S A P Hukum Pengangkutan 2016
S A P Hukum Pengangkutan 2016
1
C. MATERI PERKULIAHAN
Kuliah METODE
TOPIK DAN SUB-TOPIK
ke PEMBELAJARAN
KONTRAK KULIAH
I
ORIENTASI SILABUS
PENGANTAR HUKUM PENGANGKUTAN
NIAGA:
- Pengertian hukum pengangkutan dalam
perspektif keperdataan
- Pengertian Umum Hukum Pengangkutan Ceramah, diskusi
II
- Fungsi dan kegunaan pengangkutan dalam dan slide LCD.
kehidupan
- Sumber Hukum dan Asas Hukum Pengangkutan
- Klasifikasi Pengangkutan
2
- Tanggung Jawab dalam Angkutan Kereta Api
- Perlakuan Khusus dalam angkutan kereta Api
HUKUM ANGKUTAN LAUT NASIONAL DAN
INTERNASIONAL:
- Pengertian
- Pengangkutan Penumpang Melalui Laut
- Pengangkutan Barang Melalui Laut
- Kewajiban dan Hak dalam Pengangkutan Melalui
Ceramah dan
VII Laut
Seminar Kelompok
- Tanggung Jawab Pengangkut Dalam
Pengangkutan Laut
- Pengaturan dan Persyaratan pendirian angkutan
laut internasional dalam UU No. 17 Tahun 2008
- Peran dan Fungsi Bill Lading dalam
pengangkutan laut internasional.
VIII UJIAN TENGAH SEMESTER
Hukum Angkutan Udara Nasional dan
Internasional
- Pengertian Hukum Angkutan Udara
- Pendirian Usaha Angkutan Udara Nasional Dan
Internasional
- Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dan Tidak
Berjadwal
Ceramah dan
IX - Pengangkutan Penumpang Melalui Udara
Seminar Kelompok
Pengangkutan Barang Melalui Udara
- Kewajiban Dan Hak Dalam Pengangkutan Udara
- Tanggung Jawab Dalam Pengangkutan Udara
- Peran Dan Fungsi Organisasi Penerbangan Sipil
Internasional Dan Dasar Hukumnya
- Air Way Bill dalam hokum angkutan Kargo udara
Internasional
KONSEP DASAR PENGANGKUTAN
MULTIMODA:
- Pengertian
- Dasar Hukum dan Pengaturan Pengangkutan
X
Multimoda
- Tujuan Pengangkutan Multimoda
- Manfaat Pengangkutan Multimoda
- Bentuk Pengangkutan Multimoda
XI PERUSAHAAN PENUNJANG SDA
PENGANGKUTAN DARAT, LAUT DAN
UDARA SERTA PROSEDUR PENDIRIANNYA
- Pengertian
- Dasar Hukum
- Perusahaan Ekspedisi Muatan
- Agen Perjalanan Darat, Laut dan Udara
- Perusahaan Muat Bongkar
- Hak dan Kewajiban Masing-masing Penunjang
3
Pengangkutan
KONSEP PENGANGKUTAN CARTER DALAM
HUKUM PENGANGKUTAN:
- Pengertian
- Dasar Hukum
XII SDA
- Kriteria dan Jenisnya
- Pengangkutan Darat Carter
- Pengangkutan Laut Carter
- Pengangkutan Udara Carter
PENANGANAN KECELAKAN
TRANSPORTASI OLEH KOMISI NASIONAL
KESELAMATAN TRANSPORTASI (KNKT),
SEARCH AND RESCUE (SAR) DAN
MAHKAMAH PELAYARAN
- Pengertian Ceramah dan
XIII
- Dasar Hukum KNKT, SAR dan Mahkamah Seminar Kelompok
Pelayaran
- Wewenang KNKT, SAR dan Mahkamah
Pelayaran
- Syarat-syarat Untuk di Angkat menjadi anggota
Mahkamah Pelayaran
ISU-ISU KEKINIAN HUKUM
PENGANGKUTAN TRANSPORTASI
JALAN ONLINE
1. Pengertian Transportasi Online
2. Aspek Hukum Perusahaan Transportasi
XIV
Online
3. Aspek Hukum Perjanjian Transportasi
Online
4. Aspek Hukum Perlindungan Konsumen
Transportasi Online
SURVEY
SDA
XV
XVI UJIN SEMESTER TAHAP II PRESENTASI
HASIL RISET
D. REFERENSI
1. Buku-Buku dan Artikel
Usman Adji, Sution, Dkk. Hukum Pengangkutan di Indonesia, Jakarta:PT Rineka
Cipta. 1991
Tjakranegara, Soegijatna. Hukum Pengangkutan Barang dan Penumpang, Jakarta:
Rineka Cipta. 1995
Muhammad, Abdulkadir, Hukum Pengangkutan Niaga, Bandung: Citra Aditya
Bhakti, 1998
___________________. 1991. Hukum Pengangkutan Darat, Laut dan Udara.
Bandung: Citra Aditya Bakti.
Hartini, Rahayu, Hukum Pengangkutan, Malang: UMM Press, 2007
4
Lestari Ningrum, Usaha Perjalanan Wisata Dalam Perspektif Hukum
Bisnis,Bandung: Citra Aditya Bakti. 2004
HMN. Purwosutjipto, Pengertian Pokok-Pokok Hukum Dagang Indonesia 3:Hukum
Pengangkutan, Jakarta: Penerbit Djambatan. 2003
Redjeki Hartono, Pengangkutan Dan Hukum Pengangkutan Darat, Seksi Hukum
Dagang, Semarang: FH UNDIP. Tt.
Kamaluddin, Rustian. Ekonomi Transportasi:Karekteristik, Teori Dan Kebijakan,
Ghalia Indonesia, Jakarta. 2003.
Salim H. S, Hukum Kontrak: Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, cetakan ke-4.
(Jakarta: Sinar Grafika, 2006.
R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Cet. XIX ,
Jakarta : Pradnya Paramita, 1985.
Subekti, Hukum Perjanjian, Cet. XVI, Yogyakarta : PT. Intermasa, 1996.
Subhi Mahmasaniy, Al-Nazariyyat al-‘Ammah li al-Mujibat wa al-‘Uqud fi al-
Shari’ah al-Islamiyyah, Mesir: Dar al-Kitab al-‘Arabiyy1948.
C. S. T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indoensia, Jakarta: Balai
Pustaka, 1989
K. Martono, Pengantar Hukum Udara Nasional dan Internasional, Jakarta:
RajaGrafindo Persada. 2007
Tuti Triyanti, Pengangkutan Melalui Laut, Jilid I, Universitas Diponegoro,
Semarang, 1982.
___________, Pengangkutan Melalui Laut, Jilid II, Universitas Diponegoro,
Semarang 1986.
Radiks Purba, Angkutan Muatan Laut, Jilid 3, Bhatara Karya Aksara, Jakarta, 1981.
Capt. R. P. Suyono, Shippiing: Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui
Laut, Jakarta: Penerbit PPM, 2005
Ridwan Khairandy, 2006. ”Tanggung Jawab Pengangkut dan Asuransi Tanggung
Jawab Sebagai Instrumen Perlindungan Konsumen Angkutan Udara, Jurnal
Hukum Bisnis Vol. 25, No.1, Jakarta, Yayasan Pengembangan Hukum
Bisnis.
H.K. Martono, 1987. Hukum Udara, Angkutan Udara dan Hukum Angkasa,
Bandung, Alumni.
____________ dan Ahmad Sudiro, 2010. Hukum Angkutan Udara Berdasarkan
UURI No. 1 Tahun 2009, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada
E. Syaefullah Wiradipraja, Tanggung Jawab Pengangkut dalam Hukum
Pngangkutan Udara nasional dan Internasional, Yogyakarta: Liberty, 1989
5
Convention On International Civil Aviation, Signed At Chicago, On 7 December
1944 (Chicago Convention).
Convention For The Unification Of Certain Rules Relating To International Carriage
By Air, Signed At Warsaw On 12 October 1929
Protocol To Amend The Convention For The Unification Of Certain Rules Relating
To International Carriage By Air, Signed At Warsaw On 12 October 1929,
Done At The Hague On 28 September 1955 (The Hague Protocol 1955)
Convention for the Unification of Certain Rules for International Carriage by Air
Montreal, 28 May 1999
Convention On Damage Caused By Foreign Aircraft To Third Partes On The
Surface, Signed At Rome, On 7 October 1952 (Rome Convention 1952
E. Strategi Pembelajaran
Sistem perkuliahan dengan menggunakan system gabungan antara seminar dan
kuliah biasa. Dengan cara ini diharapkan agar para peserta didik sama-sama terlibat
secara sadar dalam dialog kritis-kreatif dan dinamis. Penalaran kritis itu selalu
didorong dan dikembangkan hingga perkuliahan ini mencapai sasaran. Oleh
karenanya, partisipasi aktif dan penuh dari para peserta didik sudah tentu sama-
6
sama diharapkan. Setiap kelompok diwajibkan menulis sebuah makalah untuk
diseminarkan