Abstrak
Tujuan pembentukan karakter pribadi muslim berkaitan dengan pembentukan mental dan
sikap dengan menanamkan nilai-nilai islami dan nilai tradisional yang positif. Mempunyai
akhlak mulia tidak secara otomatis dimiliki oleh setiap manusia begitu ia dilahirkan, tetapi
memerlukan proses panjang melalui pengasuh dan pendidikan. Pendidikan karakter juga
dapat diartikan sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah
yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melakukan nilai-nilai tersebut. Baik terhadap Allah SWT, diri sendiri, orang tua, guru,
keluarga, lingkungan, dan maupun kebangsaan sehingga menjadi pribadi manusia insan
kamil. Dasar pendidikan karakter ini, sebaiknya di terapkan pada usia kanak-kanak atau
biasa disebut parah ahli psikologi sebagai usia emas. Karena usia ini terbukti sangat
menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya.
A. PENDAHULUAN
Kepribadian adalah sesuatu yang pasti terdapat dalam diri setiap manusia, baik
manusia itu beragama maupun tidak. Secara umum kepribadian terdapat dalam diri
setiap individu yang normal. Sedangkan orang yang tidak normal kepribadiannya tidak
tertentu dan tidak dapat diamati secara pasti, walaupun pada dasarnya setiap
Kata pribadi diartikan sebagai keadaan manusia orang perorangan, atau keseluruhan
sifat-sifat yang merupakan watak perorangan. Dan kepribadian adalah sifat hakiki
yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dari
kata personare (Yunani), yang berarti menyuarakan melalui alat. Di zaman Yunani
penutup muka (topeng) yang dinamakan persona. Dari kata ini kemudian di pindahkan
ada dalam diri seorang individu. Kekuatan kepribadian bukanlah terletak pada jawaban
atau tanggapan manusia terhadap suatu keadaan, akan tetapi justru pada kesiapannya di
seorang harus menyelesaikan perselisihan yang terjadi antara dua orang. Keinginan
secara khususnya apabila dia berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu
sebagaimana halnya dengan masyarakat dan kebudayaan, maka ketiga aspek tersebut
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Kepribadian Muslim
Istilah-istilah yang dikenal dalam kepribadian adalah :
1. Mentality, yaitu situasi mental yang dihubungkan dengan kegiatan mental atau
intelektual.
dan Tindakan
b. Identity, yaitu sifat kedirian sebagai suatu kesatuan dari sifat-sifat mempertahankan
Kata kepribadian dalam kamus bahasa Indonesia bermakna sifat hakiki yang
tercermin dalam sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirnya dari orang
lain atau bangsa lain. Dalam bahasa inggris disebut personality yang diterjmahkan dalam
Dari segi etimologi, kepribadian terjemahan dari kata personality (bahasa Inggris)
yang berasal dari bahasa Yunani kuno prosopon atau persona, yang artinya ‘topeng’ yang
biasa dipakai artis dalam teater. Yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain
yang sering dipakai oleh pemain-pemain yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku,
watak atau pribadi seseorang. Hal ini oleh karena terdapat ciri-ciri yang khas yang hanya
dimiliki oleh seseorang tersebut baik dalam arti kepribadian yang baik, maupun yang
kurang baik.
kemudian barulah merupakan suatu pribadi karena pengaruh belajar dan lingkungan
sosialnya.
terintegrasikan dan bukan hanya beberapa aspek saja dari keseluruhan itu.
Kata kepribadian menyatakan pengertian tertentu saja yang ada pada pikiran orang
lain dan isi pikiran itu ditentukan oleh nilai perangsang sosial seseorang.
Kepribadian tidak menyatakan sesuatu yang bersifat statis, seperti bentuk badan
atau ras tetapi menyertakan keseluruhan dan kesatuan dari tingkah laku seseorang.
akal dan jiwa seorang muslim yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari
Kata karakter berarti mengukir sehingga terbentuk sebuah pola. Mempunyai akhlak
mulia tidak secara otomatis dimiliki oleh setiap manusia begitu ia dilahirkan, tetapi
memerlukan proses panjang melalui pengasuhan dan pendidikan. Dalam istilah bahasa arab
karakter ini mirip dengan akar kata khuluk (akhlak), yaitu proses pengukiran tabiat atau
kebiasaan melakukan hal yang baik. Al-Ghazali menggambarkan bahwa akhlak adalah
tingkah laku seseorang yang berasal dari hati yang baik. Oleh karena itu, pendidikan
karakter adalah usaha aktif untuk membentuk kebiasaan baik sehingga sifat anak sudah
Pendidikan karakter juga dapat diartikan sebagai suatu system penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melakukan niali-nilai tersebut, baik terhadap Allah SWT, diri
sendiri, orang tua, guru, keluarga, sesame, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga
Terdapat Sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal yang
dapat dijadikan modul pendidikan karakter. Kesembilan pilar ini adalah (1) cinta Tuhan
dan segenap ciptaanNya, (2) kemandirian dan tanggung jawab, (3) kejujuran/ amanah,
bijaksana, (4) hormat dan santun, (5) dermawan, suka menolong dan gotong royong, (6)
percaya diri, kreatif dan pekerja keras, (7) kepemimpinan dan keadilan, (8) baik dan rendah
biasa disebut para ahli psikologi sebagai usia emas (golden age), karena usia ini terbukti
sepatutnya pendidikan karakter dimulai dari dalam keluarga, yang merupakan lingkungan
karakter juga diberikan saat anak-anak masuk dalam lingkungan sekolah, terutama sejak
play group, Taman KanakKanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD). Di sinilah peran guru, yang
dalam filosofi Jawa disebut digugu lan ditiru, dipertaruhkan. Karena guru adalah ujung
tombak di kelas dan di sekolah, yang berhadapan langsung dengan peserta didik. Apabila
guru yang diharapkan mampu menjadi motor penggerak pendidikan karakter berbasis
agama di sekolah.
yang memang berasal dari dalam dirinya, atau faktor yang datang dari luar. Atau dengan
kata lain, kepribadian yang dimiliki seseorang tidak hanya semata berasal dari dalam
dirinya, melainkan perpaduan dari berbagai faktor luar yang saling terkait antara satu
dengan lainnya. Adanya keterkaitan dari berbagai faktor yang tidak sama terhadap individu
yaitu:
1. Faktor Psikologis
unsur, yaitu :
emosi yang positif, sifat umumnya adalah : kurang respek terhadap orang lain,
Aktivitas, yaitu sifat yang dikuasai oleh aktiviats gerakan, sifat umum yang tampak
adalah : lincah, praktis, berpandangan luas, ulet, periang, dan selalu melindungi
Fungsi sekunder (proses pengiring), yaitu sifat ynag didominasi oleh kerentanan
perasaan, sifat umum yang tampak : watak tertutup, tekun, hemat, tenang dan dapat
dipercaya.
a. Kebudayaan material yang ada disekitar kita bisa (tidak selalu) membentuk
memperhatikannya.
shaleh.
b. Kebudayaan non-material (rohaniah) sebagai hasil cipta dan rasa manusia yang
Misalnya seseorang yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah, maka setiap
Karena setiap kebudayaan mempunyai nilai yang harus dijunjung tinggi oleh
manusia yang hidup dalam kebudayaan tersebut. Mentaati dan mematuhi nilai
pemberani sedangkan yang berasal dari daerah tandus/gersang biasanya keras dan
ulet.
Lingkungan dalam hal ini lingkungan hidup manusia, yaitu segala sesuatu
yang ada disekitar manusia yang berpengaruh terhadap sifat-sifat dan pertumbuhan
b. Lingkungan tempat
c. Lingkungan social
d. Lingkungan kebudayaan.
berbeda dalam proses sosialisasi terhadap diri seseorang, bahkan proses sosialisasi
itu sendirir bisa jadi memiliki perbedaan pula. Sehingga pada gilirannya
dengan ghayat atau maqasid. Sedangkan dalam bahasa inggris, istilah tujuan
dinyatakan dengan goal atau aim. Secara umum istilah-istilah itu mengandung
pengertian yang sama, yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatu tujuan tertentu,
atau arah, maksud yang hendak dicapai melalui upaya atau aktifitas.
Tujuan pendidikan Islam secara umum adalah untuk mencapai tujuan hidup
muslim, yakni menumbuhkan kesadaran manusia sebagai makhluk Allah SWT agar
mereka tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berakhlak mulia dan
beribadah kepada-Nya.
Menurut Zakiah Daradjat Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah
sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang
berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian
yang membuatnya menjadi “insan kamil” dengan pola taqwa. Insan kamil artinya
manusia utuh rohani dan jasmani, dapat hidup berkembang secara wajar dan normal
Tujuan pembentukan kepribadian muslim sendiri adalah agar manusia tidak keluar
dari fitrahnya, yakni bertauhid pada Allah dengan memurnikan ketaatan hanya
Artinya:
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian muslim sebagai tujuan
sesuai dengan ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadits agar menjadi
insan kamil.
C. Kesimpulan
Pembentuk kepribadian dalam pendidikan islam meliputi sikap, sifat, reaksi,
perbuatan, dan perilaku. Pembentukan ini secara relatif menetap pada diri seseorang
yang disertai beberapa pendekatan, yakni pembahasan mengenai tipe kepribadian, tipe
menjadi seseorang yang memiliki identitas dari keseluruhan tingkah laku yang
berbasis agama.
pengabdian kepada tuhan dan penyerahan diri kepadanNya dengan disertai beberapa
Kepribadian muslim tidak terjadi sekaligus, akan tetapi terbentuk melalui proses
kehidupan yang panjang. Oleh sebab itu banyak faktor yang membentuk kepribadian
muslim tersebut.
D. DAFTAR PUSTAKA
Ahyadi, Abdul Aziz. 1995. Psikologi Agama. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Ahyadi, Abdul Aziz. 1995. Psikologi Agama. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Al-Banjani, Ramadhana Rachmat. 2008. Membaca Kepribadian Muslim Seperti Membaca
226448-pembentukan-karakter-pribadi-muslim-stud-a7f2816d.pdf
https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214121130159.pdf
Jalaluddin dan Usaman Said, 1999. Filsafat Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada