Anda di halaman 1dari 12

SISTEM IMUN MUKOSA TRAKTUS RESPIRATORIUS ATAS

Rani Maharyati, Dwi Reno Pawarti

Dep/SMF Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok


Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga-RSUD Dr. Soetomo Surabaya

PENDAHULUAN
Traktus respiratorius atas imun spesifik seluler, dan lain-lainnya.
merupakan saluran yang Salah satu diantaranya adalah sistem
menghubungkan udara luar dengan imun mukosa (mucosal associated
paru. Pada keadaan normal, lymphoid tissue / MALT).3,4
diperkirakan sekitar 8.500 liter udara Sistem imun mukosa
setiap harinya melalui traktus ditemukan di jaringan mukosa traktus
respiratorius untuk dapat terjadinya respiratorius atas, traktus
pertukaran udara dalam paru. Udara gastrointestinal, traktus urogenital dan
yang dihirup ini mengandung kelenjar mammae berupa jaringan
bermacam substansi anorganik seperti limfoid tanpa kapsul. Sistem imun
asap, uap, debu rumah, berbagai iritan mukosa mempunyai tiga fungsi utama
dalam polusi dan partikel organik yaitu (1) melindungi membran
seperti serbuk sari, fungi, virus, mukosa dari invasi dan kolonisasi
bakteri, parasit dan lain-lain, yang mikroba berbahaya yang mungkin
kesemuanya ini dapat menimbulkan menembus masuk, (2) melindungi
bahaya atau merupakan antigen bagi pengambilan (uptake) antigen
tubuh. Untuk itu diperlukan suatu terdegradasi berupa protein asing dari
sistem pertahanan dan proteksi tubuh makanan yang tercerna, material di
yang disebut sistem imun.1-4,16 udara yang terhirup dan bakteri
Sistem imun adalah semua komensal, (3) melindungi
mekanisme yang digunakan tubuh berkembangnya respons imun yang
untuk mempertahankan keutuhannya berpotensi merugikan. Sistem imunitas
terhadap bahaya yang dapat mukosa traktus respiratorius terdiri
ditimbulkan oleh berbagai macam dari nose-associated lymphoid tissue
bahan dalam lingkungan hidup. Sistem (NALT), larynx-associated lymphoid
imun terdiri dari sistem imun alamiah tissue (LALT), dan bronchus-
atau non-spesifik (natural/innate) dan associated lymphoid tissue
3,4,8,9,11
didapat atau spesifik (BALT).
(adaptive/acquired). Mekanisme Tujuan dari penulisan referat
fisiologik imunitas non-spesifik ini adalah untuk membahas tentang
merupakan komponen normal tubuh sistem imun mukosa khususnya pada
yang tidak memerlukan induksi oleh traktus respiratorius atas.
paparan dari luar. Mekanisme tersebut
tidak menunjukkan spesifitas dan tidak Sistem Imun Mukosa
tergantung pada pengenalan spesifik Sistem imun mukosa merupakan
bahan asing. Sebaliknya, sistem imun bagian dari sistem imun yang penting
spesifik mempunyai kemampuan untuk dan berlawanan sifatnya dari sistem
mengenal benda atau bahan yang imun yang lain. Sistem imun mukosa
dianggap asing bagi dirinya. Sistem berperan untuk membedakan antigen
imun spesifik antara lain terdiri dari yang bersifat patogen yang
sistem imun spesifik humoral, sistem mendatangkan respon imun protektif,

52
dan antigen tidak berbahaya namun yang merugikan dan yang tidak.
harus diabaikan serta lebih bersifat Perbedaan respons imun mukosa
menekan imunitas karena mukosa dengan sistem imunitas sistemik,
berhubungan langsung dengan antara lain adalah (1) adanya Ig A,
lingkungan luar dan berhadapan suatu imunoglobulin yang terkait
dengan banyak antigen yang terdiri dengan mukosa, (2) adanya komponen
dari bakteri komensal, antigen yang terdiri dari sel T yang
makanan dan virus dalam jumlah yang mempunyai kemampuan mengatur
lebih besar dibandingkan sistem (regulator) atau bertindak (efektor),
imunitas sistemik. Untuk menjalankan (3) adanya sistem lalu lintas sel yang
fungsi tersebut, sistem imun mukosa berorientasi mukosa yang pada
membangkitkan dua mekanisme awalnya dimunculkan di folikel
pertahanan adaptif, yaitu (1) antigen mukosa untuk kemudian mengadakan
exclusion yang diperankan oleh sIgA migrasi ke jaringan limfoid yang
dan sIgM untuk menghambat tersebar di bawah epitel.3-9
perlekatan atau kolonisasi
mikroorganisme dan mencegah Respons Umum Sistem Imun
penetrasi antigen yang berpotensi Mukosa
membahayakan, (2) mekanisme Respons imun mukosa
supresif untuk menghindari reaksi dipengaruhi oleh sifat alamiah antigen,
berlebihan terhadap berbagai substansi tipe antigen presenting cell (APC)
tidak berbahaya yang mengadakan yang terlibat dan lingkungan mikro
kontak dengan permukaan mukosa. lokal. Antigen dan adjuvant, ditangkap
Mekanisme kedua ini disebut sebagai oleh APC mukosa dengan
toleransi oral atau mukosal.5,7 penangkapan oleh misalnya toll-like
Antigen tersebut sedapat mungkin receptor (TLR) dan kondisi
dicegah agar tidak menempel pada proinflamasi, menghasilkan respons
mukosa dengan cara diikat oleh IgA, imun yang lebih kuat dan luas, baik
dihalangi barier fisik dan kimiawi sekresi humoral maupun efektor
dengan enzim mukosa. Antigen yang imunitas seluler dan tidak
telah menembus mukosa juga menghasilkan toleransi oral. Pendapat
dieliminasi dan reaksi imun yang ini dengan asumsi bahwa pengenalan
terjadi diatur oleh sel-sel regulator. Hal patogen oleh TLR APC mukosa
ini untuk mencegah terjadinya respons berbeda dari respon terhadap flora
imun berlebihan yang akhirnya komensal.3,4,11
merugikan oleh karena paparan antigen Sel B maupun sel T yang
yang sangat banyak. Sistem imunitas tersensitisasi meninggalkan tempat asal
sistemik bersifat memicu respons imun kontak dengan antigen (contohnya
oleh karena adanya paparan antigen. Peyer patch), untuk transit di kelenjar
Misi utama dari sistem imun sistemik limfe sebelum akhirnya masuk ke
adalah mengenali berbagai molekul sirkulasi dan kemudian menempatkan
asing dan menyerangnya secara diri pada mukosa tertentu, dimana
serempak. Kekuatan dalam proses ini mereka kemudian berdeferensiasi
adalah antigen dan jumlah antigen menjadi sel plasma dan sel memori,
yang mencapai sistem imun sistemik membentuk IgA sekretori. Afinitas sel-
dibatasi oleh barier fisik dan kimiawi. sel ini dipengaruhi secara kuat oleh
Hal ini berbeda dengan sistem imun integrin pada tempat spesifik (homing
mukosa yang terletak tanpa receptors) pada permukaan sel limfosit
penghalang berhadapan dengan dan reseptor jaringan spesifik
lingkungan eksternal dengan tugas komplementari (adressin) pada sel
menseleksi secara cermat organisme endotel kapiler. Penelitian terbaru

53
mengindikasikan bahwa sel dendritik imun kompartemenisasi yang bagus
mukosa dapat mempengaruhi properti dan fungsi esensialnya berdiri sendiri
homing. Molekul imprinting of gut dari aparatus sistem imun lainnya.2-4
homing specifity dendritic cell tampak Secara fungsional, sistem imun
diproduksi oleh sel dendritik intestinal mukosa terdiri dari dua komponen
tetapi tidak oleh sel dendritik limfoid yaitu jaringan limfoid mukosa
lain. Ini mungkin bisa menjelaskan terorganisir dan sistem imun mukosa
dugaan mengapa imunosit teraktivasi difus / tersebar.
pada suatu tempat dapat menyebarkan
imunitas ke jaringan mukosa yang jauh Jaringan limfoid mukosa
dan bukan karena aktivitas imunitas terorganisir
sistemik. Pada saat yang sama Jaringan limfoid ini terdiri dari
kemokin, integrin dan sitokin tonsil, Peyer patch (PP) dan folikel
terekspresi berbeda di antara jaringan limfoid yang terisolasi, berperan pada
mukosa; fakta tersebut juga bisa fase induksi dari respons imun. Di
menerangkan sebagian, mengapa sekitar tenggorok ditemukan 4
dalam sistem imun mukosa, ada golongan tonsil yaitu tonsil palatina,
hubungan kompartemenisasi khas tonsil lingual, tonsil tuba dan tonsil
dengan tempat mukosa terinduksi faringeal yang dikenal sebagai
(contohnya usus dengan glandula Waldeyer’s ring.3,11
mammae dan hidung dengan saluran Traktus gastrointestinal orang
pernafasan dan genital).3,4 dewasa mempunyai luas permukaan
sekitar 400m2. Permukaan yang luas
Struktur Sistem Imun Mukosa tersebut selalu terpapar dengan
Sistem imun mukosa ditemukan di berbagai mikroba dan makanan yang
jaringan mukosa traktus respiratorius mungkin dapat menerangkan mengapa
atas, traktus gastrointestinal, traktus 2/3 dari seluruh sistem imun ada di
urogenital dan kelenjar mammae traktus gastrointestinal. PP merupakan
berupa jaringan limfoid tanpa kapsul. agregat folikel limfoid di mukosa
Adanya respons imun di tingkat gastrointestinal yang ditemukan di
tersebut diperlukan terhadap setiap seluruh jejenum dan ileum (terbanyak
patogen atau antigen asing lain yang di ileum terminal). PP merupakan
datang dari luar tubuh.3,4 tempat prekursor sel B yang dapat
Sistem imun mukosa mempunyai melakukan switching untuk
tiga fungsi utama yaitu (1) melindungi memproduksi IgA dan membentuk sel
membran mukosa dari invasi dan T memori yang kemudian bermigrasi
kolonisasi mikroba berbahaya yang ke mukosa lebih distal dan tempat-
mungkin menembus masuk, (2) tempat non mukosal. Limfosit B dan T
melindungi pengambilan (uptake) di PP yang antigen reaktif tersebut
antigen terdegradasi berupa protein kemudian keluar melalui limfatik
asing dari makanan yang tercerna, eferen dan bermigrasi ke kelenjar limfe
material di udara yang terhirup dan mesenterik, lalu ke duktus torasikus
bakteri komensal, (3) melindungi dan akhirnya ke pembuluh darah.
berkembangnya respons imun yang Selanjutnya sel-sel tersebut mencari
berpotensi merugikan. Dalam hal ini, tempat-tempat tertentu (homing) di
sistem imun mukosa melakukan berbagai tempat terutama di lamina
seleksi mekanisme efektor yang sesuai propria berbagai jaringan mukosa. Hal
dan mengatur intensitasnya untuk tersebut melahirkan konsep umum
menghindari kerusakan jaringan dan sistem imun mukosa, bahwa induksi
proses imun berlebih. Sistem imun respons imun terhadap antigen tertentu
mukosa terlihat sebagai suatu sistem di traktus gastrointestinal, dapat

54
mengakibatkan penyebaran limfosit ke merupakan hasil dari sejumlah besar
jaringan mukosa lain seperti traktus sel plasma yang memproduksi IgA.
respiratorius atas dan bawah, saluran IgA diangkut dari lamina propria ke sel
kelenjar mammae atau traktus epitel melalui reseptor imunoglobulin
urogenital untuk selanjutnya polimerik untuk selanjutnya disekresi
memberikan respons terhadap antigen. ke lumen. Lamina propria mengandung
Folikel limfoid yang terisolir banyak sel CD4+ dan CD8+ (CD4+ 2
ditemukan tersebar di seluruh mukosa kali lebih banyak dari CD8+), juga sel
traktus gastrointestinal, respiratorius B, terbanyak dengan ekspresi IgM dan
dan urogenital.3,4,7-9 (gambar 1) hanya sebagian kecil dengan ekspresi

Gambar 1. Organ dan jaringan limfoid.3

Sistem imun mukosa difus / tersebar IgA. Meskipun hanya sedikit jumlah
Sistem imun mukosa difus / sel B yang ada di lamina propria, tetapi
tersebar terdiri dari limfosit intraepitel jumlah sel B tersebut dapat
dan lamina propria. Limfosit meningkatkan produksi IgG dengan
intraepitel ditemukan dalam epitel cepat bila diperlukan.3,4,7-9,11
mukosa, di atas lamina propria. Sel-sel
tersebut tersebar difus di jaringan Organisasi Sistem Imun Mukosa
mukosa dan tidak memiliki struktur Sistem imun mukosa secara
jelas seperti yang didapat pada sistem anatomis dan fungsional dibagi
imun mukosa yang terorganisir. menjadi 2 bagian penting yaitu
Limfosit intraepitel terbanyak adalah jaringan induktif dan jaringan
sel T (>90%), yang dapat berupa CD8+ efektor.2,5,6,12

atau CD4-CD8-. Lamina propria


terletak tepat di bawah epitel yang Jaringan induktif
merupakan struktur yang longgar. Peyer patch (PP) pada usus halus
Fungsi efektor lamina propria adalah merupakan tempat induksi yang utama
sekresi antibodi terutama IgA yang di traktus gastrointestinal, dan

55
merupakan awal dimulainya respons common mucosal immune system
imun seluler maupun humoral. Sel T (sistem imun mukosa bersama).5,6,10-12
yang terdapat pada PP sudah matang
dan 90% mengekspresikan β T cell Sistem Imun Mukosa Traktus
receptor (TCR), sedangkan sebagian Respiratorius Atas
kecil mengekspresikan γδ TCR.5,6,11,12 Konsep asli dari sistem imun
Nasal associated lymphoid tissue mukosa adalah gut associated
(NALT) merupakan tempat induksi lymphoid tissue (GALT), BALT
pada mukosa traktus respiratorius atas. merupakan sumber prekursor sel
Jaringan ini terdiri dari adenoid dan plasma IgA dari semua jaringan
tonsil yang akan menghadapi agen mukosa dan kelenjar. Terdapatnya
infeksius yang ditelan atau dihirup. dalam jumlah besar sel penghasil Ig (Ig
Tonsil dan adenoid, seperti halnya producing cells) terutama IgA isotipe
dengan PP, merupakan jaringan di lamina propria (LP) traktus
limfoid yang terorganisir yang gastrointestinal, traktus respiratorius
mengandung populasi sel B dan T dan kelenjar sekresi telah dilaporkan
yang akan memberi jalan untuk sejak tahun 1960. Paparan terhadap
menginduksi sel-sel imun yang akan prekursor sel IgA oleh antigen akan
menuju jaringan efektor yang letaknya menyebabkan terjadinya migrasi ke
jauh.5,6,10,11 (gambar 2) jaringan mukosa dan kelenjar yang

Gambar 2. Jaringan induksi dan efektor.11

Jaringan efektor menghasilkan penyebaran SIgA


Setelah terjadi induksi respons mediated specific immune responses,
imun, antigen spesifik sel B dan T fenomena fisiologik ini sangat penting.
akan meninggalkan tempat induksi Stimulasi pada IgA inductive site
melalui limfatik eferen dan ditransport (GALT) tampaknya akan
ke sirkulasi sistemik melalui duktus menimbulkan proteksi yang
torasikus yang akhirnya masuk ke menyeluruh misalnya juga pada
dalam jaringan efektor di mukosa yaitu nasofaring dan traktus urogenital. SIgA
lamina propria traktus gastrointestinal, antibodi yang terdapat pada ASI ibu
traktus respiratorius, traktus urogenital yang diimunisasi secara oral akan
dan jaringan kelenjar (kelenjar saliva memberi perlindungan pada traktus
dan mammae). Jalur sirkuit untuk gastrointestinal, traktus respiratorius
penyebaran sel B dan sel T ke tempat dari bayi.4,6,12
efektor di mukosa disebut sebagai

56
Sistem imunitas mukosa traktus dan transport antigen lumen dan
respiratorius terdiri dari nose- kemudian dapat mengaktifkan sel T.
associated lymphoid tissue (NALT), Sel APC dalam paru terdiri dari sel
larynx-associated lymphoid tissue dendritik submukosa dan interstitial
(LALT), dan bronchus-associated dan makrofag alveolus. Makrofag
lymphoid tissue (BALT). BALT terdiri alveolus merupakan 85% sel dalam
dari folikel limfoid dengan atau tanpa alveoli, dimana sel dendritik hanya
germinal centre terletak pada dinding 1%. Makrofag alveolus ini merupakan
bronkus. Sistem limfoid ini terdapat APC yang lebih buruk dibandingkan
pada 100% kasus fetus dengan infeksi sel dendritik. Makrofag alveolus paling
amnion walaupun dalam jumlah sedikit banyak terdapat pada alveolus, sel ini
pada fetus yang tidak terinfeksi. berperan melindungi traktus
Pembentukan jaringan limfoid respiratorius dari proses inflamasi pada
intrauterin ini merupakan fenomena keadaan normal. Saat antigen masuk,
reaktif dan tidak mempengaruhi makrofag alveolus akan mempengaruhi
prognosis.4,11 derajat aktifitas atau maturasi sel
Respons imun diawali oleh sel M dendritik dengan melepaskan sitokin.
(microfold cells) yang berlokasi di Sel dendritik akan menangkap antigen,
epitel yang melapisi folikel MALT.3,11 memindahkannya ke organ limfoid
(gambar 3) lokal dan setelah melalui proses
maturasi, akan memilih limfosit
Folikel ini berisi sel B, sel T dan spesifik antigen yang dapat memulai
APC yang dibutuhkan dalam proses imun selanjutnya.3,4,11
pembentukan respons imun. Sel M (gambar 4 dan 5)
bertugas untuk mengambil (uptake)

Gambar 3. Sel M.13

57
Gambar 4 . Sistem imunitas mukosa traktus respiratorius.4

Gambar 5 . Sistem imunitas mukosa traktus respiratorius.1

58
Setelah menjadi sel memori, sel tonsil. Sel dalam senter germinal tonsil
B dan T akan bermigrasi dari MALT manusia yang dominan adalah Ig M
dan kelenjar limfoid regional menuju disusul IgA, IgG dan Ig D. Sel dari
darah perifer untuk dapat melakukan tonsila palatina dan nasofaring akan
ekstravasasi ke efektor mukosa. Proses mendukung populasi mukosa yang
ini diperantarai oleh molekul adesi jauh dari tonsil dengan prekursor Ig A
vaskular dan kemokin lokal, khususnya terutama di traktus respiratorius atas
mucosal adressin cell adhesion dan traktus gastrointestinal. Hal ini
molecule-1 (MAdCAM-1). Sel T didukung dengan bukti bahwa ekspresi
spesifik antigen adalah efektor penting intraselular rantai J merupakan marker
fungsi imun melalui sel terinfeksi yang dari sintesis pIgA oleh sel kultur tonsil,
lisis atau sekresi sitokin oleh Th1 atau sekresi pIgA ke dalam supernatan,
Th2. Perbedaan rasio atau polarisasi distribusi subklas IgA yang dominan
sitokin ini akan meningkatkan respons IgA1 yang khas untuk traktus
imun dan akan membantu sel B untuk gastrointestinal dan traktus
berkembang menjadi sel plasma IgA.4 respiratorius. 4,6,10-12

(gambar 6)

Gambar 6. MALT dan jaringan induksi-efektor.14

Tonsil yang lokasinya di bagian Aspek Klinis Sistem Imun Mukosa


atas traktus gastrointestinal dan traktus Adanya hubungan
respiratorius, secara terus menerus kompartemenisasi menjadi
terpapar dengan antigen melalui pertimbangan tempat atau cara
inhalasi atau menelan makanan. diberikannya imunisasi mukosa untuk
Arsitektur tonsil mirip dengan mendapat efek yang diharapkan.
limfenod (tipe sel, pertumbuhan senter Vaksinasi yang diberikan melalui
germinal setelah terpapar dengan mukosa memiliki alasan khusus oleh
antigen), mempunyai kripte bercabang karena infeksi terutama masuk melalui
yang dalam akan memperluas area permukaan mukosa. Vaksinasi mukosa
permukaan, dan dapat menahan diharapkan akan memberikan
material dari lingkungannya. APC, sel perlindungan dengan cara mencegah
T, dan sel B dapat ditemukan banyak penempelan dan kolonisasi patogen
sekali dalam kompartemen jaringan pada epitel mukosa, mencegah

59
penetrasi dan replikasi di mukosa serta Namun demikian masih ada kesulitan
menangkal ikatan toksin mikrobial dalam mengembangkan vaksin mukosa
pada epitel mukosa dan sel lain yang untuk mendapatkan kadar antibodi
terkena.10,12,15 sIgA yang memadai. Baru beberapa
Imunisasi per nasal dan tonsil vaksin mukosa yang ditemukan. Sifat
diharapkan akan memberikan respons ideal vaksin mukosa : (1) terlindungi
antibodi di mukosa pernapasan atas dari eliminasi fisik dan enzim
dan regio sekresi (saliva dan nasal) pencernaan, (2) tempat target masuk
tanpa respons imun di usus, tetapi mukosa meliputi membran atau sel M,
dapat terjadi respons imun di mukosa (3) paling tidak, vaksin untuk melawan
vagina seperti yang terlihat pada usaha infeksi, menstimulasi secara tepat
imunisasi HIV. Adanya sistem imun sistem imun innate yang akan
mukosa bersama ini tampaknya dapat mengaktifkan sistem imun adaptif.
dimanipulasi untuk disain Untuk itu perlu dicari sistem
pengembangan vaksin peroral. Vaksin pengantaran antigen dan adjuvant yang
yang diberikan per oral dapat memberi baik.17-19
proteksi pada permukaan mukosa dan Vaksin untuk infeksi traktus
kelenjar.10,12,15,17 respiratorius atas antara lain vaksin
Pada anak yang dilakukan influensa dan pneumokok yang
tonsilektomi yang diberikan imunisasi disuntikkan. Diharapkan akan
polio per oral, respon antibodi dari terbentuk IgG yang melindungi
nasofaringeal menurun. Sebelum penyebaran sistemik organisme
tonsilektomi antibodi poliovirus IgA tersebut, yang mungkin juga secara
terdapat dalam jumlah yang cukup transudasi memberikan proteksi lokal
pada nasofaring anak yang telah mukosa traktus respiratorius bawah.
diimunisasi dengan polio per oral, Saat ini telah ada vaksin influensa
tetapi setelah tonsilektomi jumlah yang diberikan topikal lewat nasal.
antibodi tersebut sangat menurun. Dengan cara ini terjadi respons imun
Mukosa hidung mengandung limfosit seperti alamiahnya, bisa terjadi
T, HLA-DR expressing dendritic cell imunitas lokal dengan membentuk
dan sel epitel, dan banyak sekali sel sIgA yang menempel di permukaan
plasma penghasil IgA terutama IgA1, virus hemaglutinin, neuroamidase dan
yang berasal dari BALT atau jaringan sistemik dengan cara membentuk IgG
tonsil.6,10 yang mencegah penyebaran virus
Pada mukosa traktus sistemik, viremia. Kedua macam
respiratorius dan genital yang lebih vaksin tersebut memberikan proteksi
permeabel dan mudah dipenetrasi oleh sebesar 60-90%.15,17-19
antibodi daripada mukosa intestinal, Untuk mengetahui seberapa
juga bisa didapatkan imunitas protektif besar dan seberapa sering alergen yang
dengan pemberian imunitas parenteral. diberikan untuk bisa menimbulkan
efek protektif dengan aman masih
diperlukan penelitian lebih lanjut.4

60
RINGKASAN
Sistem imun mukosa mempunyai Sistem imunitas mukosa
tiga fungsi utama yaitu : (1) mempunyai sifat kompartemenisasi
melindungi membran mukosa dari dimana ada hubungan imunitas antara
invasi dan kolonisasi mikroba satu kompartemen dengan
berbahaya yang mungkin menembus kompartemen lain. Adanya hubungan
masuk, (2) melindungi pengambilan kompartemenisasi ini menjadi
(uptake) antigen terdegradasi meliputi pertimbangan tempat diberikannya
protein-protein asing dari makanan imunisasi mukosa akan efek yang
yang tercerna, material di udara yang diharapkan.
terhirup dan bakteri komensal, (3) Vaksinasi mukosa dan
melindungi berkembangnya respons imunoterapi kelihatannya mempunyai
imun yang berpotensi merugikan prospek yang baik untuk tatalaksana
terhadap antigen-antigen tersebut bila infeksi di masa mendatang,
antigen tersebut mencapai dalam menggantikan peran antibiotik yang
tubuh. semakin bertambah resistensinya dan
Sistem imunitas mukosa traktus antivirus. Untuk itu, pemahaman
respiratorius terdiri dari nose- imunologi mukosa yang komplek dan
associated lymphoid tissue (NALT), belum sepenuhnya dimengerti menjadi
larynx-associated lymphoid tissue sangat penting.
(LALT), dan bronchus-associated
lymphoid tissue (BALT).

61
DAFTAR PUSTAKA

1. Papadaki HA, Velegraki M. The 9. Strober W, Fuss IJ. The Mucosal


Immunology of The Respiratory Immune System. In : Stites DP,
System. In : Pneumon. No 4, Vol Terr AI, Parslow TG. Medical
20, October – December 2007. Immunology. 9th. New Jersey :
Available from: Appleton & Lange, 1997; 196-
http://www.mednet.qr/pneumon/p 208.
df/20_4be.pdf., Accessed August
2010. 10. Suzumoto M, Hotomi M, Fujihara
K, Tamura S, Kuki K, Tohya K,
2. Abbas AK, Lichtman AH. General etc. Function of Tonsils in The
Properties of Immune Responses. Mucosal Immune System of The
In : Abbas AK, Lichtman AH. Upper Respiratory Tract Using a
Cellular and Molecular Novel Animal model, Suncus
th
Immunology. 5 . Philadelphia: Murinus. Acta Otolaryngy.
WB Saunders Co, 2003; 3-39. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub
3. Baratawidjaja KG. Imunologi med/17050308., Accessed
Dasar. Jakarta: Balai Penerbit September 2010.
FKUI, 2002; 3-24.
11. Anonymous. Basic Aspect of
4. Akib AA, Munasir Z, Kurniati N. Mucosal Immune System.
Buku Ajar Alergi Imunologi Available from:
Anak. 2nd ed. Balai Penerbit http://www.ivi.int/lab/file/BasicAs
IDAI, 2007; 95-112. pectofMucosalImmuneSystem-
Mina.pdf., Accessed Agustus
5. Mayer L. Mucosal Immunity. 2010.
Pediatrics 2003; No.6,
Vol.111:1595-1600. Available 12. Tamura S, Kurata T. Defense
from: http://www.pediatrics.org., Mechanisms againts Influenza
Accessed September 2010. Virus Infection in The Respiratory
Tract Mucosa. Infect 2004;
6. Soeparto P, Sudarmo SM, 57:236-47.
Judajana F, Putra ST, Asnar E.
Gangguan Sistem Imun Mukosa 13. http://www.google.co.id/imglandi
Intestinal. Surabaya: Gramik FK ng?q=mucosal+immune+system&
UNAIR, 2003; 121:519-59. um

7. Subowo. Imunobiologi. 2nd ed. 14. http://www.nature.com/mi/journal/


Sagung Seto, 2009; 321-44. v1/n1/images/mi20079f1.jpg

8. Strober W, James SP. The 15. Hodge LM, Marinaro M, Jones


Mucosal Immune System. In: HP, McGhee JR, Kiyono H,
Stites DP, Terr AI, eds. Basic and Simecka JW. Immunoglobulin A
Clinical Immunology. New Jersey (IgA) Responses and IgE
: Appleton & Lange, 1991; 175- Associated Inflammation along
85. The Respiratory Tract after
Mucosal but Not Systemic
Immunization. Infection and

62
Immunity 2001; No 4, Vol 18. Mestecky J, Moldoveanu Z, Elson
69:2328-38. CO. Immune Response Versus
Mucosal Tolerance to Mucosally
16. Jeffery PK, Corrin B. Structural Administrated Antigens. Vaccine
Analysis of The Respiratory Tract. 23 2005. Available from:
In : Bienenstock J. Immunology of http://www.sciencedirect.com
The Lung and Upper Respiratory Accessed September 2010.
Tract. United States American : 19. Mestecky J, Russell MW, Elson
McGraw Hill, 1984; 1-2. CO. Perspective on Mucosal
17. Khoury P, Naclerio RM. Vaccines: is Mucosal Tolerance a
Immunology and Allergy. In : Barrier. The Journal of
Bailey BJ, Johnson JT, Newlands Immunology 2007; 179: 5633-38.
SD. Head and Neck Surgery
Otolaryngology. 4th ed. Vol 1.
London : Lippincott Williams &
Wilkins, 2006; 335-63.

63

Anda mungkin juga menyukai