Juklak Juknis Indikator Dit Tata Kelola Oblik Dan Perbekkes Di Puskesmas
Juklak Juknis Indikator Dit Tata Kelola Oblik Dan Perbekkes Di Puskesmas
1
ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan perbekalan kesehatan,
terutama obat esensial di sarana pelayanan kesehatan khususnya di
Puskesmas.
ttd
2
DAFTAR ISI
3
DAFTAR TABEL
4
DAFTAR LAMPIRAN
5
PETUNJUK TEKNIS
TATA LAKSANA INDIKATOR KINERJA
TATA KELOLA OBAT PUBLIK
DAN PERBEKALAN KESEHATAN
TAHUN 2017 - 2019
6
Tabel 1. Sasaran, Indikator Kinerja, dan Target Tata Kelola
Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan.
INDIKATOR TARGET
KEGIATAN SASARAN
KINERJA 2017 2018 2019
Peningkatan Puskesmas Persentase 85% 90% 95%
Ketersediaan dengan puskesmas
Obat Publik ketersediaan dengan
obat dan vaksin
dan ketersediaan
esensial
Perbekalan obat dan vaksin
Kesehatan esensial
Instalasi farmasi Persentase 20% 30% 40%
provinsi dan instalasi farmasi
kabupaten/kota provinsi dan
yang
kabupaten/kota
menerapkan
sistem informasi yang
logistik obat dan menerapkan
Bahan Medis aplikasi logistik
Habis Pakai obat dan Bahan
(BMHP) Medis Habis
Pakai (BMHP)
Instalasi farmasi Persentase 65% 70% 75%
kabupaten/kota Instalasi Farmasi
yang melakukan Kabupaten/Kota
manajemen
yang melakukan
pengelolaan
obat dan vaksin manajemen
sesuai standar pengelolaan obat
dan vaksin
sesuai standar
7
Tabel 2. Definisi Operasional (DO) Indikator Kinerja
Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan.
NO INDIKATOR URAIAN
KINERJA
1 Persentase Definisi Operasional :
Puskesmas
Persentase puskesmas yang memiliki 80% obat dan
dengan
ketersediaan vaksin essensial (pemantauan dilaksanakan terhadap 20
obat dan item obat indikator)
vaksin
essensial Perhitungan :
8
3 Persentase Definisi Operasional (DO):
instalasi
Instalasi Farmasi Kab/Kota (IFK) yang melakukan
farmasi
Kabupaten/ pengelolaan obat sesuai standar bila hasil evaluasi
Kota yang menghasilkan skor minimal 70.
melakukan
manajemen Cara dan contoh perhitungan terlampir.
pengelolaan
obat dan Perhitungan :
vaksin sesuai
standar Persentase Instalasi Farmasi Kabupaten/ Kota yang
melakukan manajemen pengelolaan obat dan vaksin
sesuai standar dihitung dengan rumus sebagai berikut:
9
B. TATA LAKSANA PEMANTAUAN INDIKATOR KINERJA
10
Tabel 3. Daftar Obat Indikator
BENTUK
NO NAMA OBAT
SEDIAAN
1 Albendazol Tablet
2 Amoxicillin 500 mg Tablet
3 Amoxicillin Syrup
4 Deksametason 0,5 mg Tablet
5 Diazepam 5 mg/mL Injeksi
6 Epinefrin (Adrenalin) 0,1% (sebagai HCL) injeksi
7 Fitomenadion (Vitamin K) injeksi
8 Furosemid 40 mg / Hidroklorotiazid Tablet
9 Garam oralit Serbuk
10 Glibenklamid / Metformin Tablet
11 Kaptopril Tablet
12 Magnesium Sulfat 20 % injeksi
13 Metilergometrin Maleat 0,200 mg-1 ml injeksi
14 Obat Anti Tuberculosis dewasa Tablet
15 Oksitosin injeksi
16 Parasetamol 500 mg Tablet
17 Tablet Tambah Darah Tablet
18 Vaksin BCG injeksi
19 Vaksin DPT-HB-Hib injeksi
20 Vaksin Td injeksi
11
d. Mekanisme Pelaporan
12
e. Formulir Pelaporan Obat
Formulir Pelaporan Obat seperti yang tercantum pada Tabel 4.
13
Keterangan:
Kolom (1) : nomor urut
Kolom (2) : Nama Obat, tertulis nama obat generik
(kandungan zat berkhasiat)
Kolom (3) : Bentuk Sediaan, berisi bentuk sediaan obat
Kolom (4) : Ketersediaan (Ada/Tidak):
- Diisi dengan angka 1 jika obat tersebut tersedia untuk
pelayanan
- Diisi dengan angka 0 jika obat tersebut tidak tersedia
untuk pelayanan
- Untuk item nomor 8 dan 10, kolom (4) diisi dengan angka
1 jika salah satu atau kedua jenis obat tersebut tersedia
untuk pelayanan; diisi dengan angka 0 jika kedua jenis
obat tersebut tidak tersedia untuk pelayanan.
14
2) Dinas Kesehatan Kab/Kota/Provinsi menggunakan sistem
informasi obat dan BMHP elektronik sendiri berbasis
database yang di dalamnya terdapat fungsi manajemen
logistik obat dan bahan medis habis pakai (BMHP),
dibuktikan dengan surat pernyataan Kepala Dinas
Kesehatan.
b. Cara Perhitungan
Menghitung persentase Instalasi Farmasi Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang menerapkan aplikasi logistik obat dan
Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) dengan menggunakan
rumus berikut:
% Instalasi Farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota yang
menerapkan aplikasi logistik obat dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP) =
c. Contoh Perhitungan
Jumlah IF Provinsi, Kab, Kota yang menerapkan sistem
elektronik logistik obat dan BMHP = 125
Jumlah IF Provinsi, Kab, Kota = 544
% Instalasi Farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota yang
menerapkan aplikasi logistik obat dan BMHP =
15
d. Metode Pengumpulan Data
1) Bagi Dinas Kesehatan Kab/Kota/Provinsi yang telah
menggunakan aplikasi e-logistik, melakukan integrasi data
ke bank data pusat setiap tanggal 5 bulan berjalan.
2) Bagi Dinas Kesehatan Kab/Kota/Provinsi yang sudah
memiliki aplikasi berbasis database di luar e-logistik tetap
melaporkan data ketersediaan 150 item obat dan vaksin
sesuai dengan daftar obat terlampir setiap tanggal 5 bulan
berjalan ke Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan melalui bank data pusat di sistem
e-logistik. Alamat web bank data pusat yaitu
bankdataelog.kemkes.go.id/e-logistics-dc.
3) Bagi Dinas Kesehatan Kab/Kota/Provinsi yang
menerapkan sistem e-logistik pada tahap instalasi dan
tidak memiliki aplikasi lain berbasis database tetap
menyampaikan laporan ketersediaan 150 item obat dan
vaksin melalui bank data pusat di sistem e-logistik. Alamat
web bank data pusat yaitu
bankdataelog.kemkes.go.id/e-logistics-dc.
16
Skoring/penilaian meliputi porsi sumber daya (60%) dan porsi
manajemen pengelolaan (40%).
17
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor
b. Luas Gudang
Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang
1)
dikelola) 3
2) Tidak Cukup 2
c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1
2) Penyimpanan Umum 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1
4) Area Karantina 1
5) Area Persiapan distribusi/Penyerahan 1
4.3. Distribusi
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2
b. Kendaraan roda dua 1
4.4. Pengaman
a. Alarm 1
b. Teralis 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1
d. Pagar 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1
4.5 Penyimpanan
a. Rak 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1
c. Lemari Es 1
d. Pallet 1
e. Air Conditioning 1
f. Generator Set (Genset) 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1
h. Termometer ruangan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen)
18
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor
Pengelolaan (B)
1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/ prosedur tertulis Perencanaan Obat 2 Skor = jumlah subskor x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 4
2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/ prosedur tertulis Penerimaan Obat 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1
Skor = jumlah subskor x 5
d. Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima 6
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada 1
dokumen pengiriman
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
1
kadaluwarsanya
3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2
b. Ruang penyimpanan bersih dan rapi 1
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1
serangga.
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan cukup
1
memadai.
Skor = jumlah subskor x 6
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1
10
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1
h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan
(program dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis 1
4 Distribusi (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/ prosedur tertulis Distribusi Obat 2
b. Tersedia petugas distribusi 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1 Skor = jumlah subskor x 6
7
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan
1
d. perbekalan kesehatan
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus,
1
e. plastik obat dsb
f. Memperhitungkan stok optimum 1
19
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor
6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/ prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 Skor = jumlah subskor x 5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/ melakukan pemusnahan 1 4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat.
1
Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen)
TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL SKOR PENGELOLAAN (B)
INSTALASI FARMASI KABUPATEN/KOTA YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT SESUAI STANDAR BILA TOTAL SKOR ≥ 70
PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATEN/KOTA YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN/ VAKSIN SESUAI STANDAR =
JUMLAH IF KAB/KOTA PENGELOLAAN OBAT SESUAI STANDAR/ JUMLAH SELURUH IF KAB/KOTA X 100%
20
A. Sumber Daya (Sub Total Bobot = 60)
21
3. Biaya Operasional (Bobot = 7,5)
- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya lain-lain, contoh : biaya jaringan internet/modem
a. Lingkari salah satu nilai subskor sesuai jumlah jenis
biaya operasional yang dialokasikan.
b. Hitung skornya menggunakan rumus yang ada, yaitu
nilai yang dilingkari dibagi 5 kemudian dikalikan 7,5.
c. Angka yang didapatkan ditulis pada kolom skor.
4. Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)
a. Poin tentang status kepemilikan cukup jelas, dipilih salah
satu milik sendiri atau sewa.
b. Luas cukup merupakan penilaian secara kualitatif apabila
gudang penyimpanan mampu menampung/
menyelenggarakan fungsi penyimpanan dan distribusi
obat dan perbekalan kesehatan dari semua anggaran
yang dikelola, dipilih salah satu cukup atau tidak cukup.
c. Tersedia/ pembagian ruangan instalasi farmasi;
1) Ruang administrasi adalah ruangan untuk kegiatan
administratif instalasi farmasi.
2) Ruang penyimpanan umum adalah ruangan untuk
penyimpanan obat yang tidak membutuhkan
kekhususan perlakuan.
3) Tempat penyimpanan khusus adalah ruangan untuk
penyimpanan obat yang membutuhkan kekhususan
perlakuan, seperti suhu khusus.
22
4) Area karantina adalah area transit sebelum obat dan
perbekkes di simpan dalam ruang penyimpanan
umum/khusus.
5) Area persiapan distribusi/penyerahan adalah area
transit sementara setelah obat dikeluarkan dari tempat
penyimpanan untuk didistribusikan/ diserahkan.
d. Poin administrasi dan pengolah data cukup jelas, sarana
administrasi yang dihitung adalah yang masih berfungsi
baik.
e. Poin sarana distribusi cukup jelas, sarana distribusi yang
dihitung adalah yang masih berfungsi baik.
f. Poin sarana pengaman cukup jelas, alarm dan alat
pemadam api dihitung/dinilai apabila masih berfungsi baik.
g. Poin sarana penyimpanan cukup jelas, cold chain, lemari
es, genset, lemari khusus, termometer ruangan, exhauste
fan dinilai bila masih berfungsi baik. Rak, handpallet,
pallet, AC cukup jumlahnya dan masih berfungsi baik.
h. Lingkari nilai subskor sesuai dengan sarana dan
prasarana yang tersedia.
i. Hitung skornya menggunakan rumus yang ada, yaitu
jumlah subskor sarana dan prasarana dibagi 32 kemudian
dikalikan 30.
j. Angka yang didapatkan ditulis pada kolom skor.
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor
No. 4 (Komponen)
23
B. Pengelolaan (Sub Total Skor 40 )
1. Perencanaan (Bobot =6)
a. Untuk kriteria ini pilihan bisa 1 atau lebih tergantung
aktifitas yang dilakukan.
b. Jumlah sub skor = jumlah skor a+b+c.
c. Hitung skornya menggunakan rumus yang ada, yaitu nilai
yang didapatkan dibagi 4 kemudian dikalikan 6.
d. Angka yang didapatkan ditulis pada kolom skor.
24
4. Distribusi (Bobot =6)
a. Untuk kriteria ini pilihan bisa 1 atau lebih tergantung
aktifitas yang dilakukan.
b. Jumlah sub skor = jumlah skor a+b+c+d+e+f.
c. Hitung skornya menggunakan rumus yang ada, yaitu nilai
yang didapatkan dibagi 7 kemudian dikalikan 6.
d. Angka yang didapatkan ditulis pada kolom skor.
6. Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Untuk kriteria ini pilihan bisa 1 atau lebih tergantung
aktifitas yang dilakukan.
b. Jumlah sub skor = jumlah skor a+b+c.
c. Hitung skornya menggunakan rumus yang ada, yaitu nilai
yang didapatkan dibagi 4 kemudian dikalikan 5.
d. Angka yang didapatkan ditulis pada kolom skor.
e. Jika kegiatan pemusnahan tidak ada pada tahun
berjalan, maka penilaian dilakukan menggunakan
Berita Acara Pemusnahan dalam 3 (tiga) tahun terakhir
25
7. Pengembangan Kompetensi (Bobot = 6)
a. Untuk kriteria ini pilihan bisa 1 atau lebih tergantung
aktifitas yang dilakukan.
b. Jumlah sub skor = jumlah skor a+b.
c. Hitung skornya menggunakan rumus yang ada, yaitu nilai
yang didapatkan dibagi 2 kemudian dikalikan 6.
d. Angka yang didapatkan ditulis pada kolom skor.
Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor
No. 7 (Komponen)
26
e. Petunjuk Teknis Pengisian Rekapitulasi Data Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota yang Melakukan Manajemen Pengelolaan Obat dan
Vaksin Sesuai Standar
28
f. Mekanisme Pelaporan
1) Dinas Kesehatan Kab/Kota melaporkan ke Dinas Kesehatan
Provinsi berupa hasil perhitungan Persentase Instalasi Farmasi
Kab/Kota yang Melakukan Manajemen Pengelolaan Obat Sesuai
Standar paling lambat tanggal 1 Mei atau 1 Oktober setiap tahun
dengan melampirkan Formulir seperti pada Tabel 5.
29