Anda di halaman 1dari 3

TERAPI ULTRASONIC

PELAYANAN FISIOTERAPI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSTH/SPO.P/FISIO/053 00 1/ 2
RS. TRIHARSI SURAKARTA

STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan,


PROSEDUR 1 JULI 2017
OPERASIONAL
(SPO) dr. Langi Surjani
Pjs. Direktur RS Triharsi Surakarta

Pengertian Adalah pelayanan dengan menggunakan getaran mekanik gelombang suara


ultra frekuensi 1 atau 3 MHz.

Efek terapi:
- Untuk mengurangi ketegangan otot.
- Untuk mengurangi rasa nyeri.
- Untuk memacu proses penyembuhan collagen jaringan
- Dipilih untuk jaringan kedalaman kurang dari 5 cm.

Indikasi:
- Kondisi peradangan sub akut dan kronik
- Kondisi traumatic sub akut dan kronik
- Adanya jaringan parut (scar tissue) pada kulit sehabis luka
operasi atau luka bakar
- Kondisi ketegangan, pemendekatan dan perlengketan dan
perlengketan jaringan lunak (otot, tendon, dan ligamentum)
- Kodisi inflamasi kronik

Kontra indikasi:
- Jaringan lembut: mata, ovarium, testis, otak
- Jaringan yang baru sembuh, jaringan/granulasi baru
- Kehamilan; khusus pada daerah uterus
- Pada daerah yang sirkulasi darahnya tidak adekuat (tidak
mencukupi)
- Tanda-tanda keganasan
- Infeksi bakteri spesific.

Dosis:
-
Intensitas rendah: < 0,3 Watt/cm2
-
Intensitas sedang: 0,3 – 1,2 Watt/cm2
-
Sub akut: intensitas 0,5 - 1 Watt/cm 2 dengan waktu luas area
dibagi ERA menit. Pengulangan 1 x 1 hari serta seri 10 kali
-
Kronik: Intensitas 1 - 2 Watt/cm2 dengan waktu luas area dibagi
ERA menit. Pengulangan 1 x 1 hari atau 1 x 2 hari, sehari 12 – 18
kali
-
Dosis maximum: Intensitas 2-2.5 watt/cm 2 sedang waktu 5-10
menit.
Tujuan Tersedianya acuan terapi Ultra sound bagi Fisioterapis yang bekerja di RS
Kebijakan Petunjuk Teknis ini wajib diikuti oleh Fisioterapis, pasien/klien, tenaga lain
di RS.
TERAPI ULTRASONIC
PELAYANAN FISIOTERAPI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSTH/SPO.P/FISIO/053 00 2/ 2
RS. TRIHARSI SURAKARTA

STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan,


PROSEDUR 1 JULI 2017
OPERASIONAL
(SPO) dr. Langi Surjani
Pjs. Direktur RS Triharsi Surakarta

Prosedur - Mesin Ultrasonik disiapkan dan elektrode di uji dengan ditetesi air.
- Pasien/klien diposisikan stabil dan rileks tiduran atau duduk.
- Lokasi bagian tubuh yang akan terapi terbebas dari pakaian, diatur
dalarn posisi terapi (relax atau terulur) yang nyaman tersangga.
- Diintruksikan kepada pasien/klien untuk tidak bergerak selama
terapi.
- Gunakan cairan sonogel atau media lain (air, gel
diklofenak/piroksikam, dll) sebagai media penghantar atau under
water.
- Hidupkan mesin, pilih menu Ultra sound, continous atau pulse,
pilih frekwensi pulse.
- Pilih dosis waktu sesuai dengan luas daerah yang diobati
1menit/cm2, dosis intensitas 1 - 3 W/cm2 sesuai dengan aktualitas
patologi.
- Sambil dilakukan fiksasi atau peregangan anggota yang diobati,
transducer digerakkan secara longitudinal atau sirkular.
- Periksa hasil intervensi dengan instrumen pengukuran yang sesuai
misalnya tonus, nyeri dll.
- Setelah selesai pengobatan bersihkan sisa gel dari permukaan yang
diobati dan pada transducer kemudian alat dimatikan.
- Pemberian ultrasonic kebanyakan dikombinasi dengan
mekanoterapi.

Teknik aplikasi:
- Metode Ultrasound
- Kontak Langsung
 Paling banyak digunakan, perlu adanya media coupling
(Gel, water oil, pasta analgetik, water). Syarat media
coupling : harus steril, tidak terlalu cair, tidak terlalu
mudah diserap tubuh, tidak menimbulkan flek/pekat.
- Kontak tidak Langsung
 Sub aqual (dalam air) di dalam air, hal ini dilakukan
bila regio yang akan diterapi areanya kecil dan tidak
rata permukaannya (trigger finger, Rheumathoid
Arthtritis jari-jari. kantong plastik/karet mengandung
air, kontak dipermukaan tubuh tidak rata, medium
antara sisi kantong – kulit, sisi kantong – tranduser

- Penentrasi terdalam dalam setiap media


- Tulang : Penentrasi 7 mm pada frekuensi 1 MHz
- Kulit : Penentrasi 36 mm pada frekuensi 1 MHz, pada 3 MHz
TERAPI ULTRASONIC
PELAYANAN FISIOTERAPI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSTH/SPO.P/FISIO/053 00 3/ 2
RS. TRIHARSI SURAKARTA

STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan,


PROSEDUR 1 JULI 2017
OPERASIONAL
(SPO) dr. Langi Surjani
Pjs. Direktur RS Triharsi Surakarta

12 mm
- Tendon : Penentrasi 21 mm pada frekuensi 1 MHz, pada3 MHz 7
mm
- Otot : Penentrasi 30 mm pada frekuensi 1 MHz, pada 3 MHz 7
mm
- Lemak : Penentrasi 165 mm pada frekuensi 1 MHz, pada 3 MHz
55 mm

Unit terkait Fisioterapi terlatih

Anda mungkin juga menyukai