Ari Widyaningrum
Abstract
___________________________________________________________________
This study aims at describing vocal group Awan Voice characteristics, dynamic development of music
composition, Awan Voice vocal arrangement and Awan Voice music market ideology. This study uses
qualitative method in Semarang City. The data and data sources consist of written data and unwritten data.
Data instruments and techniques of collecting data are observation, interview and documentation. The data
validity uses triangulation. The analysis data consists of collecting data,reduction, clarification, and
verification. Characteristic of Awan Voice music is music touch by beatbox acapella format. In each
performance, they sometimes intersperse singing with jokes that draw the audience’s attention Awan Voice
composition dynamic development and work arrangements can be seen form the aspects of song title, song
composition, structure, melody, harmony, market share and song motif. While the orientation toward
Indonesia Awan Voice market ideology is using melodies that are easy to remember, flexible to play, easy to
sing and meaningful. The harmony used is not too grandiose. It can be combined with the instrument or type
of music that is not as common as classic, blues and others. Their work adopted to the time and place or to its
target market share, and profitability.
Alamat korespondensi: ISSN 2252 - 6900
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
E-mail: pps@unnes.ac.id
61
Ari Widyaningrum / Catharsis: Journal of Arts Education 3 (2) (2014)
62
Ari Widyaningrum / Catharsis: Journal of Arts Education 3 (2) (2014)
sebuah manajemen musik rekaman seiring teknik analisis data yang penulis pakai yakni
dengan perubahan pola pikir dan perilaku pengumpulan data, proses reduksi, proses
konsumen dari industri musik Indonesia. klarifikasi dan proses verifikasi.
63
Ari Widyaningrum / Catharsis: Journal of Arts Education 3 (2) (2014)
64
Ari Widyaningrum / Catharsis: Journal of Arts Education 3 (2) (2014)
Ciri Khas Musik Grup Vokal Awan Voice yang mengatasnamakan kumpulan awan atau
Sebuah grup baik grup vokal maupun Kawan. Berada di bawah naungan kontrak
grup band, diharuskan memiliki sesuatu eksklusif mayor label musik besar di Jakarta.
karakteristik yang unik yang dapat menjadikan Kepopuleran ini tidak terlepas dari
grup tersebut menjadi grup yang berbeda dengan adanya penggemar dan manajemen Awan,
grup lainnya. Adapun dalam konteks ideologi yakni Awan Mangement. Dimana manajemen
pasar musik Indonesia, karakteristik tersebut inilah yang mengatur semua kegiatan Awan
harus memiliki hal-hal yang menandai kekhasan Voice dan kontrak-kontrak mereka, setiap
grup baik dari atribut, karya maupun kontrak baik kontrak perform atau kontrak
performernya. dengan label. Website mereka di
www.awanvoice.com akun twitter mereka:
Popularitas Grup Awan Voice @awanvoice, juga dapat dijadikan penghubung
Musik populer merupakan aliran musik Awan voice sendiri dengan penggemarnya.
yang lumayan laris di Indonesia, tidak sedikit
band yang telah melambungkan namanya di Grup Nasyid Acapella dengan Beatbox
Industri musik Indonesia serta telah memiliki Konsep musik yang diusung oleh grup
nama besar karena band-band tersebut vokal Awan voice adalah musik vokal beraliran
membawakan lagu-lagu beraliran pop. Mudah nasyid atau musik dakwah dengan aransemen
dicerna oleh telinga setiap kalangan yang vokal yang mengimitasi suara atau bunyi dari
menjadi alasan mengapa aliran pop ini memiliki instrument musik lainnya. Contohnya: perkusi,
banyak peminat. gitar, gambang, maupun bass.
Di sepanjang sejarah musik populer di Adapun dalam setiap penampilannya,
Indonesia. Ternyata bukan hanya genre pop saja mereka tidak menggunakan iringan suara dari
yang menjadi musik populer, namun juga genre alat musik. Jadi konsep penampilan dari grup
metal, genre rock „n roll, genre dangdut, genre vokal Awan voice dapat disebut sebagai nasyid
keroncong, genre campursari dan lain acapella. Merujuk pada pengertian Acapella
sebagainya. Oleh sebab itu, dapat disebutkan sebagai musik vokal tanpa menggunakan
musik populer merupakan musik yang booming instrument atau alat musik (Barker: 2014).
atau terkenal pada populasinya. Musik populer Perubahan konsep dari acapella ini
menjadi terkenal dan disenangi pada masa dan merupakan fenomena terbentuknya musik
massa wilayah tertentu. Kepopuleran Awan instrumen yang terjadi di akhir masa
Voice dimulai dari ketika mengikuti Festival Renaissance dan cenderung berifat religius.
Nasyid Nasional 2009 yang merupakan awal Fenomena yang terjadi manusia meniru bunyi-
langkahnya mengarungi jagad hiburan bunyian yang dihasilkan instrumen musik.
Indonesia, namun pada event ini Awan Voice Istilah acapella dipinjam untuk menyebut
baru dikenal sebagai pendatang baru di dunia permainan musik tanpa menggunakan iringan
nasyid Indonesia dan menjadi jawaranya karena maupun instrumen konvensional lainnya. Begitu
memakai acapella percussion yang pada saat itu pula dalam bidang nasyid yang notabenenya
orang awam masih banyak yang belum mengusung dakwah islam sebagai background
memahami mengapa mereka sebagai sebuah karya-karyanya. Istilah acapella tetap dipakai,
grup nasyid memakai iringan perkusi dari mulut walau arti dari acapella merupakan musik
dan itu sangat menarik. Pada tahun 2010 ajang gereja, berasal dari kata a capella dalam artian a
Suara Indonesia membuat nama mereka = sebuah, capella = gereja. Jadi terlepas dari
menjadi semakin diingat terutama di komunitas artian kata a capella sebagai musik gereja, para
nasyid nasional. Dan puncaknya adalah ketika penggemar grup nasyid tetap memakai istilah
mengikuti X-Factor Indonesia, di event inilah tersebut untuk menyebut genre karyanya.
mereka mulai terjun ke dunia industri musik Adaptasi kata acapella tersebut dapat diterima
yang sebenarnya. Memiliki ribuan penggemar oleh masyarakat awam pada saat kini dan
65
Ari Widyaningrum / Catharsis: Journal of Arts Education 3 (2) (2014)
menjadikan acapella menjadi ciri khas dari grup tentang keinginan pasar. Untuk mengetahui apa
vokal Awan Voice. saja keinginan pasar, penulis merujuk pada ciri
Selain mengusung acapella dalam setiap dari ideologi pasar. Dimana ciri ideologi pasar
pertunjukkan. Grup vokal Awan voice juga terdiri dari ciri budaya massa dan ciri budaya
menyertakan beatbox perkusi dalam setiap populer yang ada di masyarakat. Sehingga
aransemennya. Sehingga dapat disimpulkan ciri Awan voice dapat disimpulkan sebagai sebuah
khas dari musik grup vokal Awan Voice adalah grup yang berformat acapella, mengusung tema
nasyid acapella dengan sentuhan beatbox. Selain religi, dan bergenre pop (diasumsikan populer).
itu dalam setiap perform-nya, Awan Voice Grup vokal Awan Voice berorientasi pada
mampu untuk menghidupkan suasana pentas Ideologi pasar musik Indonesia dapat dilihat
dengan guyonan-guyonan yang membuat dari pemenuhan ciri budaya massa dan ciri
penampilan mereka semakin menarik. budaya populer yang ada di Indonesia. Yakni:
(1) Nontradisional; (2) bersifat merakyat,; (3)
Orientasi Grup vokal Awan Voice pada memproduksi budaya massa (hiburan umum);
Ideologi Pasar Musik Indonesia (4) berhubungan dengan budaya popular; (5)
Awal pembentukan Awan Voice, para diproduksi dengan menggunakan biaya yang
personil memang bertujuan untuk menembus cukup besar dan menghasilkan keuntungan bagi
pangsa pasar musik Indonesia. Awalnya mereka capital yang diinvestasikan; (6) diproduksi
mengincar pangsa pasar nasyid yang memang secara eksklusif menggunakan simbol-simbol
pada waktu itu masih sangat jarang diminati kelas.
oleh khalayak. Sebagai sebuah grup pendatang (http://blogs.unpad.ac.id/indrairawan0068/201
baru, mereka tidak serta merta percaya diri 2/06/15/budaya-massa-dan-budaya-populer/).
dalam menghasilkan karya. Namun mereka Sedangkan ciri dari budaya populer menurut
berusaha agar apa yang mereka bawakan dapat Antonio Gramsci (1971 : 56): (1) tren; (2)
diterima oleh komunitas nasyid. keseragaman bentuk; (3) adaptabilitas; (4)
Menurut Gramsci (Barker, 2014:138) durabilitas; dan (5) provitabilitas.
ideologi merupakan ide-ide, gugus makna, dan Nontradisional, yaitu umumnya komunikasi
praktik yang mendukung kekuasaan kelas sosial massa berkaitan erat dengan budaya populer.
tertentu, meski diklaim sebagai dalil-dalil Karya Awan voice termasuk kategori yang
kebenaran yang berlaku universal. Sedang pasar nontradisional karena mereka menggunakan
dalam pengertian yang sederhana atau sempit format acapella namun dipadukan dengan
pasar dalam ilmu ekonomi merupakan tempat iringan beatbox yang lebih modern. Dapat pula
terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan dikatakan sebagai produk nontradisional karena
pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan mereka telah berhasil masuk ke ranah hiburan
pembeli yang terjadi pada waktu dan tempat tanah air melalui sebuah ajang pemilihan bakat
tertentu. Kwik Qian Gie (dalam majalah Forum X-Factor Indonesia yang digelar oleh salah satu
Keadilan, agustus 2013) mengemukakan stasiun televisi swasta dan disiarkan dalam skala
Ideologi pasar dapat diartikan sebagai cara Nasional. Budaya massa juga bersifat merakyat,
pandang seseorang tentang apa yang terjadi tersebar di basis massa yang disebut sebagai
pada sebuah proses jual beli secara ilmu penggemar dan penikmat. Penggemar Awan
ekonomi. Untuk artian dari kata orientasi Voice disebut sebagai KAWAN (Kumpulan
ditujukan penulis untuk memaknai peng- Awan) sedangkan untuk penikmat adalah orang
adaptasian terhadap suatu hal di waktu dan awam yang menyukai karya maupun
tempat tertentu. performnya.
Pada penelitian ini penulis mengartikan Karya-karya dan pertunjukkan dari Awan
orientasi grup vokal Awan Voice pada ideologi Voice termasuk ke dalam kategori hiburan
pasar musik Indonesia sebagai pemikiran Awan umum. Dilihat dari komposisi dan arransemen
Voice untuk mempunyai cara/pemahaman karya, performa di atas panggung baik yang on
66
Ari Widyaningrum / Catharsis: Journal of Arts Education 3 (2) (2014)
air maupun off air, semua ditujukan untuk mudah di ingat dan di mainkan Fleksibel
memenuhi keinginan penggemar dan penikmat (mudah diaransemen ulang dengan style yang
musik mereka. Selain itu karya dan performa berbeda); (2) Lagunya mudah dinyanyikan dan
juga disesuaikan dengan pangsa pasarnya. Pada diserap maknanya. (3) Harmoni yang tidak
mulanya karya dan performa grup vokal Awan terlalu muluk; (4) Musik pop yang memiliki ke
Voice ini berkembang di dalam suatu komunitas unikan ritme, dipadukan dengan instrumen atau
saja dengan karakter-karakter nasyid yang jenis musik yang tidak biasa seperti classic, blues
kental, namun ketika karya dan performa grup dan lain-lain.
vokal Awan Voice ini dikemas di media massa, Diawali dari mengikuti sebuah ajang
sentuhan popular mendominasi seluruh karya pencarian bakat X-Factor Indonesia 2014, Awan
dari Awan Voice baik dari segi kostum, latar, Voice menjadi trending topic di media sosial baik
dan sebagainya tidak lagi menjadi konsumsi twitter, facebook, Path, BBM, maupun di youtube.
suatu komunitas saja namun secara massal Hal ini dikarenakan masyarakat penasaran
menjadi konsumsi semua lapisan masyarakat dengan performa 5 orang personil grup vokal
yang beragam. Awan Voice telah terikat kontrak Awan Voice yang memedley beberapa lagu
dengan satu label musik yakni Sony BMG, menjadi satu lagu utuh dan bersifat parodi.
dimana mereka diharuskan untuk memenuhi Mereka mengusung format acapella dengan
keinginan pasar yang menginginkan karya easy beatbox, karena penasaran maka diketahui asal
listening, unik, diproduksi secara massal, dan dari grup ini dulunya terlahir dari sebuah grup
dalam waktu yang singkat. beraliran musik nasyid. Semenjak itu Awan
Setelah terjadi perombakan anggota, Voice dapat dikategorikan sebagai buadaya
mereka mempercayakan penanggung jawab populer, dibuktikan dengan banyaknya
latihan pada salah satu anggotanya, yakni Ivan. komentar maupun like di web
Kegiatan latihan terjadwal rutin, latihan www.awanvoice.com maupun twitternya:
dilakukan setiap seminggu sekali di hari rabu @awanvoice, dan unggahan di youtube- nya.
malam. (hasil wawancara dengan Hari dan Karya mereka disesuaikan dengan waktu
Rizky Awan). Awan voice sekarang ini tidak dan tempat atau pangsa pasar yang akan
hanya menampilkan lagu-lagu bertema religi, ditujunya. Misalnya saja pada waktu Ramadhan
namun mereka mulai menambah dan Hari raya, karya yang dibawakan akan
perbendaharaan lagu dengan mencoba mengusung tema yang saat itu sedang
mengaransemen lagu-lagu popular maupun lagu berlangsung. Contoh lagunya yang akan
popular dan diaransemen menjadi lagu plesetan dibawakan adalah: Kekasih Allah, Sholat,
atau menjadi musik parodi. Selain itu mereka Bismillah dan lain sebagainya. Apabila event
mengaransemen lagu-lagu daerah dengan gathering yang disajikan lagu-lagu seperti:
sentuhan musik beatbox seperti Gundul-gundul Mantra, Acapella, Syaiful is beautifull dan lain
Pacul, Suwe Ora Jamu, dan Manuk Dadali. Hal sebagainya yang bertema umum. Hanya saja
ini dimaksudkan agar para penggemar Awan para personil dan manajemen Awan Voice
voice tidak mengalami kebosanan, maupun agar memiliki prinsip untuk tidak akan membawakan
penggemar Awan voice merambah ke wilayah lagu-lagu yang melenceng jauh dari konsep
umum. Jadi karya-karya Awan voice bukan mereka, karena awal terbentuknya grup Awan
hanya ditujukan untuk salah satu komunitas Voice telah mengusung tema religi sebagai
saja. Walaupun di dalam setiap pertanyaan, landasan dalam karyanya. Prinsip tersebut yang
mereka selalu menyebutkan prioritas utama membawa mereka untuk dilirik oleh pihak label,
mereka adalah berada di jalur nasyid. maupun pihak yang akan memakai jasa
Sebuah budaya yang menjadi trend dan entertainnya. Mereka memiliki karakter yang
diikuti atau disukai banyak orang berpotensi kuat, unik, kreatif dan berprinsip dalam berkarya
menjadi budaya popular. Musik populer juga sehingga dapat dikatakan grup Awan Voice
dapat dicirikan: (1) Penerapan melodi yang mempunyai profitabilitas. Profitabilitas, dari sisi
67
Ari Widyaningrum / Catharsis: Journal of Arts Education 3 (2) (2014)
68
Ari Widyaningrum / Catharsis: Journal of Arts Education 3 (2) (2014)
Moleong, Lexy. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Rohidi, T. R. 2011. Metodologi Penelitian Seni.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Semarang: Cipta Prima Nusantara.
Okatara, Bebbi. 2011. 6 Jam Jago Teknik Olah Vokal. Streger, Manfred B. 2006. Globalisme Bangkitnya
Jakarta Timur: Gudang Ilmu. Ideologi Pasar. Yogyakarta: Lafadl Pustaka.
Prier, Karl-Edmund. 1996. Ilmu Bentuk Musik. Sumaryanto, T. 2007. Pendekatan Kuantitatif dan
Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi. Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Seni.
Semarang: UNNES Press.
69