asam yang mengendap dalam urine yang berkonsentrasi.
Kebiasaan menahan kencing dapat
menyebabkan urin menetap dan tidak adanya pergerakan urin di kandung kemih. Yang lama kelamaan zat yang seharusnya di buang oleh urin mengendap dan membentuk batu.
Daging, jeroan, dan sumber protein
hewani lainnya (seperti telur dan seafood) mengandung purin. Purin nantinya akan diubah menjadi asam urat di dalam urin. Asam urat merupakan salah satu bahan pembentuk batu ginjal sehingga terlalu banyak konsumsi protein hewani dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal di kemudian hari Batasi asupan protein hewani tidak lebih dari 170 g/ hari
Protein hewani bisa di gantikan
dengan protein nabati seperti tempe, tahu dll.
makanan yang banyak mengandung
oksalat. Di antaranya adalah bayam, strawberry, cokelat, gandum, biji- bijian dan teh. Kadar oksalat didalam tubuh akan membentuk senyawa tidak larut dan tidak dapat diserap oleh tubuh akibatnya senyawa ini akan mengendap dan membentuk Kristal (batu) Batasi asupan oksalat sebanyak 40-50 mg/ hari.
Sodium, yang biasa terdapat dalam
garam dan makanan kemasan, merupakan salah satu komponen yang dapat meningkatkan batu ginjal karena memicu peningkatan kadar kalsium dalam urin. Makanan yang mengandung sodium tinggi yaitu: Makanan kaleng, Daging olahan (seperti bacon, nugget, ham, sosis), Kecap atau saus, Kacang-kacangan yang sudah diasinkan, Makanan siap saji. Jika membeli makanan kalengan, pilih yang berlabel “Natrium rendah” atau ”tidak mengandung garam” konsumsi garam dibatasi antara 2.500-3.500 mg/hari (±0,2 sdm)
Air adalah diet paling penting untuk
mencegah batu ginjal, karena komponen pembentuk batu ginjal menjadi lebih mudah luruh bersama buang air kecil. Disarankan untuk minum air sekitar 2-3 liter dalam sehari (8- 12 gelas)