Materi Kimia Dasar PDF
Materi Kimia Dasar PDF
Catatan :
1. Tugas Modul dikumpul ke Dosen
2. Soft Skill : Nilai moral, etika, dan sosial.
Literatur
Semua literatur Kimia dasar dan Kimia Organik
termasuk lewat internet.
Buku wajib : DIKTAT KULIAH KIMIA DASAR UPT MKU
UNHAS EDISI 2013.
Buku Penunjang : Metode Praktis Belajar KIMIA
DASAR dan KIMIA ORGANIK UPT MKU UNHAS 2008.
Buku Rujukan utama:
1. Kimia Dasar (Petrucci, Suminar) 2 JILID
2. Kimia Organik (Fessenden) 2 JILID
3. Kimia Anorganik (Cotton)
4. Kimia Dasar dan Larutan (Hiskiah Ahmad)
5. Kimia Dasar untuk Perguruan Tinggi (Erdawati), dll.
BAB I. STRUKTUR ATOM
Bilangan Kuantum.
Partikel Dasar Penyusun Atom
Elektron :
- Faraday (1834) : Materi dan listrik adalah ekivalen.
- J. Plucker (1855) : Penemu awal pembuatan sinar
katoda, dan dipelajari lebih lanjut oleh W. Crookers,
(1975) dan J.J Thomson, (1879).
- Sebagai sumber elektron J.J. Thomson
menggunakan :
(a) Sinar katoda yg berasal dari katoda Al, Pt dan Fe.
(b) Emisi fotoelektrik dari Zn.
(c) Emisi termionik dari filamen karbon.
Tabung Katoda
Tabung Katoda
kolimator
+ + anoda
anoda katoda
katoda
- -
+ anoda
+ katoda -
S N anoda
katoda
-
-
+
Sifat Sinar Katoda
1. Berasal dari katoda.
2. Bergerak menurut garis lurus.
3. Bermuatan negatif.
4. Dibelokkan oleh medan magnet.
5. Memiliki momentum karena mempunyai
massa.
6. Sifat-sifat di atas tidak bergantung pada
bahan yang digunakan untuk membuat
katoda, sisa gas yang terdapat dalam tabung,
maupun kawat penghubung katoda dan
bahan alat penghasil arus.
Muatan dan Massa Elektron
Tahun 1891, Stoney mengusulkan nama
elektron untuk satuan listrik dan sekarang
partikel sinar katoda ini disebut elektron.
e/m = 1,76 x 108 C/g
Tahun 1960, Robert A. Millikan menentukan
muatan elektron (e) = 1,602 x 10-19 C
Massa Elektron
19
e 1,6 x 10 C 28
m 8
9,11 x 10 g
e/m 1,76 x 10 C/g
Percobaan Tetes minyak Millikan
Tetesan minyak
Lubang kecil
Atomizer
Mikroskop
Sinar X
Tetesan minyak
yang diamati
Plat bermuatan (-)
Proton
Goldstein (1886) : Menemukan sinar positif dalam
tabung sinar katoda dibalik katoda berlubang yang
disebut sinar terusan.
Percobaan dengan gas hidrogen : e/m untuk sinar
terusan hidrogen lebih besar dari e/m untuk elektron.
Dipostulatkan : H+ adalah partikel dasar dari atom.
Besar muatannya sama dengan muatan elektron
tetapi dengan tanda yang berlawanan.
Massa H+ : 1837 kali lebih besar dari massa elektron.
Partikel ini disebut Proton.
e/m elektron = 1,76 x 108 Coulomb/g
e/m ion H+ = 96520/1,008 Coulomb/g
massa elektron e/m ion hidrogen 96520/1,00 8 C/g 1
8
massa ion hidrogen e/m elektron 1,76 x 10 C/g 1837
Katoda Berlubang dan Proton
1886 Eugen Goldstein mengamati bahwa muatan
positif juga dihasilkan dalam tabung sinar katoda-
canal rays.
katoda
anoda
-
+
Neutron
Rutherford (1920) : Meramalkan bahwa
kemungkinan besar dalam inti terdapat
partikel dasar yang tidak bermuatan.
Karena netralnya maka partikel ini sukar
dideteksi.
Baru pada tahun 1932, J. Chadwick dapat
menemukan netron.
Reaksinya :
4 11 14 1
2 He 5B
7 N 0
n
Alat Spektroskopi Massa
Pendeteksi Neutron
Spektrometer massa : Instrumen yang
mengukur rasio muatan-massa suatu partikel
bermuatan untuk mendeteksi neutron.
Accelerating plates
kolektor
+ - Ion 126C+
Detektor
Gas
inlet Electron
gun Magnet
Ion 42He+
Slit
Energi Radiasi
Cahaya adalah radiasi gelombang
elektromagnetik dengan energi sebesar :
c c
E h ν; ν atau E h
λ λ
E = energi (Joule),
ν = frekuensi (Hz, 1/det)
= panjang gelombang (m),
h = tetapan Planck(6,62 x 10-34 J.det)
c = kecepatan cahaya (2,9979 x 108 m/det)
Spektrum Atom Hidrogen
Pancaran energi cahaya yang disebabkan oleh
perpindahan elektron dari suatu tingkat energi lebih
tinggi ke tingkat energi lebih rendah = radiasi
elektromagnetik.
BALMER (1885) dapat menghitung frekuensi
pancaran gelombang cahaya selama perpindahan
elektron atom hidrogen dari n2 ke n1 dengan
rumus :
1 1
ν 3,288 x 10 15
det 1 2
n 2
1 n2
Deret Spektrum Hidrogen
Deret spektrum hidrogen dapat dibagi atas :
1. Deret Lyman : Terjadi perpindahan elektron
dari tingkatan n2 = 2, 3, 4 … ~ ke n1 = 1
2. Deret Balmer : n2 = 3, 4, 5 … ~ ke n1 = 2
3. Deret Paschen : n2 = 4, 5, 6 … ~ ke n1 = 3
4. Deret Brackett : n2 = 5, 6, 7 … ~ ke n1 = 4
5. Deret Pfund : n2 = 6, 7, 8 … ~ ke n1 = 5.
Model Atom
J.J. Thomson (1904) : Atom menyerupai agar-agar
yang tersusun atas muatan positif dan negatif.
Muatan positif tersebar secara merata dalam bulatan
yang merupakan atom dan elektron (muatan negatif)
terdapat di dalamnya.
Atom Thomson dapat diumpamakan sebagai roti
kismis dimana roti merupakan muatan positif dan
kismis adalah muatan negatif.
Bagian positif dari atom Thomson mempunyai
diameter 10-10 m (1Ao). Percobaan penghamburan
sinar alfa oleh Rutherford menunjukkan bahwa
model atom ini tidak dapat dipertahankan lagi.
Model Atom Rutherford
Menurut Rutherford : Seluruh muatan positif atom
dianggap terpusat pada suatu inti yang sangat kecil
dengan muatan listrik +Ze dan elektron sebanyak Z
(Z = nomor atom)yang bergerak mengelilingi inti.
Gambarkan model atom Rutherford :
a) Inti lain bermuatan
(+) berdampingan
dgn model atom
Rutherford
b) Model Atom
Rutherford
Alat Eksperimen Rutherford
Teori Bohr
Bertitik tolak dari Teori Rutherford dan
kuantum Planck, Bohr merumuskan :
1. nh
mvr (n 1,2,3, .......... ..)
2π
2. mv2/r (gaya sentrifugal) = e2/r2 (gaya tarik
menarik inti dengan elektron).
Energi elektron dalam suatu lintasan tertentu :
E = -1/2mv2
Energi elektron yang bergerak dari satu
lintasan ke lintasan lain : E2-E1= hν
Model Atom Bohr
Model atom Bohr
merupakan model
tata surya
Tiap bilangan
kuantum utama
mewakili suatu orbit
atau kulit
Inti atom terletak
ditengah-tengah
Teori Bohr pada Atom Hidrogen
n 2h 2
Jari-jari lintasan : r 4
(n 1, 2, 3, ........)
4π m e
Energi pada lintasan tertentu :
4
2π m e
En (n 1,2,3,......)
n 2h 2
Energi elektron yang berpindah dari
satu lintasan ke lintasan yang lain :
E1 E 2 h ν
Frekuensi (ν) 1 1 1
1
1,097 10 m 2 2
7
ν = C/λ, dimana : 2 n
Untuk deret Balmer
n 2,3,5,......
Sifat Gelombang Elektron
Tahun 1942, Louis de-Broglie
merumuskan panjang gelombang
λ=h/m.v
Nilai l = n-1
3. Bilangan kuantum magnetik (m)
nilai m = - l s/d + l
4. Bilangan kuantum spin (s)
Nilai s = ±1/2
Distribusi Bilangan Kuantum
Bentuk Orbital Atom
Orbital s :
Orbital p :
Orbital d :
Contoh
Contoh
Penulisan lain
BAB II. SISTIM PERIODIK UNSUR
Pandangan ahli Kimia tentang Klasifikasi
Unsur : Triade Dobereiner, Oktaf Newlands,
Lothar Meyer, dan Dimitri Mendeleev.
Sifat Fisika Unsur : Muatan inti efektif, energi
ionisasi, afinitas elektron, jari-jari atom,
kelektronegatifat, dan kepolaran.
Sifat Kimia Unsur : Hidrogen, gol alkali, alkali
tanah, IIIA s/d VIIIA, unsur-unsur periode ke
tiga, dan perbandingan unsur gol IA dan IB.
Triade Dobereiner
Tahun 1817, Johann W. Dobereiner : Orang
pertama yang menemukan adanya
hubungan antara sifat unsur dan massa
atom relatif. ia menemukan beberapa
kelompok tiga unsur yang mempunyai
kemiripan sifat yang ada hubungannya
dengan massa atom relatif, seperti :
Li Ca Cl
Na Sr Br
K Ba I
Hukum Oktaf Newlands
Tahun 1865, John Newlands menemukan
hubungan lain antara sifat unsur dan massa atom
relatif, sesuai dengan hukum yang disebutnya
Hukum Oktaf.
Li Be B C N O F
Na Mg Al Si P S Cl
K Ca Cr Ti Mn Fe
Hal yang belum dapat diterima adalah : Cr tidak
mirip dengan Al, Mn tidak mirip dengan P, Fe tidak
mirip dengan S, tetapi usahanya telah menuju ke
arah yang tepat untuk menyusun suatu daftar
unsur.
Daftar Mendeleev
Tahun 1869, Mendeleev berhasil menyusun suatu
daftar 65 unsur yang dikenal sebagai hukum
periodik, berbunyi : sifat unsur-unsur merupakan
fungsi berkala massa atom relatif.
Perbaikan yang dilakukan Mendeleev adalah :
1. Jalur khusus disediakan untuk unsur-unsur yang
dikenal sebagai unsur transisi.
2. Dikosongkan tempat untuk unsur yang belum
ditemukan (44, 68, 72 dan 100).
3. Koreksi massa atom relatif unsur seperti : Cr
bukan 43,3 tetapi 52,0.
4. Unsur yang belum dikenal telah diramalkan
misalnya sifat-sifat ekasilikon (Ge).
Keuntungan Daftar Mendeleev
1. Sifat fisika dan kimia unsur berubah
secara teratur dalam satu golongan.
2. Valensi tertinggi unsur dalam golongan
sama dengan nomor golongannya.
3. Adanya sekelompok unsur yang tidak
bersifat elektronegatif maupun
elektropositif.
4. Mendeleev meramalkan sifat unsur yang
belum ditemukan, yang akan mengisi
tempat yang kosong dalam daftar.
Sistim Periodik Modern
Daftar unsur disusun berdasarkan konfigurasi
elektronnya.
KESIMPULANNYA SEBAGAI BERIKUT:
a. Elektron-elektron tersusun dalam orbital.
b. Hanya dua elektron dapat mengisi setiap
orbital.
c. Orbital-orbital dikelompokkan dalam kulit.
d. Hanya n2 orbital yang dapat mengisi kulit ke-n.
e. Elektron terluar menentukan sifat kimia.
f. Unsur jalur vertikal disebut golongan.
g. Unsur jalur horisontal disebut periode.
Tabel Periodik
Sifat Fisika Unsur
Kestabilan muatan.
Hidrogen
Berbentuk molekular
Gas yang tdk berwarna dan berbau
Non logam
Cl- Na+
Lelehannya dapat
menghantarkan listrik
Larutannya
menghantarkan listrik
sangat baik
Ikatan Kovalen
Oktet …….??
Pengecualian Kaidah Oktet
H H Cl Cl
Polar
Elektron tidak dipakai secara merata. Ada beda
keelektronegatifan
+ -
H Cl
Garis dapat menyatakan adanya elektron yang
dipakai bersama
Keelektronegatifan
Beda kelektronegatifan dalam suatu senyawa
menjadi dasar penentu sifat ikatan :
Kovalen < 1,5 ≤ Ionik
Sifat Senyawa Kovalen
Ikatan Hidrogen
Ikatan yang terbentuk dimana H menjadi
jembatan yang menghubungkan dua unsur
yang memiliki keelektronegatifan tinggi.
H-F…H-F…H-F (tanda … = ikatan Hidrogen
yg hanya satu elektron).
Ikatan Logam
Gaya yang terjadi dimana atom mengadakan
penataan ulang elektron yang tidak berpasangan
sehingga menjadi ion dan membentuk jarak tertentu
pada sisi kristal yang dihubungkan oleh elektron
yang bergerak dengan bebas pada bidang kristal.
Linear 2 BeH2
Planar Trigonal 3 BF3
Tetrahedral 4 CH4
Trigonal piramida 4 NH3
Bengkok (Bent) 4 H2O
Linier, CO2 Segitiga Planar, BeCl3
Piramid, NH3
Tetrahedral, CH4
Bent, H2O
Geometri Molekul dengan
Dasar Tetrahedral
H
N
C H H O H
H H
H H H
Tetrahedral Piramid Bent
Etana
x5
x1
Soal Pree Tes Kimia Dasar
1.Jelaskan dengan singkat istilah berikut :
Atom, Unsur, Orbital, Bilangan Kuantum
dan Partikel.
2. Buatlah konfigurasi elektron dari : 4Be,
8 O, O ,
16 2 17 Cl, 26Fe, H 2, N2
- dan O +.
2
3. Jelaskan pengertian dari : Valensi,
Elektron valensi, Senyawa amfoter,
Metaloid, Hibridisasi, Ikatan ionik,
Ikatan kovalen, Mol, Molaritas dan
Senyawa asam.