Anda di halaman 1dari 2

2.

4 Gambaran Umum

a. Benih
Benih adalah biji tanaman yang digunakan untuk tujuan perbanyakan (agronomis).
Biji yang dapat berkembang menjadi tanaman adalah biji yang dihasilkan dari bunga yang
telah mengalami penyerbukan. Sedangkan biji yang dihasilkan tanpa proses penyerbukan
tidak dapat tumbuh menjadi tanaman.
Pengambilan biji tanaman obat untuk digunakan sebagai benih dilakukan pada saat
matang fisiologis (physiological maturity) atau disebut juga matang fungsional (functional
maturity), karena pada saat matang fisiologis biji mempunyai berat kering maksimum
(maximum dry weight), daya tumbuh maksimum (maximum vigor) dan daya kecambah
maksimum (maximum viability).
Mutu benih meliputi mutu fisik, genetik dan fisiologis. Mutu fisik dicerminkan dari
bentuk, ukuran, kebersihan, keseragaman, warna dan kecerahan benih. Mutu genetik
dimaksudkan untuk menilai kemurnian dan keunggulan varietas benih, sedangkan mutu
fisiologis untuk menilai daya tumbuh benih. Benih bermutu memiliki persyaratan sebagai
berikut:
1. Daya kecambah : minimal 80%
2. Kemurnian benih : minimal 85%
3. Cemaran varietas lain : maksimum 5%
4. Kotoran : maksimum 2%
5. Benih rumputan : maksimum 2%

b. Pembibitan
Keberhasilan budidaya tanaman ditentukan oleh ketersediaan bibit bermutu (unggul).
Tanaman obat dapat dibibitkan dengan cara generatif dan vegetatif. Perbanyakan secara
generatif menggunakan organ reproduksi tanaman yaitu biji sedangkan secara vegetatif tanpa
menggunakan biji.
Perbanyakan secara generatif memiliki keuntungan sebagai berikut: tanaman yang
dihasilkan memiliki perakaran yang dalam dan kuat, umur tanaman lebih lama, dapat
dihasilkan bibit lebih banyak, cocok untuk mendapatkan varietas baru (pemuliaan), biji dapat
disimpan dalam jangka waktu lama dan mudah didistribusikan. Kelemahannya antara lain:
sifat anakan yang dihasilkan cenderung berbeda dengan induknya dan waktu produksi lebih
lama.
Keuntungan pembibitan vegetatif adalah: sifat anakan identik dengan induknya, dapat
menghasilkan bibit yang sempurna dalam waktu singkat, cepat berproduksi, sedangkan
kelemahannya adalah: perakaran tidak kuat, gampang roboh, agak sulit didistribusikan.

c. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana dalam kegiatan pembenihan dan pembibitan tanaman obat
meliputi:
Bahan Alat
Pupuk kompos atau pupuk kandang halus Bak plastik pembibitan berbagai ukuran
Sekam mentah Skop
Arang sekam Cangkul
Pupuk daun Gembok plastik
Hormon pertumbuhan (perangsang akar) Gunting tanaman
Pasir tali Pisau okulasi
Tanah Sprayer
Membuat media bibit Selang
Kertas tisue Kaos tangan
Tali pengikat Gerobak dorong
Bahan kimia (asam sulfat) Rak bibit

d. Sumber Daya Manusia


1. Pelaksana kegiatan pembenihan harus memiliki kompetensi di bidang benih tanaman
obat baik yang diperoleh dari pendidikan formal maupun kursus atau magang.
2. Secara bertahap pelaksana harus diberikan peningkatan pengetahuan dan keterampilan
melalui training dan kursus.
3. Pelaksana harus difasilitasi dengan peralatan pembenihan dan pembibitan untuk
keamanan dan kenyamanan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai