0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan1 halaman
Tugas akhir ini meneliti hubungan antara usia lanjut dengan kejadian hernia inguinalis di RSUD dr. Haryoto Kabupaten Lumajang periode 2016-2017. Hasil studi menunjukkan adanya hubungan antara peningkatan usia dengan insidensi hernia inguinalis disebabkan oleh melemahnya otot dinding abdomen pada lanjut usia. Studi ini menggunakan data sekunder dari 127 pasien dengan rata-rata usia tertinggi pada kelompok
Tugas akhir ini meneliti hubungan antara usia lanjut dengan kejadian hernia inguinalis di RSUD dr. Haryoto Kabupaten Lumajang periode 2016-2017. Hasil studi menunjukkan adanya hubungan antara peningkatan usia dengan insidensi hernia inguinalis disebabkan oleh melemahnya otot dinding abdomen pada lanjut usia. Studi ini menggunakan data sekunder dari 127 pasien dengan rata-rata usia tertinggi pada kelompok
Tugas akhir ini meneliti hubungan antara usia lanjut dengan kejadian hernia inguinalis di RSUD dr. Haryoto Kabupaten Lumajang periode 2016-2017. Hasil studi menunjukkan adanya hubungan antara peningkatan usia dengan insidensi hernia inguinalis disebabkan oleh melemahnya otot dinding abdomen pada lanjut usia. Studi ini menggunakan data sekunder dari 127 pasien dengan rata-rata usia tertinggi pada kelompok
Luckyta, Haritstya A. O. 2018. Hubungan Antara Usia Lanjut dengan Hernia
Ingunalis di Poli Bedah RSUD dr. Haryoto Kabupaten Lumajang Periode 2016-2017. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) dr. Moch. Aleq Sander, M. Kes, Sp. B, FINACS*, (2) dr. Rubayat Indradi, M. OH **. Latar Belakang: Insidensi hernia inguinalis mencapai 45% pada usia 75 tahun. Di Kabupaten Lumajang berdasarkan data sekunder dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang pada tahun 2016-2017 terdapat peningkatan jumlah pasien hernia sebanyak 27,4% pasien di RSUD dr. Haryoto Kabupaten Lumajang. Tujuan: Mengetahui hubungan antara usia lanjut dengan hernia inguinalis di poli bedah RSUD dr. Haryoto Kabupaten Lumajang periode 2016-2017. Metode:. Penelitian analitik dengan desain cross sectional. Data sekunder berasal dari rekam medis. Teknik Pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel penelitian yaitu pasien dengan diagnosis hernia inguinalis sesuai kriteria inklusi. Variabel bebas menggunakan usia lanjut dengan skala ordinal yang dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu usia lanjut, usia lanjut tua, dan usia sangat tua. Variabel terikat menggunakan hernia inguinalis dengan skala nominal yaitu hernia inguinalis lateralis dan hernia inguinalis medialis. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan diuji statistik dengan uji korelasi Chi-Square. Hasil dan Pembahasan: Hasil tabulasi silang didapatkan karakteristik pasien yaitu tertinggi pada kelompok pekerjaan petani (39,5%), berjenis kelamin laki-laki (91,7%), jenis hernia inguinalis lateralis (86%), dan letak hernia inguinalis dibagian inguinal dextra (kanan) (60,5%). Dari hasil uji korelasi Chi-square didapatkan nilai signifikansi = 0,048 < 0,05 (α = 0,05) yang berarti terdapat hubungan antara usia lanjut dengan hernia inguinalis. Pertambahan usia memungkinkan terjadinya kelemahan otot dinding abdomen. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia lanjut dengan kejadian hernia inguinalis di RSUD dr. Haryoto Kabupaten Lumajang. Kata Kunci : usia lanjut, usia lanjut tua, hernia inguinalis.
*) Staf pengajar Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah
Malang.
**) Staf pengajar Ilmu Kedokteran Industri, Fakultas Kedokteran, Universitas