Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENGHANTAR TEKNIK ELEKTRO


“ PENEMU RADAR ”

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas matakuliah


Penghantar Teknik Elektro pada
Program Studi S1-Teknik Elektro
Program Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Semarang

Disusun oleh :
Kelompok 1
RIZAL FAJAR A. (21060117120001)
AYU INKA A. (21060117120002)
RICKY (21060117120003)
IRFAN ARIF (21060117120004)

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
penemu an lampu pijar.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Semarang, November 2017

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Makalah ini ditujukan khususnya untuk kalangan pelajar yang tidak lain adalah sebagai generasi
penerus bangsa agar kita semua mengenal akan ilmu pengetahuan yang berkembang seblelum kita ada
dan siapakah penemunya. Seiring perkembangan zaman yang semakin pesat kita juga sering lupa
tentang bagaimana dulunya suatu hal yang kecil berkembang sampai menjadi sesuatu ilmu yang
diterapkan dan harus kita ketahui.

Salah satu hal yang perlu kita bahas kali ini adalah mengenai lampu pijar, penemu lampu pijar,
prinsip kerjanya dan kegunaannya. Lampu merupakan salah satu komponen penting dalam
penerangan di dalam ruangan maupun diluar ruangan. Lampu memberikan manfaat yang sangat besar
khususnya pada malam hari. Teknologi lampu dalam memberikan pencahayaan saat ini telah banyak
membantu aktifitas masyarakat dalam melakukan pekerjaannya sehari – hari.

2.1 TUJUAN PEMBUATAN

Makalah ini dibuat agar kita bisa mengetahui siapa yang berperaan penting dalam proses
terciptanya lampu pijar yang sekarang banyak digunakan oleh masyarakat umum. Lampu pijar
digunakan untuk menerangi rumah,jalan dan sebagainya. Makalah ini juga dibuat agar kita bisa
berbagi ilmu kepada adik kita yang mungkin nanti membaca akalah ini.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN LAMPU PIJAR

Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus
listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi
filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan
langsung rusak akibat teroksidasi.

Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia untuk tegangan (voltase)
kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt hingga 300 volt. Energi listrik yang diperlukan lampu pijar
untuk menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan sumber cahaya buatan
lainnya seperti lampu pendar dan diode cahaya, maka secara bertahap pada beberapa negara peredaran
lampu pijar mulai dibatasi.

2.2 SEJARAH SINGKAT LAMPU PIJAR

Pengembangan lampu pijar sudah dimulai pada awal abad XIX. Sejarah lampu pijar dapat
dikatakan telah dimulai dengan ditemukannya tumpukan volta oleh Alessandro Volta. Pada
tahun 1802, Sir Humphry Davy menunjukkan bahwa arus listrik dapat memanaskan seuntai logam
tipis hingga menyala putih. Lalu, pada tahun 1820, Warren De la Rue merancang sebuah lampu
dengan cara menempatkan sebuah kumparan logam mulia platina di dalam sebuah tabung lalu
mengalirkan arus listrik melaluinya. Hanya saja, harga logam platina yang sangat tinggi menghalangi
pendayagunaan penemuan ini lebih lanjut. Elemen karbon juga sempat digunakan, namun karbon
dengan cepat dapat teroksidasi di udara; oleh karena itu, jawabannya adalah dengan menempatkan
elemen dalam vakum.

Pada tahun 1870-an, seorang penemu bernama Thomas Alva Edison dari Menlo Park, negara
bagian New Jersey, Amerika Serikat, mulai ikut serta dalam usaha merancang lampu pijar. Dengan
menggunakan elemen platina, Edison mendapatkan paten pertamanya pada
bulan April 1879. Rancangan ini relatif tidak praktis namun Edison tetap berusaha mencari elemen
lain yang dapat dipanaskan secara ekonomis dan efisien. Pada tahun yang sama, Sir Joseph Wilson
Swan juga menciptakan lampu pijar yang dapat bertahan selama 13,5 jam. Sebagian besar filamen
lampu pijar yang diciptakan pada saat itu putus dalam waktu yang sangat singkat sehingga tidak
berarti secara komersial. Untuk menyelesaikan masalah ini, Edison kembali mencoba menggunakan
untaian karbon yang ditempatkan dalam bola lampu hampa udara hingga pada tanggal 19
Oktober 1879 dia berhasil menyalakan lampu yang mampu bertahan selama 40 jam.

2.3 PENEMU LAMPU PIJAR DAN SEJARAH SINGKATNYA

Thomas Alva Edison adalah penemu dari Amerika dan merupakan satu dari penemu terbesar
sepanjang sejarah. Edison mulai bekerja pada usia yang sangat muda dan terus bekerja hingga akhir
hayatnya. Selama karirnya, Thomas Alva Edison telah mempatentkan sekitar dari 1.093 hasil
penemuannya, termasuk bola lampu listrik dan gramophone, juga kamera film. Ketiga
penemuannya membangkitkan industri-industri besar bagi industri listrik, rekaman dan film yang
akhirnya mempengaruhi kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Dia juga dikenal sebagai penemu
yang menerapkan prinsip 'produksi massal' bagi penemuan-penemuannya.

Edison sendiri memperoleh keahliannya dalam bidang kelistrikan dan telegraphy (telegraph
untuk komunikasi) pada usia belasan tahun. Pada tahun 1868, di usia 21 tahun, dia telah
mengembangkan dan mempatentkan penemuannya yang berupa sebuah mesin yang merekam
telegraph.

Thomas Alva Edison merupakan salah satu penemu yang paling memberikan kontribusi besar
bagi dunia berkat temuannya yaitu lampu pijar. Thomas Alva Edison dilahirkan di Milan, Ohio pada
tanggal 11 Februari 1847. Tahun 1854 orang tuanya pindah ke Port Huron, Michigan. Edison pun
tumbuh besar di sana. Sewaktu kecil Edison hanya sempat mengikuti sekolah selama 3 bulan.
Gurunya memperingatkan Edison kecil bahwa ia tidak bisa belajar di sekolah sehingga akhirnya
Ibunya memutuskan untuk mengajar sendiri Edison di rumah. Kebetulan ibunya berprofesi sebagai
guru. Hal ini dilakukan karena ketika di sekolah Edison termasuk murid yang sering tertinggal dan ia
dianggap sebagai murid yang tidak berbakat.

Meskipun tidak sekolah, Edison kecil menunjukkan sifat ingin tahu yang mendalam dan
selalu ingin mencoba. Sebelum mencapai usia sekolah dia sudah membedah hewan-hewan, bukan
untuk menyiksa hewan-hewan tersebut, tetapi murni didorong oleh rasa ingin tahunya yang besar.
Pada usia sebelas tahun Edison membangun laboratorium kimia sederhana di ruang bawah tanah
rumah ayahnya. Setahun kemudian dia berhasil membuat sebuah telegraf yang meskipun bentuknya
primitif tetapi bisa berfungsi.

Tentu saja percobaan-percobaan yang dilakukannya membutuhkan biaya yang lumayan besar.
Untuk memenuhi kebutuhannya itu, pada usia dua belas tahun Edison bekerja sebagai penjual koran
dan permen di atas kereta api yang beroperasi antara kota Port Huron dan Detroit. Agar waktu
senggangnya di kereta api tidak terbuang percuma Edison meminta ijin kepada pihak perusahaan
kereta api, “Grand Trunk Railway”, untuk membuat laboratorium kecil di salah satu gerbong kereta
api. Di sanalah ia melakukan percobaan dan membaca literatur ketika sedang tidak bertugas.

Tahun 1861 terjadi perang saudara antara negara-negara bagian utara dan selatan. Topik ini
menjadi perhatian orang-orang. Thomas Alva Edison melihat peluang ini dan membeli sebuah alat
cetak tua seharga 12 dolar, kemudian mencetak sendiri korannya yang diberi nama “Weekly Herald”.
Koran ini adalah koran pertama yang dicetak di atas kereta api dan lumayan laku terjual. Oplahnya
mencapai 400 sehari.

Edison memiliki seorang istri yang bernama Mary Stilwell Mina Miller dan memiliki 6 orang
anak yang bernama Marion Estelle Edison, Thomas Alva Edison Jr., William Leslie Edison,
Madeleine Edison, Charles Edison dan Theodore Miller Edison

Pada masa ini Edison hampir kehilangan pendengarannya akibat kecelakaan. Tetapi dia tidak
menganggapnya sebagai cacat malah menganggapnya sebagai keuntungan karena ia banyak memiliki
waktu untuk berpikir daripada untuk mendengarkan pembicaraan kosong. Tahun 1868 Edison
mendapat pekerjaan sebagai operator telegraf di Boston. Seluruh waktu luangnya dihabiskan untuk
melakukan percobaan-percobaan tehnik. Tahun ini pula ia menemukan sistem interkom elektrik.

2.4 FAKTA UNIK TENTANG THOMAS ALVA EDISON

1. Thomas Alva Edison Sulit Mendengar, Bukan Tuli, Edison kerap kali disebut tuli. Padahal ia
bukan sama sekali tidak bisa mendengar, namun memiliki kesulitan untuk mendengar secara
sempurna. Penyebabnya berbeda menurut beberapa sumber. Ada yang menyebut karena
demam ketika ia masih kecil serta beberapa kali infeksi bagian tengah telinga yang tidak
diobati. Ada juga yang menyebutkan karena telinganya dipukul kondektur kereta api ketika
laboratorium kimianya di gerbong barang terbakar.

2. Surat kabar di atas kereta pertama, Kegemaran Edison bereksperimen di gerbong kereta api
membuatnya memiliki laboratorium di dalam gerbong barang meski akhirnya laboratorium
itu terbakar. Edison kemudian membangun kembali laboratorium kimia dan percetakan di
bagasi mobil. Dari sinilah ia mempublikasikan Grand Trunk Herald yang merupakan surat
kabar pertama yang dipublikasikan di atas kereta.

3. Dot dan Dash, Edison memiliki 3 orang anak dari pernikahannya dengan Mary Stilwell. Dua
orang anaknya diberi nama panggilan unik, Dot (Marion Estelle Edison) dan Dash (Thomas
Alva Edison Junior), yang diduga diambilnya dari lambang yang digunakan dalam sandi
Morse yaitu titik “.” dan garis “-”.

4. Melamar Mina dengan kode Morse, Setelah Mary Stilwell meninggal dunia, Edison bertemu
Mina Miller yang adalah seorang anak penemu, Lewis Miller. Ia mengajari Mina kode Morse
agar mereka dapat berkomunikasi secara rahasia dengan ketukan kode di tangan mereka.
Suatu hari Edison bertanya kepada Mina: .- – ..- .-.. -.. -.- – ..- – .- .-. .-. -.- – . yang kemudian
dijawab Mina dengan: -.- . … Tak lama kemudian, keduanya pun menikah.

5. Menolak disebut gagal, Edison memprotes sebuah surat kabar yang memuat judul berita
utama: “Setelah 9.955 kali gagal menemukan bola lampu pijar, Edison akhirnya berhasil
menemukan lampu yang menyala”. Ia meminta judul berita itu diganti. Keesokan harinya,
atas permintaan Edison, surat kabar itu mengganti judul berita utamanya menjadi: “Setelah
9.955 kali berhasil menemukan lampu yang gagal menyala, Edison akhirnya berhasil
menemukan lampu yang menyala”

6. Paten pertama yang gagal, Pada tahun 1869, di usianya yang ke-22, Edison memperoleh paten
pertamanya untuk mesin perekam suara telegrafik yang dirancangnya untuk badan legislatif.
Dengan alat itu, setiap anggota badan legislatif cukup menggerakkan satu tombol pada mesin
yang akan merekam RUU yang dipilihnya. Sayangnya, alat tersebut ditolak badan legislatif
karena cara kerjanya yang lambat.
7. Mesin tato, Pada tahun 1876, Edison mematenkan Stencil-pens, sebuah alat yang kemudian
dimodifikasi Samuel O’Reilly untuk menjadi mesin tato pertama. Namun ia tetap dianugerahi
penghargaan atas penemuan mesin tato yang pertama.

8. Laboratorium riset industri pertama, Setelah menjual quadruplex telegraf yang dibeli Western
Union seharga $10 ribu, Edison menggunakan uang yang diperolehnya untuk membangun
sebuah tempat yang sengaja akan dikhususkannya untuk terus menghasilkan serta
mengembangkan produk inovasi teknologi. Tempat yang terletak di Menlo Park, New Jersey
itu akhirnya berkembang menjadi laboratorium riset industri pertama di dunia.

9. Penyihir Menlo Park, Julukan tersebut didapat Edison setelah berhasil menemukan fonograf
pada tahun 1877 sekaligus mengangkat popularitasnya. Pencapaian itu sangat tidak disangka-
sangka oleh banyak orang sehingga tampak seperti sihir. Fonograf pertamanya berhasil
merekam suara pada kertas timah yang mengelilingi sebuah silinder beralur. Namun kulitas
suara yang dihasilkan masih buruk dan hasil rekamannya hanya bisa diputar ulang beberapa
kali saja.

10. Listrik untuk semua, Konsep dan implementasi pembangkit tenaga listrik beserta
pendistribusiannya ke rumah, kantor, dan pabrik sangat penting dalam perkembangan dunia
industrialisasi modern. Edison lah yang pertama kali muncul dengan konsep itu. Pembangkit
tenaga listriknya yang pertama dibangun di Manhattan Island, New York pada 1882.

2.5 Penemuan Lampu Pijar oleh Thomas Alva Edison

Pada tahun 1877, ia menyibukkan diri dengan masalah yang pada waktu itu menjadi perhatian
banyak peneliti yaitu lampu pijar. Edison menyadari betapa pentingnya sumber cahaya semacam itu
bagi kehidupan umat manusia. Oleh karena itu Edison mencurahkan seluruh tenaga dan waktunya,
serta menghabiskan uang sebanyak 40.000 dollar yang didapat dari hasil menjual penemuannya ke
perusahaan-perusahaan dan dalam kurun waktu dua tahun ia melakukan percobaan membuat lampu
pijar. Lampu pijar merupakan salah satu sumber cahaya buatan yang diperoleh dengan cara
menyalurkan aliran listrik lewat filamen dan nantinya akan berubah menjadi panas dan dihasilkan
cahaya. Lapisan kaca yang menyelimuti filamen panas ini akan menghalangi udara agar tidak
langsung bersentuhan sehingga membuat filamen tidak akan mengalami kerusakan yang diakibatkan
oksidasi.
Lampu pijar yang beredar di pasaran saat ini sudah bervariasi dalam segi bentuk dan juga
tegangan beragam seperti contohnya 1.25 volt sampai dengan 300 volt. Sedangkan energi yang
dibutuhkan supaya lampu pijar bisa menghasilkan cahaya terang maka membutuhkan energi listrik
yang besar juga jika dibandingkan dengan jenis cahaya buatan lainnya.

2.6 Jenis Lampu Pijar


 Lampu pijar benang arang : Ini merupakan lampu pijar pertama yang diciptakan Thomas
Alpha Edison tahun 1879 dan Swan yang berasa dari Inggris juga melakukan penemuan yang
serupa di tahun yang sama juga. Lampu ini menggunakan benang arang sebagai alat pemijarnya
dengan suhu 2000 derajat celcius yang menghasilkan cahaya berwarna kemerahan dengan flux
cahaya 3 lumen atau watt serta mempunyai koefisien suhu yang negatif sebab menggunakan
benang arang.

 Lampu pijar vakum kawat wolfarm : Ini merupakan jenis lampu hasil dari perkembangan
lampu pijar benang arang yang dihasilakn Coolidge Coil seorang penemu asal Amerika Serikat
yang sudah berhasil menambahkan kawat lampu pijar dari wolfarm. Lampu ini menyala pada
temperatur sekitar 2300 derajat celcius serta memiliki output cahaya berwarna lebih putih jika
dibandingkan dengan lampu pijar benagng arang yang berwarna kemerahan. Spesifikasi
cahayanya adalah 8 lumen atau watt dan lampu ini dikosongkan dari gas sehingga dinamakan
lampu vakum.

 Lampu isi gas : Lampu isi gas ini adalah perkembangan lanjutan dari lampu pijar vakum yang
pada bola lampunya diisi dengan gas argon atau nitrogen sehingga memiliki suhu 2700 derajat
celcius dengan spesifikasi output cahaya sekitar 12 lumen atau watt. Lampu jenis ini berisi
tekanan gas sekitar 1 atm yang akan mendinginkan kawat pijar sebab memakai kawat pijar spiral
yang diciptakan oleh Langmuir asal Amerika Serikat.

 Lampu pijar Bi Arlita : Ini merupakan pengembangan dari lampu pijar isi gas yang memiliki
kawat pijar spiral ganda yang membuat panas tidak terbuang percuma dan output cahaya menjadi
lebih tinggi. Lampu ini diciptakan oleh Dr.W.Geiss Philips dengan output cahaya sekitar 1 4
lumen atau watt dengan suhu antara 2400 derajat celcius hingga 2700 derajat celcius dan agar
tidak terlalu silau maka lampu ini dibuat agak buram.

 Lampu halogen : Lampu pijar yang berisi unsur halogen seperti iodida dan pada kaca lampu
menggunakan kaca keras yang bisa menahan temperatur sampai 250 derajat celcius sehingga
membuat lampu ini bisa diisi dengan tekanan gas yang tinggi. Lampu pijar halogen ini bisa
bertahan hingga 2000 sampai 4000 jam.

2.7 Komponen Lampu Pijar


 Bola lampu pijar terbuat dari kaca yang menjadi selubung gelas yang menutup filamen.
 Filamen ini terbuat dari wolfram

 Gas pengisi, gas bertekanan rendah seperti argon, neon, nitrogen.

 Kawat penghubung ke kaki tengah

 Kawat penghubung ke ulir

 Kawat penyangga

 Kaca penyangga

 Kontak listrik yang di ulir

 Sekrup ulir

 Isolator

 Kontak listrik yang berada di kaki tengah

2.8 Manfaat Lampu Pijar


1. Memiliki nilai color rendering index 100 persen sehingga cahaya yang dihasilkan tidak akan merubah
warna asli dari objek yang mendapatkan penerangan lampu pijar.
2. Bentuk fisik lampu sangat sederhana serta bentuk menarik yang cukup bervariasi serta praktis dan
mudah dalam proses pemasangan.

3. Harganya jauh lebih murah jika dibandingkan dengan jenis lampu lain serta bisa ditemukan dengan
mudah di berbagai toko lampu.

4. Instalasi lampu pijar cukup murah dan juga tidak membutuhkan perlengkapan tambahan.

5. Lampu pijar bisa langsung menyala dengan baik.

6. Untuk urusan terang atau redup lampu pijar bisa diatur dengan menggunakan timer.

7. Cahaya yang dihasilkan dari lampu pijar bisa dibuat fokus pada beberapa titik.

8. Pada lampu pijar biasa saat filamen berubah menjadi panas walfarm maka akan memijar dan
menghasilkan cahaya 10 sampai 18 lumen atau waat dan agar filamen tidak terbakar maka udara harus
dikosongkan. Filamen juga tidak boleh terlampu panas sebab walfarm akan segera menguap dan
membuat permukaan kaca menjadi hitam.

9. Pada lampu pijar halogen, memiliki cahaya yang jauh lebih terang dari lampu pijar biasa sebab
filamennya lebih panas sehingga panas walfarm akan lebih cepat.

10. Penerangan ruangan pada interior rumah.

11. Lampu pijat bisa bertahan hingga 15 ribu jam sehingga lebih tahan lama.

12. Sebagai penerangan aktivitas dalam ruangan seperti lampu belajar atau lampu kerja sebab intensitas
cahaya tidak terlalu terang sehingga aman untuk mata.

13. Bisa digunakan sebagai dekorasi yang akan memberikan aksen menyesuaikan dengan tema ruangan
dengan variasi dari bentuk lampu pijar yang beragam.

14. Lampu bohlam bekas bisa digunakan sebagai kerajinan tangan.

15. Sebagai bahan baku penerangan pada senter.

16. Untuk penerangan pada lampu pinggir jalan.

17. Lampu pijar merupakan warna yang paling mendekati warna matahari dengan rendering warna yang
baik.

18. Untuk lampu jauh pada kendaraan yang akan menghasilkan pantulan sinar sejajar.

19. Untuk lampu dekat pada kendaraan yang akan menghasilkan cahaya sejajar pada bagian atas dan
bawah.
20. Untuk memanaskan kandang ayam sehingga membantu proses penetasan telur ayam lebih baik dan
juga proses produksi ayam

21. Untuk penerangan kandang puyuh supaya bisa menambah bobot tubuh, memperpanjang tulang tibia
atau tulang kering puyuh, membentuk daging puyuh lebih cepat..

22. Sebagai pemanas infra merah pada proses pemanasan dalam bidang industri.

23. Menjauhkan predator seperti tikus dan lainnya pada ruangan peternakan breeding burung kenari

Model lampu temuan Thomas Alva Edison

Persoalannya ialah bagaimana menemukan bahan yg bisa berpijar ketika dialiri arus listrik tetapi tidak
terbakar. Total ada sekitar 6000 bahan yang dicobanya. Melalui usaha keras Edison, akhirnya pada
tanggal 21 Oktober 1879 lahirlah lampu pijar listrik pertama yang mampu menyala selama 40 jam.

...Aku tidak gagal. Hanya saja aku menemukan 10000 jalan yang ternyata tidak bekerja - Thomas
Alva Edison

2.9 Penemuan Lain dari Thomas Alva Edison


Thomas Alva Edison mendapat hak paten pertamanya untuk alat electric vote recorder tetapi
tidak ada yang tertarik membelinya sehingga ia beralih ke penemuan yang bersifat komersial.
Penemuan pertamanya yang bersifat komersial adalah pengembangan stock ticker. Edison menjual
penemuaannya ke sebuah perusahaan dan mendapat uang sebesar 40000 dollar. Uang ini digunakan
oleh Edison untuk membuka perusahaan dan laboratorium di Menlo Park, New Jersey. Di
laboratorium inilah ia menelurkan berbagai penemuan yang kemudian mengubah pola hidup sebagian
besar orang-orang di dunia. Tahun 1877 ia juga menemukan phonograph.

Masih banyak lagi hasil penemuan Edison yang bermanfaat. Secara keseluruhan Edison telah
menghasilkan 1.039 hak paten. Penemuannya yang jarang disebutkan antara lain : telegraf cetak,
pulpen elektrik, proses penambangan magnetik, torpedo listrik, karet sintetis, baterai alkaline,
pengaduk semen, mikrofon, transmiter telepon karbon dan proyektor gambar bergerak.

Thomas Edison juga berjasa dalam bidang perfilman. Ia menggabungkan film fotografi yang
telah dikembangkan George Eastman menjadi industri film yang menghasilkan jutaan dolar seperti
saat ini. Dia pun membuat Black Maria, suatu studio film bergerak yang dibangun pada jalur berputar.
Melewati tahun 1920-an kesehatannya kian memburuk dan beliau meninggal dunia pada tanggal 18
Oktober 1931 pada usia 84 tahun.

Bola lampu, atau lebih dikenal dengan lampu pijar (bohlam) adalah sumber cahaya buatan
yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan
menghasilkan foton. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi oksigen di udara
berhubungan dengannya, sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi.

2.10 Bagian-bagian bola lampu pijar

Bohlam terdiri dari dua buah kawat yang saling berhubungan (Contact wire) dan bagian
ujungnya di hubungkan ke sirkuit listrik (Electrical contact). Kawat di hubungkan ke filamen
(filament) yang berbentuk gulungan kumparan. Filamen di letakan di tengah dan di topang oleh glass
mount dengan bantuan kawat penopang (Support wires). Kawat dan filamen ini di selubungi dengan
kaca yang di dalamnya di penuhi dengan gas bertekanan rendah (inert gas) seperti argon, neon,
nitrogen.

2.11 Cara kerja lampu pijar


Saat bola lampu pijar di hidupkan, arus listrik akan mengalir dari Electrical contact menuju
filamen dengan melewati kawat penghubung. Akibatnya akan terjadi pergerakan elektron bebas dari
kutub negatif ke kutup positif. Elektron di sepanjang filamen ini secara konstan akan menabrak atom
pada filamen. Energinya akan mengetarkan atom atau arus listrik memanaskan atom.

Ikatan elektron dalam atom-atom yang bergetar ini akan mendorong atom pada tingkatan
tertinggi secara berkala. Saat energinya kembali ketingkat normal, elektron akan melepaskan energi
ekstra dalam bentuk poton. Atom-atom yang dilepaskan ini dalam bentuk poton-poton sinar infrared
yang tidak mungkin dilihat oleh mata manusia. Tetapi bila dipanaskan sampai temperatur 2.200
derajat Celcius, cahaya yang dipancarkan dapat kita lihat seperti halnya bola lampu pijar yang sering
kita pakai sehari-hari. Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui
penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca
yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya
sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi.

Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia untuk tegangan (voltase)
kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt hingga 300 volt. Energilistrik yang diperlukan lampu pijar
untuk menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan sumber cahaya buatan
lainnya seperti lampu pendar dandioda cahaya, maka secara bertahap pada beberapa negara peredaran
lampu pijar mulai dibatasi. Di samping memanfaatkan cahaya yang dihasilkan, beberapa penggunaan
lampu pijar lebih memanfaatkan panas yang dihasilkan, contohnya adalah pemanas
kandang ayam, dan pemanas inframerah dalam proses pemanasan di bidang industri.
2.12 Perkembangan lampu pijar
Pengembangan lampu pijar sudah dimulai pada awal abad XIX. Sejarah lampu pijar dapat
dikatakan telah dimulai dengan ditemukannya tumpukan voltaoleh Alessandro Volta. Pada
tahun 1802, Sir Humphry Davy menunjukkan bahwa arus listrik dapat memanaskan seuntai logam
tipis hingga menyala putih. Lalu, pada tahun 1820, Warren De la Rue merancang sebuah lampu
dengan cara menempatkan sebuah kumparan logam mulia platina di dalam sebuah tabung lalu
mengalirkan arus listrik melaluinya. Hanya saja, harga logam platina yang sangat tinggi menghalangi
pendayagunaan penemuan ini lebih lanjut. Elemen karbonjuga sempat digunakan, namun karbon
dengan cepat dapat teroksidasi di udara; oleh karena itu, jawabannya adalah dengan menempatkan
elemen dalam vakum.

Pada tahun 1870-an, seorang penemu bernama Thomas Alva Edison dari Menlo Park, negara
bagian New Jersey, Amerika Serikat, mulai ikut serta dalam usaha merancang lampu pijar. Dengan
menggunakan platina, Edison mendapatkan paten pertamanya pada bulan April 1879. Rancangan ini
relatif tidak praktis namun Edison tetap berusaha mencari elemen lain yang dapat dipanaskan secara
ekonomis dan efisien. Di tahun yang sama, Sir Joseph Wilson Swan juga menciptakan lampu pijar
yang dapat bertahan selama 13,5 jam. Sebagian besar filamen lampu pijar yang diciptakan pada saat
itu putus dalam waktu yang sangat singkat sehingga tidak berarti secara komersial. Untuk
menyelesaikan masalah ini, Edison kembali mencoba menggunakan untaian karbon yang ditempatkan
dalam bola lampu hampa udara hingga pada tanggal 19 Oktober 1879 dia berhasil menyalakan lampu
yang mampu bertahan selama 40 jam.

2.13 Kontruksi lampu pijar

Komponen utama dari lampu pijar adalah bola lampu yang terbuat dari kaca, filamen yang
terbuat dari wolfram, dasar lampu yang terdiri dari filamen, bola lampu, gas pengisi, dan kaki lampu.
1. Bola lampu
2. Gas bertekanan rendah (argon, neon, nitrogen)
3. Filamen wolfram
4. Kawat penghubung ke kaki tengah
5. Kawat penghubung ke ulir
6. Kawat penyangga
7. Kaca penyangga
8. Kontak listrik di ulir
9. Sekrup ulir
10. Isolator
11. Kontak listrik di kaki tengah

 Bola lampu
Selubung gelas yang menutup rapat filamen suatu lampu pijar disebut dengan bola lampu. Macam-
macam bentuk bola lampu antara lain adalah bentuk bola, bentuk jamur, bentuk lilin, dan
bentuk lustre.Warna bola lampu antara lain yaitu bening, warna susu atau buram, dan warna merah,
hijau, biru, atau kuning.

 Gas pengisi
Pada awalnya bagian dalam bola lampu pijar dibuat hampa udara namun belakangan diisi dengan gas
mulia bertekanan rendah seperti argon, neon, kripton, danxenon atau gas yang bersifat tidak reaktif
seperti nitrogen sehingga filamen tidak teroksidasi. Konstruksi lampu halogen juga menggunakan
prinsip yang sama dengan lampu pijar biasa, perbedaannya terletak pada gas halogen yang digunakan
untuk mengisi bola lampu.

 Kaki lampu
Dua jenis kaki lampu adalah kaki lampu berulir dan kaki lampu bayonet yang dapat dibedakan dengan
kode huruf E (Edison) dan B (Bayonet), diikuti dengan angka yang menunjukkan diameter kaki lampu
dalam milimeter seperti E27 dan E14.
2.14 Operasi lampu pijar

Pada dasarnya filamen pada sebuah lampu pijar adalah sebuah resistor. Saat dialiri arus listrik,
filamen tersebut menjadi sangat panas, berkisar antara 2800 derajat Kelvin hingga maksimum 3700
derajat Kelvin. Ini menyebabkan warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu pijar biasanya berwarna
kuning kemerahan.Pada temperatur yang sangat tinggi itulah filamen mulai menghasilkan cahaya
pada panjang gelombang yang kasatmata. Hal ini sejalan dengan teori radiasi benda hitam.

Indeks renderasi warna menyatakan apakah warna obyek tampak alami apabila diberi cahaya
lampu tersebut dan diberi nilai antara 0 sampai 100. Angka 100 artinya warna benda yang disinari
akan terlihat sesuai dengan warna aslinya. Indeks renderasi warna lampu pijar mendekati 100.

2.15 Lampu pijar putus


Karena temperatur kerja filamen lampu pijar yang sangat tinggi, lambat laun akan terjadi
penguapan pada filamen. Variasi pada resistansi sepanjang filamen akan menciptakan titik-titik panas
pada posisi dengan nilai resistansi tertinggi.. Pada titik-titik panas tersebut filamen wolfram akan
menguap lebih cepat yang mengakibatkan ketebalan filamen akan semakin tidak merata dan nilai
resistansi akan meningkat secara lokal; ini akan menyebabkan filamen pada titik tersebut meleleh atau
menjadi lemah lalu putus.Variasi diameter sebesar 1% akan menyebabkan penurunan umur lampu
pijar hingga 25%. Selain menyebabkan putusnya lampu, penguapan filamen wolfram juga
menyebabkan penghitaman lampu. Elemen wolfram yang menguap pada lampu pijar akan mengendap
pada dinding kaca bola lampu dan membentuk efek hitam. Lampu halogen menghambat proses ini
dengan proses siklus halogen.
2.16 Efisiensi lampu
Efisiensi lampu atau dengan kata lain disebut dengan efikasi luminus adalah nilai yang
menunjukkan besar efisiensi pengalihan energi listrik ke cahaya dan dinyatakan dalam
satuan lumen per Watt. Kurang lebih 90% daya yang digunakan oleh lampu pijar dilepaskan sebagai
radiasi panas dan hanya 10% yang dipancarkan dalam radiasi cahaya kasat mata.

Pada tegangan 120 volt, nilai keluaran cahaya lampu pijar 100W biasanya adalah 1.750
lumen, maka efisiensinya adalah 17,5 lumen per Watt. Sementara itu pada tegangan 230 volt seperti
yang digunakan di Indonesia, nilai keluaran bolam 100W adalah 1.380 lumen atau setara dengan 13,8
lumen per Watt. Nilai ini sangatlah rendah bila dibandingkan dengan nilai keluaran sumber cahaya
putih "ideal" yaitu 242,5 lumen per Watt, atau 683 lumen per Watt untuk cahaya pada panjang
gelombang hijau-kuning di mana mata manusia sangatlah peka. Efisiensi yang sangat rendah ini
disebabkan karena pada temperatur kerja, filamen wolfram meradiasikan sejumlah besar radiasi
inframerah.
Pada tabel di bawah ini terdaftar tingkat efisiensi pencahayaan beberapa jenis lampu pijar biasa
bertegangan 120 volt dan beberapa sumber cahaya ideal.

Jenis Efisiensi lampu lumen/Watt

Lampu pijar 40 Watt 1.9% 12.6

Lampu pijar 60 Watt 2.1% 14.5

Lampu pijar 100 Watt 2.6% 17.5

Radiator benda hitam 4000 K ideal 7.0% 47.5


Radiator benda hitam 7000 K ideal 14% 95

Sumber cahaya monokromatis 555 nm (hijau) ideal 100% 683

Karena efisiensi lampu pijar yang sangat rendah, beberapa pemerintah negara mulai membatasi
peredaran lampu pijar.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Makalah ini menjelaskan bahwa orang penting dibalik ditemukannya lampu adalah Thomas
alva Edison. Dia adalah seorang fisikawan yang hebat dengan kegigihan yang sangat besar untuk
menciptakan suatu perubahan bagi dunia ini.

3.2 SARAN

Kita harus tau siapa saja yang sudah berpengaruh besar kepada bumi ini. Kita juga harus
mencontoh salah satu sikap Thomas alva Edison yaitu dalam ketekunanya yang pantang menyerah
sampai ia mendapatkan apa yang dia inginkan. Karena kata pepatah “ TIDAK ADA USAHA YANG
MENGHIANATI HASIL “.
Daftar Pustaka

http://berita-iptek.blogspot.co.id/2008/09/cara-kerja-lampu-pijar-bohlam.html

http://goresan-kecil-chara.blogspot.co.id/2012/09/kegagalan-thomas-alfa-edison.html

http://kelaselektro.blogspot.co.id/2016/11/penjelasan-lampu-pijar-prinsip-kerja.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_pijar

https://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_pijar#cite_note-25

https://id.wikipedia.org/wiki/Thomas_Alva_Edison

http://planetcopas.blogspot.co.id/2012/05/prinsip-kerja-lampu-neon.html

http://www.ceritakecil.com/tokoh-ilmuwan-dan-penemu/Thomas-Alva-Edison-6

Anda mungkin juga menyukai