Anda di halaman 1dari 81

PEDOMAN UMUM PENGERJAAN SOAL KOMPETISI KIMIA NASIONAL UNAIR 2016

1. Berdoalah sebelum memulai mengerjakan soal kompetisi ini.


2. Tulislah data peserta pada lembar jawaban di tempat yang telah tersedia dengan menggunakan
pensil 2B, sesuai petunjuk panitia.
3. Lembar jawaban tidak boleh rusak, kotor, basah, terlipat, atau sobek.
4. Sebelum mengerjakan soal, telitilah terlebih dahulu jumlah dan nomor
halaman yang terdapat pada naskah soal. Soal terdiri dari 100 pertanyaan dengan 25 soal Low Level,
25 soal Intermediate Level, 25 soal Advanced Level, dan 25 Soal Expert Level. Jumlah halaman soal
40 halaman
5. Apabila terdapat kerusakan atau kekurangan pada lembar jawaban atau naskah soal, segeralah
melapor kepada panitia.
6. Waktu pengerjaan soal disediakan selama 120 menit.
7. Anda diperkenankan menggunakan kalkulator namun tidak diperkanankan mengeluarkan catatan
apapun. Tabel periodik telah disediakan pada naskah soal.
8. Naskah soal terdiri dari soal berbahasa Indonesia dan soal berbahasa Inggris, dengan bobot
penilaian:
a. Low Level b. Intermediate Level
 BENAR = +1  BENAR = +4
 SALAH = -1  SALAH = -1
 KOSONG =0  KOSONG =0

c. Advance Level d. Expert Level


 BENAR = +5  BENAR = +6
 SALAH = -2  SALAH = -5
 KOSONG = -1  KOSONG =0
9. Jagalah ketenangan agar tidak mengganggu peserta lainnya.
10. Dilarang melakukan kecurangan dalam bentuk apapun. Kecurangan dapat mengakibatkan
diskualifikasi peserta.
11. Dilarang meninggalkan ruangan selama waktu pengerjaan soal berlangsung.
12. Setelah batas waktu pengerjaan berakhir, peserta dilarang meninggalkan ruangan sebelum panitia
mengambil seluruh lembar jawaban peserta.

“Creative Chemist for Sustainable Environment”


Konstanta Dan Persamaan Berguna

Konstanta Avogadro (NA) = 6,0221 x 1023 mol-1

Konstanta Gas Universal (R) = 0,082 L atm mol-1 K-1 = 8,314 J mol-1 K-1

Konstanta Faraday (F) = 96485 C mol-1

Tekanan Standar (Po) = 1 bar = 105 Pa

Tekanan Atmosfer = 1 atm = 1,013 bar

Tetapan Planck (h) = 6,626 x 10-34 J s

Tetapan Rydberg (R) = 1,097 x 107 m-1

Tetapan Boltzmann (k) = 1,38 x 10-23 J K-1

Kecepatan Cahaya Pada Ruang Vakum (c) = 3,0 x 108 m s-1

Tetapan Kesetimbangan Ionisasi Air (Kw) 25oC = 1,0 x 10-14

Konstanta Penurunan Titik Beku Air (KfAir) 25oC = 1,86 oC m-1

Konstanta Kenaikan Titik Didih Air (KbAir) 25oC = 0,52 oC m-1

Persamaan Gas Ideal PV = nRT

Persamaan Gas Van Der Walls (𝑃 + ) (𝑉 − 𝑛𝑏) = 𝑛𝑅𝑇

Energi Gibbs pada Suhu Konstan ΔG = ΔH – TΔS

Hubungan Tetapan Kesetimbangan dan Energi Gibbs ΔG = -RT ln K

Hubungan Potensial Sel dan Energi Gibbs ΔGo = - nFEo

Persamaan Arrhenius Ea = k A-Ea/RT

Hukum Fick

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 2


TABEL PERIODIK

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 3


LOW LEVEL

1. Air hujan biasanya bersifat sedikit asam karena mengandung gas karbon dioksida dan gas sulfur
dioksida yang terlarut. Karbon dioksida dan sulfur dioksida yang larut dalam air membuat larutan
bersifat asam:

SO2(aq) + H2O(l) → H+ (aq) + HSO3- (aq) Ka1 = Ka1=1,7 x 10-2

Dilain pihak, hujan asam merupakan masalah utama hampir di seluruh bagian permukaan bumi. .
Hujan asam mengandung sejumlah asam kuat seperti H2SO4 dan HNO3. Asam asam ini terutama
dihasilkan dari pembakaran bahan fossil (batubara, minyak bumi dan gas alam) yang mengandung
sulfur. Pembakaran tersebut menghasilkan sulfur dioksida yang selanjutnya bereaksi dengan oksigen
di atmosfir membentuk sulfur trioksida. Sulfur trioksida larut dalam air dan membentuk asam sulfat:
Akibatnya keasaman air hujan meningkat , yang akan merusak pepohonan, kehidupan air korosi
terhadap logam dan mengikis batuan atau bangunan. Reaksi ersebut termasuk dalam teori ...
a. Bronsted lowry d. Pauling
b. Lewis e. Hund
c. Arrhenius

2. Atom klorin memiliki isotop stabil 35Cl dan 37Cl dalam perbandingan 3 : 1.
1) Ar klorin adalah 35,5
2) Persentase 37Cl adalah 25%
3) Dalam 1.000 molekul Cl2 alamiah terdapat 1.500 butir atom 35Cl
4) Senyawa Cl dengan Ca memiliki rumus CaCl2
Berdasarkan data diatas, pernyataan yang benar adalah ...
a. 1,2,3 d. 4
b. 1 dan 3 e. Semua benar
c. 2 dan 4

3. What is the molarity of sodium ions in a solution prepared by diluting 150. mL of 0.450 M
Na2SO4 to 0,25 L . . .
a. 0.370 d. 0.270
b. 0.530 e. 0.994
c. 0.435

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 4


4. Hitung Molaritas K+ dalam larutan yang mengandung 63,3 ppm K3Fe(CN)6 (329,2 g/mol ) . . .
a. 6,77 x 10-4 mol K+/ L d. 5,77 x 10-4 mol K+/ L
b. 4,77 x 10-4 mol K+/ L e. 8,77 x 10-4 mol K+/ L
c. 3,77 x 10-4 mol K+/ L

5. Muatan formal merupakan muatan elektrostatik pada sebuah atom dalam sebuah molekul. Maka
besarnya muatan formal ketiga atom oksigen pada molekul HNO3 adalah ...
1

2
a. Atom O nomor 1 = 0, nomor 2 = 0, nomor 3 = –1
b. Atom O nomor 1 = 0, nomor 2 = 0, nomor 3 = 0
c. Atom O nomor 1 = 1, nomor 2 = 1, nomor 3 = 0
d. Atom O nomor 1 = 2, nomor 2 = 1, nomor 3 = 2
e. Atom O nomor 1 = 2, nomor 2 = 2, nomor 3 = 1

6. Amyrins are found in various plants and plant materials such as leaves, bark, wood, and resins.
This material has to be pre-treated prior to isolation of the target compounds. First, the plant material
is usually dried, then ground into a power and sieved. Second, extractions are carried out with
dichloromethane, chloroformo, n-hexane, and methanol. The samples can be subjected to alkaline
hydrolysis, derivatization and separation by thin layer chromatography, and the resulting material
can be directly subjected to analysis. Gas chromatography (CG) and high performance thin layer
chromatography (HPTLC) techniques are the most commonly employed methods to quantitate -, -
amyrin in plants.
Overview of structure

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 5


Determine account of isoprene unit from -amyrin above ...
a. 3 d. 2
b. 6 e. 4
c. 9

7. Arus listrik dialirkan melalui CuSO4 sehingga dihasilkan 3,175 gram logam Cu. Bila jumlah
arus listrik yang sama digunakan untuk elektrolisis larutan NaCl , maka akan dihasilkan Cl2 pada
keadaan STP sebanyak …
( Ar Cu = 63,5 dan Ar Cl = 35,5 )
a. 1,12 liter d. 11,2 liter
b. 2,24 liter e. 22,4 liter
c. 5,60 liter

8. Seorang peneliti menyimpan sebuah radioisotop orde satu seberat 7 nm. Lalu, selang beberapa
lama ia menimbang ulang dan mendapatkan hasil seberat 11,905 x 10-7ng. Jika waktu paruh
radioisotop tersebut diketahui sebesar 0.1778 minggu maka tentukan berapa lama waktu yang
digunakan oleh radioisotop itu untuk meluruh ...
a. 1 minggu d. 4 minggu
b. 2 minggu e. 5 minggu
c. 3 minggu

9. Bila kristal padat Natrium Silika (Na 2O3.SiO2), dipanaskan maka akan terjadi reaksi penguraian
dan menghasilkan silica (II) oksida yang berwarna putih dan gas Na 2O3 sesuai reaksi berikut ini:

Na2O3.SiO2 (l) → SiO2 (s) + Na2O3 (g) ∆Hr= +814,422 kJ/mol

Reaksi penguraian tersebut dikenal sebagai reaksi letusan volkano, karena reaksi penguraiannya
berpijar memancarkan bunga api. Proses penguraian Na2O3.SiO2 (254,27 g/mol) mulai terjadi pada
temperatur 180 oC dan berlangsung terus dengan sendirinya pada temperatur 225°C. Reaksi tersebut
tergolong dalam reaksi ...
a. Eksoterm
b. Endoterm
c. Eksoterm dan endoterm
d. Semua benar
e. Tidak ada jawaban yang benar

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 6


10. Diberikan beberapa asam okso sebagai berikut
HAsO3 HPO3 HNO3
Urutan kekuatan asam dari asam okso berikut yang paling besar hingga terkecil jika dilarutkan dalam
air adalah
a. HAsO3 > HPO3 > HNO3
b. HNO3 > HAsO3 > HPO3
c. HPO3 > HNO3 > HAsO3
d. HAsO3 > HNO3 > HPO3
e. HNO3 > HPO3 > HAsO3

11. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon CxHy menghasilkan 14,67 g CO2 dan 9 gr H2O.
Tentukan rumus molekul dari senyawa hidrokarbon tersebut jika diketahui Mr zat = 30 (Ar H = 1
dan Ar C = 12 dan Ar O = 16) . . .
a. C2H6 d. CH2
b. CH4 e. C2H4
c. C3H8

12. Given data and reaction of electrolysis prosses

Fe(s) + Cu2+ (aq) Fe2+ (aq) + Cu(s)

Where [Cu2+] = 0,3 M and [Fe2+] = 0,1 M


E˚1/2 Cu2+ = 0,34
E˚1/2 Fe2+ = -0,44
Calculate the cell potencial for the reaction above . .
a. 0.439 volt d. 0.684 volt
b. 0.544 volt e. 0.794 volt
c. 0.311 volt

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 7


13. Rumus struktur dari o-toluidin adalah…
a. c. e.

b. d.

14. Shikon adalah zat pewana merah yang ditemukan pada akar tanaman Lithospermum erithorhizon
yang tumbuh di asia. Ekstrak akarnya telah digunkan sebagai obat saleb yang menyembuhkan luka.

Berapa banyak stereoisomer dari shikon yang mungkin adalah ...


a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3

15. Tentukan perubahan entropi suatu gas Argon pada temperatur 25 oC dan tekanan 1 atm dalam
wadah dengan volume 500 cm3 yang dimampatkan hingga 50 cm3 dan didinginkan sampai -25oC ...
a. - 0,437 J K-1 d. 1,342 J K-1
b. - 0,869 J K-1 e. - 0,276 JK-1
c. 1,456 J K-1

16. Garam rangkap adalah garam yang dalam kisi kristalnya mengandung dua kation yang berbeda
dengan proporsi tertentu. Garam rangkap biasanya lebih mudah membentuk kristal besar
dibandingkan dengan garam garam tunggal penyusunnya. Contoh kristal garam rangkap adalah
ammonum besi(II) sulfat, (NH4)2Cu(SO4)2.6H2O, (NH4)2Fe(SO4)2·6H2O, Ammonium
(NH4)2Co(SO4)2.6H2O, dan (NH4)2Ni2(SO4)4.6H2O. Garam rangkap tersebut dilarutkan dalam air dan
dibuat larutan yang konsentrasinya masing masing 0,1M. Senyawa yang mempunyai daya hantar

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 8


listriknya paling besar adalah ...
a. (NH4)2SO4 d. (NH4)2(Fe)(SO4)2·6H2O
b. (NH4)2Cu(SO4)2.6H2O, e. (NH4)2Co(SO4)2.6H2O
c. (NH4)2Ni2(SO4)4.6H2O

17. Perhatikan reaksi berikut


Dalam pelarut air
KCl + AgNO3 → AgCl (putih) + KNO3

Dalam pelarut amoniak


AgCl + KNO3 → KCl + AgNO3
Alasan yang tepat untuk menggambarkan kondisi sukar larutnya AgCl dalam pelarut air adalah ...
a. Karakteristik kovalen yang begitu besar dari AgCl
b. Perbedaan jari-jari antara AgCl dengan air
c. Polaritas yang besar pada air dengan AgCl
d. Keletronegatifan yang kecil dari AgCl
e. Tidak ada jawaban yang benar

18. Sebanyak 3 gram urea (Mr = 60 ) dilarutkan ke dalam 200 gram air , kemudian dicampurkan
dengan 5,85 gram NaCl (Mr = 58,5 ) dalam 300 gram air. Jika Kb air = 0,52 ͦ C / molal , maka larutan
tersebut akan mendidih pada suhu …
a. 0,260 ͦ C d. 100,156 ͦ C
b. 0,520 ͦ C e. 100,520 ͦ C
c. 100,26 ͦ C

19. Which of numbered carbons in nicotine is chiral (stereogenic) ...


4
5

2 CH3
N
3
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 9


e. 5

20. Suatu eksperimen dibuat untuk mengukur laju hidrolisis metil etanoat :

CH3CO2CH3 + H2O → CH3CO2H + CH3OH

Hidrolisis ditemukan berjalan lambat dalam larutan akua netral tetapi reaksi ini mencapai laju yang
terukur bila larutan ini diasamkan dengan asam hidroklorida.
Fungsi asam hidroklorida dan sistem campuran ini adalah
a. Menaikkan laju reaksi dengan aksi katalitik
b. Untuk meyakinkan bahwa reaksi ini berjalan setimbang
c. Untuk menjaga pH konstan selama reaksi
d. Untuk menekan ionisasi dari terbentuknya asam etanoat
e. Untuk melarutkan metil etanoat

21. Amalgam merupakan campuran logam, sudah digunakan sejak 150 tahun yang lalu oleh
kedokteran gigi sebagai penambal gigi berlubang dan sampai sekarang amalgam masih digunakan
oleh dokter gigi karena merupakan bahan tambalan yang kuat dan tahan lama. Namun resiko utama
amalgam adalah pelepasan uap merkuri yang mungkin terjadi selama penggunaannya di rongga
mulut. Penggunaan amalgam ini memicu munculnya bakteri resisten terhadap merkuri dimana
bakteri mampu untuk mereduksi ion Hg2+ menjadi Hg0 oleh enzim merkuri reduktase, yang
sebelumnya bersifat toksik menjadi kurang toksik. Amalgam sendiri pada laboratorium dapat
digunakan untuk menguji adanya ion Hg, yang dibantu dengan kawat Cu dan HCl. Warna yang
terbentuk dari hasil uji tersebut adalah...
a. Nila d. Putih
b. Perak metalik e. Coklat kekuningan
c. Kuning keemasan

22. The following solutions would the addition of an equal volume of 0.5 M NaOH cause a decrease
in the pH is H2O, and 0.5 M HCl what the reason that appropriate with the answer?
a. NaOH is a strong Base and H2O is a weak acid, and HCl is strong acid and sam molarity, so if
one of the solutions reacted with NaOH can make a decrease pH.
b. NaOH is strong base , H2O and HCL is strong acid so if reacted , dilutting process happens and
make a decrease pH, from pH 13+log 5 be a pH 7.
c. pH NaOH is 13 + log 5 and if reacted with a strong acid HCl 0,5 M, make a pH be neutral, as
same as if reacted a neutral solutions like H2O make a neutral pH, and the dissolving process will

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 10


be happen.
d. strong base NaOH reacted wih H2O can be a dilutting process that make a decrease pH, and if
strong base reacted with the same strong acid and molarity, can be hydrolisis process and make a
decrease pH.
e. NaOH reacted with strong acid H2O can make a pH will be hydrolisis, and if strong base
reacted with a strong acid HCl can make a disolving process, that make decrease pH.

23. Pasangan senyawa berikut ini berisomer fungsional, kecuali ...


a. CH3CH2OH dan CH3OCH3
b. CH3CH2CO2H dan CH3CO2CH3
c. CH3CH2CO2CH3 dan CH3COOCH2CH3
d. CH3CH2COCH3 dan CH3(CH2)2CHO
e. CH3CH(CH3)CH2CHO dan CH3CH(CH3)COCH3

24. Dari kelima unsur dibawah ini yang memiliki energi afinitas paling kecil adalah
a. N d. Sb
b. P e. Bi
c. As

25. Each of the four compounds is basic. For one of the compounds draw a structural formula for the
conjugate acid formed with H+. Account for the observation that all of these compound is more basic
than ammonia

a. These compound is less basic than NH3 because the carbon containing groups are better electron
donors than hydrogen. This inductive effect causes the lone pairs on the nitrogen to be donated to H+
more readily
b. These compound is more basic than NH3 because the carbon containing groups are better
electron donors than hydrogen. This inductive effect causes the lone pairs on the nitrogen to be
donated to H+ less readily
c. These compound is more acid than NH3 because the carbon containing groups are better
electron donors than hydrogen. This inductive effect causes the lone pairs on the nitrogen to be
donated to H+ less readily

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 11


d. These compound is more basic than NH3 because the carbon containing groups are better
electron donors than hydrogen. This inductive effect causes the lone pairs on the nitrogen to be
donated to H+ more readily
e. No best answer can be choosen

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 12


INTERMEDIATE LEVEL

26. Senyawa koordinasi [Cu(NH 3)6]2+ memiliki hibridisasi molekul dan nilai CFSE (Crystal Field
Splitting Energy) sebesar …
a. Tetrahedral, -6 Dq + 4 Dq + 4p d. Oktahedral, 0
b. Tetrahedral, 0 e. Bujur sangkar, -6 Dq + 4 Dq + 4p
c. Oktahedral, -6 Dq + 4 Dq + 4p

Perhatikan reaksi berikut (reaksi dilarutkan dalam HF)

....... 1

........... 2

27. Salah satu penyebab reaksi tersebut dapat berjalan dan sifat HClO4 dalam pelarut HF adalah ...
a. Keasaman HF mengakibatkan banyak senyawa terprotonasi, sehingga asam-asam yang biasanya
kuat dalam dalam air akan menjadi basa dalam HF, sifat HClO4 adalah basa
b. Keasaman HF mengakibatkan banyak senyawa terprotonasi, sehingga asam-asam yang biasanya
kuat dalam dalam air akan menjadi basa dalam HF, sifat HClO4 adalah asam
c. Keasaman HF mengakibatkan banyak senyawa terprotonasi, sehingga asam-asam yang biasanya
kuat dalam dalam air akan menjadi basa dalam HF, sifat HClO4 adalah amfoter
d. Keasaman HF mengakibatkan banyak senyawa terdeprotonasi, sehingga asam-asam yang
biasanya kuat dalam dalam air akan menjadi basa dalam HF, sifat HClO4 adalah basa lemah
e. Semua jawaban benar

28. Sifat pelarut pada reaksi pada nomer satu dan dua adalah ...
a. Asam lewis dan basa lewis d. Basa konjugat dan asam konjugat
b. Basa lewis dan asam lewis e. Semua jawaban benar
c. Asam konjugat dan basa konjugat

29. Suatu larutan mengandung campuran 0,1 M Ag+ dan 0,01 M Pb2+. Ke dalam larutan tersebut
ditambahkan larutan I- (dari KI) sedikit demi sedikit (volume dianggap konstan). Tentukan ion
manakah yang mengendap terlebih dahulu. Pada saat salah satu ion mengendap tentukan harga Ksp
untuk senyawa lain sehingga menyebabkan campuran tersebut dapat dipisahkan . . .
Harga Ksp AgI = dan Ksp PbI2 =

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 13


a. Ion yang mengendap dahulu Ag, Ksp PbI2 =
b. Ion yang mengendap dahulu Pb, Ksp AgI =
c. Ion yang mengendap dahulu Ag, Ksp PbI2 =
d. Ion yang mengendap dahulu Pb, Ksp AgI =
e. Tidak ada jawaban yang benar

30. Dalam analisis kimia secara kualitatif, ketika suatu senyawa ditambah dengan larutan HCl panas
ternyata larut. Setelah itu dialirkan gas H2S terbentuk filtrat. Lalu ditambah HNO3 pekat, NH4Cl dan
larutan NH4OH. Kemudian dipanaskan membentuk endapan putih dan diuji dengan beberapa tetes
morin dalam metanol terbentuk warna yang berflourosensi. Kemungkinan besar kation yang terdapat
dalam senyawa tersebut adalah
a. Hg+ d. Pb2+
b. Al3+ e. Bi2+
c. Zn2+

31. Urutan tingkat kepolaran dari yang besar ke terkecil paling tepat dari senyawa dibawah ini adalah

a. i, ii, iii, iv d. iv, i, ii, iii


b. ii, i, iii, iv e. iv, iii, ii, i
c. iii, i, ii, iv

32. Senyawa berikut merupakan golongan heterosiklik. Diantara senyawa berikut yang mampu
melakukan subtitusi elektrofilik sekaligus nukleofilik adalah ...

Dengan gambar secara berurutan dari kiri ke kanan adalah furan, tiofen, kuinolin, piridin, pirol

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 14


a. Furan dan kuinolin d. Pirol dan furan
b. Kuinolin dan piridin e. Kuinolin dan pirol
c. Pirol dan tiofen

33. Pada suhu 90˚C tekanan uap murni dari 1,2 dimetil benzena adalah 20 kPa. Dicampur dengan 1,3
dimetil benzen tekanan uap murni 18 kPa. Dengan menghitung terlebih dahulu komposisi campuran
kedua senyawa tersebut pada titik didih 90 ˚C (fraksi fasa liquid) dan jika tekanan akhir/total
campuran 19 kPa. Prediksikan besar komposisi uap campuran senyawa tersebut
petunjuk
1,2 dimetil benzena dapat disebut sebagai o-xylena
1,3 dimetil benzena dapat disebut sebagai m-xylena
a. komposisi uap o-xylena > m-xylena d. komposisi uap o-xylena ≤ m-xylena
b. komposisi uap o-xylena < m-xylena e. komposisi uap o-xylena ≠ m-xylena
c. komposisi uap o-xylena = m-xylena

34. Pada tubuh seorang pasien didapatkan data:

Hm + CO ↔ Hm.CO ….(I)
Hm + O2 ↔ HmO2 ……(II)

Tekanan O2 di paru-paru 15 kPa, diotot 2 kPa. Darah mengalir melewati paru-paru dengan kecepatan
maksimal 4 x 10-3 m3s-1. Dalam sel konsentrasi Hb adalah 340 kg m-3 massa molar sebesar 64 kg mol-
1
, pada suhu 25 oC dengan menggunakan hubungan antara konstanta dengan energi gibb standar,
tentukan perbedaan energy gibb standar pada reaksi heme konstanta I dan II jika diketahui
kesetimbangan konstanta K2 lebih besar 698 kali dari K1… kJ/mol

a. 11 d. 16
b. 13 e. 19
c. 15

35. Senyawa natrium tripolyfosfat, Na5P3O10, dihasilkan dari proses pemanasan stoikiometri
dinatriumfosfat, Na2HPO4, dan mononatriumfosfat, NaH2PO4, di bawah kondisi yang terkendali.
Senyawa ini digunakan sebagai aditif dalam detergen untuk mengikat ion Ca 2+ dan Mg2+ dalam air
sadah sehingga dapat mencegah pengendapan garam asam lemak pada pakaian yang dicuci. Hitung
berapa gram Na5P3O10 yang dibutuhkan untuk ditambahkan ke dalam mesin cuci berisi 20 L air

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 15


untuk mengurangi ion Ca2+ dalam air ledeng (0,225 g/L) menjadi 0,02 g/L. Pengaruh pH,
pengendapan Ca(OH)2 dan efek lainnya akibat ion positif lainnya dapat diabaikan. Diketahui

= 1,0 × 10–3; Mr Na5P3O10= 368 dan Ar Ca = 40


a. 37,9 gram d. 34,9 gram
b. 36,9 gram e. 33,9 gram
c. 35,9 gram

36. Hitung energi kisi dari proses pembentukan NaCl ...


Tahapan-tahapan reaksi:
1.Na(s)  Na(g) H1 = 108 kJ mol-1
(energi sublimasi = S)
2. ½Cl2(g)  Cl(g) H2 = 121 kJ mol-1
(½ x entalpi disosiasi Cl2(g) = ½ D)
3. Na(g)  Na+(g) + e H3 = 489 kJ mol-1
(energi ionisasi Na = I)
4. Cl(g) + e  Cl (g)
-
H4 = - 365 kJ mol-1
(afinitas elektron = A)
5. Na+(g) + Cl-(g)  NaCl(s) H5 (energi kisi kristal)

a. -763 kJ mol-1 d. -210 kJ mol-1


b. 410 kJ mol-1 e. 324 kJ mol-1
c. 763 kJ mol-1

37. Seorang peneliti mempunyai zat yang tidak diketahui sebelumnya ingin diuji secara kualitatif.
Lalu ia melakukan percobaan dengan menambahkan sebanyak 1 ml larutan ekstrak soda yang
dinetralkan dengan H2SO4 2 N kemudian ia tuang dengan hati-hati kedalam larutan ini reagen
difenilamin-H2SO4 1%. Dan yang dapati adalah larutan yang berwarna biru tua. Kemudian ia
mengklasifikasikan larutan tersebut tergolong dalam golongan oksidator. Satu persatu ia mencoba
mereaksikan larutan ekstrak soda yang ia buat diawal dengan beberapa reagen. Dan ia menemukan

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 16


jawabannya yaitu menetralkan larutan ekstrak soda dengan HNO2 2 N dan memberi beberapa tetes
AgNO3. Hasil yang ia dapatkan adalah endapan putih.
Untuk membantu peneliti tersebut, kemungkinan terbesar anion yang ia temukan adalah . . .
a. BrO3- d. ClO3-
b. Cl- e. Br-
c. IO3-

38. Dalam ruang 2 l terdapat campuran 4 mol H2, 4 mol I2, dan 8 mol HI. Jika pada suhu tersebut
tetapan kesetimbangan dari reaksi

H2 + I2 ↔ 2HI , harga K adalah 9

Jika harga mol H2 = 3,2 mol dan I2 = 3,2 mol dalam keadaan setimbang maka harga mol HI dalam
keadaan setimbang pula adalah . . .
a. 2,7 mol d. 3,3 mol
b. 9,6 mol e. 7,3 mol
c. 9,5 mol

39. Berikut adalah sebuah reaksi untuk menghasilkan ester dari amida (dalam kondisi basa)

O A O

+B
HN2 OH

CH3O

Jawaban terbaik untuk melengkapi rekasi diatas adalah ...


a. OH, NH3, CH3OH d. OH, NH3, CH3O
b. H2O, NH2, CH3O e. OH, NH2, CH3OH
c. H2O, NH3, CH3OH

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 17


40. Codeine is an opioid pain medication. An opioid is sometimes called a narcotic. Codeine is used
to treat mild to moderately severe pain. Codeine may also be used for purposes not listed in this
medication guide.

Structure of Codein.
Codeine itself is not very soluble in water. Prediction what the proscess that make it can be dissolve
in water ...
a. Protonation d. Reduction
b. Deprotonation e. Dehigrogenation
c. Oksidation

41. Asetanilida adalah senyawa turunan asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai amida
sekunder dimana satu atom hidrogen pada anilin digantikan dengan gugus asetil. Diantara reaksi
berikut merupakan reaksi pembuatan asetanilida yang benar adalah ...
a. Reasi anilin dengan asam tioasetat d. Reaksi anilin dengan aseton
b. Reaksi asam asetat dengan anilin e. Semua jawaban benar
c. Reaksi anilin dengan ketena

42. Hydrogen Economy


Hydrogen is more energy-dense than carbon, by mass. Thus, historically there has been a move
toward fuel with higher hydrogen content: coal → oil→ natural gas → hydrogen. Cost-effective
production and safe storage of hydrogen are two major hurdles to the successful inauguration of a
hydrogen economy. Consider hydrogen in a cylinder of 80 MPa at 25 oC. Using the ideal gas law,
estimate the density of hydrogen in the cylinder in kg/m3 andcalculate the ratio between heat
generated when hydrogen is burned and heat generated when the same weight of carbon is burned.
The difference comes to a large extent from the fact that the most abundant isotope of hydrogen has
no neutron and hydrogen has no inner electron shell. Hf
Use data
o [H2O(l)] = -286 kJ/mol, _Hf
o [CO2(g)] = -394 kJ/mol.

a. the density of hydrogen 54 kg/m3 and the ratio 0,21

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 18


b. the density of hydrogen 64 kg/m3 and the ratio 0,23
c. the density of hydrogen 25 kg/m3 and the ratio 0,25
d. the density of hydrogen 31 kg/m3 and the ratio 0,22
e. the density of hydrogen 50 kg/m3 and the ratio 0,24

43. Negara A adalah negara industri yang banyak menggunakan bahan bakar fosil untuk industrinya
sedangkan negara B masih mengandalkan sektor pertanian untuk membangun negara, maka…
a. Konsentrasi ion hidroksil di atmosfir negara A lebih besar dibandingkan dengan di atmosfir di
negara
b. Air hujan di negara A bisa memerahkan kertas lakmus biru
c. Efek pemanasan global lebih terasa di negara B daripada negara A
d. Di atmosfir negara B dapat terbentuk radikal metil peroksil yang banyak
e. Oksida sulfur banyak dihasilkan dinegara B daripada di negara A

44. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium yaitu mereaksikan antara bromoetana
dengan kalium sianida, senyawa yang terbentuk selanjutnya direaksikan lebih lanjut dalam suasana
basa. Penjelasan yang tepat reaksi tersebut adalah
a. Reaksi antara bromoetana dengan kalium sianida merupakan substitusi nukleofilik yang
membentuk senyawa CH3CH2CN, selanjutnya senyawa yang terbentuk direduksi dalam suasana basa
menghasilkan produk amina yaitu CH3CH2CH2NH2
b. Reaksi antara bromoetana dengan kalium sianida merupakan substitusi elektrofilik yang
membentuk senyawa CH3CH2CN, selanjutnya senyawa yang terbentuk dihidrolisis dalam suasana
basa menghasilkan produk amina yaitu CH3CH2CH2NH2
c. Reaksi antara bromoetana dengan kalium sianida merupakan reaksi reduksi yang membentuk
senyawa CH3=CH, selanjutnya senyawa yang terbentuk direduksi dalam suasana basa menghasilkan
produk alkohol yaitu CH3CH2COOH
d. Reaksi antara bromoetana dengan kalium sianida merupakan substitusi elektrofilik yang
membentuk senyawa CH3CH2CN, selanjutnya senyawa yang terbentuk dihidrolisis dalam suasana
basa menghasilkan produk asam karboksilat yaitu CH3CH2COOH
e. Reaksi antara bromoetana dengan kalium sianida merupakan substitusi nukleofilik yang
membentuk senyawa CH3CH2CN, selanjutnya senyawa yang terbentuk direduksi dalam suasana basa
menghasilkan produk aldehid yaitu CH3CH2CHO

45. Phosphoric acid, H3PO4, ia a triprotic acid. If a solution of 0,1500 M H3PO4 is titrated with
0,1500 M NaOH, estimate the pH at the point at the halfway between the initial point and the first

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 19


equivalent point…
K1= 7,6 x 10-3 ; K2 = 6,2 x 10-8 ; K3 = 4,8 x 10-13
a. 2,12 d. 12,32
b. 7,21 e. 19,53
c. 9,33

46. Consider the solids: body centered cubic (bcc), face-centered cubic (fcc), simple cubic (sc) (or
primitive), contructed of sphres of the same size. When they are arraged in increasing order of the
percentage of free space in a unit cell, which order is correct
a. FCC, BCC, SC d. BCC, FCC, SC
b. SC, FCC, BCC e. SC, BCC, FCC
c. BCC, SC, FCC

47. Sebuah senyawa hidrokarbon yang tidak diketahui namanya akan di uji dengan cara
memanaskannya menggunakan KHSO4. Kemudian, tidak berselang lama muncul bau yang tidak
sedap. Dalam pengujiannya juga menghasilkan panas atau termasuk dalam reaksi eksoterem. Maka
dapat dipastikan bahwa senyawa hidokarbon tersebut adalah
a. Karbohidrat d. Asam lemak
b. Protein e. Asam stearat
c. Gliserol

48. The peroxymonosulfate anion, HSO5-, has ….


a. Five sulfur-oxygen bond and no oxygen-oxygen bonds
b. Four sulfur-oxygen bond and one oxygen-oxygen bonds
c. Three sulfur-oxygen bond and two oxygen-oxygen bonds
d. Two sulfur-oxygen bond and three oxygen-oxygen bonds
e. One sulfur-oxygen bond and four oxygen-oxygen bonds

49. Salah satu sintesis alotropi belerang adalah dengan cara mencampurkan belerang dengan CS 2
tanpa melalui pemanasan. Hal ini dikarenakan belerang dapat dengan mudah larut dalam CS 2 tanpa
perlu suhu tinggi dan hanya memerlukan pengocokan. Setelah disaring, lalu ditaruh di digelas arloji
dan dibiarkan beberapa saat. Lalu muncul muncul kristal cemara berwarna kuning pudar. Menurut
deskripsi sisntesis diatas bentuk alotropi dari belerang manakah yang mungkin?
a. S-rombis c. S-rombis dan S-monoklin
b. S-monoklin d. Tidak seluruhnya

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 20


e. Keseluruhannya benar

50. The Finkelstein reaction occurs when NaI in propanone reacts with a chloroalkane or
bromoalkane. The halogen is directly replaced by I and the reaction only works for primary
halogenoalkanes. Which halogenoalkane would produce compound X

a. (CH3)2CHCH(CH3)CH2CH2Br d. (CH3)2CHCH2CH(CH3)CH2Cl
b. (CH3)2CHCH(CH3)CH2Br e. (CH3)2CH2C(CH3)2CH2Cl
c. (CH3)2CHCH2CH2CH(CH3)Cl

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 21


ADVANCED LEVEL

Perhatikan reaksi berikut

mCPBA

51. Hasil dari reaksi tersebut adalah…

a c e
. . .

b d
. .

52. In which of the following equations is the outcome wrong ...


a.

b.

c.

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 22


d.

e.

53. Sejumlah lelehan garam klorida, masing-masing MgCl2, AlCl3, CaCl2, dan FeCl3 dielektrolisis
dengan kuat arus sebesar 3,00 A. Jumlah endapan (deposit) logam yang manakah akan memerlukan
waktu elektrolisis paling lama adalah . . .
a. 50 g Mg d. 125 g Fe
b. 75 g Al e. Tidak terbentuk endapan logam
c. 100 g Ca

54. Pupuk ZA memiliki kandungan utama senyawa ammonium sulfat. Jika dalam 66 g pupuk ZA
terdapat 13,5 g Nitrogen, kemurnian pupuk tersebut adalah . . .
a. 90,6 % d. 96,4 %
b. 92,8 % e. 98,2 %
c. 94,0 %

55. The second law of thermodynamics states that it is impossible to convert all of the heat, qH,
from a high-temperature reservoir at TH into work. At least, some of the energy, qC, must be
transferred to a low-temperature reservoir at TC. Thus, a heat engine with 100% efficiency is
thermodynamically impossible. When the heat engine is working reversibly, as in a Carnot cycle, the
efficiency will be maximum.
For a heat engine working reversibly between two resevoirs the following relations applies:
qH = w + qc
and

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 23


What should be the temperature of the hot reservoir, TH, of a Carnot heat engine to maintain the
efficiency of the fuel cell calculated in part (f), if the temperature of cold reservoir TC is 40˚C? (If
you do not have the value for the efficiency then use 0.80
a. 1.6 x 103 ˚C d. 0.116 x 104 ˚C
b. 0.1 x 102 ˚C e. 1.16 x 102 ˚C
c. 1 x 103 ˚C

Based on The 26th International Chemistry Olympiad, Oslo, 1994


56. When an ideal, monatomic gas expands reversibly from a volume V1 to a volume V2, a work

is performed on the system by the surroundings. In this equation, w is the work and p is the pressure
of the gas. Determine the performed work when one mole ideal gas expands isothermally from V1 =
1.00 dm3 to V2 = 20.0 dm3 at the temperature T = 300.0 K.
Given: The gas constant R = 8.314 J K-1 mol-1.
a. -7.572 kJ mol-1 d. -7.272 kJ mol-1
b. -7.472 kJ mol-1 e. -7.172 kJ mol-1
c. -7.372 kJ mol-1

57. Where is the use of a curly arrow wrong in the following reaction sequence? Specify by(a)-(d)...

a. Stage (a) b. Stage (b)

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 24


c. Stage (c) e. No answer can be choose
d. Stage (d)

58. Reaksi senyawa dibawah ini yang tidak mungkin terjadi adalah ...
Cl
a.
CH3COCl
AlCl3

N N

b.
HNO3
H2SO4

NO3

c.
NH2-
H2O
N N

NH2

d. H2SO4
80C

N N SO3
H H
OH OH

e.
Cl2
FeCl3

Cl

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 25


59. Senyawa (CH3)2CHCH(CH3)2 apabila dibuat lima konformasi sesuai dengan proyeksi Newman,
manakah yang merupakan konformasi Anti dan konformasi Gauche ...

CH3 CH3 H
H3C H H3C H H3C H

H3C H H CH3 H3C CH3


CH3 CH3 CH3

1 2 3

CH3 CH3
H3C CH3 H CH3

H3C H H3C H
H CH3

4 5

a. 1 = Anti, 2 = Gauche, 3 = Gauche, 4 = Anti, 5 = Gauche


b. 1 = Anti, 2 = Anti, 3 = Gauche, 4 = Anti, 5 = Gauche
c. 1 = Gauche 2 = Anti, 3 = Gauche, 4 = Gauche, 5 = Anti
d. 1 = Gauche, 2 = Gauche, 3 = Anti, 4 = Anti, 5 = Gauche
e. 1 = Anti, 2 = Gauche, 3 = Anti, 4 = Anti, 5 = Gauche

60. Suatu sampel gas sebanyak 10 gram dididihkan dengan NaOH berlebih dan menghasilkan
ammonia yang dilewatkan ke 60 mL 0,90N H2SO4. 10 mL 40N NaOH diperlukan untuk menetralkan
asam sulfat berlebih (bukan dinetralkan oleh NH3). Tentukan persentase amoniak dalam gas sampel
yang dianalisa!
Saat dididihkan reaksi yang terjadi : NH3 + NaOH NH4OH ...1)
Dilewatkan dalam H2SO4 reaksi : 2NH4OH + H2SO4 (NH4)2SO4 +2H2O ...2)
H2SO4 sisa direaksikan dengan NaOH : 2NaOH + H2SO4 Na2SO4 + 2H2O ...3)
a. 1,19% d. 2,38%
b. 11,9% e. 23,8%
c. 7,93%

61. Hitung konsentrasi molar analitik dan kesetimbangan dari spesi solut dalam suatu larutan yang
mengandung 285 mg asam trikloro asetat Cl3CCOOH (163,4 g/mol) dalam 10 ml (asam
mengalami 73 % ionisasi dalam air) . . .
a. 0,127 mol A- /L c. 0,217 mol A- /L
b. 0,365 mol A- /L d. 1,536 mol A- /L

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 26


e. 2,364 mol A- /L

62. Cara paling tepat dalam pembuatan 100 ml 6M HCl dari larutan pekat dengan spesifik gravity
1,18 dan mengandung 37 % (w/w ) HCl (36,5 g/mol ) adalah . . .
a. Encerkan 35 ml HCl pekat sampai 100 ml
b. Encerkan 50 ml HCl pekat sampai 100 ml
c. Encerkan 75 ml HCl pekat sampai 100 ml
d. Encerkan 25 ml HCl pekat sampai 100 ml
e. Encerkan 65 ml HCl pekat sampai 100 ml

63. Sampel seberat 0,4755 g mengandung (NH4)2C2O4 dilarutkan dengan air kemudian
ditambahkan KOH sehingga semua NH4+ berubah menjadi NH3. Selanjutnya NH3 yang dilepaskan
didestilasikan ke dalam 50 ml 0,05035 M H2SO4 , kelebihan H2SO4 kemudian dititrasi balik dengan
0,1214 M NaOH sebanyak 11,13 ml . Hitung % N (14,007 g/mol ) . . .
a. 10,85 % d. 32,11%
b. 8,75 % e. 5,34 %
c. 15,67 %

64. Gas azometana, CH3N=NCH3, pada 300oC terdekomposisi menjadi etana (C2H6), dan nitrogen
(N2). Berdasarkan eksperimen, telah ditentukan bahwa dekomposisi tersebut adalah orde pertama.
Waktu paruh untuk dekomposisi azometana adalah 1,02 detik pada 300°C. Sebanyak 45,0 mg
sampel azometana ditempatkan dalam 300 mL wadah tertutup dan dipanaskan pada 300 oC. Massa
(milligram) azometana yang tersisa setelah 3,0 detik adalah…
a. 4,765 d. 7,908
b. 5,858 e. 8,654
c. 6,767

65. Calculate the enthalpy of adduct formation predicted by Drago’s E, C equation for the reaction
of I2 with diethyl sulfide
Use these data
EA = 1.00 CA = 1.00
EB = 0.339 CB = 7.40
Assume that I2 as acid and diethyl sulfide as base
a. -7.74 c. -6,98
b. -7.00 d. -5,43

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 27


e. -8,90

66. As calculation of enthalpy of adduct formation predicted by Drago’s E, C equation for the
reaction of I2 with diethyl ether above, you can say that
a. The softer sulfur reacts more strongly with the soft I2
b. The harder sulfur reacts more strongly with the soft I2
c. The harder sulfur reacts more strongly with the hard I2
d. The softer sulfur reacts more strongly with the hard I2
e. No best answer can be chosen

67. Hibridisasi dari senyawa koordinasi [CoF6]3- yang paling mungkin dan sifat kemagnetannya jika
dijelaskan dengan menggunakan teori ikatan valensi adalah ...
a. Sp3d diamagnetik d. Sp3d diamagnetic
b. Sp3d2 diamagnetik e. Sp3d paramagnetik
c. Sp3d2 paramagnetik

68. Urutan kabasaan amina yang tersubtitusi gugus alkil NH3 dalam pelarut air adalah ...
Me3N > Me2NH > MeNH2 > NH3
Alasan yang tepat untuk menjelaskan urutan kebasaan tersebut adalah
a. Efek induksi dari gugus metil, sehingga meningkatkan kerapatan elektron saja
b. Efek induksi dari gugus metil, sehingga menurunkan kerapatan elektron dan kebasaan nitrogen
c. Efek ikatan hidogen dari gugus metil, sehingga meningkatkan kerapatan elektron dan kebasaan
nitrogen
d. Efek induksi dari gugus metil, sehingga meningkatkan kerapatan elektron dan kebasaan
nitrogen
e. Tidak ada jawaban yang benar

69. Oraganometallic compound undergo a rich variety of reactions that can sometimes be combined
into useful catalytic cycle.

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 28


CH3 CH3
CH3
benzena H3C CH3 benzena H3C CH3
H3C CH3
A B
H3C Ir CH3 H3C Ir CH3 H3C Ir CH3
Me3P H Me3P H

PMe3

Named of reaction for the best answer to fill blank space (named for A and B) above and to reach
complete that reaction are ...
a. Addition and dissociation d. Reductive elimination and oxidative
b. Addition and reductive elimination addition
c. Dissociation and oxidative addition e. Reductive elimination and dissociation

70. Nama yang paling tepat untuk struktur senyawa logam organik berikut adalah

Ti

a. Bis (ŋ5-siklopentadienil)-dipentahaptosiklopentadienil-titanium
b. (ŋ3-Allil)-trikarbonil-dimonohaptosiklopentadienil titanium
c. (ŋ4-Butadiena)-dihaptosiklopentadienil-dipentahaptosiklopentadienil titanium
d. dimonohaptosiklopentadienil-dipentahaptosiklopentadienil-titanium
e. Bis (ŋ5-siklopentadienil)-tetrakarbonil-titanium

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 29


71. Perhatikan gambar struktur berikut

Berdasarkan struktur asam amio di atas, yang termasuk asam amino dengan rantai R bersifat
nonpolar adalah ....
a. Metionin, treonin, fenilalanin, serin d. Prolin, fenilalanin, isoleusin, metionin
b. Triptofan, tirosin, treonin, prolin e. Serin, fenilalanin, treonin, triptofan
c. Isoleusin, prolin, tirosin, triptofan

72. Akan dilakukan penentuan kadar Br - dalam sebuah larutan. Sebanyak 10 mL sampel ditambah
dengan 20,0 mL AgNO3 0,08 N. Sisa AgNO3 selanjutnya dititrasi dengan larutan KCNS 0.08 N
ternyata diperlukan 9,90 mL. Kadar Br - (Ar = 80) dalam larutan adalah
a. 0.7484% b/v d. 0.2264% b/v
b. 0.2184% b/v e. 0.6464% b/v
c. 0.5654% b/v

73. Sintesis t-butanol dari bahan aseton dapat dilakukan dengan jalan

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 30


a. Mereaksikan metil-bromida dengan logam Mg dalam eter kemudian direaksikan dengan aseton,
diiuti dengan reaksi hidrasi
b. Mereaksikan metil-bromida dengan logam Mg dalam air kemudian direaksikan dengan aseton,
diiuti dengan reaksi oksidasi
c. Mereaksikan metanol dengan logam Mg dalam suasan asam kemudian direaksikan dengan
aseton, diiuti dengan reaksi hidrasi
d. Mereaksikan senyawa metoksi dengan logam Mg dalam suasana basa kemudian direaksikan
dengan aseton, diikuti dengan reaksi reduksi
e. Mereaksikan metil-bromida dengan logam Mg dalam eter kemudian direaksikan dengan aseton,
diiuti dengan reaksi dehidrasi

74. Suatu zat organik yang tidak diketahui gugus fungsinya sedang diuji dengan zat warna merah
muda trifenilmetana membentuk warna ungu kemerahan (violet-purple). Sebelumnya, zat organik
tersebut menghasilkan hasil negatif pada analisis terhadap halogen, nitrogen dan sulfur.
Kemungkinan terbesar zat organik tersebut mengandung senyawa
a. Aldehid d. Alkil
b. Keton e. Benzena
c. Asam karboksilat

Perhatikan tabel berikut


Dalam air laut, sebagian besar zat terlarut adalah anion dan kation. Kation dan anion tersebut berada
pada jumlah yang sama sehingga muatan listriknya tetap netral. Lebih dari 99,7% garam yang
terlarut mengandung 7 jenis ion-ion utama dangan komposisi yang tertera dalam table berikut
Kation Konsentrasi (mol/kg H2O) Anion Konsentrasi (mol/kg H2O)

Na+ 0,4690 Cl- 0,5460

Mg2+ 0,0540 SO43- 0,0280

Ca2+ 0,0150 HCO3- 0,0025

K+ 0,0105 Anion Y- x

Berdasarkan data kandungan air laut tersebut, dan anggaplah kandungan ion-ion di dalamnya hanya
yang tertera pada table diatas, maka
75. Berdasarkan komposisisi air laut tersebut dia atas, dan anion Y- yang berasal dari asam kuat,
bagaimana pH air laut tersebut?
a. Asam karena mengandung anion Y- yang berasal dari asam kuat

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 31


b. Basa karena mengansung anion HCO3- yang berasal dari asam lemah yang mengalami hidrolisis
c. Netral karena memiliki jumlah kation dan anion yang sama
d. Asam karena mengandung anion SO43- yang berasal dari basa lemah yang mengalami hidrolisis
e. Tidak ada jawaban yang benar

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 32


EXPERT LEVEL

76. Upon decomposition of 1.00 g a methane hydrate with a fixed compotition at 25 C and
atmospheric (101.3 kPa) pressure, 205 m of methane is realesed . determine n (not necessarily
integer) in formula of methane hydrate, CH4.nH2O
a. 5,75 d. 5,88
b. 6,99 e. 8,99
c. 3,77

77. Carbon-14 (t1/2 = 5896 years) can be used to determine the age of organic materials that died
between approximately 679 and 67,000 years ago. Explain these observations about nuclei.
a. The difference in radioactivity between a fresh sample of C-14 containing material and a sample
between 679 years and 67,000 years old can’t be used to determine the age of the historical sample.
Samples less than 679 years old produce too little difference from new samples to provide reliable
dates. Samples older than 67,000 years contain too little C-14 to provide sufficient radioactivity
(“counts” measured) to give reliable dates.
b. The difference in radioactivity between a fresh sample of C-14 containing material and a sample
between 679 years and 67,000 years old can be used to determine the age of the historical sample.
Samples less than 679 years old produce too much difference from new samples to provide reliable
dates. Samples older than 67,000 years contain too little C-14 to provide sufficient radioactivity
(“counts” measured) to give reliable dates.
c. The difference in radioactivity between a fresh sample of C-14 containing material and a sample
between 679 years and 67,000 years old can be used to determine the age of the historical sample.
Samples less than 679 years old produce too little difference from new samples to provide reliable
dates. Samples older than 67,000 years contain too little C-14 to provide sufficient radioactivity
(“counts” measured) to give reliable dates.
d. The difference in radioactivity between a fresh sample of C-14 containing material and a sample
between 679 years and 67,000 years old can be used to determine the age of the historical sample.
Samples more than 679 years old produce too little difference from new samples to provide reliable
dates. Samples older than 67,000 years contain too much C-14 to provide sufficient radioactivity
(“counts” measured) to give reliable dates.
e. The difference in radioactivity between a fresh sample of C-14 containing material and a sample
between 679 years and 67,000 years old can’t be used to determine the age of the historical sample.
Samples more than 679 years old produce too little difference from new samples to provide reliable
dates. Samples older than 67,000 years contain too much C-14 to provide sufficient radioactivity

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 33


(“counts” measured) to give reliable dates.

78. Magnesium exists as +2 ions rather than +1 ions in all of its compounds despite the fact that the
second ionization energy of a magnesium atom is more than twice as great as the first ionization
energy. Account for the following statements or observations in terms of atomic-, ionic- or
molecular-level explanations.
a. The Mg2+ ion is smaller and has a higher charge than the Mg+ ion, so the lattice energy that
arises when Mg2+ ions form compounds is much greater than what would be observed if Mg+ ions
formed compounds. The increase in lattice energy more than offsets the larger ionization energy of
the Mg2+ ion
b. The Mg2+ ion is bigger and has a higher charge than the Mg+ ion, so the lattice energy that
arises when Mg2+ ions form compounds is much greater than what would be observed if Mg+ ions
formed compounds. The increase in lattice energy more than offsets the larger ionization energy of
the Mg2+ ion
c. The Mg2+ ion is smaller and has a higher charge than the Mg+ ion, so the lattice energy that
arises when Mg2+ ions form compounds is much weak than what would be observed if Mg+ ions
formed compounds. The increase in lattice energy more than offsets the larger ionization energy of
the Mg2+ ion
d. The Mg2+ ion is smaller and has a higher charge than the Mg+ ion, so the lattice energy that
arises when Mg2+ ions form compounds is much greater than what would be observed if Mg+ ions
formed compounds. The decreasing in lattice energy more than offsets the larger ionization energy of
the Mg2+ ion
e. No best answer could be choosen

79. Berikut adalah beberapa asam benzoat yang tersubtitusi dengan posisi subtituen yang berbeda

Br
Br

Br CO2H CO2H CO2H

i ii iii

Muatan ion negatif ion karboksilat terbagi oleh kedua atom oksigen karboksilat, tetapi muatan ini
tidak dapat langsung berdekatan dengan cincin aromatik. Dengan demikian, jika dilihat dari kuat
keasamannya, urutan yang tepat untuk senyawa diatas dari yang terlemah hingga terkuat adalah ...

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 34


a. i,ii,iii d. iii,i,ii
b. i,iii,ii e. ii,iii,i
c. iii,ii,i

80. Aloe emodin merupakan senyawa bahan alam golongan antrakuinon yang banyak terkandung
pada tanaman lidah buaya, derivat nya dapat digunakan untuk menghambat kerja enzim asetikolin
esterase, sehingga asetilkolin yang disintesis tidak segera terdegradasi, hal ini merupakan salah satu
terapi yang digunakan pada penyakit Alzheimer.
O

OH

OH O OH
Struktur aloe emodin
Derivat aloe emodin yang manakah yang memiliki ikatan enzim asetilkolin esterase yang paling
bagus adalah ...
a.
O

OH

OCH3 O OCH3

b.
O

Cl
N

OH O OH

c.
O

Cl

. OH O OH

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 35


O

OH

O O O

d.

e.
OH
O

O OH
O

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 36


Number 81-83
Retrosina merupakan senyawa nesina yang tersebar luas. Senyawa ini pertma kali diisolasi pada tahu
1909dan disintesis dalam laboratorium pada tahun 1965. Reaksi dalam sintesisnya berantai seperti
gambar dibawah ini
H
CO2C2H5

+ C 2H 5 O 2 C (E)
NHCO2C2H5 CO2C2H5

O
Na C2H5O2C
CO2C2H5
CO2C2H5 CO2C2H2
Michael Dieckmann
C2H5O2C N
N
CO2C2H5 CO2C2H5
B
A

(1) 12 M HCl (- CO2) CO2C2H5 NaBH4-


(2) C2H5OH, HCl
N
CO2C2H5

C D

O
O

(1) H2O, OH-, kalor (1) BrCH2CO2C2H5, Na2CO2


O F
O
(2) HCl (2) HCl
NH2+
Cl- N

E CO2C2H5

HO H CO2H HO H CO2H
+ -
K , OC2H5 H2 , Pt
(R)
(R)
O OH
tekanan N
N
G H

HO H CH2OH
HO H CO2H +
(1) C2H5OH, H
(E)
(1) H2O, OH-, kalor (2) LiAlH4, THF (R)
(E)
(R)
(3) H2O N
(2) H+
N
I retronesina

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 37


81. Kegunaan NaBH4 untuk reaksi diatas adalah ...
a. Zat pereduksi d. Peredusi sekaligus pengoksidasi
b. Zat pengoksidasi e. Tidak ada jawaban yang benar
c. Zat katalis

82. Senyawa berlabel D adalah senyawa dengan struktur ...


a) O

O
N CO2C2H5

N CO2C2H5
e)
b) O
O
CO2C2H5

N CO2C2H5 O

c)
O

C2H5O2C

d)

83. Untuk menghasilkan senyawa G dari senyawa F, proses yang dilalui secra berurutan adalah ...
a. Transesterifikasi, Dieckmann, tranfer d. Tranaesterifikasi, tranfer proton,
proton Dieckman
b. Tranfer proton, transesterifikasi, e. Dieckman, transesterifikasi, transfer
Dieckmann proton
c. Transesterifikasi, transper proton,
Dieckman

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 38


84. A rock sample is to be a assayed for its tin content by an oxidation-reduction titration with I3-(aq).
A 10,00 g sample of the rock is crushed, dissolved in sulfuric acid and passed over a reducing agent
so that all the tin is in the form Sn2+. The Sn2+(aq) is completely oxidized by 34,60 ml of a 0,5560 M
solution of NaI3. The balanced equation for the reaction is (Ar Sn = 118,69) . . .
a. 78,398 % d. 46,603%
b. 56,871% e. 17,487%
c. 22,833%

85. Cyanidin (Cy) adalah pigmen organik alamiah yang terdapat dalam buah blackberry, redberry,
anggur, ceri, dan lain lain. Cyanidin mempunyai warna ungu kemerah-merahan, dan dapat berubah
warna seiring dengan perubahan pH. Dalam larutan, pada pH rendah, cyanidin (Cy) berada sebagai
CyH+ , yang berwarna merah, sedangkan pada pH tinggi berada sebagai Cy yang berwarna ungu.

CyH+ ⇄ Cy + H+
Merah ungu

Jus buah sering diawetkan dengan penambahan sedikit sulfur dioksida yang mengkibatkan terjadinya
reaksi, dan menghasilkan senyawa tambahan yang tidak berwarna. Untuk perubahan warna merah
menjadi tidak berwarna digambarkan dengan reaksi berikut:

CyH+ + SO2 + H2O ⇄ CySO2H2 + H+


Merah tak-berwarna

Bila sulfur dioksida secukupnya ditambahkan ke buffer jus buah pada pH = 3,00 menghasilkan
konsentrasi kesetimbangan, [SO2], 1,0 x 10-2 M, dan intensitas warna merah berkurang sepersepuluh
dari nilai intensitas awalnya.
Hitunglah tetapan kesetimbangan reaksinya …
a. 0,011 d. 0,9
b. 0,09 e. 1
c. 0,5

86. Sebanyak 0,610 g asam benzoat (C6H5COOH),Ka = 6,6 x 10-5, dilarutkan dalam 250 mL air,
kemudian larutan tersebut dititrasi dengan larutan NaOH 0,05 M. Maka molaritas asam benzoat
mula-mula, pH larutan sebelum dititrasi, pH larutan setengah netral, dan pH titik ekivalen secara
berurutan adalah . . .

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 39


a. Molaritas 0,010 M; pH awal 2,940; pH setengah netral 4,180; pH TE 8,163
b. Molaritas 0,010 M; pH awal 3,089; pH setengah netral 4,180; pH TE 8,050
c. Molaritas 0,020 M; pH awal 2,940; pH setengah netral 4,180; pH TE 8,163
d. Molaritas 0,020 M; pH awal 2,940; pH setengah netral 4,180; pH TE 8,050
e. Molaritas 0,020 M; pH awal 3,089; pH setengah netral 4,180; pH TE 8,050

87. Although the hydrogen electrode may be conceptually the simplest electrode and is the basis for
our reference state of electrical potential in electrochemical systems, it is cumbersome to use.
Therefore, several substitutes for it have been devised. One of these alternatives is the quinhydrone
electrode (quinhydrone, Q · QH2, is a complex of quinone, C6H4O2 = Q, and hydroquinone,
C6H4O2H2 = QH2). The electrode half–reaction is Q(aq) + 2H+(aq) + 2 e− → QH2(aq) , E0 sel=+0.6994

Volt.
If the cell Hg |Hg2Cl2(s) |HCl(aq) |Q·QH2 |Au is prepared, and the measured cell potential is +0.190 V,
what is the pH of the HCl solution? Assume that the Debye–Hückel limiting law is applicable. . . .
a. pH = 2 d. pH = 4
b. pH = 5 e. pH = 5
c. pH = 3

88. Andaikan KD (org/cair) untuk suatu zat terlarut tertentu dalam suatu sistem air kloroform adalah
10. Hitunglah presentase zat terlarut yang diekstraksi dari dalam 50 mL air oleh 100 mL kloroform
bila 100 mL kloroform itu dibagi menjadi 5 porsi 20 mL yang digunakan satu setelah yang lain…
a. 80,72 % d. 95,24%
b. 85,98% e. 99,97%
c. 90,72%

89. Cis-isopropene, natural rubber consists almost exlusively, which is produce in the milky latex
of certain plants- most notably the rubber three (Hevea brasiliensis).

Calculate the degree of conversion needed to obtain an average chain legth of 5000…

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 40


a. 0,1975 d. 0,9985
b. 0,8997 e. 0,8763
c. 0,7980

90. Jika diketahui terdapat larutan elektrolit Al2(SO4)3 10-4 M pada suhu 25˚C. Maka harga
koefisien larutan elektrolit rata-ratanya sebesar
a. 0,760 d. 0,761
b. 0.765 e. 0,755
c. 0,775

91. Dengan menggunakan persamaan Vander Wals yaitu

dan persamaan Newton- Rhapson

tentukan harga Vm dari C2H6 pada 300 K, 200 atm dengan harga tetapan
a = 5.5088 dm6 atm mol-2
b = 0.065144 dm3 mol-1
R = 0.08206 dm3 atm mol-1 K-1
Dengan harga x = 0 untuk gas ideal
a. 0.29123 dm3 mol-1 d. 0.29114 dm3 mol-1
b. 0.29113 dm3 mol-1 e. 0.29115 dm3 mol-1
c. 0.29116 dm3 mol-1

92. Dalam hukum Fick menyebutkan bahwa proses difusi sistem gas menempati urutan pertama
dalam hal kecepatan diikuti oleh larutan kemudian padatan. Sistem gas kurang lebih memiliki

konstanta difussi sebesar . Berikut adalah data pada sistem larutan

Dengan menggunakan data tersebut tentukan harga konstanta difusi untuk sistem larutan sehingga
memenuhi hukum Fick (sistem larutan << sistem padatan)
6 6
a. 8,3719362 x 10 d. 7,3796462 x 10
6 6
b. 6,3762362 x 10 e. 8,3990462 x 10
c. 9,0778656 x 106

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 41


93. Penguraian gas N2O5 dalam pelarut CCl4 pada suhu 45˚C berlangsung sesuai reaksi sebagai
berikut (dengan orde 1)
Reaksi T = 45˚C
2 N2O5 (g) 4 NO2 (g) + O2 (g)
CCl4

Data yang teramati saat dilaoratorium tertulis dalam data sebagai berikut

2.33 1.91 1.36 0.72 0.55


mol/dm3
T
0 319 876 1198 2315
(waktu)

Dengan menghitung nilai tetapan k terlebih dahulu maka hitung Ea bila pada 90˚C harga k = 3 kali
harga k pada 45˚C ...
a. 231,1538 J d. 374,6781 J
b. 531,3386 J e. 431,2973 J
c. 247,1763 J

94. Tentukan hasil akhir reaksi (produk c) yang diharapkan jika 1 mol [PtCl4]2- direaksikan berturut-
turut sebagai berikut
[PtCl4]2- + 2 NH3 → a + 2 py → b + 2 Cl- → c
a. trans-PtCl2(NH3)2 d. cis-PtCl2(NH3)py
2+
b. cis-[Ptpy2(NH3)2] e. trans-[PtCl2(NH3)py]2+
c. trans-PtCl2(NH3)py

95. Senyawa kompleks [Co(NH3)6]3+ secara spontan dapat berubah menjadi senyawa lebih stabil
[Co(H2O)6]3+ dengan harga tetapan kesetimbangan sangat besar (Keq = 1025). Pada suhu kamar,
reaksi tersebut berlangsung relatif lama (beberapa hari) untuk mencapai setimbang dan ternyata
konsentrasi Co(NH3)6]3+ sangat rendah. Kesimpulan yang dapat diambil adalah
a. Kompleks [Co(NH3)6]3+ secara kinetika bersifat reaktif karena laju pembentukannya relatif
cepat. Secara termodinamik, kompleks [Co(NH 3)6]3+ bersifat tidak stabil karena secara spontan
berubah menjadi spesies lain yang lebih stabil [Co(H 2O)6]3+
b. Kompleks [Co(NH3)6]3+ secara kinetika bersifat inert (lembam) karena laju pembentukannya
relatif lama (perlu beberapa hari). Secara termodinamik, kompleks [Co(NH 3)6]3+ bersifat stabil
karena secara tidak spontan berubah menjadi spesies lain yang lebih stabil [Co(H2O)6]3+

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 42


c. Kompleks [Co(NH3)6]3+ secara kinetika bersifat inert (lembam) karena laju pembentukannya
relatif cepat. Secara termodinamik, kompleks [Co(NH3)6]3+ bersifat stabil karena secara tidak
spontan berubah menjadi spesies lain yang lebih stabil [Co(H2O)6]3+
d. Kompleks [Co(NH3)6]3+ secara kinetika bersifat inert (lembam) karena laju pembentukannya
relatif lama (perlu beberapa hari). Secara termodinamik, kompleks [Co(NH 3)6]3+ bersifat tidak stabil
karena secara spontan berubah menjadi spesies lain yang lebih stabil [Co(H 2O)6]3+
e. Tidak ada jawaban yang benar

96. Senyawa kompleks tetrasianonikelat(II) dapat mengalami pertukaran ligan secara cepat (waktu
paro sekitar 1 menit).
[Ni(CN)4]2+ + 4C*N-  [Ni(C*N)4]2+ + 4 CN- (t ½ 30 detik)
Jika:
Kompleks ini mempunyai harga tetapan disosiasi sangat rendah (Kd = 1 x 10-22)
Kompleks ini juga mempunyai harga tetapan pembentukan sangat besar (Kf = 1 x 1022).
Maka kesimpulan yang dapat diambil adalah
a. Secara kinetika, senyawa kompleks [Ni(CN) 4]2- bersifat labil karena mengalami pergantian
(pertukaran) secara cepat dan terus-menerus). Secara termodinamik, senyawa kompleks [Ni(CN)4]2-
bersifat stabil karena tidak mudah terdisosiasi (tidak mudah terurai).
b. Secara kinetika, senyawa kompleks [Ni(CN)4]2- bersifat stabil karena mengalami pergantian
(pertukaran) secara cepat dan terus-menerus). Secara termodinamik, senyawa kompleks [Ni(CN)4]2-
bersifat stabil karena tidak mudah terdisosiasi (tidak mudah terurai).
c. Secara kinetika, senyawa kompleks [Ni(CN)4]2- bersifat labil karena tidak mengalami pergantian
(pertukaran) secara cepat dan terus-menerus). Secara termodinamik, senyawa kompleks [Ni(CN)4]2-
bersifat stabil karena tidak mudah terdisosiasi (tidak mudah terurai).
d. Secara kinetika, senyawa kompleks [Ni(CN) 4]2- bersifat labil karena mengalami pergantian
(pertukaran) secara cepat dan terus-menerus). Secara termodinamik, senyawa kompleks [Ni(CN)4]2-
bersifat stabil karena mudah terdisosiasi (tidak mudah terurai).
e. Tidak ada jawaban yang benar

97. Explain the following observations in terms of bonding principles. (bmim) +PF6– is a liquid at
room temperature while (bmim) +Cl– and Na+PF6– are solids.
Note: (bmim)+ is an abbreviation for N-butyl-N-methylimadazolium ion, CH3N2C3H3C4H9+.
a. Because the (bmim)+ and PF6–ions are quite large, the lattice energy between the two items will
be large. The energy available as heat at room temperature is sufficient to overcome this interaction
energy. By contrast (bmim)+ and Cl–and Na+ and PF6– have one large and one small ion, so they can

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 43


pack more closely and have larger lattice energy. These larger energies mean the compounds are
solids at room temperature.
b. Because the (bmim)+ and PF6–ions are quite small, the lattice energy between the two items will
be large. The energy available as heat at room temperature is sufficient to overcome this interaction
energy. By contrast (bmim)+ and Cl–and Na+ and PF6– have one large and one small ion, so they can
pack more closely and have larger lattice energy. These larger energies mean the compounds are
solids at room temperature.
c. Because the (bmim)+ and PF6–ions are quite large, the lattice energy between the two items will
be big. The energy available as heat at room temperature is sufficient to overcome this interaction
energy. By contrast (bmim)+ and Cl–and Na+ and PF6– have one large and one small ion, so they can’t
pack more closely and have larger lattice energy. These larger energies mean the compounds are
solids at room temperature.
d. Because the (bmim)+ and PF6–ions are quite large, the lattice energy between the two items will
be small. The energy available as heat at room temperature is sufficient to overcome this interaction
energy. By contrast (bmim)+ and Cl–and Na+ and PF6– have one large and one small ion, so they can
pack more closely and have larger lattice energy. These larger energies mean the compounds are
solids at room temperature.
e. No best answers can be choosen

98. Linoleic acid (LA) (CH3C16H28COOH) is a polyunsaturated omega-6 fatty acid. It is a colorless
liquid at room temperature. In physiological literature, it has a lipid number of 18:2 cis,cis-9,12.
Linoleic acid is a carboxylic acid with an 18-carbon chain and two cis double bonds; with the
first double bond located at the sixth carbon from the methyl end. Linoleic acid belongs to one of
the two families of essential fatty acids, which means that the human body cannot synthesize it
from other food components. The word "linoleic" derived from the Greek word linon (flax).
Oleic means "of, relating to, or derived from oil of olive" or "of or relating to oleic acid" because
saturating the omega-6 double bond produces oleic acid. These coumpound melt at -5 C.
Determine the causes why this coumpound has lower melt point
a. CH3C16H28COOH with single double bonds, the geometric constraints just noted are even more
sizable, so packing is even less efficient. It will, therefore, have the lowest melting point, –5oC.
b. CH3C16H28COOH with two double bonds, the geometric constraints just noted are even more
sizable, so packing is even less efficient. It will, therefore, have the lowest melting point, –5oC.
c. CH3C16H28COOH with single double bonds, the geometric constraints just noted are even more
sizable, so packing is even less efficient. It will, therefore, have the highest melting point, –5oC.
d. CH3C16H28COOH with two double bonds, the geometric constraints just noted are even more

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 44


sizable, so packing is even more efficient. It will, therefore, have the lowest melting point, –5oC.
e. No best answer can e choosen

Untuk soal nomer 99-100

Berikut adalah jalur sebuah biosintesis dari senyawa yang diekstrak dari tanaman anggur

99. Reaksi yang digunakan pada biosintesis diatas untuk menggantikan huruf A adalah ...
a. Aldol +hidrolisa eter d. Kondensasi Claisen
b. Grignard + dekarboksilasi e. Tidak ada jawaban yang benar
c. Hidrolisis

100. Tujuan akhir dari biosintesis dari persamaan diatas adalah senyawa yang bernama ...
a. Resveratrol (stilben) d. Alkaloid
b. Oksiresveratrol e. Kumarin
c. Flavonol

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 45


THEORITYCAL PROBLEMS SOLUTION SECTION ROUND 1

KOMPETISI KIMIA NASIONAL 2016

LOW LEVEL

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 46


1. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Sudah jelas
Prinsip asam basa

2. Jawaban: E
PEMBAHASAN
Ar Cl = = 35,5
37Cl = ¼ x 100% = 25%
35Cl = ¾ x 100% = 75%
Jumlah atom Cl= 75% x 1000 x 2 = 1500 atom
Atom Cl merupakan golongan VII A sehingga akan mudah menangkap elektron untuk
membentuk kestabilan ion Cl- dan Ca merupakan golongan II A sehingga mudah
melepas 2 elektron untu membentuk ion Ca2+. Jika keduanya direaksikan akan
membentuk CaCl2.
Semua pernyataan benar

3. Jawaban: D
PEMBAHASAN

4. Jawaban: D
PEMBAHASAN
Larutan ini mengandung 63,3 g solut per 106 g larutan. Anggap kerapatan larutan sama
dengan kerapatan air murni yaitu 1 g/ml atau 1000g/L
[K+] = 63,3 g K3Fe(CN)6 / 106g larutan x 106g larutan / L larutan x
1 mol K3Fe(CN)6 / 329,2 g K3Fe(CN)6 x 3 mol K+ / 1 mol K3Fe(CN)6
= 5,77 x 10 -4 mol K+ / L
JAWABAN : D

5. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Rumus yang dapat digunakan untuk menentukan forma charge adalah
FC = V(e. valensi) – N(jml e. tdk bepasangan) – B(jml e. berpasangan)/2
Sehingga
Atom O nomor 1 = FC = 6 – 4 – 4/2 = 0
Atom O nomor 2 = FC = 6 – 4 – 4/2 = 0
Atom O nomor 3 = FC = 6 – 6 – 2/2 = –1

6. Jawaban: B
PEMBAHASAN

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 47


Terpenoid didefinisikan sebagai senyawa metabolit sekunder yang memiliki struktur
molekul yang mengandung kerangka karbon yang terbentuk dari unit – unit isopren.
Sedangkan senyawa isopren itu sendiri secara alamiah bukanlah prekursor untuk
pembentukan terpenoid. Isopren memiliki 5 atom karbon, sehingga jumlah atom
karbon dari terpenoid merupakan kelipatan 5. Degradasi senyawa terpenoid karena
proses kimia ataupun biokimia, menyebabkan atom karbon hilang sehingga akan
memiliki jumlah atom karbon yang berbeda dengan definisi terpenoid, tetapi secara
keseluruhan senyawa ini akan tetap menunjukkan bahwa senyawa ini berasal dari unit
isopren maka senyawa golongan ini masih dapat di sebut sebagai senyawa golongan
terpenoid.

Aturan isoprene pertama kali diperkenalkan oleh Wallach pada tahun 1887. Seperti
telah didefinisikan sebelumnya bahwa kerangka terpenoid terbentuk dari gabungan
dari unit-unit isopren. Isopren itu sendiri adalah merupakan 2-methyl-1,3 butene. Jika
dilihat dari bentuk molekulnya, maka seolah senyawa isopren memiliki “kepala” dan
“ekor”. Kepala berada diujung yang bercabang dan ujung lainnya dianggap sebagai
ekornya. Aturan isoprene menyatakan bahwa senyawa terpenoid terbentuk dari
gabungan isopren-isoprenmelalui penggabungan kepala-kepala, ekor-ekor ataupun
kepala-ekor. Pola penggabungan yang paling umum dan sering terjadi adalah pola
penggungan kepala-ekor.

Pola penggabungan isopren kepala-kepal menjadi sebuah pola yang unik dalam
pembentukan squalene. Squalene merupakan perkursor untuk pembentukan senyawa
golongan triterpenoid dan steroid.
Contoh

7. Jawaban: A
PEMBAHASAN
mCu / mCl2 = eCu / eCl2
3,175 / mCl2 = 63,5 : 2 / 71 : 2
massa Cl2 = 3,175 x 35,5 / 31,75
mol Cl2 = 3,55 / 71
= 0,05 mol
Volume Cl2 = 0,05 x 22,4
= 1,12 liter

8. Jawaban: D

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 48


PEMBAHASAN
Ketika sebuah radioisotop orde satu meluruh, laju reaksinya dapat mengikuti
persamaan laju reaksi integrasi termodifikasi sebagai berikut

Maka
n = 22.49
Sehingga waktu yang diperlukan untuk meluruh adalah
22.49 =

22.49 =
Waktu meluruh seluruhnya 3.998 minggu atau 4 minggu

9. Jawaban: B
PEMBAHASAN
Sudah jelas

10. Jawaban: E
PEMBAHASAN
Kekuatan asam okso dijelaskan dari pengaruh elektronegativitas dan polaritas
ikatan terhadap kemudahan penyumbangan elektron Asam okso menyumbangkan proton
dalam larutan air yang sebelumnya terikat pada atom oksigen

Atom X elektronegatif → densitas elektron tertarik dari atom H ke (X-O) → ikatan


O – H mudah putus → senyawa menjadi asam

Atom X elektropositif → kelebihan rapatan elektron berpusat pada OH → ikatan X –


O mudah putus → senyawa menjadi basa

11. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Dari CO2 = 14,67g
H2O = 9 g
Maka

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 49


x:y= RE = CH3
RE = CH3 maka RM = (CH3)n
n = RM = (CH3)2 = (C2H6)

12. Jawaban: E
PEMBAHASAN
Pengerjaannya menggunakan persamaan nerst

E˚cell = E˚ cell –
dengan Q adalah nilai fraksi produk

Nilai Q didapatkan dari persamaan

aA + bB cC + dD

Q=

Cu2+ (aq) + 2e Cu E1/2 = 0,34

Fe2+ (aq) + 2e Fe E1/2 = -0.44

Ecell = +0,78

E˚cell = E˚ cell –

E˚cell = 0,78 – log

E˚cell =0,78 –

E˚cell = 0,794 volt

13. Jawaban: A
PEMBAHASAN
o-toluidin merupakan nama umum dari 2-metilanilina atau 2-amino-1metilbenzena,

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 50


sehingga jawaban yang tepat adalah A
b. o-nitrotoluena / 2-nitrotoluena/ 1-metil-2-nitrobenzena
c. Asam o-toluat / Asam 2-metilbenzoat
d. o-tolualdehida / o-tolilaldehida / 2-metilbenzaldehida
e. o-metilstirena / 2-metilstirena / 2-viniltoluena / 1-metil-2-vinilbenzena

14. Jawaban: B
PEMBAHASAN
Sudah jelas
Perhitungan stereoisomer

15. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Ti = 25oC = 298 K
P = 1 atm
Vi = 500 cm3 = 500 . 10-3 L
Vf = 50 cm3 = 50 . 10-3 L
Tf = -25oC = 248 K
Ditanya :
∆S gas argon = ?

P.V =n.R.T
1 atm . 0,5 L = n . 8,206 . 10-2 L atm K-1 mol-1 . 298 K
0,5 = 24,45 n mol-1
n = 0,5 / 24,45 = 0,0204 mol
a) ∆S1 = n. R ln vf/vi
= 0,0204 . 8,314 ln 50 x 10-3 / 500 x 10-3
= 0,169 JK-1 ln 1/10
= 0,169 JK-1(-2,3)
= - 0,39 JK-1

b) ∆S2 = n . Cv. ln Tf / Ti
= 0,0204 . 12 , 48 ln 248K / 348K
= 0,255 JK-1 ln (0,832)
= 0,255 JK-1(-0.184)
= -0,047 JK-1

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 51


∆S total = ∆S1 + ∆S2
= - 0, 39 + - 0, 047
= - 0,437 JK-1

16. Jawaban: C
PEMBAHASAN
Daya hantar paling besar: adalah larutan (NH4)2Ni2(SO4)4 sebab
(NH4)2Ni2(SO4)4 (aq) →2NH4+ (aq)+ 2Ni3+(aq) + 4 SO42-(aq)
Karena mengandung jumlah ion yang paling banyak/ besar.

17. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Atom X jari-jarinya besar→ kepolaritasan tinggi → keeletronegatifan meningkat →
karakter kovalen bertambah sehingga lebih tidak larut dalam air. Ikatan kovalen
adalah ikatan yang kuat sehingga sukar utuk terionkan dalam pelarut air

18. Jawaban: C
PEMBAHASAN
Massa total pelarut = 200 + 300 = 500 gram
Urea → m1 = 30 / 60 x 1000 / 500 = 0,1 molal ( non elektrolit )
NaCl → m2 = 5,85 / 58,5 x 1000 / 500 = 0,2 molal ( elektrolit )
(elektrolit kuat , jumlah ion = 2 ) → ἰ = n
∆Tb = Kb (m1 + m2 x ἰ )
= 0,52 x (0,1 + 0,2 x2 )
= 0,26
Tb = 100 + ∆Tb , sehingga larutan mendidih pada suhu 100,26 ͦ C

19. Jawaban: B
PEMBAHASAN
Sudah jelas
Perhitungan stereogenik dengan memerhatikan posisi karbon kiral

20. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Sudah jelas
Dengan penambahan bahan sebagai katalis maka reaksi berjalan teratur

21. Jawaban: B
PEMBAHASAN
Sudah jelas

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 52


Reduksi ion ion Hg2+ menjadi Hg0 oleh enzim merkuri reduktase memicu warna menjadi
perak metalik

22. Jawaban: D
PEMBAHASAN
Sudah jelas
Prinsip hidrolisis

23. Jawaban: C
PEMBAHASAN
Sudah jelas
Prinsip isomer fungsional

24. Jawaban: E
PEMBAHASAN
Sudah jelas
Sifat keperiodikan unsur mengenai energi afinitas

25. Jawaban: D
PEMBAHASAN
Sudah jelas
These compound is more basic than NH 3 because the carbon containing groups are better
electron donors than hydrogen. This inductive effect causes the lone pairs on the nitrogen to
be donated to H+ more readily

INTERMEDIATE LEVEL

26. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Ion pusat : Cu

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 53


Ligan : NH3
Bilangan koordinasi : 6
Muatan atom pusat : 2+
Konfigurasi
29Cu = Ar 3d10 4s1
Cu2+ = Ar 3d9 4s0

Keadaan dasar
29Cu

Hibridisasi

Sehingga hibridisasinya d2sp3 tetrahedral


Perhitungan CFSE

CFSE = e- dari t2g x (-0,4) Dq + e- dari eg x (0,6) Dq + electron pair


= 6 (-0.4) Dq + 3 (0.6) Dq + 4p
= -2.4 Dq + 1.8 Dq + 4p
= -6 Dq + 4 Dq + 4p

27. Jawaban: C
PEMBAHASAN
Sudah jelas
Keasaman HF mengakibatkan banyak senyawa terprotonasi, sehingga asam-asam
yang biasanya kuat dalam air, akan jadi basa dalam HF, HClO4 asam yang sangat kuat
dalam air merupakan amfoter dalam HF

28. Jawaban: A
PEMBAHASAN
“Creative Chemist for Sustainable Environment” 54
Sudah jelas
Prinsip asam basa

29. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Pembentukan endapan AgI : Ag+ + I- rumusan Ksp = [Ag+][I-]
[I-] yang diperlukan =
Pembentukan endapan PbI2 : Pb2+ + 2I- rumusan Ksp = [Pb2+][I-]2

[I-] yang diperlukan = =

Jadi ion yang mengendap terlebih dahulu adalah Ag+


Pada saat AgI mulai mengendap [I-] =
Maka : [Pb2+][I-]2 = (0,01)(10-15)2 = 1 x 10-32 M (<Ksp) maka ion Pb2+ belum
mengendap sehingga kedua ion tersebut dapat dipisahkan

30. Jawaban: B
PEMBAHASAN
Dalam penyataan tersebut terindikasi kuat senyawa tergolong dalam golongan IIIA
atau golongan besi. Endapan kemudian dicuci dengan larutan NH 4Cl 1% , endapan
dipindahkan dalam cawan porselin. Lalu menambahkan 10 ml NaOH 2 N dan 5 ml
H2O2 10 % kemudian dididihkan selama 5 menit lalu encerkan dengan sedikit air lalu
saring. Wujud dari hasl saringan tetaplah filtrat yang tak berwarna. Untuk uji sensitif
terhadap Al3+ adalah dengan penetralan larutan dengan HCl encer kemudian ditambah
dengan beberapa tetes morin dalam metanol terjadi warna yang berfouresensi

31. Jawaban: B
PEMBAHASAN
Tarikan dipol pada ii lebih besar dibandaing dengan i karena memiliki 2 Cl dibanding
i, pada iii telah terjadi tarikan yang saling meniadakan antar Cl namun tak sebesar
tarikan yang saling meniadakan pada iv, efek induksi juga berpengaruh

32. Jawaban: B
PEMBAHASAN
Piridin mengandung satu nitrogen elektronegatif yag kemudian menyebabkan dirinya
bersifat polar. Karena nitrogen bersifat tuna elektron (electron-deficient). Sutau cincin
tuna elektron berarti bahwa atom-atom karbon dalm cicin mengemban muatan positif
parsial. Oleh karena itu piridina mempunyai kereaktivan rendah terhadap subtitusi
elektrofilik dibandingkan dengan benzena. Disamping nitrogen elektronegatif itu
memnyebabkan cincin bermuatan positif parsial, piridina membentuk kation dengan
banyak asam Lewis.

E+ menyerang pada cincin yang tak disukai

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 55


N
Momen dipol µ = 2,26 D
N mengemban muatan negatif parsial sedangkan cincin
mengemban muatan positif parsial sehingga cincin tuna elektron

Lebih tuna
N N elektron
Tuna elektron
FeBr3

Kuinolina adalah suatu heterosikel cincin terpadu yang strukturnya serupa dengan
naftalena dengan nitrogen pada posisi-1. Isokuinolina isalah isomer-2-nya. Baik
kuinolina maupun isokuinolina mengandung cincin piridina yang dipadukan ke cincin
benzena. Cincin nitrogen dalam masing-masing senyawa tersebut bertabiat agak mirip
dengan cincin piridina. Kuinolina dan isokuinolina keduanya menjalani merupakan
basa lemah yang menjalani subtitusi elektrofilik dengan lebih mudah dari pada
piridina, tetapi dalam posisi 5 dan 8 ( pada cincin benzoid tidak pada cincin nitrogen
yang terdeaktifkan ). Posisi subtitusi ditentukan oleh zat antara serupa dengan penentu
posisi subtitusi dalam reaksi subtitusi naftalena.
5 4 5 4
6 3 6 3
7 2
7 N 2
N
8 8
1 1

Kuinolina isokuinolina

Seperti piridina, cincin kuinolina san isokuinolina yang mengandung nitrogen dapat
menjalani subtitusi nukleofilik. Posisi serangan adalah α terhadap nitrogen dalam dua
sistem cincin itu, tepat sama seperti didala piridina

(1) NH2-
(2) H2O
N N NH2
Kuinolina 2-aminokuinolina

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 56


(1)CH3Li

N (2) H2O N

CH3
Isokuinolina 1-metilisokuinolina

33. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Ada sistem 2 gas yaitu gas A dan gas B yang dicampur
Jika tidak ada reaksi dengan ketentuan mempunyai isomer yang sama, dapat
menggunakan hukum Raoult yakni

dengan ingat kembali

Dengan Xa, Pa, Ya ditunjukkan untuk o-xylena sedang Xb, Pb, Yb ditujukkan untuk m-
xylena
Sehingga

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 57


Fasa uap

Sehingga

34. Jawaban: D
PEMBAHASAN
∆G⁰2 - ∆G⁰1 = ∆G⁰ = RT ln (K1/K2)

35. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Konsentrasi per liter air ledeng [Ca2+] + [CaP3O103-] = 0,225 : 40 = 0,0056525 M

Konsentrasi per liter air ledeng untuk [Ca2+] yang diharapkan tersisa = 0,02 : 40 =
0,0005 M

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 58


Konsentrasi per liter air ledeng untuk [CaP3O103-] = (0,0056525 - 0,0005 ) =
0,0051525 M

Berdasarkan persamaan reaksi kesetimbangan dan K1 maka:

K1CaP3O103- = [Ca 2+ ] . [P3O105-]

[P3O105-] = K1CaP3O103- / [Ca 2+ ] = 1.10-6 x 0,0051525 M / 0,0005 M


= 0,000010305 M

[CaP3O103-] + P3O105-] = 0,0051525 M + 0,000010305 M = 0,005162805 M

Jadi Jumlah mol Na5P3O10 = (0,005162805) x20 L = 0,1032561 mol

Massa Na5P3O10 = 0,1032561 x 368 = 37 , 998244 gram

36. Jawaban: A
PEMBAHASAN

37. Jawaban: C
PEMBAHASAN
Sudah jelas

38. Jawaban: B
PEMBAHASAN
Kondisi yang ada : H2 + I2 ↔ 2HI
4 mol 4 mol 8 mol (dalam 2 liter)

[H2] = 4 mol/ 2 l = 2 mol/ l


[ I2] = 4 mol/ 2 l = 2 mol/ l
[HI] = 8 mol/ 2 l = 4 mol/ l
Harga Q =
Sehingga Q ≠ K (tidak setimbang) dan bergeser ke kanan
Reaksi H2 + I2 ↔ 2HI
Semula 2M 2M 4M
Bereaksi x x 2x
Setimbang (2-x) (2-x) (4+2x)
Sehingga harga x = 0,4 M = 0,8 mol/ 2 l
Jadi dalam keadaan seimbang

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 59


H2 = 4 - 0,8 = 3,2
I2 = 4 – 0,8 = 3,2
HI = 8 + 2 (0,8) = 9,6 mol

39. Jawaban: C
PEMBAHASAN
Pada reaksi yang terjadi A adalah reaksi amina, dimana amina adalah basa lemah,
dalam air ia akan membentuk OH- dalam air.
B adalah hasil samping NH3
C adalah reaksi subsitusi biasa

40. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Codein does contain a basic nitrogen atom that can be protonated to give a more
soluble salt. It is usually encountered as a phosphate salt. The structure is complex, but
that doesn’t matter

41. Jawaban : C
PEMBAHASAN
Sudah jelas

42. Jawaban: B
PEMBAHASAN
to determine density of hydrogen

n/V = P/RT
= (80 x 106 / 1.013 x 105 atm)/[(0.082 atm L/mol/K)(298K)]
= 32 mol/L density

density = mass/volume = 32 x 2 g/L = 64 kg/m3

to determine ratio

H2(g) + 1/2 O2(g) → H2O(l);


ΔHrexn-1 = ΔHf[H2O(l)] = -286 kJ/mol = -143 kJ/g
C(s) + O2(g) → CO2(g);
ΔHrexn-2 = ΔHf[CO2(g)] = -394 kJ/mol = -33 kJ/g

(-ΔHrexn-1) / (-ΔHrexn-2) = 4.3 or (-ΔHrexn-2) / (-ΔHrexn-1) = 0.23

43. Jawaban: B
PEMBAHASAN
Di atmosfer negara B dapat terbentuk radikal metil peroksil yang banyak. Hal ini
dikarenakan pada negara yaitu negara industri yang banyak menggunakan bahan bakar
fosil industrinya memiliki kadar CO lebih tinggi dibandingkan dengan negara B.
Sedangkan dinegara B memiliki kadar uap air banyak yang dapat bereaksi dengan

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 60


sinar UV sehingga meningkatkan radikal metil peroksil sehingga radikal metil peroksil
negara B lebih banyak dibandingkan negara A. Namun, radikal metil peroksil dapat
dihilangkan dengan adanya gas CO

44. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Sudah jelas
Reaksi antara bromoetana dengan kalium sianida merupakan substitusi nukleofilik yang
membentuk senyawa CH3CH2CN, selanjutnya senyawa yang terbentuk direduksi dalam
suasana basa menghasilkan produk amina yaitu CH3CH2CH2NH2

45. Jawaban: A
PEMBAHASAN
At the halfway between the initial point and the first equivalent point, H 3PO4 and
H2PO4- is present:

[H3PO4] = [H2PO4-]

46. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Sudah jelas

47. Jawaban: C
PEMBAHASAN
Gliserol dapat diuji dengan car memanaskannya dengan KHSO4 sehigga mengalami
dehidrasi dan terbentuk suatu senyawa aldehid yang disebut akrolein. Senyawa
akrolein menghasilkan bau khas yaitu tengik.

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 61


CH2OH CH2
KHSO4
CHOH C H + H2O

CH2OH C O
Gliserol
H
Akrolein

48. Jawaban: B
PEMBAHASAN
Sudah jelas
Teori ikatan valensi dapat digunakan untuk menetukan berapa jumlah ikatan dalam
suatu senyawa

49. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Sudah jelas
Salah satu ciri dari alotropi belerang S-rombis adalah kristal cemara dan prosesnya
tanpa melalui pemanasan

50. Jawaban: D
PEMBAHASAN
Sudah jelas

ADVANCE LEVEL

51. Jawaban: E
PEMBAHASAN
Pada pilihan e reaksi yang terjadi adalah reaksi epoxsidation dengan penambahan
mCPBA
Pada piihan a dan c merupakan reaksi ozonolysis dengan pereaksi O 3 dan H2O2 /
(CH3)2S
Pada pilihan b adalah reaksi dehydroxylation dengan pereaksi mCPBA dan H3O+
Pada pilihan d adalah reaksi Hydroboration-oxidation degan pereaksi BH3, THF dan
NaOH, H2O

52. Jawaban: B
PEMBAHASAN

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 62


Decomposition of the diazonium salt in aqueous solution in (b) actually gives phenol.

53. Jawaban: B
PEMBAHASAN
Elektrolisis suatu lelehan garam pada elektroda akan menghasilkan deposit logam
(dari ion logamnya) yang biasanya akan menempel di elektroda dan gas klor (dari ion
klorida). Untuk menghitung lama waktu bisa menggunakan rumus sebagai berikut :
W = (e.i.t)/96500 → t = (W×96500)/(e.i)
W = massa deposit logam (g); e = massa ekivalen (g); I = arus listrik (A); t = waktu
(detik)
Mg2+ → Mg + 2e- Ar Mg = 24 → massa ekivalen Mg = 24/2 = 12

Al3+ → Al + 3e- Ar Al = 27 → massa ekivalen Al = 27/3 = 9


Ca2+ → Ca + 2e- Ar Ca = 40 → massa ekivalen Ca = 40/2 = 20

Fe3+ → Fe + 3e- Ar Fe = 56 → 56/3 = 18,67


Fe2+ → Fe + 2e- Ar Fe = 56 → 56/2 = 28

t Mg = (50×96500)/(12×3) = 134027,78 detik


t Al = (75×96500)/(9×3) = 268055,56 detik
t Ca = (100×96500)/(20×3) = 168833,33 detik

t Fe = (125×96500)/(18,67×3) = 215363,33 detik


t Fe = (125×96500)/(28×3) = 143601,19 detik

54. Jawaban: D
PEMBAHASAN
66 g ammonium sulfat (NH4)2SO4 terdapat 13,5 g nitrogen
1 mol (NH4)2SO4 terdapat 2 mol N
13,5 g N = 13,5 g : 14,01 g/mol = 0,964 mol
Jadi jumlah mol (NH4)2SO4 = ½ × 0,964 mol = 0,482 mol
0,482 mol (NH4)2SO4 = 0,482 mol × 132 g/mol = 63,624 g
Jadi kemurnian (NH4)2SO4 = (63,624/66) × 100 % = 96,4 %

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 63


55. Jawaban : A
PEMBAHASAN

56. Jawaban: B
PEMBAHASAN
Work performed on the gas is

57. Jawaban: B
PEMBAHASAN

58. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Sudah jelas
Piridina tidak mengalami asilasi atau alkilasi Friedel-Craft

59. Jawaban: C
PEMBAHASAN
(CH3)2CHCH(CH3)2
Proyeksi Newman yang menunjukkan konformasi Anti dankonformasi Gauche

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 64


CH3 CH3 H
H3C H H3C H H3C H

H3C H H CH3 H3C CH3


CH3 CH3 CH3

1 2 3

CH3 CH3
H3C CH3 H CH3

H3C H H3C H
H CH3

4 5

Proyeksi Newman 1: hidrogen pada C2 dan C3 adalah Gauche


Proyeksi Newman 2: hidrogen pada C2 dan C3 adalah Anti
Proyeksi Newman 3: hidrogen pada C2 dan C3 adalah Gauche
Proyeksi Newman 4: hidrogen pada C2 dan C3 adalah Gauche
Proyeksi Newman 5: hidrogen pada C2 dan C3 adalah Anti

60. Jawaban : E
PEMBAHASAN
Dari reaksi 3
Mol NaOH = normalitas x volume/ekivalen = 40 x 10/1 = 400 mmol
Mol H2SO4 = ½ x 400 = 200 mmol = mol H2SO4 sisa dari reaksi 2
Maka mol H2SO4 yang bereaksi pada reaksi 2 = mol H2SO4 awal - mol H2SO4
sisa
= normalitas x volume/ekivalensi – 200 mmol
= 60 x 9/2 – 200 = 270 – 200 = 70 mmol

Reaksi 2
Mol NH4OH = 2/1 x 70 = 140 mmol

Reaksi 1
Mol NH3 = 1/1 x140 = 140 mmol
Massa NH3 = 140 x 17 = 2,38 gram

% massa = 2,38/10 x 100 = 23,8 %

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 65


61. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Cl3CCOOH merupakan asam lemah , dinotasikan dengan HA
mol HA = 285 mg HA x 1g HA / 1000 mg HA x 1 mol HA / 163,4 g HA
= 1,744 x 10 -3 mol HA
konsentrasi molar analitik = 1,744 x 10-3 / 10 ml x 1000 ml / 1liter
= 0,174 mol HA / L
dalam larutan ini , 73 % HA terdisasosiasi menjadi H+ dan A-
HA ↔ H+ + A-
molaritas spesi HA menjadi 27 %
[HA] = CHA x 0,27 = 0,174 x 0,27 = 0,047 mol/ L
[A-] sebanding dengan 73 % dari CHA
[A-] = 73 mol A- / 100 mol HA x 0,174 mol HA / L = 0,127 mol A-/L
[H+] = [A-]

62. Jawaban: B
PEMBAHASAN
CHCL = 1,18 x 10-3 g reagen / L reagen x 37 g HCl / 100 g reagen x
1 mol HCl / 36,5 g HCl
banyaknya mol HCl yang dibutuhkan
mol HCl = 100 ml x 1L / 1000 ml x 6 mol HCl / L = 0,6 mol
banyaknya volume larutan pekat
volume larutan HCl pekat = 0,6 mol HCl x 1L reagen / 12 mol HCl
= 0,05 L atau 50 ml
maka , encerkan 50 ml HCl pekat sampai 100 ml

63. Jawaban: A
PEMBAHASAN
H2SO4 bereaksi dengan NH3 dimana
H2SO4 + 2NH3 → 2NH4+ + SO42-
H2SO4 bereaksi dengan NaOH dimana
H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2H2O
total mmol H2SO4 = 50 ml H2SO4 x 0,05035 mmol H2SO4/ ml H2SO4
= 2,5175 mmol H2SO4
mmol H2SO4 pada titrasi balik
= 11,3 ml NaOH x 0,1214 mmol NaOH / ml NaOH x 1mmol H2SO4/ 2mmol NaOH
= 0,6756 mmol H2SO4
maka mmol H2SO4 yang bereaksi dengan NH3 = 2,5175 – 0,6756
= 1,8419 mmol H2SO4

1mmol H2SO4 ᾳ 2mmol NH3 ᾳ 2mmol N


mmol N = 1,8419 x 2 mmol N / 1mmol H2SO4

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 66


= 3,6838 mmol N
Berat N = 3,6838 mmol N x 14, 007 mg N / mmol N
%N = Berat N / Berat sampel x 100 %
= 10,85 %

64. Jawaban: B
PEMBAHASAN
Mr azometana (CH3N=NCH3) = 58 gr/mol
n azometana = gr/Mr = 0,045/58 = 0,000776 mol
[CH3N=NCH3]o = n/V = 0,000776 mol / 0,3 L = 0,00259 M

Penentuan konstanta laju reaksi (k) berdasarkan waktu paruh


t½ = 0,693/k
k = 0,693/t½ = 0,693/1,02 = 0,679 s-1

Konsentrasi azometana setelah 3 detik untuk reaksi orde pertama adalah

Jumlah mol CH3N=NCH3 pada 3 detik = [CH3N=NCH3]t x Volume wadah


= 0,000337 x 0,3 = 0,000101 mol
Jadi setelah 3 detik massa azometana yang tersisa adalah
Massa = mol x Mr = 0,000101 x 58 = 0,005858 gram = 5,858 mg

65. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Drago’s E, C equation

Where is the enthalpy of the reaction A + B AB in the gas phase or in


an inert solvent, and E and C are parameters calculated from experiment data. E is a
“Creative Chemist for Sustainable Environment” 67
measure of the capacity for electrostatic (ionic) interactions, and C is a measure of
tendency to form covalent bonds. The subscrippts refer to values assigned to the acid
and base with I2 chosen as the reference acid and diethyl sulfideas reference base.

66. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Hard acid and base are realitively small, compact, and nonpolarizable; while soft acids
and bases are larger and more polarizable (therefore “softer”). The hard acids are,
therefore, any cations with large positive charge (3 + or large) or those whose d
elctrons are relatively unavailable for π bonding. Soft acid are those whose d electron
or orbitals are readily avalaible for π bonding. As the result, the negative charge is
more available for polarization

67. Jawaban: C
PEMBAHASAN
[CoF6]3-

3d 4s 4p
6 pasang elektron ligan F- masuk ke orbital Co

3d 4s 4p 4d
-
dari ligan F
hibridisasi sp3d2 = oktahedral

Karena orbital 3d dari atom pusat tidak terisi penuh oleh elektron. Ligan F merupakan
ligan lemah sehingga ia tidak dapat mendorong elektron yang ada pada orbital 3d
untuk saling berpasangan. Kemudian ligan F hanya mampu menempati orbita 4s, 4p
dan 4d

68. Jawaban: D
PEMBAHASAN
Sudah jelas
Efek induksi dari gugus metil, sehingga meningkatkan kerapatan elektron dan
kebasaan nitrogen

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 68


69. Jawaban: D
PEMBAHASAN
Sudah jelas.
Urutan reaksi dari pembentukan perseyawaan logam organik adalah eliminasi dengan
cara reduksi kemudian terjadi reaksi oksidasi

70. Jawaban: D
PEMBAHASAN
Sudah jelas

71. Jawaban: D
PEMBAHASAN
Sudah jelas
Ingat keembali , bahwa ikatan peptida terdiri dari
CO2

R CH

NH2
Sehingga yang menentukan sifat dari suatu asam amino terletak pada rantainya

72. Jawaban: E
PEMBAHASAN
Metoda yang digunakan adalah metoda volhard
Prnsipnya adalah larutan yang mengandung ion bromida diasamkan dengan HNO3,
ditambahkan larutan AgNO3 berlebih. Kelebihan AgNO3 dititrasi dengan larutan
baku KCNS / NH4CNS dengan menggunakan indikator Fe3+

 Br- + Ag+ AgBr (endapan putih kekuningan)


 Ag+ + CNS- AgCNS (endapan putih)
 Fe2+ + CNS- Fe(CNS)3 (larutan merah)

Kadar Br dapat dihitung dengan persamaan


Kadar Br = (20N1 – V1N2) Ar Br-mg/10 mL
= (20N1 – V1N2) x Ar Br – x 0,001 x
Dengan
V1 = volume KCNS
N1 = konsentrasi AgNO3
N2 = konsentrasi KCNS

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 69


Jadi kadar Br- = (20 x 0.08 – 9.90 x 0.08) x 80 x 0.001 x
= (1.6 – 0.792) x 80 x 0.001 x
= 0.6464% b/v

73. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Sintesis t-butanol dari aseton dapat dilakukan dengan perekasi Grignard. Apabila suatu
keton direaksikan dengan Grignard maka akan terbentuk suatu alkohol tersier. Pereksi
Grignard dapat disitesis dengan jalan sebagai berikut
Mg CH3MgBr
CH3 Br
eter

Selanj
OH utnya
berlan
H3 C CH3 gsung
H 3C C CH3 + CH3MgBr
adisi
O CH3 nukleo
filik
terhadap aseton dengan pereaksi Grignard

74. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Fuchin adalah zat warna merah muda trifenilmetana yang diubah menjadi asam
leukosulfonat yang tidak berwarna. Reaksi ini melibatkan adisi-1,6 H2SO3 pada inti
kuinoid. Asam leukosulfonat tidak stabil dan dengan penambahan aldehida akan
kehilangan gugus HSO3- membentuk zat warna kuinoid berwarna ungu kemerahan
(violet-purple).

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 70


H2N C NH2+ Cl- + 3 H2SO3
2
lar. merah muda

H2N C NHSO2H Cl- + H2O


2
HO3S
Pereaksi Schiff : tidak berwarna RCHO

O
+
OH
H
H2N C N S H Cl-
R
O
2
lar. ungu kemerahan

75. Jawaban: B
PEMBAHASAN
Sudah jelas
Basa karena mengansung anion HCO3 - yang berasal dari asam lemah yang mengalami
hidrolisis

EXPERT LEVEL

76. Jawaban: A
PEMBAHASAN
By the ideal gas law, the ammount of methane
mol
Then the ammount of water in hydrate
mol. The ratio of ammounts of water and

methane is , i.e the composition of methane hydrate is


CH4.5,75H2O, where x is any natural number

77. Jawaban: C
PEMBAHASAN
Carbon-14 (t1/2 = 5896 years) can be used to determine the age of organic materials that

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 71


died between approximately 679 and 67,000 years ago. The explanation of these observation
is The difference in radioactivity between a fresh sample of C-14 containing material and a
sample between 679 years and 67,000 years old can be used to determine the age of the
historical sample. Samples less than 679 years old produce too little difference from new
samples to provide reliable dates. Samples older than 67,000 years contain too little C-14 to
provide sufficient radioactivity (“counts” measured) to give reliable dates.

78. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Magnesium exists as +2 ions rather than +1 ions in all of its compounds despite the fact that
the second ionization energy of a magnesium atom is more than twice as great as the first
ionization energy. So, The Mg2+ ion is smaller and has a higher charge than the Mg+ ion, so
the lattice energy that arises when Mg2+ ions form compounds is much greater than what
would be observed if Mg+ ions formed compounds. The increase in lattice energy more than
offsets the larger ionization energy of the Mg2+ ion

79. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Tanpa memperhatikan posisi subtitusi, suatu gugus penarik-elektron biasanya akan
menaikkan keasaman suatu benzoat Alasan mengapa mengapa subtituent
elektronegatif menaikkan kuat asam, adalah adanya destabilisasi asamnya dan
stabilisasi anionnya. Suatu subttuen alkil yang melepas-elektron yakni yang berposisi
–m atau –p terhadap gugus karboksil, mengurangi sifat keasaman (dari) sebuah asam
benzoat. Dengan melepaskan elektron,subtituen itu menstabilkan asam yang tak
terionkan dan mendestabilkannya. Hampir semua subtituen –orto (baik pelepas-
elektron maupun penarik-elektron) dapat menaikkan kuat asam dari asam benzoat.
Alasan efek –orto ini, sepertinya merupakan gabungan antara efek sterik dengan
elektronik
Atau dapat juga dikatakan bahwa untuk haogen, efek -1 berkurang dengan
bertambahnya jarak

80. Jawaban: B
PEMBAHASAN
Senyawa yang paling bagus adalah (B) dimana 2 gugus penting yang berperan dalam
pengikatan ini dengan asetilkolin esterase ada 2 yaitu fenolik hidroksil dan ammonium
kuartener, yang akan menhambat asetilkolin esterase.

81. Jawaban: A
PEMBAHASAN
sudah jelas.

82. Jawaban: B
“Creative Chemist for Sustainable Environment” 72
PEMBAHASAN
Senyawa D merupakan lakton dari cis-hidroksi

83. Jawaban: C
PEMBAHASAN
Pengolahan produk ester F dengan kalium etoksida menghasilkan transesterifikasi
lakton yang diikuti dengan suatu penutupan cincin Dieckmann.

84. Jawaban: C
PEMBAHASAN
I3-(aq) + Sn2+(aq) → Sn4+(aq) + 3 I-(aq) + 2 e
mmolek Sn2+ = V . N NaI3
= 34,6 . 0,556 . 2 = 38,4752 mmolek
2+
mmol Sn = 38,4752 / 2 = 19,2376 mmol
2+
massa Sn = mmol Sn2+ × Ar Sn
= 19,2376 × 118,69 = 2283,3 mg = 2,2833 g
% b/b = 2,2833 / 10 × 100% = 22,833 %

85. Jawaban: A
PEMBAHASAN

Misal a = konsentrasi awal CyH+


Maka : pada kesetimbangan [CyH+]=9/10 a , [CySO2H2] = 1/10 a

86. Jawaban: C
PEMBAHASAN
Mr asam benzoat 122,118. Molaritas =(0,610/122,118)x(1000/500) = 0,020 M.

C6H5COOH ↔ H+ + C6H5COO-

(pH sebelum titrasi)

C6H5COOH + NaOH ↔ C6H5COONa + H2O


pH = pKa = - log 6,6 x 10-5 = 4,180 (pH larutan setengah netral)

Pada saat TE pH = ½ (pKw+pKa+log [G])


= ½ (14 + 4,180 + log [5 mmol/(250+100)mL])
= 8,163 (pH larutan pada TE)

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 73


87. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Anoda() : Q aq  2 H  aq  2e   QH 2( aq ) E 0 sel  0, 6994V
Katoda() : 2 Hgl  2Cl  aq  HgCl2( s )  2e  E 0 sel  0, 2676V
Q aq  2 H  aq  2Cl  aq  QH 2( aq )  Hg 2Cl2( s ) E 0 sel  0, 4318V

RT
Esel  E 0 sel  ln Q
nF

Because RT/F = 25.7 mV at 25°C, a practical form of the Nernst equation is:
25, 7 mV n( E 0 sel  Esel )
Esel  E 0 sel  ln Q  ln Q 
n 25, 7 mV
2 x(0, 4318V  0,19V )
ln Q 
25, 7 x103V
ln Q  18,8
Q  1, 49 x108
Since a quinhydrone is a equimolecular complex of Q and QH2, a QH2 = a H2 Thus :
aQH 2 1 1
Q 2 2
 2 2
 4
aQ .a H  .a Cl  a H  .a Cl  a H 
1/ 4
 1  1 
Assumed that aH+= aCl- a      9 x10
3
H 8
Q  1, 49 x10 

Jadi

pH =-log aH 
pH   log 9 x103
pH=2

88. Jawaban: E
PEMBAHASAN

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 74


89. Jawaban: D
PEMBAHASAN
Pn = Uo/ Nt
P = (Uo-Nt)/Uo
P = 1- [Nt/Uo]
Nt/Uo = 1-P
Sehingga didapatkan persamaan : Pn = 1 / (1-p)
Diketahui Pn = 5000, sehingg: 5000 = 1 / (1-p)
Didapatkan p= 0,9998

90. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Menentukan aktifitas larutan elektrolit encer pada suhu 25˚C, 1 atm dapat
menggunakan persamaan pembatasan limit Dëbye- Hückel

Log γ± = -
Dengan
I = Zi2
Keterangan

Z+ = muatan kation γ± = koefisien aktifitas rata-rata


Z- = muatan anion I = kekuatan ionik (electrolyte support)
C± = koefisien ionik rata-rata

Al2(SO4)3 (aq) 2Al3+ (aq) + 3SO42-

10-4 M 2 x 10-4 M 3 x 10-4 M

Z+ = 3 (muatan untuk Al)


Z- = 2 (muatan untuk SO4)

I = Zi2

= [ C+ Z+2 + C-Z-2]
= [ (3)2 + (2)2]
= [ + ]
=

Log γ± = -
=-

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 75


= -0,1189
Sehingga γ± = 0,760

91. Jawaban: B
PEMBAHASAN
Persamaan Varder Wals

Semua nilai maksukkan ke koefisien menjadi


1)
2)
3)

If x = 0 gas ideal

Persamaan Newton- Rhapson

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 76


dm3 mol-1

92. Jawaban: C
PEMBAHASAN
Difusi dalam persamaan larutan

Syarat = kR > > k-D

Dengan

= flux (perpindahan)

Na = Bilangan avogdro 6.03 x 1023


DAB = koefisien difusi A & B (m2 s-1)
CB (r) = konsentrasi B pada jarak r dengan pusat molekul A

Return

Sehingga

93. Jawaban: A
PEMBAHASAN

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 77


Untuk menghitung nilai tetapan k pada suhu 45˚C maka terlebih dahulu menjadikan
seluruh nilai dirubah menjadi bentuk ln terlebih dahulu

2.33 1.91 1.36 0.72 0.55


mol/dm3
T (waktu) 0 319 876 1198 2315

0.84587 0.6471 0.30748 -0.3285 -0.59784


mol/dm3
T (waktu) 0 319 876 1198 2315

Lalu meregresikan dengan memasukkan data dengan rumus umum regresi

Ingat kembali bahwa persamaan yang digunakan untuk orde satu adalah

Dalam penyelesaiannya dengan mensubtitusi dari hasil regresi linier

Hasil regresi linier adalah

Sehingga

Perhitungan nilai k

Ingat kembali

dalam perhitungannya juga menggunakan regresi linier

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 78


yaitu dan menyubtitusi ln k pada y, ln A pada b dan –ax pada

Dengan T2 > T1 dan k2 > k1

hanya dapat digunakan untuk dua suku berbeda tidak

untuk banyak data suhu, jika datanya banyak maka menggunkan regresi

Jadi Ea nya

dengan

94. Jawaban: C
PEMBAHASAN
Deret efek Trans pada ligan
CO ~ CN- ~ C2H4 > PR3 ~ H- > CH3- ~ SC(NH2)2 > C6H5- > NO2- ~ SCN- ~ I- > Br- >
Cl- > Py, NH3 ~ OH- ~ H2O
[PtCl4]2- + 2 NH3 → cis-PtCl2(NH3)2 (senyawa a)

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 79


Karena klorida adalah pengarah trans yang lebih kuat dan merupakan gugus pergi
yang baik, produk utamanya adalah isomer cis
cis-PtCl2(NH3)2 + 2 Py → cis-[Ptpy2(NH3)2]2+ (senyawa b)
Klorida adalah gugus pergi yang baik, jadi produk utamanya adalah isomer cis
cis-[Ptpy2(NH3)2]2+ + 2 Cl- → trans-PtCl2(NH3)py (senyawa c)
Produk utamanya adalah isomer trans, Klorida adalah pengarah trans yang paling kuat,
jadi terbentuk isomer trans terlepas dari apakah ligan py atau NH3 yang pertama kali
tergantikan.

95. Jawaban: D
PEMBAHASAN
Sudah jelas
Kompleks [Co(NH3)6]3+ secara kinetika bersifat inert (lembam) karena laju
pembentukannya relatif lama (perlu beberapa hari). Secara termodinamik, kompleks
[Co(NH3)6]3+ bersifat tidak stabil karena secara spontan berubah menjadi spesies lain
yang lebih stabil [Co(H2O)6]3+

96. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Sudah jelas
Secara kinetika, senyawa kompleks [Ni(CN)4]2- bersifat labil karena mengalami
pergantian (pertukaran) secara cepat dan terus-menerus). Secara termodinamik,
senyawa kompleks [Ni(CN)4]2- bersifat stabil karena tidak mudah terdisosiasi (tidak
mudah terurai).

97. Jawaban: D
PEMBAHASAN
Because the (bmim)+ and PF6–ions are quite large, the lattice energy between the two
items will be small. The energy available as heat at room temperature is sufficient to
overcome this interaction energy. By contrast (bmim) + and Cl– and Na+ and PF6– have
one large and one small ion, so they can pack more closely and have larger lattice
energy. These larger energies mean the compounds are solids at room temperature.

98. Jawaban: B
PEMBAHASAN
Sudah jelas
CH3C16H28COOH with two double bonds, the geometric constraints just noted are
even more sizable, so packing is even less efficient. It will, therefore, have the lowest
melting point, –5oC.

99. Jawaban: A

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 80


PEMBAHASAN
Untuk membentuk senyawa yang kedua harus dilakukan rekasi aldol lalu dilanjutkan
dengan hidrolisis eter

100. Jawaban: A
PEMBAHASAN
Proses biosintesis diatas merupakan jalur umum untuk mendapatkan senyawa stilben

“Creative Chemist for Sustainable Environment” 81

Anda mungkin juga menyukai