Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INTERMONEV KLINIK 1

“KASUS GIZI BURUK 1”

Disusun oleh:
Gustina Berta Uli (175070300111006)
Mochamad Faris Firdaus (175070300111007)
Anggit Ariestia Rizki (175070300111008)
Anindya Nastiti (175070300111009)
Amelia Nurdini Rozana (175070300111010)

KELOMPOK 2
KELAS 4A1

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
LEMBAR PARTISIPASI

NAMA NIM TUGAS TTD

Penyelesaian masalah,
Gustina Berta Uli 175070300111006 membuat NCP, Membuat
Preskripsi Diet

Penyelesaian masalah,
Mochamad Faris
175070300111007 membuat NCP, Membuat
Firdaus
Preskripsi Diet, editing

Penyelesaian masalah,
Anggit Ariestia Rizki 175070300111008 membuat NCP, Membuat
Preskripsi Diet

Penyelesaian masalah,
Anindya Nastiti 175070300111009 membuat NCP, Membuat
Preskripsi Diet

Penyelesaian masalah,
Amelia Nurdini
175070300111010 membuat NCP, Membuat
Rozana
Preskripsi Diet
TABEL NCP

Nama : AN Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 22 Bulan Registered :-

Assessment
Diagnosis Intervensi Monev
Data dasar Identifikasi masalah
Antropometri  LLA: gizi buruk N.I 5.2 N.D 3.1 Selama 3
BB : 6 Kg (karena <11,5 cm) Malnutrisi Medical hari
 BB/PB <-3 SD Food pertama,
PB : 71,8 cm
 PB/U <-3 SD Supplement dapat dilihat
LLA : 11 cm Malnutrisi berupa F75, apakah
berkaitan RESOMAL, kondisi
dengan serta cairan dehidrasi,
Biokimia kurangnya glukosa hipoglikemi,
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Laboratorium (22-04-2014) asupan makan 10% dan diare
 WBC dan LYM
dan kondisi hilang
- WBC 14,9 tinggi
infeksi HIV
- LYM 5,8 menunjukkan
yang ditandai
- RBC 3,83 adanya infeksi
dengan Pemantauan
- HGB 9,6  RBC, HGB, HCT,
LLA<11,5; asupan F75
- HCT 29,2 MCV, MCH,
BB/PB <-3 SD, selama 7
- MCV 76,2 RDW
LYM tinggi, hari pertama
- MCH 25,1 menunjukkan
WBC tinggi, yang
anemia defisiensi
- RDW 23,8 anemia dikonsumsi
besi
defisiensi zat dapat
Fisik/Klinis (22 – 04 – 2014)
besi, kondisi mencapai
KU : lemah
diare muntah, min. 80%
Nadi : 120x/menit
dilihat dari
Suhu : 38  KU: lemah
form asupan
Diare (+) 4x/hr, muntah (+) 5x, panas (+) naik turun  Suhu badan tinggi
NI 1.2 R.C-1
mulai kemarin, batuk (+) 2 minggu, pilek (-), BAB (+) (demam) Kolaborasi
cair (+) ampas (+) lendir (+) darah (-), ma/mi (+) Inadekuat
 Diare (+) dan rujukan Perubahan
Dietary Assessment energy intake
 Muntah (+) asuhan gizi data
a. Data Riwayat Gizi Dahulu berkaitan
 Batuk (+) biokimia
dengan kondisi
 Pasien sulit makan, menolak makan nasi pasien yang E-1 yaitu : WBC
 Makan 2x/hari, hanya mau bubur sumsum (3-5 menderita HIV dan LYM
 Makanan yang Edukasi
sdt) tiap kali makan dan TBC membaik
dikonsumsi Gizi
 Tidak suka lauk hewani, nabati, tidak mau sayur, ditandai
kurang bervariasi mengenai
dan buah dengan
 Tidak suka tatalaksana
 Pasien diberikan ASI hingga usia 1 tahun 2 LLA<11,5,
malnutrisi
konsumsi lauk
minggu BB/PB <-3 SD,
hewani, nabati, serta
 Pasien sangat suka chiki, dikonsumsi 3x/hari Asupan energy
tidak mau sayur, pemenuhan
 Makanan yang disukai hanya bubur sumsum dan 50% dari
dan buah nutrisi pada
bubur cerelac kebutuhan
kejar
 Dari puskesmas pasien dianjurkan mengkonsumsi NB 1.1 tumbuh.
susu Pan-Enteral sebanyak 2 sachet (6 gelas @ 60
Kurangnya
ml)
pengetahuan
b. Data Riwayat Gizi Sekarang
tentang Gizi
 Sehari sebelum MRS pasien hanya minum susu
dan Makanan
Pan-Enteral sebanyak 60 gram (1,5 sachet)
berkaitan
diberikan 6 kali.
dengan
Energi : 300 kkal (50% kebutuhan)
Asupan energi keluarga pasien
Protein : 9,18 gr (127%)
rendah (50% dari belum pernah
Lemak : 15,45 gr (92,5%)
total kebutuhan) mendapatkan
KH : 32,7 gr (36,3%)
edukas gizi
terkait
tatalaksana
malnutrisi
ditandai
Obat
dengan asupan
Tabel Obat-obatan yang diberikan pada pasien
makanan
- Inf. HSD 500cc/24 jam
pasien yang
- Inj. Cefotaxim 3 X 200mg/w
kurang
- Inj. Gentamycin 1 X 3 mg/w beragam, suka
- PO Cetrimoxasol 1 X cth 1 chiki, tidak
- OAT suka lauk
hewani, sayur,
Riwayat Penyakit Keluarga
dan buah.
Pasien tertular HIV dari ibunya. Ibu pasien telah
meninggal dunia akibat penyakit yang sama yaitu HIV
pada saat anak berusia 1 tahun.

Riwayat HIV dan TB


Sosial Ekonomi
Pasien tinggal bersama ayah saja. Ayah pasien bekerja
sebagai karyawan swasta di Kab.Sidoarjo, sedangkan
ibu pasien sudah meninggal dunia akibat HIV/AIDS.
Pasien merupakan anak pertama. Pasien dirawat
bergantian oleh ayah dan tantenya.
PRESKRIPSI DIET

Tujuan :
Menstabilkan kondisi pasien : - Mengurangi hipoglikemi
- Mengurangi dehidrasi
- Mengurangi gangguan elektrolit
- Mengobati infeksi

Prinsip:
Pemberian F75 rendah serat dan laktosa, serta RESOMAL

Syarat:
Energi : 80 -100 kkal/kgBB/hari
Protein : 1 g/kgBB/hari
Cairan : 130 ml/kgBB
1. Kebutuhan Energi Pasien : 80 x 6 (kg) = 480 kkal s.d. 100 x 6 = 600 kkal
2. RESOMAL (5ml/kg BB) : 5 x 6 = 30 ml setiap 30 menit pada 2 jam pertama
5 x 6 = 30 ml selang-seling dengan pemberian F75 selama 10 jam
3. F75 : - 480 kkal/75 kkal x 100 = 640 ml s.d. 600 kkal/75 kkal x 100 = 800 ml
- 800 ml/12 = 66,6 (dibulatkan 50 ml tiap kali pemberian)
4. Kebutuhan Cairan : 130 ml x 6 = 780 ml/hari
PEMBERIAN F75 dan RESOMAL SEHARI

Waktu Jenis Jumlah


Setelah Pasien Diare RESOMAL 30 ml
08.00 F75 50 ml
10.00 F75 50 ml
12.00 F75 50 ml
14.00 F75 50 ml
16.00 F75 50 ml
18.00 F75 50 ml
20.00 F75 50 ml
22.00 F75 50 ml
24.00 F75 50 ml
02.00 F75 50 ml
04.00 F75 50 ml
06.00 F75 50 ml
RESEP FORMULA 75 dan RESOMAL

F75

Bahan Makanan Per 1000 ml Per 780 ml


Susu skim bubuk gram 25 gram 20
Gula pasir gram 100 gram 80
Minyak sayur gram 27 gram 21
Larutan elektrolit ml 20 ml 15
Tambahkan air s.d. ml 1000 ml 780

RESOMAL
Kebutuan RESOMAL dalam sehari : 30 ml x 10 kali pemberian = 300 ml

Bahan Per 400 ml Per 300 ml


Oralit (1 sachet) ml 200 gram 150
Gula pasir gram 10 gram 8
Bubuk KCl gram 0.8 gram 0.6
Tambahkan air s.d. ml 400 ml 300
DAFTAR PUSTAKA

Tatalaksana Anak Gizi Buruk Hal. 193-221. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di
Rumah Sakit. WHO&DEPKES

Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku II. 2011. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia

10 Langkah Tatalaksana Anak Gizi Buruk. Materi Inti III. Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Departemen Kesehatan RI

Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku I. 2011. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai