. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang
Jenis Usaha dan / atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL);
12. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 tahun 2012
tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup (Lampiran IV).