Abstrak
(Abstrak ditulis dengan Times new roman, ukuran 12, Spasi 1, Bold, center)
Sungai Jabungan dan Sungai Kali pengkol merupakan salah satu sungai yang terdapat di daerah
kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Sungai Jabungan berada di kelurahan Jabungan
dan Sungai kali pengkol berada di kelurahan Meteseh. Mineral berat (heavy mineral) merupakan
mineral yang memiliki berat jenis (specific gravity) lebih besar dari 2,85 gr/cm 3. Analisis
mineral berat pada penelitian ini bertujuan untuk menentukan batuan provenance serta
tingkat resistensi mineral dalam batua provenance. Mineral berat yang terdapat pada Kali
Pengkol berasal dari batuan provenance. Metode yang digunakan dalam penyusunan paper
ini menggunakan metode pengambilan sampel di lapangan yang berlokasi di Kali Pengkol ,
kemudian dilakukan pengamatan labolatorium menggunakan microscop bertujuan untuk
memisahkan berdasarkan jenis mineral masing masing 300 butir untuk bagian hulu dan 300
butir untuk bagian hilir. Dari hasil data analisis mineral berat kemudian dikorelasikan dan
dibuat data berupa histogram. Dari pengolahan data tersebut akan didapatkan batuan
provenance dari mineral berat yang berada di Kali Pengkol. Berdasarkan hasil pengolahan
data yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa batuan provenance dari mineral bagian
hulu dan hilir adalah High Grade Methamorphic (Mc Lane, 1995). Tingkat resistensi pada
mineral mineral tersebut memiliki resistensi yang rendah. Dari hasil analisis tersebut dapat
diinterpertasikan hubungan antara resistensi dan provenance dalam analisis mineral berat.
Kemudian dilakukan pengambilan data Gambar 4.1 Histogram frekuensi mineral berat hulu
dari sampel mineral berat bagian hilir. Pada
bagian hilir ini ditemukan mineral magnetit, Didapatkan hasil pengolahandata bahwa
hematit, piroksen, olivin, garnet, apatit, kyanit, mineral yang paling dominan adalah mineral
dan zircon, berdasarkan karakteristik yang magnetit (38%) dari keseluruhan mineral berat
telah ditemukan sebelumnya di bagian hulu. yang ditemukan, kemudian diikuti oleh
Kemudian ditemukan mineral lain, mineral apatit, kyanit , hematit dan mineral
diantaranya mineral yang bewarna kuning lainnya.
perunggu, dan granular merupakan mineral Berdasarkan berdasarkan hasil
pirit. Mineral kuning kecoklatan dan kilap perhitungan analisis mineral berat yang telah
kaca merupakan mineral turmalin. Mineral dilakukan, jika dimasukan kedalam klasifikasi
hijau kekuningan dan prismatik merupakan Mc Lane, tahun 1995 high-grade
mineral epidot. Mineral bewarna merah rose metamorphic/dynamothermal metamorphic
dan prismatic merupakan mineral andalusit. (Mc Lane, 1995).
Berdasarkan hasil analisis mineral berat
pada bagian hulu yang telah dilakukan,
kemuadian membuat histogram dari data
tersebut berupa diagram batang yang
disesuaikan dengan frekuensi mineral mineral
berat yang berada di kali pengkol. Dari hasil
perhitungan didapatkan perhitungan kelompok
mineral metastabil didapatkan olivine
berjumlah 8 butir, piroklastik 3 butir, garnet 82
butir, apatit berjumlah 83, epidot 1 butir,
andalusit 81 butir, dan kyanit berjumla 71
VI. Hasil dan Pembahasan butir. Kelompok mineral opak terdapat
Berdasarkan hasil analisis mineral berat mineral magnetit dengan jumlah 214 mineral,
pada bagian hulu yang telah dilakukan, mineral hematit dengan jumlah sebanyak 14
kemuadian membuat histogram dari data mineral, dan mineral pirit sejumlah 3 butir.
tersebut berupa diagram batang yang
disesuaikan dengan frekuensi mineral mineral
berat yang berada di kali pengkol. Dari hasil
perhitungan didapatkan perhitungan kelompok
mineral opac ilimenit dengan jumlah 3 butir,
magnetit berjulah 110 butir, dan hematit 18
butir. Kemudian kelompok ultrastabil terdapat
zicon dengan jumlah 3 butir dan hematit 4
butir. Kelompok mineral ultra metastabil
https://www.scribd.com/document/36354788
3/Geologi-Regional-Jabungan (diakses
pada tanggal 9 April 2018
REFERENSI
Tim Asisten Sedimentologi. 2018. Buku Panduan
Praktikum Sedimentologi. Universitas
Diponegoro: Semarang
LAMPIRAN
LEMBAR ASISTENSI