Pengertian Resonansi
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda bila benda lain bergerat di dekatnya.
Resonansi terjadi apabila frekuensi benda yang bergetar sama dengan frekuensi alami benda
yang ikut bergetar. Ada beberapa peristiwa yang akan dijelaskan pada uraian berikut:
AYUNAN SEDERHANA
Dua buah bandul diberi tali dengan panjang tali yang sama, akan ikut bergetar (berayun)
apabila salah satu diayunkan. Syarat terjadinya resonansi pada ayunan sederhana adalah
panjang tali keduanya harus sama. Ayunan pada gambar di bawah, apanila bandul A diayun,
maka bandul C akan ikut walaupun sebelumnya tidak disimpangkan. Sedangkan bandul B
dan D tetap diam tidak ikut berayun.
GARPUTALA
Resonansi dapat terjadi apabila sebuah garputala dengan frekuensi tertentu dibunyikan,
kemudian didekatkan kepada garputala lain yang semula diam dan memiliki frekuensi sama.
Garputala yang semula diam akan ikut berbunyi saat didekati oleh garputala yang sudah
dibunyikan. Syarat terjadinya resonansi pada garputala adalah frekuensi kedua garputala
harus sama.
KOLOM UDARA
Bila suatu garputala digetarkan di atas sebuah kolom udara, udara pada kolom akan
beresonansi. Apabila panjang kolom udara merupakan bilangan ganjil kali seperempat
panjang gelombang bunyi yang dipakai.
Akibat-akibat yang sering timbul dengan persitiwa resonansi diuraikan sebagai berikut.
– jembatan gantung dapat runtuh saat angin yang bertiup melalui jembatan dengan kecepatan
tertentu dan frekuensi sama dengan frekuensi alami jembatan tersebut, sehingga terjadi
resonansi. Akibatnya, jembatan gantung berayun dengan hebatnya dan akhirnya runtuh.
– Gelas piala dapat pecah bila seorang penyanyi didekatkannya dengan frekuensi yang sama
dengan frekuensi alami gelas tersebut.
– Mobil akan melambung saat melaju dengan kecepatan tinggi pada jalan yang berlubang
karena adanya persitiwa resonansi pula.
Selain adanya akibat-akibat kurang mengenakkan dengan adanya resonansi, berikut ini
manfaat dengan adanya peristiwa resonansi.
– Kita dapat mendengar dengan jelas semua suara yang ada di sekitar karena adanya selaput
gendang pendengaran. Bagian ini merupakan selaput tipis dan mudah beresonansi untuk
berbagai macam getaran.
– Udara di sekitar selaput suara manusia ikut bergetar (beresonansi) saat selaput ini bergetar,
sehingga resonansi pada udara di sekitar selaput suara ini dapat memperkuat suara kita. Suara
kita terdengar lebih nyaring karena diperkuat oleh resonansi udara
B. Tujuan Pembuatan Alat
Alat Peraga ini dijadikan sebagai media pembelajaran, bertujuan untuk memudahkan
siswa memahami bagaimana proses resonansi pada sebuah gelombang suara terjadi dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Kayu
4. Jarum pentul
5. Statif
6. Air
D. Cara Membuat
4. Pasangkan tali pada masing-masing bola pimpong dengan cara menancapkannya pada
lubang bola
5. Gantungkan semua bola pada paralon ø ¾ inch secara berderet dan berurutan dari A – D.
6. Ikatlah talinya pada paralon tersebut dengan memperhatikan panjang tali yang mengantung
bola seseuai dengan petunjuk pada poin 4.
E. Cara Kerja
3. Tarik salah satu bola misalnya bola B, kemudian lepas biarkan berayun.
4. Perhatikan dan amati apa yang terjadi pada bola yang lainnya. Apakah ikut berayun pua?
Adakah kesamaan frekuensi pada semua bola? Manakah diantara bola-bola terebut yang
frekuensi ayunannya sama?
5. Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa bola B dan bola D berayun bersamaan dengan
frekuensi yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa bola D ikut berayun akibat bola B berayun
karena frekuensinya sama. Ini disebut RESONANSI.