Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Pedagogik
Dalam Syaripudin (2010), disebutkan bahwa istilah pedagogik (bahasa
Belanda: paedagogiek, bahasa Inggris: pedagogy) berasal dari dua kata dalam
bahasa Yunani kuno, yaitu paedos yang berarti anak dan agogos yang berarti
mengantar, membimbing, atau memimpin. Secara historis, istilah pedagogik
bermula dari istilah paedagogos yang berarti seorang pelayan atau pembantu pada
zaman Yunani kuno, yang bertugas mengantar jemput anak-anak majikannya ke
sekolah serta membimbing atau memimpin anak-anak majikannya di rumah. Pada
zaman tersebut di Yunani, sebagian besar pendidikan diserahkan kepada
paedagogos atau pelayan. Menurut Hoogveld (Sadulloh, 2010), pedagogik adalah
ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak ke arah tujuan hidup tertentu,
yaitu supaya ia kelak “mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya”.
Sementara itu, Langeveld (Sadulloh, 2010) membedakan istilah “pedagogik”
dengan istilah “pedagogi”.
Pedagogik diartikan dengan ilmu mendidik, lebih menitikberatkan kepada
pemikiran, perenungan tentang pendidikan. Suatu pemikiran bagaimana kita
membimbing anak, mendidik anak. Sedangkan istilah pedagogi berarti
pendidikan, yang lebih menekankan kepada praktik, menyangkut kegiatan
mendidik, kegiatan membimbing anak. Lebih lanjut, Sadulloh dkk. (2010)
mendefinisikan pedagogik sebagai suatu teori dan kajian yang secara teliti, kritis,
dan objektif mengembangkan konsep-konsepnya mengenai hakikat manusia,
hakikat anak, hakikat tujuan pendidikan serta hakikat proses pendidikan.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pedagogik
merupakan suatu ilmu yang mengkaji mengenai pendidikan anak, baik dari segi
hakikat anak, hakikat pendidikan, cara mendidik anak, situasi pendidikan, serta
hal-hal lain yang berkaitan dengan pendidikan anak.

1
Dalam Syaripudin & Kurniasih (2010), makna istilah pedagogik dapat
dipandang dari dua sudut pandang, yaitu dari pengertian pendidikan secara luas
dan dari pengertian pendidikan dalam tinjauan pedagogik. Apabila kita mengacu
pada pengertian pendidikan dalam arti luas, pedagogik adalah ilmu pendidikan
anak (Syaripudin & Kurniasih, 2010). Sedangkan apabila kita mengacu kepada
pengertian pendidikan menurut tinjauan pedagogik, maka pernyataan “pedagogik
adalah ilmu pendidikan anak” sama maknanya dengan “pedagogik adalah ilmu
pendidikan”.

B. Objek
Objek ilmu pendidikan dapat dibedakan antara objek material dan objek
formal. Objek material ilmu pendidikan adalah peserta didik, sebagai seorang
individu yang sedang berada dalam proses berkembang yang membutuhkan
bimbingan dari orang dewasa sebagai pendidik. Sedangkan objek formal ilmu
pendidikan adalah perbuatan (tindakan) mendidik orang dewasa sebagai pendidik
yang ditujukan kepada peserta didik agar mencapai tujuan pendidikan.
Langeveld dan Driyakarya sepakat, bahwa objek pedagogi atau ilmu
pendidikan, ialah fenomena pendidikan, yaitu gejala yang tampak, dihayati,
dirasakan, diekspresikan, atau mengekpresikan diri dalam kehidupan manusia
sehari-hari. Dalam kaitan ini tersirat bahwa tugas ilmu pendidikan merupakan
analisis ilmiah terhadap suasana pendidikan (fenomena pendidikan), dan sekaligus
merupakan analisis ilmiah terhadap keterlaksanaan pembentukan dan pemberian
arah kepada suasana itu.
Menurut Jusuf Djajadisastra dan Sutarja (1983) suasana atau situasi
pendidikan adalah “situasi pergaulan yang diciptakan dengan sengaja karena ada
satu tujuan pendidikan yang hendak dicapai, yaitu suatu nilai yang hendak
disampaikan kepada anak sebagai anak didik dari orang dewasa (mungkin orang
tua, guru) sebagai pendidik”.
Situasi pendidikan meliputi berbagai tindakan, aktivitas atau sikap dan
perlakuan orang dewasa sebagai pendidik yang sengaja ditampilkan dalam rangka
membimbing, atau memimpin anak ke arah tujuan yang diharapkan. Oleh karena

2
situasi pendidikan itu terdiri atas tindakan-tindakan, maka Jusuf Djajadisastra dan
Sutarja berpendapat bahwa yang menjadi objek ilmu pendidikan itu adalah
“tindakan pendidikan”, yaitu “suatu tindakan yang diciptakan dengan sengaja oleh
orang dewasa sebagai pendidik dan dilancarkan terhadap anak sebagai anak didik,
dengan maksud agar dapat dicapai suatu tujuan pendidikan tertentu”.
Tindakan pendidikan adalah berbagai kegiatan atau upaya yang dilakukan
oleh guru dalam upaya memfasilitasi atau memimpin peserta didik untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Tindakan pendidikan yang dilakukan guru
dalam proses pembelajaran (khususnya di sekolah) adalah membimbing,
mengajar, dan/atau melatih.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedagogik atau aspek-aspek yang dikaji dalam pedagogik
meliputi hal-hal berikut.
1. Hakikat Pendidikan, yaitu sebagai proses memanusiakan manusia.

2. Dasar dan Tujuan Pendidikan, yaitu terkait dengan landasan religius atau
filosofis yang dijunjung tinggi masyarakat atau bangsa suatu negara, dan
harapan-harapan yang terkait dengan perkembangan potensi, kemampuan,
dan kepribadian peserta didik.

3. Perbuatan (tindakan) mendidik, yaitu seluruh kegiatan, tindakan,


perbuatan, perlakuan, dan sikap yang ditampilkan oleh pendidikan pada
saat berinteraksi dengan peserta didik. Dapat juga diartikan sebagai
kegiatan guru dalam mendidik peserta didik, yang meliputi bimbingan,
pengajaran, dan/atau pelatihan.

4. Pendidik, yaitu seseorang yang melaksanakan perbuatan mendidik, baik


orang tua, guru, ustad, kyai, ataupun orang dewasa lainnya yang memiliki
komitmen untuk mendewasakan anak.

3
5. Peserta Didik, yaitu seorang individu yang belum dewasa, yang sedang
berada dalam proses berkembang ke arah kedewasaan.

6. Materi Pendidikan, yaitu menyangkut berbagai aspek kehidupan yang


disampaikan kepada peserta didik, agar mereka memiliki pengetahuan,
wawasan, dan keterampilan yang berguna bagi kehidupannya.

7. Metode Pendidikan, yaitu berbagai cara atau upaya yang digunakan untuk
menyampaikan materi kepada peserta didik.

8. Evaluasi Pendidikan, yaitu kegiatan pengumpulan informasi tentang


proses atau hasil belajar peserta didik, dalam rangka pengambilan
keputusan.

9. Fasilitas Pendidikan, yaitu menyangkut sarana-prasarana yang mendukung


terselenggaranya proses pendidikan.

10. Lingkungan Pendidikan, yaitu tempat (wilayah) terselenggaranya


pendidikan,yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Lingkungan pendidikan diartikan juga sebagai keadaan atau suasana yang
dipandang berpengaruh kepada proses atau hasil pendidikan

Ruang lingkup yang dibahas pada makalah ini sebagai berikut:


1. Makna pendidikan, pengajaran dan pelatihan
2. Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
3. Antropologi filsafi hakikat manusia dan pendidikan
4. Historis pendidikan
5. Psikologis perkembangan peserta didik
6. Landasan religi dan nilai-nilai tujuan pendidikan
7. Situasi pendidikan dalam ranah lingkungan pendidikan
8. Pranata pendidikan dalam latar budaya dan organisasi
9. Azas-azas pendidikan
10. Prespektif pedagogik tentang landasan manajemen pendidikan

4
11. Prespektif pedagogik tentang evaluasi pendidikan
12. Implikasi hasil-hasil penelitian dan empiri pendidikan terhadap teori dan
praktek pendidikan

D. Manfaat
Manfaat atau tujuan pedagogik adalah:
1. Memanusiakan manusia, menjadikan seseorang dewasa
demi kebahagiaan dalam menjalani kehidupan.

2. Agar anak di kemudian hari mampu memahami dan


menjalani kehidupan dan kelak dapat menghidupi diri
mereka sendiri, dapat hidup secara bermakna, dan dapat
turut memuliakan kehidupan.

3. Membantu murid mempertanyakan dan menantang


dominasi serta keyakinan dan praktek-praktek yang
mendominasi.

4. Mengembangkan kepribadian siswa yang sehat.

Manfaat atau tujuan penulisan makalah sejalan dengan tujuan


mata kuliah, yaitu:
1. Menambah pengetahuan dan pemahan tentang perspektif
pedagogik terhadap permasalahan pendidikan baik yang
bersifat filosofis, ilmiah maupun praktis pendidikan di
lapangan.

2. Sebagai acuan atau rujukan dalam rangka


mengembangkan dan memecahkan permasalahan
pendidikan dengan pendekatan perspektif pedagogik
terhadap praktek pendidikan di lapangan.

5
6

Anda mungkin juga menyukai