Anda di halaman 1dari 132

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

2016
PEDOMAN PENILAIAN
KINERJA PUSKESMAS
DI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROVINS! JAWA TIMUR


DINAS KESEHATAN
JL.AHMAD YANI 118 SURABAYA
TAHUN2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
hidayahNya, sehingga revisi buku Penilaian Kinerja Puskesmas dapat diselesaikan dengan baik.
Buku ini merupakan penyempurnaan buku Penilaian Kinerja Puskesmas yang telah ada
sebelumnya.
Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja,
mempunyai posisi yang strategis dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk
hidup sehat, sehingga masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang optimal.
Buku Penilaian Kinerja Puskesmas ini merupakan acuan minimal yang diperlukan untuk
meningkatkan kesiapan Puskesmas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat sehingga lebih bermutu, komprehensif dan berkesinambungan. Diharapkan dengan
adanya standar ini upaya kesehatan yang dilakukan dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat di Jawa Timur setinggi-tingginya.
Dengan tersusunnya revisi buku Penilaian Kinerja Puskesmas, kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besamya kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam
penyusunan buku ini.
Kami sadari buku ini masih belum sempuma, oleh karenanya masukan dan saran
perbaikan sangat kami harapkan guna penyempumaannya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua

Surabaya, November 2016


KEP LA DINAS KESEHATAN
PR VINSI JAWA TIMUR

RI SANTOSO S .An.KIC KAP


embina Tingk:at I
NIP. 9611203 198802 1 001
TIM PENYUSUN

1 dr. Kohar Hari Santoso,_Sp.An.KIC,KAP Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur


2 dr. Herlin Ferliana, M.Kes Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
3 drg. Lili Aprilianti Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
4 dr. Roestina Soehardi, M.M.Kes Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
5 dr. Dian Islami, M.Kes Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
6 dr. Setya Budiono, MKes Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
7 drg. MPS Mahanani, MKes Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
8 Gito Hartono, S.KM, MPPM Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
9 Drg.. Vitria Dewi, M.Si Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
10 Edi Basuki, SKM Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
11 Malik Afif, SKM, M.Kes Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
12 dr. Azizah Azis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
13 Dr. Ayu Kusumayanti,MKes Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
14 Avie Sri Harivianti R, SKM, M.Kes Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
15 Nurulaili, SKM Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
16 Yohana Rina Sunday, SKM, MPH Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
17 Drg. Ida Shafiansyah Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
18 Edi Suroso, S.KM Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
19 Siti Fatimah, Amd.Keb Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
20 dra. Susilo Ari Wardani, Apt, M.Kes Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
21 Evie Efendi Tri Cahyono, SKM, M.Kes Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
22 Yuli Tri Suhartiwi, SKM, M.Mkes Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
23 Heri Mulyanto, SKM Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
24 Faiza Indradewa, SKM, M.M Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
25 Sri Suhartatik, S.Kep. NS Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
26 drg.Tri Andayani Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

11
KONTRIBUTOR

1 dr. Indah Nur Susanti Dinkes Kab. Sampang


2 Dr. Suyanto Cipto A Dinkes Kab. Nganjuk
3 Ida Nikmatul Ulfah, S.Pd, M.Kes Dinkes Kab. Jombang
4 dr. Hexawan Tjahja Widada, MKP Dinkes Kab. Jombang
5 Dr. Nurhayati Triasih Dinkes Kab. Magetan
6 Dinik Ika Sari Dinkes Kab. Magetan
7 Suryono, ST.S.Sos.MM Dinkes Kab. Bondowoso
8 Yanti Nurhayati, S.Kep,Ns.MMR Dinkes Kab. Bondowoso
9 Heri, ST.MMKes Dinkes Kab. Trenggalek
10 Mimik Christiani, SST, M.Kes Dinkes Kab. Trenggalek
11 Agus Sulistinah, Amd.Keb Dinkes Kab. Jember
12 Arif Zulkamain, SKM Dinkes Kab. Lumajang
13 Nurul Alfiayah, Amd.KL Dinkes Kab. Lumajang
14 H. Moh. Soleh, ST, MM Dinkes Kab. Bojonegoro
15 Dariningrum Dinkes Kab. Banyuwangi
16 Muchamad Syaiful, SKM,Msi Dinkes Kab. Situbondo
17 Rani Yunitasari Dinkes Kab. Tuban
18 Tomi Sukarno, SKM,M.Ling Dinkes Kota Malang
19 Erwanto, SKM Dinkes Kota Kediri
20 Retno Enuryanti Dinkes Kota Madiun
21 dr. Lolita Riamawati, M.Kes Dinkes Kota Surabaya
22 dr. Atiek Tri Arini Dinkes Kota Surabaya
23 dr. Faridah Mariana Dinkes Kota Mojokerto
24 Sri Mulyani, SKM Dinkes Kab Ngawi

EDITOR

dr. Herlin Ferliana, M.Kes


drg. Lili Aprilianti
dr. Roestina Soehardi, M.M.Kes

111
...........................................
................................................................

..........................................
.................................
3.6. Laporan Kinerja Puskesmas. .. ... ... . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. .......... 36
3.7. Monitoring Evaluasi. PKP ...................................................................... 39
BAB 6 PENUTUP .................................................................................................... 59
PENGERTIAN ........................................................................................................ 60
DAFTARPUSTAKA .............................................................................................. 60

V
Lampiran 1 26
Penghitungan Penilaian Kinerja Puskesmas Th. 2017 ....................................................

Lampiran 2
Indikator dan Penilaian Kinerja Manajemen Puskesmas Th. 2017-2019 ........................ 41

Lampiran 3
Indikator Kinerja Puskesmas Program UKM Esensial Th. 2017-2019 .......................... 59

Lampiran 4
Indikator Kinerja UKM Pengembangan Puskesmas Th. 2017-2019 .............................. 93

Lampiran 5
Indikator dan Target Kinerja Upaya Kesehatan Perseorangan Th. 2017-2019 .............. 101

Lampiran 6
Indikator dan Target Kinerja Mutu Puskesmas Th. 2017-2019 ...................................... 110

Lampiran 7
Rekap Penilaian Kinerja Puskesmas Th. 2017-2019 ..................................................... 112

Lampiran 8
Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota Th. 2017-2019 ......................................... 115
BABI
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 kesehatan adalah keadaan sehat,
baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpenting dari pembangunan
nasional,.Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang :
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. Hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan berbagai


upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Pembangunan kesehatan
menjadi komitmen global, dengan indicator Millenium Development Goals ( MDGs) dan
dilanjutkan dengan Agenda Sustainable Development Goals (SDGs). Dari sisi kesehatan
hal pokok yang belum berhasil adalah:
1. Penurunan prevalensi balita kekurangan gizi ( gizi buruk dan kurang)
2. Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita ( AKBa)
3. Penurunan Angka Kematian Ibu ( AKI)
4. Penurunan Prevalensi HIV dan AIDS.
5. Peningkatan pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS pada penduduk
berusia 15-24 tahun

Hal barn yang diberi perhatian dalam SDGs adalah:


1. Masalah gizi diarahkan kepada solusi berkelanjutan, yakni terintegrasi dengan
peningkatan akses pangan dan produksi pertanian
2. Universal health coverage
3. Kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) dan pengendalian tembakau
4. Penyalahgunaan narkoba dan alkohol

1
5. Kematian dan cedera kecelakaan lalu lintas
6. Kontaminasi dan polusi air, udara dan tanah
7. Penanganan krisis dan kegawatdaruratan
8. Kesetaraan gender sebagai cross cutting issue
9. Remaja sebagai aktor penting kesehatan seksual dan reproduksi

Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,


yang melaksanakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya melalui penyelenggaraan
UKM dan UKP tingkat pertama. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Puskesmas
akan mengacu pada kebijakan-kebijakan pembangunan kesehatan antara lain:
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ( RPJMN) Tahun 2015-2019
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK
02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia Tahun 2015-2019
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD) Tahun 2015-2019
6. SDGs ( Sustainable Development Goals)
7. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019
8. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang disusun berdasarkan
ketentuan dan mengacu pada kebijakan-kebijakan pembangunan serta pembangunan
bidang kesehatan Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional/ Pusat.

Dalam menyelenggarakan fungsi UKM, Puskesmas berwenang untuk melaksanakan:


a. Perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis
kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. Advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. Komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan;
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentikasi dan m enyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait;
e. Pembinaan teknis terhadap Janngan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis
masyarakat;
f. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;

2
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan Pelayanan
Kesehatan
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan
terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.

Dalam menyelenggarakan fungsi UKP, Puskesmas berwenang untuk


menyelenggarakan:
a. Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu;
b. Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif;
c. Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat;
d. Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pas1en,
petugas dan pengunjung;
e. Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar
profesi;
f. Melaksanakan rekam medis;
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan;
h. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
i. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
j. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan.

Untuk menunJang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upaya, Puskesmas


dilengkapi dengan Pedoman Manajemen Puskesmas sebagaimana tercantum dalam dasar
hukum, dimana Puskesmas mempunyai instrumen manajemen yang terdiri dari:
1. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)
2. Lokakarya mini Puskesmas ( Lokmin)
3. Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP). yang mencakup penilaian kinerja UKM esensial,
UKM pengembangan, UKP, manajemen dan mutu Puskesmas. Penilaian kinerja ini
dilakukan oleh internal Puskesmas (self assesment).

Upaya kesehatan di Puskesmas dilaksanakan secara merata dan bermutu sesuai


standar akreditasi Puskesmas sebagaimana tercantum dalam dasar hukum, agar pencapaian
target kinerja dan outcome/dampak dari pelayanan diwujudkan dengan bukti adanya
perbaikan, peningkatan mutu serta pencapaian target kinerja Puskesmas dalam PKP

3
1.2. Tujuan Penilaian Kinerja Puskesmas
1.2.1. Tujuan Umum:
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan Kabupaten/ Kota.
1.2.2. Tujuan Khusus:
1. Mendapatkan gambaran tingkat kinerja Puskesmas (hasil cakupan kegiatan,
mutu kegiatan dan manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2. Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di tahun yang
akan datang.
3. Dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab
masalah di wilayah kerjanya berdasarkan kesenjangan pencapaian kinerja.
4. Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan
segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
5. Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan urutan kategori
kelompok penilaian.

1.3. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas:


1.3.1. Bagi Puskesmas:
1. Mendapatkan gambaran kinerja serta tingkat pencapaian/ prestasi
Puskesmas
2. Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan Puskesmas
dengan melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab
masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan kesenjangan
pencapaian kinerja Puskesmas (output dan outcome)
3. Mendapatkan gambaran kemampuan Puskesmas.
4. Sebagai dasar untuk melakukan pembinaan kepada penanggung jawab
dan pelaksana Program serta jaringan Puskesmas, serta melakukan
koordinasi dengan lintas sektor, sehingga pembinaan dan dukungan yang
diberikan lebih terarah'
5. Sebagai dasar untuk melakukan perencanaan berdasarkan urgensi/
prioritasnya.

1.3.2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota:


1. Mendapatkan gambaran tingkat perkembangan prestasi Puskesmas di
wilayah kerjanya
2. Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan Puskesmas.

4
3. Mendapatkan gambaran kemampuan manajemen Puskesmas.
4. Dapat dipergunakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai dasar
untuk melakukan pembinaan kepada Puskesmas. Sehingga pembinaan
dan dukungan yang diberikan lebih optimal/fokus, berdasarkan
permasalahan dan kondisi Puskemas.

1.4. Ruang Lingkup Penilaian Kinerja Puskesmas meliputi:


1.4.1. Indikator dan Penilaian Kinerja:
1. Pelayanan UKM Esensial Puskesmas
2. Pelayanan UKM Pengembangan
3. Pelayanan UKP
4. Manajemen
5. Mutu
1.4.2. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Puskesmas, mulai dari pengumpulan data,
pengolahan, penyajian data, analisa kinerja, penentuan altematif pemecahan
masalah, survei, monitoring evalusi, pelaporan kinerja Puskesmas ke Dinas
Kesehatan kabupaten/Kota.

5
BAB3
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Penilaian Kinerja Puskesmas adalah Penilaian yang dilakukan oleh tenaga Puskesmas sebagai
instrument mawas diri untuk mengukur tingkat capaian kinerja Puskesmas. Pelaksanaan
Penilaian kinerja Puskesmas meliputi serangkaian kegiatan, sebagai berikut:
1. Pengumpulan data
2. Pengolahan data meliputi pengisian dan penghitungan capaian hasil PKP
3. Penyajian data PKP bulanan dan 3 ( tiga) bulanan dalam bentuk grafik sarang laba-laba
4. Analisa kinerja yang meliputi identifikasi masalah, menentukan prioritas masalah,
menganalisa penyebab masalah, menentukan altematif pemecahan masalah.
5. Pelaporan hasil kinerja Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

3.1. Pengumpulan data


a. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatanPuskesmas dan
jaringannya ( Puskesmas Pembantu dan Pondok Kesehatan Desa) di wilayah kerja
Puskesmas pada bulan Januari sampai dengan Desember.Penilaian Kinerja
Puskesmas merupakan rangkaian kegiatan dalam manajemen Puskesmas.
b. Data yang diperoleh dari data program UKM esensial, UKM Pengembangan dan
UKP, serta data Manajemen dan Mutu Puskesmas

3.2. Pengolahan data


Pelaksanaan pengolahan data di tingkat Puskesmas dilakukan oleh Kepala
Puskesmas bersama jajarannya.
Kegiatan pengolahan data penilaian kinerja puskesmas meliputi:
1. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data yang dikumpulkan
(cleaning and editing)
2. Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai keadaan dan
pencapaian hasil kegiatan Puskesmas (calculating)
3. Kegiatan memasukan data dalam suatu tabulasi/grafik sarang laba-laba yang akan
menjadi suatu informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan (tabulating)

Untuk menghitung pencapaian kinerja Puskesmas, ada 5 upaya penilaian yang


perlu diolah, yaitu :
1. Hasil pelaksanaan kegiatan UKM esensial,
2. Hasil pelaksanaan kegiatan UKM Pengembangan
3. Hasil kegiatan UKP Puskesmas
4. Indikator Kinerja manajemen Puskesmas
5. Indikator Kinerja mutu pelayanan Puskesmas

9
Untuk menghitung hasilnya dalam kelompoknya masing-masing, perlu dihitung
hasil reratanya secara bertingkat, terlampir format pengolahan data dan perhitungannya.
Cara perhitungkan cakupan adalah angka target (T) merupakan pembagi (denominator)
terhadap pencapaian hasil kegiatan (H) dalam proses pengolahan data. Cakupan
diperoleh dengan menghitung pencapaian hasil kegiatan dibagi dengan target (H/T)
untuk setiap variabel.Hasil penilaian dikalikan dengan bobot, kemudian dijumlahkan
Penetapan target tersebut berdasarkan kesepakatan antara Dinas Kesehatan
Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten, ditentukan mulai Tahun 2017 sd 2019.
Penetapan besar target setiap kegiatan yang akan dicapai masing-masing
Puskesmas sifatnya spesifik dan berlaku untuk Puskesmas yang bersangkutan
berdasarkan pembahasan bersama antara Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
Puskesmas pada saat penyusunan rencana kegiatan.
Penetapan target Puskesmas dilakukan dengan mempertimbangkan:
1. Besamya masalah yang dihadapi Puskesmas dan Kabupaten/Kota
2. Keberhasilan tahun lalu
3. Kendala maupun permasalahan dalam penanganannya
4. Ketersediaan sumberdaya, termasuk pemetaan sumberdaya manusia tahun
yad
5. Lingkungan fisik ( geografis, iklim, transport dll) dan non fisik ( sosial
budaya, tingkat pendapatan ekonomi rakyat, pendidikan masyarakat dll)

3.3. Tata Cara Penghitungan, Rekapitulasi dan lnterpretasi Data:


3.3.1. Penghitungan Penilaian Kinerja Puskesmas
1. Satuan Sasaran adalah satuan kegiatan program seperti orang, ibu
hamil,bayi, balita dan lainnya sesuai dengan NSPK masing-masing program
2. Target Sasaran (TS) adalah jumlah dari sasaran yang akan diberikan
pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan faktor koreksi kondisi
geografis, jumlah sumber daya, target indikator kinerja dan pencapaian
terdahulu, dengan rumus target tahun berjalan dikali sasaran (S).TS=TxS
3. Total Sasaran (ToS) adalah sasaran target keseluruhan ( 100%)
4. Pencapaian(P) diisi dengan hasil yang dicapai masing -masing kegiatan
selama kurun waktu tertentu
5. % Cakupan diperoleh dengan menghitung pencapaian hasil kegiatan
6. Cakupan riil (CR) adalah cakupan yang sebenamya, dibandingkan dengan
total sasaran,diperoleh dengan menghitung pencapaian hasil kegiatan (P)
dibagi Total Sasaran ( ToS) dikali 100%.
7. % Cakupan variabel /CV ( kegiatan dan upaya Kesehatan) adalah %
cakupan dibandingkan dengan Target Sasaran (TS), diperoleh dengan

10
3.4. Penyajian Data Basil PKP

Perhitungan hasil kegiatan diharapkan dapat memberikan gambaran kepada


masing-masing penanggung jawab dan pelaksana di Puskesmas tentang tingkat
pencapaian hasil dari jenis-jenis kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan sebagai
bahan evaluasi/penilaian prestasi kerjanya yang diperhitungkan sendiri
Untuk memudahkan melihat capaian hasil kinerja Puskesmas, maka cakupan
kegiatan UKM esensial, UKM Pengembangan, UKP, Manajemen dan Mutu Kinerja
Puskesmas disajikan dalam bentuk grafik sarang laba-laba yang disajikan secara
periodik bulanan, tribulanan dan tahunan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan
pemantauan dan identifikasi masalah sedini mungkin.

Cakupan hasil (out-put) dan hasil mutu dari kegiatan yang telah ditetapkan pada
akhir tahun, dilakukan analisis masalah, mencari penyebab dan pemecahan masalah,
sebagai bahan Perencanaan tahun yang akan datang.
Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas ditindak lanjuti dengan merumusan bentuk
Rencana Usulan Tahun depan, dengan tahapan:
1. Identifikasi masalah dengan menggunakan tabel 5 W 1 H ( What, Who, When,
Where, Why, How)
2. Menetapkan prioritas masalah dengan tabel USG(Urgency,Seriousnes, Growth),
CARL, dan lain-lain.
3. Mencari akar penyebab masalah dengan menggunaan diagram Ichikawa/Fishbone
atau pohon masalah ( Problem Trees).

Tabel 1. Contoh Tabel Identifikasi Masalah


No Upaya Target Pencapaian Masalah

1 UKM Esensial
a. Promosi Kesehatan 5W1H
b. Kesehatan Lingkungan
2 UKM Pengembangan
3 UKP

4 Manajemen

5 Mutu

12
Contoh masalah: cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan rendah ( misal 40%)
Langkah-langkah penyusunannya:
1. Tuliskan "masalah" pada bagian kepala ikan, buat garis mendatar dengan panah
menyentuh kepala ikan, buat garis horizontal dengan anak panah menunjuk kearah
kepala ikan, tetapkan kategori utama dari penyebab, Buat garis dengan anak panah
menunjuk ke garis horizontal.
2. Lakukan brainstorming (curah pendapat) dan fokuskan pada masing-masing kategori.
Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk kategori utama yang
lain. Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar sub
penyebab dan letakkan pada cabang yang lebih kecil.
3. Setelah semua ide/ pendapat dicatat, lakukan klarifikasi data untuk menghilangkan
duplikasi, ketidaksesuaian dengan masalah, d11.
4. Buatlah kesimpulan dari hasil yang menentukan akar masalah

Gambar 2. Pohon Masalah (problem tree)

.................................................... Masalah utama


Kasus gizi buruk meningkat

.....................................................Sebab

ia
Metode
SPD
t b

Manusia
C
!
Sarana
d
i
Dana
e

Lingkungan

l
+a SSD b i C d i e
i

14
Langkah-langkah penyusunannya:
1. Tuliskan "masalah" pada kotak di puncak pohon masalah, buat garis panah vertikal
menuju kotak tersebut,
2. Tetapkan kategori utama dari penyebab dan tuliskan pada kotak dibawahnya
dengan arah panah menuju ke kotak masalah. Setiap format pohon masalah untuk
1 (satu) jenis kegiatan.
3. Lakukan curah pendapat (brainstroming) dan fokuskan pada masing-masing
kategori., setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk kategori
utama yang lain. Teknik curah pendapat ( brainstroming) digunakan atau
disebutkan masalah yang diidentifikasikan dengan pertanyaan berikut ini:
D Apa yang menjadi masalah utama
D Apa yang menjadi akibat masalah ini
D Apa yang menjadi masalah pokok dari masalah utama
D Apa yang menjadi masalah spesifik dari masalah pokok

4. Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar sub penyebab


dan letakkan pada kotak yang ada dibawahnya. Ulangi hal yang sama pada
kategori utama yang lain
5. Setelah semua pendapat/gagasan dicatat, lakukan klarifikasi untuk menghilangkan
duplikasi, ketidak sesuaian dengan masalah tersebut
6. Buatlah kesimpulan dari hasil menentukan akar masalah tersebut

Untuk menetapkan cara pemecahan masalah dapat dilakukan dengan kesepakatan


diantara anggota tim. Bila tidak terjadi kesepakatan diantara tim dapat digunakan
kriteria matriks. Untuk itu harus dicari altematif pemecahannya.

15
Tabel 3. Contoh kriteria matriks cara pemecahan masalah
Prioritas Penyebab Altematif Pemecahan Ket
Masalah Masalah Penyebab Masalah
Masalah Terpilih

Cara pengisian tabel, sebagai berikut:


1) Prioritas masalah: ditulis sesuai dengan hasil urutan prioritas masalah
2) Penyebab masalah: ditullis berdasarkan hasil mencari akar penyebab masalah
3) Altematif pemecahan masalah diperoleh berdasarkan hasil brainstorming (curah
pendapat) anggota tim, tentang altematif pemecahan masalah yang diusulkan, ada
beberapa altematif.
4) Pemecahan masalah terpilih: dapat diperoleh melalui hasil kesepakatan anggota tim
atau menggunakan matriks USG, metode MCUA dll. Menetapkan prioritas
altematif pemecahan masalah dengan menggunaan metode efektifitas dan
perbandingan atau metode sejenis
5) Untuk setiap prioritas masalah harus dapat ditentukan pemecahan masalah
terpilih.Pemecahan masalah terpilih akan menjadi bahan penyusunan RUK
( Rencana Usulan Kegiatan)

3.5. Laporan Kinerja Puskesmas

1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaporkan Capaian Kinerja Puskesmas, ke


Dinas Kesehatan Provinsi setiap semester, tanggal 5 bulan berikutnya.
2. Verifikasi PKP di tingkat Kabupaten/Kota dilakukan oleh Tim kecil yang ditugaskan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setiap bulan.Pada awal tahun dibentuk Tim
Verifikasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang terdiri dari lintas program,
kegiatan ini bertujuan untuk verifikasi data, evaluasi capaian program serta pembinaan
program-program yang ada di Puskesmas.
3. Data perhitungan hasil kinerja Puskesmas diverifikasi oleh Tim Kabupaten/Kota
untuk memperoleh informasi tentang kebenaran data dan mendapatkan gambaran
tentang tingkat Kinerja Puskesmas se Kabupaten/ Kota.
4. Pada Akhir tahun, Kepala Puskesmas melaporkan Capaian Kinerja Puskesmas ke
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sebagai lampiran laporan tahunan.

16
Format laporan tahunan, sesuai Standar Laporan Tahu.nan 2014, dengan susunan sbb:
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. Daftar Tabel
4. Daftar Gambar
5. Bab I : Pendahuluan
6. Bab II: Gambaran Umum dan Khusus Puskesmas:
a) Gambaran Umum
b) Gambaran Khusus
c) Data Dasar Puskesmas
7. Bab III: Struktur Organisasi Puskesmas
a) Struktur Organisasi
b) Tugas Pokok dan Fungsi
8. Bab IV: Pelaksanaan Program
a) Anggaran Puskesmas ( Rencana Pelaksanaan Kegiatan?)
b) Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas beserta grafik sarang laba-laba
c) Analisa Data PKP
9. Bab V: Identifikasi Penyebab Masalah,
10. Bab VI: Analisa Penyebab Masalah,
11. Bab VII: Prioritas Masalah dan Pemecahannya/Rencana Tindak Lanjut
12. Bab VIII: Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Tahun n+2 ( lampiran 1-12)
13. Bab IX: Kesimpulan dan Saran
14. Lampiran: hasil survei SKM, Hasil SMD/MMD dan Survei Kepuasan Pelanggan,
21 Pelaporan SIP

Format buku Profil Puskesmas sesuai Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab/Kota
Tahun 2013, dengan susunan sebagai berikut:
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. Bab I : Pendahuluan
4. Bab II: Gambaran Umum Wilayah Puskesmas
a) Keadaan geofrafis
b) Kependudukan
c) Sarana dan Prasarana
d) Visi dan Misi
e) Motto danjanji layanan
f) Persyaratan Pelayanan

17
g) Gambaran Umum Puskesmas
1) Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
2) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
3) Upaya Kesehatan Perorangan
4) Mutu Puskesmas
9. Bab V: Analisis Situasi awal tahun per program
1. Hambatan Program Tahun n-1
2. Data Kesehatan dan 10 Penyakit terbanyak
3. Situasi Upaya/Pelayanan Kesehatan
4. Situasi Sumber Daya Kesehatan (Sarana Kesehatan dan Sumber Daya
Manusia)
10. Bab VI: Hasil Kinerja
11. Bab VII: Masalah dan Pemecahan Masalah
12. Bab VIII: Kesimpulan dan Saran
13. Bab IX: Penutup

18
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
3. Pelayanan kesehatan remaja 67%

2.1.3.5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

l .KB aktif (Contraceptive 69%


Prevalence Ratel CPR)
2. Peserta KB barn 10%
3. Akseptor KB Drop Out kurang
dari 10
%
4. Peserta KB mengalami komplikasi 3,5%

5. Peserta KB mengalami efek 12,50%


samping
6. PUS dengan 4 T ber KB 80%
7. KB pasca persalinan 60%
8. Thu hamil yang diperiksa HIV 90%

2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi

2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat

Pemberian kapsul vitamin A dosis 85%


tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
2 I Pemberian kapsul vitamin A dosis 85%
tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2
(dua) kali setahun
3 I Pemberian 90 tablet Besi pada ibu 90%
hamil
4.Ibu Hamil Kurang Energi Kronis 21,1%
(KEK)

L_J 2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi

1. Pemberian Tablet Tambah Darah 20%


pada Remaja Putri
2.Pemberian PMT-P pada balita 85%
kurus
3. Thu Hamil KEK yang mendapat 65%
PMT-Pemulihan

2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi

l..Cakupan balita gizi buruk 100%


mendapat perawatan sesuai standar
tatalaksana gizi buruk

Anda mungkin juga menyukai