Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP KEPERAWATAN PALIATIF DAN MENJELANG AJAL

DISUSUN OLEH:

NAMA : M. SYARWANI ABDAN

NIM : P07220218018

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

KALIMANTAN TIMUR

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan rahmat-
Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Keperawatan paliatif dan
menjelang ajal” ini dengan baik tepat pada waktunya.

Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan
makalah ini. Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa
yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.

Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunan


makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang telah kami susun ini
masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran serta
masukan dari para pembaca demi tersusunnya makalah lain yang lebih lagi. Akhir kata, kami
berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat bagi pembaca.

Samarinda, 10 Agustus 2019

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah satu penyakit yang belum bisa disembuhkan adalah kanker, kanker adalah
proses yang bermula ketika abnormal diubah oleh mutase genetic dan DNA seluler. Pada
saat stadium akhir yaitu stdium IV terjadi penurunan yang sangat signifikan di dalam
fisik, social dan spiritual. Salah satu penyakit yang belum bisa diesembuhkan adalah
kanker, Knaker adalah proses yang bermula ketika sel abnormal diubah mutasi genetic
dari DNA seluler. Sel abnormal ini membentuk klo dan mulai berproliferasi secara
abnormal, sel-sel dapat terbawa karena lain dalam tubuh untuk metastase (penyebaran
kanker) pada bagian tubuh yang lain (Brunner and Suddart, 2011).
Sel abnormal ini membentuk Menurut Aziz (2005) penderita kanker terbanyak di
Indonesia adalah kanker servik, merupakan urutan pertama dengan jumlah 3686
(17,85%). Sementara itu, secara keseluruhan di seluruh kanker di dunia kanker serviks
meruopakan peneybab kematian ke dua dengan perkiraan kasus baru 510.000 dan
288.000 diantaranya meninggal (Jemal,2006). Berdasarkan data Depkes Profil kesehatan
2007 (2008) dari 10 jenis kanker terbanyak di Indonesia kanker payudara merupakan
urutan pertama dengan jumlah 8.328 pasienn (19,64), kanker serviks uteri merupakan
ururtan kedua jumlah 4649 pasien (11,07%). Kejadian kanker serviks uteri di Jawa tengah
pada tahun 2009 sebesar 9.113 kasus (37.65%) dari 24.204 kasus semua kanker (Profil
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009). Dapat disimpulkan bahwa kanker serviks
merupakan penyakit terbanyak ke dua setelah kanker payudara, namun merupakan
penyebab kematian ke dua dari seluruh dunia.
Salah satunya paliatif yang merupakan bagian penting dalam perawatan pasien
terminal yang dapat dilakukan secara sederhana.metode yang dilkukan adalah mengulas
literatur keperawatan dan kedokteran dengan menggunakan 15 jurnal yang menggunakan
pasien kanker stdiumm IV. Berdasarkan kepeutusan menteri kesehatan RI Nomor
:812/kemenkes/SK/VII 2007 meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit yang belum
dapat disembuhkan baik pada dewasa dan anak seperti penyakit kanker, penyakit
degenerative, penyakit paru obstruktif kronis, cytis fibrosis, stroke, Parkinson gagal
jantung, penyakit genetika dan penyakit infeksi seperti HIV/AIDS. Salah satu penyakit
yang kita ambil sekarang adalah knker karena kanker merupakan salah satu penyakit yang
belum bias disembuhkan, berbgai masalah fisik yang muncul yaitu sesak nafas,
penurunan berat badan, gangguan aktivitas tetai juga mengalami gangguan psikososial
dan spiritual yang mempemgaruhi kualitas hidup pasien dan keluarganya . Perawatan
paliatif merupakan bagian penting dalam perawatan pasien yang terminal yang dapat
dilakukan secara sederhana sering kali prioritas utama adalah kualitas hidup dan bukan
kesembuhan dari penyakit pasien. Tujuan perawatan paliatif adalah meningkatkan
kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai prose normal, tidak mempercepat atau
menunda keamatian, menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu, menjaga
keseimbangan psikologis dan spiritual, mengusahakan agar penderita tetap aktif sapai
akhir hayatnya dan dan mengusahakanmembantu mengatasi duka cita pada keluarga.
Namun masih jarang terdapat perawatan paliatif dirumah sakit berfokus kepada kuratif,.
Sedangkan perubahan pada fisik social dan spiritual tidak bisa intervensi . Reaksi
emosional tersebut ada lima yaitu denail, anger, bergaining, depression dan acceptance
(Kubler-Ross,2003). Undang-undang Kesehatan No. 36/2009 menyapaikan bahwa
kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental spiritual maupun sosial dan
ekonomis. Sakit adalah gangguan keseimbangan status kesehatan baik secara fisik,
mental, intelektual, sosial dan spiritual (Kozier, 2010). Prevalensi penyakit tidak menular
di Indonesia seperti tumor merupakan penyakit urutan keempat (4,3 per mil), sedangkan
tumor ganas yang merupakan penyebab kematian semua tumor. Sebagian dari penderita
penyakit tumor ganas akan masuk pada stadium lanjut diamana pasien tidak lagi
merespon terhadap tindakan kuratif (Riset Kesehatan Dasar, 2009)

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dengan diadakannya masalah ini dan pembahasan semoga mahasiswa S1
Keperawatan dapat memahami dan menerapkan keperawatan paliatif dalam dunia
keperawatan. Mahasiswa mampu menjelaskan perspektif keperawatan dan konsep
keperawatan paliatif.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Perawatan Paliatif
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari Perawatan Paliatif
c. Mahasiswa mampu menjelaskan lingkup Perawatan Paliatif
d. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip Perawatan Paliatif
e. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis Perawatan Paliatif
f. Mahasiswa mampu menjelaskan model / tempat Perawatan Paliatif
g. Mahasiswa mampu menjelaskan peran Fungsi Perawat pada Asuhan Keperawatan
Paliatif
h. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip asuhan Perawatan Paliatif

C. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini hanya membatasi bagaimana konsep perawatan paliatif sehingga
mahasiswa mampu menjelaskannya.

D. Metode Penulisan
Dalam pembuatan ini kami menggunakan tehnik studi kepustakaan yaitu mempelajari
buku-buku sumber utk memperoleh bahan-bahan ilmiah yang berhubungan dengan
penulisan makalah, mengambil bahan dari internet berupa jurnal keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Paliatif Care

Perawatan paliatif berasal dari kata palliate (bahasa inggris) berarti meringankan, dan
“Palliare” (bahsa latin yang berarti “menyelubungi”-penj), merupakan jenis pelayanan
kesehatan yang berfokus untuk meringankan gejala klien, bukan berarti kesembuhan.

Perawatan paliatif care adalah penedekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas


hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah berhubungan dengan penyakit yang
dapat mengancam jiwa, mealaui pencegahan dan membantu meringankan penderitaan,
identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah lain baik
fisik, psikososial dan spiritual (WHO 2011).

Perawatan paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban penderita
kanker terutama yang tidak mungkin desembuhkan tetapi juga pada penderita yang
mempunyai harapan untuk sembuh bersama-sama dengan tindakan kuratif
(Menghilangkan nyeri dan keluhan lain serta perbaikan dalam bidang psikologis, sosial
dan spiritual). (Depkes Pedoman Knker Terpadu Paripurna 1997).

Perawatan paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban penderita,
terutama yang tak mungkin disembuhkan. Tindakan kuratif yang dimaksud antara lain
menghilangkan nyeri dan keluhan lain, serta mengupayakan perbaikan dalm
aspekpsikologis, sosial dan spiritual.

Paliatif care (Perawatan paliatif) adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup
pasien dan keluarga mereka dalam menghadapi masalah yang terkait dengan penyakit
yang mengancam jiwa, melalui penceghan-pencegahan sempurna dan pengobatan rasa
sakit masalah lain, fisik, psikososial, spirirtual (kemenkes RI Nomor 812, 2007).
B. Tujuan Perawatan paliatif

Tujuan dari perawatan palliative adalah untuk mengurangi penderitaan pasien,


memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga memberikan support
kepada keluarganya. Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting sebelum
meninggal dia sudah siap secara psikologis dan spiritual, tidak stres menghadapi penyakit
yang dideritanya.

Perawatan paliatif meliputi :

1. Menyediakan bantuan dari rasa sakit dan gejala menyedihkan lainnya


2. Menegaskan hidup dan memepercepat atau menunda kematian.
3. Mengntegrasikan aspek-aspek psikologis dan spiritual perawatan pasien
4. Tidak mempercepat atau memperlambat kematian
5. Meredakan nyeri dan gejala fisik lain yang mengganggu
6. Menawarkan sistem pendukung untuk membantu keluarga menghadapi penyakit
pasien dan kehilangan mereka.

C. Prinsip Perawatan Paliatif Care

Menghormati atau menghargai martabat dan harga diri dari pasien dan keluarga pasien,
Dukungan untuk caregiver, Palliateve care merupakan accses yang competent dan
compassionet, Mengembangkan professional dan social support untuk pediatric palliative
care, Melanjutkan serta mengembangkan pediatrik palliative care melalui penelitian dan
pendidikan (Ferrell, & Coyle, 2007: 52)

Perawatan paliatif berpijak pada pola dasar berikut ini :

1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses yang normal
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan psikologis, sosial dan spiritual.
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.
7. Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan keluarganya
8. Menghindari tindakan yang sia-sia
D. Hak Hak Penderita
1. Tahu status kesehatannya
2. Ikut serta merencanakan perawtan
3. Dapat informasi tindakan invasif
4. Pelayanan tanpa diskriminasi
5. Dirahasiakan oenyakitnya
6. Dapat bekerja dan dapat produktif
7. Berkeluarga
8. Perlindungan asuransi
9. Pendidikan yang layak

E. Dimensi kualitas hidup

Dimensi dari kualitas hidup menurut Jennifer J. Clinch, Deborah Dudgeeon dan Harvey
Scipper (1999) adalah :

1. Penaganan permasalah kondisi fisik (gejala dan nyeri)


2. Kemampuan fungsional dalam beraktifitas
3. Kesejahteraan keluarga
4. Kesejahteraan emosional
5. Spiritual
6. Fungsi sosial
7. Kepuasan pada layanan terapi (termasuk pendanaan)
8. Orientasi masa depan (rencana dan harapan)
9. Seksualitas (termasuk “body image”)
10. Fungsi okupasi

F. Model/Tempat Perawatan Paliatif Care


1. Rumah sakit, (Hospice hospital care), Poliklinik, Rawat singkat, Rawat Inap
2. Rumah (Hospice home care)
3. Hospis (Hospice care)
4. Praktek bersama , Tim/ kelompok perawatan paliatif
G. Peran Fungsi Perawat pada Asuhan Keperawatan Paliatif
1. Pelaksana perawat : pemberi asuhan keperawatam, penddikan kesehatan,
koordinator, advokasi, kolaborator, fasilitator, modifikasi lingkungan.
2. Pengelola : manajer kasus, konsultan, koordinasi
3. Penddik : Di pendidikan / dipelayanan
4. Peneliti

H. Prinsip Asuhan Perawatan Paliatif


1. Melakukan pengkajian dengan cermat, mendengarkan keluhan dengan sungguh-
sungguh
2. Menetapkan diagnosa / masalah keperawatan dengan tepat
3. Merencanakan asuhan keperawatan
4. Melaksanakan tindakan / asuhan keperawatan
5. Mengevaluasi perkembangan pasien secara cermat

I. Paliatif Care Plan


Melibatkan seorang partnerhip antara pasien, keluarga, orang tua, teman sebaya dan
petugas kesehatan yang profesional. Support fisik, emosional, psikososial dan spiritual
khususnya, melibatkan pasien pada self care, pasien memerlukan atau membutuhkan
gambaran dan kondisi (kondisi penyakit terminalnya) secara bertahap, tepat dan sesuai,
Menyediakan diagnostic atau kebutuhan intervensi terapeutik guna
memperhatikan/memikirkan konteks tujuan dan pengaharapan dari pasien dan keluarga
(Doyle, Hanks and Macdonald, 2003: 42)
Asuhan Keperawatan Paliatif

1. Identifikasi Jejaring Perawatan Paliatif

1. Kelompok organisasi yang saling bekerjasama untuk memberikan askep yang


memadai. Perlu renpra yang lebih optimal untuk mencapai kesehatan prima.

• Manfaat untuk

= informasi askep terkini, akurat dan terpercaya,

= merupakan forum tukar pendapat dan pengembangan gagasan,

= memberikan dukungan dan memperluas basis dukungan,

= menyatukan sumber daya untuk tujuan bersama yaitu kesejahteraan pasien,

= mengobati, merawat dan memberikan penyuluhan sosial dan pelayanan

= Bekerja sama dengan DepKes, Swasta (LSM), Relawan, Pemuka Agamadll

2. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Askep Paliatif


Perawatan paliatif dimulai apabila pengobatan secara medis tidak lagi efektif, karena
organ organ vital dalam tubuh pasien sudah mengalami kegagalan atau pasien dan
keluarga mengatakan tidak lagi melanjutkan terapi
• Akontabilitas
Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap keputusan dan
tindakan keperawatan serta mengenal batas peran dan fungsi perawat dalam bertindak
• Berdasarkan Kode Etik Keperawatan dan Budaya
• Menghormati hak ” privacy ” pasien terhadap askep dan yankes bagi dirinya.
Menghormati nilai, kebiasaan, keyakinan dan kepercayaan / agama serta budaya.
• Legal
• Pelaksanaan askep sesuai dengan peraturan perundang – undangan keperawatan,
kebijakan lokal dan nasional serta mengenal tindakan yang tidak sesuai dengan
hukum yang berlaku dan terkait dengan kode etik profesi / keperawatan.
3. Penerapan Asuhan Keperawatan
Penanganan gejala dengan obat-obatan dan atau intervensi non farmakologis.
Adanya gangguan psikososial yang bersumber pada kondisi penyakit pasien,
kepribadian, perkembangan dan latar belakang kehidupan pribadi pasien, keluarga,
budaya, agama dan sebagainya.

1. PENGKAJIAN
Anamnesis yang teliti baik dari pasien maupun keluarganya.( keluhan, lokasi).
Pemeriksaan fisik, penunjang, status mental dan laporan harian selama perawatan.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri,
b. Resti Infeksi,
c. Perubahan Nutrisi,
d. Resti terhadap koping tidak efektif,
e. Imobilitas,
f. Ketidakseimbangan cairan,
g. Ansietas,
h. Resti terhadap Perubahan Perfusi Jaringan,
i. Perubahan Fungsi Defekasi,
j. Resti terhadap Perubahan Integritas Kulit,
k. Perubahan Mukosa Mulut,
l. Kerusakan Pertukaran Gas,
m. Gangguan Konsep Diri,
n. Kurang perawatan diri.

Contoh
Diagnosa Keperawatan :
Perubahan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan metabolik
(demam, infeksi )

Tujuan :

Setelah dilakukan askep masalah nutrisi dapat diatasi


Kriteria :

= Berat Badan meningkat kearah BB normal

= Tanda Malnutrisi tidak ada

= Peningkatan tingkat energi

= Tonus otot optimal

= Lab, Hb : 14, Protein : 6 – 8 mg/dl, Albumin : 4 – 6 mg/dl

INTERVENSI RASIONAL

1. Pantau : Untuk mengenal indikasi kemajuan atau


 berat badan dan ukur penyimpangan dari hasil yang diharapkan
antropometri tiap minggu
 masukan dan keluaran
setiap 8 jam
 albumin serum dan BUN
 persentase makanan
yang dimakan

2. Jika cairan diare berlebihan: Diare sering disebabkan oleh protozoa


a. Pertahankan puasa dan (Cryptospiridium) yang menyerang lapisan epitel,
pengobatan, terutama infus menyebabkan meningkatnya produksi gas dan
b. Berikan obat-obat anti diare dan banyak cairan masuk dalam usus.
evaluasi keefektifannya Pasien bisa kehilangan cairan 10 liter perhari karena
c. Berangsur-angsur dimulai diare. Berhentinya diare hanya karena pengobatan
pemberian makan per oral bila yang efektif.
diare terkontrol. Anjurkan untuk
menggunakan makanan bebas
laktose, rendah lemak, tinggi serat.
d. Kolaborasi jika diare tetap
berlangsung atau tambah
memburuk
3. Rujuk ke ahli diet untuk Ahli diet adalah spesialis nutrisi yang dapat
membantu pasien dalam perencanaan menu
membantu memilih dan
dan kebutuhan nutrisi untuk kondisinya
merencanakan
makanan untuk
kebutuhan nutrisi.
BAB 3

PENUTUP

Dari kesimpulan makalah ini pembahasan tentang konsep keperawatan paliatif dan menjelang
ajal, maka dapat di ambil kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan
Perawatan paliatif care adalah penedekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas
hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah berhubungan dengan penyakit
yang dapat mengancam jiwa, mealaui pencegahan dan membantu meringankan
penderitaan, identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan
masalah lain baik fisik, psikososial dan spiritual.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka kami memberi saran sebagai berikut.

1. Diharapkan mahasiswa mampu memahami dan memperhatikan perawatan pada


pasien paliatif dan menjelang ajal.
2. Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada pasien paliatif dan
menjelang ajal.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.who.int/cancer/palliative/definition/en/

http://www.parkwaycancercentre.com/id/services/palliative-medicine/

Doyle, Hanks and Macdonald, 2003. Oxford Textbook of Palliative Medicine. Oxford
Medical Publications (OUP) 3 rd edn 2003

Ferrell, B.R. & Coyle, N. (Eds.) (2007). Textbook of palliative nursing, 2nd ed. New York,
NY: Oxford University Press

KEPMENKES RI NOMOR: 812/ MENKES/SK/VII/2007 Tentang Kebijakan Perawatan


Palliative Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Woodruff Asperula Melbourne 4th edn 2004. Standards for Providing Quality Palliative Care
for all Australians. Palliative Care Australia.Palliative Medicine.

Anda mungkin juga menyukai