Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA(KAK)

SUPERVISI PENINGKATAN JEMBATAN BETON KTM /


KPB AIR TERANG 30 METER BANGUNAN BAWAH / TAHAP I

Data Proyek
KEGIATAN : PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI
PEKERJAAN : SUPERVISI PENINGKATAN JEMBATAN BETON KTM /
KPB AIR TERANG 30 METER BANGUNAN BAWAH / TAHAP I
LOKASI : KECAMATAN TILOAN, KABUPATEN BUOL
SUMBER DANA : APBN
TAHUNANGGARAN : 2019
WAKTUPELAKSANAAN : 180 ( SERATUS DELAPAN PULUH ) HARI KALENDER

Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buol dalam hal ini,
bermaksud untuk melaksanakan pekerjaan Peningkatan Jembatan
Beton KTM / KPB Air Terang 30 Meter Bangunan Bawah / Tahap I,
dalam upaya untuk menjaga agar kondisi Jembatan tetap dalam
keadaan baik, dan mengusahakan agar Jembatan yang ada tidak
bertambah rusak dan dapat menunjang perkembangan perekonomian,
dan menyediakan prasarana yang cukup bila terjadi adanya perubahan
pola pengangkutan dimasa yang akan datang.
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan
kebutuhan lapangan, biaya, volume dan waktu yang telah ditetapkan di
dalam kontrak jasa konsultansi, maka diperlukan adanya suatu team
yang akan bertugas sebagai pelaksana Pengawasan yang berperan
membantu Satuan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah didalam melaksanakan
Pengawasan teknis Jembatan.
Team Pengawasan dimaksud, adalah penyedia jasa konsultansi
pekerjaan Supervisi Peningkatan Jembatan Beton KTM / KPB Air
Terang 30 Meter Bangunan Bawah / Tahap I.
2. Maksud dan Jasa pelayanan ini dimaksudkan untuk Dinas Tenaga Kerja dan
Tujuan Transmigrasi Kabupaten Buol dalam rangka melaksanakan pekerjaan
Pengawasan Teknis Jembatan.
Tujuan jasa pelayanan ini agar pelaksanaan pekerjaan dilakukan
secara efektif dan efisien dengan berpedoman pada prosedur standar
di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum pada Bidang Bina Marga.

3. Sasaran Sasaran yang dicapai dari pekerjaan ini adalah :


1. Tersedianya dokumen Pengawasan Teknis Jembatan yang siap
untuk dilaksanakan termasuk dokumen pelelangannya.
2. Tercapainya penyelesaian penanganan masalah fungsional
Jembatan sehingga tingkat pelayanan Jembatan yang diinginkan
dapat tercapai.

4. Lokasi Kegiatan Kecamatan Tiloan, Kabupaten Buol

5. Sumber Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih


Pendanaan Rp. 191.320.000.- (Seratus sembilan puluh satu juta tiga ratus dua
puluh ribu rupiah) termasuk PPN, dibiayai dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Desa Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi RI Tahun Anggaran 2019.

6. Nama dan Nama Organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan Kegiatan


Organisasi Supervisi Peningkatan Jembatan Beton KTM / KPB Air Terang 30 Meter
Pejabat Pembuat Bangunan Bawah / Tahap I :
Komitmen Nama Pejabat Pembuat Komitmen : ISMAIL M. Hi. UKUM, S.IP
Satuan Kerja : Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Buol.

Data Penunjang

7. Data Dasar Data dasar yang dapat disediakan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen yang dapat digunakan oleh penyedia jasa berupa Peta
lokasi pekerjaan, daftar jembatan, kondisi Jembatan, laporan akhir.
8. Standar Teknis Standar Teknis yang digunakan :
a. Spesifikasi Umum Edisi 2010
b. Spesifikasi Khusus;
c. Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
d. NSPM Sub-Bidang Bina Marga..
9. Studi-Studi -
Terdahulu

10. Lingkup Kegiatan Lingkup Pekerjaan yang harus dilakukan oleh Konsultan sesuai dengan
tahapannya adalah sebagai berikut :
1. Persiapan
a. Tujuan Kegiatan ini adalah:
1. Melakukan pengawasan pekerjaan Jembatan di
Kabupaten Buol agar berjalan efisien dan efektif serta
sesuai dengan desain dan spesifikasi yang digunakan
sebagai dasar pelaksanaan.
b. Lingkup Kegiatan Pengawasan
1. Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak
pekerjaan konstruksi, termasuk pengendalian manajemen
dan Dokumen Lingkungan
2. Membantu PPK dalam pelaksanaan monitoring yang
terkait pengawasan lapangan.
3. Mencatat seluruh kesepakatan dalam Pre Construction
Meeting dan dituangkan dalam Berita Acara tersendiri
sebagai Dokumen Kegiatan.
4. Mempersiapkan formulir-formulir isian, antara lain:
a. Laporan Harian
b. Laporan Mingguan
c. Laporan Bulanan / Monthly Progress Report
d. Laporan Teknis (jika diperlukan).
e. Pengecekan kesesuaian desain di lapangan.
f. Persiapan Gambar Kerja
g. Perhitungan Volume / Back-up Data serta Monthly
Certificate.
h. Quality Control / kontrol kualitas selama periode
pelaksanaan.
i. Request penyedia jasa untuk Memulai Pekerjaan,
Pengujian Bahan
5. Melakukan pengawasan, pengujian, pengecekan
kuantitas dan kualitas serta kelayakan peralatan, fasilitas
dan perlengkapan yang dimobilisasi Penyedia Jasa.
6. Mengecek Daftar peralatan, fasilitas dan perlengkapan
yang disampaikan Penyedia Jasa.
7. Menyampaikan laporan pelaksanaan mobilisasi kepada
Direksi Pekerjaan.
8. Membuat analisis untuk merumuskan parameter desain
berdasarkan gambar kerja dan parameter desain;
9. Melakukan pemeriksaan dan pembahasan konsep
gambar kerja;

10. Memberikan rekomendasi terhadap konsep gambar


kerja kepada Direksi Pekerjaan dan Penyedia Jasa.
11. Memeriksa gambar kerja yang terkait dengan metode
kerja diajukan oleh Penyedia Jasa dan kontrol terhadap
kuantitas pekerjaan
12. Melaporkan progres pekerjaan yang telah diselesaikan
Penyedia Jasa.
13. Membuat daftar kekurangan (Defect & Dificiencies)
berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan.
14. Membantu PPK dalam pengecekan data adminstrasi
dan teknis pekerjaan.
15. Membantu PPK dalam pelaksanaan PCM dan mutual
check.
2. Pelaksanaan Pengawasan:
1) Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa lapangan dan
membantu memeriksa shopdrawing yang disiapkan oleh
Penyedia Jasa.
2) Melaksanakan pengawasan teknis pada secara professional,
efektif dan efisien sesuai dengan spesifikasi sehingga
terhindar dari resiko kegagalan konstruksi.
3) Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan laporan
mingguan pekerjaan konstruksi.
4) Mengevaluasi dan menyetujui monthly sertificate (MC).
5) Pengendalian mutu pekerjaan dilapangan dengan
menerapkan prosedur kerja dan uji mutu pada setiap tahapan
kegiatan pekerjaan sesuai dokumen kontrak.
6) Membuat laporan bulanan terkait progress pekerjaan
dilapangan dan membuat rekomendasi setiap permasalahan
yang timbul dilapangan kepada Pengguna Jasa.
7) Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap
terjadinya perubahan kinerja pekerjaan.
8) Melaksanakan koordinasi dengan PPK

3. Pengendalian Pekerjaan Fisik


a. Proses dan Pelaksanaan Kegiatan
Setiap kegiatan pekerjaan selalu memerlukan perencanaan,
proses, metode kerja dan pelaksanaan kegiatan yang akan
diperlukan hingga hasil suatu kegiatan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan. Untuk setiap unit kerja /
unit pelaksana kegiatan harus merencanakan dan
melaksanakan proses dan pelaksanaan kegiatan secara
terkendali yang meliputi:
i. Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan dalam rencana mutu
unit kerja atau rencana mutu pelaksanaan kegiatan atau
rencana mutu kontrak.
ii. Setiap kegiatan dapat diketahui ketersediaan informasi
yang menggambarkan karakteristik kegiatan dan
ketersediaan dokumen kegiatan.
iii. Setiap kegiatan memenuhi persyaratan ketersediaan
sumber daya yang diperlukan dalam proses kegiatan.
iv. Ketersediaan peralatan monitoring dan pengukuran
pelaksanaan pekerjaan serta mekanisme proses
penyerahan dan pasca penyerahan hasil pekerjaan.
setiap unit kerja/unit pelaksana kegiatan harus mampu
mengidentifikasi hasil setiap tahapan kegiatan dari awal
hingga akhir kegiatan dan mengidentifikasi status hasil
kegiatan tersebut. Tujuan identifikasi untuk memastikan pada
hasil kegiatan dapat dilakukan analisis apabila terjadi
ketidaksesuaian pada proses dan hasil kegiatan. Rekaman
hasil identifikasi harus selalu terpelihara dalam pengendalian
rekaman/bukti kerja.
b. Monitoring dan Pengendalian Kegiatan
Monitoring dan pengendalian Kegiatan merupakan suatu
proses evaluasi yang harus dilaksanakan untuk mengetahui
kinerja hasil pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat
dilakukan pengukuran atau penilaian hasil dari produk
penyedia jasa. Monitoring merupakan bagian dari
pengendalian mutu hasil pekerjaan, agar semua hasil
kegiatan yang diserahkan dapat memenuhi persyaratan
kriteria penerimaan pekerjaan. Hal–hal yang harus
diperhatikan dalam melaksanakan monitoring antara lain:
i. Penanggung jawab untuk tiap-tiap tahapan kegiatan
harus menetapkan metode yang tepat
untuk monitoring dan
ii. dilakukan dengan cara memverifikasi bahwa persyaratan
telah dipenuhi.
iii. Setiap monitoring dan pengukuran dilaksanakan pada
tahapan yang sesuai berdasarkan pengaturan yang telah
direncanakan.
iv. Rekaman bukti monitoring dan pengukuran hasil kegiatan
harus dipelihara kedalam pengendalian rekaman/bukti
kerja.
Disamping itu setiap unit kerja harus menentukan,
mengumpulkan dan menganalisis data yang sesuai dan
memadai untuk memperagakan kesesuaian dan keefektifan.
Analisis data bertujuan untuk mengevaluasi dimana dapat
dilaksanakan perbaikan berkesinambungan dan analisis harus
didasarkan pada data yang dihasilkan dari kegiatan monitoring
dan pengukuran atau dari sumber terkait lainnya. Hasil analisis
harus berkaitan dengan manfaat hasil pekerjaan, kesesuaian
terhadap persyaratan hasil pekerjaan dan karakteristik dari
proses-proses kegiatan termasuk peluang untuk tindakan
pencegahan. Sedangkan pengendalian hasil pekerjaan yang
tidak sesuai atau tidak memenuhi persyaratan harus di-
identifikasi dan dipisahkan dari hasil pekerjaan yang sesuai
untuk mencegah penggunaanyang tidak terkendali. Tindakan
yang harus dilaksanakan pada pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan antara lain :.
a. Penanggung jawab pada setiap kegiatan harus
memastikan bahwa hasil dari setiap tahapan kegiatan
yang tidak memenuhi persyaratan diidentifikasi dan
dikendalikan untuk tindak lanjut tahapan kegiatan yang
berhubungan dengan tahapan sebelumnya.
b. Pelaksanaan pengendalian hasil pekerjaan yang tidak
sesuai harus diatur dalam prosedur pengendalian hasil
pekerjaan tidak sesuai yang merupakan bagian dari
prosedur mutu.
c. Prosedur hasil pekerjaan yang tidak sesuai minimal
harus mencakup :
− Penetapan personil yang kompeten dan memiliki
kewenangan untuk menetapkan ketidaksesuaian hasil
pekerjaan untuk setiap tahapan.
− Mekanisme penanganan hasil kegiatan tidak sesuai
termasuk tatacara pelepasan hasil kegiatan tidak
sesuai.
− Mekanisme verifikasi ulang untuk menunjukkan
kesesuaian dengan persyaratan yang ditetapkan.
d. Pengendalian pekerjaan tidak sesuai harus
dilaksanakan dengan mengesahkan penggunaan dan
penerimaannya berdasarkan konsensi oleh pengguna
atau pemanfaatan hasil pekerjaan.
Dalam upaya menghilangkan penyebab ketidaksesuaian
dan mencegah terulangnya hasil pekerjaan yang tidak
sesuai, diperlukan tindakan korektif dan tindakan
pencegahan yang diatur dalam prosedur mutu. Prosedur
tindakan korektif minimal harus mencakup kegiatan antara
lain :
1. Menguraikan ketidaksesuaian;
2. Menentukan / menganalisa penyebab ketidaksesuaian
3. Menetapkan rencana penanganan untuk memastikan,
bahwa ketidaksesuaian tidak akan terulang dan jadwal
waktu penanganan.
4. Menetapkan petugas yang melaksanakan tindak
perbaikan.
5. Mencatat hasil tindakan yang dilakukan.
6. Memverifikasi tindakan perbaikan yang telah dilakukan.

Sedangkan tindakan pencegahan ditetapkan dalam upaya


meminimalkan potensi ketidaksesuaian yang akan terjadi
termasuk penyebabnya. Tindakan pencegahan harus
mempertimbangkan dampak potensialnya dan efek dari
tindakan pencegahan kegiatan yang lainnya. Untuk itu perlu
mengidentifikasi potensi ketidaksesuaian dan
merencanakan kebutuhan tindakan untuk mencegah
terjadinya ketidaksesuaian serta melakukan verifikasi
tindakan pencegahan yang telah dilaksanakan.
11. Keluaran1 Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa Laporan
yang berisi kegiatan pengawasan teknis yaitu:
a. Laporan Mingguan
b. Laporan Bulanan
c. Laporan Akhir
d. Soft copy Dokumentasi (dalam bentuk CD).

12. Peralatan, Penyediaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Data dan Fasilitas yang
Material, Personil disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang dapat digunakan dan
dan Fasilitas dari harus dipelihara oleh Penyedia Jasa:
Pejabat Pembuat a) Laporan dan Data
Komitmen Laporan dan data, yaitu berupa dokumen hasil perencanaan
teknis.
b) Fasilitas-fasilitas yang harus dicantumkan dalam estimasi biaya
antara lain:
• Mobilisasi dan Demobilisasi:
− Ke lokasi pekerjaan masing-masing personil;
• Akomodasi
- Perumahan & Kantor
- Kendaraan Operasional
• Fasilitas Kantor
− Furniture
− Komunikasi (Telex, telepon, dan Facsimile)
− Peralatan Kantor lainnya
c) Akomodasi dan Peralatan Kantor Akomodasi yang berupa
kendaraan roda dua dan roda empat, dan fasilitas lainnya
termasuk rumah dan lain-lain harus disediakan sendiri oleh
penyedia jasa.

13. Peralatan dan Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan
Material dari peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia Jasa
Konsultansi
14. Lingkup Sebagaimana yang tertuang dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak dan
Kewenangan Syarat-Syarat Khusus Kontrak Dokumen Pekerjaan Konstruksi
Penyedia Jasa

15. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 180 (Seratus
Penyelesaian Delapan Puluh) hari kalender
Kegiatan

16. Personil

1. Site Engineer
Adalah seorang Sarjana (S1) Teknik Sipil, berpengalaman
mengawasi pelaksanan pekerjaan pembangunan jembatan
minimal 5 (lima) tahun dengan dibuktikan oleh ijazah, SKA Ahli
Teknik Jembatan Madya dan referensi.
Tugas Site Engineer adalah sebagai ketua tim pengawas yang
membawahi langsung Inspector/Pengawas Lapangan dalam
memonitoring pelaksanaan pekerjaan, memberi arahan serta
advice teknik terhadap permasalahan yang dijumpai dilapangan.
Site Engineer yang dibutuhkan adalah sebanyak 1 (satu) orang
yang akan bertugas dilapangan selama 6 (enam) bulan.
Tugas-tugas Site Engineer akan meliputi, namun tidak terbatas
pada hal-hal yang tersebut di bawah ini:
a. Mengawasi dan meneliti ketepatan dari semua pengukuran /
rekayasa lapangan yang dilakukan Kontraktor sehingga dapat
memudahkan PPK mengambil keputusan - keputusan
yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan pengembalian
kondisi dan pekerjaan minor mendahului pekerjaan utama serta
rekayasa terperinci lainnya.
b. Melakukan pengawasan secara teratur dan memeriksa
pekerjaan pada semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan
konstrusi sedang dilaksanakan serta memberi penjelasan
tertulis kepada Kontraktor mengenai apa yang sebenarnya
dituntut dalam pekerjaan tersebut, bila dalam kontrak hanya
dinyatakan secara umum
c. Mengupayakan bahwa kontraktor memahami dokumen kontrak
secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
spesifikasi serta gambar-ganbar, dan kontraktor menerapkan
Teknis pelaksanaan konstruksi yang tepat / cocok dengan
keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan pekerjaan.
d. Membuat rekomendasi kepada Pelaksana PPK untuk menerima
atau menolak pekerjaan dan material.
e. Mencatat kemajuan setiap hari yang dicapai kontraktor pada
lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah
disetujui.
f. Memonitor secara seksama kemajuan dari semua pekerjaan
dan melaporkannya segera / tepat waktu bila kemajuan
pekerjaan ketinggalan lebih dari 10 % dan hal itu benar - benar
berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian yang direncanakan.
Dalam hal demikian membuat rekomendasi secara tertulis
bagaimana caranya untuk mengejar ketinggalan tersebut.
g. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran
setiap pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh
Quantity Engineer.
h. Menjamin bahwa sebelum kontraktor diijinkan untuk
melaksanakan pekerjaan berikutnya maka pekerjaan- pekerjaan
sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi tidak tampak
harus sudah diperiksa / diuji dan sudah memenuhi persyaratan
dalam Dokumen Kontrak.
i. Memberi rekomendasi kepada Pelaksana PPTK menyangkut
mutu dan jumlah pekerjaan yang telah selsesai dan memeriksa
kebenaran dari setiap sertifikat pembayaran bulanan kontraktor.
j. Membuat perhitungan dan sketsa-sketsa yang benar untuk
bahan Pelaksana PPTK pada setiap akan memerintahkan
perubahan pekerjaan.
k. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya
Terbangun / Terpasang (as built drawing) dan megupayakan
agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum
Penyerahan Pertama Pekerjaan.
l. Memeriksa dengan teliti setiap gambar-gambar kerja dan
analisa / perhitungan - perhitungan konstruksinya dan
kuantitasnya, yang dibuat oleh kontraktor sebelum pelaksanaan.
m. Menyusun / memelihara arsip korespondensi kegiatan, laporan
harian, laporan mingguan, bagan kemajuan pekerjaan,
pengukuran, gambar - gambar dan lainnya.
n. Membuat lapotan-laporan seperti tersebut pada Kerangka
Acuan Kerja mengenai kemajuan fisik dan keuangan dari
Kegiatan yang ada dibawah wewenangnya.

2. Material Technician
Adalah seorang Sarjana (S1) Teknik Sipil, berpengalaman
dibidang penyelidikan bahan material yang digunakan dalam
pekerjaan pembangunan jalan minimal 1 (tsatu) tahun dengan
dibuktikan oleh ijazah, SKA Ahli Teknik Jalan / Jembatan Muda
dan referensi.
Tugas Material Engineer adalah meneliti material campuran dan
komposisi bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Jumlah tenaga
material engineering yang ditugaskan adalah 1 (satu) orang untuk
bekerja di lapangan selama 6 (enam) bulan.

3. Pengawas Lapangan (Inspector)


Pengawas lapangan yang dipersyaratkan adalah minimal seorang
Sarjana Muda jurusan Teknik Sipil (D3), berpengalaman minimal 3
(Tiga) tahun atau seorang Sarjana (S1) Teknik Sipil
berpengalaman minimal 2 (Dua) tahun dalam melaksanakan
pekerjaan pengawasan pembangunan Jembatan termasuk
bangunan pelengkapnya. Tenaga pengawas yang dibutuhkan
adalah sebanyak 3 (Tiga) orang yang akan bertugas di lapangan
selama 6 (enam) bulan Ia harus benar-benar paham mengenai
semua standar prosedur pelaksanaan yang ditetapkan dalam
Dokumen Kontrak.
Tugas pokok Inspektor adalah sebagai berikut:
− Bertanggung jawab kepada Site Engineer untuk memastikan
pekerjaan sesuai spesifikasi;
− Membuat catatan harian semua kegiatan kontraktor;
− Membantu Site Engineer dalam membuat laporan.
4. Tenaga Adm / Operator Computer
Tenaga Administrasi / Operator Komputer yang dibutuhkan adalah
seseorang yang memiliki keahlian dan ketrampilan dibidangnya
serta memiliki pengalaman. Tenaga yang dibutuhkan sebanyak 1
(satu) orang untuk melaksanakan pekerjaan selama 6 (enam)
bulan.
Tugas utamanya adalah menyusun hasil kegiatan ke dalam bentuk
tulisan dan menyusunnya menjadi laporan.

Laporan
17. Laporan-Laporan Konsultan harus membuat laporan yang baik untuk kegiatan pekerjaan
maupun hasil pekerjaan yang harus disusun dalam Bahasa Indonesia,
yang meliputi :
a. Laporan dua mingguan, sebagai resume dari laporan harian dan
berisi kemajuan pelaksanaan pekerjaan per minggu, sebagai
bahan rapat diskusi dengan PPK/PPTK/Kepala Seksi yang berisi
ringkasan kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan
kendala/permasalahan yang dihadapi di lapangan.
b. Laporan bulanan sebagai resume dari laporan dua mingguan
yang berasal dari laporan harian, sebanyak 6 (Enam) eksemplar,
juga berisi laporan rapat dilapangan (Site Meeting) dan data visual
berupa foto dokumentasi dibuat untuk kemajuan pekerjaan
sebelum, yang sedang dan telah dilaksanakan untuk masing-
masing lokasi pekerjaan yang diawasi serta Laporan pengujian
kualitas bahan dan kualitas pekerja.
c. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk Pembayaran Angsuran.
d. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara
Pemeriksaan Pekerjaan Tambah Kurang.
e. Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan, yang dibuat dalam rangkap
6 (enam).
f. Rincian Invoice sesuai dengan dokumen penawaran dalam bentuk
hard copy
g. Menyerahkan Foto dokumentasi pekerjaan (awal, pertengahan dan
akhir (Foto: 0%, 50% dan 100%).
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada masa akhir
layanan penyedia jasa, masing- masing set terdiri dari buku laporan
dan cakram padat (compact disc).
Hal-Hal Lain
18. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan
Negeri di dalam wilayah Kabupaten Buol kecuali ditetapkan lain dalam KAK
dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri

19. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
Kerjasama pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut
harus dipatuhi

20. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Buol.

21. Kualifikasi Calon penyedia harus memiliki klasifikasi usaha Jasa Pengawas
Penyedia Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Transportasi (RE202).

Buol, Maret 2019

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN BUOL

ISMAIL M. Hi. UKUM, S.IP


`NIP : 19790917 200312 1 009

Anda mungkin juga menyukai