Dosen pengampu:
Ervi Rahmadani., S.Pd.,M.Pd
Oleh :
Kelompok 1 :
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepribadian
C. Penilaian kepribadian
D. Pengertian kemandirian
istilah” kemandirian ” berasal dari kata dasar “diri” yang mendapat awalan “ke” dan
akhiran “an” kemudian membentuk satu kata keadaan atau kata benda. Karena
kemandirian berasal dari kata dasar “diri” , maka pembahasan tentang kemandirian
anak tidak bias lepas dari pembahasan tentang perkembangan diri itu sendiri, yang
dalam konsep Carl Rogers disebut dengan istilah Self, karena diri itu merupakan inti
dari kemandirian. Kosep yang sering digunakan atau didekatkan dengan kemandirian
adalah autonomy.
Menurut Chaplin (2002) autonomi merupakan kebebasan individu manusia untuk
memilih, untuk menjadi kesatuan yang bias memerintah, menguasai dan menentukan
dirinya sendiri.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa kemandirian atau otonomi adalah
kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur pikiran , perasaan dan tindakan
sendiri secara bebas dan berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan malu dan keragu-
raguan.
Erikson (dalam Monks, dkk, 1989), menyatakan bahwa kemandirian adalah usaha
untuk melepaskan diri dari orang tua dengan maksud untuk menemukan dirinya
melalui proses mencari identitas atau ego, yaitu merupakan perkembangan kearah
individualitas yang mantap dan berdiri sendiri. Kemandirian biasanya ditandai dengan
kemampuan menentukan nasib sendiri, kreatif dan inisiatif, mengatur tingkah laku,
bertanggung jawab, mampu menahan diri, membuat keputusan keputusan sendiri,
serta mampu mengatasi masalah tanpa ada pengaruh dari orang lain. Dengan otonomi
tersebut, peserta didik diharapkan akan lebih bertanggung jawab terhadap dirinya
sendiri. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa kemandirian mengandung pengertian
:
1) Suatu kondisi dimana seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan
dirinya sendiri.
2) Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi .
3) Memiliki kepercayaan diri dan melaksanakan tugas- tugasnya.
4) Bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya .
Ketiga, mereka memiliki rasa percaya diri (self reliance) yang ditandai oleh :
a. Merasa mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah dan di sekolah,
b. Merasa mampu memenuhi tanggung jawab di rumah dan di sekolah,
c. Merasa mampu mengatasi sendiri masalahnya,
d. Berani mengemukakan ide atau gagasan.
1) Tingkatan pertama, adalah tingkat impulsif dan melindungi diri. Ciri-ciri tingkatan ini
adalah:
a) Peduli terhadap control dan keuntungan yang dapat diperoleh dari interaksinya
dengan orang lain.
b) Mengikuti aturan secara oportunistik dan hedonistik;
c) Berpikir tidak logis dan tertegun pada cara berpikir tertentu (stereotype ).
d) Cenderung melihat kehidupan sebagai zero-sum game.
e) Cenderung menyalahkan dan mencela orang lain serta lingkungannya.
3) Tingkatan ketiga, adalah tingkat sadar diri. Ciri-ciri tingkatan ini adalah:
a) Mampu berpikir alternative.
b) Melihat harapan dan berbagai kemungkinan dalam situasi
c) Peduli untuk mengambil manfaat dari kesempatan yang ada
d) Menekankan pada pentingnya pemecahan masalah
e) Memikirkan cara hidup
f) Penyesuaian terhadap situasi dan peranan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat- sifat khas diri
kita yang bersumber dari bentukan-bentukan yang kita terima dari
lingkungan, misalnya, keluarga pada masa kecil kita dan juga bawaan-bawaan
kita sejak lahir.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa kemandirian adalah kemampuan
untuk mengendalikan dan mengatur pikiran , perasaan dan tindakan sendiri
secara bebas dan berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan malu dan
keragu-raguan.
DAFTAR PUSTAKA
http://ffarchani.blogspot.com/2014/03/perkembangan-kemandirian-anak-usia-sdmi.html?
m=1
http://molamakalah.blogspot.com/2018/01/makalah-pengembangan-kepribadian.html?
m=1