Anda di halaman 1dari 2

Pada abad ke-15 di daerah Deli ada sebuah kerajaan yang bernama Gasip.

Kerajaan ini
mempunyai perbatasan yang sangat luas dari Teluk Aru ke Sungai Rokan. Kerajaan ini dipimpin
oleh Raja yang bernama Sultan Sulaiman. Sultan Sulaiman memiliki 3 orang anak, yang petama
bernama Mambang Yazid, yang kedua bernama Puri Hijau, yang ktiga bernama MAmbang
Khayali.putri Hijau adalah seorang putri yang berparas cantic jelita. Ia dinamakan Putri Hijau
karena tubuhnya selalu memancarkan cahaya berwarna hijau ketika ia sedang bermain di dalam
taman pada waktu bulan purnama.

Karena kecantikan Putri Hijau telah menyebar ke seluruh wilayah termasuk Kerajaan Aceh, Sang
Raja berniat melamar putri.

Namun Sang putri menolak lamaran tersebut. Karena penolakan itu, Sultan Aceh sangat merasa
terhina dan marah. Peperangan pun tak terelakkan lagi, banyak korban yang berjatuhan dari
peperangan yang amat sangat dahsyat. Sehingga adik Putri Hijau yang bernama Mambang
Khayali menjelma menjadi sebuah Meriam yang menembaki para musuh, Meriam itu sekarang
dikenal sebagai Meriam Puntung.

Kerajaan Aceh berhasil menaklukkan Kerajaan Gasip, dan Putri Hijau ditawan, kemudian
dibawa ke Kerajaan Aceh.

Sesampainya di dermaga, Putri Hijau pun berdoa kepada Sang Pencipta agar terlepas dari
belenggu pernikahan yang tidak ia inginkan.

Selepas berdoa, anginpun mulai berhembus kencngdisertai hujan dan halilintar, menyambar
bersahut-sahutan. Ombak ditepi dermaga mulai kejar-kejaran menggulung dermaga. Dari dalam
laut muncullah seekor naga yang merupakan jelmaan dari kakak Putri Hijau yaitu Mambang
Yazid, Naga tersebut membawa Putri Hijau menuju Selat Malaka.
Sang Raja pun tak bias berbuat apa-apa, dia menyadari kesalahannya bahwa ia tak bias
memaksakan sebuah pernikahan tanpa rasa cinta dan harus dipaksakan, karena sebuah kekuasaan
dan kejayaan tidak menjamin seseorang untuk Bahagia.

Anda mungkin juga menyukai