Anda di halaman 1dari 6

PRE PLANNING

KEGIATAN ANALISA PROGRAM PUSKESMAS (APP) RW 09


KELURAHAN TANGJKERANG LABUAI
KECAMATAN BUKIT RAYA
PEKANBARU 2019
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah pilar utama pembangunan dan merupakan hak dasar setiap
warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perkembangan
pembangunan dibidang kesehatan dewasa ini berkembang dengan pesat dan terjadi
berbagai permasalahan yang sangat kompleks (Mubarak, et.al, 2006).
Pelayanan kesehatan adalah pelayanan publik yang bersif mutlak dan erat
kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk semua pelayanan yang bersifat
mutlak, Negara dan aparaturnya berkewajiban untuk menyediakan layanan yang
bermutu dan mudah didapatkan setiap saat. Salah satu wujudnya penyediaan layanan
publik di bidang kesehatan adalah adanya Puskesmas. Tujuan utama dari adanya
Puskesmas adalah menyediakan layanan kesehatan yang bermutu namun dengan biaya
yang relative terjangkau untuk masyarakat, terutama masyarakat dengan kelas
ekonomi menengah kebawah (DepKes RI, 2007).
Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan yang letaknya berada paling
dekat ditengah-tengah masyarakat dan mudah dijangkau dibandingkan dengan unit
pelayanan kesehatan lainnya (Rumah Sakit Negeri maupun Swasta). Fungsi
Puskesmas adalah mengembangkan pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh
atau yang disebut dengan Comprehensive Health Care Service yang meliputi aspek
promotive, preventive, curative, dan rehabilitative (DepKes RI, 2008).
Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan lingkungan adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat
menjamin keadaan sehat dari manusia. Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari
dasar-dasar kesehatan masyarakat modern yang meliputi terhadap semua aspek
manusia dalam hubungannya dengan lingkungan, dengan tujuan untuk meningkatkan
dan memperttahankan nilai-nilai kesehatan manusia pada tingkat setinggi-tingginya
dengan jalan memodifisir tidak hanya faktor sosial dan lingkungan fisik semata-mata,
tetapi juga terhadap semua sifat-sifat dan kelakuan-kelakuan lingkungan yang dapat

1
membawa pengaruh terhadap ketenangan, kesehatan dan keselamatan organisme umat
manusia (Mulia Ricky M, 2015).
Pengaruh dalam bidang kesehatan salah satunya adalah terjadinya DBD akibat
kesehatan lingkungan yang buruk. Demam berdarah dengue (DBD) adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis
demam 2- 7 hari, nyeri otot dan atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam,
limfadenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragik (Suhendro, 2009).
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI disebutkan distribusi penyakit
suspek DBD sejak minggu pertama 2018 hingga minggu pertama 2019 tertinggi ada
di Jawa Timur dengan jumlah suspek DBD 700 orang, diikuti Jawa Tengah 512 orang,
dan Jawa Barat 401 orang (Depkes, 2019). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi
Riau angka kesakitan penyakit demam berdarah dengue (DBD) selama tahun 2018
tercatat 925 kasus atau 14,69 per 100 ribu penduduk. Sedangkan data dari Puskesmas
Sapta Taruna mengenai jumlah kejadian DBD di Kelurahan Tangkerang Labuai yaitu
sebanyak 4 kejadian/kasus dari Bulan Januari hingga Mei 2019.
Sedangkan keberhasilan Program 1 Rumah 1 Jumantik ini dilihat dari Indikator
yang digunakan untuk upaya pengendalian penyakit DBD yaitu angka bebas jentik
(ABJ). Sampai tahun 2015, ABJ secara nasional belum mencapai target program yaitu
sebesar 95%. Keberhasilan Program 1 Rumah 1 Jumantik ini bergantung pada ABJ
Nasional, jika ABJ Nasional sudah mencapai target yaitu 95% barulah bisa dikatakan
Program 1Rumah 1 Jumantik ini berhasil (KEMENKES RI, 2016).
Berdasarkan keterangan yang di dapatkan dari petugas Puskesmas Sapta Taruna,
untuk mencegah terjadinya kejadian DBD di wilayah Kecamatan Bukit Raya ini yaitu
sedang dijalankannya program kesehatan lingkungan 1 rumah 1 jumantik. Program 1
rumah 1 jumantik ini sudah dijalankan sejak Bulan Oktober tahun 2018, akan tetapi
belum berjalan secara optimal, dari 12 RW yang ada di Tangkerang Labuai baru 3 RW
yang menjalankan Program 1 Rumah 1 Jumantik, yaitu sekitar 25% dari total
keseluruhan jumlah RW. dikarenakan masih kurangnya kesadaran dari setiap anggota
keluarga di Kelurahan Tangkerang Labuai khususnya di RW 09 ini untuk menjalankan
program 1 rumah 1 jumantik.
Untuk di wilayah kerja RW 09 mengenai program kesehatan lingjungan 1 rumah
1 jumantik ini, berdasarkan dari hasil wawancara dengan Ibu RW 09 di dapatkan data

2
bahwa sebelumnya di RW 09 sudah pernah dijalankan, namun sudah tidak berjalan lagi,
dikarenakan beberapa hal, diantaranya:
a. Masyarakat belum mampu menjalankan program 1 rumah 1 jumantik secara optimal.
b. Masyarakat yang ditunjuk menjadi Kader Jumantik meminta bayaran untuk
menjalankan program 1 rumah 1 jumantik ini.
Berdasarkan masalah diatas, kelompok III di wilayah kerja RW 09 akan melakukan
analisa program puskesmas mengenai kesehatan lingkungan 1 rumah 1 jumantik,
memberikan solusi dari masalah atau hambatan program dan melaksanakan solusi yang
telah disepakati sebagai intervensi pada kegiatan analisa program puskesmas ini.

1.2 Tujuan Kegiatan


1.3 Tujuan Umum
Mampu mendapatkan gambaran umum pelaksanaan program kesehatan khususnya
tentang program kesehatan lingkungan 1 rumah 1 jumantik di wilayah kerja Puskesmas
Sapta Taruna Kecamatan Tangkerang Labuai serta menganalisa tentang pelaksanaan
program pada puskesmas.
1.4 Tujuan Khusus
1.4.1 Mampu mendapatkan gambaran sejauh mana program kesehatan lingkungan 1
rumah 1 jumantik yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas Sapta Taruna.
1.4.2 Mampu mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam
pelaksanaan program kesehatan lingkungan 1 rumah 1 jumantik oleh Puskesmas
Sapta Taruna.
1.4.3 Mampu menentukan rencana tindak lanjut terhadap kesenjangan yang telah
ditentukan.

1.5 PelaksanaanKegiatan
1.5.1 Judul Kegiatan
Analisa program kesehatan lingkungan (1 Rumah 1 Jumantik) Puskesmas Sapta
Taruna Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya.
1.5.2 Metode
Penyampaian presentasi hasil Analisa Program Puskesmas: Ceramah dan diskusi.
1.5.3 Media dan alat
Proyektor, laptop, dan alat tulis

3
1.5.4 Materi
Terlampir
1.5.5 Waktu dan Tempat
Waktu :
Pukul :
Tempat : Aula Puskesmas Sapta Taruna

1.5.6 Pengorganisasian
1.5.7 Setting Tempat

1 2 6

3
5
4

Dosen pembimbing dan Pihak


Puskesmas

Audiens/ Mahasiswa Profesi


Keperawatan STIKes Hang
Tuah Pekanbaru

Keterangan:
1. Pembawa Acara
2. Presentator
3. Observer/ notulen
4. Dokumentasi
5. Konsumsi
6. Layar proyektor
1.6 Susunan Acara
No Acara Metode Pembicara Waktu
1 Pembukaan Ceramah Siti Masita, S.Kep 5 Menit

4
2 Kata Sambutan dari Ceramah 5 Menit
Pihak Prodi Ilmu
Keperawatan
3 Kata Sambutan dari Ceramah 5 Menit
Pihak Puskesmas
Sapta Taruna
4 Penyampaian Hasil Ceramah Estri Mailinda, S.Kep
Analisa Program Diskusi
Puskesmas terkait 30 Menit
kesehatan lingkungan
1 rumah 1 jumantik
5 Diskusi Tanya Anggota kelompok 30 menit
jawab
6 Penutup Ceramah Siti Masita, S.Kep 5 menit

1.7 Uraian Tugas


1.7.1 Ketua Panitia : Sukma Rahmayanti, S.Kep
1.7.2 Moderator : Riska Wildawati, S.Kep
1.7.3 Presentator : Estri Mailinda, S.Kep
1.7.4 Observer/notulen : Defryanti Saputri, S.Kep dan Ulfa Amalia, S.Kep
1.7.5 Dokumentasi : Rizkya Nur Anisha, S.Kep
1.7.6 Konsumsi : Siti Masita, S.Kep
1.7.7 Humas : Beni Sepila, S.Kep
1.8 Kriteria Evaluasi
1.8.1 Struktur
1.8.1.1 Pre planning disiapkan minimal 2 hari sebelum presentasi Analisa Program
Puskesmas dan telah di setujui oleh pembimbing
1.8.1.2 Tempat dan alat telah disepakati sebelum kegiatan.
1.8.1.3 Peran dan tanggung jawab mahasiswa telah ditentukan.
1.8.1.4 Penanggung Jawab/ Perwakilan tiap unit kerja Puskesmas menghadiri kegiatan.

1.8.2 Proses
1.8.2.1 Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

5
1.8.2.2 Dosen pembimbing datang
1.8.2.3 Selama kegiatan berlangsung Penanggung Jawab/ Perwakilan tiap unit kerja
Puskesmas hadir hingga akhir kegiatan
1.8.2.4 Mengundang kader-kader jumantik yang ada di wilayah kerja RW 09.

1.8.3 Hasil
1.8.3.1 Diperoleh minimal 1 rencana kegiatan dari tiap unit kerja Puskesmas.
1.8.3.2 Pelaporan presentasi evaluasi Analisa Program Puskesmas dilakukan sesuai
rencana.

DAFTAR PUSTAKA
Mubarak. (2006). Buku Aja Kebutuhan Dasar Manusia Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik.
Jakarta.EGC

Depkes RI. (2007). Profil kesehatan 2007. Jakarta: Depertemen Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai