Seorang laki-laki berusia 20 tahun, datang ke Poliklinik RS, dengan keluhan kebas pada jari
kelingking tangan kanan sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan disertai jari kelingkingnya sering tertinggal
di bagian luar jika tangan kanan dimasukkan ke saku celana. Pasien diketahui seorang atlet angkat
berat. Pada pemfis ditemukan nyeri tekan di daerah medial elbow dextra, kelemahan adduksi digiti V
dextra.
a. Luthy’s sign
b. Flick’s sign
c. Phalen’s sign
d. Froment’s sign
e. Wartenberg’s sign
2. Seorang laki-laki berusia 59 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan lemah lengan dan
tungkai kanan sejak 5 hari yang lalu, tiba-tiba saat bangun tidur. Tidak terdapat keluhan sakit kepala,
muntah, kejang, maupun penurunan kesadaran. Dari hasil pemfis ditemukan kesadaran Compos
Mentis, TD 220/120, HR 94x/menit, RR 20x/menit, Temp 36,9 C, Status neurologis: parese N VII dan
N XII dextra tipe sentral, hemiparesis dextra, RF +/++, RP -/-, hemihiperestesi dextra.
a. SPECT
b. Artenografi
c. CT Scan Kepala
d. EEG
e. PET Scan
3. Seorang laki-laki berusia 59 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan lemah lengan dan
tungkai kanan sejak 5 hari yang lalu, tiba-tiba saat bangun tidur. Tidak terdapat keluhan sakit kepala,
muntah, kejang, maupun penurunan kesadaran. Dari hasil pemfis ditemukan kesadaran Compos
Mentis, TD 220/120, HR 94x/menit, RR 20x/menit, Temp 36,9 C, Status neurologis: parese N VII dan
N XII dextra tipe sentral, hemiparesis dextra, RF +/++, RP -/-, hemihiperestesi dextra.
4. Seorang laki-laki berusia 59 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan lemah lengan dan
tungkai kanan sejak 5 hari yang lalu, tiba-tiba saat bangun tidur. Dari hasil pemfis ditemukan
kesadaran Compos Mentis, TD 180/100, HR 94x/menit, RR 20x/menit, Temp 36,9 C, Status
neurologis: parese N VII dan N XII dextra tipe sentral, hemiparesis dextra, RF +/++, RP -/-,
hemihiperestesi dextra. Hasil CT Scan kepala menunjukkan iskemik di ganglia basal sinistra. EKG
dalam batas normal.
Apakah obat yang diperlukan pasien tsb untuk mencegah stroke berulang?
a. Warfarin
b. Heparin
c. Enoxaparin
d. Aspirin
e. Dabagatran
5. Seorang laki-laki berusia 45 tahun, dibawa keluarganya ke IGD RS dengan keluhan penurunan
kesadaran sejak 1 jam yang lalu, tiba-tiba saat bangun tidur. Sebelumnya pasien mengeluh sakit
kepala. Ditemukan kejang angggota gerak kiri sebanyak 2x selama 2 menit. Pasien mengalami
hipertensi sejak 3 tahun terakhir, namun tidak minum obat secara teratur. Dari hasil pemfis
ditemukan kesadaran somnolen, TD 190/110, HR 90x/menit, RR 22x/menit, Temp 37 C. Status
neurologis : kaku kuduk (-), kesan paresis N VII sinistra sentral, kesan hemiparesis sinistra, RF ++/+++,
RP -/+.
a. Trombosis serebri
b. Emboli serebri
c. Perdarahan intraserebral
d. Perdarahan subarachnoid
e. Hipoksik iskemik
6. Seorang laki-laki berusia 45 tahun, dibawa keluarganya ke IGD RS dengan keluhan penurunan
kesadaran sejak 1 jam yang lalu, tiba-tiba saat bangun tidur. Sebelumnya pasien mengeluh sakit
kepala. Ditemukan kejang angggota gerak kiri sebanyak 2x selama 2 menit. Pasien mengalami
hipertensi sejak 3 tahun terakhir, namun tidak minum obat secara teratur. Dari hasil pemfis
ditemukan kesadaran somnolen, TD 190/110, HR 90x/menit, RR 22x/menit, Temp 37 C. Status
neurologis : kaku kuduk (-), kesan paresis N VII sinistra sentral, kesan hemiparesis sinistra, RF ++/+++,
RP -/+.
a. MAP <150
b. MAP <110
c. MAP <130
d. MAP <120
e. MAP <140
7. Seorang laki-laki berusia 18 tahun, datang ke poliklinik RS dengan keluhan lengan kanan sering
kejang-kejang terutama sejak 2 bulan yang lalu. Sebelum serangan pasien tidak ada keluhan. Saat
dan setelah serangan pasien tetap sadar. Lama kejang 1 menit, frekuensi 1x seminggu. Kejang sudah
dialami sejak berusia 8 tahun. Selama ini pasien tidak pernah berobat ke dokter.
8. Seorang laki-laki berusia 18 tahun, datang ke poliklinik RS dengan keluhan lengan kanan sering
kejang-kejang terutama sejak 2 bulan yang lalu. Sebelum serangan pasien tidak ada keluhan. Saat
dan setelah serangan pasien tetap sadar. Lama kejang 1 menit, frekuensi 1x seminggu. Kejang sudah
dialami sejak berusia 8 tahun. Selama ini pasien tidak pernah berobat ke dokter.
Apakah pemeriksaan penunjang yang dianjurkan pada pasien tsb untuk membantu menegakkan
diagnosis?
a. CT Scan Kepala
b. MRI Otak
c. EKG
d. EMG
e. Lumbal Pungsi
9. Seorang laki-laki berusia 18 tahun, datang ke poliklinik RS dengan keluhan lengan kanan sering
kejang-kejang terutama sejak 2 bulan yang lalu. Sebelum serangan pasien tidak ada keluhan. Saat
dan setelah serangan pasien tetap sadar. Lama kejang 1 menit, frekuensi 1x seminggu. Kejang sudah
dialami sejak berusia 8 tahun. Selama ini pasien tidak pernah berobat ke dokter.
a. Diazepam
b. Fenitoin
c. Carbamazepin
d. --opendol
e. –eksaphenidil
10. Seorang laki-laki berusia 60 tahun, datang ke IGD RS dengan keluhan penurunan kesadaran sejak
2 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan demam tinggi. Sebelumnya pasien mengeluh sakit kepala
terasa berat, serta keluar cairan dari telinga kanan kuning kental dan berbau. Tidak ditemukan
kejang. Dari pemfis ditemukan TD ?/? , HR 72x/menit, RR 28x/menit, Temp 39 C. Paru :
vesikuler,ronkhi -/-. Status neurologis kaku kuduk (+).
a. Ensefalitis toksoplasmosis
b. Meningitis bakterial
c. Meningitis viral
d. Meningitis tuberkulosis
e. Ensefalitis herpes simpleks
11. Seorang laki-laki berusia 60 tahun, datang ke IGD RS dengan keluhan penurunan kesadaran sejak
2 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan demam tinggi. Sebelumnya pasien mengeluh sakit kepala
terasa berat, serta keluar cairan dari telinga kanan kuning kental dan berbau. Tidak ditemukan
kejang. Dari pemfis ditemukan TD ?/? , HR 72x/menit, RR 28x/menit, Temp 39 C. Paru :
vesikuler,ronkhi -/-. Status neurologis kaku kuduk (+).
Apakah pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan pada pasien tersebut untuk menegakkan
diagnosis?
12. Seorang laki-laki berusia 59 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan lemah lengan dan
tungkai kanan sejak 5 hari yang lalu, tiba-tiba saat bangun tidur. Tidak terdapat keluhan sakit kepala,
muntah, kejang, maupun penurunan kesadaran. Dari hasil pemfis ditemukan kesadaran Compos
Mentis, TD 220/120, HR 94x/menit, RR 20x/menit, Temp 36,9 C, Status neurologis: parese N VII dan
N XII dextra tipe sentral, hemiparesis dextra, RF +/++, RP -/-, hemihiperestesi dextra.
a. Ruptur aneurisma
b. Ruptur AVM
c. Trombosis serebri
d. Emboli Serebri
e. Penurunan perfusi serebral ec hipoksia
13. Seorang laki-laki berusia 59 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan lemah lengan dan
tungkai kanan sejak 5 hari yang lalu, tiba-tiba saat bangun tidur. Tidak terdapat keluhan sakit kepala,
muntah, kejang, maupun penurunan kesadaran. Tiga tahun yang lalu, pasien pernah mengalami
keluhan seperti ini, dirawat di RS selama ? minggu, dan dapat berjalan kembali. Pasien mengalami
tekanan darah tinggi sejak 10 tahun terakhir, namun tidak minum obat secara teratur, serta
merokok sejak usia 20 tahun. Pasien juga mempunyai riwayat hipertrofi prostat dan batu ginjal.
14. . Seorang laki-laki berusia 59 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan lemah lengan dan
tungkai kanan sejak 5 hari yang lalu, tiba-tiba saat bangun tidur. Tidak terdapat keluhan sakit kepala,
muntah, kejang, maupun penurunan kesadaran. Tiga tahun yang lalu, pasien pernah mengalami
keluhan seperti ini, dirawat di RS selama ? minggu, dan dapat berjalan kembali. Pasien mengalami
tekanan darah tinggi sejak 10 tahun terakhir, namun tidak minum obat secara teratur, serta
merokok sejak usia 20 tahun. Pasien juga mempunyai riwayat hipertrofi prostat dan batu ginjal.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut?
a. TIA
b. Reversible Ischemic Neurologic Defects
c. Stroke Iskemik
d. Stroke Hemoragic
e. Stroke In Evolution
15. Seorang laki-laki berusia 20 tahun, datang ke Poliklinik RS, dengan keluhan kebas pada jari
kelingking tangan kanan sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan disertai jari kelingkingnya sering tertinggal
di bagian luar jika tangan kanan dimasukkan ke saku celana. Pasien diketahui seorang atlet angkat
berat. Pada pemfis ditemukan nyeri tekan di daerah medial elbow dextra, kelemahan adduksi digiti V
dextra.
16. Seorang laki-laki berusia 20 tahun, datang ke Poliklinik RS, dengan keluhan kebas pada jari
kelingking tangan kanan sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan disertai jari kelingkingnya sering tertinggal
di bagian luar jika tangan kanan dimasukkan ke saku celana. Pasien diketahui seorang atlet angkat
berat. Pada pemfis ditemukan nyeri tekan di daerah medial elbow dextra, kelemahan adduksi digiti V
dextra.
a. Musculocutaneus
b. Radialis
c. Ulnaris
d. Medianus
e. Axillaris
17. Seorang perempuan berusia 25 tahun, datang ke poliklinik RS dengan keluhan telapak kaki
kanan tidak dapat diangkat ke atas karena tergelincir sejak 1 bulan yang lalu. Tidak terdapat keluhan
kelemahan tungkai atas dan bawah. Pada pemfis ditemukan kelemahan dorsofleksi telapak dan ibu
jari kaki kanan, hiperestesi di lateral tungkai bawah dan telapak kaki kanan.
a. Hiperalgia paresthetica
b. Claw foot
c. Tarsal tunnel syndrome
d. Drop foot
e. Valgus misalignment
18. Seorang perempuan berusia 25 tahun, datang ke poliklinik RS dengan keluhan telapak kaki
kanan tidak dapat diangkat ke atas karena tergelincir sejak 1 bulan yang lalu. Tidak terdapat keluhan
kelemahan tungkai atas dan bawah. Pada pemfis ditemukan kelemahan dorsofleksi telapak dan ibu
jari kaki kanan, hiperestesi di lateral tungkai bawah dan telapak kaki kanan.
a. Suralis
b. Saphenous
c. Peroneus
d. Tibialis
e. Femoralis
19. Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan kesemutan dan kebas
diawali dari kedua kaki kemudian kedua tungkai dan lengan. Keluhan dialamai sejak 1 hari yang lalu.
Pasien mengeluhkan kelemahan keempat ekstremitas. 1 bulan yang lalu, pasien pernah mengalami
demam dan diare selama 5 hari. Pada pemfis ditemukan arefleks, tidak ditemukan parese N. Facialis.
Apakah pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis pasti pada pasien
tersebut?
20. Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan kesemutan dan kebas
diawali dari kedua kaki kemudian kedua tungkai dan lengan. Keluhan dialamai sejak 1 hari yang lalu.
Pasien mengeluhkan kelemahan keempat ekstremitas. 1 bulan yang lalu, pasien pernah mengalami
demam dan diare selama 5 hari. Pada pemfis ditemukan arefleks, tidak ditemukan parese N. Facialis.
21. Seorang pasien laki-laki berusia 45 tahun, datang berobat ke poliklinik RS dengan keluhan mulut
mencong tiba-tiba saat bangun tidur pagi sejak 1 hari yang lalu. Kelopak mata kiri sulit menutup.
Malamnya terpapar dengan angin kencang. Status neurologis : asimetris wajah kiri, kerut kening kiri
hilang atau alis mata sebelah kiri tidak terangkat, ?talmus kiri, mulut mencong (sudut mulut tertarik
ke kanan) dan sulit menggembungkan pipi kiri.
22. Seorang pasien laki-laki berusia 45 tahun, datang berobat ke poliklinik RS dengan keluhan mulut
mencong tiba-tiba saat bangun tidur pagi sejak 1 hari yang lalu. Kelopak mata kiri sulit menutup.
Malamnya terpapar dengan angin kencang. Status neurologis : asimetris wajah kiri, kerut kening kiri
hilang atau alis mata sebelah kiri tidak terangkat, ?talmus kiri, mulut mencong (sudut mulut tertarik
ke kanan) dan sulit menggembungkan pipi kiri.
23. Seorang pasien perempuan berusia 45 tahun, berobat ke Poliklinik RS dengan keluhan sakit
kepala berulang, terasa berat di seluruh kepala, tengkuk terasa tegang sejak 1 tahum yang lalu dan
tidak semakin memberat. Keluhan bertambah jika capek, kurang tidur, stress, dan berkurang jika
istirahat. Riwayat trauma kepala disangkal. Status neurologis: Nn. Cranialis dalam batas normal,
kekuatan otot dan refleks fisiologis dalam batas normal.
24. Seorang pasien perempuan berusia 45 tahun, berobat ke Poliklinik RS dengan keluhan sakit
kepala berulang, terasa berat di seluruh kepala, tengkuk terasa tegang sejak 1 tahum yang lalu dan
tidak semakin memberat. Keluhan bertambah jika capek, kurang tidur, stress, dan berkurang jika
istirahat. Riwayat trauma kepala disangkal. Status neurologis: Nn. Cranialis dalam batas normal,
kekuatan otot dan refleks fisiologis dalam batas normal.
a. Gabapentin 2x300mg
b. Alprazolam 2x1mg
c. Prednison 3x5mg
d. Tramadol 3x50mg
e. Ibupofen 3x400mg
25. Seorang laki-laki berusia 60 tahun, datang ke IGD RS dengan keluhan penurunan kesadaran sejak
2 hari yang lalu. Keluhan disertai demam tinggi. Sebelumnya pasien mengeluh sakit kepala terasa
berat serta keluar cairan dari telinga kanan kuning kental dan berbau. Tidak ditemukan kejang. Dari
pemfis TD ?/? , HR 72x/menit, RR 28x/menit, Temp 39 C. Paru : vesikuler,ronkhi -/-. Status
neurologis kaku kuduk (+).
26. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan kelemahan kedua tungkai
sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan semakin memberat. Terdapat gangguan BAK dan BAB.
Sebelumnya pasien mengalami batuk-batuk lama, demam naik turun, keringat malam, tidak nafsu
makan dan penurunan BB. Dari hasil pemfis ditemukan TD 110/70, HR 72x/menit, RR 20x/menit,
Temp 37 C, gibus di daerah setentang Th5. Status neurologis: paraparesis UMN, hiperestesi setinggi
Th5 ke bawah, retensi uri et alvi.
a. Mielitis TB
b. Trauma medula spinalis
c. Spondilitis TB
d. Fraktur kompesi vertebra Th5
e. Tumor medula spinalis
27. Seorang laki-laki berusia 56 tahun dibawa anaknya ke Poliklinik RS dengan keluhan sulit
berbicara yg terjadi secara tiba-tiba sejak 1 hari yang lalu. Pasien mengalami DM sejak 5 tahun
terakhir, namun tidak teratur minum obat. Dari hasil pemfis ditemukan TD 130/90, HR 82x/menit, RR
18x/menit, Temp 36,8 C. Pasien masih dapat memahami ucapan dokter, namun kesulitan untuk
mengucapkan kata. Ucapannya tidak lancar dan tidak jelas. Status neurologis parese N VII dan NXII
dekstra sentral. Hemiparesis dextra RF +/++, RP -/- hemihiperestesi dextra.
a. Atasia motorik
b. Atasia sensorik
c. Atasia anomik
d. Atasia konduksi
e. Atasia global
28. Seorang laki-laki berusia 56 tahun, dibawa anaknya ke Poliklinik RS dengan keluhan sulit
berbicara yang dialaminya secara tiba-tiba sejak 1 hari yang lalu. Pasien juga tidak mampu mengenali
benda dengan cara meraba tanpa melihatnya. Pasien mengalami DM sejak 5 tahun terakhir, namun
tidak teratur minum obat.
Apakah istilah gangguan mengenali benda yang dialami pasien tsb?
a. anosognosia
b. ??rosopagnosia
c. Agnosia visual
d. Autotopagnosia
e. Astereognosia
29. Seorang laki-laki berusia 70 tahun, datang ke Poliklinik RS dengan keluhan gangguan kesadaran
sejak 4 bulan yg lalu. Sebelumnya pasien mengalami henti jantung dan sirkulasi kembali normal dan
spontan setelah dilakukan resusitasi jantung paru. Pasien dapat buka mata secara spontan, memiliki
siklus jaga, batang otak dan sistem saraf otonom yang baik, namun tidak dapat berbicara,
pemahaman (komunikasi) dan respon motorik yg normal.
a. Ensefalopati primer
b. Ensefalopati sekunder
c. Persistent vegetative state
d. Locked in syndrome
e. Brain death
30. Seorang laki-laki berusia 23 tahun diantar ke IGD RS dengan keluhan penurunan kesadaran sejak
30 menit yang lalu, setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Dari hasil pemfis ditemukan TD 150/90,
HR ??x/menit, RR 22x/menit, Temp 37,8 C. Pasien dpt membuka mata dengan perintah verbal,
melokalisir nyeri namun mengalami disorientasi dalam berbicara.
a. E3M5V4
b. E2M4V3
c. E3M4V4
d. E2M3V3
e. E3M5V3
31. Seorang perempuan berusia 53 tahun, datang ke Poliklinik RS dengan keluhan nyeri di wajah
sebelah kiri sejak ?? minggu yang lalu. Keluhan muncul terutama saat mengunyah makanan di sisi
sebelah kiri atau menyentuh sebelah kiri. Tidak terdapat keluhan sakit kepala, gangguan penglihatan
dan pendengaran, kebas atau baal pada wajah, mulut mencong, tersendak dan berbicara pelo, serta
kelemahan anggota tubuh.
a. NV
b. N VII
c. N VIII
d. N IX
e. N XII
32. Seorang perempuan berusia 53 tahun, datang ke Poliklinik RS dengan keluhan nyeri di wajah
sebelah kiri sejak ?? minggu yang lalu. Keluhan muncul terutama saat mengunyah makanan di sisi
sebelah kiri atau menyentuh sebelah kiri. Sebelumnya tidak terdapat riwayat demam dan vesikel di
wajah. Tidak terdapat keluhan sakit kepala, gangguan penglihatan dan pendengaran, kebas atau baal
pada wajah, mulut mencong, tersendak dan berbicara pelo, serta kelemahan anggota tubuh.
a. Cluster Headache
b. Neuralgia Trigeminal
c. Bell’s palsy
d. Neuralgia post herpetica
e. Migran
33. Seorang laki-laki berusia 20 tahun diantar ke IGD RS dengan keluhan kelemahan keempat
anggota gerak sejak ?? yang lalu, setelah jatuh dari atap. Pasien merasakan kebas di seluruh tubuh.
Tedapat gangguan BAK, terdapat keluhan sakit kepala. Dari hasil pemfis ditemukan tanda vital dalam
batas normal. Status neurologis motorik 3 3 3 3/ 3 3 3 3. RF +/+ RP -/-, sensorik hiperestesi C4 ke
bawah, otonom retensi
Apakah pemeriksaan penunjang yang paling baik dilakukan pada kasus tsb?
a. Rontgen
b. CT scan
c. MRI
d. Myelografi
e. Lumbal pungsi
34. Seorang laki-laki berusia 20 tahun diantar ke IGD RS dengan keluhan kelemahan keempat
anggota gerak sejak ?? yang lalu, setelah jatuh dari atap. Pasien merasakan kebas di seluruh tubuh.
Tedapat gangguan BAK, terdapat keluhan sakit kepala. Dari hasil pemfis ditemukan tanda vital dalam
batas normal. Status neurologis motorik 3 3 3 3/ 3 3 3 3. RF +/+ RP -/-, sensorik hiperestesi C4 ke
bawah, otonom retensi
35. Seorang laki-laki berusia 27 tahun, dibawa ke IGD RS dengan keluhan sakit kepala sejak 1 jam
yang lalu, setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Riawayat pingsan 30 menit. Pasien tidak dapat
mengingat mekanisme kecelakaan, bagaimana kecelakaan terjadi, dan apapun tentang kejadian tsb.
Pasien dapat mengingat dan mengenali anggota keluarganya.
36. Seorang laki-laki berusia 27 tahun, dibawa ke IGD RS dengan keluhan sakit kepala sejak 1 jam
yang lalu, setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Riawayat pingsan 30 menit. Pasien tidak dapat
mengingat mekanisme kecelakaan, bagaimana kecelakaan terjadi, dan apapun tentang kejadian tsb.
Pasien dapat mengingat dan mengenali anggota keluarganya. Saat observasi selama di IGD, keluhan
lupa tsb menetap.
37. Seorang perempuan berusia 67 tahun, dibawa anaknya ke Poliklinik RS dengan keluhan lupa
sejak 2 tahun yang semakin parah. Pasien mudah cemas, gelisah, pemarah, curiga pada orang lain,
dan sulit ??. Tidak terdapat riwayat hipertensi, DM, dan trauma kepala. Dari hasil pemfis ditemukan
tanda vital dalam batas normal dan tidak ditemukan defisit neurologis lokal.
a. Demensia vaskuler
b. Demensia alzheimer
c. Demensia lewy body
d. Demensia frontotemporal
e. Demensia multiinfark
38. Seorang perempuan berusia 67 tahun, dibawa anaknya ke Poliklinik RS dengan keluhan lupa
sejak 2 tahun yang semakin parah. Pasien mudah cemas, gelisah, pemarah, curiga pada orang lain,
dan sulit ??. Tidak terdapat riwayat hipertensi, DM, dan trauma kepala. Dari hasil pemfis ditemukan
tanda vital dalam batas normal dan tidak ditemukan defisit neurologis lokal.
39. Seorang laki-laki berusia 65 tahun, datang ke Poliklinik RS dengan keluhan ketidakstabilan
berjalan sejak 8 bulan. Terdapat keluhan gemetar pada kedua tangan, awalnya tangan kanan sejak 5
tahun yang lalu. Pasien mengeluhkan jalan semakin lambat dan kaku, tulisan menjadi kecil-kecil dan
bicara tidak jelas.
a. ??ndol
b. Diazepam
c. Gabapentin
d. Metildopa
e. Propanolol
40. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan kelemahan kedua tungkai
sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan semakin memberat. Terdapat gangguan BAK dan BAB.
Sebelumnya pasien mengalami batuk-batuk lama, demam naik turun, keringat malam, tidak nafsu
makan dan penurunan BB. Dari hasil pemfis ditemukan TD 110/70, HR 72x/menit, RR 20x/menit,
Temp 37 C, gibus di daerah setentang Th5. Status neurologis: paraparesis UMN, hiperestesi setinggi
Th5 ke bawah, retensi uri et alvi.
a. metothrexate
b. dexamethason
c. ??cillin
d. ??zid
e. ??nazol
41. Seorang perempuan berusia 30 tahun, datang ke Poliklinik RS dengan keluhan pusing berputar
sejak 2 hari. Keluhan pusing berputar terhadap ruangan, bersifat hilang timbul, lamanya 1 menit,
muncul terutama pada saat perubahan posisi kepala bangkit dari tidur. Keluhan disertai rasa mual
dan ??. Tidak terdapat riwayat trauma kepala dan penggunaan obat. Dari hasil pemfis ditemukan
tanda vital dalam batas normal. Status neurologis: vertigo (+), mual (+), dan nistagmus horizontal ke
??.
a. Vestibuler perifer
b. Vestibuler sentral
c. Non vestibuler
d. ??
e. Equilibrium
42. Seorang perempuan berusia 30 tahun, datang ke Poliklinik RS dengan keluhan pusing berputar
sejak 2 hari. Keluhan pusing berputar terhadap ruangan, bersifat hilang timbul, lamanya 1 menit,
muncul terutama pada saat perubahan posisi kepala bangkit dari tidur. Keluhan disertai rasa mual
dan ??. Tidak terdapat riwayat trauma kepala dan penggunaan obat. Dari hasil pemfis ditemukan
tanda vital dalam batas normal. Status neurologis: vertigo (+), mual (+), dan nistagmus horizontal ke
??.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus ini?
a. ?? vertebrobasiler
b. ?? serebellum
c. Benign paroxysmal positional vertigo
d. ?? disease
e. ?? vestibularis
43. Seorang perempuan berusia 30 tahun, datang ke Poliklinik RS dengan keluhan pusing berputar
sejak 2 hari. Keluhan pusing berputar terhadap ruangan, bersifat hilang timbul, lamanya 1 menit,
muncul terutama pada saat perubahan posisi kepala bangkit dari tidur. Keluhan disertai rasa mual
dan ??. Tidak terdapat riwayat trauma kepala dan penggunaan obat. Dari hasil pemfis ditemukan
tanda vital dalam batas normal. Status neurologis: vertigo (+), mual (+), dan nistagmus horizontal ke
??.
Apakah pemeriksaan klinis yang dapat membangkitkan munculnya vertigo dan nistagmus pada kasus
tsb?
a. ?? tes
b. ?? test
c. ?? gait test
d. Dulpike test
e. ?? onting test
44. Seorang perempuan berusia 30 tahun, datang ke Poliklinik RS dengan keluhan pusing berputar
sejak 2 hari. Keluhan pusing berputar terhadap ruangan, bersifat hilang timbul, lamanya 1 menit,
muncul terutama pada saat perubahan posisi kepala bangkit dari tidur. Keluhan disertai rasa mual
dan ??. Tidak terdapat riwayat trauma kepala dan penggunaan obat. Dari hasil pemfis ditemukan
tanda vital dalam batas normal. Status neurologis: vertigo (+), mual (+), dan nistagmus horizontal ke
??.
45. Seorang laki-laki berusia 43 tahun, datang ke poliklinik RS dengan keluhan nyeri pinggang sejak 7
bulan yang lalu. Nyeri seperti terbakar menjala sampai ke tungkai kanan bawah, terutama jika
membungkuk. Pasien mengangkat benda berat. Dari status neurologis ditemukan Laseque +/-, cross
laseque +/-, motorik 5 5 5 5/ 5 5 5 5, RF ++/++, RP -/-, sensorik : hiperestesi L5-S1 dextra.
a. Spondiloarthrosis
b. ?? nucleus pulposus
c. ?? losis
d. ??? kompresi vetebra L5.
e. ?? litis
46. Seorang laki-laki berusia 43 tahun, datang ke poliklinik RS dengan keluhan nyeri pinggang sejak 7
bulan yang lalu. Nyeri seperti terbakar menjala sampai ke tungkai kanan bawah, terutama jika
membungkuk. Pasien mengangkat benda berat. Dari status neurologis ditemukan Laseque +/-, cross
laseque +/-, motorik 5 5 5 5/ 5 5 5 5, RF ++/++, RP -/-, sensorik : hiperestesi L5-S1 dextra.
a. Rontgen lumbosacral
b. ?? lumbal
c. ???lumbal
d. ?? grafi
e. ??? grafi
47. Seorang laki-laki berusia 43 tahun, datang ke poliklinik RS dengan keluhan nyeri pinggang sejak 7
bulan yang lalu. Nyeri seperti terbakar menjala sampai ke tungkai kanan bawah, terutama jika
membungkuk. Pasien mengangkat benda berat. Dari status neurologis ditemukan Laseque +/-, cross
laseque +/-, motorik 5 5 5 5/ 5 5 5 5, RF ++/++, RP -/-, sensorik : hiperestesi L5-S1 dextra.
a. ?? 2x30mg
b. ??ol 3x50 mg
c. Paracetamol 3x500mg
d. ?? son 3x5mg
e. Natrium diklofenak 2x50mg
48. seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan ketidakstabilan
berjalan sejak 8 bulan yang lalu. Terdapat keluhan gemetar pada kedua tangan, awalnya tangan
kanan sejak 5 tahun yang lalu. Pasien mengeluhkan jalan semakin lambat dan kaku, tulisan menjadi
kecil-kecil dan bicara tidak jelas.
a. ?? esensial
b. ?? er
c. ???on
d. ???on
e. ?? sistem atrophy
49. Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan ketidakstabilan
berjalan sejak 8 bulan yang lalu. Terdapat keluhan gemetar pada kedua tangan, awalnya tangan
kanan sejak 5 tahun yang lalu. Pasien mengeluhkan jalan semakin lambat dan kaku, tulisan menjadi
kecil-kecil dan bicara tidak jelas.
50. Seorang laki-laki berusia 27 tahun, dibawa ke IGD RS dengan keluhan sakit kepala sejak 1 jam
yang lalu, mengalami kecelakaan lalu lintas. Riwayat pingsan 30 menit. Pasien tidak dapat mengingat
mekanisme bagaimana kecelakaan terjadi, dan apapun tentang kejadian tersebut. Pasien dapat
mengingat dan mengenali anggota keluarganya. Saat observasi selama di IGD, keluhan lupa tersebut
menetap.
a. Eksteroseptif
b. Propnoseptif
c. Kognitif
d. Otonom
e. Kordinasi