Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PELATIHAN HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA

BAGI DOKTER PERUSAHAAN

ORGANISASI K3 DI PERUSAHAAN

PT APAC INTI CORPORA

Disusun Oleh

1. dr. Ahmad Ramadhan Asif


2. dr. Avinda Miyana Putri
3. dr. Dian Tunjung Wija Antaresta
4. dr. Dwi Rapitasari
5. dr. Hanif Rizan Adiprasetya
6. dr. Melissa Angela Chionardes
7. dr. Nor Khasanah
8. dr. Refangga Lova Nusantara Efendi
9. dr. Riyadila Fajariza
10. dr. Tiarska Dara Novelia

DISAMPAIKAN PADA
PELATIHAN HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA BAGI DOKTER
PERUSAHAAN
BALAI PELATIHAN DAN PENGUJIAN KESELAMATAN KERJA
HIPERKES
2019

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................3
1.2 Maksud & Tujuan..............................................................4
1.3 Ruang Lingkup..................................................................4
1.4 Dasar Hukum....................................................................4
BAB II KONDISI / FAKTA PT APAC INTI CORPORA
2.1. Gambaran Umum PT APAC INTI CORPORA...................6
2.2. Temuan ( Positif dan Negatif )..........................................16
BAB III ANALISA & PEMECAHAN MASALAH
3.1 Analisa Temuan Positif.....................................................21
3.2 Analisa Temuan Negatif...................................................26
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.......................................................................27
4.2 Saran................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA......................................................................29
LAMPIRAN....................................................................................30

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keselamatan dan kesehatan kerja didefinisikan sebagai suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan
manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju
masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara
keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam
usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.

Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan


penerapannya yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja,
bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna menjamin
keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari
kecelakaan dan kerugian lainnya.

Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu


yang penerapannya untuk meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja
melalui peningkatan kesehatan, pencegahan Penyakit akibat kerja
meliputi pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan pemberian makan
dan minum bergizi.

3
1.2 Tujuan
1. Mengetahui kebijakan & manajemen K3 di PT Apac Inti Corpora
2. Mengetahui penerapan K3 di tempat kerja PT Apac Inti Corpora
serta program kerjanya
3. Mengetahui fasilitas dan personil K3 di PT Apac Inti Corpora

3.3 Ruang Lingkup


Pelaksanaan praktek kerja lapangan di PT. Apac Inti Corpora, objek
yang diamati adalah implementasi kegiatan keselamatan kerja.
3.4 Dasar Hukum

Dasar Hukum K3 Mekanik, K3 Listrik, K3 Penanggulangan


Kebakaran, K3 Konstruksi Bangunan dan K3 Secara Umum.:

a. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


b. Permenaker No. 09/MEN/2010 tentang operator dan petugas
pesawat angkat angkut.
c. Permenaker No.02/MEN/1992 tentang tata cara
penunjukan,kewajiban dan wewenang ahli keselamatan dan
kesehatan kerja.
d. Peraturan Menteri dan Transmigrasi R.I. No.Per.04/MEN/1980
tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Per.02/MEN/1983
tentang Instalasi Alarm Kebakaran Automatic
f. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Kep.186/MEN/1999
tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
g. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No.Ins.11/M/BW/1997 tentang
Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
h. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Per.02/MEN/1989
tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir

4
i. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Transmigrasi R.I.
No : Kep.-75/MEN/2002 tentang Pemberlakuan Standart
Nasional Indonesia (SNI) No. SMI-04-0225-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat
Kerja
j. Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial
dan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep.311/BW/2002
tentang Sertifikat Kompetensi Keselamatan dan Kebakaran
Teknik Listrik
k. UU No 03/1969 Ratifikasi ILO No 120 Tentang Hygiene dalam
perniagaan dan kantor mengenai : pemeliharaan banguna kerja
termasuk kebersihannya, ventilasi udara, penerangan,
kenyamanan, sarana kerja ergonomi, fasilitas bagian
terpelihara serta perlindungan bagi tenaga kerja terhadap hal-
hal yang dapat mengganggu K3 tenaga kerja yang
bersangkutan.

5
BAB II
KONDISI / FAKTA PT APAC INTI CORPORA

2.1 GAMBARAN UMUM PT APAC INTI CORPORA


Perusahaan ini awalnya bernama PT. Kanindotex, dan
berdiri pada bulan Agustus Th 1990 dengan tiga unit Spinning,
yaitu mulai dari Spinning 2, Spinning 1 dan Spinning 3, dengan
mata pintal masing-masing unit 60.000 Spindel dan kapasitas
produksi masing-masing 6000 bale / unit. Pada Th 1994 PT.
Kanindotex berkembang lagi tiga unit yaitu Spinning 4, Open End
dan Denim. Sehingga dalam kurun waktu yang relatif pendek
antara 4-5 tahun, PT. Kanindotex sudah membangun enam unit
pabrik dengan merk dan type mesin yang berbeda-beda. Pada
pertengahan Th 1994, Perusahaan ini mengalami penurunan
produksi karena biaya produksi sebagian digunakan untuk ekspansi
pabrik Weaving 1,2,3 dan Spinning 5 serta Spinning 6, sehingga
operasional perusahaan pada saat itu agak sedikit terganggu. Oleh
karena itu sejak tahun 1994 PT. Konindotex mulai berulang kali
berganti kepemimpinan dan atau manajemen, yaitu :
a. Sejak awal berdiri sampai dengan bulan September 1994,
dikelola oleh pemilik sekaligus pendirinya.
b. Bulan September 1994 sampai dengan Mei 1995,
manajemen diambil alih oleh Gabungan Koperasi Batik
Indonesia (GKBI).

c. Bulan Mei 1995, perubahan kepemilikan sekaligus


manajemen dipegang oleh konsorsium.
Dalam perjalananya PT. Kanindotex yang semula merupakan group
yang terdiri dari 3 (tiga) Badan usaha, yaitu:
1. PT. Kanindo Succes Textile.

2. PT. Kanindo Prima Perkasa.

3. PT. Kanindo Mulia Utama.

6
PT. Apac Inti Corpora (APACINTI) merupakan produsen yarn
dan tekstil terkemuka dari Indonesia. Perusahaan ini mengoperasikan
pemintalan benang dan pertenunan kain terbesar di dunia dalam satu
lokasi, di Bawen, Semarang, Jawa Tengah. Berdiri pada tahun 1989,
dengan jumlah karyawan kurang lebih mencapai 7200 karyawan yang
60%nya adalah wanita. Fasilitas yang tersedia merupakan
infrastruktur terbesar, terintegrasi serta dilengkapi dengan mesin
pertenunan dan pemintalan tercanggih di Indonesia.
PT. Apac Inti Corpora dibawah brand "APACINTI"
memproduksi empat kelompok produk yaitu yarn, kain greige, kain
finished dan denim.
Dengan berfokus pada kualitas dan layanan, PT. Apac Inti
Corpora mengekspor produknya ke lebih dari 70 negara di lima benua
ke seluruh dunia. Empat jenis hasil produksi, yaitu :
1. Yarn
2. Greige Fabric
3. Denim Fabric
4. Laundry Service
Merupakan perusahaan yang mempunyai peringkat
berdasarkan kapasitas dengan produksi denim :
1. Kelima se Dunia
2. Kedua se Asia
3. Pertama se Indonesia
Apac Inti Corpora (AIC), sebuah perusahaan pemintalan,
tekstil dan garment menawarkan bentuk-bentuk kerjasama, khususnya
dalam kerangka corporate social responsibility (CSR). Bentuk konkret
dari kerjasama itu seperti pelatihan dan uji kompetensi dibidang tekstil
dan garmen, pembinaan industri/usaha kecil-menangah (IKM/UKM),
Permagangan untuk siswa dan mahasiswa. Sedangkan Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Tengah menawarkan bentuk kerjasama
jasa dan pembuatan desain packing produk industri kecil (IKM),
pembinaan dan pelatihan yang bersentuhan dengan industri

7
pengolahan makanan/minuman, industri logam dan elektronika, serta
industri bidang tekstil dan produk tekstil (TPT).
PT. Apac Inti Corpora (AIC) merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang produksi tekstil, dengan produk utamanya adalah
benang, kain grey dan denim. Dalam sistem produksinya, PT. Apac
Inti Corpora (AIC) menerapkan sistem make to order atau membuat
produk sesuai dengan permintaan pelanggan. PT. Apac Inti Corpora
(AIC) berlokasi di Jl. Raya Bawen Km. 32 Desa Harjosari Kecamatan
Bawen, Kabupaten Semarang. Sistem ERP yang sekarang telah di
aplikasikan oleh PT. Apac Inti Corpora (AIC) adalah sistem SAP yang
sudah dipakai selama 5 tahun terakhir ini. PT. Apac Inti Corpora
mempunyai misi yaitu membuat masyarakat sekitar ikut merasakan
manfaat dengan keberadaan perusahaan.
Dr. Leo Ari, dari GRIPAC-AIC mengungkapkan, saat ini
perusahaannya ditunjuk sebagai lembaga sertifikasi uji kompetensi
sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Semarang dan
sekitarnya. Saat ini menjalin kerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja,
Dinas Pendidikan dan instansi lain untuk pelaksanaan uji kompetensi.
Sedangkan Ir. Agus Sriyanto, M.Si, Kasubdin Industri Logam, Dinas
Perindustrian Jateng, mengungkapkan saat dini, sudah operasional
klinik desain dan packaging, di kantor dinas Jl. Pahlawan, yang mana
industri kecil (IKM/UKM) dapat memanfaatkan klinik tersebut untuk
perbaikan desain dari kemasan produknya. Berikut ini macam-macam
fasilitas dan proses di PT. Apac Inti Corpora :
1. Proses Produksi
Kapas sebelum diproses dalam bentuk kain diseleksi.
Kapas disalurkan melalui pipa-pipa yang kemudian masuk ke mesin
bloing yang fungsinya untuk menyeleksi kapas agar dapat menjadi
kapas yang berkualitas tinggi. Setelah itu dilakukan suatu proses
Persiapan yang terdiri dari :
a. Proses Persiapan
1) Blowing

8
Pada tahap ini, kapas diseleksi untuk mendapat kapas
dengan kualitas baik. Kemudian kapas disalurkan melalui
pipa-pipa yang terletak di bagian atas. Terdapat dua macam
pipa, yaitu pipa biru untuk kapas kualitas baik yang siap untu
diproses pada proses selanjutnya dan pipa kuning untuk
kapas yang berkualitas buruk.
2) Carding
Pada proses ini dihasilkan lap yang selanjutnya menghasilkan
sliver.
3) Drawing
Fungsi dari proses ini adalah untuk meratakan serat,
mensejajarkan serat, dan menyensor kotoran dan serat-serat
pendek.
4) Roufing
Tujuan dari proses ini adalah mensejajarkan serat,
memproses dari sliver menjadi roufing, dan menentukan
diameter serat.
b. Pemintalan (Spinning)
Pada proses pemintalan, roufing dipintal menjadi
benang. Kemudian benang digulung dalam tube (proses
spinning) yang selanjutnya digulung pada cones (proses
grinding). Pada penggulungan tube pada cones, dilakukan
sensor terhadap material yang tidak sesuai (kotoran, rambut,
ukuran benang tidak sesuai) dan kemudian dipotong. Pada
proses ini dilakukan penguntiran untuk membentuk kapas
menjadi benang, yaitu sebanyak 16,9 putiran per inchi
c. Pencelupan (Dyeing)
Sebelum dilakukan pencelupan, benang dibersihkan dari
kotoran-kotoran. Pencelupan bertujuan untuk memberi warna
pada benang. Bahan pewarna yang digunakan adalah indigo
(C12H10N12O12) dan juga air sebagai pelarut. Setelah dicelup,
benang dicuci dan kemudian dikeringkan.

9
d. Pengkanjian
Tujuan dari pengkanjian adalah agar benang menjadi kuat dan
lentur.
e. Penenunan
Pada tahap ini benang ditenun menjadi kain.
f. Finishing
Pada tahap ini terdapat 2 proses, yaitu :
1) Penghilangan bulu dan kanji pada kain dengan cara dibakar
pada api dengan kecepatan tertentu sehingga hanya bulu
yang terbakar sedangkan kainnya tidak.
2) Pemberian obat pelembut (belsom) pada kain.
2. Disiplin Kerja
Sistim kerja di PT Apac Inti Corpora saat ini sudah cukup baik, hak
serta kewajiban karyawan disesuaikan dengan undang-undang
ketenagakerjaan yang berlaku. Beberapa pokok aturan yang
berlaku antara lain :
a. Hari kerja selama enam hari dalam satu minggu, yaitu :
Bagi yang shift umum :
Hari Senin : 07.45 - 16.15
Hari Jumat : 07.20 – 16.15 (diawali dengan apel dan senam
bersama)
Hari Sabtu : 07.30 – 12.00
Bagi yang shift :
Shift I : 23.00 – 06.00
Shift II : 06.00 – 14.00
Shif III :14.00 – 23.00
Bagi yang shift hari libur disesuaikan dengan giliran shiftnya.
Bila jam kerja melebihi ketentuan di atas maka dihitung sebagai
lembur.
b. Standar penggajian yang baku, dimana besarnya penggajian
disesuaikan dengan latar belakang pendidikan dan kualitas
lainnya yang telah ditentukan oleh perusahaan serta

10
disesuaikan dengan standar yang diberlakukan oleh
pemerintah.
c. Setiap setahun sekali karyawan mendapat tunjangan hari raya.
d. Karyawan mendapat makan siang di kantin pabrik tanpa
dikenakan biaya.
e. Disediakan poliklinik beserta dokter dan perawatnya.
f. Seluruh karyawan PT Apac Inti Corpora diasuransikan dalam
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK).
g. Setiap karyawan baru akan dikenakan masa percobaan selama
tiga bulan, pada masa itu calon karyawan akan dinilai
kemampuan dan dedikasinya sebagai pertimbangan apakah
calon karyawan tersebut akan dipekerjakan lebih lanjut atau
tidak.
h. Hak dan kewajiban karyawan yang lainnya tercantum dalam
Panca Dharma Perusahaan.
3. Keselamatan Kerja
Keselamatam kerja harus diutamakan setiap pekerja,
karena merupakan hal wajib di PT. Apac Inti Corpora Bawen.
Beberapa aturan yang harus dipatuhi setiap karyawan yang
bersangkutan dengan keselamatan kerja diantaranya :
a. Menggunakan alas kaki dan pakaian kerja pada waktu kerja
b. Menggunakan tutup telinga dan masker pada waktu kerja
c. Membaca peraturan mesin
Keselamatan kerja sangat diutamakan disetiap perusahaan,
keselamatan kerja bisa dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu : setiap
karyawan harus mematuhi jam kerja yang ditetapkan di perusahaan
sebagai berikut
a. Faktor mesin
1) Mesin yang rusak
2) Mesin tidak stabil
3) Kurangnya alat- alat dalam mesin
4) Pemasangan benda kerja yang tidak tepat

11
b. Faktor manusia
1) Kurang serius dalam bekerja
2) Pikiran tidak fokus pada pekerjaan
3) Kelalaian dan kecerobohan
4. Fasilitas Kesejahteraan
a. Fasilitas Keagamaan :
1) Masjid, mushola, dan ruang doa.
2) Misa kebaktian dan sembahyang berjama'ah tiap hari Jum'at.
3) Program naik haji.
4) Ziarah ke Yerusalem suci bagi umat kristiani.
b. Fasilitas Kesehatan :
1) Pelayanan Poliklinik 24 jam.
Pada Poliklinik terdapat 3 dokter umum, 1 dokter gigi, dan 6
paramedis.
2) Asuransi Kesehatan.
3) Asuransi Kecelakaan kerja.
c. Fasilitas lain :
1) THR (Tunjangan Hari Raya) dan Bonus.
2) Tunjangan Transportasi.
3) Tunjangan Kehadiran.
4) Extra Food.
5) Dana Pensiun AIC.
6) Koperasi Apacinti Pelita Sejahtera.
7) Fasilitas Olah Raga.
d. Tunjangan Rekreasi
1) Beasiswa untuk Keluarga Karyawan.
2) Karyawan Teladan.
3) Balai Pertemuan.
4) Fasilitas Pembelajaran (Perpustakaan,Laboratatorium
Bahasa, dan lain-lain).
e. Apac Peduli Program
1) Program"Apac Peduli"GN-OTA untuk masyarakat sekitar.

12
2) Program Beasiswa untuk mahasiswa Perguruan tinggi.
3) Pengadaan Air bersih bagi desa sekitarnya.
4) Pusat jajan bekerja sama dengan masyarakat sekitarnya.
5) Program haji untuk masyarakat sekitar.
6) Transportasi karyawan bekerja sama dengan KUD .
7) Donor Darah ke PMI setiap empat bulan.
5. Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana yang digunakan di perusahaan Apac Inti
Corpora yaitu terbagi menjadi 3, diantaranya yaitu :
a. Sumber Listrik
Listrik yang digunakan di PT. Apac Inti Corpora
bersumber dari PLN yang berada di sekitar PT dan daya yang
diperlukan sangat besar karena setiap hari digunakan dalam
proses produksi kain tekstil. Pada PT Apac Inti Corpora ini juga
menggunakan sumber listrik lain selain PLN untuk
menanggulangi apabila terjadi padam listrik atau kerusakan pada
PLN.
b. Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan pada industri ini adalah
batu bara dan minyak tanah. Bahan bakar ini digunakan pada
saat, pencelupan, pangkanjian, dan penghilangan bulu serta
kanji.
c. Sumber Air
Air yang digunakan pada PT. Apac Inti Corpora
bersumber dari PDAM Rawa Pening dan juga dari sumur artesis
sebagai cadangan.
6. Sistem K3
Sistem K3 sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan dan
salah satu perusahaan yang sangat mengutamakan sistem K3 yaitu
di Apac Inti Corpora ini. Perusahaan yang sangat mengutamakan
sistem K3 untuk mengurangi terjadinya kecelakaan dalam kerja.

13
Dan dalam mendukung meningkatnya produktivitas dalam
memproduksi suatu barang produksi.
Dalam suatu proses produksi baik barang maupun jasa
dapat dipastikan selalu menggunakan mesin, pesawat, peralatan,
ataupun bahan yang berteknologi tinggi.
Penggunakan teknologi tinggi seperti PT. Apac Inti Corpora
dan pabrik tektil lainnya.disatu sisi dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan disisi yang lin akan menimbulkan resiko
bahaya kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Mengingat dampak
negatif yang dapat ditimbulkan maka diperlukan penerapan
manajeman resiko dan perilaku selamat bagi karyawan.
Beberapa hal yang menjadi komponen resiko, antara lain :
a. Pengendalian bahaya.
b. Frekuensi pemejaman.
c. Daya tahan individu.
7. Struktur Organisasi
Struktur dalam berorganisasi sudah tertata dengan baik,
tiap blok tempat sudah terdapat tenaga kerjanya atau manajer yang
selalu mengawasi dan juga tenaga K3. Di perusahaan ini juga
sudah melakukan seleksi dalam penerimaan karyawan sehingga
memberikan kesempatan bagi para masyarakat yang mau
menuntut ilmu disana. Tersedia lowongan pekerjaan bagi D1, D3,
S1, dan sebagainya. Hal itu membuktikan bila perusahaan telah
terorganisir dengan baik sekali mengenai struktur organisasinya.
8. Prestasi Perusahaan
a. Berkomitmen tinggi terhadap kualitas produk :
1) Awarded "Quality Management System ISO - 9002 Certificate"
(1998).
2) Awarded "Quality Management System ISO - 9001 Certificate"
(2002).
3) Awarded "EKO-TEX Standard 100" (1999 - 2002)
4) 24 Hours Quality Control System.

14
5) Total Quality Management (132 QCC + 5 QCP).
6) Intensive Customers Service.
b. Kepedulian terhadap aspek lingkungan :
1) Awarded ISO – 14001 Environmental Management System
Certificate (2001).
2) Establishment of Health and Safety Promotion Committee
(P2K3)
3) Implementation of Energy Auditing Program.
4) Operating the Sludge Incinerator Plant.
5) Implementation of Cleaner Production Program.
6) Operating of WWT Plant.
c. Keselarasan Hubungan Industri :
1) Komunikasi :
a) Serikat Pekerja Nasional ( SPN)
b) Kotak Saran
c) Tabloit triwulan (Media Apac)
d) IKA (Ikatan Keluarga Apac)
e) Forum Bipartit
f) Komunikasi terpadu antara Kantor pusat & pabrik melalui
konferensi jarak jauh.
2) Strategi Pengembangan SDM :
a) Perencanaan karir karyawan.
b) Fasilitas pelatihan-in house "Gripac".
c) Program pendidikan Universitas di Perusahaan.
d) Program Beasiswa kepada karyawan.

15
2.2 TEMUAN
Kegiatan praktek kerja lapangan yang dilakukan di PT.
APAC INTI CORPORA, pada tanggal 28 Juni 2019 jam 08.30
s/d 11.00 WIB menghasilkan temuan - temuan sebagai
berikut.:

2.2.1 TEMUAN POSITIF


A. KEBIJAKAN & MANAJEMEN K3 DI PERUSAHAAN
 Terdapat kebijakan dan komitmen K3 yang tertulis
ditandatangani pimpinan perusahaan dan
disosialisasikan.

 Tanggung jawab tentang K3 sudah dijelaskan


kepada tenaga kerja.

 Manajemen K3 sudah dibentuk secara struktural.

 Terdapat P2K3 sebagai bagian fungsional


perusahaan. P2K3 dibawah pengawasan langsung
dari TOP management yang terdiri dari ketua,
sekretaris, dan masing masing akan membawahi
beberapa unit kerja.

 P2K3 secara rutin mengadakan pertemuan 3


bulan sekali.

 Saran-saran dari P2K3 dilaksanakan/ diperhatikan


perusahaan menjadi pertimbangan bagi
perusahaan.

 Terdapat petugas K3 di tempat kerja (unit K3).

16
B. PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA SERTA
PROGRAM KERJANYA

 Petugas K3 sudah bertugas di tempat kerjanya


sesuai dengan kompetensi masing masing.
 Setiap unit mempunyai prosedur tertulis dalam
pengoperasian alat atau mesin secara aman.
 Setiap kejadian dan kecelakaan kerja selalu
dilaporkan kepada pihak disnaker trans,
puskesmas dan BPJS ketenagakerjaan bila
membutuhkan klaim asuransi.
 Efektivitas program K3 selalu dimonitoring oleh
P2K3

C. FASILITAS DAN PERSONIL K3

Personil K3

 Personil K3 merupakan orang orang dengan


profesi yang berbeda dan saling bekerjasama
untuk menjalankan system manajemen K3.
Setiap personil yang diberi tugas harus
berdasarkan kemampuan dan keterampilan serta
kewenangan yang dimiliki.
 Pada PT APAC INTI CORPORA terdapat personil
K3 yang terdiri dari ahli K3, dokter, paramedis
dan petugas K3 lainnya bekerjasama demi
menjalankan SMK3.
 K3 di bawahi langsung oleh pimpinan utama PT
APAC INTI CORPORA yang terbagi menjadi 3
bagian. Bagian tersebut diantara lain adalah fire
and safety, lingkungan dan kesehatan (health)

17
yang di pimpin langsung oleh ahli K3 spesialis
sesuai dengan bagian. Beberapa personil K3
 PT. Apac Inti Corpora memiliki tenaga ahli yaitu
Dokter umum sebanyak 2 orang dan seorang
dokter gigi yang jam kerjanya dari jam 8 pagi
sampai jam 4 sore.Paramedis sebanyak 6 orang
yang bekerja full time selama 24 jam Driver
ambulan 3 orang dengan 2 unit mobil ambulan.
Administrasi kesehatan Tenaga kerja Hiperkes,
petugas kebersihan, Ahli K3 spesialis dan ahli K3
umum

Fasilitas K3

 Fasilitas K3 yang didapatkan oleh pekerja berupa


training pada awal bekerja dan training rutin 1
tahun sekali untuk meningkatkan kompetensi
para pekerja.
 Training yang diberikan berupa penggunaan alat
pelindung diri, penanggulangan kebakaran dan
keadaan darurat, kesehatan, disiplin kerja dan
sudah diselenggarakan dengan baik.
 Disetiap unit perusahaan terdapat ruang P3K
beserta tim P3K yang bertugas setiap hari. Oleh
karena itu, setiap adanya kejadian kecelakaan
kerja ringan dapat langsung ditangani di unit
tersebut. Petugas P3K yang bertugas merupakan
tenaga kerja yang terlatih.
 Fasilitas K3 yang diberikan kepada tenaga kerja
diantaranya adalah alat pelindung diri, jaminan
sosial dan kesehatan, safety sign . Untuk
menghindari timbulnya bahaya kecelakaan kerja

18
maka perusahaan telah berupaya semaksimal
mungkin agar keselamatan kerja tetap terjamin.
 Sudah tersedia safety sign dan marka jalur untuk
pejalan kaki
 Setiap unit tersedia alat detector asap, sirine
alarm serta APAR untuk menanggulangi adanya
kebakaran.
 Setiap tenaga kerja diberikan fasilitas pelayanan
kesehatan yang melayani BPJS kesehatan
 Sudah tersedia sign tanda bahaya listrik pada
tiap-tiap box panel
 Setiap tenaga kerja diberikan alat pelindung diri
sesuai dengan factor bahaya yang ada disetiap
unit kerja.
 Setiap tenaga kerja diberikan jaminan social dan
kesejahteraan pekerja diantaranya adalah
jaminan kecelakaan kerja, kematian, hari tua,
pemeliharaan kesehatan dan santunan kematian.
 Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan pada awal
masuk kerja, secara berkala setiap tahun dan
pemeriksaan khusus di pelayanan kesehatan bagi
tenaga kerja yang sakit

2.2.2 TEMUAN NEGATIF


A. KEBIJAKAN & MANAJEMEN K3 DI
PERUSAHAAN
 Belum sertifikasi SMK3.
 Belum terealisasinya beberapa pertimbangan hasil
rapat P2K3.

19
B. PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA SERTA
PROGRAM KERJANYA
 Diperusahaan tersebut mempunyai buku panduan
K3 untuk setiap bagian, namun tidak disebar
pada setiap unit kerja.
C. FASILITAS DAN PERSONIL K3
 Kedisiplinan tenaga kerja untuk pemakaian alat
pelindung diri masih kurang.

20
BAB III
ANALISA & PEMECAHAN MASALAH

3.1 ANALISA TEMUAN POSITIF


A. KEBIJAKAN & MANAJEMEN K3 DI PERUSAHAAN
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sebuah
perusahaan menjadi sebuah komitmen pimpinan dan pekerja
sehingga menjadi dasar K3 dalam perusahaan dapat terlaksana
dengan baik dan tercipta lingkungan kerja yang sehat, aman, dan
produktif. Kebijakan dan komitmen K3 PT. APAC INTI CORPORA
secara tertulis telah ditandatangani pimpinan perusahaan dan
disosialisasikan melalui email internal pekerja dan telah disebarkan
pada setiap unit kerja (terlampir). Sosialisasi mengenai K3 juga
sangat penting di balik adanya kebijakan K3. Tanggung jawab
tentang K3 sudah dijelaskan kepada tenaga kerja berupa safety
talk pada apel pagi dan menjelang pulang selama 15 menit serta
training K3 setiap tahun untuk semua pekerja (diadakan setiap
minggu oleh P2K3) baik lama maupun baru.

Secara struktural, PT. APAC INTI CORPORA memiliki


manajemen K3 sebagai berikut:

Top
Management

Manager Manager Manager


Fire & Safety Health Environment

Bagan 1. Manajemen K3

Selain itu, PT. APAC INTI CORPORA memiliki Panitia Pembinaan


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) sebagai bagian
fungsional perusahaan yang berfungsi untuk menghimpun dan
mengolah segala data dan permasalahan K3 di tempat kerja yang

21
bersangkutan, serta mendorong peningkatan pengawasan, latihan,
dan penelitian. Berikut adalah struktur organisasi P2K3:

Ketua
P2K3

Sekretaris
P2K3

Unit Kerja Unit Kerja Unit Kerja

Bagan 2. Struktur P2K3

P2K3 secara rutin mengadakan pertemuan 3 bulan sekali


untuk melakukan perencanaan, pemantauan dan evaluasi kerja
mengenai K3 yang menghasilkan rekomendasi dan pertimbangan
perbaikan maupun pencegahan kepada pimpinan perusahaan
mengenai masalah-masalah K3. Beberapa rekomendasi
dilaksanakan oleh perusahaan. Selain evaluasi yang dilakukan
P2K3, terdapat audit eksternal oleh Balai Hiperkes yang dilakukan
3 bulan sekali.

Manajemen K3 yang dilakukan PT. APAC INTI CORPORA


sesuai dengan prinsip manajemen K3 yaitu penetapan kebijakan,
perencanaan, pelaksanaan rencana, pemantauan dan evaluasi
kinerja, peningkatan kinerja, dan peningkatan berkelanjutan.

Selain itu, terdapat petugas K3 di tempat kerja (unit K3),


dibentuk oleh divisi/departemen masing-masing dan disahkan oleh
pimpinan perusahaan yang susunan kepengurusannya terdiri dari
unsur pimpinan tertinggi di divisi/departemen dan karyawan yang
kompeten pada bidangnya (kader K3) yang bertanggung jawab
atas pelaksanaan dan pelaporan K3 di setiap unit tersebut.

22
B. PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA SERTA PROGRAM
KERJANYA
Sistem K3 sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan dan
salah satu perusahaan yang sangat mengutamakan sistem K3 yaitu
di Apac Inti Corpora ini. Perusahaan yang sangat mengutamakan
sistem K3 untuk mengurangi terjadinya kecelakaan dalam kerja.
Dan dalam mendukung meningkatnya produktivitas dalam
memproduksi suatu barang produksi.
Dalam suatu proses produksi baik barang maupun jasa
dapat dipastikan selalu menggunakan mesin, pesawat, peralatan,
ataupun bahan yang berteknologi tinggi.Penggunakan teknologi
tinggi seperti PT. Apac Inti Corpora dan pabrik tektil lainnya.disatu
sisi dapat meningkatkan produktivitas perusahaan disisi yang lin
akan menimbulkan resiko bahaya kecelakaan atau penyakit akibat
kerja. Mengingat dampak negatif yang dapat ditimbulkan maka
diperlukan penerapan manajeman resiko dan perilaku selamat bagi
karyawan. Dalam masing-masing unit terdapat personil K3 yang
terdiri dari ahli K3, dokter, paramedis dan petugas K3 lainnya
bekerjasama demi menjalankan SMK3.
Setiap unit mempunyai prosedur tertulis dalam
pengoperasian alat atau mesin secara aman.
Setiap kejadian dan kecelakaan kerja selalu dilaporkan kepada
pihak disnaker trans, puskesmas dan BPJS ketenagakerjaan bila
membutuhkan klaim asuransi. Efektivitas program K3 selalu
dimonitoring oleh P2K3

C. FASILITAS DAN PERSONIL K3


Personil K3
Pada PT APAC INTI CORPORA terdapat personil K3 yang
terdiri dari ahli K3, dokter, paramedis dan petugas K3 lainnya
bekerjasama demi menjalankan SMK3. K3 di bawahi langsung
oleh pimpinan utama PT APAC INTI CORPORA yang terbagi

23
menjadi 3 bagian. Bagian tersebut diantara lain adalah fire and
safety, lingkungan dan kesehatan (health) yang di pimpin langsung
oleh ahli K3 spesialis sesuai dengan bagian. Beberapa personil K3
PT. Apac Inti Corpora memiliki tenaga ahli yaitu Dokter umum
sebanyak 2 orang dan seorang dokter gigi yang jam kerjanya dari
jam 8 pagi sampai jam 4 sore.Paramedis sebanyak 6 orang yang
bekerja full time selama 24 jam Driver ambulan 3 orang dengan 2
unit mobil ambulan. Administrasi kesehatan Tenaga kerja Hiperkes,
petugas kebersihan, Ahli K3 spesialis dan ahli K3 umum

Tim K3 Unit

Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) internal


perusahaan dibentuk oleh divisi atau departemen masing-masing
dan disahkan oleh pimpinan perusahaan yang susunan
kepengurusannya terdiri dari unsur pimpinan tertinggi di division
atau departemen dan karyawan yang kompeten pada bidangnya.

Kegiatan K3 Unit :

1) Rapat Konsolidasi organisasi di unit, meliputi :


 Penyusunan Action Plant K3 unit
 Melakukan sidang atau pertemuan pengurus K3 unit sebulan
sekali,
 Melakukan identifikasi dan inventarisasi sumber bahaya
potensialpenyakit yang ada di unit setiap 3 bulan sekali
denganmenggunakan format F3 dan melaporkan rekapannya ke
OHS setiap 6 bulan sekali.
 Analisis Sumber Bahaya Potensial
 Upaya Pengendalian Sumber Bahaya Potensial
 Kegiatan monitoring
 Melakukan pencatatan data-data yang ada di k3 unit
2) Pelaporan meliputi :
a. Melaporkan kegiatan K3 unit ke OHS sebulan sekali.

24
b. Mengirim rekap identifikasi dan pengendalian sumber
bahaya
ke OHS setiap 6 bulan sekali.
c. Membuat dan mengirim rekomendasi ke OHS pusat
tentang
hasil identifikasi dan pengendalian akibat yang mungkin
ditimbulkan oleh kondisi yang tidak aman tersebut baik
bagi
proses produksi, karyawan, kerusakan peralatan atau
material dan lingkungan hidup sesuai dengan kejadian
yang perlu direkomendasikan.
Membuat dan mengirim rekap kejadian kecelakaan kerja
di unit.

Fasilitas Kerja

PT. Apac Inti Corpora mempunyai fasilitas untuk


tenaga kerja diantaranya adalah fasilitas kesehatan, alat
pelindung diri, safety sign serta jaminan social dan
kesehatan
Perusahaan mengerti betul akan pentingnya
kesehatan untuk itu perusahaan menyediakan fasilitas
kesehatan yang berupa ::
a. Fasilitas poliklinik
b. Fasilitas biaya pengobatan
c. Fasilitas periksa kesehatan
Alat pelindung diri yang diberikan PT. Apac Inti
Corpora adalah alat pelindung bagian tubuh, safety
sign yang disebarkan disetiap unit

25
3.2 ANALISA TEMUAN NEGATIF
A. KEBIJAKAN & MANAJEMEN K3 DI PERUSAHAAN
Walaupun sudah terbentuk dan terlaksana organisasi manajemen
K3, PT. APAC INTI CORPORA belum memiliki sertifikasi SMK3 antara
lain disebabkan oleh lamanya pemenuhan prosedur persyaratan (dokumen
khusus K3 yang terpisah dari dokumen lain) dan tingginya biaya yang
diperlukan untuk sertifikasi. Pemecahan masalah untuk hal ini dapat
dilakukan dengan melengkapi dokumen yang dibuat khusus untuk K3,
sosialisasi persyaratan sertifikasi SMK3, dan mengalokasikan dana dalam
perencanaan penerapan K3.
Selain itu, beberapa pertimbangan hasil rapat P2K3 mengenai
perbaikan maupun pencegahan kepada pimpinan perusahaan belum
terlaksana, salah satunya dikarenakan adanya pertimbangan dana.
Pemecahan masalah untuk hal ini dapat dilakukan dengan cara
mengalokasikan dana dalam perencanaan untuk keperluan rekomendasi
perbaikan dan pencegahan K3 atas pertimbangan P2K3 sehingga
mengurangi adanya dana dadakan yang diperlukan guna keselamatan dan
kesehatan kerja. P2K3 dapat menyesuaikan adanya dana dengan
rekomendasi yang diajukan sehingga dapat terlaksana dengan baik.

B. PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA SERTA PROGRAM


KERJANYA
 Pengadaan buku panduan K3 untuk masing masing unit
diperlukan untuk meningkatkan kesadaran K3 pada setiap
unit.

C. FASILITAS DAN PERSONIL K3


 Adanya KKB (kesepakatan kerja bersama) yang di lakukan
untuk meningkatkan kedisiplinan tenaga kerja terutama
dalam hal pemakaian APD merupakan salah satu upaya
menghindari adanya kecelakaan akibat kerja ataupun
penyakit akibat kerja

26
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari Kerja Praktek Nyata yang dilaksanakan di PT.
Apac Inti Corpora berdasarkan data dan analisa yang telah
diuraikan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Untuk menjamin keselamatan kerja para
karyawanya, PT. Apac inti Corpora menyelenggaran
berbagai macam program keselamatan yang
dilaksanakan sebagai upaya perlindungan bagi
karyawan yaitu dengan menigkatkan dan
memperbaiki syarat kerja termasuk upah atau gaji,
kondisi kerja termasuk kesehatan, keselamatan,
jaminan sosial, lingkungan kerja serta hubungan
kerja. Sehingga dengan adanya jaminan
keselamatan kerja maka akan memberikan
dukungan langsung bagi peningkatan produktivitas
perusahaan.
2. hambatan-hambatan dalam pelaksanaan
perlindungan hukum keselamatan kerja bagi tenaga
kerja PT. Apac Inti Corpora adalah bahwa faktor
manusia memegang peranan penting dalam
pelaksanaan keselamatan kerja di lingkungan PT.
Apac Inti Corpora yaitu berupa kelalaian atau
kesalahan, kecerobohan, kurang disiplin, tidak
mentaati syarat-syarat keselamatan kerja yang telah
ditetapkan oleh perusahaan dan kurangnya
keterampilan para pekerja dalam mengoperasikan
alat-alat produksi, sehingga perusahaan berusaha
untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut,
usaha yang paling utama adalah menetapkan

27
peraturan perundang-undangan dan peraturan
perusahaan

4.2 Saran
Didalam meningkatkan produktivitas, diperlukan
beberapa aspek yang mendukung diantaranya adalah
keselamatan dan kesehatan kerja yang baik dalam sebuah
industri. Maka pada akhir penulisan ini, penulis mencoba
memberikan saran-saran baik kepada perusahaan maupun
kepada tenaga kerja yang antara lain adalah :
1. Hendaknya para tenaga kerja mempunyai kesadaran
diri dalam melakukan pekerjaanya untuk selalu
memakai alat-alat perlindungan keselamatan kerja,
seperti : sarung tangan, masker, pelindung telinga
dan sepatu boot. Dengan seperti ini akan mengurangi
resiko kecelakaan kerja dalam pabrik.
2. Perusahaan harus lebih tegas memberi peringatan
atau sangsi terhadap para tenaga kerja yang
melaggar peraturan keselamatan kerja.
3. Hendaknya perusahaan melakukan pemeriksaan awal
pada tenaga kerja, sehigga dapat diketahui apabila
calon tenaga kerja tersebut menderita suatu penyakit.
4. Untuk lebih meningkatkan perlindungan dan
keselamatan kerja, diperlukan pengawasan terhadap
pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang
berlaku sehingga pembinaan yang menekankan
bahwa keselamatan kerja tidak dianggap sebagai
beban, tetapi dianggap sebagai suatu kewajiban yang
dilaksanaka secara sadar tanpa unsur paksaan.

28
DAFTAR PUSTAKA

Mentang, dkk. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen


Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Peningkatan Fasilitas
PT. Trakindo Utama Balikpapan. Jurnal Sipil Statik Vol.1, No.5 hal.
318-327. http://ejournal. unsrat.ac.id/ index.php/ jss/article/
viewFile/1402/1111

Nababan, K.M. 2008. Evaluasi Sistem Manajemen Kesehatan dan


Keselamatan Kerja Di PT Inalum Smelting Plant Seksi
Casting (Penuangan) Menggunakan Skor Resiko. Tugas Akhir.
Banndung : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik
Sipil dan Lingkungan ITB

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2012 Tentang

Susihono, W dan Rini, F, A,. 2013. Penerapan Sistem Manajemen


Keselamatan Kerja (K3) dan Identifikasi Potensi Bahaya Kerja
(Studi kasus di PT. LTX Kota Cilegon-Banten). Spektrum Industri,
Vol. 11, No. 2, 117 – 242

Permenaker No.02/MEN/1992 tentang tata cara penunjukan,kewajiban


dan wewenang ahli keselamatan dan kesehatan kerja.

Peraturan Menteri dan Transmigrasi R.I. No.Per.04/MEN/1980 tentang


Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api
Ringan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Per.02/MEN/1983 tentang


Instalasi Alarm Kebakaran Automatic

Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Kep.186/MEN/1999 tentang Unit


Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja

Instruksi Menteri Tenaga Kerja No.Ins.11/M/BW/1997 tentang


Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran

29
LAMPIRAN

Gambar 1.1 Kebijakan K3 PT Apac Inti Corpora

30

Anda mungkin juga menyukai