Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat
Program Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung
Disusun Oleh:
Arief Fatzal Eza Y 12100118671
Dea Karomah 12100118551
Nur Khalizah 12100118518
Riri Nuraeni 12100118503
Sitty Hana Annisa Fukui 12100118538
Preseptor:
Titik Respatik, drg., MSc.PH.
Lucy Permatasari, dr.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas SMF Ilmu
UNISBA. Penulis menyadari bahwa laporan ini dapat terselesaikan dengan adanya
Dr. Ieva B Akbar, dr., AIF selaku Dekan Fakultas Kedokteran UNISBA, Budiman,
dr., M.K.M selaku kepala P3D, Dr. Titik Respati, drg., MSc.PH selaku kepala
selaku preseptor lapangan, Pak Sumirat dan Bu Ika selaku pemilik industri kerupuk
kulit yang telah mengizinkan kami melakukan analisis di tempat kerjanya dan
semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam
laporan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
3.1 Laporan Kasus Okupasi III (Arief Fatzal Eza Yuara) ..................................16
BAB IV ..................................................................................................................85
SIMPULAN DAN REKOMENDASI .................................................................85
4.1. Simpulan .....................................................................................................85
LAMPIRAN ..........................................................................................................87
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Identifikasi Bahaya dan Risiko Home Industy Kerupuk Kulit ............. 11
Tabel 2.2 Risk Outcome ....................................................................................... 14
Tabel 2.3 Upaya Intervensi Reduksi Hazard Industri ......................................... 15
Tabel 2.4 Tabel Hazard dan Risiko Arief ............................................................. 18
Tabel 2.5 Permasalahan Pasien dan Rencana Penatalaksanaan ........................... 28
Tabel 2.6 Upaya Intervensi Reduksi Hazard Industri .......................................... 29
Tabel 2.7 Tabel Hazard dan Risiko Dea ............................................................... 32
Tabel 2.8 Permasalahan Pasien dan Rencana Penatalaksanaan ........................... 41
Tabel 2.9 Upaya Intervensi Reduksi Hazard Industri .......................................... 42
Tabel 2.10 Tabel Hazard dan Risiko Nur Khalizah ............................................... 45
Tabel 2.11 Permasalahan Pasien dan Rencana Penatalaksanaan ........................... 54
Tabel 2.12 Upaya Intervensi Reduksi Hazard Industri .......................................... 55
Tabel 2.13 Tabel Hazard dan Risiko Riri Nuraeni ................................................. 58
Tabel 2.14 Permaslahan Pasien dan Rencana Penatalaksanaan ............................. 68
Tabel 2.15 Upaya Intervensi Reduksi Hazard Industri .......................................... 69
Tabel 2.16 Tabel Hazard dan Risiko Sitty Hana A.F ............................................. 72
Tabel 2.17 Pemasalahan Pasien dan Rencana Penatalaksanaan ............................ 83
Tabel 2.18 Upaya intervensi Reduksi Hazard Industri .......................................... 84
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
RINGKASAN EKSEKUTIF
Industri kerupuk kulit Sari Rasa ini berlokasi di Kp. Cihamerang, RT 03/RW
Jawa Barat. Luas tempat produksi sekitar 644 m2 dengan jarak tempuh ke
puskesmas ± 1 km. Akses jalan menuju industri ini bisa dilalui oleh motor maupun
mobil dengan waktu tempuh ± 15 menit. Letak industri ini berada di antara
terdapat kebun.
Jumlah pekerja pada industri Dorokdok Sari Rasa ini yaitu 14 orang, terdiri
dari 4 laki-laki dan 13 orang perempuan. Pekerjaan dimulai pukul 06.00-16.00 WIB
setiap hari senin sampai hari sabtu. Terdapat jam kerja lembur hingga jam 20.00
WIB. Jam kerja lebur berlaku jika terdapat banyak pesanan. Untuk waktu istirahat
dan pengemasan. Posisi kerja saat proses produksi tidak ergonomis dikarenakan
melakukan proses produksi dengan posisi membungkuk dan duduk dalam waktu
yang lama di lantai, berdiri lama, dan gerakan tangan berulang. Pekerjaan
dilakukan sekitar 10 jam setiap harinya, dimulai dari hari senin sampai sabtu.
kecelakaan antara lain terkena sayatan pisau, percikan minyak panas dan terbakar
api lilin.
1
BAB II
Industri kerupuk kulit Sari Rasa berdiri pada tahun 2006 di Kampung
Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Industri ini dirintis oleh Bapak Sumirat
dan Ibu Ika. Tujuan didirikannya industri ini sebagai mata pencaharian keluarga,
berawal dari usaha keluarga orangtua Ibu Ika yang juga memiliki industri rumahan
yang sama. Sebelum mendirikan industri sendiri, ibu Ika menjual kerupuk kulit
miliki orangtuanya.
industry. Pendapatan bersih yang diterima oleh industri ini berkisarkan 6 juta per
bulannya. Sedangkan gaji yang diterima oleh para pekerjanya berbeda tergantung
dari jenis pekerjaan. Untuk bagian pemotongan dibayar per minggu 750.000, untuk
perminggu 550.000-800.000.
Industri kerupuk kulit Sari Rasa ini berlokasi di Kp. Cihamerang, RT 03/RW 10,
Barat. Luas tempat produksi sekitar 644 m2 dengan jarak tempuh ke puskesmas ± 1
km. Akses jalan menuju industri ini bisa dilalui oleh motor maupun mobil
2
3
dengan waktu tempuh ± 15 menit. Letak industri ini berada di antara pemukiman
penduduk, di depan terdapat warung kecil dan di halaman belakang terdapat kebun.
Jumlah pekerja pada industri Dorokdok Sari Rasa ini yaitu 14 orang, terdiri
dari 4 laki-laki dan 13 orang perempuan. Pembagian kerja terdiri dari Pak Sumirat
dan istrinya ibu Ika yang bertugas sebagai marketing, 2 pekerja yang bertugas
memotong kulit sapi, yaitu pak Asep dan pak Ujang, 2 pekerja yang bertugas
menggoreng dan menjemur yaitu Pak Udi dan Pak Ugan dan 13 pekerja bertugas
dalam pengemasan, yaitu Ibu Eni, Ibu Ona, Ibu Emas, Ibu Yati, Ibu Lilis, Ibu Ilis,
Ibu Ati, Ibu Atik, Ibu Iin, Ibu Aan, Ibu Enok, Ibu Nia, Ibu Neni. Tingkat pendidikan
para pekerja adalah lulusan SD dan SMP dengan rentang usia 25 sampai dengan 45
tahun.
Pekerjaan dimulai pukul 06.00-16.00 WIB setiap hari senin sampai hari sabtu.
Terdapat jam kerja lembur hingga jam 20.00 WIB. Jam kerja lebur berlaku jika
Industri kerupuk kulit Sari Rasa ini merupakan tempat produksi kerupuk.
Industri ini memiliki empat ruangan tempat khusus produksi dan satu ruangan
penyimpanan. Tahapan pengerjaan dilakukan bertahap yaitu dimulai dari kulit yang
didistribusikan ke industi kerupuk kulit Sari Rasa dari kota Cianjur yang
4
ruangan baik, selanjutnya dilakukan perendaman dengan air biasa selama enam
ruangan yang kecil berukuran 4 x 5 m dengan berlantai semen, berpintu satu tanpa
memotong, kulit di cuci dan diberi bumbu yaitu garam kemudian di jemur dibawah
sinar mata hari selama satu hari penuh di lapangan seluas 9 x 10 m yang di semen
dengan lapangan terbuka khusus untuk tempat penjemuran, lalu terakhir adalah
proses penggorengan dengan menggunakan api yang kecil lalu diberikan bumbu
penyedap lalu di goreng lagi dengan menggunakan api besar sampai mengembang,
dilakukan di dapur dengan kurangnya pencahayaan dan beralaskan tanah dan tanpa
ventilasi.
panjang dan besar yang bisa dibuka satu arah berbahan kayu, di ruangan tersebut
terdapat kayu besar tempat penyimpanan kerupuk yang sudah siap di kemas di
dalam plastik dengan lilin pada masing-masing pekerja. Industri menyediakan satu
kamar mandi, satu tempat beribadah yang tepatnya berada di ruang penyimpanan.
1. Kulit Sapi
2. Minyak kelapa
3. Garam
4. Bawang putih
5. Bumbu penyedap
6. Pewarna makanan
1. Tikar
2. Pisau
3. Penggorengan
4. Kaleng
5. Plastik
6. Lilin
A. Pengangkatan
Proses mengangkat kulit yang dikirim dari Cianjur dan disimpan ke ruang
penyimpanan.
6
B. Penyimpanan
pemotongan.
C. Perendaman
Sebelum di potong, kulit sapi terlebih dahulu di rendam dalam air selama
satu hari. Setelang dipotong menjadi bagian kecil kulit direndam kembali untuk
dibersihkan.
D. Pemotongan
dahulu selama 1 hari. Ketika kulit dipotong, bagian yang tipis dan tebal
dipisahkan lalu dipotong menjadi bagian yang kecil. Pada proses ini pekerja
E. Perendaman
Setelah kulit dipotong menjadi bagian yang kecil, kulit direndam lagi di air
biasa. Setelah itu diberikan pewarna makanan, bawang putih, dan garam.
F. Penjemuran
hari. Pada proses kerja in pekerja akan berjongkok lama di bawah sinar matahari
G. Penggorengan
besar untuk diberi bumbu penyedap. Pada saat proses, hal yang memungkinkan
terjadi adalah berdiri lama dan risiko terkena percikan minyak panas.
9
H. Pengemasan
Kerupuk kulit yang sudah digoreng lalu dikemas. Kerupuk kulit dimasukkan
menggunakan lilin. Pada saat proses, hal yang memungkinkan terjadi adalah
Sosial) jenis PBI (Penerima Bantuan Iuran). Jika terdapat pekerja yang mengalami
Banjaran kota. Industri ini belum memiliki alat-alat kesehatan seperti kotak P3.
11
Tabel 2.4 Identifikasi Bahaya dan Risiko Home Industy Kerupuk Kulit
Hazard Risiko
Proses Bahaya Bahaya Bahaya Savety PAK/Non
Bahaya Fisik Bahaya Biologis KAK
Kimia Ergonomis Psikososial Hazard PAK
Iritasi saluran
Debu
pernafasan
Mengangkat Manual
Low back pain
Handling
Tertimpa trauma
kulit kaki
Iritasi saluran
Debu
pernafasan
Penyimpanan
Merendam Diare
Tartrazina
Dermatitis
12
Kontak Iritan
Iritasi saluran
Debu
pernafasan
Gerakan
Memotong repetitif Carpal Tunel
(mengayunkan Syndrom,
pisau dan golok Frozen
secara terus Shoulder
menerus)
Waktu kerja
yang
Stres
panjang
(Jenuh)
13
Pisau dan
Jari
golok
terpotong/
(alat yang
teriris
tajam)
iritasi saluran
Debu napas
iritasi sauran
Uap lilin napas
Waktu kerja
yang
stres
panjang
(Jenuh)
14
Peluang Keparahan
Tidak ada Cedera Kehilangan Cacat, Kematian,
cedera, ringan, waktu kerugian kerugian
kerugian kerugian kerja, materi materi yang
materi kecil materi kerugian besar tidak
(1) sedang materi (4) terhitung
(2) cukup besar (5)
(3)
Keterangan:
pada pasien yang merupakan significant risk adalah Myalgia, LBP, frozen shoulder,
Upaya Hierarki
No Jenis Aktivitas Intervensi
Kontrol
Eliminasi
1 Tidak dapat dilakukan
LAPORAN OKUPASI
Nama : Tn U
Usia : 35 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Keluhan sakit pinggang yang dirasakan apabila bekerja terlalu berat. Keluhan
16
17
Riwayat pengobatan:
Keluhan ini pernah diobati dengan obat penghilang rasa sakit yang dibeli di
apotek atau diwarung oleh pasien. Jika diobati, akan terasa membaik akan tetapi
hanya berlangsung sementara saja. Jika pasien mengeluhkan sakit lagi, obatnya
diminum lagi
- Olahraga : Bulu tangkis 1 minggu 1 kali yaitu hari sabtu setelah selesai bekerja
1. Jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali bekerja sampai sekarang,
sejak tahun 2013. Pasien bekerja dari jam 05.00 – 15.00 selama 6 hari dalam
seminggu.
kanan dan kirinya tanpa memakai sarung tangan. Kerupuk kulit akan matang dalam
waktu 10 menit. Kemudian diangkat dan ditiriskan pada tempat yang khusus.
penggorengan yang sangat panas tanpa menggunakan alat pelindung diri, terus
menerus dari mulai pukul 05.00 – 15.00 dan diselingi istirahat satu kali pada saat
sholat dzuhur.
3. Bahaya potensial dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada
lingkungan kerja?
HAZARD RISIKO
PEKERJA
Bahaya Bahaya Bahaya Bahaya Bahaya
PAK/PAHK KAK
Fisika Kimia Biologi Ergonomis Psikososial
Menggoreng a. Menggoreng
kerupuk kulit dengan
Myalgia,
sapi posisi berdiri
low back
dan sesekali
pain,
membungku
tendinitis,
k dengan
fatigue
waktu yang
lama
b. membolak
balikan
kerupuk
dengan serok
LBP,
penggorenga
tendinitis.
n yang
berukuran
besar dan
berat
c. Mengangkat Myalgia,
kayu bakar Low back
ke dalam pain
19
HAZARD RISIKO
PEKERJA
Bahaya Bahaya Bahaya Bahaya Bahaya
PAK/PAHK KAK
Fisika Kimia Biologi Ergonomis Psikososial
tungku
pembakaran
dengan
gerakan
berulang-ula
ng tanpa
menggunaka
n alat bantu
Debu dan
asap yang
dihasilkan
dari d. Sesak nafas
tungku
pembakar
an
Menggor
eng
dengan
suhu
panas
Skin injury:
tanpa e.
heat rashes
menggu
nakan
alat
pelindun
g diri
Lantai
f. terpeleset
yang licin
mengangkat beberapa kayu bakar berukuran besar dan berat pada tungku
tersebut dilakukan secara berulang-ulang yang bertujuan agar api tetap stabil
dengan serok penggorengan yang berukuran besar dan berat dengan posisi berdiri
dalam waktu yang lama. Kegiatan tersebut menyebabkan pasien merasakan nyeri
Kesan umum
Kesadaran : Komposmentis
Tanda vital
Nadi : 96 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,8 ºC
Berat Badan : 68 kg
Kepala
bulat isokor
Leher
Jantung
Paru-paru
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : lembut, nyeri tekan -, massa -, hepar dan lien tidak teraba
pembesaran
Pemeriksaan Refleks
Refleks Fisiologis
Kanan Kiri
Biceps + +
Triceps + +
Brachioradialis + +
Patella + +
Refleks Patologis
Kanan Kiri
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Tidak dilakukan
bagian belakang yang dirasakan hilang timbul dan muncul setelah bekerja terlalu
berat. Keluhan dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Pasien menyangkal terdapat nyeri
menjalar, baal, atau kesemutan pada ekstremitas bawah. Keluhan sudah pernah
diobati dengan obat penghilang rasa sakit yang dibeli di apotek atu warung dan
gejalanya mereda apabila meminum obat tersebut, tetapi muncul kembali apabila
beraktivitas atau bekerja terlalu berat. Pemeriksaan fisik kepala, leher, toraks,
Tidak dilakukan
23
1. Langkah 1
Dasarnya:
bagian belakang yang dirasakan hilang timbul dan muncul setelah bekerja terlalu
berat. Keluhan dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Pasien menyangkal terdapat nyeri
menjalar, baal, atau kesemutan pada ekstremitas bawah. Keluhan sudah pernah
24
diobati dengan obat penghilang rasa sakit yang dibeli di apotek dan gejalanya
mereda apabila meminum obat tersebut, tetapi muncul kembali apabila beraktivitas
atau bekerja terlalu berat. Pemeriksaan fisik kepala, leher, toraks, abdomen,
besar dan berat dengan posisi berdiri di depan tempat penggorengan kemudian
sesekali membungkuk terus-menerus dalam waktu yang lama. Pekerjaan ini telah
dilakukan selama 6 tahun serta dilakukan secara berulang selama kurang lebih 10
jam dalam 1 hari dari pukul 05.00 – 15.00 dengan waktu istirahat selama 1 jam dari
pukul 12.00-13.00 , selama 6 hari dalam seminggu. Pasien juga tidak pernah
melakukan stretching yang adekuat setiap hari sebelum dan setelah bekerja.
2. Langkah 2
kesehatan.
Dasarnya pajanan:
3. Langkah 3
Dasarnya :
Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain didefinisikan sebagai nyeri dan
dan di atas lipat bokong bawah (gluteal inferior fold), dengan atau tanpa nyeri pada
diperkirakan, angka prevalensi LBP bervariasi antara 7,6% sampai 37%. Masalah
LBP pada pekerja pada umumnya pada kelompok usia 45-60 tahun. Faktor risiko di
tempat kerja yang banyak menyebabkan gangguan otot rangka terutama adalah
kerja fisik berat, penanganan dan cara pengangkatan barang, gerakan berulang,
posisi atau sikap tubuh selama bekerja, getaran, dan kerja statis. Gejala penyakit
punggung yang sering dirasakan adalah nyeri, kaku, deformitas, dan nyeri serta
paraestesia atau rasa lemah pada tungkai. Pengunaan otot yang berlebihan dapat
terjadi pada saat tubuh dipertahankan dalam posisi tetap atau postur yang salah
untuk jangka waktu yang cukup lama dimana otot-otot di daerah punggung akan
berkontraksi untuk mempertahankan postur tubuh yang normal, atau pada saat
yang salah (tubuh membungkuk dengan lutut lurus dan jarak beban ke tubuh cukup
jauh). Setiap gerakan otot akan menimbulkan nyeri sekaligus akan menambah
spasme otot. Karena terdapat spasme otot, lingkup gerak punggung bawah menjadi
4. Langkah 4
Dasarnya:
5. Langkah 5
Apa faktor individu yang berpengaruh terhadap timbulnya diagnosis klinis, bila ada
sebutkan!
Dasarnya:
Pasien ini berusia 35 tahun yang masih aktif melakukan aktivitas fisik lain.
Pasien selalu melakukan aktivitas fisik setiap hari yaitu bekerja di industri kerupuk
kulit kemudian jika libur kerja pasien rutin melakukan olahraga bulu tangkis.
6. Langkah 6
27
Apakah terpajan bahaya potensial yang sama seperti di langkah 3 di luar tempat
kerja?
Dasarnya:
saat waktu libur kerjanya. Pekerjaan ini tidak memiliki bahaya potensial yang sama
seperti langkah 3.
7. Langkah 7
Dasarnya:
Diagnosis klinis pada pasien merupakan penyakit akibat kerja, karena jumlah
pajanan yang cukup besar dengan jangka waktu yang cukup lama yaitu 6 tahun dan
keluhannya pun baru dirasakan 1 bulan yang lalu, sebelum kerja pasien tidak
a. Kesehatan baik
3.3.12 Prognosis
28
ad vitam : ad bonam
Nama : Asep
Usia : 44 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
3.2.1 Anamanesis
Keluhan nyeri punggu bawah sejak 4 bulan yang lalu setelah bekerja
3) Riwayat Pengobataan
a) Makan : 3x sehari
c) Olahraga : jarang
1. Jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali bekerja sampai sekarang,
Tn. A bekerja sebagai pemotong kulit di kerupuk kulit Sari Rasa. Proses
pemotongan dimulai dari mengambil kulit yang sudah di rendam lalu di potong
menjadi beberapa bagian dan memisahkan kulit yang tebal dan tipis, pasien
hari senin hingga hari sabtu dan sudah berlangsung selama 1 tahun.
Pekerjaan pasien mengharuskan pasien duduk dengan waktu yang lama dan
dengan posisi yang tidak ergonomis seperti duduknya sedikit membungkuk atau
tidak tegap dan tinggi meja pemotong yang terlalu rendah. Tempat duduk pasien
tidak memiliki sandaran atau bantalan yang menjadi resiko untuk pasien
3. Bahaya potensial dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada
lingkungan kerja:
lama yaitu sekitar 8 jam, pasien jarang melakukan peregangan saat sebelum
bekerja, pasien hanya mendapatkan istirahat selama 1 jam saat jam kerja.
33
Dikarenakan hal tersebut pasien mengalami nyeri punggung bawah yang dirasakan
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 24x/menit
Suhu : 36,8 ºC
Berat Badan : 50 kg
BMI : 16,3
Kategori : underweight
b) Mata: simetris, anemis (-/-), ikterik (-/-), reflex pupil (+/+), pupil
bulat, isokor
e) Mulut: normal
Leher
Thoraks
a) Jantung:
Perkusi:
(-)
b) Paru-paru:
Abdomen
Inspeksi : Datar
35
Palpasi : Lembut, nyeri tekan -, massa -, hepar dan lien tidak teraba
pembesaran
Perkusi : Timpanik
Auskultasi : Normal
Pemeriksaan Refleks
Refleks Fisiologis
Kanan Kiri
Biceps + +
Triceps + +
Brachioradialis + +
Patella + +
Refleks Patologis
Kanan Kiri
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
pemotong di kerupuk kulit Sari Rasa. Keluhan bertambah parah saat pasien duduk
lama atau jika pekerjaannya lebih banyak daripada sebelumnya dan berkurang saat
istirahat atau tidur. Keluhan belum pernah diobati dengan obat yang diresepkan
oleh dokter dan hanya diobati dengan koyo. Rekan kerja pasien di bagian yang
sama merasakan hal yang sama dengan pasien. Pada pemeriksaan pada punggung
Tidak dilakukan
Compression fracture
Lumbar strain/sprain
37
3.1.2.1 Langkah 1
bulan yang lalu. Keluhan dirasa setelah selesai bekerja memotong kulit. Keluhan
Tn. A memburuk jika Tn. A melakukan pekerjaan lebih banyak dari biasanya dan
membaik jika beliau berhenti sejenak untuk istirahat di sela-sela pekerjaannya atau
tidur. Keluhan belum pernah diobati dengan obat dari resep dokter dan sudah
pernah diobati dengan membeli koyo, keluhan dirasa mereda setelah Tn. A
menggunakan koyo.
Faktor risiko terjadinya LBP pada Tn.A yaitu karena melakukan pekerjaan dengan
posisi yang tidak ergonomis dalam waktu yang lama dengan waktu istirahat hanya
1 jam dari 9 jam total waktu kerja, tempat duduk pasien hanyalah bangku yang
terbuat dari plastik dan tidak memiliki sandaran yang beresiko juga untuk
tahun, dimulai dari hari senin hingga hari sabtu, pasien mulai masuk pukul 09.00
dan pulang pukul 16.00, waktu istirahat berlangsung selama 1 jam yaitu dari pukul
12.00-13.00 WIB yang diisi oleh makan, minum beribadah dan lain-lain. Pekerjaan
dengan gerakan repetitif selama ± 8 jam perharinya dan dilakukan selama 6 hari
3.1.2.2 Langkah 2
Dasarnya Pajanan:
Fisik : debu
Kimia :
Ergonomi : bekerja dalam posisi duduk yang tidak ergonomis dalam waktu
yang lama
3.1.2.3 Langkah 3
Jelaskan Evidenced Based (landasan secara teoritis) pajanan dengan penyakit yang
Dasarnya:
Nyeri Punggung Bawah atau Low Back Pain (LBP) adalah suatu keadaan
dengan rasa tidak nyaman atau nyeri akut pada daerah ruas lumbalis kelima dan
sarkalis (L5-S1). LBP merupakan kesakitan yang sangat umum. Sekitar dua pertiga
dari populasi orang dewasa di Amerika Serikat (AS) menderita LBP pada suatu saat
dalam kehidupan mereka dan keluhan nyeri punggung bawah ini menempati
keluhan tersering urutan kedua setelah nyeri kepala. Di Indonesia, penelitian yang
dan 13,6% pada wanita. LBP dapat disebabkan oleh berbagai penyakit
39
tersebut dapat terjadi pada berbagai situasi kerja, tetapi risikonya lebih besar
apabila duduk lama dalam posisi statis karena akan menyebabkan kontraksi otot
pembuluh darah aliran darah terhambat dan terjadi iskemia, jaringan kekurangan
oksigen dan nutrisi, sedangkan kontraksi otot yang lama akan menyebabkan
memiliki jam kerja panjang dan mengharuskan karyawannya untuk duduk dalam
waktu yang lama pada posisi duduk tertentu, seperti operator komputer, penjahit,
Nyeri punggung bawah ditandai dengan gejala utama berupa nyeri atau perasaan
lain yang tidak enak di daerah tulang punggung bagian bawah atau kekakuan pada
3.1.2.4 Langkah 4
Cukup
Dasarnya :
Masa kerja atau durasi kerja : pasien sudah bekerja sebagai karyawan di bagian
menjahit sudah selama 1 tahun. Waktu bekerja pasien dalam sehari adalah 8
jam selama 6 hari dalam seminggu. Selama bekerja pasien duduk dan posisi
duduknya tidak berubah dalam waktu yang lama saat memotong kulit, hal
3.1.2.5 Langkah 5
Apa faktor individu yang berpengaruh terhadap timbulnya diagnosis klinis, bila ada
sebutkan!
Faktor individu:
3.1.2.6 Langkah 6
Apakah pasien terpajan bahaya potensial yang sama seperti di langkah 3 di luar
tempat kerja?
Tidak terdapat bahaya potensial di luar tempat kerja, karena pasien tidak memiliki
3.1.2.7 Langkah 7
Dasarnya:
Diagnosis klinis pada pasien merupakan penyakit akibat kerja, karena jumlah
pajanan yang cukup besar dengan jangka waktu yang cukup lama yaitu 1 tahun dan
keluhannya pun baru dirasakan setelah masuk kerja, sebelum kerja pasien tidak
Kesehatan baik
3.1.4 Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Tersier:
mempertimbangkan untuk
menggunaan korset bila gejala
memburuk
Masker
5. APD
43
Usia : 32 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
3.3.2 Anamanesis
Keluhan pada jari-jari tangan dirasakan sudah sejak lama lebih dari 1
dan baal dirasakan terus menerus dan semakin hari semakin betambah
2) Riwayat Pengobataan
e) Makan : 3x sehari
obras pengemasan, pasien sering merasa kesemutan,nyeri, dan baal pada jari-jari
tangan setelah lama mengemas kerupuk. Jika dirumah pasien melakukan aktivitas
seperti orang pada umunya mengemas kerupuk. Jika dirumah pasien melakukan
1. Jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali bekerja sampai sekarang,
dilakukan dari hari senin hingga hari sabtu dan sudah berlangsung selama 6
bulan.
pada pergelangan tangan pada waktu yang lama. Selain itu pasien merekatkan
kemasan kerupuk kulit menggunakan lilin yang menjadi risiko untuk terjadi
luka bakar.
3. Bahaya potensial dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada
lingkungan kerja:
yang lama yaitu sekitar 11 jam dan mengemas dengan tangan tanpa
sebelum bekerja, waktu istirahat pasien pun tidak menentu karena jenis tugas
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 18x/menit
Suhu : 36,6 ºC
Berat Badan : 62 kg
BMI : 24,84
Kategori : overweight
1) Kepala
g) Mata: simetris, anemis (-/-), ikterik (-/-), reflex pupil (+/+), pupil
bulat, isokor
j) Mulut: normal
2) Leher
3) Thoraks
c) Jantung:
Perkusi:
d) Paru-paru:
4) Abdomen
Inspeksi: Datar
Palpasi: Lembut, nyeri tekan -, massa -, hepar dan lien tidak teraba
pembesaran
Perkusi: Timpanik
Auskultasi: Normal
6) Pemeriksaan Refleks
Refleks Fisiologis
Kanan Kiri
Biceps + +
Triceps + +
Brachioradialis + +
Patella + +
Refleks Patologis
Kanan Kiri
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Pasien bernama Ny.M berumur 32 tahun mengeluhkan kesemutan, nyeri, dan baal
pada jari-jari tangan yang terasa terus menerus dan semakin hari semakin
karyawan di industri kerupuk kulit. Keluhan bertambah parah saat pasien lama
berkurang saat istirahat atau tidur. Keluhan belum pernah diobati dengan obat yang
diresepkan oleh dokter maupun obat warung. Rekan kerja pasien di bagian yang
sama merasakan hal yang sama dengan pasien. Pada pemeriksaan khusus
ditemukan adanya rasa kesemutan dan nyeri yang menjalar ke ibu jari, jari telunjuk,
Tidak dilakukan
Nerve compression
Tenosynvitis
Raynaun phenomenon
3.1.13.1 Langkah 1
dan baal pada jari-jari tangan yang terasa terus menerus dan semakin hari semakin
karyawan di industri kerupuk kulit. Keluhan bertambah parah saat pasien lama
berkurang saat istirahat atau tidur. Keluhan belum pernah diobati dengan obat yang
diresepkan oleh dokter maupun obat warung. Rekan kerja pasien di bagian yang
sama merasakan hal yang sama dengan pasien. Pada pemeriksaan khusus
ditemukan adanya rasa kesemutan yang menjalar ke ibu jari, jari telunjuk, dan jari
tengah.
Faktor risiko terjadinya CTS pada Ny.M yaitu karena melakukan pekerjaan
dengan gerakan berulang pada pergelangan tangan yang terjadi terus menerus
selama hampir 11 jam. Pekerjaan tersebut sudah dilakukan pasien selama 6 bulan,
51
dimulai dari hari senin hingga hari sabtu, pasien mulai masuk pukul 06.00 dan
pulang pukul 17.00, waktu istirahat tidak menentu yang diisi oleh makan, minum
beribadah dan lain-lain. Pasien tidak pernah melakukan peregangan yang adekuat
3.1.13.2 Langkah 2
Dasarnya Pajanan:
3.1.13.3 Langkah 3
Jelaskan Evidenced Based (landasan secara teoritis) pajanan dengan penyakit yang
Dasarnya:
motorik pada area yang terkena. CTS merupakan compression syndrome pada saraf
perifer yang paling sering dijumpai. CTS dipengaruhi oleh kombinasi beberapa
52
faktor.
Repetisi adalah faktor risiko terbanyak pada CTS akibat kerja. Faktor risiko
biomekanik yang berhubungan dengan CTS dapat berupa pengarahan tenaga yang
kuat dan laju repetisi. CTS juga dapat dipengaruhi oleh postur pergelangan tangan,
fleksi dan ekstensi pergelangan tangan, dan getaran yang mengenai tangan atau
lengan selama kerja. selain itu, yang merupakan faktor risiko CTS adalah diabetes
Gelaja dapat bervariasi tergantung derajat keparahan penyakit. Gejala paling sering
adalah nyeri terbakar yang disertai dengan kesemutan dan mati rasa pada daerah
distribusi saraf median distal ke pergelangan tangan. Pada manifestasi umum juga
dapat terjadi paraestesia yang mengenai ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan
setengah radial jari manis. Gejala dapat memburuk di malam hari dan juga pagi
hari. Gejala yang jarang muncul berupa kejanggalan dan kelemahan pada tangan
3.1.13.4 Langkah 4
Cukup
Dasarnya :
Masa kerja atau durasi kerja : pasien sudah bekerja sebagai karyawan di bagian
menjahit sudah selama 6 bulan. Waktu bekerja pasien dalam sehari adalah ± 11
3.1.13.5 Langkah 5
Apa faktor individu yang berpengaruh terhadap timbulnya diagnosis klinis, bila ada
sebutkan!
Faktor individu:
pada ototnya. Saat merasakan kesemutan tidak segera berhenti untuk istirahat
3.1.13.6 Langkah 6
Apakah pasien terpajan bahaya potensial yang sama seperti di langkah 3 di luar
tempat kerja?
Tidak terdapat bahaya potensial di luar tempat kerja, karena pasien tidak memiliki
3.1.13.7 Langkah 7
Dasarnya:
Diagnosis klinis pada pasien merupakan penyakit akibat kerja, karena jumlah
pajanan yang cukup besar dengan jangka waktu yang cukup lama yaitu 6 bulan dan
keluhannya pun baru dirasakan setelah masuk kerja, sebelum kerja pasien tidak
Kesehatan baik
3.1.15 Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Non-farmakologi :
diberikan ice pack
55
Tersier:
mempertimbangkan
penggunaan handband
untuk mengurangi
tekanan pada saraf
median
6 Usia : 38 tahun
8 Agama : Islam
9 Suku : Sunda
3.3.2 Anamnesis
malam hari, nyeri dirasakan hilang timbul dan semakin hari semakin
3) Riwayat Pengobataan
Keluarga pasien tidak ada yang mengeluhkan hal yang sama seperti
pasien dan tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Rekan kerja pasien
h) Makan : 2x sehari
1. Jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali bekerja sampai sekarang,
pemotong kulit sapi. Proses bekerja Tn. U dimulai dengan merendam kulit
sapi, lalu memotong kulit sapi dan menjemur kulit sapi yang sudah dipotong.
hari senin hingga hari sabtu dan sudah berlangsung selama 10 tahun.
dan dengan posisi yang tidak ergonomis seperti duduknya tidak tegap dan
Tidak ada meja untuk memotong kulit, dan posisi duduk pasien menjadi
membungkuk hal ini yang menjadi resiko untuk pasien mengalami kecelakaan
saat bekerja.
3. Bahaya potensial dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada
lingkungan kerja:
dengan waktu yang lama yaitu sekitar 8 jam. Pasien istirahat selama 1 jam
meregangkan tubuhnya pada saat istirahat, dan pada saat pasien pegal pasien
langsung berdiri. Pasien hanya mendapatkan istirahat selama 1 jam saat jam
kerja berlangsung, pada saat istirahat pasien tetap dalam duduk saat pasien.
Karena hal tersebut pasien mengalami nyeri pada punggung bawahnya yang
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 18x/menit
Suhu : 36,0 ºC
Berat Badan : 65 kg
BMI : 22,5
Kategori : Normal
7) Kepala
d. Mulut: normal
8) Leher
9) Thoraks
a) Jantung:
Perkusi:
b) Paru-paru:
10) Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Lembut, nyeri tekan -, massa -, hepar dan lien tidak teraba
pembesaran
Perkusi : Timpanik
Auskultasi : Normal
Pemeriksaan Refleks
Refleks Fisiologis
Kanan Kiri
Biceps + +
Triceps + +
Brachioradialis + +
Patella + +
Refleks Patologis
Kanan Kiri
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
tahun yang lalu setelah bekerja sebagai sebagai karyawan di pabrik kerupuk
kulit sebagai pemotong kulit. Keluhan bertambah parah saat pasien duduk
lama dan memungkuk dan berkurang saat istirahat atau tidur dengan
dikompres oleh handuk dingin. Keluhan belum pernah diobati dengan obat
yang diresepkan oleh dokter dan hanya diobati dengan koyo, dan obat dari
warung untuk nyeri punggung. Teman kerja pasien merasakan hal yang
Tidak dilakukan
Lumbar strain/sprain
3.2.9.1 Langkah 1
sejak 10 tahun yang lalu. Keluhan dirasa hilang timbul, keluhannya muncul setelah
Tn. U selesai bekerja memotong kulit sapi. Keluhan Tn. U memburuk jika Tn. U
melakukan pekerjaan banyak dan mendapat waktu istirahat yang kurang karena
pekerjaannya. Keluhan pasien belum pernah diobati dengan resep dokter ataupun
pergi ke puskesmas, pasien hanya membeli obat warung seperti koyo dan obat
pereda nyeri. Keluhan pasien membaik ketika memakai koyo, memakan obat
pereda nyeri, tidur dengan meluruskan badannya dan juga mengkompres dengan air
bagian bawah.
Faktor risiko terjadinya LBP miogenik pada Tn.U yaitu karena melakukan
pekerjaan dengan posisi yang tidak ergonomis dalam waktu yang lama dengan
64
waktu istirahat hanya 1 jam dari 9 jam total waktu kerja, tempat duduk pasien
hanyalah potongan kayu jati yang tinggi dan tidak memiliki sandaran, dan tidak ada
meja pemotong sehingga pasien memotong kulit di ubin sehingga beresiko untuk
tahun, dimulai dari hari senin hingga hari jumat, pasien mulai masuk pukul 08.00
dan pulang pukul 16.00, waktu istirahat berlangsung selama 1 jam yaitu dari pukul
12.00-13.00 WIB yang diisi oleh makan, minum beribadah dan lain-lain. Pekerjaan
perharinya dan dilakukan selama 5 hari dalam seminggu. Pasien berdiri dari kursi
3.2.9.2 Langkah 2
Dasarnya Pajanan:
Ergonomi : bekerja dalam posisi duduk yang tidak ergonomis dalam waktu
yang lama
3.2.9.3 Langkah 3
65
Dasarnya:
Nyeri punggung bawah atau low back pain merupakan nyeri atau
margin) dan di atas lipat bokong bawah (gluteal inferior fold) dengan atau
tanpa penjalaran pada tungkai. Low back pain disebabkan oleh muscle strain,
ligament sprain atau herniasi nucleus pulpusus. Low back pain sering terjadi
pada usia pekerja 20 sampai 55 tahun, paling sering terjadi akibat pekerjaan,
sering terjadi karen faktor mechanical sprain dan strain, pada usia 30-44 tahun
76,3% pada laki-laki, dan wanita 73,3%. Faktor risiko low back pain bisa dari
faktor pekerjaan, faktor usia dan riwayat penyakit. Faktor pekerjaan yaitu
pulling, carrying, pushing, heavy lifting, twisting, bending, and non neutral
yang menyebabkan muscle sprain, dan terjadi robekan pada ligamen sehingga
pada low back pain bisa berupa nyeri yang menjalar, nyeri yang terlokalisir,
kekakuan otot, gangguan urinasi, gangguan defekasi, dan rentang gerak yang
terbatas. Low back pain saat berkerja bisa dengan melakukan peregangan
setelah
66
Hasil uji Rank Spearman antara beban kerja dengan keluhan Low Back
Pain (LBP) menunjukkan p-value = 0,000 dimana nilai p ≤ 0,05, yang artinya
ada hubungan antara beban kerja dengan keluhan Low Back Pain (LBP).
3.2.9.4 Langkah 4
Cukup
Dasarnya :
Masa kerja atau durasi kerja : pasien sudah bekerja sebagai karyawan di bagian
pemotong kulit sudah selama 6 tahun. Waktu bekerja pasien dalam sehari
adalah ± 9 jam selama 5 hari dalam seminggu. Selama bekerja pasien duduk dan
posisi kursi yang tinggi dan tidak ada meja. Pasien duduk dengan posisi
membungkuk dan tidak berubah dalam waktu yang lama saat melakukan
pemotongan kulit, hal tersebut merupakan faktor resiko terjadinya low back
pain.
3.2.9.5 Langkah 5
Faktor individu:
pada ototnya. Saat merasakan nyeri punggung bawah pasien tidak segera
3.2.9.6 Langkah 6
Apakah pasien terpajan bahaya potensial yang sama seperti di langkah 3 di luar
tempat kerja?
Tidak terdapat bahaya potensial di luar tempat kerja, karena pasien tidak memiliki
3.2.9.7 Langkah 7
Dasarnya:
Diagnosis klinis pada pasien merupakan penyakit akibat kerja, karena jumlah
pajanan yang cukup besar dengan jangka waktu yang lama yaitu 10 tahun dan
keluhan pasien dirasakan setelah masuk kerja, sebelum kerja pasien tidak pernah
disembuhkan.
3.2.11 Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
68
Sekunder:
Farmakologi :
Pemberian obat anti
nueri setiap timbul
pegal atau nyeri,
merujuk ke dokter
spesialis saraf jika
nyerinya mulai
menjalar disertai baal
dan kesemutan .
Non-farmakologi :
diberikan ice pack
selama 15 menit tiap
1-2 jam
Tersier:
69
Menggunakan korset
bila gejala memburuk
Usia : 56 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
3.5.2 Anamnesis
Keluhan nyeri lutut kanan sejak 2 tahun yang lalu atau setelah 5 tahun
bekerja sehari penuh, nyeri dirasakan hilang timbul ketika satu kaki
yang lain berganti. Skor nyeri menurut pasien adalah 6 dan rasa sakit
3. Riwayat Pengobataan
Makan : 3x sehari
Minum : jarang
setelah lama duduk pada saat bekerja dan mengaku sulit melipat kaki
sebelah kiri dan juga merasa nyeri di kepala bagian belakang lalu ada
1. Jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali bekerja sampai sekarang,
sudah di goreng dan diberi bumbu dan disimpan ditengah ruangan lalu
dengan duduk diatas lantai dengan dua kaki yang di fleksikan kearah kanan.
sampai jam 5 sore, dilakukan dari senin sampai dengan sabtu selama lima
tahun.
dan dengan posisi yang tidak ergonomis seperti duduknya tidak tegap dan
tangan melakukan pekerjaan repetitif terus menerus dan berkontak dengan api.
3. Bahaya potensial dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada
lingkungan kerja:
lama yaitu sekitar 10 jam, pasien jarang meregangkan tubuhnya pada saat
sebelum bekerja, pasien hanya mendapatkan istirahat selama 1 jam saat jam
kerja berlangsung, pada saat istirahat pun pasien masih dalam keadaan duduk
saat pasien. Dikarenakan hal tersebut pasien mengalami nyeri pada lutut dan
Nadi : 64x/menit
Pernapasan : 19x/menit
Suhu : 365,8 ºC
Berat Badan : 75 kg
BMI : 27,8
Kategori : overweight
74
1) Kepala
d) Mata: simetris, anemis (-/-), ikterik (-/-), reflex pupil (+/+), pupil
bulat, isokor
g) Mulut: normal
2) Leher
3) Thoraks
h) Jantung:
interklavikularis.
Perkusi:
i) Paru-paru:
4) Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Lembut, nyeri tekan -, massa -, hepar dan lien tidak teraba
pembesaran
Perkusi : Timpanik
Auskultasi : Normal
Pemeriksaan Refleks
Refleks Fisiologis
Kanan Kiri
Biceps + +
Triceps + +
Brachioradialis + +
Patella + +
Refleks Patologis
Kanan Kiri
Babinski - -
Chaddock - -
76
Oppenheim - -
Gordon - -
kanan yang dirasakan hilang timbul, diikuti dengan nyeri kepala belakang
dan terdapat tahanan pada bagian paha sebelah kiri. Keluhan dirasakan
Keluhan bertambah parah saat pasien duduk lama atau mau diregangkan
untuk istirahat. Keluhan tidak pernah diobati ke dokter atau beli ke warung.
Rekan kerja pasien di bagian yang sama merasakan hal yang sama dengan
pasien.
Tidak dilakukan
Osteoathritis
Inflammatory Osteoathritis
Arthrocentesis
Rheumatoid Athritis
3.5.8.1 Langkah 1
Ny. A berumur 56tahun mengeluhkan nyeri lutut kanan yang dirasakan hilang
timbul, diikuti dengan nyeri kepala belakang dan terdapat tahanan pada bagian paha
di pabrik kerupuk kulit. Keluhan bertambah parah saat pasien duduk lama atau mau
diregangkan untuk istirahat. Keluhan tidak pernah diobati ke dokter atau beli ke
78
warung. Rekan kerja pasien di bagian yang sama merasakan hal yang sama dengan
pasien.
pekerjaan dengan posisi yang tidak ergonomis dalam waktu yang lama dengan
waktu istirahat hanya 1 jam dari 10 jam total waktu kerja, tempat duduk pasien
hanyalah lantai dingin yang tidak beralas. Pekerjaan tersebut sudah dilakukan
pasien selama 5 tahun, dimulai dari hari senin hingga hari sabtu, pasien mulai
masuk pukul 07.00 dan pulang pukul 17.00, waktu istirahat berlangsung selama 1
jam yaitu dari pukul 12.00-13.00 WIB yang diisi oleh makan, minum beribadah dan
3.5.8.2 Langkah 2
Dasarnya Pajanan:
Fisik : suhu di ruangan dingin dengan posisi pasien yang duduk diatas lantai
3.5.8.3 Langkah 3
Jelaskan Evidenced Based (landasan secara teoritis) pajanan dengan penyakit yang
Dasarnya:
dijumpai khusus pada orang lanjut usia atau sering disebut penyakit degeneratif.
orang dewasa yang berusia di atas 60 tahun menderita osteoarthritis Dari aspek
antara orang yang memiliki usia lebih dari 50 tahun. Hal ini adalah karena terjadi
perubahan yang berkait dengan usia pada kolagen dan proteoglikan yang
menurunkan ketegangan dari tulang rawan sendi dan juga karena pasokan nutrisi
karena pinggul wanita lebih luas dan lebih memberikan tekanan jangka panjang
pada lutut mereka. Selain itu, faktor sosial seperti pekerjaan yang dilakukan
osteoarthritis. Hal ini adalah karena terjadinya cedera dan meningkatkan tekanan
80
pada sendi tertentu. Gaya hidup juga mempengaruhi kehidupan seseorang yang
badan dapat meningkatkan tekanan pada bagian sendi, terutamanya pada bagian
lutut dan pinggul. Diet yang sehat diperlukan untuk mengurangi berat badan. Pola
aktifitas fisik dikenal sebagai faktor risiko untuk banyak penyakit pada populasi
manula dan peningkatan aktifitas fisik pada pasien osteoarthritis akan menurunkan
tergantung pada sendi yang terkena dan seberapa parah sendinya berpengaruh.
Namun, gejala yang paling umum adalah kekakuan, terutamanya terjadi pada pagi
hari atau setelah istirahat, dan nyeri. Sendi yang sering terkena adalah punggung
bawah, pinggul, lutut, dan kaki. Ketika terkena di daerah sendi tersebut akan
dan mengangkat suatu beban. Bagian lain yang sering terkena juga adalah leher dan
jari, termasuk pangkal ibu jari. Ketika bagian jari dan sendi tangan terkena,
Keluhan yang dapat dijumpai pada pasien osteoarthritis biasanya nyeri sendi,
Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat.
Beberapa gerakan yang tertentu terkdang dapat menimbulkan rasa nyeri yang
melebihi gerakan lain. Perubahan ini dapat ditemukan meski osteoarthritis masih
tergolong diniRasa kaku pada sendi dapat timbul setelah pasien berdiam diri atau
81
setelah tidak melakukan banyak gerakan, seperti duduk di kursi atau duduk di
mobil dalam waktu yang cukup lama, bahkan setiap bangun tidur pada pagi hari
Krepitasi atau rasa gemeratak yang timbul pada sendi yang sakit. Gejala ini umum
dijumpai pada pasien osteoarthritis lutut. Pada awalnya hanya berupa perasaan
akan adanya sesuatu yang patah atau remuk oleh pasien atau dokter yang
hingga jarak tertentu Tanda-tanda adanya peradangan pada sendi (nyeri tekan,
gangguan gerak, rasa hangat yang merata, dan warna kemerahan) dapat dijumpai
menonjol dan timbul pada perkembangan penyakit yang lebih jauh. Gejala ini
3.5.8.4 Langkah 4
Cukup
Dasarnya :
Masa kerja atau durasi kerja : pasien sudah bekerja sebagai karyawan di bagian
menjahit sudah selama 5 tahun. Waktu bekerja pasien dalam sehari adalah ± 10
jam selama 6 hari dalam seminggu. Selama bekerja pasien duduk dan posisi
duduknya tidak berubah dalam waktu yang lama saat mengemas makanan, hal
3.5.8.5 Langkah 5
82
Apa faktor individu yang berpengaruh terhadap timbulnya diagnosis klinis, bila ada
sebutkan!
Faktor individu:
kekakuan pada osendinya. Saat merasakan nyeri pada bagian lutut kanan tidak
3.5.8.6 Langkah 6
Apakah pasien terpajan bahaya potensial yang sama seperti di langkah 3 di luar
tempat kerja?
Tidak terdapat bahaya potensial di luar tempat kerja, karena pasien tidak memiliki
3.5.8.7 Langkah 7
Dasarnya:
Diagnosis klinis pada pasien merupakan penyakit akibat kerja, karena jumlah
pajanan yang cukup besar dengan jangka waktu yang cukup lama yaitu 2 tahun dan
keluhannya pun baru dirasakan setelah masuk kerja, sebelum kerja pasien tidak
Kesehatan baik
3.5.10 Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Sekunder:
Pemberian Ibuprofen
400 mg setiap timbul
pegal atau nyeri.
Non-farmakologi :
diberikan ice pack
selama 15 menit tiap
1-2 jam
4.1.Simpulan
4.2.Rekomendasi
Berdasarkan asil pengamatan yang tela dilakukan, maka saran yang dapat
85
86
tangan, masker, serta kursi dan meja untuk memotong kulit yang
ergonomis.
pekerja.
setela bekerja.
minggu sekali.
LAMPIRAN
Brief Survey
1. Pemotongan
87
88
2. Penggorengan
3. Pengemasan
89