Anda di halaman 1dari 12

PDSA KEPATUHAN PETUGAS DALAM MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI

RUANGAN

Latar Belakang : Kepatuhan petugas dalam menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) di
ruangan sudah mengalami peningkatan walaupun masih belum mencapai standar yang
ditetapkan (100%).

Pelaksanaan upaya meningkatkan capaian indikator sampai memenuhi standar

Unit Kerja : Seluruh Unit

Koordinator : Nurul Fadillah, SKep, Ners

Tim PDSA : dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL

Dewi Endang Lestari, SKep, Ners

Kepala Bagian, Kepala Ruangan, dan Kepala Unit

Lies Pramana Sari, SP

Rini Sagita, SKep

Dilakukan dalam 3 siklus

Setiap perubahan di informasikan ke seluruh ruangan, diuji coba dan dipantau keberhasilannya.

Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya

Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan

Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu Kepala Bagian, Kepala
Ruang Rawat Inap, Kepala Poliklinik dan Kepala Unit serta Komite PPI.

PDSA Siklus I bulan April tahun 2017

Plan / Perencanaan:
Perencanaan Tingkatkan kepatuhan petugas dalam menggunakan APD di ruangan
Do Monitoring dan pengawasan dari Kepala Ruangan/ Unit dalam pemakaian APD.
Study Masih ada petugas yang belum disiplin menggunakan APD
Action 1. Sosialisasi ulang manfaat penggunaan APD di ruangan
2. Meningkatkan pengawasan penggunaan APD pada petugas yang cenderung
tidak disiplin oleh IPCN

PDSA Siklus II bulan Mei tahun 2017


Plan / Perencanaan:
Perencanaan Tingkatkan kepatuhan petugas dalam menggunakan APD di ruangan
Do 1. Sosialisasi ulang penggunaan APD di ruangan
2. Meningkatkan pengawasan penggunaan APD pada petugas yang cenderung
tidak disiplin oleh IPCN
Study Keterbatasan IPCN dalam mengawasi kepatuhan petugas dalam menggunakan APD
di ruangan
Action Penambahan IPCN

PDSA Siklus III bulan Juni tahun 2017

Plan / Perencanaan:
Perencanaan Tingkatkan kepatuhan petugas dalam menggunakan APD di ruangan
Do Penambahan IPCN
Study Pengawasan sudah dilakukan oleh dua orang IPCN akan tetapi kepatuhan petugas
dalam menggunakan APD masih dibawah standar
Action 1. Memaksimalkan kinerja IPCN
2. Memberikan sanksi administratif kepada petugas yang masih tidak disiplin
menggunakan APD

KEPATUHAN PENGGUNAAN APD

120%

100% 100% 100% 100%

80% 78% 80% 81%

60%

40%

20%

0%
APRIL MEI JUNI

KEPATUHAN STANDAR
PDSA INSIDEN TERTUSUK JARUM SUNTIK

Latar Belakang : Pada bulan April masih ada petugas yang tertusuk jarum suntik

Pelaksanaan upaya perbaikan/ meminimalkan/ menurunkan insiden tertusuk jarum suntik

Unit Kerja : Seluruh unit di Rumah Sakit AR Bunda

Koordinator : Nurul Fadilah, Skep. Ners

Tim PDSA : dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL

Rini Widyastuti, AMKep

Alawi, AMKep

Nurul Fadilah, Skep. Ners

Lies Pramana Sari, SP

Rini Sagita, SKep

Dilakukan dalam 2 siklus

Setiap perubahan di informasikan ke seluruh unit, diuji coba dan dipantau keberhasilannya.

Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya

Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan

Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan seluruh unit di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih.

PDSA : IAM 3 Insiden tertusuk jarum suntik

PDSA Siklus 1 bulan April tahun 2017

Plan/ Perencanaan Perencanaan:


Menurunkan angka insiden tertususk jarum suntik
Do 1. Diklat cara penyuntikan yang aman.
2. Monitoring kepatuhan penggunaan APD
Study Petugas sudah melaksanakan cara penyuntikkan yang aman
Action Perubahan yang dilakukan sudah mengurangi/ meminimalkan insiden tertusuk jarum
suntik.
Rekomendasi : pertahankan capaian dan tetap lakukan monitoring oleh Kepala Unit/
Kepala Ruangan .

PDSA Siklus II bulan Mei tahun 2017

Plan/ Perencanaan Perencanaan:


Mempertahankan capaian angka insdien tertusuk jarum suntik sesuai standar
Do 1. Monitoring pelaksanaan SPO cara penyuntikkan yang aman.
2. Monitoring kepatuhan petugas menggunakan APD.
Study Tidak ada petugas yang tertusuk jarum suntik
Action Perubahan yang dilakukan sudah mengurangi/ meminimalkan insiden tertusuk jarum
suntik.
Rekomendasi : pertahankan capaian dan tetap lakukan monitoring oleh
Kepala Unit/ Kepala Ruangan.

INSIDEN TERTUSUK JARUM SUNTIK

1.2

1 1

0.8

0.6

0.4

0.2

0 0 0
APRIL MEI JUNI

ANGKA KEJADIAN STANDAR


PDSA ANGKA KEJADIAN DEKUBITUS

Latar Belakang : Pada TW II angka kejadian dekubitus telah mencapai standar ( < 0%)

Pelaksanaan upaya mempertahankan capaian indikator angka kejadian dekubitus

Unit Kerja : Ruang Rawat Inap

Koordinator : Riny Widyastuty, Am.Kep

Tim PDSA : dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL

Seluruh Kepala Ruangan Rawat Inap

Dewi Endang Lestari, Skep. Ners

Lies Pramana Sari, SP

Rini Sagita, SKep

Dilakukan dalam 1 siklus

Setiap perubahan di informasikan ke seluruh kepala ruangan rawat inap yang ada di Rumah
Sakit diuji coba dan dipantau keberhasilannya.

Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya

Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan

Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu Kepala Bagian, Kepala
Ruangan Rawat Inap, Kepala Unit, Komite PPI dan Komite PMKP.

Plan/ Perencanaan Perencanaan:


Tidak ada kejadian dekubitus
Do Kepala unit/ruangan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan bundle
pencegahan dekubitus
Study TW II pencapaian angka kejadian dekubitus tetap mencapai standar
Action Mempertahankan pencapaian standar pencapaian angka kejadian dekubitus
ANGKA KEJADIAN
DEKUBITUS

100%

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0% 0% 0% 0%
APRIL MEI JUNI

PDSA ANGKA KEJADIAN FLEBITIS

Latar Belakang : Pada TW II angka kejadian flebitis telah mencapai standar ( < 3,5‰)

Pelaksanaan upaya mempertahankan capaian indikator angka kejadian flebitis

Unit Kerja : Ruang Rawat Inap

Koordinator : Riny Widyastuty, Am.Kep

Tim PDSA : dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL

Seluruh Kepala Ruangan Rawat Inap

Dewi Endang Lestari, Skep. Ners

Lies Pramana Sari, SP

Rini Sagita, SKep

Dilakukan dalam 1 siklus

Setiap perubahan di informasikan ke seluruh kepala ruangan rawat inap yang ada di Rumah
Sakit diuji coba dan dipantau keberhasilannya.

Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya

Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan
Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu Kepala Bagian, Kepala
Ruangan Rawat Inap, Kepala Unit, Komite PPI dan Komite PMKP.

Plan/ Perencanaan Perencanaan:


Tidak ada kejadian flebitis
Do Kepala unit/ruangan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan bundle
pencegahan flebitis
Study TW II pencapaian angka kejadian flebitis tetap mencapai standar
Action Mempertahankan pencapaian standar pencapaian angka kejadian flebitis

ANGKA KEJADIAN FLEBITIS

0.8

0.6

0.4

0.2

0 0 0 0
APRIL MEI JUNI

PDSA INFEKSI SALURAN KEMIH

Latar Belakang : Pada TW II angka infeksi saluran kemih telah mencapai standar (< 1 ‰)

Pelaksanaan upaya mempertahankan capaian indikator angka infeksi saluran kemih

Unit Kerja : Ruang Rawat Inap

Koordinator : Riny Widyastuty, Am.Kep


Tim PDSA : dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL

Seluruh Kepala Ruangan Rawat Inap

Dewi Endang Lestari, Skep. Ners

Lies Pramana Sari, SP

Rini Sagita, SKep

Dilakukan dalam 1 siklus

Setiap perubahan di informasikan ke seluruh kepala ruang rawat inap diuji coba dan
dipantau keberhasilannya.

Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya

Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan

Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu Kepala Bagian, Kepala
Ruangan Rawat Inap, Kepala Unit, Komite PPI dan Komite PMKP.

Plan/ Perencanaan Perencanaan:


Mempertahankan capaian indikator angka infeksi yang telah
saluran kemih
Do memenuhi standar
Kepala Bagian dan kepala unit/ruangan melakukan pengawasan terhadap
Study pelaksanaan bundle pencegahan ISK
Action TW II pencapaian angka kejadian ISK tetap mencapai standar
Mempertahanakan pencapaian standar pencapaian angka kejadian ISK

ANGKA KEJADIAN ISK

100%

80%

60%

40%

20%

0% 0% 0% 0%
APRIL MEI JUNI
PDSA INFEKSI DAERAH OPERASI

Latar Belakang : Pada bulan Juni angka infeksi daerah operasi 14.25 %

Pelaksanaan upaya perbaikan/ meminimalkan angka IDO

Unit Kerja : Ruang Rawat Inap

Kamar Operasi

Koordinator : Nurul Fadilah, Skep. Ners

Tim PDSA : dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL

Alawi, AMKep

Nurul Fadilah, Skep. Ners

Lies Pramana Sari, SP

Rini Sagita, SKep

Dilakukan dalm 3 siklus

Setiap perubahan di informasikan ke Ruang Rawat Inap, Kamar Operasi, diuji coba dan
dipantau keberhasilannya.

Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya

Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan

Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu dokter, perawat, dan Komite PPI

PDSA Siklus 1 :

Plan/ Perencanaan Perencanaan:


Mengurangi angka infeksi daerah operasi
Do Sosialisasi bundel IDO ( teknik CATS : Clipper, Antibiotik, Temperatur, Sugar)
Study Petugas belum tahu cara pencegahan IDO
Action Rekomendasi : Diklat cara pencegahan IDO dengan teknik CATS yaitu :
1. Clipper : yaitu penggunaan elektic clipper
menggantikan pisau cukur.
2. Antibiotik : penggunaan antibiotik profilkasis 1 jam
sebelum operasi untuk operasi bersih.
3. Temperatur : pasien tidak dalam keadaan hipertermi
ataupun hipotermi, karena jika hipotermi meningkatkan
resiko infeksi 2 kali lipat.
4. Sugar : gula darah harus diperhatikan normal pada saat
pre dan post operasi. Jika tinggi/ rendah segera koreksi.
PDSA Siklus II :

Plan/ Perencanaan Perencanaan:


Meningkatkan pengetahuan perawat tentang pencegahan IDO dengan teknik CATS
Do Sosialisasi dan diklat tentang cara pencegahan IDO
Study Pencegahan IDO dijadikan protap / SPO sebelum tindakan Operasi.
Action Perubahan yang dilakukan belum secara efektif menurunkan angka IDO.
Rekomendasi :
1. Pengawasan dari Kepala Ruangan pelaksanaan pencegahan IDO pada pasien
sebelum operasi.
2. Pembuatan formulir harian pemantauan pencegahan IDO

PDSA Siklus III

Plan/ Perencanaan Perencanaan:


SPO pencegahan IDO dilaksanakan untuk setiap pasien yang akan
dilakukan tindakan operasi
Do 1. SPO pencegahan IDO sudah mulai dilaksanakan.
2. Formulir pemantauan IDO sudah dilaksanakan.
Study Angka IDO pada bulan Juli menurun ( 0 )
Action Perubahan yang dilakukan sudah mamapu meminimalkan/ menurunkan angka
kejadian IDO di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih.
Rekomendasi :
Tetap lakukan monitoring pelaksanaan SPO pencegahan
IDO dan Formulir
pemantauan pencegahan IDO di unit-unit terkait.
ANGKA INFEKSI DAERAH OPERASI

16

14 14.25

12

10

0 0 0 0 0
APRIL MEI JUNI JULI

ANGKA IDO STANDAR

PDSA KETERSEDIAAN APD

Latar Belakang : Pada TW II ketersediaan APD telah mencapai standar (75%)

Pelaksanaan upaya mempertahankan capaian indikator ketersediaan APD

Unit Kerja : Seluruh unit yang ada di Rumah Sakit

Koordinator : Nurul Fadilah, Skep. Ners

Tim PDSA : dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL

Seluruh Kabag, Karu dan Ka. Unit

Dewi Endang Lestari, Skep. Ners

Lies Pramana Sari, SP

Rini Sagita, SKep

Dilakukan dalam 1 siklus

Setiap perubahan di informasikan ke seluruh unit yang ada di Rumah Sakit, Kamar Operasi,
diuji coba dan dipantau keberhasilannya.
Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya

Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan

Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu Kepala Bagian, Kepala
Ruangan Rawat Inap, Kepala Unit, Komite PPI dan Komite PMKP.

Plan/ Perencanaan Perencanaan:


Mempertahankan capaian indikator ketersediaan APD yang telah memenuhi standar
Do Kepala Bagian, Kepala Ruangan Rawat Inap, dan Kepala Unit melakukan
pengawasan ketersediaan APD agar sesuai standar yang ditetapkan (75%)
Study Pada TW II indikator ketersediaan APD telah mencapai standar
Action Mempertahankan pencapaian dengan monitoring agar ketersediaan APD tetap
memenuhi standar

KETERSEDIAAN APD
95%

90% 90% 90%


88%
85%

80%

75%

70%

65%

60%
APRIL MEI JUNI

Anda mungkin juga menyukai