Anda di halaman 1dari 6

PEDOMAN

KREDENSIAL NUTRISIONIS
RUMAH SAKIT ISLAM PATI

2017
KREDENSIAL NUTRISIONIS

NUTRISIONIS

A. Pengertian :
Nutrisionis adalah tenaga nutrisionis yang memiliki tugas dan tanggung jawab
serta diberi wewenang untuk melaksanakan pelayanan di bidang gizi di Instalasi
Gizi atau di Ruang Rawat Inap dan Rawat Jalan.
B. Tugas Pokok :
Melaksanakan pelayanan gizi sesuai dengan Regulasi dan SPO pelayanan gizi
C. Persyaratan Jabatan Minimal :
• Berijazah minimal pendidikan D III gizi, yang disahkan oleh pemerintah atau
yang berwenang.
• Memiliki STR dan SIK
• Sehat jasmani dan rohani
D. Berdasarkan tanggung jawab dan kewenangannya dalam pelaksanaan
tugasnya sebagai nutrisionis dibedakan atas :
1. Pra Nutrisionis
2. Nutrisionis Tingkat I
3. Nutrisionis Tingkat II
4. Nutrisionis Tingkat III
5. Nutrisionis Tingkat IV
E. KUALIFIKASI PERINGKAT (PENDIDIKAN)
Kualifikasi peringkat (pendidikan) dihitung berdasarkan :
a). Ijazah mulai diakui / disahkan dalam
SK
b). Bekerja pada pelayanan gizi di Instalasi Gizi RSI – PATI berturut – turut
1. Pra Nutrisionis
• D3: 0 – 1 tahun
• D4/S1 : 0 – 6 bulan
• S2: 0 – 6 bulan
2. Nutrisionis Tingkat I
• D3: 1 – 5 tahun
• D4/S1 : 7 bulan – 2 tahun
3. Nutrisionis Tingkat II
• D3: > 5 tahun
• D4/S1 : > 2 – 8 tahun
• S2: 7 bulan – 2 tahun
4. Nutrisionis Tingkat III
• D4/S1 : > 8 – 14 tahun
• S2: 2 – 5 tahun
5. Nutrisionis Tingkat IV
• D4/S1 : > 14 tahun
• S2: > 5 tahun
Pra Nutrisionis
Adalah seorang nutrisionis yang sedang melakukan orientasi pelayanan gizi
meliputi pelayanan makan, pelayanan gizi rawat inap dan rawat jalan.
Kewenangan klinis umum Pra Nutrisionis :
1. Melakukan pencatatan skrining baik pasien anak maupun dewasa (supervisi)
2. Melakukan assessment gizi antropometri BB, TB, LLA, estimasi tinggi lutut
(supervisi)
3. Melakukan assessment gizi pengkajian data laboratorium terkait gizi darah
rutin dan elektrolit (supervisi)
4. Melakukan assessment gizi pengkajian data fisik dan klinis (supervisi)
5. Melakukan assessment gizi riwayat asupan makan (supervisi)
6. Menentukan diagnosis gizi (supervisi)
7. Memberikan intervensi gizi (supervisi)
8. Melakukan monitoring dan evaluasi gizi (supervisi)
9. Melakukan dokumentasi gizi (supervisi)
10. Memberikan edukasi dan konseling gizi (supervisi)
11. Melakukan pencatatan dan pelaporan (supervisi)
12. Melakukan pemesanan bahan makanan harian.
13. Melakukan pemorsian makanan formula
14. Melakukan pengawasan penerimaan pasien (supervisi)
15. Menyusun standar makanan Biasa dan Lunak (supervisi)
16. Menterjemahkan daftar pemesanan makanan (foodlist)
17. Melakukan pengawasan produksi dan distribusi makanan Biasa, Lunak, Diet,
Cair (supervisi
18. Melakukan uji cita rasa /organoleptic.
19. Melaksanakan program keamanan pangan dan sanitasi dalam
penyelenggaraan makanan ( Supervisi)

Nutrisionis Tingkat I
Adalah seorang nutrisionis yang memilliki tugas dan tanggung jawab serta
wewenang melakukan pelayanan gizi sederhana (berisiko menjadi malnutrisi),
meliputi penyakit bedah, dalam, ibu hamil, anak :
Kewenangan klinis umum Nutrisionis Tingkat I :
1. Melakukan pencatatan skrining baik pasien anak maupun dewasa
2. Melakukan assessment gizi antropometri BB, TB, LLA, estimasi tinggi lutut
3. Melakukan assessment gizi pengkajian data laboratorium terkait gizi darah
rutin dan elektrolit
4. Melakukan assessment gizi pengkajian data fisik dan klinis
5. Melakukan assessment gizi riwayat asupan makan
6. Menentukan diagnosis gizi
7. Memberikan intervensi gizi
8. Melakukan monitoring dan evaluasi gizi
9. Melakukan dokumentasi gizi
10. Memberikan edukasi dan konseling gizi
11. Melakukan pencatatan dan pelaporan
12. Melakukan pengawasan produksi dan distribusi makanan Biasa, Lunak, Diet,
Cair
13. Melakukan pengawasan penerimaan bahan makanan pasien .
14. Menyusun standar makanan Biasa dan Lunak
15. Melakukan penyediaan dan distribusi bahan makanan segar/kering
16. Mendayagunakan sumber daya manusia dalam pelayanan gizi (mengatur
tenaga bila ada yang kosong)
17. Melakukan uji cita rasa / organoleptik makanan Diet, Cair .
18. Melakukan modifikasi resep makanan Biasa dan Lunak
19. Melaksanakan program keamanan pangan dan sanitasi dalam
penyelenggaraan makanan .

Nutrisionis Tingkat II
Adalah seorang nutrisionis yang memilliki tugas dan tanggung jawab serta
wewenang melakukan pelayanan gizi sedang /menengah (resiko malnutrisi
ringan), meliputi penyakit kanker, ginjal, hepar, endokrin, bedah digestif,
neurologi
Kewenangan Umum + Kewenangan klinis khusus
• Kewenangan klinis khusus Nutrisionis Tingkat II :
1. Melakukan assessment gizi antropometri
2. Melakukan assessment gizi pengkajian data laboratorium terkait gizi tes faal
hati, tes faal ginjal, tes fungsi endokrin
3. Melakukan perhitungan kebutuhan/balance cairan penyakit ginjal
4. Memberikan intervensi gizi dengan diet khusus dan enteral
5. Melakukan pengawasan produksi dan distribusi makanan Biasa, Lunak, Diet,
Cair dengan permintaan khusus
6. Melakukan penyaluran bahan makanan Biasa, Lunak, Diet, Cair .
7. Menyusun standar makanan Diet dan Cair
8. Menyusun kebutuhan makanan enteral
9. Melakukan modifikasi resep makanan Diet dan Cair
10. Melaksanakan program keamanan pangan dan sanitasi dalam
penyelenggaraan makanan Diet dan Cair
11. Memilih formula enteral, serta monitoring dan evaluasi penyediaannya
12. Melakukan penyimpanan bahan makanan kering
13. Melakukan modifikasi resep makanan Diet dan Cair
14. Melaksanakan program keamanan pangan dan sanitasi dalam
penyelenggaraan makanan .
15. Melakukan pemeriksaan ruang simpan bahan makanan segar/kering
16. Melakukan penyaluran bahan makanan kering
17. Melakukan penyediaan (perencanaan) bahan makanan segar/kering
18. Melakukan penyediaan (perencanaan) peralatan dan sarana pelayanan gizi
Nutrisionis Tingkat III
• Adalah seorang nutrisionis yang memilliki tugas dan tanggung jawab serta
wewenang melakukan pelayanan gizi sedang/menengah (risiko malnutrisi
sedang), meliputi penyakit kanker dengan kaheksia, combustio, kardiovaskuler
dan pasien anak
• Kewenangan Umum + Kewenangan klinis khusus
• Kewenangan klinis khusus Nutrisionis Tingkat III :
1. Melakukan assessment gizi antropometri
2. Melakukan assessment gizi pengkajian data laboratorium terkait gizi tes faal
hati, tes faal ginjal, tes fungsi endokrin
3. Melakukan perhitungan kebutuhan/balance cairan penyakit ginjal
4. Memberikan intervensi gizi dengan diet khusus dan enteral
5. Melakukan assessment gizi pengkajian data laboratorium terkait gizi tes faal
jantung
6. Melakukan perhitungan kebutuhan/balance cairan penyakit jantung dan
combustio
7. Melakukan monitoring kondisi klinis (hemodinamik)
8. Melakukan hygiene sanitasi, keamanan pangan (HACCP) makanan Biasa dan
Lunak
9. Menyusun standar makanan untuk kebutuhan khusus
10. Menganalisis data penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik (review
jurnal nasional terkait gizi)
11. Mengelola sarana dan prasarana pelayanan gizi
12. Menyelia sumber daya dalam unit pelayanan gizi
13. Menyelia produksi makanan yang memenuhi kecukupan gizi, biaya, dan daya
terima
14. Menyelia penyediaan (perencanaan) bahan makanan segar/kering
15. Menyelia penyediaan (perencanaan) peralatan dan sarana pelayanan gizi
16. Menyusun juklak/juknis rancangan pelayanan gizi (Instruksi Kerja/IK, SPO)
17. Menyusun rancangan pedoman penyelenggaraan makanan
Nutrisionis Tingkat IV
• Adalah seorang nutrisionis yang memilliki tugas dan tanggung jawab serta
wewenang melakukan pelayanan gizi lanjut (risiko malnutrisi berat), meliputi
penyakit kritis, transplantasi, bedah jantung, PBRT
• Kewenangan Umum + Kewenangan klinis khusus
• Kewenangan klinis khusus Nutrisionis Tingkat IV :
1. Melakukan assessment gizi antropometri
2. Melakukan assessment gizi pengkajian data laboratorium terkait gizi tes faal
hati, tes faal ginjal, tes fungsi endokrin
3. Melakukan perhitungan kebutuhan/balance cairan penyakit ginjal
4. Memberikan intervensi gizi dengan diet khusus dan enteral
5. Melakukan perhitungan kebutuhan/balance cairan penyakit jantung dan
combustio
6. Melakukan monitoring kondisi klinis (hemodinamik)
7. Melakukan perhitungan kebutuhan/balance cairan penyakit kritis
8. Melakukan perhitungan kebutuhan nutrisi parenteral
9. Melakukan monitoring kondisi klinis (hemodinamik) penyakit kritis
10. Menganalisis kegiatan produksi makanan sampai dengan Rencana Tindak
Lanjut (RTL) bila ada masalah
11. Menganalisis kebutuhan alat, tenaga, tempat (lay out) kitchen equipment
12. Menyusun penelitian / pengembangan
13. Memantau penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik
secara bulanan dan tahunan
14. Mengevaluasi materi atau bahan, peralatan kegiatan pelayanan gizi, makanan
dan dietetik secara tahunan
15. Mengevaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pelayanan gizi rumah sakit
(laporan evaluasi semester dan tahunan)

Anda mungkin juga menyukai