Laporan Kel 1 Organisasi K3
Laporan Kel 1 Organisasi K3
ORGANISASI K3 DI PERUSAHAAN
Disusun Oleh
DISAMPAIKAN PADA
PELATIHAN HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA BAGI DOKTER
PERUSAHAAN
BALAI PELATIHAN DAN PENGUJIAN KESELAMATAN KERJA
HIPERKES
2019
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................3
1.2 Maksud & Tujuan..............................................................4
1.3 Ruang Lingkup..................................................................4
1.4 Dasar Hukum....................................................................4
BAB II KONDISI / FAKTA PT APAC INTI CORPORA
2.1. Gambaran Umum PT APAC INTI CORPORA...................6
2.2. Temuan ( Positif dan Negatif )..........................................16
BAB III ANALISA & PEMECAHAN MASALAH
3.1 Analisa Temuan Positif.....................................................21
3.2 Analisa Temuan Negatif...................................................26
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.......................................................................27
4.2 Saran................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA......................................................................29
LAMPIRAN....................................................................................30
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Tujuan
1. Mengetahui kebijakan & manajemen K3 di PT Apac Inti Corpora
2. Mengetahui penerapan K3 di tempat kerja PT Apac Inti Corpora
serta program kerjanya
3. Mengetahui fasilitas dan personil K3 di PT Apac Inti Corpora
4
i. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Transmigrasi R.I.
No : Kep.-75/MEN/2002 tentang Pemberlakuan Standart
Nasional Indonesia (SNI) No. SMI-04-0225-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat
Kerja
j. Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial
dan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep.311/BW/2002
tentang Sertifikat Kompetensi Keselamatan dan Kebakaran
Teknik Listrik
k. UU No 03/1969 Ratifikasi ILO No 120 Tentang Hygiene dalam
perniagaan dan kantor mengenai : pemeliharaan banguna kerja
termasuk kebersihannya, ventilasi udara, penerangan,
kenyamanan, sarana kerja ergonomi, fasilitas bagian
terpelihara serta perlindungan bagi tenaga kerja terhadap hal-
hal yang dapat mengganggu K3 tenaga kerja yang
bersangkutan.
5
BAB II
KONDISI / FAKTA PT APAC INTI CORPORA
6
PT. Apac Inti Corpora (APACINTI) merupakan produsen yarn
dan tekstil terkemuka dari Indonesia. Perusahaan ini mengoperasikan
pemintalan benang dan pertenunan kain terbesar di dunia dalam satu
lokasi, di Bawen, Semarang, Jawa Tengah. Berdiri pada tahun 1989,
dengan jumlah karyawan kurang lebih mencapai 7200 karyawan yang
60%nya adalah wanita. Fasilitas yang tersedia merupakan
infrastruktur terbesar, terintegrasi serta dilengkapi dengan mesin
pertenunan dan pemintalan tercanggih di Indonesia.
PT. Apac Inti Corpora dibawah brand "APACINTI"
memproduksi empat kelompok produk yaitu yarn, kain greige, kain
finished dan denim.
Dengan berfokus pada kualitas dan layanan, PT. Apac Inti
Corpora mengekspor produknya ke lebih dari 70 negara di lima benua
ke seluruh dunia. Empat jenis hasil produksi, yaitu :
1. Yarn
2. Greige Fabric
3. Denim Fabric
4. Laundry Service
Merupakan perusahaan yang mempunyai peringkat
berdasarkan kapasitas dengan produksi denim :
1. Kelima se Dunia
2. Kedua se Asia
3. Pertama se Indonesia
Apac Inti Corpora (AIC), sebuah perusahaan pemintalan,
tekstil dan garment menawarkan bentuk-bentuk kerjasama, khususnya
dalam kerangka corporate social responsibility (CSR). Bentuk konkret
dari kerjasama itu seperti pelatihan dan uji kompetensi dibidang tekstil
dan garmen, pembinaan industri/usaha kecil-menangah (IKM/UKM),
Permagangan untuk siswa dan mahasiswa. Sedangkan Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Tengah menawarkan bentuk kerjasama
jasa dan pembuatan desain packing produk industri kecil (IKM),
pembinaan dan pelatihan yang bersentuhan dengan industri
7
pengolahan makanan/minuman, industri logam dan elektronika, serta
industri bidang tekstil dan produk tekstil (TPT).
PT. Apac Inti Corpora (AIC) merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang produksi tekstil, dengan produk utamanya adalah
benang, kain grey dan denim. Dalam sistem produksinya, PT. Apac
Inti Corpora (AIC) menerapkan sistem make to order atau membuat
produk sesuai dengan permintaan pelanggan. PT. Apac Inti Corpora
(AIC) berlokasi di Jl. Raya Bawen Km. 32 Desa Harjosari Kecamatan
Bawen, Kabupaten Semarang. Sistem ERP yang sekarang telah di
aplikasikan oleh PT. Apac Inti Corpora (AIC) adalah sistem SAP yang
sudah dipakai selama 5 tahun terakhir ini. PT. Apac Inti Corpora
mempunyai misi yaitu membuat masyarakat sekitar ikut merasakan
manfaat dengan keberadaan perusahaan.
Dr. Leo Ari, dari GRIPAC-AIC mengungkapkan, saat ini
perusahaannya ditunjuk sebagai lembaga sertifikasi uji kompetensi
sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Semarang dan
sekitarnya. Saat ini menjalin kerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja,
Dinas Pendidikan dan instansi lain untuk pelaksanaan uji kompetensi.
Sedangkan Ir. Agus Sriyanto, M.Si, Kasubdin Industri Logam, Dinas
Perindustrian Jateng, mengungkapkan saat dini, sudah operasional
klinik desain dan packaging, di kantor dinas Jl. Pahlawan, yang mana
industri kecil (IKM/UKM) dapat memanfaatkan klinik tersebut untuk
perbaikan desain dari kemasan produknya. Berikut ini macam-macam
fasilitas dan proses di PT. Apac Inti Corpora :
1. Proses Produksi
Kapas sebelum diproses dalam bentuk kain diseleksi.
Kapas disalurkan melalui pipa-pipa yang kemudian masuk ke mesin
bloing yang fungsinya untuk menyeleksi kapas agar dapat menjadi
kapas yang berkualitas tinggi. Setelah itu dilakukan suatu proses
Persiapan yang terdiri dari :
a. Proses Persiapan
1) Blowing
8
Pada tahap ini, kapas diseleksi untuk mendapat kapas
dengan kualitas baik. Kemudian kapas disalurkan melalui
pipa-pipa yang terletak di bagian atas. Terdapat dua macam
pipa, yaitu pipa biru untuk kapas kualitas baik yang siap untu
diproses pada proses selanjutnya dan pipa kuning untuk
kapas yang berkualitas buruk.
2) Carding
Pada proses ini dihasilkan lap yang selanjutnya menghasilkan
sliver.
3) Drawing
Fungsi dari proses ini adalah untuk meratakan serat,
mensejajarkan serat, dan menyensor kotoran dan serat-serat
pendek.
4) Roufing
Tujuan dari proses ini adalah mensejajarkan serat,
memproses dari sliver menjadi roufing, dan menentukan
diameter serat.
b. Pemintalan (Spinning)
Pada proses pemintalan, roufing dipintal menjadi
benang. Kemudian benang digulung dalam tube (proses
spinning) yang selanjutnya digulung pada cones (proses
grinding). Pada penggulungan tube pada cones, dilakukan
sensor terhadap material yang tidak sesuai (kotoran, rambut,
ukuran benang tidak sesuai) dan kemudian dipotong. Pada
proses ini dilakukan penguntiran untuk membentuk kapas
menjadi benang, yaitu sebanyak 16,9 putiran per inchi
c. Pencelupan (Dyeing)
Sebelum dilakukan pencelupan, benang dibersihkan dari
kotoran-kotoran. Pencelupan bertujuan untuk memberi warna
pada benang. Bahan pewarna yang digunakan adalah indigo
(C12H10N12O12) dan juga air sebagai pelarut. Setelah dicelup,
benang dicuci dan kemudian dikeringkan.
9
d. Pengkanjian
Tujuan dari pengkanjian adalah agar benang menjadi kuat dan
lentur.
e. Penenunan
Pada tahap ini benang ditenun menjadi kain.
f. Finishing
Pada tahap ini terdapat 2 proses, yaitu :
1) Penghilangan bulu dan kanji pada kain dengan cara dibakar
pada api dengan kecepatan tertentu sehingga hanya bulu
yang terbakar sedangkan kainnya tidak.
2) Pemberian obat pelembut (belsom) pada kain.
2. Disiplin Kerja
Sistim kerja di PT Apac Inti Corpora saat ini sudah cukup baik, hak
serta kewajiban karyawan disesuaikan dengan undang-undang
ketenagakerjaan yang berlaku. Beberapa pokok aturan yang
berlaku antara lain :
a. Hari kerja selama enam hari dalam satu minggu, yaitu :
Bagi yang shift umum :
Hari Senin : 07.45 - 16.15
Hari Jumat : 07.20 – 16.15 (diawali dengan apel dan senam
bersama)
Hari Sabtu : 07.30 – 12.00
Bagi yang shift :
Shift I : 23.00 – 06.00
Shift II : 06.00 – 14.00
Shif III :14.00 – 23.00
Bagi yang shift hari libur disesuaikan dengan giliran shiftnya.
Bila jam kerja melebihi ketentuan di atas maka dihitung sebagai
lembur.
b. Standar penggajian yang baku, dimana besarnya penggajian
disesuaikan dengan latar belakang pendidikan dan kualitas
lainnya yang telah ditentukan oleh perusahaan serta
10
disesuaikan dengan standar yang diberlakukan oleh
pemerintah.
c. Setiap setahun sekali karyawan mendapat tunjangan hari raya.
d. Karyawan mendapat makan siang di kantin pabrik tanpa
dikenakan biaya.
e. Disediakan poliklinik beserta dokter dan perawatnya.
f. Seluruh karyawan PT Apac Inti Corpora diasuransikan dalam
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK).
g. Setiap karyawan baru akan dikenakan masa percobaan selama
tiga bulan, pada masa itu calon karyawan akan dinilai
kemampuan dan dedikasinya sebagai pertimbangan apakah
calon karyawan tersebut akan dipekerjakan lebih lanjut atau
tidak.
h. Hak dan kewajiban karyawan yang lainnya tercantum dalam
Panca Dharma Perusahaan.
3. Keselamatan Kerja
Keselamatam kerja harus diutamakan setiap pekerja,
karena merupakan hal wajib di PT. Apac Inti Corpora Bawen.
Beberapa aturan yang harus dipatuhi setiap karyawan yang
bersangkutan dengan keselamatan kerja diantaranya :
a. Menggunakan alas kaki dan pakaian kerja pada waktu kerja
b. Menggunakan tutup telinga dan masker pada waktu kerja
c. Membaca peraturan mesin
Keselamatan kerja sangat diutamakan disetiap perusahaan,
keselamatan kerja bisa dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu : setiap
karyawan harus mematuhi jam kerja yang ditetapkan di perusahaan
sebagai berikut
a. Faktor mesin
1) Mesin yang rusak
2) Mesin tidak stabil
3) Kurangnya alat- alat dalam mesin
4) Pemasangan benda kerja yang tidak tepat
11
b. Faktor manusia
1) Kurang serius dalam bekerja
2) Pikiran tidak fokus pada pekerjaan
3) Kelalaian dan kecerobohan
4. Fasilitas Kesejahteraan
a. Fasilitas Keagamaan :
1) Masjid, mushola, dan ruang doa.
2) Misa kebaktian dan sembahyang berjama'ah tiap hari Jum'at.
3) Program naik haji.
4) Ziarah ke Yerusalem suci bagi umat kristiani.
b. Fasilitas Kesehatan :
1) Pelayanan Poliklinik 24 jam.
Pada Poliklinik terdapat 3 dokter umum, 1 dokter gigi, dan 6
paramedis.
2) Asuransi Kesehatan.
3) Asuransi Kecelakaan kerja.
c. Fasilitas lain :
1) THR (Tunjangan Hari Raya) dan Bonus.
2) Tunjangan Transportasi.
3) Tunjangan Kehadiran.
4) Extra Food.
5) Dana Pensiun AIC.
6) Koperasi Apacinti Pelita Sejahtera.
7) Fasilitas Olah Raga.
d. Tunjangan Rekreasi
1) Beasiswa untuk Keluarga Karyawan.
2) Karyawan Teladan.
3) Balai Pertemuan.
4) Fasilitas Pembelajaran (Perpustakaan,Laboratatorium
Bahasa, dan lain-lain).
e. Apac Peduli Program
1) Program"Apac Peduli"GN-OTA untuk masyarakat sekitar.
12
2) Program Beasiswa untuk mahasiswa Perguruan tinggi.
3) Pengadaan Air bersih bagi desa sekitarnya.
4) Pusat jajan bekerja sama dengan masyarakat sekitarnya.
5) Program haji untuk masyarakat sekitar.
6) Transportasi karyawan bekerja sama dengan KUD .
7) Donor Darah ke PMI setiap empat bulan.
5. Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana yang digunakan di perusahaan Apac Inti
Corpora yaitu terbagi menjadi 3, diantaranya yaitu :
a. Sumber Listrik
Listrik yang digunakan di PT. Apac Inti Corpora
bersumber dari PLN yang berada di sekitar PT dan daya yang
diperlukan sangat besar karena setiap hari digunakan dalam
proses produksi kain tekstil. Pada PT Apac Inti Corpora ini juga
menggunakan sumber listrik lain selain PLN untuk
menanggulangi apabila terjadi padam listrik atau kerusakan pada
PLN.
b. Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan pada industri ini adalah
batu bara dan minyak tanah. Bahan bakar ini digunakan pada
saat, pencelupan, pangkanjian, dan penghilangan bulu serta
kanji.
c. Sumber Air
Air yang digunakan pada PT. Apac Inti Corpora
bersumber dari PDAM Rawa Pening dan juga dari sumur artesis
sebagai cadangan.
6. Sistem K3
Sistem K3 sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan dan
salah satu perusahaan yang sangat mengutamakan sistem K3 yaitu
di Apac Inti Corpora ini. Perusahaan yang sangat mengutamakan
sistem K3 untuk mengurangi terjadinya kecelakaan dalam kerja.
13
Dan dalam mendukung meningkatnya produktivitas dalam
memproduksi suatu barang produksi.
Dalam suatu proses produksi baik barang maupun jasa
dapat dipastikan selalu menggunakan mesin, pesawat, peralatan,
ataupun bahan yang berteknologi tinggi.
Penggunakan teknologi tinggi seperti PT. Apac Inti Corpora
dan pabrik tektil lainnya.disatu sisi dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan disisi yang lin akan menimbulkan resiko
bahaya kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Mengingat dampak
negatif yang dapat ditimbulkan maka diperlukan penerapan
manajeman resiko dan perilaku selamat bagi karyawan.
Beberapa hal yang menjadi komponen resiko, antara lain :
a. Pengendalian bahaya.
b. Frekuensi pemejaman.
c. Daya tahan individu.
7. Struktur Organisasi
Struktur dalam berorganisasi sudah tertata dengan baik,
tiap blok tempat sudah terdapat tenaga kerjanya atau manajer yang
selalu mengawasi dan juga tenaga K3. Di perusahaan ini juga
sudah melakukan seleksi dalam penerimaan karyawan sehingga
memberikan kesempatan bagi para masyarakat yang mau
menuntut ilmu disana. Tersedia lowongan pekerjaan bagi D1, D3,
S1, dan sebagainya. Hal itu membuktikan bila perusahaan telah
terorganisir dengan baik sekali mengenai struktur organisasinya.
8. Prestasi Perusahaan
a. Berkomitmen tinggi terhadap kualitas produk :
1) Awarded "Quality Management System ISO - 9002 Certificate"
(1998).
2) Awarded "Quality Management System ISO - 9001 Certificate"
(2002).
3) Awarded "EKO-TEX Standard 100" (1999 - 2002)
4) 24 Hours Quality Control System.
14
5) Total Quality Management (132 QCC + 5 QCP).
6) Intensive Customers Service.
b. Kepedulian terhadap aspek lingkungan :
1) Awarded ISO – 14001 Environmental Management System
Certificate (2001).
2) Establishment of Health and Safety Promotion Committee
(P2K3)
3) Implementation of Energy Auditing Program.
4) Operating the Sludge Incinerator Plant.
5) Implementation of Cleaner Production Program.
6) Operating of WWT Plant.
c. Keselarasan Hubungan Industri :
1) Komunikasi :
a) Serikat Pekerja Nasional ( SPN)
b) Kotak Saran
c) Tabloit triwulan (Media Apac)
d) IKA (Ikatan Keluarga Apac)
e) Forum Bipartit
f) Komunikasi terpadu antara Kantor pusat & pabrik melalui
konferensi jarak jauh.
2) Strategi Pengembangan SDM :
a) Perencanaan karir karyawan.
b) Fasilitas pelatihan-in house "Gripac".
c) Program pendidikan Universitas di Perusahaan.
d) Program Beasiswa kepada karyawan.
15
2.2 TEMUAN
Kegiatan praktek kerja lapangan yang dilakukan di PT.
APAC INTI CORPORA, pada tanggal 28 Juni 2019 jam 08.30
s/d 11.00 WIB menghasilkan temuan - temuan sebagai
berikut.:
16
B. PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA SERTA
PROGRAM KERJANYA
Personil K3
17
yang di pimpin langsung oleh ahli K3 spesialis
sesuai dengan bagian. Beberapa personil K3
PT. Apac Inti Corpora memiliki tenaga ahli yaitu
Dokter umum sebanyak 2 orang dan seorang
dokter gigi yang jam kerjanya dari jam 8 pagi
sampai jam 4 sore.Paramedis sebanyak 6 orang
yang bekerja full time selama 24 jam Driver
ambulan 3 orang dengan 2 unit mobil ambulan.
Administrasi kesehatan Tenaga kerja Hiperkes,
petugas kebersihan, Ahli K3 spesialis dan ahli K3
umum
Fasilitas K3
18
maka perusahaan telah berupaya semaksimal
mungkin agar keselamatan kerja tetap terjamin.
Sudah tersedia safety sign dan marka jalur untuk
pejalan kaki
Setiap unit tersedia alat detector asap, sirine
alarm serta APAR untuk menanggulangi adanya
kebakaran.
Setiap tenaga kerja diberikan fasilitas pelayanan
kesehatan yang melayani BPJS kesehatan
Sudah tersedia sign tanda bahaya listrik pada
tiap-tiap box panel
Setiap tenaga kerja diberikan alat pelindung diri
sesuai dengan factor bahaya yang ada disetiap
unit kerja.
Setiap tenaga kerja diberikan jaminan social dan
kesejahteraan pekerja diantaranya adalah
jaminan kecelakaan kerja, kematian, hari tua,
pemeliharaan kesehatan dan santunan kematian.
Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan pada awal
masuk kerja, secara berkala setiap tahun dan
pemeriksaan khusus di pelayanan kesehatan bagi
tenaga kerja yang sakit
19
B. PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA SERTA
PROGRAM KERJANYA
Diperusahaan tersebut mempunyai buku panduan
K3 untuk setiap bagian, namun tidak disebar
pada setiap unit kerja.
C. FASILITAS DAN PERSONIL K3
Kedisiplinan tenaga kerja untuk pemakaian alat
pelindung diri masih kurang.
20
BAB III
ANALISA & PEMECAHAN MASALAH
Top
Management
Bagan 1. Manajemen K3
21
bersangkutan, serta mendorong peningkatan pengawasan, latihan,
dan penelitian. Berikut adalah struktur organisasi P2K3:
Ketua
P2K3
Sekretaris
P2K3
22
B. PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA SERTA PROGRAM
KERJANYA
Sistem K3 sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan dan
salah satu perusahaan yang sangat mengutamakan sistem K3 yaitu
di Apac Inti Corpora ini. Perusahaan yang sangat mengutamakan
sistem K3 untuk mengurangi terjadinya kecelakaan dalam kerja.
Dan dalam mendukung meningkatnya produktivitas dalam
memproduksi suatu barang produksi.
Dalam suatu proses produksi baik barang maupun jasa
dapat dipastikan selalu menggunakan mesin, pesawat, peralatan,
ataupun bahan yang berteknologi tinggi.Penggunakan teknologi
tinggi seperti PT. Apac Inti Corpora dan pabrik tektil lainnya.disatu
sisi dapat meningkatkan produktivitas perusahaan disisi yang lin
akan menimbulkan resiko bahaya kecelakaan atau penyakit akibat
kerja. Mengingat dampak negatif yang dapat ditimbulkan maka
diperlukan penerapan manajeman resiko dan perilaku selamat bagi
karyawan. Dalam masing-masing unit terdapat personil K3 yang
terdiri dari ahli K3, dokter, paramedis dan petugas K3 lainnya
bekerjasama demi menjalankan SMK3.
Setiap unit mempunyai prosedur tertulis dalam
pengoperasian alat atau mesin secara aman.
Setiap kejadian dan kecelakaan kerja selalu dilaporkan kepada
pihak disnaker trans, puskesmas dan BPJS ketenagakerjaan bila
membutuhkan klaim asuransi. Efektivitas program K3 selalu
dimonitoring oleh P2K3
23
menjadi 3 bagian. Bagian tersebut diantara lain adalah fire and
safety, lingkungan dan kesehatan (health) yang di pimpin langsung
oleh ahli K3 spesialis sesuai dengan bagian. Beberapa personil K3
PT. Apac Inti Corpora memiliki tenaga ahli yaitu Dokter umum
sebanyak 2 orang dan seorang dokter gigi yang jam kerjanya dari
jam 8 pagi sampai jam 4 sore.Paramedis sebanyak 6 orang yang
bekerja full time selama 24 jam Driver ambulan 3 orang dengan 2
unit mobil ambulan. Administrasi kesehatan Tenaga kerja Hiperkes,
petugas kebersihan, Ahli K3 spesialis dan ahli K3 umum
Tim K3 Unit
Kegiatan K3 Unit :
24
b. Mengirim rekap identifikasi dan pengendalian sumber
bahaya
ke OHS setiap 6 bulan sekali.
c. Membuat dan mengirim rekomendasi ke OHS pusat
tentang
hasil identifikasi dan pengendalian akibat yang mungkin
ditimbulkan oleh kondisi yang tidak aman tersebut baik
bagi
proses produksi, karyawan, kerusakan peralatan atau
material dan lingkungan hidup sesuai dengan kejadian
yang perlu direkomendasikan.
Membuat dan mengirim rekap kejadian kecelakaan kerja
di unit.
Fasilitas Kerja
25
3.2 ANALISA TEMUAN NEGATIF
A. KEBIJAKAN & MANAJEMEN K3 DI PERUSAHAAN
Walaupun sudah terbentuk dan terlaksana organisasi manajemen
K3, PT. APAC INTI CORPORA belum memiliki sertifikasi SMK3 antara
lain disebabkan oleh lamanya pemenuhan prosedur persyaratan (dokumen
khusus K3 yang terpisah dari dokumen lain) dan tingginya biaya yang
diperlukan untuk sertifikasi. Pemecahan masalah untuk hal ini dapat
dilakukan dengan melengkapi dokumen yang dibuat khusus untuk K3,
sosialisasi persyaratan sertifikasi SMK3, dan mengalokasikan dana dalam
perencanaan penerapan K3.
Selain itu, beberapa pertimbangan hasil rapat P2K3 mengenai
perbaikan maupun pencegahan kepada pimpinan perusahaan belum
terlaksana, salah satunya dikarenakan adanya pertimbangan dana.
Pemecahan masalah untuk hal ini dapat dilakukan dengan cara
mengalokasikan dana dalam perencanaan untuk keperluan rekomendasi
perbaikan dan pencegahan K3 atas pertimbangan P2K3 sehingga
mengurangi adanya dana dadakan yang diperlukan guna keselamatan dan
kesehatan kerja. P2K3 dapat menyesuaikan adanya dana dengan
rekomendasi yang diajukan sehingga dapat terlaksana dengan baik.
26
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari Kerja Praktek Nyata yang dilaksanakan di PT.
Apac Inti Corpora berdasarkan data dan analisa yang telah
diuraikan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Untuk menjamin keselamatan kerja para
karyawanya, PT. Apac inti Corpora menyelenggaran
berbagai macam program keselamatan yang
dilaksanakan sebagai upaya perlindungan bagi
karyawan yaitu dengan menigkatkan dan
memperbaiki syarat kerja termasuk upah atau gaji,
kondisi kerja termasuk kesehatan, keselamatan,
jaminan sosial, lingkungan kerja serta hubungan
kerja. Sehingga dengan adanya jaminan
keselamatan kerja maka akan memberikan
dukungan langsung bagi peningkatan produktivitas
perusahaan.
2. hambatan-hambatan dalam pelaksanaan
perlindungan hukum keselamatan kerja bagi tenaga
kerja PT. Apac Inti Corpora adalah bahwa faktor
manusia memegang peranan penting dalam
pelaksanaan keselamatan kerja di lingkungan PT.
Apac Inti Corpora yaitu berupa kelalaian atau
kesalahan, kecerobohan, kurang disiplin, tidak
mentaati syarat-syarat keselamatan kerja yang telah
ditetapkan oleh perusahaan dan kurangnya
keterampilan para pekerja dalam mengoperasikan
alat-alat produksi, sehingga perusahaan berusaha
untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut,
usaha yang paling utama adalah menetapkan
27
peraturan perundang-undangan dan peraturan
perusahaan
4.2 Saran
Didalam meningkatkan produktivitas, diperlukan
beberapa aspek yang mendukung diantaranya adalah
keselamatan dan kesehatan kerja yang baik dalam sebuah
industri. Maka pada akhir penulisan ini, penulis mencoba
memberikan saran-saran baik kepada perusahaan maupun
kepada tenaga kerja yang antara lain adalah :
1. Hendaknya para tenaga kerja mempunyai kesadaran
diri dalam melakukan pekerjaanya untuk selalu
memakai alat-alat perlindungan keselamatan kerja,
seperti : sarung tangan, masker, pelindung telinga
dan sepatu boot. Dengan seperti ini akan mengurangi
resiko kecelakaan kerja dalam pabrik.
2. Perusahaan harus lebih tegas memberi peringatan
atau sangsi terhadap para tenaga kerja yang
melaggar peraturan keselamatan kerja.
3. Hendaknya perusahaan melakukan pemeriksaan awal
pada tenaga kerja, sehigga dapat diketahui apabila
calon tenaga kerja tersebut menderita suatu penyakit.
4. Untuk lebih meningkatkan perlindungan dan
keselamatan kerja, diperlukan pengawasan terhadap
pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang
berlaku sehingga pembinaan yang menekankan
bahwa keselamatan kerja tidak dianggap sebagai
beban, tetapi dianggap sebagai suatu kewajiban yang
dilaksanaka secara sadar tanpa unsur paksaan.
28
DAFTAR PUSTAKA
29
LAMPIRAN
30