ADDENDUM KESATU
DOKUMEN PEMILIHAN PEKERJAAN JASA KONSTRUKSI
PELELANGAN UMUM PRAKUALIFIKASI,
DUA SAMPUL, SISTEM NILAI,
KONTRAK LUMPSUM
Nomor : 10/Add.I-Dok-TI/Pokja PBL-SB/V-
2018
I. DASAR
Dokumen Pemilihan No. 08.Dok.PEM.TI/PBL-SB/V/2018 ,Tanggal 15 Mei
2018
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) Nomor :
09/BA.Aanwijzing.TI/POKJA.PBL-SB/V-2018 yang dianggap sebagai bagian
dari Addendum Dokumen Pengadaan,
II. PERUBAHAN
Pada hari ini, Jumat Tanggal Dua Puluh Empat Bulan Mei Tahun Dua Ribu
Delapan Belas (24-05-2018), Kelompok Kerja (Pokja) Satker Penataan Bangunan
dan Lingkungan ULP Provinsi Sumatera Barat, dengan ini melakukan Addendum
terhadap Dokumen Pemilihan Nomor : 08.Dok.PEM.TI/PBL-SB/V/2018, Tanggal :
15 Mei 2018, untuk Pemilihan Umum dengan Prakualifikasi Paket Pekerjaan
Pembangunan Pasar Atas Kota Bukittinggi, yakni :
BAB I
KETENTUAN UMUM (cukup jelas)
BAB II
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (cukup jelas)
BAB III
LEMBAR DATA PEMILIHAN (penjelasan, terlampir)
BAB IV
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN (cukup jelas)
BAB V
KETENTUAN PENGGUNA JASA (penjelasan, terlampir)
BAB VI
DAFTAR KELUARAN DAN HARGA (cukup jelas)
BAB VII
BENTUK DOKUMEN LAIN (penjelasan, terlampir)
Perubahannya adalah sebagai berikut :
1. Semula tertulis :
Tabel Tenaga Ahli Pelaksana
Menjadi :
1. Latar Belakang
Semula
2. Design bangunan gedung Pasar Atas Bukittinggi akan menerapkan
prinsip bangunan gedung hijau yang hemat energi sehingga mengurangi
emisi karbon. Selain itu design pasar dibuat menarik sehingga
menambah daya tarik wisatawan, karena lokasi Kawasan Jam Gadang
merupakan pusat destinasi utama di Kota Bukittinggi. Konsep akan
disesuaikan dengan fungsi kota sebagai kota tujuan wisata dengan
keselarasan lingkungan dan mempertahankan kearifan lokal.
Menjadi :
2. Tujuan
Agar pelaksanaan Pembangunan Pasar Atas Kota Bukittinggi dapat bejalan
dengan efisien dan efeketif dari sisi teknis, waktu dan biaya pelaksanaan,
dan pemenuhan terhadap persyaratan keandalan bangunan tersebut.
Menjadi :
3. Rancang Bangun
Semula
a. Lantai Basement
Luas : 8.352 M2
Fungsi : Parkir Roda 4
Jumlah : 300 Unit
Musholah dan tempat wudhu
Toilet Pria dan Wanita
Pos Security 2 Unit
Pintu Masuk dan Keluar kendaraan roda 4
Service Area
Menjadi
a. Lantai Basement
Fungsi : Parkir Roda 4
Jumlah : jumlah sesuai luas lantai basement yang tersedia
Mushola dan tempat wudhu
Toilet Pria dan Wanita
Pos Security 2 Unit
Pintu Masuk dan Keluar kendaraan roda 4
Service Area
Ruang petugas pemeliharaan (OM)
Semula
b. Lantai Dasar
Luas : 8.352 M2
Fungsi : Kios
Jumlah Kios : 242 Unit
Ukuran Kios : 3m x 3m
Los ukuran 1,5m x 2m : - Unit
Toilet Pria dan Wanita
ATM Center
Ruang Informasi
Escalator 4 Unit
Menjadi
b. Lantai Dasar
Fungsi : Kios
Jumlah Kios : 242 Unit
Ukuran Kios : 3m x 3m
Los ukuran 1,5m x 2m : - Unit
Toilet Pria dan Wanita
ATM Center
Ruang Informasi
Escalator 4 Unit
Semula
c. Lantai 1
Luas : 8.352 M2
Fungsi : Kios
Jumlah Kios : 284 Unit
Ukuran Kios : 3m x 3m
Toilet Pria dan Wanita
Eskalator 4 Unit
2 Void
Menjadi
c. Lantai 1
Fungsi : Kios
Jumlah Kios : 284 Unit
Ukuran Kios : 3m x 3m
Toilet Pria dan Wanita
Eskalator 4 Unit
2 Void
Semula
d. Lantai 2
Luas : 8.352 M2
Fungsi : Kios
Jumlah Kios: 284 Unit
Ukuran Kios: 3m x 3m
Toilet Pria dan Wanita
Eskalator 2 Unit
2 Void
Menjadi
d. Lantai 2
Fungsi : Kios
Jumlah Kios: 284 Unit
Ukuran Kios: 3m x 3m
Toilet Pria dan Wanita
Eskalator 2 Unit
2 Void
Semula
e. Lantai 3 (Deck)
Luas : 6.318 M2
Fungsi : Kios dan Foodcourt
Luasan Foodcourt : 4.212 M2
Jumlah Kios : 24 Unit
Ukuran Kios : 3m x 3m
Mushola dan Tempat Wudhu
Toilet Pria dan Wanita
Menjadi
e. Lantai 3 (Deck)
Luas : 6.318 M2 meliputi : Foodcourt 3.360 dan sisanya void
Fungsi : Kios dan Foodcourt
Jumlah Kios : 24 Unit
Ukuran Kios : 3m x 3m
Mushola dan Tempat Wudhu
Toilet Pria dan Wanita
Semula
Catatan
1. Lift Barang dari Basement sampai ke Lantai 2 (2 unit)
2. Kendaraan yang masuk kedalam kawasan pasar atas dibatasi
kendaraan roda 4 coltdiesel
3. Luas Bangunan 174m x 48m dan lokasi kerja yang bisa dimanfaatkan
200m x 60m
Menjadi
Catatan :
1. Lift Barang dari Basement sampai ke Lantai 2 (2 unit);
2. Kendaraan yang masuk kedalam kawasan pasar atas dibatasi
kendaraan roda 4 coltdiesel;
3. Luas Tapak 174m x 48m dan lokasi kerja yang bisa dimanfaatkan
200m x 60m;
4. Penempatan genset dan pompa kebakaran diletakkan pada level + 0
atau terpisah dari bangunan;
5. Luas lantai basement sampai dengan lantai 3 (Deck) belum
memperhitungkan pengurangan luas void.
Menjadi
2. Lingkup Kegiatan :
B. Arsitektur
1) Pekerjaan Perencanaan Teknis (pra rencana, pengembangan
rencana dan rencana detail);
2) Pekerjaan Arsitektur Meliputi :
Semula
Pekerjaan Ruang – Ruang Dalam Bangunan:
o Pekerjaan Kios/Counter Foodcourt
o Lapak Pedagang gelaran dengan luas
o Pekerjaan Kantor Pengelola Pasar/UPTD Pasar
o Area Counter
o Service Area
o Counter Foodcourt
o Toilet/Fasilitas Umum
o Ruang Security dan Ruang Keamanan
o Musholla dan Tempat Wudhu
o Pekerjaan Ruang Penerima Bongkar Muat
o Pekerjaan ruang tambahan yang disesuaikan dengan proses
perkembangan desain
Menjadi
Pekerjaan Ruang Dalam Bangunan:
o Pekerjaan Kios/Counter Foodcourt
o Lapak Pedagang gelaran dengan luas
o Pekerjaan Kantor Pengelola Pasar/UPTD Pasar
o Ruang petugas pemeliharaan (OM)
o Area Counter
o Service Area
o CounterFoodcourt
o Toilet/Fasilitas Umum
o Ruang kantor dan pos Keamanan
o Musholla dan Tempat Wudhu
o Pekerjaan Ruang Penerima Bongkar Muat
o Pekerjaan tangga utama
o Pekerjaan ruang tambahan yang disesuaikan dengan proses
perkembangan desain
Semula
4) Pekerjaan perlengkapan bangunan khusus parkiran:
Memenuhi kapasitas parkir kendaraan roda empat dengan
total minimal 300 unit
Pintu masuk dan keluar
Penyediaan tempat sampah sementara (TPS)
Menjadi
4) Pekerjaan perlengkapan bangunan khusus parkiran:
Memenuhi kapasitas parkir kendaraan roda empat
Pintu masuk dan keluar
Penyediaan tempat sampah sementara (TPS)
C. Struktur
Semula
1) Pekerjaan penyelidikan tanah (Soil Investigation) berdasarkan
ketentuan yang disyaratkan Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) –
Struktur dan Geoteknik (SG) Kota Bukittinggi
2) Pekerjaan perencanaan struktur bangunan Pasar Atas Kota
Bukittinggi yang telah melalui proses perizinan Badan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (BPTSP) Kota Bukittinggi
3) Pekerjaan kontruksi fisik bangunan Pasar Atas Kota Bukittinggi
berdasarkan gambar rencana detail yang telah melalui proses
perizinan BPTSP Kota Bukittinggi
4) Pekerjaan uji pembebanan pada pondasi dalam berikut
interpretasi hasil pengujian tersebut
5) Pekerjaan uji material/bahan struktur
6) Pekerjaan struktur baru :
Pekerjaan pondasi dalam
Pekerjaan galian
Pekerjaan pile cap dan tie beam
Pekerjaan kolom
Pekerjaan lantai beton
Pekerjaan dinding beton
Pekerjaan balok/ring balok
Pekerjaan tambahan yang disesuaikan dengan proses perkembangan
desain
Menjadi
1) Pekerjaan penyelidikan tanah (Soil Investigation) berdasarkan
ketentuan yang disyaratkan Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) –
Struktur dan Geoteknik (SG) Kota Bukittinggi
2) Perhitungan struktur yang memenuhi persyaratan teknis yang
berlaku
3) Pekerjaan perencanaan struktur bangunan Pasar Atas Kota
Bukittinggi yang telah melalui proses perizinan Badan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (BPTSP) Kota Bukittinggi
4) Pekerjaan konstruksi fisik bangunan Pasar Atas Kota Bukittinggi
berdasarkan gambar rencana detail yang telah melalui proses
perizinan BPTSP Kota Bukittinggi
5) Pekerjaan uji pembebanan pada pondasi dalam berikut
interpretasi hasil pengujian tersebut
6) Pekerjaan uji material/bahan struktur
7) Pekerjaan struktur baru :
Pekerjaan galian
Pekerjaan pondasi dalam
Pekerjaan sloof
Pekerjaan kolom
Pekerjaan lantai beton
Pekerjaan dinding beton
Pekerjaan balok/ring balok
Pekerjaan tambahan yang disesuaikan dengan proses
perkembangan desain
Menjadi
1) Pekerjaan Mekanikal
Pekerjaan proteksi bahaya kebakaran
Penyediaan lift barang pada bangunan Pasar Atas Kota
Bukittinggi
Penyediaanlift pengunjung
Pekerjaan mekanikal luar gedung
Pekerjaan tata udara pada area kantor dan ventilasi udara
pada area pasar
Semula
5) Pekerjaan Utilitas
Pekerjaan UPS
Pekerjaan STP/WWTP
Pekerjaan GWT
Pekerjaan WTP
Menjadi
Pekerjaan Uninteruptible Power Supply (UPS)
Pekerjaan Sewage Treatment Plant/Waste Water Treatment
Plant (STP/WWTP)
Pekerjaan Rainwater Harvesting Tank
Pekerjaan Ground Water Tank (GWT)
Pekerjaan Water Treatment Plant (WTP)
Pekerjaan Tempat Pemilahan Sampah
Menjadi
i. Penyedia Jasa Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun
harus melakukan konsultansi kepada Pihak Pemkot Kota
Bukittinggi dan Pengelola Pasar Atas Kota Bukittinggi selama
proses penyusunan DED (Rencana Detail)
ii. Penyedia Jasa Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun
harus berkoordinasi dengan Pihak Perusahaan Listrik Negara
(PLN) untuk penerapan sistem Net Metering
iii. Mengurus perizinan yang diperlukan guna pelaksanaan
pengembangan, antara lain IMB, penyambungan/pemasokan
daya listrik, gas, air bersih, serta izin - izin pelaksanaan (izin
kerja dan penggunaan fasilitas umum/pribadi) dalam proses
penyediaan dokumen perizinan sebelumnya harus melakukan
konsultasi kepada Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(BPTSP) Kota Bukittinggi
iv. Mengurus sertifikasi BGH sampai terbit sertifikat dengan target
minimal setara madya dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF);
v. Membuat gambar kerja guna persetujuan dan pelaksanaanya;
vi. Mengajukan contoh material dan peralatan yang akan dipakai
berikut shop drawing (sketsa, data teknis, brosur, petunjuk
pelaksanaan/pemasangan guna fabrikasi/pelaksanaan
pekerjaan), guna persetujuan pemakaian/pelaksanaannya;
vii. Melakukan pengujian material struktur (besi dan beton) serta
pengujian pondasi sesuai standar TABG-SG;
viii. Menyiapkan buku panduan untuk operasional dan pemeliharaan
Bangunan Pasar Atas Kota Bukittinggi;
ix. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi calon-calon
operator gedung;
x. Melakukan presentasi/pembahasan pada setiap tahapan pada
butir b termasuk paparan konsep BGH serta pencapaiannya.
Semula
b) Pelaksanaan Konstruksi
Tidak Ada
Menjadi
b) Pelaksanaan Konstruksi
Tugas dan tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi Terintegrasi
Rancang dan Bangun dalam tahapan pelaksanaan Konstruksi antara
lain :
Penyediaan Jasa KonstruksiTerintegrasi Rancang dan Bangun
harus melaksanakan pembangunan sesuai dengan persyaratan
BGH tahap pelaksanaan konstruksi;
Penyelenggaraan seluruh pelaksanaan pembangunan, baik yang
sifatnya temporer maupun permanen, antara lain pasokan
material dan peralatan, pengarahan tenaga dan peralatan kerja,
pemeliharaan kebersihan, penjagaan keamanan dan
keselamatan kerja, perencanaan dan metode kerja yang
digunakan, serta pengendalian kualitasnya melalui serangkaian
pengujian sesuai dengan peraturan teknis yang berlaku
Melaporkan kemajuan pekerjaan secara berkala
Menyelenggarakan testing &commisioningsecara profesional
dalam rangka Serah Terima I Pekerjaan
Membuat As-Built Drawing dengan ukuran kertas A1 dan soft
copy untuk diserahkan kepada Pemberi Tugas
Menyiapkan buku panduan operasional dan pemeliharaan
bangunan secara rinci berupa instruksi kerja dan alur kerja
Melakukan perbaikan dan penyempurnaan pekerjaan sehingga
terpenuhinya ketentuan/ persyaratan yang tercantum dalam
kontrak
Melakukan serah terima ke II Pekerjaan segera setelah
diselesaikannya periode masa pemeliharaan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam kontrak
Limbah Konstruksi harus dapat dimanfaatkan kembali baik
didalam proyek atau penggunaan pihak ketiga
Pada setiap tahapan kegiatan baik perencanaan teknis maupun
pelaksanaan Konstruksi harus diverifikasi oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi, Tim Teknis, Pengelola Teknis, yang
terkait dengan spesifikasi teknis, volume, dan harga hingga
dicapai kesepakatan.
6. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Penyedia Jasa Konstruksi Terintegrasi
Rancang dan Bangun berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini antara lain
dan tidak hanya terbatas pada hal-hal sebagai berikut.
A. Tahap Perencanaan
2. Tahap Pra-rancangan
Semula
Membuat gambar prarancangan dari seluruh disiplin perancangan.
Untuk pekerjaan MEP mengeluarkan sistem, besaran, dan
kapasitas sesuai dengan standar kebutuhan berdasarkan SNI
teknis berlaku.
Melakukan pekerjaan penyelidikan tanah dilapangan dan
laboratorium untuk keperluan perencanaan pondasi secara rinci.
Menjadi
Membuat gambar pra-rancangan dari seluruh disiplin
perancangan. Untuk pekerjaan MEP mengeluarkan sistem,
besaran, dan kapasitas sesuai dengan standar kebutuhan
berdasarkan SNI teknis berlaku.
Melakukan pekerjaan penyelidikan tanah dilapangan dan
laboratorium untuk keperluan perencanaan pondasi secara rinci.
Menyelenggarakan paketsatuan kerja lokakarya value engineering
(VE)selama 40 jam secara in-house, untukmengembangkan konsep
perencanaan, denganmelibatkan partisipasi pengelola
kegiatan,penyedia jasa manajemen konstruksi, dan pemberijasa
keahlian VE.
Menjadi
Hasil kegiatan ini adalah :
a) Melakukan pemeriksaan dan penilaian dokumen untuk
pelaksanaan konstruksi fisik, baik dari segikelengkapan
maupun segi kebenarannya;
b) Menyusun program kerja yang meliputi jadwal waktu
pelaksanaan, jadwal pengadaan bahan,jadwal penggunaan
tenaga kerja, dan jadwal penggunaan peralatan berat;
c) Melaksanakan persiapan di lapangan sesuai dengan pedoman
pelaksanaan;
d) Menyusun gambar pelaksanaan (shop drawings) untuk
pekerjaan-pekerjaan yang memerlukannya;
e) Melaksanakan pekerjaan konstruksi fisik di lapangan sesuai
dengan dokumen pelaksanaan;
f) Melaksanakan pelaporan pelaksanaan konstruksi fisik, melalui
rapat-rapat lapangan, laporan harian, laporan mingguan,
laporan bulanan, laporan kemajuan pekerjaan, laporan
persoalan yang timbul/dihadapi, dan surat-menyurat;
g) Membuat gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan (as built drawings) yang selesai sebelum serah
terima I (pertama), setelah disetujui oleh konsultan
manajemen konstruksi atau konsultan pengawas konstruksi
dan diketahui oleh konsultan perencana konstruksi;
h) Melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan yang terjadi di
masa pemeliharaan konstruksi;
B. Kriteria
1. Kriteria Umum
Dalam melaksanakan pembangunan Pasar Atas Kota Bukittinggi, Tim
Perencana Penyedia Jasa Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun
harus memperhatikan kriteria umum bangunan, yaitu :
Semula
a. Persyaratan keandalan yang ditinjau dari segi :
Ketahanan bangunan menerima beban, baik yang berasal dari
manusia maupun kekuatan alam
Ketahanan terhadap kelusuhan dan keausan, baik karena
penggunaan bangunan, sifat bahan maupun cuaca
Keselamatan pengguna pada waktu terjadi bencana, baik
karena ulah manusia, alam atau pencemaran kesehatan
b. Persyaratan guna yaitu bahwa bangunan dapat menampung
kegiatan secara efisien sesuai dengan fungsinya
c. Selain kriteria diatas berlaku pula ketentuan dan peraturan
administrasi teknis yang tercantum dalam: standar, pedoman dan
peraturan yang berlaku.
Menjadi
a. Persyaratan keandalan yang ditinjau dari segi :
Keselamatan berupa : ketahanan bangunan menerima beban
muatan, proteksi kebakaran, proteksi petir dan jaringan listrik
Kesehatan berupa : sistem ventilasi, sistem pencahayaan,
sistem sanitasi, penggunaan material yang mengandung
bahan-bahan berbahaya
Kenyamanan berupa : ruang gerak, kondisi udara didalam
ruangan, kenyamanan visual dan kenyamanan tingkat getaran
dan kebisingan
Kemudahan berupa : penerapan prinsip desain universal
(hubungan ke, dari dan di dalam gedung, hubungan horisontal
dan vertikal dalam gedung, kemudahan sarana evakuasi,
kemudahan bagi lansia/disabilitas)
b. Persyaratan guna yaitu bahwa bangunan dapat menampung
kegiatan secara efisien sesuai dengan fungsinya
c. Selain kriteria diatas berlaku pula ketentuan dan peraturan
administrasi teknis yang tercantum dalam: standar, pedoman dan
peraturan yang berlaku
d. Memperhatikan SNI 8152:2015 tentang Pusat Perbelanjaan dan
Toko Modern dan Permendag No: 48/M-DAG/PER/8/2013
tentang Pedoman Pembangunan dan Pengelolaan Sarana
Distribusi Perdagangan.
2. Kriteria Khusus
Semula
a. Pendekatan perencanaan Pembangunan Pasar Atas Kota
Bukittinggi mengacu pada aspek pengguna, aktifitas, kapasitas
serta fasilitas, besaran ruang, jumlah kios dan Standart SNI dan
Kriteria pemenuhan pasar
b. Pasar Atas Kota Bukittinggi harus mampu menampung 834 unit
kiosserta fasilitas yang mengacu pada aspek kenyamanan,
keamanan dan keselamatan
c. Dasar pendekatan perencanaan Pasar Atas Kota Bukittinggi
mempertimbangkan hubungan ruang, besaran ruang, sirkulasi,
persyaratan ruang, struktur, utilitas dan ekspresi banguan (wujud
arsitektural)
d. Bangunan Pasar Atas Kota Bukittinggi mampu memproduksi listrik
tenaga surya
e. 85% Limbah Kontruksi harus dapat dimanfaatkan kembali baik
didalam proyek atau menggunakan pihak ke tiga
f. Konsep bangunan harus dapat mencerminkan sebuah karya yang
memenuhi kriteria :
Design Bangunan Pasar Atas Kota Bukittinggi harus
mencerminkan kearifan lokal yang akan menjadikan Unique
Selling Point.
Bangunan Gedung Hijau sesuai dengan ketentuan Peraturan
Menteri PUPR No. 02/PRT/M/2015 tahun 2015 tentang
Bangunan Gedung Hijau
Bangunan Gedung Hijau Hemat Energi yang direncanakan
sampai terbit Sertifakasi Bangunan Gedung Hijau Hemat Energi
Memenuhi persyaratan Teknis Keandalan Bangunan Gedung
sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
29/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
Memiliki fasilitas yang turut memprioritaskan disabilitas sesuai
Peraturan Menteri PU No. 30 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Teknis fasilitas akan aksesibitas pada bangunan gedung dan
lingkungan
Memenuhi konsep K3 (Keamanan Keselamatan Kerja)/ zero
accident;
Kriteria perancangan dan pelaksanaan kegiatan Pekerjaan
Terintegrasi Rancang dan Bangun Pembangunan Pasar Atas
Kota Bukittinggi ini tidak terbatas pada hal-hal tersebut diatas.
Menjadi
a. Pendekatan perencanaan Pembangunan Pasar Atas Kota
Bukittinggi mengacu pada aspek pengguna, aktifitas, kapasitas
serta fasilitas, besaran ruang, jumlah kios dan Standart SNI dan
kriteria pemenuhan pasar.
b. Pasar Atas Kota Bukittinggi harus mampu menampung minimal
834 unit kiosserta fasilitas yang mengacu pada aspek kenyamanan,
keamanan dan keselamatan
c. Dasar pendekatan perencanaan Pasar Atas Kota Bukittinggi
mempertimbangkan hubungan ruang, besaran ruang, sirkulasi,
persyaratan ruang, struktur, utilitas dan ekspresi bangunan
(wujud arsitektural)
d. Penghawaan ruangan memprioritaskan penghawaan alami (wind
draft) dengan desain pasif kecuali untuk ruang kantor
e. 85% limbah konstruksi harus dapat dimanfaatkan kembali baik
didalam proyek atau menggunakan pihak ke tiga
f. Konsep bangunan harus dapat mencerminkan sebuah karya yang
memenuhi kriteria:
Desain Bangunan Pasar Atas Kota Bukittinggi harus
mencerminkan kearifan lokal yang akan menjadikan Unique
Selling Point;
Bangunan Gedung Hijau sesuai dengan ketentuan Peraturan
Menteri PUPR No. 02/PRT/M/2015 tahun 2015 tentang
Bangunan Gedung Hijau;
Bangunan Gedung Hijau yang direncanakan sampai terbit
Sertifikasi Bangunan Gedung Hijau dengan tingkat minimal
setara madya sesuai dengan ketentuan Surat Edaran Dirjen
Cipta Karya no. 86/SE/DC/2016 tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Bangunan Gedung Hijau ;
Memenuhi persyaratan Teknis Keandalan Bangunan Gedung
sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
29/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung;
Memiliki fasilitas yang turut memprioritaskan disabilitas sesuai
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
14 Tahun 2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan
Gedung;
Memenuhi konsep K3 (Keamanan Keselamatan Kerja)/ zero
accident.
Kriteria perancangan dan pelaksanaan kegiatan Pekerjaan
Terintegrasi Rancang dan Bangun Pembangunan Pasar Atas
Kota Bukittinggi ini tidak terbatas pada hal-hal tersebut diatas.
B. BAB III.LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)
Semula :
Menjadi :
b. Sub unsur Gedung Hijau 20% (dua puluh persen) berdasarkan daftar
SIMAK penilaian kinerja sebagaimana terlampir (SE Nomor
86/SE/Dc/2016 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Banguan
Gedung Hijau). Daftar Simak terlampir dalam dokumen lainnya.
Semula :
Menjadi :
KOP PERUSAHAAN/PENYEDIA
SURAT PERNYATAAN BANGUNAN GEDUNG HIJAU
............., ..................................
Yang membuat pernyataan,
Semula :
Tidak ada Daftar SIMAK PENILAIAN KINERJA
Menjadi :
Ada Daftar SIMAK PENILAIAN KINERJA (TERLAMPIR)
ttd
F Pengelolaan Sampah 10 0%
Catatan
Sertifikasi yang harus dipenuhi penyedia minimal Madya (pointnya 126) 75%
TAHAP PERENCANAAN
POIN
NO PERSYARATAN TARGET POINT GAMBAR NO KETERANGAN
ACUAN
A. Pengelolaan Tapak
1 Orientasi Bangunan
Total POIN 4
2 Pengolahan Tapak termasuk Aksesibilitas/ Sirkulasi
a Penutup atap dan perkerasan memiliki nilai pantul matahari minimal 0,3 1
b Air hujan yang ditangkap pada area tapak dan bangunan minimal 40% 2
Total POIN 8
3 Pengelolaan Lahan Terkontaminasi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Total POIN 3
4 Rencana Ruang Terbuka Hijau (RTH) Privat
Isikan data berikut
Luas Area Hijau (m2) 155
Luas Lahan (m2) 1511
Prosentase luas area hijau 10,26%
Pilih salah satu
Area hijau 10-20% 1
Area hijau 20-50% 2
Area hijau >50% 3
Tambahan poin
Direncanakan area hijau dapat diakses oleh publik 1
Direncanakan melakukan penanaman pohon peneduh, peredam suara, penyaring bau, 1
penyaring debu
Total POIN 5
5 Penyediaan Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian)
Memiliki pedestrian dengan arah yang mengakses antara luar gedung menuju ke teras 3
gedung atau menerus dalam satu komplek gedung
Memiliki fasilitas pejalan kaki yang terhubung atau menghubungkan fasilitas publik, 2
misal jalur pedestrian sesuai dengan Permen PU No.30/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
Total POIN 7
6 Pengelolaan Tapak Besmen
Isikan data berikut
Luas tapak gedung utama (m2) 380
Luas Lahan (m2) 1511
Nilai Koefisien Dasar Bangunan (A) 25,15%
Luas Basement (m2)
Luas Lahan (m2) 1511
Nilai Koefisien Tapak Basement (B) 0
Koefisien tapak besmen tidak melebihi Koefisien Dasar Bangunan 2
Total POIN 2
7 Penyediaan Lahan Parkir
Isikan data berikut
Rencana Luas lahan parkir (m2) 130
Luas Lahan (m2) 1511
TAHAP PERENCANAAN
POIN
NO PERSYARATAN TARGET POINT GAMBAR NO KETERANGAN
ACUAN
Nilai Koefisien Tapak Parkir (C) 9%
Nilai Koefisien Dasar Bangunan (A) 25,15%
Nilai C <30%
Pilih salah satu
Gedung direncanakan memiliki lahan parkir < 30% 3
Gedung direncanakan memiliki lahan parkir vertikal (di lantai atas) 3
Gedung direncanakan memiliki lahan parkir di basemen maksimal 2 lapis 3
Total POIN 3
8 Sistem Pencahayaan Ruang Luar atau Halaman
Fasilitas penerangan direncanakan menggunakan saklar otomatis atau sensor 3
Total POIN 3
9 Pembangunan Bangunan Gedung di atas dan/ atau di Bawah Tanah, Air dan/atau
Prasarana/ Sarana Umum
Memaksimalkan penggunaan pencahayaan alami dan penghawaan alami bagi sarana 2
dan prasarana umum yang ada di bawahnya
Menerapkan prinsip penghematan energi dan air dengan mempertimbangkan 2
persyaratan fungsi bangunan gedung yang ada di bawahnya
Total POIN 12
2 Sistem Ventilasi
Pilih salah satu
Ventilasi alami dan/atau mekanis sesuai dengan standar yang berlaku 4
Total POIN 2
6 Sistem Kelistrikan
Pilih salah satu
Gedung direncanakan hanya memiliki satu alat ukur kWh meter 1
Alat ukur kWh direncanakan dipasang di panel induk dan panel distribusi 2
Dilakukan simulasi sistem mekanikal elektrikal bangunan atau Building Automatic 3
System (BAS)
Total POIN 3
C Efisiensi Penggunaan Air
1 Sumber Air
Air PDAM 1
TAHAP PERENCANAAN
POIN
NO PERSYARATAN TARGET POINT GAMBAR NO KETERANGAN
ACUAN
Air permukaan yang diolah 3
Air hujan yang diolah 3
Air daur ulang misal dari wudlu 3
Air kondensasi AC 2
Total POIN 12
2 Pemakaian Air
Direncanakan meter air dipasang di setiap sistem keluaran air PDAM 2
Direncanakan meter air dipasang di setiap sistem keluaran air tanah 3
Direncanakan meter dipasang di setiap sistem sumber air daur ulang 3
Total POIN 8
3 Penggunaan Peralatan Saniter Hemat Air (Water Fixture)
Jumlah Penggunaan
WC, flush valve (6 liter/flush)
WC, flush tank (6 liter/flush)
Urinal Flush (4 liter/flush)
Shower mandi (9 liter/menit)
Keran Tembok (8 liter/menit)
Keran Wastafel/lavatory (8 liter/menit)
*diuji dalam tekanan 0,7 bar
Jumlah total fixture hemat air yang digunakan (1)
Jumlah total fixture yang digunakan (2)
Prosentase fixture hemat air terhadap total fixture air (2:1)
Pilih salah satu
Direncanakan gedung menggunakan minimal 25% produk fixture hemat air dari total 3
rencana pengadaan produk fixture
Minimal 50% dari total pengadaan produk fixture 4
Minimal 75% dari total pengadaan produk fixture 5
Total POIN 5
D Kualitas Udara dalam Ruang
1 Pelarangan Merokok
Komitmen untuk menjadi gedung bebas asap rokok 2
Memiliki rambu dan peringatan larangan merokok di seluruh bagian gedung 3
Total POIN 5
2 Pengendalian CO2 dan CO
Direncanakan memiliki sistem ventilasi yang memperhitungkan kandungan CO2 dalam 3
ruangan
Direncanakan ruangan memiliki alat monitor CO dan CO2 3
Direncanakan Memiliki alarm jika ambang CO dan CO2 melewati ambang batas 3
Total POIN 9
3 Pengendalian penggunaan bahan pembeku (refrigerant)
Pilih salah satu
Gedung direncanakan tidak menggunakan alat pendingin 5
Gedung direncanakan menggunakan alat pendingin
Direncanakan tidak menggunakan bahan CFC (bahan berbahaya) 3
Direncanakan menggunakan alat pendingin dengan nilai Global Warming Potential 2
(GWP) rendah
Total POIN 5
E Material Ramah Lingkungan
1 Pengendalian Penggunaan Material Berbahaya
Material Penutup Atap Dominan
Penutup atap tidak direncanakan menggunakan asbestos 1
Material Cat
Dalam RKS direncanakan menggunakan material cat sesuai ketentuan tidak 2
mengandung zat pencemar berbahaya
Material Kayu/ Bambu/ Material Terbarukan
Rencana penggunaan kayu/bambu/material terbarukan tidak terdapat perekat 2
dan/atau pelapis dengan zat pencemar berbahaya
Material Logam
Material logam menggunakan pelapis cat tahan karat yang tidak mengandung zat 2
pencemar berbahaya
Total POIN 7
2 Penggunaan Material Bersertifikat Ramah Lingkungan (Eco Labelling)
Material Struktur-Beton-Pasir dan Kerikil
Material beton menggunakan pasir dan kerikil berasal dari sumber lokalmaksimum 2
1000 km dari lokasi proyek
Material Struktur-Beton-Semen
TAHAP PERENCANAAN
POIN
NO PERSYARATAN TARGET POINT GAMBAR NO KETERANGAN
ACUAN
Material beton penggunaan semen terdapat ketentuan rencana menggunakan 2
semen dari pabrik yang menerapkan sistem manajemen lingkungan
Total POIN 11
F Pengelolaan Sampah
1 Penerapan Prinsip 3R (reduce, reuse, recycle)
Pengelola gedung direncanakan berkomitmen untuk melakukan pembelian bahan atau 3
barang yang tidak mengandung bahan berbahaya, tidak merusak lingkungan, tidak
memerlukan distribusi panjang, tidak menimbulkan sampah
Total POIN 3
2 Penerapan Sistem Penanganan Sampah
Rencana penempatan fasilitas tempat sampah 1
Rencana membangun TPS dalam gedung 1
Gedung akan melaksanakan usaha pengurangan dan penggunaan kembali kantong 1
plastik dan kertas
Tambahan poin:
Merencanakan pemisahan sampah organik dan anorganik 2
Total POIN 5
3 Penerapan Sistem Pencatatan Timbulan Sampah
Merencakan pembukuan retribusi sampah perbulan 1
Total POIN 5
POINT 167
TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Rantai
RANTAI
Pasok
PASOK
HijauHIJAU
A Penggunaan Material Konstruksi 10 0%
B Pemilihan Pemasok dan/atau Sub Kontraktor 9 0%
C Konservasi Energi 4 0%
TOTAL POINT 23 0 0%
POIN POIN
NO PERSYARATAN POIN DALAM RENCANA
RKS
Proses Konstruksi Hijau
A. Metode Pelaksanaan Konstruksi Hijau
memiliki jadwal pelaksanaan konstruksi 1
melakukan evaluasi kinerja secara berkala 1
melakukan perbaikan atas dasar hasil evaluasi 1
memiliki bukti yang menunjukkan inovasi-inovasi dalam proses konstruksi 1
Total POIN 4
B Pengoptimalan Penggunaan Peralatan
memiliki jadwal, operasi alat-alat berat 1
seluruh alat berat memiliki jadwal pemeliharaan 1
seluruh alat berat memiliki izin kelaikan fungsi. 1
seluruh operator alat berat memiliki sertifikat/ijin 1
berhasil meminimalkan waktu jeda operasional alat berat 1
Total POIN 5
C Penerapan Manajemen Pengelolaan Limbah Konstruksi
melakukan optimasi dalam pemakaian material sehingga
3
menciptakan pengurangan timbulan sampah konstruksi
memiliki area pemilahan dan pengumpulan sampah konstruksi 3
memiliki tempat penyimpanan material yang aman sehingga yang
2
dapat meningkatkan usia material
terdapat laporan pendaur ulangan sampah konstruksi 5
Total POIN 13
D Penerapan Konservasi Air pada Pelaksanaan Konstruksi
1 Pengelolaan Air Hujan
Memiliki sumur resapan 2
2
Memiliki kolam penampungan air hujan
3
Memiliki kolam penampungan air hujan dengan kapasitas yang besar
Total POIN 7
2 Pemanfaatan Air Hujan
2
air hujan dimanfaatkan sebagai sumber air bersih untuk konstruksi
memiliki sistem penahan air permukaan sehingga memiliki waktu
3
yang cukup untuk dapat diresapkan ke tanah
Total POIN 5
3 Dewatering
proyek tidak melakukan kegiatan dewatering, mendapatkan nilai
penuh
POIN POIN
NO PERSYARATAN POIN DALAM RENCANA
RKS
proyek memanfaatkan air dewatering sebagai sumber air untuk
3
konstruksi
Total POIN 8
E Penerapan Konservasi Energi pada Pelaksanaan Konstruksi
1 Manajemen Energi saat Konstruksi
Memiliki rencana penggunaan energi saat konstruksi 1
memiliki SOP manajemen sesuai dengan ketentuan diatas 2
melaksanakan SOP, dibuktikan dengan hasil penggunaan energi
2
sesuai dengan rencana
melakukan manajemen energi pada pelaksanaan konstruksi 2
Total POIN 7
2 Sistem Kelistrikan saat Konstruksi
menggunakan peralatan yang telah lulus uji emisi (jika menggunakan
1
genset)
memasang KWh meter pada panel induk dan panel distribusi
2
POIN POIN
NO PERSYARATAN POIN DALAM RENCANA
RKS
dalam proses konstruksi menggunakan material yang ramah
3
lingkungan
rencana pengiriman dan pemanfaatan material dilakukan dengan
1
tepat sesuai dengan kriteria diatas
rencana penggunaan alat berat dilakukan dengan tepat 1
2
material yang digunakan memiliki sedikit kemasaan pembungkus
10
B Pemilihan Pemasok dan/atau Sub Kontraktor
pemasok material dan/atau alat yang beralamat dekat dengan lokasi
4
proyek
5
pemasok material dan/atau alat yang produknya buatan Indonesia
Total POIN 9
C Konservasi Energi
2
pernah melakukan dan memiliki laporan audit energi dari peralatan
memiliki aturan mengenai konservasi energi 1
alat berat yang digunakan pada proses konstruksi hemat energi 1
Total POIN 4
100