Anda di halaman 1dari 3

6 PERKARA YANG DAPAT MERUSAK AMAL-AMAL BAIK

1. AL ISTGHLAL BI’UYUBIL KHOLQI

Allah Ta’ala berfirman :

. ‫ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺟْﺘَﻨِﺒُﻮﺍ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﻣِّﻦَ ﺍﻟﻈَّﻦِّ ﺇِﻥَّ ﺑَﻌْﺾَ ﺍﻟﻈَّﻦِّ ﺇِﺛْﻢٌ ۖ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺠَﺴَّﺴُﻮﺍ‬
“ Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya
sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang
lain ”
(QS. Al-Hujurat : 12)

Mereka adalah manusia yang tidak pandai menjaga lisannya, manusia yang dalam
hidupnya disibukkan dengan mencari aib orang lain, seperti ghibah, namimah (adu domba).
Ini merupakan penyakit rohani yang kelihatannya sepele dan kecil, namun dampaknya bisa
menghancurkan seluruh rangkaian amal yang telah kita investasikan selama hidup ini.
Pantaslah jika ada ibarat “beruntunglah orang yang disibukkan dengan aibnya sehingga
menjaga lesannya daripada mencari aib orang lain untuk menggunjing atau mengadu
domba kepada sesamanya. Mencari aib orang lain, tentu mempunyai tujuan yang sangat
negative, ingin menghancurkan nama baik dan sebagainya. Hal ini jelas merupakan
perilaku yang mengikis habis amal ibadah seseorang.

2. QASWATUL QULUB

Hati yang keras

Allah subhânahu wa ta’âlâ berfirman :

ْ‫ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻓِﻲ ﻗُﻠُﻮﺑِﻬِﻢْ ﻣَﺮَﺽٌ ﻏَﺮَّ ﻫَﺆُﻟَﺎﺀِ ﺩِﻳﻨُﻬُﻢ‬


Artinya:

“…Dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata, ‘Mereka itu (orang-orang mu’min)
ditipu oleh agamanya.”
(QS. Al-Anfâl : 49)

Jika hati manusia tertutup, maka masuklah bisikan syaitan ke dalam hatinya, yang timbul
dalam hatinya adalah rasa bangga dan lebih diantara yang lain. Jika manusia telah merasa
lebih diantara manusia lainnya, maka ia akan menjadi orang yang sombong. Sementara
sombong merupakan penghalang seseorang masuk surga karena akibat kesombongan
adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia .

3. HUBBUN DUNYA (terlalu cinta terhadap dunia)

Allah Ta’ala berfirman :


‫ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺣَﺮْﺙَ ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﻧﺰﺩْ ﻟَﻪُ ﻓِﻲ ﺣَﺮْﺛِﻪِ ﻭَﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺣَﺮْﺙَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻧُﺆْﺗِﻪِ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻭَﻣَﺎ‬
ٍ‫ﻟَﻪُ ﻓِﻲ ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﻣِﻦْ ﻧَﺼِﻴﺐ‬
” Barang siapa menghendaki pahala akhirat niscaya Kami tambah pahala itu baginya, dan barang
siapa menghendaki pahala dunianya niscaya Kami beri pahala baginya, dan tidak ada bagian yang
dia peroleh di akhirat ”.
(QS. Asy-Syura: 20)

Mereka adalah manusia yang terlalu cinta dengan dunia, pergi pagi pulang sore yang dituju
hanyalah kemewahan dunia, popularitas, kedudukan, jabatan, materi dan lainnya. Dia lupa
dengan shalat lima waktu berjama’ah, lupa dengan 2,5% dari pendapatannya untuk
berzakat dan bersedekah karena yang terdapat dalam benak pikirannya adalah materi dan
kehidupan dunia. Zaman sekarang tidak sedikit orang berlomba -lomba untuk memperkaya
diri dengan kemampuan akal yang dimilikinya.

4. QILLATUL HAYA’ (sedikit rasa malunya)

Jika seseorang telah meninggalkan rasa malu, maka jangan harap lagi (kebaikan) darinya
sedikitpun. Berbuat maksiat dilakukan dihadapan public, melakukan korupsi, nepotisme dan
sebagainya telah menjadi hal biasa karena hilangnya rasa malu.

Padahal Rasulullah menyatakan bahwa malu merupakan bagian dari iman. Maksudnya,
orang yang kehilangan rasa malu sama halnya dengan ia telah kehilangan sebagian
keimanannya. Otomatis jika orang tersebut hanya memiliki sedikit saja rasa malu, ia juga
hanya memiliki keimanan yang kecil atau tipis.

Orang sudah kehilangan rasa malunya kepada Allah, akan melakukan perbuatan sesuka
hatinya. Seandainya ia masih mempunyai rasa malu kepada sesama manusia, ia akan
menghindar dari keramaian manusia yang lain. Dan ditempat persembunyiannya ia menjadi
budak nafsu setan, berzina dengan wanita pasangan yang juga telah kehilangan rasa
malunya.

5. THULUL AMAL (panjang angan- angan)


Nabi Shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam bersabda:

ُ‫ ﺍﻟْﺤِﺮْﺹُ ﻭَﺍﻟْﺄَﻣَﻞ‬: ِ‫ﻳَﻬْﺮَﻡُ ﺍﺑْﻦُ ﺁﺩَﻡَ ﻭَﻳَﺒْﻘَﻰ ﻣِﻨْﻪُ ﺍﺛْﻨَﺘَﺎﻥ‬


“ Anak Adam menjadi tua dan dua perkara masih tetap ada padanya : rakus dan angan-angan”
(QR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas)

Panjang angan – angan disebabkan oleh dua hal yaitu bodoh dan cinta dunia. Ketika
seseorang cinta dunia dan kenikmatannya, hatinya akan meras a berat meninggalkannya,
sehingga tidak terdorong untuk memikirkan kematian, bahkan hanya memikirkan dunia.
Setiap orang yang tidak menyukai satu hal, ia akan menolaknya, sedangkan hati manusia
pada umumnya lebih condong pada angan-angan yang batil. Oleh karena itu, angan-angan
yang muncul selalu ingin bersama sesuatu yang disenangi selamanya, yakni abadi di dunia.

6. DHULMUN LA YANTAHI (kezhaliman yang tak pernah berhenti)


Allah Ta’ala berfirman :

‫ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻋَﻠِﻢَ ﻣِﻦْ ﺁَﻳَﺎﺗِﻨَﺎ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺍﺗَّﺨَﺬَﻫَﺎ ﻫُﺰُﻭًﺍ ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻟَﻬُﻢْ ﻋَﺬَﺍﺏٌ ﻣُﻬِﻴﻦ‬
“ٌ Dan apabila dia mengetahui sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat itu dijadikan olok-olok.
Merekalah yang memperoleh azab yang menghinakan ”
(QS. Al-Jaatsiyah 9)

Mereka adalah manusia yang berbuat zalim, baik zalim kepada Allah ataupun makhluk-Nya,
termasuk dzalim terhadap dirinya sendiri. Allah Ta’ala berfirman:

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingka ri (nikmat-Ku),
Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Ibrahim: 7)

Anda mungkin juga menyukai