2017/2018
LOKASI :
DESA OELOMIN
KECAMATAN NEKAMESE
KABUPATEN KUPANG
ANGGOTA KELOMPOK :
KUPANG
2018
1
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Perlindungan, Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami diberikan
kesempatan untuk berada di Desa Oelomin Kecamatan Nekamese dalam rangka Kegiatan
Belajar dan Pendampingan Masyarakat (KBPM) Semester Genap Periode 2017/2018.
Laporan akhir ini merupakan suatu laporan yang kami buat setelah melakukan
observasi mengenai Potensi Sumber daya, Kebutuhan nyata dan masalah-masalah yang
ada di Desa Oelomin, Kecamatan Nekamese yang juga merupakan prioritas kami dalam
menyelesaikan permasalahan – permasalahan tersebut. Laporan ini kami susun
berdasarkan pada hasil observasi yang sebenarnya.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang sangat
berperan penting dalam proses kegiatan observasi Khususnya KBPM ini. Terutama
kepada Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Dr.Ir. Yohanes Merryanto.S,Msi yang telah
mengantar kami ke Desa Oelomin, ucapan terima kasih juga kami haturkan kepada Bapak
Tuce O. A. Takesan selaku Kepala Desa Oelomin yang telah menerima kami dan
menyediakan tempat maupun fasilitas untuk keperluan kami selama berada di Desa
Oelomin.
Semoga laporan akhir ini bermanfaat sebagai bahan Informasi bagi pihak
Universitas Kristen Artha Wacana Kupang (UKAW). Dan kami pun menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sebagai Kelompok
KBPM Desa Oelomin mengharapkan kritik dan saran demi membangun dan
penyempurnaan laporan ini.
Penulis
3
DAFTAR ISI
COVER ......................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ............................................................................................................. 2
BAB II. GAMBARAN UMUM DESA OELOMIN ..................................................... 4
2.1 Pemerintahan ................................................................................................... 4
2.2 Sosial Budaya .................................................................................................. 14
2.3 Keadaan Ekonomi ............................................................................................ 16
BAB III. POTENSI DAN PERMASALAHAN DESA MENGUNAKAN
METODE (PRA) ........................................................................................... 17
3.1 Metode Identifikasi Masalah ........................................................................... 17
3.2 Potensi Desa ..................................................................................................... 17
3.3 Permasalahan Di Desa ..................................................................................... 18
3.4 Solusi Terhadap Permasalahan ........................................................................ 19
BAB IV. RENCANA DAN PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN ................. 21
4.1 Rencana Program/ Kegiatan ............................................................................ 21
4.2 Hasil Kegiatan ................................................................................................. 24
BAB V. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................. 25
5.1 Evaluasi Terhadap Kegiatan Mahasiswa Di Desa ........................................... 25
5.2 Kendala yang dihadapi .................................................................................... 25
5.3 Rekomendasi .................................................................................................... 26
BAB VI. PENUTUP ...................................................................................................... 27
6.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 27
6.2 Saran ................................................................................................................ 27
LAMPIRAN.................................................................................................................... 34
4
DAFTAR TABEL
No. Halaman
2.1 Jumlah penduduk Desa Oelomin per dusun ............................................................ 12
2.2 Prosentase pekerjaan masyarakat Desa Oelomin ..................................................... 13
2.3 Jumlah penduduk menurut pendiikan yang ditamatkan .......................................... 13
2.4 Jumlah penduduk berdasarkan agama ..................................................................... 14
2.5 Laporan realisasi penggunaan dana Desa Oelomin ................................................. 14
3.1 Potensi tanaman pangan di Desa Oelomin .............................................................. 18
3.2 Perkembangan populasi ternak di Desa Oelomin .................................................... 18
3.3 Produktivitas perkebunan di Desa Oelomin ............................................................ 19
4.1 Rencana program/ kegiatan mahasiswa KBPM UKAW Desa Oelomin .................. 24
4.2 Hasil kegiatan .......................................................................................................... 25
5.1 Rata-rata keberhasilan program mahasiswa KBPM Desa Oelomin ........................ 27
5
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Penataan administrasi desa ...................................................................................... 28
2. Gotong Royong ........................................................................................................ 29
3. Pembuatan VCO ...................................................................................................... 30
4. Sosialisasi Penyalahgunaan NARKOBA ................................................................. 31
5. Pendidikan dan Pengajaran ...................................................................................... 32
6. MUSREMBANGDUS Desa Oelomin ...................................................................... 33
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam Tri dharma perguruan tinggi, disebutkan bahwa salah satu tugas Dosen dan
Mahasiswa adalah melakukan Pengabdian Pada Masyarakat. Kegiatan tersebut masih
diperlukan untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah sosial yang masih dimiliki
bangsa khususnya bagi masyarakat pendesaan. Mahasiswa sebagai elemen perguruan
tinggi sekaligus generasi muda yang dibekali intelektualitas, memiliki tanggung jawab
melaksanakan hal tersebut, sehingga mahasiswa dijuluki sebagai “agent of change”
Kegiatan Belajar dan Pendampingan Masyarakat (KBPM) yang diselenggarakan
oleh Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPM) UKAW merupakan langkah nyata
bagi mahasiswa untuk mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Oleh karena itu, untuk
mengupayakan perbaikan masyarakat ke arah yang lebih baik, diperlukan kotribusi
besar mahasiswa sebagai agen perubahan.
Dengan demikian fungsi pendidikan tinggu, antara lain mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan Sivitas Akademika yang
inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan
Tridharma, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
Sebagai kewajiban yang dilaksanakan oleh civitas akademika, maka pengabdian
masyarakat tidak saja dilaksanak melaui program-program pengabdian masyarakat oleh
para dosen, tetapi juga merupakan bagian dari kurikulum pada masing-masing program
studi, yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikannya
diperguruan tinggi.
Bagi UKAW, kegiatan pengabdian masyarakat yang diprogramkan oleh masing-
masing program studi dalam kurikulumnya, diintegrasikan pelaksanaannya dalam
kegiatan yang disebut Kegiatan Belajar dan Pendampingan Masyarakat (KBPM)
dimana mahasiswa diterjunkan ketengah-tengah masyarakat untuk mempelajari
masalah-masalah nyata yang dihadapi masyarakat sekaligus melakukan pendampingan
kepada masyarakat dalam melaksanakan program-program pembangunan maupun
7
untuk memberdayakan masyarakat melalui pengembangan potensi yang dimiliki
masyarakat.
Pelaksanaan KBPM di UKAW dilaksanakan pada setiap semester sehingga
memungkinkan mahasiswa dapat memprogramkan kegiatan KBPM pada setiap
semester, khusus untuk pelaksanaan KBPM semester genap tahun akademik 2017/2018,
diikuti oleh mahasiswa dari seluruh program studi yang berada di UKAW, kecuali
Fakultas Teologia.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan KBPM UKAW adalah :
a. Meningkatkan kemampuan mahasiswa sebagai kader pembangunan yang
tinggi Iman, tinggi ilmu, dan tinggi Pengabdian.
b. Mahasiswa memiliki komitmen dan kepedulian yang kuat terhadap masalah-
masalah kemasyarakat dan mampu merumuskan alternatif pemecahannya.
c. Mahasiswa mampu melaksanakan terapan IPTEK secara pragmatis, teamwork
dan interdisipliner.
d. Melakukan aksi dan refleksi bersama-sama dengan masyarakat untuk
memahami potensi kreatif masyarakat dan pengembangannya.
e. Menanamkan nilai kepribadian, kemandirian, kewirausahaan dan jiwa peneliti.
f. Sebagai sumber belajar bagi UKAW dalam mengarahkan, mengembangkan
dan merelevansikan orientasi keilmuannya pada tuntutuan pembangunan NTT.
1.3 Manfaat
Pada dasarnya manfaat KBPM UKAW diarahkan pada 3 (tiga) manfaat :
a. Mahasiswa :
Memperdalam pengertian/ penghayatan mahasiswa tentang cara berpikir,
cara bekerja secara interdisipliner/lintas sektoral dan tuntutan/ kebutuhan
masyarakat dalam pembangunan dengan aneka kompleksitas permasalahan,
merumuskan dan menemukan alternatif pemecahan masalah.
Memberikan keterampilan kepada mahasiswa kepada mahasiswa untuk
melaksanakan pembangunan masyarakat berdasarkan ilmu, teknologi dan
seni secara lintas disipliner dan lintas sektor sehingga terbentuk sikap dan
rasa cinta terhadap kemajuan masyarakatnya.
8
Membina mahasiswa menjadi motivator, dinamisator, inovator dan problem
solver sehingga menumbuhkan sikap profesionalisme.
Menumbuhkan sikap kewirausahaan pada mahasiswa.
b. Masyarakat:
Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran untuk merencanakan,
melaksanakan dan mereflesikan pembangunan di daerahnya.
Meningkatkan cara berpikir, bersikap, bertindak serta memperluas wawasan
seiring denga irama kemajuan pembangunan.
Terbinannya kader pembangunan dalam masyarakat sebagai aset dalam
akselerasi pembangunan setempat.
Memperoleh pengalaman dalam menggali potensi kreatif sebagai energi
lokal bagi kemajuan sesuai jati diri masing-masing.
c. UKAW:
UKAW akan semakin mantap mengembangkan dan merevansikan orientasi
keilmuannya berdasarkan aksi refleksi selama KBPM berlangsung
Tenaga akademik UKAW memperoleh berbagai masukan yang berharga
sebagai pengalaman dalam melaksanakan KBPM.
Mempererat dan meningkatkan kerjasama dengan pemerintah melalui
rintasan dari mahasiswa KBPM dalam melaksanakn pembangunan.
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada UKAW akan semakin terasa
kemanfaatannya bagai kemajuan dan pembangunan.
9
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA OELOMIN
2.1 Pemerintahan
a. Status pemerintahan desa dan kategori Desa Oelomin
Desa Oelomin merupakan salah satu desa yang ada di wilayah Kecamatan
Nekamese. Walaupun Desa Oelomin merupakan desa yang terbentuk pada tahun 1998.
Namun sebenarnya jauh sebelumnya, desa ini terbentuk berdasarkan Keputusan
Gubernur KDH. Swatantra Tk. I Nusa Tenggara Timur Nomor : Und.2/1/27 tanggal 4
November 1964 tentang Pembentukan Desa Gaya Baru di Seluruh Daerah Swatantra
Tingkat II dalam Wilayah Daerah Swatantra Tingkat I Nusa Tenggara Timur. Pada
tahun 1967 enam orang tamukung bergabung menjadi 1 desa, dimana Kepala Desa
waktu itu adalah Korinus Faku yang menjabat dari tahun 1967-1970.
Sebab sebelumnya, yaitu pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, Desa Oelomin
termasuk salah satu Ketemukungan dari 6 ketemukungan. Untuk diketahui bahwa Pada
masa itu, struktur pemerintahan Hindia Belanda diatur secara berjenjang mulai dari
pemerintahan Onderafdeeling, Swapraja, Kefetoran hingga Ketemukungan besar
(temukung naek) dan Ketemukangan kecil (temukung ana) dalam menjalankan tugasnya
sebagai pembantu Fetor, seorang Temukung dibantu oleh Pembantu Temukung (Nakaf)
dan seorang Mafefa/mahana (juru bicara). Ketemukungan yang membawahi beberapa
Mnasi atau Amnasit (Tua adat) memiliki peran dan kedudukan yang sangat strategis
karena pemerintahan level terendah ini diberi kewenangan untuk langsung mengurus
masyarakat.
Perubahan nomenklatur dan sistem pemerintahan desa berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur KDH. Swatantra Tk. I Nusa Tenggara Timur Nomor : Und.2/1/27
tanggal 4 November 1964 tentang Pembentukan Desa Gaya Baru di Seluruh Daerah
Swatantra Tingkat II Dalam Wilayah Daerah Swatantra Tingkat I Nusa Tenggara
Timur. tersebut maka secara de facto pemerintahan Ketemukungan dinyatakan tidak
berlaku lagi sehingga Pada tahun 1967 enam orang tamukung bergabung menjadi 1
desa, dimana Kepala Desa waktu itu adalah Korinus Faku yang menjabat dari tahun
1967-1970.
10
Kemudian desa ini bergabung dengan Desa Tunfeu pada tahun 1970, kepala desa
yang memimpin adalah Markus Takene. Markus Takene menjabat sebagai kepala desa
dari tahun 1970-1980. Selanjutnya Desa Tunfeu di pimpin oleh penjabat sementara atau
karteker, bernama Lot Lassa, dari tahun 1980-1983. Pada tahun 1983-1985 Desa Tunfeu
dipimpin oleh pejabat sementara yang bernama : Martinus Takene. Kepemimpinan
selanjutnya digantikan oleh Kepala Desa, Hermanus Lopo (1985-1988). Tahun 1988-
1998 kepala desa selanjutnya dijabat oleh Hendrik Boys. Pada tahun 1998, terbentuklah
Desa Oelomin. Untuk pertama kalinya Desa Oelomin dipimpin oleh kepala Desa yang
bernama Yusak Nenogasu. Tuce O.A Takesan menjabat sejak tahun 1999-2004.
Kemudian Yusak Nenogasu digantikan oleh penjabat sementara Tuce O.A. Takesan
dari tahun 2004-2007. Karena Tuce O.A Takesan mencalonkan diri sebagai calon
kepala Desa, maka Tuce O.A Takesan mengundurkan diri untuk sementara, sehingga
Penjabat selanjutnya digantikan oleh Oktovianus Toasu, selama 6 bulan (Agustus 2007-
Januari 2008). Dalam pemilihan kepala Desa, tersebut Tuce O.A. Takesan terpilih
sebagai kepala Desa Oelomin yang memimpin Desa Oelomin sejak tahun 2008 hingga
tahun 2014, Kemudian Tuce O.A. Takesan dipercayakan lagi oleh masyarakat Oelomin
untuk menjadi kepala Desa untuk periode ke kedua.
Desa Oelomin termasuk kategori Desa Swadaya, hal ini dapat dilihat dari
masyarakatnya masih terikat oleh adat-istiadat karena pendidikan yang relatif rendah,
serta produksi yang masih diarahkan pada kebutuhan primer keluarga. Masyarakat Desa
Oelomin bermata pencaharian di sektor primer yaitu sebagian besar penduduk hidup
dari pada pertanian dan peternakan.
Desa Oelomin merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Nekamese,
dengan luas wilayah seluas 6,13 Km2, dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Belo dan Kolhua, Kecamatan
Maulafa Kota-Kupang;
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Oemasi;
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tunfe’u;
Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa-Kota
Kupang.
11
b. Struktur Pemerintahan Desa Oelomin
KEPALA DESA
BPD
TUCE O.A TAKESAN
SEKRETARIS
OKTAVIANUS TOASU
RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 RW 06 RW 07 RW 08
Yacob A. Neno Melkias Lakap Aser Hetmina Umbu Nalle Paulus Pentau Nitanel Takesan Simon Takesan Marthen Taebenu
RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07 RT 08 RT 09 RT 10 RT 11 RT 12 RT 13 RT 14 RT 15 RT 16
Daniel Marthen Yesimon Oktovia Eni B. Yermias Welminc Darmi Margarita
Yunus Absalo Saul A. Gregori Yacobus Arnolus Agus
Tokael
Manu L. Nau Humsibu nus Bilaut Tokael e Seger Doko Leli Nifu Toasu Boys Kenlopo Taebenu Takesan
Neno
12
1. Susunan Perangkat Desa
Jumlah perangkat Desa Oelomin hingga Tahun 2018 sebanyak 5 orang, terdiri dari :
a. Kepala Desa : 1 orang
b. Sekretaris Desa : 1 orang
c. Kepala Urusan Pemerintahan : 1 orang
d. Kepala Urusan Pembangunan : 1 orang
e. Kepala Urusan Umum : 1 orang
2. Susunan Keanggotaan BPD
Jumlah anggota BPD Desa Oelomin sebanyak 9 (Sembilan) orang, terdiri dari :
a. Ketua BPD : Yonatan I Bistolen
b. Wakil Ketua BPD : Oktofianus Lakat
c. Sekretaris BPD : Elen Takesan-Waang
d. Anggota :
1. Matheos Baitanu
2. Oktofianus Lakat
3. Yonatan I Bistolen
4. Lediana Olla
5. Markus Liunesi
6. Elen Takesan
13
3. Susunan pengurus lembaga kemasyarakatan
Jumlah pengurus Lembaga Kemasyarakatan di Desa Oelomin seluruhnya terdiri
dari:
14
RT 15 : Arnolus Taebenu
RT 16 : Agustinus Takesan
4. PKK Ketua : Defriana Takesan-puas
Sekretaris : Khatarina Bistolen Lulu
Bendahara : Rosdiana Lakat dan Neta
Goriana Takesan
5. Kelompok Tani Kelompok Tani Ora et labora dibentuk sejak tahun
1987 di dusun 2
Ketua : Kornelis Olla
Bendahara : Nitanel Toy
Sekretaris : Yohanes Tuan
Anggota:
15
Yunus manu,
16
taebenu, Marten Taebenu, Arnolus
Taebenu, Kornelius Humsibu, Soleman
Humsibu, Alexander Olla
6 DASA WISMA Dasa wisma :
1. Antonia Tatibun
2. Sarlota Lakat
3. Yumeli Lakat
4. Yulianan Lakat
5. Aplonia Humsibu
6. Tersia Lakat
7. Marice Lakat
8. Yuliana Nganggoek
9. Berta Lakat
10. Oktoviana Boifena
11. Yasina Lakat
12. Silpa Lakat
13. Yakomina Humsibu
7. NICE Pengelola Nice:
Ketua : Defriana Takesan-Puat
Sekretaris : Odiana Boinbalan
Bendahara : Katharine Bistolen-Lulu
17
perempuan 702 jiwa, jumlah kepala keluarga (KK), sebanyak 359 KK dengan
kepadatan penduduk 25 jiwa/per km, yang tersebar di setiap RT/RW. Berikut Tabel
Jumlah penduduk Desa Oelomin
18
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk menurut Pendidikan yang Ditamatkan
Laki-laki Perempuan
Tingkatan Pendidikan
(orang) (orang)
Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah 4 -
Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 13 41
Tamat SD/sederajat 24 17
Jumlah usia 12 – 56 tahun tidak tamat SLTP 28 23
Jumlah usia 18 – 56 tahun tidak tamat SLTA 16 12
Tamat SMP/sederajat 22 19
Tamat SMA/sederajat 31 27
Jumlah 138 139
Jumlah Total 277
Sumber: Data olahan Profil Desa Oelomin 2018
Agama Jumlah
Protestan 1260
Katholik 107
Islam 13
Sumber : Data Olahan Profil Desa 2018
19
Bagi Hasil Pajak dan Retribusi 3.403.000,00 421.660.000,00
Alokasi Dana Desa 420.606.000,00 321.660.000,00
100.000.000,00
2. BELANJA
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
- Kegiatan Pembangunan jalan Desa
- Pembibitan tanaman sayur-sayuran
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
- Kegiatan pengadaan ternak sapi
- Meningkatkan penyertaan modal di BUM
Desa/ BUM Desa bersama
JUMLAH 1.202.466.000,00 770.457.000,00 0,00
Sumber : Data Primer Desa Oelomin 2018
e. Pembangunan Desa
Sesuai keadaan Desa Oelomin dan hasil rapat pemerintah desa yang dilakukan,
pada dasarnya arah pembangunan desa yang dilakukan yaitu pada arah sektor pertanian,
perkebunan dan Jalan raya yang dilakukan. Rencana pembangunan desa yang dilakukan
lebih banyak pada pengadaan sarana dan prasarana di sektor pertanian. Rencana
pembangunan desa yang 1 tahun terakhir di desa tidak diperoleh karena beberapa
program kegiatan yang dilaksanakan didesa masih dalam proses penyusunan
pertanggungjawaban dari pihak desa ke pemerintah.
20
c. Kriminalitas
Ada masalah kriminalitas yang terjadi di lingkungan masyarakat di Desa Oelomin
seperti pencurian ternak (sapi, kambing dan babi), KDRT, perkelahian dan lain
sebagainya. Untuk mencegah tindak kriminalitas tentu tidak terlepas dari partisipasi
masyarakat dan aparat desa, RT dan RW harus selalu memantau masyarakat di
sekitarnya.
Salah satu faktor penyebab pencurian ternak dapat terjadi karena jarak kebun
dengan rumah warga sangat jauh, sehingga pelaku dengan mudah mencuri ternak
warga. Dalam menyelesaikan masalah pencurian ternak, masyarakat Desa Oelomin
menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib.
Masalah KDRT dan perkelahian di Desa Oelomin di selesaikan secara
kekeluargaan dengan cara menghadirkan tua-tua adat, tokoh agama dan pemerintah
Desa Oelomin untuk duduk bersama dalam membahas masalah ini. Dalam proses
penyelesaian masalah biasanya ada suatu ganti rugi (denda) yang diberikan pada pihak
yang dirugikan, ganti rugi ini dapat berupa uang maupun binatang.
d. Agama
Masyarakat Desa Oelomin terdapat menganut tiga agama yaitu Kristen Protestan,
Katholik, dan Islam. Mayoritas masyarakat di Desa Oelomin beragama Kristen
Protestan hal ini dapat dilihat dari tiga gedung gereja yang terdapat di Desa Oelomin
yaitu Gereja GMIT Siloam, Gereja GMIT Ora Et Labora dan GPDI Bukit Kasih.
e. Sumber Air
Terdapat 7 sumber mata air yang ada di Desa Oelomin. Dimana 6 Sumber mata
air terdapat di Dusun III (Naiiko) dan 1 lagi terletak di Dusun IV (Atunifui). Ada juga
embung yang di buat di Desa Oelomin, Embung ini dimanfaatkan masyarakat dengan
menggunakan Dinamo air dan pipa untuk mengalirkan air ke sawah.
21
2.3 Keadaan Ekonomi
a. Mata Pencaharian Penduduk
Sebagian besar mata pencaharian penduduk Desa Oelomin Kecamatan
Nekamese yaitu adalah pertanian, perkebunan dan peternakan. Selain itu terdapat
masyarakat yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil dan tenaga honorer.
Beberapa hasil pertanian yang ada di desa ini seperti padi, jagung, pisang, kelapa,
jambu dan lain-lain.
b. Jumlah Pendapatan Masyarakat
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) desa merupakan jumlah nilai
tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian di
desa dalam tahun tertentu yang seharusnya terdata di desa, namun dalam kenyataan
yang berada di Desa Oelomin data yang PDRB Desa tidak tercatat secara baik
sehingga tidak mendapatkan informasi yang baik dari desa, akan tetapi dari
informasi yang diperoleh dari rata-rata pendapatan desa tiap Kepala Keluarga dari
sektor pertanian dan perkebunan yaitu ± Rp 1.000.000.
22
BAB III
POTENSI DAN PERMASALAHAN DESA MENGGUNAKAN METODE
PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA)
Berdasarkan Tabel 3.1 dapat dikatakan bahwa secara umum kondisi tersebut
menunjukkan adanya upaya ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian tanaman pangan
yang disertai dengan perbaikan metode dan teknologi pra panen. Dengan cara ini
diharapkan kecenderungan perluasan areal panen yang disertai dengan perbaikan teknologi
pertanian tersebut terus berkelanjutan sehingga ketersediaan bahan pangan utama selain
23
untuk konsumsi rumah tangga (foodcrops), melainkan juga bagi aktifitas perdagangan
yang mendatangkan uang tunai bagi petani (cash crops).
Populasi ternak, secara agregat terdapat 4 (empat) ternak yang dipantau statistiknya,
seperti pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Perkembangan populasi ternak di Desa Oelomin
Ternak Jumlah Pemilik Perkiraan Jumlah Populasi
Sapi 275 550
Kambing 25 65
Babi 318 500
Unggas 318 636
Sumber : Data Olahan Profil Desa Oelomin
Luas Hasil
Jenis
(ha) (KW/HA)
Kelapa 5 300
Jambu Mente 54 500
Sumber data: Data Olahan Profil Desa Oelomin
24
b. Bidang Pertanian
Petani masih mempertahankan cara bercocok tanam tradisional dari pada cara
bercocok tanam yang bebasis teknologi medern, hal ini di sebabkan karena
kurang pengetahuan masyarakat tentang teknologi modern ini
Petani hanya bergantung pada tanaman musiman karena keterbatasan air pada
area persawahan tersebut
Minimnya alat untuk menyalurkan irigasi air dari embung ke lahan pertanian
Keterbatasan alat-alat pengolahan lahan pertanian seperti Handtractor
c. Bidang Perikanan
Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pengelolaan ikan air tawar
Kurangnya fasilitas untuk pengelolaan ikan air tawar
Ketersediaan makanan ikan yang tidak mencukupi
d. Bidang Hukum
Masalah keamanan merupakan masalah utama bagi masyarakat. Beberapa
masalah keamanan di Desa Oelomin seperti rawan pencurian hewan dan hasil
pertanian. Hal ini di karenakan jauhnya kantor polisi dari Desa Oelomin sehingga
keamanan yang terjadi di desa belum terlalu di perhatikan.
25
b. Perlu adanya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan lahan sempit sebagai
wahana dapur hidup untuk mendukung kebutuhan pada musim kemarau.
3. Perikanan
Permasalahan perikanan di Desa oelomin diakibatkan oleh kurangnya pemahaman
masyarakat tentang usaha budidaya ikan lele dan pemanfaatan sumber air yang ada.
Solusi yang dapat dilaksanak masyarakat :
a. Perlu adanya partisipasi pemerintah desa dalam mengalokasikan bibit ikan lele
serta mengadakan kegiatan sosialisasi tentang budidaya ikan lele
b. Perlu adanya kesadaran masyarakat oelomin bahwa usaha budidaya merupakan
kebutuhan untuk meningkatkan taraf hidup.
c. Perlu kerja sama dan pemerintah desa untuk menjaga keamanan demi
keberlangsungan usaha budidaya yang terhindar dari pencurian
4. Hukum
Persoalan yang terjadi di Desa oelomin yaitu pencurian hewan dan kekerasan dalam
rumah tangga. Oleh karena itu langkah yang harus diambil adalah sebagai berikut :
a. Perlu adanya partisipasi dari keamanan untuk menjaga dan membimbing
masyarakat.
b. Membentuk PERDES untuk mengatur pola kehidupan dan tindakan masyarakat
Desa oelomin.
26
BAB IV
RENCANA DAN PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN
a. Kegiatan fisik
Adapun kegiatan fisik yang di rencanakan mahasiswa KBPM di Desa Oelomin
sebagai berikut :
1. Gotong royong
Kegiatan ini merupakan kegiatan partisipasi memotivasi masyarakat dan aparat
desa agar selalu menjaga kebersihan dan keindahan desa pada setiap tempat umum
maupun rumah masing-masing.
2. Pembuatan VCO (Virgin Cocunut Oil)
Membantu masyarakat mempelajari Pembuatan minyak kelapa murni serta
manfaatnya dari VCO, salah satu manfaatnya yaitu untuk kesahatan.
3. Penataan adminstrasi desa
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dapat membantu pemerintah Desa Oelomin
Untuk melengkapi adminstrasi desa yang belum lengkap serta membantu kegiatan
tata usaha sehingga data yang diperoleh bisa di pergunakaan dalam pembangunan
desa itu sendiri.
b. Kegiatan non fisik
Adapun kegiatan non fisik yang di rencanakan mahasiswa KBPM di Desa Oelomin
sebagai berikut :
1. Pelatihan komputer
Pengenalan dan penguasaan terhadap teknologi pada zaman ini sangat penting
untuk setiap orang, hal ini dapat membantu mereka dalam mengurus administrasi
yang sekarang berbasis komputer.
2. Sosialisasi mengenai Penyalahgunaan NARKOBA
Kegiatan ini di lakukan untuk membantu anak-anak sekolah dasar Tunfeu II dalam
memahami tentang Bahaya NARKOBA sehingga tidak terpengaruh dengan bahaya
penyalahgunaan NARKOBA ini.
27
3. Pendidikan dan pengajaran
Sebagai bentuk dari pengabdian kita terhadap masyarakat Desa Oelomin, maka
beberapa mahasiswa melakukan pengajaran untuk membagikan ilmu yang mereka
Pelajari dan juga mereka mendapatkan pengelaman belajar.
c. Kegiatan tambahan
Adapun kegiatan tambahan yang didapat mahasiswa KBPM di Desa Oelomin sebagai
berikut :
1. Pemasangan umbul-umbul untuk menyambut HUT RI ke-73
Dalam menyambut HUT RI ke-73 masyarakat di Desa Oelomin diwajibkan
memasang umbul-umbul sebagai hiasan untuk menyambut hari kemerdekaan.
2. Ikut serta sebagai panitia dalam kegiatan menyambut HUT RI ke-73
Banyaknya kegiatan yang dilombakan dalam menyambut HUT RI ke-73,
mahasiswa KBPM Desa Oelomin turut berpartisipasi sebagai panitia dalam
beberapa perlombaan seperti lomba futsal, bola voly, luhut dan lain sebagainya.
3. Pembuatan pagar indah di halaman kantor desa
Rusaknya pagar desa yang dimakan rayab membuat keindahan halaman kantor
desa berkurang, hal ini mendorong mahasiswa Desa Oelomin mempunyai inisiatif
untuk memperbaiki pagar tersebut agar indah dipandang.
4. Pembuatan garis lapangan untuk pertandingan menyambut HUT RI ke-73
Lapangan pertandingan yang digunakan untuk kegiatan perlombaan di Desa
Oelomin khususnya garis-garis lapangan telah pudar dan tak dapat terlihat lagi.
Garis-garis lapangan ini sangat penting dalam pertandingan futsal dan bola voly.
5. Ikut serta dalam MUSREMBANGDUS
Dalam mengelolah dana desa di desa oelomin selalu diadakan
MUSREMBANGDUS untuk meminta pendapat para tokoh masyarakat yang
termaksud dalam aparat desa untuk menyusun anggaran desa yang menunjang
program-program yang sudah direncanakan dan untuk meminta pendapat para
aparat desa agar menyeleksi program-program yang dianggap penting dan penting
untuk didahulukan dalam MUSREMBANGDUS.
28
Tabel 4.1 Rencana program / kegiatan mahasiswa KBPM UKAW desa Oelomin
29
4.2 Hasil Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan KBPM di Desa Oelomin, setiap kegiatannya dilakukan secara bertahap dan waktu yang berbeda. Adapun
hasil dari pelaksanaan program-program tersebut sesuai dengan tabel 4.2
Tabel 4.2 Hasil Kegiatan
Nama Bentuk Kegiatan Biaya Waktu Masyarakat Instansi Hasil Manfaat Program Ket
Program Pelaksana yang terlibat yang dicapai
Gotong 1. Pembersihan kantor Desa 20.000 13- 25 Juli Pemerintah - 100 % Untuk menciptakan
Royong 2. Pembuatan pagar indah 2018 Desa lingkungan yang bersih
3. Pembersihan lopo di dan indah
kecamatan nekamase
4. Pembersihan Balai
Pertemuan Dusun I-IV
Pembuatan 1. Pembuatan minyak murni 50.000 29-30 Masyarakat - 93% Meningkatkan
VCO 2. Memberikan penjelasan Agustus Desa pengetahuan masyarakat
kepada masyarakat tentang 2018 tentang cara pengelolaan
manfaat VOC kelapa tua
Penataan 1. Pengisian Buku tamu 200.000 17-14 Masyarakat - 80 % Membantu aparat Desa
adminstrasi 2. Pengisian Buku Agenda Agustus Desa dan untuk melengkapkan
Desa Rapat 2018 Pemerintah administrasi Desa
3. Sensus Penduduk Desa
Pelatihan 1. Pembuatan piagam - 15 Agustus Pemerintah - 100 % Membantu Panitia
komputer penghargaan HUT RI ke 73 2018 Desa dan dalam kegiatan Lomba
2. Pengeditan surat pernyataan Panitia HUT HUT RI Ke 73
jual-beli tanah RI ke 73
Sosialisasi Sosialisasi 100.000 31 Agustus Anak Kelas VI - 85 % Agar anak-anak tidak
tentang 2018 SD Negeri terpengaruh oleh
Penyalahgun Tunfeu II NARKOBA
aan
NARKOBA
Pendidikan 1. Mengenai Masa Pubertas 30 Agustus Anak Kelas VI - 100 % Menambah pengetahuan
dan 2. Aritmatika dan 2018 SD Negeri kepada siswa sebagai
pengajaran perbandingan Tunfeu II salah satu pengabdian
30
BAB V
EVALUASI PELAKSANA KEGIATAN
31
5.3 Rekomendasi
Demi kesempurnaan KBPM tahun-tahun berikutnya ada beberapa rekomendasi
pemikiran yang harus diperhatikan oleh pihak universitas dan panitia pelaksana yaitu :
1. UKAW
Pelaksanaan kegiatan KBPM kedepannya diharapkan dalam penentuan desa sasasaran
kegiatan betul-betul memperhatikan kebutuhan desa, dan pembagian mahasiswa
berdasarkan kebutuhan desa dengan memprioritaskan mahasiswa sesuai jurusan
dibutuhkan.
2. Pemerintah Desa
Dengan kehadiran mahasiswa KBPM pemerintah desa harus membahas masalah dan
kendala bersama mahasiswa untuk menentukan program-program dalam pelaksanaan
kegiatan dan membuat jadwal pelaksanaan program dengan baik sehingga berjalan
efektif.
3. Mahasiswa
a. Untuk mahasiswa KBPM berikutnya agar bertindak cepat dalam menangani
masalah di desa maupun di kelompok.
b. Mahasiswa KBPM berikutnya harus lebih banyak berbauk dengan masyarakat
guna menggali informasi, pengalaman dan kebiasaan di masyarakat.
c. Kekompakan team/kelompok sangat diperlukan dalam melaksanakan program,
serta dibutuhkan inisiatif dari setiap anggota kelompok dalam memecahkan
masalah yang ditemukan di desa.
32
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Keigatan Belajar dan Pendampingan Masyarakat (KBPM) memberikan pengalaman
belajar, bekerja, penerapan ilmu pengetahuan dan berinteraksi dengan masyarakat secara
langsung. Dalam KBPM untuk belajar dan bekerja juga dapat menumbuhkan sifat profesional
bagi mahasiswa itu sendiri.
Selain itu KBPM juga mendidik mahasiswa untuk senantiasa meningkatkan dan
menjaga kerjasama dan tingkat kepedulian sosial yang tinggi untuk mewujudkan suatu
program kerja yang akan dicapai. Dari hal tersebut maka mahasiswa dapat meningkatkan
wawasan serta pengalaman bahwa keberhasilan dan kesuksesan suatu pelaksanaan program
kerja sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh kerja sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh
kerjasama yang baik antara sesama anggota kelompok dan masyarakat Desa Oelomin. Dalam
hal ini kami telah membuktikan bahwa dengan adanya kerjasama yang baik dengan
masyarakat Desa Oelomin maka program kerja kami dapat terselesaikan seusai yang
diharapkan.
6.2 Saran
a. Universitas Kristen Artha Wacana Kupang
Kegiatan Belajar dan Pendampingan Masyarakat (KBPM) merupakan bagian dari
pengenalan diri mahasiswa dan pengaktualisasian ilmu pengetahuan yang diperoleh
mahasiswa di Universitas Kristen Artha Wacana Kupang, selain itu secara tidak langsung
memperkenalkan universitas tempat bernaung mahasiswa itu sendiri, oleh karena itu perlu
adanya pembekalan dan pelatihan dari pihak Universitas mengenai ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna yang dapat digunakan dimasyarakat kepada setiap kelompok
mahasiswa yang tersebar di daerah sasaran KBPM berikutnya. Dan yang lebih utama yaitu
harus lebih mananamkan nilai-nilai yang dijujung oleh universitas seperti Tri Darma
Perguruan tinggi dan lain-lain kepada mahasiswa yang memprogram KBPM pada tahun
berikutnya.
b. Pemerintah Daerah Kabupaten kupang, Kecamatan Nekamese
Pelayanan publik terutama di tingkatan desa perlu diadakan pengawasan dan sidak
secara langsung oleh pemerintah kabupaten agar benar melihat kualitas pelayanan yang
dilakukan di desa, karena penilaian masyarakat terhadap suatu pemerintahan dilihat dari
pelayanan yang dirasakan oleh masyarakat itu sendiri.
33
34
35
LAMPIRAN
36
Lampiran 2. Gotong Royong
37
Lampiran 3. Pembuatan VCO
11. Pembuatan VOC bersama masyarakat 12. Pembuatan VOC bersama masyarakat
38
Lampiran 4. Sosialisasi Penyalahgunaan NARKOBA
15. Penyerahan hadiah bagi siswa yang aktif 16. Pembimbingan siswa tentang materi
39
Lampiran 5. Pendidikan dan Pengajaran
19. Pemberian pertanyaan tertulis bagi siswa 20. Jawaban dari pertanyaan
40
Lampiran 6. MUSREMBANGDUS Desa Oelomin
21. Ikut MUSREMBANGDUS di kantor desa 22. Rancangan penggunaan anggaran desa
23. Pengisian buku notulen 24. Pemberian masukan kepada kepala desa
41
42
43
44
45