Anda di halaman 1dari 7

Nama : Rahmadaniah K.

TUGAS PROSTODONSIA NPM : 160110070042

SURVEYOR
Surveyor adalah suatu alat yang dipakai untuk meninjau kesejajaran dari dua atau lebih
permukaan gigi atau bagian-bagian lain dari suatu model.

Macam – Macam Surveyor


 The Ney Surveyor
 The Jalenko Surveyor
 DR. Will’s Surveyor
 The Micro Analyzer
 The Stress-o-Graph

Jenis surveyor yang banyak dipakai ialah The Ney dan Jalenko. Kedua jenis surveyor ini
mempunyai disain yang sederhana tetapi mencukupi untuk beberapa keperluan.

Bagian – Bagian The Ney Surveyor


 Platform
Pelat dasar, di atas bagian ini basis dapat digerakkan.
 Vertical arm
Bagian ini mendukung bagian-bagian atas lainnya.

1
 Horizontal arm
Tempat tergantungnya alat-alat untuk mensurvey.
 Vertical spindle
Tongkat vertikal yang akan berhubungan dengan alat-alat untuk mensurvey (surveying
tools).
 Model table
Memiliki klem untuk memegang model.
 Basis meja model
Tempat meja model bergerak dengan menggunakan sendi peluru.
 Mandrel
Tempat untuk menyimpan alat-alat khusus.

The Ney Surveyor

 Surveying tools
 Analyzing rod (A)
Untuk menganalisa dan melakukan kesejajaran
 Carbon marker (B)
Untuk memperoleh garis ketinggian kontur permukaan gigi sandaran
 Wax trimmer (C)
Untuk membuang kelebihan lilin (misalnya pada restorasi makhota)

2
 Undercut gaugae (D; E; F)
Untuk mengukur kedalaman daerah gerong (undercut)

Surveying Tools

Fungsi Surveyor
 Menentukan arah pemasangan dan pelepasan
 Menetapkan guiding plane
 Mentukan daerah gerong
 Menetukan garis survey
 Melakukan penutupan daerah gerong (block out)
 Estetika dalam penempatan cangkolan maupun gigi buatan
 Membentuk model lilin pada restorasi mahkota sehingga sesuai dengan arah
pemasangan (path of insertion)

SURVEYING
Surveying adalah kegiatan yang mempelajari dan mempersiapkan model untuk pembuatan
gigi tiruan dengan menggunkan suerveyor.

Langkah – Langkah Mensurvey (Surveying)


 Model yang akan disurvey diletakkan dan diklem pada meja model. Posisi permulaan
dipilih dengan meletakan bidang kunyah dalam arah horizontal (zero tilting).
 Menganalisa kesejajaran gigi serta jaringan dengan menggunakan analyzing rod.
 Memeriksa daerah gerong (undercut). Bila pada posisis horizontal ini diperoleh daerah
gerong yang cukup untuk meletakkan cangkolan pada gigi sandaran, maka posisi ini
diambil untuk melakukan surveying selanjutnya. Pada posisi ini arah pemasangan tegak
lurus terhadap bidang oklusal, searah dengan tongkat vertikal (vertical spindle).

3
 Selanjutnya masih pada posisi tersebut, dilakukan pembuatan garis survey pada
permukaan gigi sandaran dan daerah yang akan diselipi landasan. Caranya dengan
menggunakan carbon marker yang disinggungkan pada permukaan yang disurvei.
 Bila pada posisi horizontal tersebut ternyata terlalu banyak sangkutan dan tidak
ditemukan daerah gerong yang cukup pada gigi sandaran, maka perlu dilakukan
perubahan posisi model (tilting model). Perubahan posisi model (tilting model) dapat
dilakukan ke anterior, posterior dan lateral.
 Bila pada posisi tilting diperoleh gerong yang baik dan sangkutan paling sedikit, meja
model dikunci kembali dan buat garis survey terpilih. Di sini arah pemasangan sudah
tidak tegal lurus bidang oklusal lagi.
 Sebelum model dilepas dari meja model, terlebih dahulu dibuat tanda agar posisi survey
terakhir dapat dicari ulang. Caranya dengan melakukan tripoding, yaitu membuat tanda
tiga titik pada model dengan ketinggian yang sama. Selain itu, pada bagian basis dapat
pula digoreskan garis yang sejajar dengan tongkat vertikal. Garis ini disebut guide marker
dan berguna untuk memberikan gambaran arah pemasangan pada model tersebut.

CANGKOLAN PADA GTSL KERANGKA LOGAM


Cangkolan adalah bagian dari GTSL yang melingkari dan menyentuh sebagian besar, keliling
gigi, memberi retensi, stabilisasi dan support bagi GTSL tersebut, biasanya dibuat dari kawat
khusus atau dari logam cor.

Bagian – Bagian Cangkolan


Secara struktural cangkolan terdiri dari bagian-bagian :
 Badan cangkolan (body)
Terletak antara lengan dan sandaran oklusal
 Lengan cangkolan (arm)
Terdiri dari bahu dan terminal
 Bahu cangkolan (shoulder)
Bagian lengan yang berda di atas garis survey, daerah non gerong (non undercut)
 Ujung lengan (terminal)
Bagian ujung lengan cangkolan
 Sandaran (rest)

4
Bagian yang bersandar pada permukaan oklusal atau insisal gigi sandaran
 Konektor utama (mayor connector)
Penghubung untuk bagian kiri dan kanan sadel kerangka logam
 Konektor tambahan (minor connector)
Bagaian yang menyatukan cangkolan dengan konektor utama

Bagian - Bagian Cangkolan (a. sandaran; b. badan;


c. bahu; d-h. terminal; e. lengan; f-g. konektor minor )

Secara fungsional cangkolan merupakan satu kesatuan yang terdiri dari :


 Lengan retentif dengan terminal yang berada di bawah garis survey atau pada daerah
gerong
 Lengan pengimbang yang secara keseluruhan berada di daerah tidak retentif
 Sandaran oklusal
 Konektor tambahan

A. lengan retentif : r. bagian kaku; s. bagian setengah kaku; f. bagian lentur


B. lengan pengimbang : r. bagian kaku; g. sandaran oklusal; h. konektor tambahan

5
Klasifikasi Cangkolan Pada GTSL Kerangka Logam

Berdasarkan Desain
Pembuatan desai cangkolan menurut arah datang cangkolan dibagi atas cangkolan supra
garis survey dan cangkolan infra garis survey.
 Supra garis survey
Cangkolan yang mencapai daerah gerong dari oklusal, lengan retensi cangkolan ini
berasal dari sandaran oklusal.
 Cangkolan akers
 Cangkolan cincin terbuka
 Cangkolan cincin terbuka untuk kaninus
 Cangkolan back action
 Cangkolan half and half

Arah Oklusal & Bukal (dari kiri ke kanan) : cangkolan akers;


cincin terbuka; cincin terbuka kaninus

Arah Oklusal & Bukal (dari kiri ke kanan) : cangkolan back action; cincin half and half

 Infra garis survey


Cangkolan yang lengannya berasal dari rangka arau basis gigi tiruan dan mencapai daerah
gerong dari arah gingiva, cangkolan ini terdiri dari satu sandaran oklusal dan dua lengan
cangkolan, tetapi retensinya mendekati gerong pada arah vertikal.
 Cangkolan roach-C

6
 Cangkolan roach-L
 Cangkolan roach-I
 Cangkolan mesio-distal untuk gigi kaninus dan gigi posterior
 Cangkolan RPI (Rest, Proximal, I Bar)

Arah Oklusal & Bukal (dari kiri ke kanan) : cangkolan roach-C; roach-L; roach-I

Arah Oklusal & Bukal (dari kiri ke kanan) : cangkolan mesio-distal


untuk gigi kaninus dan gigi posterior; cangkolan RPI (Rest, Proximal, I Bar)

Anda mungkin juga menyukai