Anda di halaman 1dari 8

I.

TUJUAN

1.1 Memahami konsep besaran yang berkaitan dengan titik beku parafin.

1.2 Menjelaskan pengertian titik beku parafin.

1.3 Menentukan titik beku parafin.

1.4 Membuat grafik hubungan antara waktu dengan penurunan suhu.

II.Alat dan Bahan

1. Parafin lilin
2. Bunsen
3. Statif dan klem
4. Termometer
5. Tabunng reaksi
6. Stopwatch (Hp)
7. Spiritus

III.Hasil Pengamatan

No. T(sekon) T(0C)

1. 120 60
2. 240 49
3. 360 46
4. 480 44
5. 600 40
6. 720 37
7. 840 35
8. 960 34
9. 1080 34
10. 1200 33
NST Termometer = 10C

NST Stopwatch = 1 x 10−2 s

T0 = 800C
IV.Analisa Data

Grafik hubungan penurunan suhu terhadap waktu ditunjukkan pada gambar di bawah
ini :

III. DASAR TEORI

Parafin adalah nama umum untuk hidrokarbon alkan dengan formula Cn H 2 n+2 .lilin
parafin merujuk pada benda padat dengan n=20-40.molekul parafin paling simpel adalah metana
CH4 yaitu sebuah gas pada temperatur ruangan.Bentuk padat dari parafin adalah lilin
parafin,yang berasal dari molekul terberat mulai dari C20 H 42 hingga C 40 H 82. parafin atau
hidrokarbon parafin,juga merupakan nama teknis untuk sebuah alkan pada umumnya,tapi dalam
beberapah hal kata ini merujuk pada satu linear,atau alkan normal dimana bercabang atau
isoalkan juga disebut isoparafin.Nmanya berasal dari bahasa latin parum yang sama dengan
jarang dan affinis dengan arti seluruhnya ‘’Sedikit affinitas’’atau ‘’ Sedikit reaktivitas’’.ini di
akibatkan oleh akan,yang non kutub dan sedikit gugus fungsionalnya sedikit tidak reaktif.

Titik beku adalah suatu pada pelarut tertentu dimana terjadi perubahan wujud zat cair ke
zat padat.pada tekanan 1 atm,air membeku pada suhu 0° c karena pada suhu tersebut tekanan
uap air sama dengan tekanan uap es.Selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan disebut
dengan penurunan titik beku.Penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut,tetapi
hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan.oleh karena itu,penurunan titik beku tergolong
sifat koligatif.

Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana
titik beku pelarut dan titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut.Titik beku pelarut
murni adalah 0° c dengan adanya zat terlarut maka titik beku larutan tidak akan sama dengan
° °
0 c melainkan akan lebih menjadi rendah di bawah 0 c itulah penyebabnya penurunan
titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi
cairan yang tidak murni,maka akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).

Penjelasan mengenai titik berkaitan dengan pelepasan kalor yang dialami suatu
benda.selain itu,titik beku juga berhubungan dengan peristiwa perubahan suatu zat dari cair ke
bentuk padat. Inilah yang dikenal dengan sebutan membeku.Peristiwa yang paling dekat dengan
kehidupan kita mengenai peristiwa membeku ini adalah membekunya air menjadi es.yang
dinamakan dengan titik beku adalah suatu suhu atau temperatur yang ketika dialami oleh suatu
benda maka benda tersebut akan kehilangan panas,kemudian mengubah bentuk wujudnya
menjadi padat.

Contoh lain dari proses membeku ini adalah lilin yang dipanaskan. Lilin yang dipanaskan
akan mencair proses pencairan lilin terjadi karena adanya pemberian panas pada lilin
tersebut.Namun,ketika pemberian panas dihentikan ,maka lilin tersebut akan berhenti
mencair,bahkan liliin yang telah mencair tersebut akan berubah bentuk kembali menjadi lilin
yang padat.Peristiwa menjadi padatnya kembali lilin yang telah mencair inilah disebut dengan
membeku.Hal ini menandakan bahwa lilin tersebut telah mencapai titik bekunya.Pada sebagian
zat tertentu ada beberapa zat yang memiliki titik beku dan titik lebur yang sama.misalnya adalah
titik beku air dan titik lebur es, yaitu sama-sama dalam suhu yang mencapai nol derajat celcius.

Suatu materi dapat berwujud sebagai zat padat,zat cair,ataupun gas. Misalnya H 2 O
dalam fase padat berwujud sebagai es,dalam fase air berwujud sebagai air dan dalam fase gas
berwujud sebagai uap.Asalkan tidak terurai pada suhu yang tinggi,maka semua zat-zat dapat
berwujud sebagai salah satu dari ketiga fase tersebut dengan syarat.Syaratnya adalah suhu dan
tekanannya cocok.Jika terjadi pergantian dari dari fase yang satu ke fase yang lain,maka terjadi
penyerapan atau pembebasan panas dan biasanya juga terjadi perubahan dari satu wujud ke
wujud lain yang terjadi pada suatu yang tertentu.Tinggi suhu dimana suatu zat cair mulai
membeku disebut titik beku.Tinggi suhu ini akan tetap sampai zat cair tersebut membeku
seluruhnya.

Proses pembekuan suatu zat cair, terjadi bila suhunya diturunkan. Sehingga jarak antar
partikel sedemikian dekat satu sama lain.dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik antar molekul
yang sangat kuat.Adanya partikel-partikel dari zat terlarut akan mengakibatkan proses
pergerakan lebih mendekat jarak antar molekul diperlukan adanya suhu yang lebih
rendah.jadi,titik beku larutan akan lebih rendah dari pada titik beku pelarutmurninya.

IV. PROSEDUR KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan.
2. Merangkai alat seperti gambar dibawah ini.
3. Memasukkan lilin yang telah dihaluskan ke dalam tabung reaksi ± ½ tabung
reaksi.
4. Memasang tabung reaksi tersebut pada statif
5. Memasukkan termometer ke dalam tabung reaksi.
6. Memanaskan lilin hingga melebur dengan menghidupkan bunsen.
7. Mematikan bunsen setelah lilin melebur.
8. Mengamati dan mencatat perubahan suhu lilin setiap selang waktu 2 menit hingga
lilin membeku.
9. Mencatat hasil pengamatan kedalam tabel hasil pengamatan.
VII. Pembahasan
Paraffin adalah nama umum untuk hidrokarbon alkan dengan dengan formula

CnH2n+2.Lilin paraffin adalahbahan yang merujukpadabenda , yang berasal dari molekul

terberat mulai dari C20H22 hingga C40H82.

Pada percobaan ini , tujuan ingin dicapai adalah untuk memahami konsep besaran

yang berkaitan dengan titik beku paraffin ,menjelaskan pengertian dari titik beku

paraffin , menentukan titik beku paraffin dan membuat grafik hubungan antara waktu

dengan penurunan suhu. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini

yaitu paraffin lilin ,bunsen , statif dan klem , tabung reaksi ,thermometer , stopwatch ,dan

spiritus. Paraffin lilin digunakan sebagai bahan yang akan ditentukan titik bekunya.

Bunsen sebagai alat untuk memanaskan tabung reaksi yang berisi paraffin lilin, statif

sebagai alat penyangga dan untuk menggantungkan thermometer serta klem sebagai

penjepit statif , tabung reaksi sebagai wadah penyimpanan paraffin lilin ,thermometer

digunakan untuk mengukur suhu , stopwatch untuk mengukur waktu yang diperlukan

paraffin untuk mencapai titik bekunya, dan spiritus sebagai zat cair untuk menyalakan

bunsen .

Adapun prosedur kerja dari percobaan ini yaitu dengan menghaluskan lilin lebih

terdahulu kemudian memasukkannya ke dalam tabung reaksi kurang lebih setengah

tabung reaksi. Setelah itu , tabung reaksi yang berisi lilin halus tersebutdipasang di statif

dan memasukkan thermometer ke dalam tabung reaksi. Kemudian menyalakan bunsen

agar lilin melebur kemudian mematikan bunsen. Setelah itu , dilakukan pengamatan

perubahan suhu lilin setiap selang waktu 2 menit hingga paraffin lilin mencapai titik
bekunya. Kemudian memasukkan semua data yang diperoleh kedalam table hasil

pengamatan.

Pada hasil pengamatan ini , di peroleh penurunan suhu paraffin lilin mulai dari 2

menit pertama hingga 2 menit terakhir yaitu 60oC ,49oC ,46oC ,44oC ,40oC ,37oC ,35oC ,

34oC ,34oC, dan 33oC. Dari hasil ini, dapat terlihat bahwa paraffin lilin mengalami

penurunan yang sangat cepat di 2-14 menit pertama ,sedangkan meni selanjunya tidak

erjadi penurunan suhu dan berubah pada menit ke 20 tetapi penurunan suhunya tidak jauh

berbeda dari menit sebelumnya dan selanjutnya tidak terjadi penurunan suhu lagi. Hal ini

disebabkan karena kekentalan cairan dari paraffin. Pada 2-14 menit pertama paraffin

masih cair yang merupakan dari hasil peamanasan, molekul-molekulnya masih bergerak

cepat sehingga penurunan suhunya juga cepat. Sedangkan menit selanjutnya , paraffin

akan mencapai titik bekunya dan kekentalannya semakin besar dan molekul-molekulnya

bergerak semakin lambat dan akhirnya mengikat satu sama lain dan membentuk paraffin

lilin yang padat kembali ,hal ini yang menyebabkan penurunan suhunya semakin lambat.

Ketika lilin / paraffin di panaskan , maka paraffin lilin akan mencair karena adanya
pemberian panas pada Bunsen ke tabung reaksi yang berii lilin. Molekul-molekul mulai
mendapat tambahan kalor dan menyebabkan getaran molekul mampu melepas ikatan antara
molekul-molekul paraffin lilin.struktur yang sebelumnya padat menjadi cair. Ketika pemberian
panas dihentikan , paraffin lilin tersebut akan berhenti mencair dan akan mulai membentuk
paraffin lilin yang padat. Peristiwa menjadi padatnya kembali lilin paraffin yang telah mencair
karena adanya pembebasan panas disebut dengan membeku.Tinggi suhu ketika zat cair dan
parafin mulai membeku dan suhunya tetap hingga membeku seluruhnya disebu titik beku.

Pada percobaan ini,titik beku dari paraffin lilin yaitu 33 ° C dimana tidak terjadi lagi

penurunan suhu hingga paraffin membeku seluruhnya. sedangkan menurut literatur,titik beku

dari paraffin,yaitu 32 ° C.Hasil yang kita dapatkan tidak berbeda jauh dengan literatur hal ini

menandakan bahwa bahwa kita sudah berhasil dalam percobaan ini.


Proses perpindahan kalor yang terjadi pada percobaan ini adalah secara

konduksi,konveksi,dan radiasi.Proses perpindahan secara konduksi yaitu saat mencairkan lilin

terjadi perpindahan panas dari bunsen ke tabung reaksi,proses perpindahan secara konveksi yaitu

pada saat kita mencairkan lilin,partikel-partikel pada lilin bergerak lebih cepat (akibat

dipanaskan) akan menumbuk partikel lainnya di dekatnya sehingga partikel lainnya ikut bergerak

lebih cepat dan seterusnya hingga terjadi transfer energi dan kalor berpindah,Proses perpindahan

secara radiasi,yaitu saat bunsen digunakan dalam mencairkan lili,bahwa panas dari api Bunsen

dapat kita rasakan.

Kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat percobaan yaitu kurangnya keterampilan dan

ketelitian praktikum melakukan percobaan ini antara lain pada saat memegang thermometer yang

terkena tabung reaksi sehingga yang terbaca dalam termometer bukan murni suhu paraffin

lilin,melainkan suhu tabung reaksi.Cara mengatasinya yaitu praktikum harus lebih berhati-hati

saat memegabg thermometer agar tidak terkena tabung reaksi.


VIII. Kesimpulan

1. Titik beku paraffin adalah tinggi suhu ketika paraffin mulai berubah fase dari cair

menjadi padat karena adanya pembekuan panas atau disebut dengan membeku. Dimana

tinggi suhu tetap hingga paraffin membeku seluruhnya.


2. Adapun titik beku yang diperoleh pada percobaan ini yaitu 33o

3. Grafik hubungan penurunan suhu terhadap waktu ditunjukkan pada gambar di bawah ini :

Anda mungkin juga menyukai