Anda di halaman 1dari 2

• Karakter merupakan kombinasi sifat-sifat dalam diri seseorang yang menjadikannya unik,

berdasarkan apa yang ia sudah miliki sejak lahir (genetik) maupun apa yang ia pelajari dalam hidupnya
(lingkungan). Jadi, karakter dapat juga disebut sebagai learned behavior.

• Kepribadian merupakan kombinasi sifat-sifat dalam diri seseorang yang mengarahkannya untuk
berpikir, berperasaan, dan bertingkah laku tertentu yang khas dalam berhubungan dengan
lingkungannya. Kepribadian berasal dari kata Persona, yang berarti ‘topeng’. Namun bukan berarti
bahwa kepribadian merupakan cara seseorang menutupi identitas dirinya. Kata persona dalam Bahasa
Yunani lebih merujuk pada simbol yang merepresentasikan identitas seseorang; ‘alat’ yang digunakan
oleh seseorang untuk memperkenalkan dirinya pada dunia. Lickerman mengatakan bahwa kepribadian
lebih bersifat menetap dan dipengaruhi oleh faktor keturunan, sedangkan karakter lebih terbentuk
karena pembelajaran terhadap nilai dan kepercayaan.

Berdasarkan perbedaan di atas, karakter sebenarnya lebih terkait dengan nilai-nilai serta kepercayaan
seseorang. Itulah sebabnya hingga kini istilah karakter lebih populer dalam ilmu tentang pengembangan
diri, terutama yang terkait dengan aspek spiritual seseorang, dibandingkan dengan dalam ilmu psikologi
murni.

Karakter atau watak adalah sifat batin yang tampak & memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi
pekerti & tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya.

Allport beranggapan bahwa watak (character) & kepribadian (personality) adalah satu dan sama, akan
tetapi, dipandang dari segi yang berlainan. Kalau orang hendak mengadakan penilaian (jadi
mengenakan norma), maka lebih tepat dipakai istilah “watak”. Tetapi kalau bermaksud menggambarkan
bagaimana adanya (jadi tidak melakukan penilaian) lebih tepat dipakai istilah “kepribadian.”.

Karakter dengan demikian bukanlah bawaan lahir, melainkan yang terbentuk kemudian, terutama
melalui pendidikan, dan merupakan diri kita yang sesungguhnya.

Allport beranggapan bahwa watak (character) dan kepribadian (personality) adalah satu dan sama, akan
tetapi, dipandang dari segi yang berlainan. Kalau orang hendak mengadakan penilaian (jadi mengenakan
norma), maka lebih tepat dipakai istilah “watak”; tapi kalau bermaksud menggambarkan bagaimana
adanya (jadi tidak melakukan penilaian) lebih tepat dipakai istilah “kepribadian.”

Sebenarnya yang dimaksud dengan ungkapan orang tersebut adalah karakter. Ketika kepribadian
seseorang dilekatkan pada norma moral, pada penilaian baik dan buruk, maka orang tersebut sedang
membahas tentang karakter. Dengan kata lain, karakter adalah perilaku seseorang (yang relatif
permanen) ketika berinteraksi dengan lingkungan yang dilandasi dengan pengetahuan tentang moral
(Naftalia, 2006). 'Bagaimana seseorang mempertanggungjawabkan hidupnya pada Tuhannya, itulah
karakter'
Sedangkan kepribadian adalah sejumlah karakteristik sifat yang muncul dalam perilaku tanpa adanya
penilaian moral. Sekedar deskripsi saja tentang seseorang, misalnya pemarah, penyabar, tahan uji,
mudah iba, mudah tersinggung, bangga, dan sebagainya

Dari ilustrasi tersebut memamparkan bahwa


 Watak itu tidak dapat diubah
 Watak itu adalah pembawaan (gen)
 Watak itu adakalanya muncul, jika terjadi reaksi dari luar yang mengakibatkanya muncul
 Watak itu adakalanya tidak muncul, jika tidak terdapat reaksi yang mengakibatkan watak itu tidak
muncul
 Watak itu menunjukan arti normatif.

Anda mungkin juga menyukai