Anda di halaman 1dari 4

LATIHAN ROM AKTIF UNTUK MENGATASI INTOLERANSI

AKTIVITAS PADA PASIEN POST PARTUM SPONTAN PRE EKLAMSI


BERAT (PEB)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Manajemen Keperawatan II


Dosen Pembimbing : Ns. Muhammad Rofi’i, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh:

Noviana Rohmah (22020115120026)

Nisriina Luthfiyah (22020115140061)

Muliawati Nugrahaningtyas (22020115120047)

Sinta Nurkhalisa (22020115120028)

Aulia Zahrani (22020115130068)

Deviana Nartatik (22020115130094)

Zumrotul Aulia (22020115130062)


Ayu Karunia Utami (22020115140086)
M.Fikky Hafidz Kalamulloh (22020115130089)
A.15.1

DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
LATIHAN ROM AKTIF UNTUK MENGATASI INTOLERANSI
AKTIVITAS PADA PASIEN POST PARTUM SPONTAN PRE EKLAMSI
BERAT (PEB)

Pada ibu post partum spontan dengan PEB, berbagai masalah yang timbul
diantaranya intoleransi aktifitas. Intoleransi aktifitas adalah suatu kondisi dimana
seseorang mengalami penurunan energi fisiologis atau psikologis untuk
melakukan aktifitas sehari-hari. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya masalah pada ibu post partum spontan akibat intoleransi aktifitas
dengan intervensi keperawatan adalah melaksanakan latihan ROM (range of
motion) aktif. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan massa otot, tonus otot,dan
kekuatan otot serta memperbaiki fungsi jantung akibat tirah baring. Selain itu,
monitor KU dan TTV, membantu ADL klien, menambahkan aktivitas secara
bertahap, latihan gerakan ROM aktif dengan menempatkan bantal di bawah aksila
untuk melakukan abduksi pada tangan dan posisi miring kanan kiri serta libatkan
keluarga dalam perawatan diri (Wiranata & Pujiati, 2015).
Prosedur yang dilakukan di antaranya adalah:
1. Gerakkan bahu, yaitu mulai masing-masing gerakan dari lengan di sisi klien
fleksi dan ekstensikan bahu, abduksi dan adduksikan bahu, rotasikan bahu
internal dan eksternal. Tujuan menggerakkan bahu adalah untuk
meningkatkan kekuatan otot dan membuat gerakan bahu fleksibel.
2. Gerakkan siku fleksi dan ekstensi, pronasi dan supinasi. Hal tersebut bertujuan
untuk melancarkan peredaran darah pada daerah ekstermitas atas dan
membuat ekstermitas atas tidak kaku.
3. Gerakkan pergelangan tangan, diantaranya fleksi, ekstensi, abduksi, dan
adduksi. Hal tersebut bertujuan untuk melatih kelenturan di daerah
pergelangan dan mengurangi kekakuan pada daerah pergelangan.
4. Gerakkan jari-jari tangan, di antaranya fleksi, ekstensi, hiperekstensi, abduksi,
dan adduksi dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kekakuan pada jari-jari
tangan.
5. Gerakkan pinggul dan lutut, diantaranya fleksi, ekstensi.
6. Gerakkan kaki abduksi dan adduksi. Hal tersebut untuk meningkatkan
kekuatan otot dan melancarkan peradarandarah pada ekstermitas bawah.
7. Gerakkan telapak kaki dan pergelangan kaki diantaranya fleksi dan
ekstensikan jari-jari kaki. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya kekakuan
pada jari-jari kaki.
DAFTAR PUSTAKA

Wiranata, D. P dan E. Pujiati. 2015. Penatalaksanaan intoleransi aktifitas dengan


Range of Motion (ROM) aktif pada pasien post partum spontan pre
eklamsia berat (PEB) di ruang Bougenville Rumah Sakit Umum Daerah
Kudus. JPK 2(1),13-18.

Anda mungkin juga menyukai