Anda di halaman 1dari 62

Daftar Nama-Nama Ilmuwan Muslim Dunia Dari

Tahun 800 Sampai 1600, Penemu – Penemu Islam


Dalam Berbagai Bidang Ilmu Pengetahuan Untuk
Menukir Sejarah Pada Masa Keemasan Islam
Posted: 17 Mei 2012 in Kisah & Sejarah
Islam
Kaitkata:800 Sampai 1600, Bidang, carli fiorina, Daftar Nama-Nama, Dunia, Ilmu Pengetahuan, Ilmuwan Islam, Ilmuwan Muslim,
Islam,
Masa Keemasan, Penemu - Penemu Islam, peradaban islam, Sejarah, Sejarah Islam,
Tahun
9

Ilmuwan-Islam

Dengan menukir ke masa keemasan islam pada masa yang silam, sejenak tentu kita bangga
mengetahui bahwa segala macam ilmu yang ada pada kita saat sekarang ini adalah berkat jasa-
jasa ilmuwan muslim dunia yang sudah hampir seribu tahun yang lalu, ketika umat muslim adalah
pembawa obor pengetahuan pada zaman kegelapan. Mereka menciptakan peradaban Islam, didorong
oleh penelitian dan penemuan ilmiah, yang membuat bagian dunia lainnya iri selama berabad-abad.

Dalam kata-kata Carli Fiorina, seorang CEO Hewlett Packard yang visioner dan berbakat tinggi,
―Adalah  para  arsitek  yang  mendesign  bangunan-bangunan yang mampu melawan gravitasi.
Adalah para matematikawan yang menciptakan aljabar dan algoritma yang dengannya komputer dan
enkripsi data dapat tercipta. Adalah para dokter yang memeriksa tubuh manusia, dan menemukan
obat baru untuk penyakit. Adalah para astronom yang melihat ke langit, memberi nama bintang-
bintang, dan membuka jalan bagi perjalanan dan eksplorasi antariksa. Adalah para sastrawan yang
menciptakan ribuan kisah; kisah-kisah perjuangan, percintaan dan keajaiban. Ketika negeri lain takut
akan gagasan- gagasan, peradaban ini berkembang pesat dengannya dan membuat mereka penuh
energi. Ketika ilmu pengetahuan terancam dihapus akibat penyensoran oleh peradaban sebelumnya,
peradaban ini menjaga ilmu pengetahuan tetap hidup, dan menyebarkannya kepada peradaban lain.
Tatkala peradaban barat modern sedang berbagi pengetahuan ini, peradaban yang sedang saya
bicarakan ini adalah dunia Islam bermula pada tahun 800 hingga 1600, yang termasuk di dalamnya
Dinasti Ottoman dan kota Baghdad, Damaskus dan Kairo, dan penguasa agung seperti Sulaiman
yang Bijak. Walaupun kita sering kali
tidak menyadari hutang budi kita kepada peradaban ini, sumbangsihnya merupakan bagian dasar dari
kebudayaan kita. Teknologi industri tidak akan pernah hadir tanpa kontribusi para matematikawan
arab.‖

Sebenarnya, sangatlah sulit untuk mencari bidang ilmu pengetahuan yang tidak berhutang budi kepada
para pionir ini. Di bawah ini adalah daftar singkat, tanpa bermaksud menyatakannya sebagai yang
terlengkap, para ilmuwan muslim dari abad 8 hingga abad 14.

701 (Meninggal) * Khalid Ibn Yazeed * Ilmuwan kimia


721-803 * Jabir Ibn Haiyan * Ilmuwan kimia (Seorang ilmuwan kimia muslim populer)
740 * Al-Asma‘i * Ahli ilmu hewan, ahli tumbuh-tumbuhan, ahli pertanian
780 * Al-Khwarizmi (Algorizm) * Matematika (Aljabar, Kalkulus),
Astronomi

Kitab al-Hayawan. Sebuah kitab berisi ensklopedia berbagai jenis binatang karya ahli ilmu hewan
muslim al-Jahiz. Pada kitab ini al-Jahiz memaparkan berbagai macam teori, salah satunya mengenai
interaksi antara hewan dengan lingkungannya.

776-868 * Amr Ibn Bahr al-Jahiz * Ahli ilmu


hewan
787 * Al Balkhi, Ja‘far Ibn Muhammad (Albumasar) * Astronomi 
796 (Meninggal) * Al-Fazari, Ibrahim Ibn Habib * Astronomi
800 * Ibn Ishaq Al-Kindi (Alkindus) * Kedokteran, Filsafat, Fisika,
Optik 815 * Al-Dinawari, Abu Hanifa Ahmed Ibn Dawud * Matematika,
Sastra 816 * Al Balkhi * Ilmu Bumi (Geography)
836 * Thabit Ibn Qurrah (Thebit) * Astronomi, Mekanik, Geometri, Anatomi 838-
870 * Ali Ibn Rabban Al-Tabari * Kedokteran, Matematika
852 * Al Battani Abu Abdillah * Matematika, Astronomi, Insinyur
857 * Ibn Masawaih You‘hanna * Kedokteran
858-929 * Abu Abdullah Al Battani (Albategnius) * Astronomi,
Matematika
860 * Al-Farghani, Abu al-Abbas (Al-Fraganus) * Astronomy, Tehnik Sipil
864-930 * Al-Razi (Rhazes) * Kedokteran, Ilmu Kedokteran Mata, Ilmu
Kimia
973 (Meninggal) * Al-Kindi * Fisika, Optik, Ilmu Logam, Ilmu Kelautan,
Filsafat
888 (Meninggal) * Abbas Ibn Firnas * Mekanika, Ilmu Planet, Kristal Semu
900 (Meninggal) * Abu Hamed Al-Ustrulabi * Astronomi
903-986 * Al-Sufi (Azophi) *
Astronomi
908 * Thabit Ibn Qurrah * Kedokteran,
Insinyur
912 (Meninggal) * Al-Tamimi Muhammad Ibn Amyal (Attmimi) * Ilmu
Kimia
923 (Meninggal) * Al-Nirizi, AlFadl Ibn Ahmed (Altibrizi) * Matematika, Astronomi
930 * Ibn Miskawayh, Ahmed Abu Ali * Kedokteran, Ilmu Kimia
932 * Ahmed Al-Tabari *
Kedokteran
934 * Al-Istakhr II * Ilmu Bumi (Peta
Bumi)
936-1013 * Abu Al-Qosim Al-Zahravi (Albucasis) * Ilmu Bedah,
Kedokteran
940-997 * Abu Wafa Muhammad Al-Buzjani * Matematika, Astronomi, Geometri
943 * Ibn Hawqal * Ilmu Bumi (Peta Dunia)
950 * Al Majrett‘ti Abu al-Qosim * Astronomi, Ilmu Kimia, Matematika
958 (Meninggal) * Abul Hasan Ali al-Mas‘udi * Ilmu Bumi, Sejarah
960 (Meninggal) * Ibn Wahshiyh, Abu Bakar * Ilmu Kimia, Ilmu Tumbuh-
tumbuhan
965-1040 * Ibn Al-Haitham (Alhazen) * Fisika, Optik,
Matematika

973-1048 * Abu Rayhan Al-Biruni * Astronomy, Matematika, Sejarah, Sastra


976 * Ibn Abil Ashath * Kedokteran
980-1037 * Ibn Sina (Avicenna) * Kedokteran, Filsafat, Matematika, Astronomi
983 * Ikhwan A-Safa (Assafa) * (Kelompok Ilmuwan Muslim)
1001 * Ibn Wardi * Ilmu Bumi (Peta Dunia)
1008 (Meninggal) * Ibn Yunus * Astronomy, Matematika.
1019 * Al-Hasib Alkarji * Matematika
1029-1087 * Al-Zarqali (Arzachel) * Matematika, Astronomi, Syair
1044 * Omar Al-Khayyam * Matematika, Astronomi, Penyair
1060 (Meninggal) * Ali Ibn Ridwan Abu Hassan Ali * Kedokteran
1077 * Ibn Abi Sadia Abul Qasim * Kedokteran
1090-1161 –  Ibn Zuhr (Avenzoar) * Ilmu Bedah,
Kedokteran
1095 – Ibn Bajah, Mohammed Ibn Yahya (Avenpace) * Astronomi, Kedokteran
1097 – Ibn Al-Baitar Diauddin (Bitar) * Ilmu Tumbuh-Tumbuhan, Ilmu
Kedokteran

1099 – Al-Idrisi (Dreses) * Ilmu Bumi (Geography), Ahli Ilmu Hewan, Peta Dunia (Peta Pertama)
1110-1185 – Ibn Tufayl, Abubacer Al-Qaysi * Filosofi, Kedokteran
1120 (Meninggal) – Al-Tuhra-ee, Al-Husain Ibn Ali *Ahli Kimia, Penyair
1128 – Ibn Rushd (Averroe‘s) * Filosofi, Kedokteran, Astronomi 
1135 – Ibn Maymun, Musa (Maimonides) * Kedokteran, Filosofi
1136 – 1206 – Al-Razaz Al-Jazari * Astronomi, Seni, Insinyur
mekanik 1140 – Al-Badee Al-Ustralabi * Astronomi, Matematika
1155 (Meningal) –  Abdel-al Rahman al Khazin
*Astronomi
1162 – Al Baghdadi, Abdel-Lateef Muwaffaq * Kedokteran, Ahli Bumi (Geography)
1165 – Ibn A-Rumiyyah Abul‘Abbas (Annabati) * Ahli Tumbuh-tumbuhan
1173 – Rasheed Al-Deen Al-Suri * Ahli Tumbuh-tumbuhan
1180 – Al-Samawal * Matematika
1184 – Al-Tifashi, Shihabud-Deen (Attifashi) *Ahli Logam, Ahli Batu-batuan 1201-
1274 – Nasir Al-Din Al-Tusi * Astronomi, Non-Euclidean Geometri

1203 – Ibn Abi-Usaibi‘ah, Muwaffaq Al-Din * Kedokteran


1204 (Meninggal) – Al-Bitruji (Alpetragius) * Astronomi
1213-1288 – Ibn Al-Nafis Damishqui * Astronomi
1236 –  Kutb Aldeen Al-Shirazi * Astronomi, Ilmu Bumi
(Geography)
1248 (Meninggal) * Ibn Al-Baitar * Farmasi, Ahli Tumbuh-tumbuhan (Botany)
1258 – Ibn Al-Banna (Al Murrakishi), Azdi * Kedokteran, Matematika
1262 – Abu al-Fath Abd al-Rahman al-Khazini * Fisika, Astronomi 1273-
1331 – Al-Fida (Abdulfeda) * Astronomi, Ilmu Bumi (Geography) 1360 – 
Ibn Al-Shater Al Dimashqi * Astronomi, Matematika
1320 (Meninggal) – Al Farisi Kamalud-deen Abul-Hassan *Astronomy, Fisika
1341 (Meninggal) – Al Jildaki, Muhammad Ibn Aidamer * Ilmu Kimia
1351 –  Ibn Al-Majdi, Abu Abbas Ibn Tanbugha * Matematika,
Astronomi
1359 –  Ibn Al-Magdi, Shihab Udden Ibn Tanbugha * Matematika,
Astronomi

Dengan deretan sarjana muslim seperti itu, tidaklah sulit untuk menyetujui apa yang dikatakan George
Sarton, ‖  Tugas utama  kemanusian telah dicapai oleh para muslim. Filosof terbaik, Al-Farabi adalah
seorang muslim. Matematikawan terbaik Abul Kamil dan Ibn Sina adalah muslim. Ahli
geography (Ilmu Bumi) dan ensklopedia terbaik Al-Masudi adalah seorang muslim dan Al-Tabari
ahli sejarah terbaik juga seorang muslim.

Sejarah sebelum Islam dipenuhi dengan perkiraan-perkiraan, desas-desus dan mitos-mitos. Adalah
seorang ahli sejarah muslim yang pertama kali memperkenalkan metode sanad dan matan yang
melacak keaslian dan keutuhan sebuah informasi langsung dari saksi mata. Menurut seorang ahli
sejarah  Bucla  ―Metode  ini  belumlah  dipraktekkan  oleh  Eropa  sebelum  tahun  1597.‖  Metode
lainnya: adalah penelitian sejarah bersumber dari ahli sejarah terkemuka Ibn Khaldun. Pengarang dari
Kashfuz Zunun memberikan daftar 1300 buku-buku sejarah yang ditulis dalam bahasa Arab
pada masa beberapa abad sejak munculnya Islam.

Sekarang lihatlah dunia kaum muslim. Kapankah anda terakhir kali mendengar seorang muslim
memenangkan hadiah Nobel dalam bidang ilmu pengetahuan dan kedokteran? Bagaimana dengan
publikasi ilmiah? Sayangnya, anda tidak akan menemukan banyak nama kaum Muslim dalam bidang
ilmu pengetahuan dan makalah-makalah ilmiah. Apa yang kurang? Alasan apa yang kita miliki?

Sebuah publikasi yang baru saja diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menanggapi
pembangunan di wilayah Arab mengemukakan bahwa dunia Arab yang terdiri dari 22 negara
menerjemahkan 330 buku per tahun. Angka itu sangat menyedihkan, hanya seperlima dari jumlah
buku-buku yang diterjemahkan oleh sebuah negara kecil Yunani dalam setahunnya! (Spanyol
menerjemahkan rata-rata 100,000 buku setiap tahunnya). Mengapa ada alergi atau keengganan untuk
menerjemahkan ilmu yang asal-muasalnya berasal dari nenek moyang kita sendiri untuk mendapatkan
kembali warisan terdahulu dengan menganalisa, mengumpulkan, menyempurnakan dan menyalurkan
ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi umat manusia.

 101 Ilmuwan yang Terlupakan


Sejarah adalah fakta, dan fakta adalah sejarah. Sejarah telah membuktikan betapa dunia Islam telah
melahirkan banyak golongan sarjana dan ilmuwan yang cukup hebat dalam berbagai bidang
keilmuwan.
Pada masa lalu dan memang sudah ajaran Islam, bahwa jika seseorang menemukan alat atau apapun
yang belum ada manusia yang menciptakannya, maka wajiblah baginya untuk menyebarkan hasil
temuannya itu.
Menyebarkannya kepada umat manusia agar mereka semakin dapat mempermudah pekerjaannya dan
menjadikan mereka semakin bersyukur kepada Allah.
Mereka tidak menuntut satu apapun, termasuk ―hak paten‖ atau ―upeti‖ lainnya akibat temuannya 
tersebut.

Dan dari orang-orang baratlah ilmu-ilmu itu kemudian dicuri, lalu dipatenkan atas nama mereka
masing-masing untuk mencari keuntungan. Banyak sekali penemuan-penemuan dari kebudayaan
Islam yang tak tercatat sejarah.
Misalkan, diantaranya adalah keilmuwan dalam bidang falsafah, sains, politik,
kesusasteraan, kemasyarakatan, agama, pengobatan, astronomi dan sebagainya.
Salah satu ciri yang dapat diperhatikan pada para tokoh ilmuwan Islam ialah mereka tidak sekedar
dapat menguasai ilmu tersebut pada usia yang muda, tetapi mereka juga menguasai keilmuwan
tersebut dalam masa yang singkat dan dapat menguasai beberapa bidang ilmu secara bersamaan.
Inilah 101 Ilmuwan dan Tokoh Sains Muslim Yang Dilupakan Dunia

Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau dikenali sebagai Rhazes di
dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 –
930. Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa dan dianggap sebagai salah
satu ilmuwan terbesar dalam Islam. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865
dan wafat pada tahun 313 H/925. Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat,
kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada
Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk
memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah
Sakit Muqtadari di Baghdad. Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di
Baghdad, ar- Razi merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar
penyakit cacar. Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit 
―alergi asma‖,
dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu
tulisannya, dia menjelaskan timbulnya penyakit rhintis setelah mencium bunga
mawar pada musim panas. Razi juga merupakan ilmuwan pertama yang
menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi diri. Pada bidang
farmasi, ar- Razi juga berkontribusi membuat peralatan seperti tabung, spatula dan
mortar. Ar- razi juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri.


Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham (Basra,965
– Kairo 1039), dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama
Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak,
matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan
penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat
seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop.
Bidang lain: Physics,Optics, Mathematics.

Abu Musa Jabir bin Hayyan / Jabir Ibnu Hayyan
Orang-orang Eropa menamakannya Gebert, ia hidup antara tahun 721-815 M. Dia
adalah seorang tokoh Islam yang mempelajari dan mengembangkan dunia Islam
yang pertama. Ilmu tersebut kemudian berkembang dan kita mengenal sebagai
ilmu kimia. Bidang keahliannya, (dimana dia mengadakan peneltian) adalah
bidang : Logika, Filosofi, Kedokteran, Fisika, Mekanika, dan sebagainya.
 Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-
Kindi
Dalam dunia barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Memang sudah menjadi
semacam adat kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan nama-
nama orang terkemuka, sehingga kadang-kadang orang tidak mengetahui apakah
orang tersebut muslim atau bukan. Tetapi para sejarawan kita sendiri maupun barat
mengetahui dari buku-buku yang ditinggalkan bahwa mereka adalah orang Islam,
karena karya orisinil mereka dapat diketahui dalam bentuk tulisan ilmiah mereka
sendiri. Al Khindi ahli adalah ilmuwan ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli
matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan
Yunani kuno.
Al-Kindi adalah seorang filosof muslim dan ilmuwan sedang bidang disiplin
ilmunya adalah: Filosofi, Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran.

 Abul Hakam Umar bin


Abdurrahman bin Ahmad bin Ali Al-Kirmani adalah cendekiawan besar abad ke-
12 dari Kordoba, Al-Andalus. Ia adalah murid dari Maslamah Al-Majriti. Ia
mempelajari dan berkarya di bidang bidang geometri dan logika. Menurut muridnya
Al-Husain bin Muhammad Al-Husain bin Hayy Al-Tajibi, ―tak ada yang sepandai
Al-Kirmani dalam memahami geometri atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya
yang tersulit, dan dalam mempertunjukkan seluruh bagian dan bentuknya.‖ Ia lalu
pindah ke Harran, Al-Jazirah (sekarang terletak di Turki). Disana ia mempelajari
geometri dan kedokteran. Ia lalu kembali ke Al-Andalus dan tinggal di Sarqasta
(Zaragoza). Ia diketahui menjalankan praktik bedah seperti amputasi dan kauterisasi.

 Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi adalah salah satu pakar di
bidang kedokteran pada masa Islam abad Pertengahan. Dia lahir di Madinatuz
Zahra‘, 936 – 1013 yang dikenal di Barat sebagai Abulcasis. Karya terkenalnya
adalah Al-Tasrif, kumpulan praktik kedokteran yang terdiri atas 30 jilid. Abul Qasim
lahir di Zahra, yang terletak di sekitar Kordoba, Spanyol. Di kalangan bangsa Moor
Andalusia, dia dikenal dengan nama ―El Zahrawi‖. Al-Qasim adalah dokter
kerajaan pada masa Khalifah Al-Hakam II dari kekhalifahan Umayyah. Al-Tasrif
berisi berbagai topik mengenai kedokteran, termasuk di antaranya tentang gigi dan
kelahiran anak. Buku ini diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Gerardo dari Cremona
pada abad ke-12, dan selama lima abad Eropa Pertengahan, buku ini menjadi
sumber utama dalam pengetahuan bidang kedokteran di Eropa. Bidang lain:
Surgery, Medicine.

 Muhammad ibn Muhammad ibn

Mahmud Abu Mansur al-Samarqandi al-Maturidi al-Hanafi atau Abu


Mansyur Almaturiddi adalah seorang cendekiawan muslim dan ahli di bidang
ilmu kalam. Maturidi dilahirkan di Maturid, dekat Samarqand. Di bidang ilmu
agama, beliau berguru pada Abu Nasr al-`Ayadi and Abu Bakr Ahmad al-
Jawzajani. Ia banyak menulis tentang Mu‘tazilah, Qarmati, dan Syiah.

 Ibnu Rushd atau nama lengkapnya Abu Walid Muhammad Ibnu


Ahmad adalah ahli falsafah, perubatan, matematik, teologi, ahli fikah mazhab
Maliki, astronomi, geografi dan sains. Rushd lahir 1126 dan meninggal dunia
1198. Dilahirkan di Sepanyol dan meninggal dunia di Maghribi, beliau adalah ahli
falsafah yang paling agung pernah dilahirkan dalam sejarah Islam. Pengaruhnya
bukan sahaja berkembang luas didunia Islam, tetapi juga di kalangan masyarakat
di Eropah. Di Barat, beliau dikenal sebagai Averroes dan bapa kepada fahaman
sekularisme.

Abu
Raihan Al-Birunimerupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana,
penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang
banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan. Abu Raihan
Al-Biruni dilahirkan di Khawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau
Aral di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia
belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur. Abu Raihan Al-
Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn
Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu Miskawaih, di
universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu Al Abbas Ma‘mun 
Khawarazmshah. Dia lahir 15 September 973 dan meninggal 13 Desember 1048.
Bidang lain: Astronomy, Mathematics, determined Earth‘s circumference

Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi
(780 – 850) adalah seorang pakar dalam bidang matematik, astronomi dan geografi
dari Iran. Al-Khawarizmi juga dikenali sebagai bapa algebra. Orang Eropa
menyebutnya dengan AlGorisma. Nama itu kemudian dipakai orang-orang barat
dalam arti kata Aritmatika atau ilmu hitung. Mengapa ? Karena dia adalah seorang
muslim yang pertama-tama dan ternama dalam ilmu Matematika dan ilmu hitung.
Bukunya yang terkenal berjudul Al-jabar Wal Muqobalah, kemudian buku tersebut
disalin oleh orang-orang barat dan sampai sekarang ilmu itu kita kenal dengan nama
Al-Jabar.

Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi
Hidup antara tahun 864-930 dan namanya dilatinkan menjadi Razes. Seorang dokter
klinis yang terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan satu penelitian Al-
Kimi atau sekarang lebih terkenal disebut ilmu Kimia.
Didalam penelitiannya pada waktu itu Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi sudah
menggunakan peralatan khusus dan secara sistimatis hasil karyanya dibukukan,
sehingga orang sekarang tidak sulit mempelajarinya. Disamping itu Al-Razi telah
mengerjakan pula proses kimiawi seperti: Distilasi, Kalsinasi dan sebagainya dan
bukunya tersebut merupakan suatu buku pegangan Lboratorium Kimia yang
pertama di dunia. Bidang lain: Medicine, Ophthalmology, Smallpox , Chemistry,
Astronomy.

Abu Nasir Al-Farabi
Orang barat menyebutnya dengan ALFARABIUS. Ia hidup tahun antara tahun 870-
900 Masehi dan merupakan tokoh Islam yang pertama dalam bidang Logika.
Al Farabi juga mengembangkan dan mempelajari ilmu Fisika, Matematika,
Etika, Filosofi, Politik, dan sebagainya. Bidang lain: Sociology, Logic,
Philosophy, Political Science, Music.

Abul Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail Buzjani
(Buzhgan, Nishapur, Iran, 940 – 997 / 998) adalah seorang ahli astronomi dan
matematikawan dari Persia. Pada tahun 959, Abul Wafa pindah ke Irak, dan
mempelajari matematika khususnya trigonometri di sana. Dia juga mempelajari
pergerakan bulan; salah satu kawah di bulan dinamai Abul Wáfa sesuai dengan
namanya. Salah satu kontribusinya dalam trigonometri adalah mengembangkan
fungsi tangen dan mengembangkan metode untuk menghitung tabel
trigonometri.

 Abul Qasim Maslamah bin Ahmad Al-Majriti adalah seorang astronom,


alkimiawan, matematikawan, dan ulama Arab Islam dari Al-Andalus (Spanyol
yang dikuasai Islam). Abdul Qasim lahir di Madrid dan meninggal 1008 atau 1007
M).Ia juga ikut serta dalam penerjemahan Planispherium karya Ptolemeus,
memperbaiki terjemahan Almagest, memperbaiki tabel astronomi dari Al-
Khwarizmi, menyusun tabel konversi kalender Persia ke kalender Hijriah, serta
mempelopori teknik-teknik geodesi dan triangulasi. Ia juga ditulis sebagai salah
satu penulis Ensiklopedia Ikhwan As-Shafa, tapi kecil kemungkinan bahwa ia
benar-benar salah satu penulisnya.

Abu Ali Al-Husein Ibnu Sina atau dikenal dengan nama Avicenna, yang hidup
antara tahun 986-1037 M. Seorang ilmuwan muslim dan Filosof besar pada
waktu itu, hingga kepadanya diberikan julukan Syeh Al-Rais.
Keistimewaannya antara lain pada masa umur 10 tahun sudah hafal Al-Qur`an,
kemudian pada usia 18 tahun sudah mampu menguasai semua ilmu yang ada
pada waktu itu, bidang keahliannya adalah ilmu Kedokteran, ilmu Fisika,
Geologi, Mineralogi. Juga dibidang Medicine, Philosophy, Mathematics,
Astronomy.
 Abu Abdullah
Muhammad Al-Idrisi merupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup di
Sicily. Sumbangan utama tokoh ini ialah menghasilkan peta bebola perak seberat
400 paun untuk Raja Roger II, lengkap dengan membahagikan dunia kepada 7 iklim,
laluan perdagangan, teluk, tasik, sungai, bandar-bandar besar, bukit dan lembah serta
gunung-ganang. Al Idrisi lahir 1099 Masihi di Ceuta, Sepanyol dan meninggal pada
1166 Masihi. Beliau juga mencatatkan jarak dan ketinggian sesuatu tempat dengan
tepat. Tokoh Geografi kurun ke-12 ini kemudiannya menghasilkan buku Nuzhah al
Musytaq fi Ishtiraq al Afaq (Kenikmatan pada Keinginan Untuk Menjelajah Negeri-
negeri) atau Roger’s Book iaitu sebuah ensiklopedia geografi yang mengandungi
peta dan informasi tentang negara Eropah, Afrika dan Asia. Buku ini mencatatkan
perihal masyarakat, budaya, kerajaan dan cuaca negara-negara yang terdapat di
dalam petanya. Beliau turut menggunakan semula garisan lintang dan garisan bujur
yang diperkenalkan sebelumnya dalam peta yang dihasilkan. Beberapa abad
lamanya, Eropah menggunakan peta Al Idrisi dan turut menggunakan hasil kerja
ilmuwan ini ialah Christopher Columbus. ....
 Piri
Reis pencipta peta dunia terlengkap dibuat pada tahun 1513. Para ahli satelit sendiri
pun merasa terkejut dengan model pemetaan yang dibuat oleh tokoh Muslimin
tersebut. peta yang dibuat diatas sepotong kulit rusa berukuran 90×65 centimeter
tersebut benar-benar digambarkan lengkap dan cukup detail. Bahkan hasil
perbandingan dengan pemotretan dari angkasa luar yang dilakukan menggunakan
satelit saat ini memiliki bentuk yang sangat mirip. Mulanya para sejarawan tidak
percaya akan bukti keberadaan peta tersebut. Di peta yang terlihat jelas hanyalah
kawasan Laut Timur Tengah. Sementara kawasan lainnya seperti benua Afrika dan
Amerika sama sekali tergambar sangat berbeda. Baru setelah gambar hasil
pemotretan satelit jaman modern ini dipadukan dengan peta kuno karya muslimin
bangsa Turki tersebut sangat nyata kebenarannya bahwa gambar yang ditorehkan
dalam kulit tersebut memang sangat detail dan terperinci. (klik disini unuk
membaca artikel: Ilmuwan Muslim Pencipta Peta Dunia Pertama)


Omar Al-Khayyám adalah seorang pemuisi, ahli matematik, dan ahli astronomi.
Kahyyam yang lahir: 18 Mei 1048 di Nishapur, Iran (Parsi) dan meninggal 4
Desember 1131 itu mempunyai nama asli Ghiyatuddin Abu al-Fatah Omar ibni
Ibrahim Al-Nisaburi Khayami. Khayam adalah perkataan pinjaman bahasa
Arab yang bermakna ―pembuat khemah.‖ Beliau paling dikenali kerana 
himpunan puisinya, Rubaiyat Omar Khayyam.

Ibnu Nafis atau Ibn Al-Nafis Damishqui, merupakan orang pertama yang secara
akurat mendeskripsikan peredaran darah dalam tubuh manusia (pada 1242).
Penggambaran kontemporer proses ini telah bertahan. Khususnya, ia merupakan
orang pertama yang diketahui telah mendokumentasikan sirkuit paru-paru. Secara
besar-besaran karyanya tak tercatat sampai ditemukan di Berlin pada 1924. Dia lahir
di Damaskus (kini wilayah Suriah) tahun 1210 dan meninggal di Kairo (kini
wilayah Mesir), 17 Desember 1288 pada umur 77/78 tahun)

 Abu Nashr Mansur bin Ali (sekitar. 970 – 1036) merupakan


matematikawan dari Khwarazm. Ia banyak dikenal untuk penemuannya tentang
hukum sinus.

 Abu Nashr Mansur dilahirkan di Khwarazm dari keluarga yang menguasai


daerah itu. Ia kemudian menjadi pangeran dalam iklim politik. Ia merupakan guru
Al-Biruni dan juga kolega penting para matematikawan. Bersama mereka
menorehkan karya penemuan besar dalam matematika dan mendedikasikan
karyanya pada orang lain. Kebanyakan karya Abu Nashr berfokus pada matematika,
namun beberapa karyanya pada astronomi. Dalam matematika, ia memiliki banyak
tulisan penting pada trigonometri, yang dikembangkan dari tulisan Ptolomeus. Ia
juga memelihara karya
Menelaus dari Alexandria dan mengerjakan kembali banyak teorema Yunani. Ia
meninggal di daerah yang kini Afganistan dekat kota Ghazna.

 Muhammad Asad atau Leopold Weiss adalah seorang cendekiawan


muslim, mantan Duta Besar Pakistan untuk Perserikatan Bangsa Bangsa, dan
penulis beberapa buku tentang Islam termasuk salah satu tafsir Al Qur‘an modern 
yakni The Message of the Qur’an. Muhammad Asad terlahir sebagai Leopold Weiss
pada tahun 1900 di kota Lemberg, saat itu bagian dari Kekaisaran Austria-
Hongaria(sekarang bernama Lviv dan terletak di Ukraina) dalam lingkungan
keluarga Yahudi. Dia lahir di Lemberg, Austria-Hongaria pada tahun 1900 dan
meninggal di Spanyol pada tahun 1992. Pendidikan agama yang ia enyam selama
masa kecil hingga mudanya menjadikan ia familiar dengan bahasa Aram, Kitab
Perjanjian Lama serta teks-teks maupun tafsir dari Talmud, Mishna, Gemara dan
Targum.

 Salman Al Farisi; pembuat strategi perang kanal, meriam pelontar/tank.

 Miqdad bin Amru; pelopor pembuat pasukan kalveleri/berkuda modern


pertama.

 Al Nadim (990), abad ke 10 adalah pelopor pembuat


katalog/ensiklopedi kebudayaan pertama.

 Ma’mun Ar Rasyid yang hidup tahun 815, abad 9 adalah pelopor


pendiri perpustakaan umum pertama di dunia yang dikenal dengan Darul
Hikmah di Baghdad.

 Nizam Al Mulk (1067); pelopor pendiri universitas modern pertama di


dunia yang dikenal dengan Nizamiyyah saat itu ditiru sistemnya oleh Oxford
Univ. Inggris.

 Al Ghazali (1111); pelopor pembuat klasifikasi fungsi sosial


pengetahuan yang dalam perkembangannya mengarah timbulnya berbagai jenis
referensi dan karya bibliografi, ahli ilmu kalam, ahli tasawuf.

 Al Farabi (950); ahli musik dan filsafat Yunani, (salah satu karya besarnya
dijiplak bebas oleh Thomas Aquinas).

 Ibnu Sina (1037) dikenal oleh barat dengan nama Aveciena; ilmuwan
ensiklopedi, dokter, psikolog, penulis kaidah kedokteran modern (dipakai sebagai
referensi ilmu
kedokteran barat), menulis buku tentang fungsi organ tubuh, meneliti penyakit TBC,
Diabetes dan penyakit yang ditimbulkan oleh efek fikiran.

 Ibnu Rusydi (1198) dikenal oleh barat dengan nama Averusy; ahli
fisika, ahli bahasa, ahli filsafat Yunani kuno.

 Fakhruddin Razi (1290); ahli matematika, ahli fisika, tabib/dokter, filosof,


penulis ensiklopedia ilmu pengetahuan modern.

 Al Battani (sekitar 850 – 923) adalah seorang ahli astronomi dan


matematikawan dari Arab. Al Battani lahir di Harran dekat Urfa. Salah satu
pencapaiannya yang terkenal adalah tentang penentuan tahun matahari sebagai 365
hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik. Al Battani juga menemukan sejumlah
persamaan trigonometri.

 Ibnu Khaldun (1406) seorang


sejarahwan, pendidik ulung, pendiri filsafat sejarah dan sosiologi. Ibnu Khaldun,
lahir 27 Mei 1332/732H, wafat 19 Maret 1406/808H) adalah seorang sejarawan
muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi,
sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah
(Pendahuluan).

 Ibnu Thufail (1185); dokter, filosof, penulis novel filsafat paling awal
Risalah Hayy Ibn Yaqzan kemudian dijiplak habis-habisan oleh Defoe dengan judul
barunya Robinson Crusoe
 Ibnu Al Muqaffa (757); pengarang kitab Al Hayawan atau kitab tentang
Binatang/ Ensiklopedia tentang Hewan.

 Ikhwan Ash Shafa (983); pembuat serial pertama dan ensiklopedi


pertama (bukanlah Marshall Cavendish seperti yang diakui sekarang).

 Al Khwarizmi (850); menemukan logaritma (berasal dari nama Al


Khwarizmi) dan aljabar (Al Jabr), ilmu bumi dengan menyatakan bumi itu bulat
sebelum Galileo dengan bukunya Kitab Surah al Ardh.

 Abu Wafa’ (997); mengembangan ilmu Trigonometri dan Geometri


bola serta penemu table Sinus dan Tangen, juga penemu variasi dalam
gerakan bulan.

 Abu’l Hasan Tsabit bin Qurra’ bin Marwan al-Sabi al-Harrani, (826


– 18 Februari 901) adalah seorang astronom dan matematikawan dari Arab, dan
dikenal pula sebagai Thebit dalam bahasa Latin. Tsabit lahir di kota Harran,
Turki. Tsabit menempuh pendidikan di Baitul Hikmah di Baghdad atas ajakan
Muhammad ibn Musa ibn Shakir. Tsabit menerjemahkan buku Euclid yang
berjudul Elements dan buku Ptolemy yang berjudul Geograpia.

 Umar Khayyam (1123); memecahkan persamaan pangkat tiga dan empat


melalui kerucut-kerucut yang merupakan ilmu aljabar tertinggi dalam matematika
modern, penyair.

 Al Battani (929); ahli astronom terbesar Islam, mengetahui jarak bumi Ã
¢Â€Â― matahari, alat ukur gata gravitasi, alat ukur garis lintang dan busur bumi
pada globe dengan ketelitian sampai 3 desimal, menerangkan bahwa bumi
berputar pada porosnya, mengukur keliling bumi. ( jauh sebelum Galileo), table
astronomi, orbit planet-planet.

 Ibnu Al Haytsam (1039) pelopor di bidang optik dengan kamus optiknya


(Kitab Al Manazhir) jauh sebelum Roger Bacon, Leonardo da Vinci, Keppler, dan
Newton, penemu hukum pemantulan dan pembiasan cahaya (jauh sebelum
Snellius), penemu alat ukur ketinggian bintang kutub, menerangkan pertambahan
ukuran bintang- bintang dekat zenit.
 Al Tusi atau Nasir al-
Din
Tusi (1274) astronom kawakan dari Damaskus yang melakukan penelitian tentang
gerakan planet-planet, membuat model planet (planetarium) jauh sebelum
Copernicus.

 Ibnu Bajjah atau lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Yahya bin ash-
Shayigh merupakan filsuf dan dokter Muslim Andalusia yang dikenal di Barat
dengan nama Latinnya, Avempace. Ia lahir di Saragossa di tempat yang kini
bernama Spanyol dan meninggal di Fez pada 1138. Pemikirannya memiliki
pengaruh yang jelas pada Ibnu Rushdi dan Yang Besar Albert. Kebanyakan buku
dan tulisannya tidak lengkap (atau teratur baik) karena kematiannya yang cepat. Ia
memiliki pengetahuan yang luas pada kedokteran, Matematika, dan Astronomi.
Sumbangan utamanya pada filsafat Islam ialah gagasannya pada Fenomenologi
Jiwa, namun sayangnya tak lengkap. Ekspresi yang dicintainya ialah Gharib dan
Motivahhed ekspresi yang diakui dan terkenal dari Gnostik Islam.

 Tsabit bin Qurrah (901); penemu teori tentang getaran/trepidasi.

 Jabir Ibnu Hayyan (813); ahli kimia dengan berbagai eksperimennya,


penemu sejumlah perlengkapan alat laboraturium modern, system penyulingan air,
identifikasi alkali, asam, garam, mengolah asam sulfur, soda api, asam
nitrihidrokhlorik pelarut logam dan air raksa (jauh sebelum Mary Mercurie),
pembuat campuran komplek untuk cat. Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam
bidang kimia. Keahliannya ini didapatnya dengan ia berguru pada Barmaki Vizier, di
masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Ia mengembangkan teknik
eksperimentasi sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen
dapat direproduksi kembali. Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan
dengan reaksi kimia yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis
ditemukannya hukum perbandingan tetap. Kontribusi lainnya antara lain dalam
penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan
serta pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut.

 Abu Bakar Ar Razi (935); membagi zat kimia ke dalam kategori


mineral, nabati dan hewani (klasifikasi zat kimia) jauh sebelum Dalton,
pembagian fungsi tubuh manusia berdasarkan reaksi kimia komplek.

 Al Majriti (1007); membuktikan hukum ketetapan massa (900 tahun


sebelum Lavoisier)


Al Jahiz (869) menulis penelitian tentang ilmu hewan (zoology) pertama kali. Al-
Jahiz lahir di Basra, Irak pada 781 M. Abu Uthman Amr ibn Bahr al-Kinani al-
Fuqaimi al-Basri, nama aslinya. Ahli zoologi terkemuka dari Basra, Irak ini
merupakan ilmuwan Muslim pertama yang mencetuskan teori evolusi.
Pengaruhnya begitu luas di kalangan ahli zoologi Muslim dan Barat. Jhon William
Draper, ahli biologi Barat yang sezaman dengan Charles Darwin pernah berujar, 
‖Teori evolusi
yang dikembangkan umat Islam lebih jauh dari yang seharusnya kita lakukan. Berkat
teori-teori yang begitu cemerlang, Al-Jahiz pun dikenal sebagai ahli biologi terbesar
yang pernah lahir di dunia Islam.

 Kamaluddin Ad Damiri (1450); mengembangkan system taksonomi/


klasifikasi khusus ilmu hewan dan buku tentang kehidupan hewan.
 Abu Bakar Al Baytar (1340); pengarang buku tentang kedokteran
hewan yang pertama.

 Al Khazini (1121); ahli kontruksi, pengarang buku tentang teknik


pengukuran (geodesi) dan kontruksi keseimbangan, kaidah mekanis, hidrostatika,
fisika, teori zat padat, sifat-sifat pengungkit/tuas, teori gaya gravitasi (jauh 900 thn
dari Newton)

 Al Farghani (870); pengarang buku tentang pergerakkan benda-benda


langit dan ilmu astronomi dan dipakai oleh Dante jauh kemudian.

 Al Razi (abad ke8); pengarang kitab Sirr Al Asrar (rahasianya rahasia)


tentang penyulingan minyak mentah, pembuatan ekstrak parfum/minyak wangi
(sekarang Perancis yang terkenal), ekstrak tanaman untuk keperluan obat,
pembuatan sabun, kaca warna-warni, keramik, tinta, bahan celup kain, ekstrak
minyak dan lemak, zat warna, bahan-bahan dari kulit, Mengembangkan penelitian
tentang penyakit wanita dan kebidanan, penyakit keturunan, penyakit mata,
penyakit campak dan cacar.

 Banu Musa bersaudara (abad ke 9); pengarang buku Al Hiyal (buku alat-
alat pintar) yang berisikan 100 macam mesin seperti pengisi tangki air otomatis,
kincir air dan system kanal bawah tanah (sekarang yang terkenal Belanda), teknik
pengolahan logam, tambang, lampu tambang, teknik survei dan pembuatan
tambang bawah tanah.

 Abul Hasan Ali Al-Masu’di merupakan salah seorang pakar sains Islam


yang meninggal pada tahun 957. Dilahirkan di Baghdad, dia juga merupakan seorang
ahli sejarah, geografi dan falsafah. Dia pernah mengembara ke Sepanyol, Rusia,
India, Sri Lanka dan China serta menghabiskan umurnya di Syiria dan Mesir. Dia
berasal dari keturunan sahabat Nabi Muhammad, Abdullah bin Mas‘ud. Bukunya 
Muruj adh- Dhahab wa Ma’adin al-Jawahir (Padang Emas dan Lombong Manikam)
yang ditulis pada 943, merupakan himpunan kisah perjalanan dan pembelajarannya.
Ia menyentuh aspek sosial dan kesusasteraan sejarah, perbincangan mengenai
agama dan penerangan geografi. Dia juga menulis buku Al-Tanbih wa al-Ashraf,
yang merupakan buku terakhirnya

Nasir Al-Din Al-Tusi (1201–1274) adalah ahli sains Islam Syiah berkebangsaan Iran
yang dikenali sebagai ahli falsafah, matematik, astronomi, teologi, serta pakar
perubatan dan penulis, iaitu beliau adalah seorang pakar dalam pelbagai bidang.
Bidang lainnya: Astronomy, Non-Euclidean Geometry.

 Al Farazi (790); perintis alat astrolab planisferis yaitu mesin hitung analog
pertama, sebagai alat Bantu astronomi menghitung waktu terbit dan tenggelam serta
titik kulminasi matahari dan bintang serta benda langit lainnya pada waktu tertentu.

 Taqiuddin (1565); merintis jam mekanis pertama dan alarmnya yang


digerakkan dengan pegas.
 Ibnu Nafis (1288); menulis dan menggambarkan tentang sirkulasi
peredaran darah dalam tubuh manusia (Harvey 1628 dianggap pertama yang
menemukannya).

 Abu Muhammad Abdullah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya al-Din al-
Malaqi merupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup antara tahun
meninggal pada tahun 1248. Lebih dikenali sebagai Ibn al-Baitar, beliau dilahirkan
di Malaga, Spanyol.

 Az Zahra (939); pembuat alat bedah/pembedahan , teknik dan jenis


pengoperasian, pengembangan ilmu kedokteran gigi dan operasi gigi serta
peralatan bedah gigi.

 Al Ibadi (873); pengarang buku tentang anatomi mata, otak dan


syaraf optik, permasalahan pada mata.

 Ibnu Fadlan (abad 10); membuat daftar koordinat daerah Volga-Caspian


(daerah Rusia) dan sosiologi daerah tersebut.

Ali Ibn Rabban Al-Tabari merupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup
antara tahun 838 – 870.

 Ibnu Batutah (1369); membuat daftar koordinat dan sosiologi


wilayah China, Srilangka, India, Byzantium, Rusia Selatan.

 Ibnu Majid (abad 15); pemandu Vasco de Gamma dan menerbitkan buku
panduan navigasi bagi pilot dan pelaut.
 Ibnu Khuradadhbih (abad 9); karya
geografi tentang kerajaan-kerajaan dan rute perjalanannya dari negeri-negeri China, Korea dan
Jepang.

 Imam Hanafi, nama lengkapnya adalah An Nukman bin Tsabit. Lahir tahun 700 M di Kufah,
Irak. Ajarannya dalam ilmu fiqih adalah selalu berpegang pada Al-Qur‘an dan hadis. Beliau tidak 
menghendaki adanya taklid dan bid‘ah yang tidak ada dasarnya dalam Al Qur‘an dan hadis. Dalam 
menetapkan hukum fiqih beliau bersumber pada Al Qur‘an, hadis, qiyas dan ihtisan.
 Imam Maliki, nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Malik bin Annas.
Beliau lahir di Madinah tahun 716 M. Beliau merupakan ulama besar di kawasan
Arab. Dalam menetapkan ilmu fiqih, beliau berpedoman pada Al Qur‘an, hadis, 
ijma sahabat, dan kemaslahatan urf (adat) penduduk Madinah. Buku karangannya
diantaranya adalah Al Muwaththa. Imam Maliki ini adalah guru Imam Syafi‘i.

 Imam Syafi’i, nama lengkapnya adalah Muhammad Ibnu Idris bin Abbas


bin Usman Asy Syafi‘i. Beliau dilahirkan di Palestina tahun 767 M. Menurut 
riwayat, beliau telah mahir membaca dan menulis Arab pada usia 5 tahun. Pada usia
9 tahun, beliau telah hafal Al Quran 30 juz. Pada usia 10 tahun, beliau sudah
menghafal hadis yang terdapat dalam kitab Al Muwaththa karya Imam Malik. Di
usianya yang 15 tahun, beliau lulus dalam spesialisasi hadis dari gurunya Imam
Sufyan bin Uyaina, sehingga beliau diberi kepercayaan untuk mengajar dan
memberi fatwa kepada masyarakat dan menjadi guru besar di Masjidil Haram,
Mekah. Dalam menetapkan ilmu fiqih, Imam Syafi‘i berpedoman pada Al Qur‘an, 
hadis, ijma‘ dan qiyas. Buku karangan Imam Syafi‘i adalah Ar Risalah dan Al ‗Um.
Ajaran Imam Syafi‘i terkenal dengan Mazhab Syafi‘i yang banyak dianut oleh umat 
Islam di Indonesia, Asia Tenggara, Mesir, Baghdad, dan negara lainnya.

 Imam Hambali, nama lengkapnya adalah Ahmad bin Hambal Asy


Syaibani. Beliau lahir di Baghdad tahun 855 M. Ajarannya terkenal dengan nama
Mazhab Hambali. Dalam menetapkan hukum fiqih, Imam Hambali berpedoman 
pada Al Qur‘an, hadis, dan fatwa para sahabat.

 Imam Ghazali, nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin


Muhammad Al Ghazali. Beliau lahir di Iran tahun 1058 M. Beliau tokoh yang
terkenal dalam bidang ilmu tafsir, ilmu fiqih, ilmu filsafat, dan ilmu akhlak.
Karena keluasan ilmunya, beliau mendapat gelar Hujjatul Islam. Karya beliau
diantaranya adalah Tahafut Al Falasifah, Huluqul Muslim, dan yang terkenal 
adalah Ihya‘ Ulumuddin.

 Al Mas’udi ; menerbitkan ensiklopedi geografi yang membahas gempa


bumi, formasi geologis, sifat dasar laut mati, evolusi geologi (jauh sebelum
Maghelan dan Weber).

 Al Idris (1154); ahli peta bumi, membuat peta bumi dan globe dengan
dilengkapi penjelasan penggunaan kompas.

 Yaqut Hawami (1229); membuat kamus geografi pertama berdasarkan


abjad berisikan nama kota dan tempat yang dikenal dan berisi informasi akurat
mengenai ukuran bumi, zona iklim dan sifatnya, geografi matematika dan politik.

 Abu Al-Nasr Al-Farabi atau dikenali sebagai Al-Pharabius di dunia


barat merupakan salah seorang pakar sains dan ahli falsafah Islam yang hebat di
dalam
dunia Islam pada ketika itu,beliau hidup antara tahun 870 – 950. Dia berasal dari
Farab, Kazakhstan.

 Ibnu Abdus Salam (abad 13); merumuskan pertama kali tentang


hak-hak perlindungan binatang atau konservasi hewani.

 Safiuddin (1294); memperkenalkan teori musik.

 Al Mawsili (850); ahli musik klasik dan oleh muridnya musisi ulung Ziryab
memperkenalkan ke Spanyol thn 822, pengembangan notasi mensural, konsep gloss
atau hiasan melodi, pengembangan rumpun alat musik gesek, kecapi, kelompok
gitar, busur gesek pada alat musik gesek, musik keroncong dan morisko.

 Abu Hasan Al Asy’ari adalah tokoh ilmuwan muslim di bidang ilmu tauhid.


Beliau lahir di Baghdad tahun 873 M. Ajaran Abu Hasan Al Asy‘ari dikenal dengan 
paham Asy‘ariah. Adapun ajaran Asy‘ariah yang berkembang sampai saat ini adalah
sifat wajib Allah swt. ada 13(wujud, qidam, baqa, mukhalafatul lilhawadis,
qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat, qudrat, iradat, ilmu, hayat. sama‘, bashar dan 
kalam) ditambah dengan 7 sifat maknawiyah (qadiran, muridan, ‗aliman, hayyan, 
sami‘an, basiran, mutakalliman), sehingga menjadi 20 sifat wajib bagi Allah swt.

 Nur Al-Din Ibn Ishaq Al-Bitruji (1204) dikenali sebagai Alpetragius)


di dunia barat merupakan salah seorang ahli sains Islam.

 Muhammad Abduh (Delta Nil, 1849 – Alexandria, 11 Juli 1905 ) adalah


seorang pemikir muslim dari Mesir, dan salah satu penggagas gerakan modernisme
Islam. Beliau belajar tentang filsafat dan logika di Universitas Al-Azhar, Kairo, dan
juga murid dari Jamal al-Din al-Afghani, seorang filsuf dan pembaharu yang
mengusung gerakan Pan-Islamisme untuk menentang penjajahan Eropa di negara-
negara Asia dan Afrika. Muhammad Abduh diasingkan dari Mesir selama enam
tahun pada 1882, karena keterlibatannya dalam Pemberontakan Urabi. Di Libanon,
Abduh sempat giat dalam mengembangkan sistem pendidikan Islam. Pada tahun
1884, ia pindah ke Paris, dan bersalam al-Afghani menerbitkan jurnal Islam The
Firmest Bond. Salah satu karya Abduh yang terkenal adalah buku berjudul Risalah
at-Tawhid yang diterbitkan pada tahun 1897.

 al-Allamah al-Muhaddits al-Faqih az-Zahid al-Wara’ asy-Syaikh Abdul


Muhsin bin Hammad al-’Abbad al-Badr lahir di Zulfa (300 km dari utara Riyadh)
pada 3 Ramadan tahun 1353H (10 Desember 1934. Ia adalah salah seorang pengajar
di Masjid Nabawi yang mengajarkan kitab-kitab hadits seperti Shahih Bukhari,
Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud dan saat ini beliau masih memberikan pelajaran
Sunan Turmudzi. Ia adalah seorang ‗Alim Robbaniy dan pernah menjabat sebagai 
wakil
mudir (rektor) Universitas Islam Madinah yang waktu itu rektornya adalah
Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz.

 Ahmad ibnu Yusuf al-Misri (835 – 912) adalah seorang matematikawan,


putra dari Yusuf ibnu Ibrahim yang juga seorang matematikawan. Ahmad ibnu
Yusuf lahir di Baghdad, Irak dan kemudian pindah bersama bapaknya ke Damaskus
pada tahun 839. Kemudian ia pindah lagi ke Kairo, dan dari sini lah namanya
mendapat tambahan al-Misri (dari Mesir).

 Abu-L ‘Abbas Ahmad ibn Khallikan adalah sarjana Muslim Kurdi pada


abad ke-
13. Karyanya yang paling terkenal adalah Wafayat al-Ayan (Berita Kematian Laki-
laki Ulung) atau lebih dikenal sebagai Kamus Biografis. Dia lahir Irbil, 22
September
1211 -Damaskus, Suriah dan meninggal 30 Oktober 1282. Menurut Encyclopedia
Britannica, ibn Khallikan memilih ―bahan faktual untuk biografinya dengan 
sangat
baik dari sisi pengetahuan akademis‖ dan buku ini juga menyebutkan ―… ia adalah
seorang yang menyumbangkan sumber berharga untuk karya kontemporer dan
berisi petikan dari biografi yang lebih awal yang sudah tidak lagi ada.‖ Ia mulai 
mengerjakan karya ini dari tahun 1256 sampai dengan tahun 1274.

 Ibnu Rusyd (Ibnu Rushdi, Ibnu Rusyid, dalam bahasa Latin Averroes,
adalah seorang filsuf dari Spanyol (Andalusia). Dia lahir tahun 1126 – Marrakesh,
Maroko, dan meninggal 10 Desember 1198). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi
bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan
resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah
tidak ada. Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang
dipahami oleh orang Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang
akidah dan sikap keberagamaannya.

 Said Al-Andalusí (Almería, 1029 – Toledo, 1070) ―Al-Tulaytuli‖ (dari 


Toledo) adalah seorang qadi, ilmuwan dan sejarawan Al-Andalus. Karyanya yang
terkenal adalah Tabaqat Al-Umam (Klasifikasi Bangsa-Bangsa), yang banyak
dipelajari oleh para sejarawan. Karyanya yang lain adalah Kumpulan Sejarah
Bangsa Arab dan Non-Arab, dan Koreksi Pergerakan Bintang-Bintang.

 Jafar Muhammad bin Musa bin Shakir Banu Musa, (800 – 873), adalah
seorang astronom dan matematikawan dari Baghdad. Ia bersama kedua saudaranya
(Ahmad Banu Musa dan Hasan Banu Musa) sangat aktif menerjemahkan berbagai
buku sains dari manuskrip Yunani dan Pahlavi ke dalam bahasa Arab pada masa
kekhalifahan Al-Ma‘mun.

 Mālik ibn Anas bin Malik bin ‘Āmr al-Asbahi atau Malik bin Anas lahir


di (Madinah pada tahun 714 (93 H), dan meninggal pada tahun 800 (179 H)). Ia
adalah pakar ilmu fikih dan hadits, serta pendiri Mazhab Maliki.
 Yusuf al-Qaradawi (lahir di Shafth Turaab, Kairo, Mesir, 9 September
1926; umur 84 tahun) adalah seorang cendekiawan Muslim yang berasal dari
Mesir. Ia dikenal sebagai seorang Mujtahid pada era modern ini. Selain sebagai
seorang Mujtahid ia juga dipercaya sebagai seorang ketua majelis fatwa. Banyak
dari fatwa yang telah dikeluarkan digunakan sebagai bahan rujukan atas
permasalahan yang terjadi. Namun banyak pula yang mengkritik fatwa-fatwanya.

 Jalaluddin as-Suyuthi lahir 1445 (849H) – wafat 1505 (911H). Dia adalah
ulama dan cendekiawan muslim yang hidup pada abad ke-15 di Kairo, Mesir. Beliau
pernah berguru pada al Bulqini sampai wafatnya Al Bulqini, Beliau juga belajar
hadits pada Syaikhul Islam Taqiyyudin al Manaawi. Dalam Kitab beliau yang
berjudul Khusnul Muhadlarah beliau menyebutkan bahwa dari setiap guru yang aku
datangi aku mendapatkan lisensi dan aku menghitungnya sampai sejumlah 150
ijazah dari 150 guru.

 Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Dilahirkan di Damaskus, Suriah pada tanggal


4 Februari 1292, dan meninggal pada 23 September 1350) adalah seorang Imam
Sunni, cendekiawan, dan ahli fiqh yang hidup pada abad ke-13. Ia adalah ahli fiqih
bermazhab Hambali. Disamping itu juga seorang ahli Tafsir, ahli hadits, penghafal
Al-Quran, ahli ilmu nahwu, ahli ushul, ahli ilmu kalam, sekaligus seorang mujtahid.

 Muhammad Marmaduke William Pickthall (1875-1936) adalah seorang


intelektual Muslim Barat, yang terkenal dengan terjemahan Al Qur‘an yang puitis  
dan akurat dalam bahasa Inggris. Ia merupakan pemeluk agama Kristen yang
kemudian berpindah agama memeluk Islam. Pickthall adalah juga seorang novelis,
yang diakui oleh D.H Lawrence, H.G Wells dan E.M Forster, juga seorang jurnalis,
kepala sekolah serta pemimpin politik dan agama. Dididik di Harrow, ia terlahir
pada keluarga Inggris kelas menengah, yang akar keluarganya mencapai ksatria
terkenal William sang penakluk.

 Ahmad bin Muhammad Miskawaih, Ibnu Miskawaih (932-1030)


merupakan filsuf Iran yang menonjol dari Ray, Iran. Ia merupakan tokoh politik
yang aktif selama masa Al-Booye. Pengaruhnya pada filsafat Islam terutama
berkaitan dengan isu etik.

 Al-Jāḥiẓ (781 – Desember 868/Januari 869) adalah seorang cendekiawan


Afrika- Arab yang berasal dari Afrika Timur. Ia merupakan sastrawan Arab dan
memiliki karya-karya dalam bidang literatur Arab, biologi, zoologi, sejarah, filsafat,
psikologi, Teologi Mu‘taziliyah, dan polemik-polemik politik religi.

Ibnu
Ismail Al Jazari
Ilmuwan Muslim Penemu Konsep Robotika Modern. Al Jazari mengembangkan
prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai
mesin robot.
‖Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam
bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan
membuat sebuah mesin‖ (Donald Hill). Kalimat di atas merupakan komentar 
Donald Hill, seorang ahli teknik asal Inggris yang tertarik dengan sejarah teknologi,
atas
buku karya ahli teknik Muslim yang ternama, Al-Jazari. Al Jazari merupakan seorang
tokoh besar di bidang mekanik dan industri. Lahir dai Al Jazira, yang terletak
diantara sisi utara Irak dan timur laut Syiria, tepatnya antara Sungai tigris dan
Efrat.Al-Jazari merupakan ahli teknik yang luar biasa pada masanya. Nama
lengkapnya adalah Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari.

 Abu Al
Zahrawi / ALBUCASIS
Sang Penemu Gips Era Islam. Abu Al Zahrawi merupakan seorang dokter, ahli
bedah, maupun ilmuan yang berasal dari Andalusia. Dia merupakan penemu asli
dari teknik pengobatan patah tulang dengan menggunakan gips sebagaimana yang
dilakukan pada era modern ini. Sebagai seorang dokter era kekalifahan, dia sangat
berjasa dalam mewariskan ilmu kedokteran yang penting bagi era modern ini.Al
Zahrawi lahir pada tahun 936 di kota Al Zahra yaitu sebuah kota yang terletak di
dekat Kordoba di Andalusia yang sekarang dikenal dengan negara modern Spanyol
di Eropa. Kota Al Zahra sendiri dibangun pada tahun 936 Masehi oleh Khalifah
Abd Al rahman Al Nasir III yang berkuasa antara tahun 912 hingga 961 Masehi.
Ayah Al Zahrawi merupakan seorang penguasa kedelapan dari Bani Umayyah di
Andalusia yang bernama Abbas.

 Ibnu Khuradadhbih (abad 9); karya


geografi tentang kerajaan-kerajaan dan rute perjalanannya dari negeri-negeri China,
Korea dan Jepang.

 Imam Hanafi, nama lengkapnya adalah An Nukman bin Tsabit. Lahir


tahun 700 M di Kufah, Irak. Ajarannya dalam ilmu fiqih adalah selalu berpegang
pada Al-Qur‘an dan hadis. Beliau tidak menghendaki adanya taklid dan bid‘ah 
yang tidak ada dasarnya dalam Al Qur‘an dan hadis. Dalam menetapkan hukum 
fiqih beliau bersumber pada Al Qur‘an, hadis, qiyas dan ihtisan.

 Imam Maliki, nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Malik bin Annas.
Beliau lahir di Madinah tahun 716 M. Beliau merupakan ulama besar di kawasan
Arab. Dalam menetapkan ilmu fiqih, beliau berpedoman pada Al Qur‘an, hadis, 
ijma sahabat, dan kemaslahatan urf (adat) penduduk Madinah. Buku karangannya
diantaranya adalah Al Muwaththa. Imam Maliki ini adalah guru Imam Syafi‘i.

 Imam Syafi’i, nama lengkapnya adalah Muhammad Ibnu Idris bin Abbas


bin Usman Asy Syafi‘i. Beliau dilahirkan di Palestina tahun 767 M. Menurut 
riwayat, beliau telah mahir membaca dan menulis Arab pada usia 5 tahun. Pada usia
9 tahun, beliau telah hafal Al Quran 30 juz. Pada usia 10 tahun, beliau sudah
menghafal hadis yang terdapat dalam kitab Al Muwaththa karya Imam Malik. Di
usianya yang 15 tahun, beliau lulus dalam spesialisasi hadis dari gurunya Imam
Sufyan bin Uyaina, sehingga beliau diberi kepercayaan untuk mengajar dan
memberi fatwa kepada masyarakat dan menjadi guru besar di Masjidil Haram,
Mekah. Dalam menetapkan ilmu fiqih, Imam Syafi‘i berpedoman pada Al Qur‘an, 
hadis, ijma‘ dan qiyas. Buku karangan Imam Syafi‘i adalah Ar Risalah dan Al ‗Um.
Ajaran Imam Syafi‘i terkenal dengan Mazhab Syafi‘i yang banyak dianut oleh umat 
Islam di Indonesia, Asia Tenggara, Mesir, Baghdad, dan negara lainnya.

 Imam Hambali, nama lengkapnya adalah Ahmad bin Hambal Asy


Syaibani. Beliau lahir di Baghdad tahun 855 M. Ajarannya terkenal dengan nama
Mazhab Hambali. Dalam menetapkan hukum fiqih, Imam Hambali berpedoman 
pada Al Qur‘an, hadis, dan fatwa para sahabat.
 Imam Ghazali, nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin
Muhammad Al Ghazali. Beliau lahir di Iran tahun 1058 M. Beliau tokoh yang
terkenal dalam bidang ilmu tafsir, ilmu fiqih, ilmu filsafat, dan ilmu akhlak.
Karena keluasan ilmunya, beliau mendapat gelar Hujjatul Islam. Karya beliau
diantaranya adalah Tahafut Al Falasifah, Huluqul Muslim, dan yang terkenal 
adalah Ihya‘ Ulumuddin.

 Al Mas’udi ; menerbitkan ensiklopedi geografi yang membahas gempa


bumi, formasi geologis, sifat dasar laut mati, evolusi geologi (jauh sebelum
Maghelan dan Weber).

 Al Idris (1154); ahli peta bumi, membuat peta bumi dan globe dengan
dilengkapi penjelasan penggunaan kompas.

 Yaqut Hawami (1229); membuat kamus geografi pertama berdasarkan


abjad berisikan nama kota dan tempat yang dikenal dan berisi informasi akurat
mengenai ukuran bumi, zona iklim dan sifatnya, geografi matematika dan politik.

 Abu Al-Nasr Al-Farabi atau dikenali sebagai Al-Pharabius di dunia


barat merupakan salah seorang pakar sains dan ahli falsafah Islam yang hebat di
dalam dunia Islam pada ketika itu,beliau hidup antara tahun 870 – 950. Dia
berasal dari Farab, Kazakhstan.

 Ibnu Abdus Salam (abad 13); merumuskan pertama kali tentang


hak-hak perlindungan binatang atau konservasi hewani.

 Safiuddin (1294); memperkenalkan teori musik.

 Al Mawsili (850); ahli musik klasik dan oleh muridnya musisi ulung Ziryab
memperkenalkan ke Spanyol thn 822, pengembangan notasi mensural, konsep gloss
atau hiasan melodi, pengembangan rumpun alat musik gesek, kecapi, kelompok
gitar, busur gesek pada alat musik gesek, musik keroncong dan morisko.

 Abu Hasan Al Asy’ari adalah tokoh ilmuwan muslim di bidang ilmu tauhid.


Beliau lahir di Baghdad tahun 873 M. Ajaran Abu Hasan Al Asy‘ari dikenal dengan 
paham Asy‘ariah. Adapun ajaran Asy‘ariah yang berkembang sampai saat ini adalah
sifat wajib Allah swt. ada 13(wujud, qidam, baqa, mukhalafatul lilhawadis,
qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat, qudrat, iradat, ilmu, hayat. sama‘, bashar dan 
kalam) ditambah
dengan 7 sifat maknawiyah (qadiran, muridan, ‗aliman, hayyan, sami‘an, 
basiran, mutakalliman), sehingga menjadi 20 sifat wajib bagi Allah swt.

 Nur Al-Din Ibn Ishaq Al-Bitruji (1204) dikenali sebagai Alpetragius)


di dunia barat merupakan salah seorang ahli sains Islam.

 Muhammad Abduh (Delta Nil, 1849 – Alexandria, 11 Juli 1905 ) adalah


seorang pemikir muslim dari Mesir, dan salah satu penggagas gerakan modernisme
Islam. Beliau belajar tentang filsafat dan logika di Universitas Al-Azhar, Kairo, dan
juga murid dari Jamal al-Din al-Afghani, seorang filsuf dan pembaharu yang
mengusung gerakan Pan-Islamisme untuk menentang penjajahan Eropa di negara-
negara Asia dan Afrika. Muhammad Abduh diasingkan dari Mesir selama enam
tahun pada 1882, karena keterlibatannya dalam Pemberontakan Urabi. Di Libanon,
Abduh sempat giat dalam mengembangkan sistem pendidikan Islam. Pada tahun
1884, ia pindah ke Paris, dan bersalam al-Afghani menerbitkan jurnal Islam The
Firmest Bond. Salah satu karya Abduh yang terkenal adalah buku berjudul Risalah
at-Tawhid yang diterbitkan pada tahun 1897.

 al-Allamah al-Muhaddits al-Faqih az-Zahid al-Wara’ asy-Syaikh Abdul


Muhsin bin Hammad al-’Abbad al-Badr lahir di Zulfa (300 km dari utara Riyadh)
pada 3 Ramadan tahun 1353H (10 Desember 1934. Ia adalah salah seorang pengajar
di Masjid Nabawi yang mengajarkan kitab-kitab hadits seperti Shahih Bukhari,
Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud dan saat ini beliau masih memberikan pelajaran
Sunan Turmudzi. Ia adalah seorang ‗Alim Robbaniy dan pernah menjabat sebagai 
wakil mudir (rektor) Universitas Islam Madinah yang waktu itu rektornya adalah
Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz.

 Ahmad ibnu Yusuf al-Misri (835 – 912) adalah seorang matematikawan,


putra dari Yusuf ibnu Ibrahim yang juga seorang matematikawan. Ahmad ibnu
Yusuf lahir di Baghdad, Irak dan kemudian pindah bersama bapaknya ke Damaskus
pada tahun 839. Kemudian ia pindah lagi ke Kairo, dan dari sini lah namanya
mendapat tambahan al-Misri (dari Mesir).

 Abu-L ‘Abbas Ahmad ibn Khallikan adalah sarjana Muslim Kurdi pada


abad ke-
13. Karyanya yang paling terkenal adalah Wafayat al-Ayan (Berita Kematian Laki-
laki Ulung) atau lebih dikenal sebagai Kamus Biografis. Dia lahir Irbil, 22
September 1211 -Damaskus, Suriah dan meninggal 30 Oktober 1282. Menurut
Encyclopedia Britannica, ibn Khallikan memilih ―bahan faktual untuk biografinya 
dengan sangat baik dari sisi pengetahuan akademis‖ dan buku ini juga menyebutkan 
―… ia adalah seorang yang menyumbangkan sumber berharga untuk karya
kontemporer dan berisi petikan dari biografi yang lebih awal yang sudah tidak lagi 
ada.‖ Ia mulai mengerjakan karya ini dari tahun 1256 sampai dengan tahun 1274.

 Ibnu Rusyd (Ibnu Rushdi, Ibnu Rusyid, dalam bahasa Latin Averroes,
adalah seorang filsuf dari Spanyol (Andalusia). Dia lahir tahun 1126 – Marrakesh,
Maroko,
dan meninggal 10 Desember 1198). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang
filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume.
Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan
Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah tidak ada.
Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami oleh
orang Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan
sikap keberagamaannya.

 Said Al-Andalusí (Almería, 1029 – Toledo, 1070) ―Al-Tulaytuli‖ (dari 


Toledo) adalah seorang qadi, ilmuwan dan sejarawan Al-Andalus. Karyanya yang
terkenal adalah Tabaqat Al-Umam (Klasifikasi Bangsa-Bangsa), yang banyak
dipelajari oleh para sejarawan. Karyanya yang lain adalah Kumpulan Sejarah
Bangsa Arab dan Non-Arab, dan Koreksi Pergerakan Bintang-Bintang.

 Jafar Muhammad bin Musa bin Shakir Banu Musa, (800 – 873), adalah
seorang astronom dan matematikawan dari Baghdad. Ia bersama kedua saudaranya
(Ahmad Banu Musa dan Hasan Banu Musa) sangat aktif menerjemahkan berbagai
buku sains dari manuskrip Yunani dan Pahlavi ke dalam bahasa Arab pada masa
kekhalifahan Al-Ma‘mun.

 Mālik ibn Anas bin Malik bin ‘Āmr al-Asbahi atau Malik bin Anas lahir


di (Madinah pada tahun 714 (93 H), dan meninggal pada tahun 800 (179 H)). Ia
adalah pakar ilmu fikih dan hadits, serta pendiri Mazhab Maliki.

 Yusuf al-Qaradawi (lahir di Shafth Turaab, Kairo, Mesir, 9 September


1926; umur 84 tahun) adalah seorang cendekiawan Muslim yang berasal dari
Mesir. Ia dikenal sebagai seorang Mujtahid pada era modern ini. Selain sebagai
seorang Mujtahid ia juga dipercaya sebagai seorang ketua majelis fatwa. Banyak
dari fatwa yang telah dikeluarkan digunakan sebagai bahan rujukan atas
permasalahan yang terjadi. Namun banyak pula yang mengkritik fatwa-fatwanya.

 Jalaluddin as-Suyuthi lahir 1445 (849H) – wafat 1505 (911H). Dia adalah
ulama dan cendekiawan muslim yang hidup pada abad ke-15 di Kairo, Mesir. Beliau
pernah berguru pada al Bulqini sampai wafatnya Al Bulqini, Beliau juga belajar
hadits pada Syaikhul Islam Taqiyyudin al Manaawi. Dalam Kitab beliau yang
berjudul Khusnul Muhadlarah beliau menyebutkan bahwa dari setiap guru yang aku
datangi aku mendapatkan lisensi dan aku menghitungnya sampai sejumlah 150
ijazah dari 150 guru.

 Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Dilahirkan di Damaskus, Suriah pada tanggal 4


Februari 1292, dan meninggal pada 23 September 1350) adalah seorang Imam
Sunni, cendekiawan, dan ahli fiqh yang hidup pada abad ke-13. Ia adalah ahli fiqih
bermazhab Hambali. Disamping itu juga seorang ahli Tafsir, ahli hadits, penghafal
Al-Quran, ahli ilmu nahwu, ahli ushul, ahli ilmu kalam, sekaligus seorang mujtahid.
 Muhammad Marmaduke William Pickthall (1875-1936) adalah seorang
intelektual Muslim Barat, yang terkenal dengan terjemahan Al Qur‘an yang puitis  
dan akurat dalam bahasa Inggris. Ia merupakan pemeluk agama Kristen yang
kemudian berpindah agama memeluk Islam. Pickthall adalah juga seorang novelis,
yang diakui oleh D.H Lawrence, H.G Wells dan E.M Forster, juga seorang jurnalis,
kepala sekolah serta pemimpin politik dan agama. Dididik di Harrow, ia terlahir
pada keluarga Inggris kelas menengah, yang akar keluarganya mencapai ksatria
terkenal William sang penakluk.

 Ahmad bin Muhammad Miskawaih, Ibnu Miskawaih (932-1030)


merupakan filsuf Iran yang menonjol dari Ray, Iran. Ia merupakan tokoh politik
yang aktif selama masa Al-Booye. Pengaruhnya pada filsafat Islam terutama
berkaitan dengan isu etik.

 Al-Jāḥiẓ (781 – Desember 868/Januari 869) adalah seorang cendekiawan


Afrika- Arab yang berasal dari Afrika Timur. Ia merupakan sastrawan Arab dan
memiliki karya-karya dalam bidang literatur Arab, biologi, zoologi, sejarah, filsafat,
psikologi, Teologi Mu‘taziliyah, dan polemik-polemik politik religi.

 Ibnu
Ismail Al Jazari
Ilmuwan Muslim Penemu Konsep Robotika Modern. Al Jazari mengembangkan
prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai
mesin robot.
‖Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam
bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan
membuat sebuah mesin‖ (Donald Hill). Kalimat di atas merupakan komentar
Donald Hill, seorang ahli teknik asal Inggris yang tertarik dengan sejarah teknologi,
atas
buku karya ahli teknik Muslim yang ternama, Al-Jazari. Al Jazari merupakan
seorang tokoh besar di bidang mekanik dan industri. Lahir dai Al Jazira, yang
terletak diantara sisi utara Irak dan timur laut Syiria, tepatnya antara Sungai tigris
dan Efrat.Al-Jazari merupakan ahli teknik yang luar biasa pada masanya. Nama
lengkapnya adalah Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari.

 Abu Al
Zahrawi / ALBUCASIS
Sang Penemu Gips Era Islam. Abu Al Zahrawi merupakan seorang dokter, ahli
bedah, maupun ilmuan yang berasal dari Andalusia. Dia merupakan penemu asli
dari teknik pengobatan patah tulang dengan menggunakan gips sebagaimana yang
dilakukan pada era modern ini. Sebagai seorang dokter era kekalifahan, dia sangat
berjasa dalam mewariskan ilmu kedokteran yang penting bagi era modern ini.Al
Zahrawi lahir pada tahun 936 di kota Al Zahra yaitu sebuah kota yang terletak di
dekat Kordoba di Andalusia yang sekarang dikenal dengan negara modern Spanyol
di Eropa. Kota Al Zahra sendiri dibangun pada tahun 936 Masehi oleh Khalifah
Abd Al rahman Al Nasir III yang berkuasa antara tahun 912 hingga 961 Masehi.
Ayah Al Zahrawi merupakan seorang penguasa kedelapan dari Bani Umayyah di
Andalusia yang bernama Abbas.

Muslim Scholars

Latinized Names of Muslim Scholars

Latinized Name Arabic Name Biographical Sketch


Abalphatus, Abū ‗l-Fath A 10th century mathematician from Iran. He flourished
Asphahanensi Mahmūd Ibn around 982 CE in Isfahan. Editor of, and commentator
s
Muhammad al- on, some books of Apollonius' Conics. His work on the
Isfahānī Conics was known in Europe.
A physician from Toledo, he lived from 1008 to 1074.
He is the author of a treatise on ophalmology and of
Ibn Wāfid, Abū 'l- another on simple medical substances. The latter was
Abenguefith Mutarrif ‗Abd al- famous in Europe under the title Liber Abenguefith
Rahmān al-Lakhmī Philosophi de virtutibus medicinarum et ciborum,
after its Latin translation by Gherard of Cremone.
Jewish Andalusian astronomer, born in Tudela,
Emirate of Saragossa in 1092/93. He was a poet,
grammarian, traveller, philosopher, and astronomer.
He left his native land of Andalus before 1140 and
travelled throughout Europe. His travels took him to
North Africa, Egypt, Palestine, Italy, France, and
England, until his death on January 1167.

Abraham ben Meir Taking Aben-Ezra's work as a whole, it consists rather


Abenezra in popularizing Andalusian knowledge in different
ibn Ezra Ibn Azra
fields on Latin and Saxon soil. Several of his scientific
works were translated into Latin: one by Henry Bate
in 1281 and 1292, another by Peter de Abano in 1293
and a third by Arnoul de Quinquempoix sometime
before 1326. A translation was made independently
from the Hebrew original into Catalan, by Martin of
Osca (or Huesca), Aragon. From this Catalan version,
The Book of Nativities was translated into Latin by
Louis de Angulo in 1448.
Andalusian philosopher, physician and court official
(ca 1100-1185 CE). Born in Andalus, he died in
Morocco where he was appointed a vizier and
physician for Abu Ya'qub Yusuf, the Almohad Caliph,
to whom he recommended Ibn Rushd as his own
successor when he retired in 1182. Ibn Tufayl is
famous for Hay Ibn Yaqzan (Alive son of Awake), a
philosophical romance and allegorical tale. The story
of Hayy Ibn Yaqzan is similar to the later story of
Mowgli in Rudyard Kipling's The Jungle Book in that
Abubacer (and Abū Bakr  a baby is abandoned in a deserted tropical island where
Abentophal, Muhammad Ibn he is taken care of and fed by a mother wolf.
Abentofail) Tufayl al-Qaysī
A Latin translation of the work, entitled Philosophus
autodidactus, first appeared in 1671, prepared by
Edward Pococke. The first English translation was
published in 1708. But Ibn Tufayl's intellectual
legacy was known in Europe since the Middle Ages.

See the Arabic text of Hayy bin Yaqzan from


Wikisource; English translation: The History of Hayy
Ibn Yaqzan, translated from the Arabic by Simon
Ockley (London: Chapman and Hall, 1929).
A Syrian historian and scholar (1273-1331). Among
his works: Al-Bidaya wa al-nihaya (The Beginning
Abū 'l-Fidā,  and the End), Taqwim al-buldan (A Sketch of the
Abulfeda Ismā'il Ibn Kathīr  countries), Tarikh Abu-'l-Fida, his chief historical
work, also called Mukhtassar tarikh al-bashar (The
‗Imād al- Dīn
Concise History of Humanity or An Abridgment of the
History at the Human Race), in the form of annals
extending from the creation of the world to the 1300s.
Abu 'l- Fida was also well learned in many fields
such as botany and materia medica. He wrote a work
in many volumes on medicine titled Kunash, and a
book on the balance.

His books of history (Tarikh) and geography (Taqwim)


were known in the West. The Taqwim Al-Buldan knew
many translations into Latin, either partial or
complete. One of them is: Abulfedae Tabula Syriae:
cum excerpto geographico ex Ibn ol Wardii
Geographia et historia naturali / Arabice nunc
primum edidit, Latine vertit, notis explanavit Io.
Bernhardus Koehler; accessere Io. Iacobi Reiskii ...
(Lipsiae, 1766).
Astronomer and mathematician, born in Harran (now
in Turkey) around 853 CE. He died in 929 at Qasr al-
Jiss, near Samarra in Iraq. Among his achievements:
the determination of the solar year as being 365 days, 5
hours, 46 minutes and 24 seconds; the production of a
number of trigonometrical relationships; he also used
Al-Battānī, Abū al-Marwazi's idea of tangents to develop equations for
Albategnius (and ‗Abdullāh  calculating tangents and cotangents, compiling tables
Albategni or Muhammad Ibn
Albatenius) of them. His most important work is his Zīj, or set of
Jābir Ibn Sinān al- astronomical tables, known as al-Zīj al-Sābī with 57
Harrānī as-Sābī chapters, which by way of Latin translation as De
Motu Stellarum by Plato of Tivoli in 1116 (printed
1537 by Melanchthon, annotated by Regiomontanus),
had great influence on European astronomy.
Copernicus mentioned his indebtedness to Al-Battani
and quoted him in the De Revolutionibus (1543).
A scholar in political science, sociology,
jurisprudence, and ethics. He was born in 972 CE in
Basra. A jurist of the Shafi'i school, he also made
contributions to Qur'anic interpretations, philology and
literature. He served as a judge at several Iraqi
districts, including Baghdad, and as an ambassador of
the Abbasid caliph to several Muslim states. Al-
Abū Al-Hasan Alī  Mawardi's works on Islamic governance are
Alboacen Ibn Muhammad Ibn recognized as classics in the field. His contribution in
Habīb al-Māwardī political science and sociology comprises a number of
monumental books, the most famous of which is Al-
Ahkam al-Sultaniyya w'al-Wilayat al-Diniyya (The
Ordinances of Government), Qanun al-Wazarah
(Laws regarding the Ministers), Kitab Nasihat al-Mulk
(The Book of Sincere Advice to Rulers), Kitab Aadab
al-Dunya w'al- Din (The Ethics of Religion and of this
World).
Early astronomer-astrologer (c.770-c.835), author of
works translated from Arabic into Latin by Plato
Tiburnitus into Latin, such as Albohali arabis
Abū ‗Alī al- astrologi antiqvissimi, ac clarissimi de Ivdiciis
Albohali Khayyât, Yahyā Ibn natiuitatu, Liber Unus (Nurnberg, 1549). This book
Ghālib was edited recently: The Judgments of Nativities by
Yahya Ibn Ghalib Khayyat (Tempe, Arizona: the
American Federation of Astrologers, 1988).
An Andalusian physician and surgeon (936 - 1013).
Abū 'l-Qāsim  He is considered as the father of modern surgery, and
Albucasis Khalaf Ibn al- as Islam's greatest surgeon, whose comprehensive
‗Abbās al-Zahrāwī medical texts, combining Islamic medicine and ancient
influences, shaped both Islamic and European
surgical procedures up until the Renaissance. His
greatest contribution to history is the Kitab al-Tasrif, a
thirty- volume encyclopedia of medical practices. It
included sections on surgery, medicine, orthopaedics,
ophthalmology, pharmacology, nutrition etc.

Al-Tasrif was translated into Latin by Gerard of


Cremona in the 12th century. For about five centuries,
it was the primary source for European medical
knowledge, and served as a reference for doctors and
surgeons. Its influence continued in European
medicine continued for at least five centuries,
extending into the Renaissance.

See the article Arab Surgeon Albucasis (al- Z a    h r ā w ī ) ,


and the extracts from the transcription of one of the
30 volumes of the encyclopaedia al-Tasrif: MS G21,
National Library of Morocco in Rabat.
Afghan mathematician, astronomer, astrologer and
philosopher (10 August 787 in Balkh, Afghanistan - 9
March 886 in Wasit, Iraq). Many of his works were
translated into Latin and were well known amongst
many European astrologers, astronomers, and
mathematicians during the European Middle Ages.

Abu Ma'shar developed a planetary model which some


have interpreted as a heliocentric model. This is due to
his orbital revolutions of the planets being given as
heliocentric revolutions rather than geocentric
revolutions. His work on planetary theory has not
survived, but his astronomical data was later recorded
Abū Ma'shar al- by al-Hashimi and al-Biruni [see Bartel Leendert van
Falakī, Ja'far Ibn der Waerden (1987). "The Heliocentric System in
Albumasar
Muhammad al- Greek, Persian and Hindu Astronomy", Annals of the
Balkhī New York Academy of Sciences 500 (1), 525–545;
especially pp. 534-537].

Some modern historians argued that the writings of


Albumasar were very likely the single most important
original source of Aristotle's theories of nature for
European scholars, starting a little before the middle
of the 12th century.

Albumasar's astronomical and astrological treatise


Kitab al-mudkhal al-kabir ila 'ilm ahkam an-nujjum
was translated into Latin as Introductorium in
Astronmiam by John of Seville in 1133, and again by
Hermann of Carinthia in 1140.
A 10th century astrologer (d. 967), primarily known
for his treatise on judicial astrology, Introduction to the
Art of Judgments of the Stars, dedicated to the Sultan
Alchabitius (and Al-Qabīsī,  Abū al- Sayf al-Dawlah (reigned c. 916-967) of the Hamdanid
Alcabitius, Alcibitius) Saqr  ‗Abd  al- dynasty, a work which was highly prized in medieval
and Renaissance Europe.
‗Azīz Ibn Uthmān
A 13th century Latin translation by John of Seville
was printed in 1473 under the title Alchabitii Abdilazi
liber
introductorius ad magisterium judiciorum astrorum
(the work is also known as the Liber isagogicus de
planetarum coniunctionibus). Further editions, such as
those of 1485 and 1491, often included a commentary
by Johannes Dank ("John Danko") of Saxony, a 14th
century author.

Erhard Ratdolt's edition published in Venice in 1503


(Alchabitius cum commento) also included Dank's
commentary.
A great scientist and philosopher (ca. 870-950), whose
works were translated into Latin very early and had a
wide diffusion and influence. Al-Farabi made notable
contributions in mathematics, philosophy,
Alfarabius, Al-Fārābī, Abū Nasr epistemology and music.
Alpharabius, Muhammad Ibn
Pharabius, Abunaser Tarkhān See Al-Fârâbî as a Source of the History of Philosophy
and of Its Definition; "Al-Farabi, Abu Nasr (c.870-
950)"; and Robert Hammond, The Philosophy of
Alfarabi and Its Influence on Medieval Thought (1947).
One of the famous astronomers in the 9th century.
Born in 805at Ferghana (present Uzbekistan), he
worked in Baghdad, where he was connected to the
group of scholars led by the brothers Banu Musa. Later
he moved to Cairo, where he composed a very
important treatise on the astrolabe around 856. There
he also supervised the construction of the large
Nilometer on the island of al-Rawda (in Old Cairo) in
861. Al- Farghani died around 880.

Al-Farghānī, Abū He was involved in the measurement of the diameter


'l- 'Abbās Ahmad of the Earth together with a team of scientists under
Alfraganus
Ibn Muhammad the patronage of Caliph al-Ma'mūn in Baghdad. His 
textbook Elements of astronomy on the celestial
Ibn Kathīr
motions, written about 833, was translated into Latin
in the 12th century and remained very popular in
Europe until the time of Regiomontanus. In the 17th
century the Dutch orientalist Jacob Golius published
the Arabic text on the basis of a manuscript he had
acquired in the Near East, with a new Latin translation
and extensive notes. The Alfraganus crater on the
Moon was named after him.

See "Alfraganus and the Elements of Astronomy" .


Born and died in Tus, in Khurasan (eastern province of
Iran) between 1058 and 1111 CE, he was a Muslim
theologian, jurist, philosopher, and mystic. Al-Imam
al- Ghazali remains one of the most celebrated scholars
in the history of Islamic thought. His thought had an
important influence on both Muslim philosophers and
Al-Ghazālī, Abū  Christian medieval philosophers. Margaret Smith
Algazel Hāmed Muhammad writes in her book Al-Ghazali: The Mystic (London
Ibn Muhammad 1944): "There can be no doubt that Al-Ghazali's works
would be among the first to attract the attention of
these European scholars". She adds: "The greatest of
these Christian writers who was influenced by Al-
Ghazali was St. Thomas Aquinas (1225–1274), who
made a study of the Arabic writers and admitted his
indebtedness to them. He studied at the University
of Naples where the influence of Arab literature and
culture was predominant at the time."

Visit Al-Ghazali Web Site and see the full text of


Incoherence of the Philosophers, and an extensive list
of books by al-Ghazali from Fons Vitae books: Fons
Vitae al-Ghazali Spiritual Masters series. See also
"Al- Ghazali's Views on Children's Education" .
A Muslim mathematician, astronomer, and
geographer, who wrote on Hindu-Arabic numerals and
was among the first to use zero as a place holder in
positional base notation. The word algorithm derives
from his name. His algebra treatise Hisab al-jabr w'al-
muqabala gives us the word algebra and can be
considered as the first book to be written on algebra.
He was born around 780 in Khwārizm (now Khiva, 
Uzbekistan) and died around 850. He worked most of
his life as a scholar in the House of Wisdom in

Alghorismus and Al-Khwārizmī, Abū  Baghdad.


Algoritmi Ja'far Muhammad
Ibn Mūsā His Kitab fi 'l-jabr wa-'l-muqabala (Book on algebra
and in opposition) was the first book on the systematic
solution of linear and quadratic equations.
Consequently he is considered to be the father of
algebra. Latin translations of his Arithmetic, on the
Indian numerals, introduced the decimal positional
number system to the Western world in the 12th
century.

ribution: Full MacTutor biography. See also "Al-


Khwarizmi, Abdu'l-Hamid Ibn Turk and the Place of
Central Asia in the History of Science" .
Tunisian physician, born around 878 à Kairouan,
where he died in ca. 980. About forty medical works
are attributed to him, many of them were translated
into Latin: Kitab al-adwiya al-mufrada (Treatise on
Simple Drugs) (Liber de Gradibus Simpleium), the
Latin translation of which was performed by
Constantine the African. His Tibb al-fuqara ' wa al-
masakin (Medicine for the Poor) represents a literary
topic which became especially popular during the
Middle Ages, when works of this type were written by
Ibn al-Jazzār, Abū different authors, as, for instance, al-Razi and Peter of
Ja'far Ahmed Ibn Spain.
Algizar Ibrāhīm Ibn Abī 
Khālid al- Ibn al-Jazzar's most important and most influential
Qayrawānī work is his Zad al- musafir wa-qut al-hadir
(Provisions for the Traveller and the Nourishment of
the Settled), translated by Constantin the African as
Viaticum peregrinorum in 1124. This work, consisting
of seven books, is not, as the title suggests, a guide for
the traveller, but a systematic medical handbook,
discussing the different diseases and their treatment a
"capite ad calcem" (from head to toe) in a concise
form.

See Ibn Al Jazzar.


Iraqi polymath scientist, who lived in Egypt (965 – 
1039-40), called al-Basri, after his birthplace in the
city of Basra, he died in Cairo, where he spent a
splendid scientific career. He made significant
contributions to the principles of optics, as well as to
anatomy, astronomy, engineering, mathematics,
medicine, ophthalmology, philosophy, physics,
psychology, visual perception, and to science in
general with his reflexions on the scientific method.

Ibn al-Haytham's most important work is Kitab al-


manazir (Book of Optics) which contains the correct
model of vision: the passive reception by the eyes of
light rays reflected from objects, not an active
emanation of light rays from the eyes. It combines
experiment with mathematical reasoning. The work
contains a complete formulation of the laws of
reflection and a detailed investigation of refraction,
including experiments involving angles of incidence
Al-Hassan Ibn al- and deviation. Refraction is correctly explained by
Alhazen, Alhacen
Haytham, Abū  light's moving slower in denser mediums. The work
‗Alī also contains "Alhazen's problem"—to determine the
point of reflection from a plane or curved surface,
given the centre of the eye and the observed point— 
which is stated and solved by means of conic sections.

A Latin translation of Ibn al-Haytham's greatest work


Optics was made by an unknown scholar, probably
early in the 13th century. The work had a major
influence not only on 13th-century thinkers such as
Roger Bacon but also on later scientists such as Kepler
(1571–1630).

Rashed, "A Polymath in the 10th Century", Science


Magazine, 2 August 2002, p. 773; and A. I. Sabra, "Ibn
al-Haytham: Brief life of an Arab mathematician",
Harvard Magazine, September- October 2003; Richard
Lorch, "Ibn al-Haytham", Encyclopædia Britannica
Online, 2007. See also "Ibn Al-Haitham the Muslim
Physicist".
A Muslim Arab polymath who flourished in Baghdad
(c. 801–873 CE). He was a philosopher, scientist,
astronomer, chemist, mathematician, musician,
physician, and physicist. Al-Kindi was the first of the
Muslim Peripatetic philosophers, and among his
numerous other accomplishments he is well known for
his efforts to introduce Greek philosophy to the Arab
Alkindus Al-Kindī, Ya'qūb  world, and as a pioneer in cryptology and physics.
Ibn Ishāq
See for detailed bio-bibliographies FSTC (2007), Al-
Kindi; Al-Kindi, Cryptography, Code Breaking and
Ciphers; Peter Adamson, "Al-Kindi" in The Stanford
Encyclopedia of Philosophy (Winter 2006, online
edition); M. al-Allaf, "Al-Kindi's Mathematical
Metaphysics"; and Al-Kindi's website at Islamic
Philosophy Online.
Ahmed Ibn Yūsuf  Ahmed Ibn Yusuf was born in Baghdad and moved to
Ametus filius Iosephi
Ibn Ibrāhim al-Misrī Damascus in 839, then to Cairo, where he died in 912
Ibn ad-Dāya CE. He was a mathematician, like his father Yusuf Ibn
Ibrahim.

Among his works that brought him fame and


influence is his Risala fi 'l-nisba wa 'l-tanasub
(Treatise on ratio and proportionality). This was
translated into Latin by Gherard of Cremona. It
influenced early European mathematicians such as
Fibonacci. Further, in On similar arcs, he commented
on Ptolemy's Centiloquium. He also wrote a book on
the astrolabe, a predecessor of the octant and the
sextant. He invented methods to solve tax problems in
Liber Abaci. He was also quoted by mathematicians
such as Thomas Bradwardine, Jordanus Nemorarius
and Luca Pacioli.

His book On similar arcs influenced European


mathematicians, as Ahmed Ibn Yusuf proves that
similar arcs of circles can be equal and not equal. The
proof, like that on ratio and proportion, is based on
Euclid. This time it is Propositions 20 and 21 of Book
III of Euclid's Elements which are the main tools
used by Ahmed. The complete Arabic text of this
treatise was edited by D. Schrader.

See J.J. O'Connor & E.F. Robertson, "Ahmed Ibn


Yusuf al-Misri"; D. Schrader, The Epistola de
proportione et proportionalitate of Ametus Filius
Iosephi, PhD Dissertation, Madison, University of
Wisconsin, 1961. from Nayriz, a town near Shiraz. He
A mathematician
flourished between ca. 875 and ca. 940. Little is known
of his life but we do know that he dedicated some of
his works to Caliph al-Mu'tadid (reigned 892-902) so
he almost certainly moved to Baghdad and worked
there for the caliph. He wrote commentaries on work
by Ptolemy and Euclid, compiled astronomical tables,
wrote a book for al-Mu'tadid on atmospheric
phenomena. Al- Nayrizi's commentaries on Ptolemy
and Euclid were translated into Latin by Gerard of
Al-Nayrīzī, Abū 'l- Cremona. He used the so-called umbra (versa), the
Anaritius 'Abbās al-Fadhl Ibn equivalent to the tangent, as a genuine trigonometric
line. He wrote a treatise on the spherical astrolabe,
Hātim which is very elaborate and seems to be the best Arabic
work on the subject.

Al-Nayrizi wrote a book on how to calculate the


direction of the sacred holy Ka'bah in Mecca (it was
important for Muslims to be able to do this since they
had to face that direction five times each day when
performing the daily prayer). In this work he
effectively uses the tan function, but he was not the
first to use these trigonometrical ideas.
Andalusian astronomer of the 12th century (he died ca.
1204 CE). Born in present-day Morocco, he settled in
Al-Bitrūjī, Nūr  Seville, and became a disciple of Ibn Tufayl and was a
Alpetragius contemporary of Ibn Rushd.
al- Dīn Ibn Ishāq

He wrote a Kitab al-hay'a that was translated into


Hebrew, and then into Latin (printed in Vienna in
1531). In this book, he advanced a theory on planetary
motion in which he wished to avoid both epicycles
and eccentrics, and to account for the phenomena
peculiar to the wandering stars, by compounding
rotations of homocentric spheres. This was a
modification of the system of planetary motion
proposed by his predecessors, Ibn Bajjah (Avempace)
and Ibn Tufayl. But his efforts were unsuccessful in
replacing Ptolemy's planetary model, due to the
numerical predictions of the planetary positions in his
configuration being less accurate than that of the
Ptolemaic model, mainly because he followed
Aristotle's notion of perfect circular motion.

See Osman Bakar, "The Golden Age of Andalusian


Science".
A leading scholar and the foremost astronomer of his
time (1028–1087). He flourished in Toledo, where he
constructed instruments and conducted theoretical and
observational researches in astronomy. Combining
theoretical knowledge with technical skill, he excelled
at the construction of precision instruments for
astronomical use. He constructed a flat astrolabe that
was 'universal,' for it could be used at any latitude, and
he built a water clock capable of determining the hours
of the day and night and indicating the days of the
lunar months.

Al-Zarqālī also wrote a treatise on the construction of 
Al-Zarqālī, Abū  an instrument (an equatorium) for computing the
Arzachel position of the planets using diagrams of the Ptolemaic
Ishāq Ibrāhīm Ibn 
model. This work was translated into Spanish in the
Yahyā al-Naqqāsh 13th century by order of King Alfonso X in a section
of the Libros del Saber de Astronomia.

His work was translated into Latin by Gerard of


Cremona in the 12th century, and contributed to the
rebirth of a mathematically-based astronomy in
Europe. Four centuries later, Copernicus mentioned his
indebtedness to Al-Zarqālī and quoted him, in the book
that gave new meanings to the term 'revolution,' De
Revolutionibus Orbium Coelestium.

ticles on www.muslimheritage.com: "Transmission of


Muslim astronomy to Europe", and "Al-Zarqali".
An Andalusian scientist who was also a philosopher.
He let works in astronomy, philosophy, medicine and
physics. He was born in Zaragoza in what is today
Spain and died in Fez, Morocco, in 1138.
Ibn Bājja, Abū 
Avempace Bakr Muhammad His thoughts had a clear effect on Ibn Rushd and
Albertus Magnus. Most of his writings and book were
Ibn Yahyā Ibn al-
not completed (or well organized) because of his early
Sā'ig death.

See Ibn Bajja, "Abu Bakr Muhammad Ibn Yahya Ibn


as-Say'igh (d. 1138)"; Avempace".
An Andalusian philosopher, physician, and polymath,
a master of philosophy, Islamic law, astronomy,
medicine, physics, and science. He was born in
Cordoba, and died in Marrakech (1126-10 December
1198 CE). His school of philosophy is known as
Averroism. He has been described as the founding
father of secular thought in Western Europe.

Famous by his commentaries on Aristotle and by his


work in medicine, a medical encyclopaedia called Al-
Kulliyat fi 'l-ttib (Generalities in medicine), known in
its Latin translation as Colliget. He also made a
compilation of the works of Galen (129-200 CE) and
wrote a commentary on The Canon of Medicine (Al-
Qanun fi 't-tibb) of Ibn Sina. In astronomy, Ibn Rushd
rejected the eccentric deferents and the Ptolemaic
model and instead argued for a strictly concentric
Ibn Rushd, Abū al- model of the universe.
Averroes Walīd  Muhammad
Ibn Ahmad Jacob Anatoli translated several of the works of Ibn
Rushd from Arabic into Hebrew in the 1200s. Many
of them were later translated from Hebrew into Latin
by Jacob Mantino and Abraham de Balmes. Other
works were translated directly from Arabic into Latin
by Michael Scot. Many of his works in logic and
metaphysics have been permanently lost, while others,
including some of the longer Aristotelian
commentaries, have only survived in Latin or Hebrew
translation. The fullest version of his works is in Latin,
and forms part of the multi-volume Juntine edition of
Aristotle published in Venice (1562-1574).

See H. Chad Hillier (2006). Ibn Rushd (Averroes)


(1126 - 1198 CE), Internet Encyclopedia of
Philosophy: Ibn Rushd (Averroes) (1126 - 1198 CE);
and Ibn Rushd, Kitab fasl al-maqal (On the Harmony
of Religions and Philosophy).
Famous physician of al-Andalus and one of the
greatest medical clinicians of the western caliphate.
Born in Seville in 1091, he studied in Córdoba. After a
brief stay in Baghdad and Cairo, he returned to the
Islamic West and worked for Almoravides as a
physician. Later, Ibn Zuhr worked for 'Abd al-Mu'min,
the first Muwahid ruler, both as physician and a
minister. He devoted his career in Seville and died in
Ibn Zuhr, Abū  1161 C.E.
Avenzoar, Abumeron Marwān ‗Abd al-
Malik Ibn Abī al- Ibn Zuhr confined his work only in medicine, field in
which he composed several monumental books.
'Alā' Ibn Zuhr
Several of his books were translated into Latin and
Hebrew and were in great demand in Europe until the
18th century. Only three of his great books have
survived: Kitab al-Taysir fi al-Mudawat wa al-Tadbir
(The Book of Simplification concerning Therapeutics
and Diet), Kitab al-Iqtisad fi Islah Al-Anfus wa al-
Ajsad (Book of the Middle Course concerning the
Reformation of Souls and the Bodies), and Kitab al-
Aghdhiya (Book on Foodstuffs).
The famous Muslim philosopher and scientist whose
leadership is proved by his title, al-Shaykh al-Ra'īs. He
was born in 980 in Kharmaithen (near Bukhara, now
in Uzbekistan), and died in June 1037 in Hamadan
(now in Iran).

He wrote almost 450 works on a wide range of


subjects, of which around 240 have survived. In
particular, 150 of the surviving works concentrated
on philosophy and 40 of them concentrated on
medicine. His most famous works are The Book of
Healing (Al- Shifa) and The Canon of Medicine,
which was a standard medical text at many Islamic
Ibn Sīnā, Abū ‗Alī
Avicenna and European universities up until the 18th century.
al- Husayn Ibn ‗Abd
Allāh Many of his books were translated into Latin, and
published in Italy throughout the 15th and 16th
centuries; part of it on the De Anima appeared at Pavia
(1490) as the Liber Sextus Naturalium. The Latin
editions of part of these works have been modified by
the corrections which the European editors applied to
them. This concerns Liberatio (An-Najat) as well as
Philosophia Orientalis (al-Hikma al-Mashriqiya) and
other texts.

See Ibn Sina (Avicenna), "Ibn Sina's writing on


Beauty", and Salim Kemal,  I b   n    S i  n a,
      A b
    u   ‗ Ali   
 
 a l  - Husayn (980-1037).
Well known astronomer (b. December 7, 903 – May
25, 986). He lived at the court of Emir 'Adhud ad-
Dawla in Isfahan, where he conducted his scientific
research. He made astronomical observations, which
allowed him to contribute several corrections to
Ptolemy's star list and did his own brightness and
magnitude estimates which frequently deviated from
those in Ptolemy's Almagest. He identified the Large
Magellanic Cloud, which is visible from Yemen,
though not from Isfahan; it was not seen by Europeans
until Magellan's voyage in the 16th century.

He designed a full new nomenclature of star names and


Al-Sūfī, Abū  al- constellations, relating the ancient heritage to the local
Azophi knowledge of Arabic and Islamic countries in this field.
Husayn  ‗Abd
al- Rahmān
The earliest recorded observation of the Andromeda
Galaxy was done by him in 964; he described it as a
"small cloud". He observed that the ecliptic plane is
inclined with respect to the celestial equator and more
accurately calculated the length of the tropical year.
He observed and described the stars, their positions,
their magnitudes and their colour, setting out his
results constellation by constellation. For each
constellation, he provided two drawings, one from the
outside of a celestial globe, and the other from the
inside (as seen from the earth). Al Sufi also wrote
about the astrolabe, finding numerous additional uses
for it. His most famous book, translated into Latin, is
Book of Fixed Stars.
Moroccan cartographer, geographer and traveller (ca.
1100-ca. 1165). He was born in Sebta, Northern
Morocco under the Almoravids, he died in his city
after a long stay in al-Andalus and Sicily, where he
lived at the court of King Roger II.

Al Idrissi's best known work is his map of the world


Lawh al-tarsim (Plank of draught), drawn in 1154
while he was in Sicily. He worked on the
commentaries and illustrations for 18 years. His map is
Al-Idrīssī, Abū now known as the 'Tabula Rogeriana', his book as the
Dreses ‗Abdallāh  'Geografia'. Taken together, they were named Nuzhat
Muhammad al- al-Mushtak fi Ikhtiraq al-Afaq, dedicated to Roger
Charīf al- Idrīssī (whence the nickname of the book, al-Kitab al-Rujari,
Roger's Book). His maps were used extensively during
the explorations in the Renaissance. Al-Idrisi became
famous in Europe more than other Muslim geographers
and several of his books were translated into Latin. It is
said that Christopher Columbus used the map which
was originally taken from Al-Idrissi's work.

See "Idrisi (1100- 1165 C.E.): A Scholar at the Court


of Palermo".
A prominent Muslim polymath (c. 721–c. 815), who
excelled in many scientific branches but was
immortalised by his contributions in chemistry, that he
practiced in its ancient sense, that is by mixing it with
alchemist considerations inherited from ancient times.
He was also an astronomer and astrologer, engineer,
philosopher, pharmacist and physician.

Ibn Hayyan has been widely referred to as the "father


of chemistry". He is widely credited with the
introduction of the experimental method in alchemy,
and with the invention of numerous important
Geber Jābir Ibn Hayyān,  processes still used in modern chemistry today, such
Abū Mūsā as the syntheses of hydrochloric and nitric acids,
distillation, and crystallisation. His original works are
highly esoteric and probably coded. On the surface,
his alchemical career revolved around an elaborate
chemical numerology based on consonants in the
Arabic names of substances and the concept of takwin,
the artificial creation of life in the alchemical
laboratory.

Many of his books were translated into Latin since the


early phase of Arabic-Latin transmission of knowledge.
They contributed greatly in launching the European
tradition of chemistry and alchemy.
Andalusian mathematician and astronomer, native of
Seville (b. 1100-d. ca. 1150) and a contemporary of
Musa Ibn Maymun (Maimonides, 1135-1204). He
Jābir Ibn Aflah al- shares with Jabir Ibn Hayyan the Latin patronym of
Geber Ishbīlī, Abū  Geber. His major work, Islah al-majisti (Correction of
Muhammad the Almagest), proved to be a strong influence on
scholars throughout the Latin world in the Middle
Ages.
Ibn Aflah developed a theorem in spherical
trigonometry that bears his name, and created an
instrument called in Latin the torquentum for making
transformations between spherical coordinates.

See Muslims and the Moon and Jabir Ibn Aflah.


A famous Persian physician. Born in Ahwaz, he
flourished under the Buwayhid Sultan Adhud al-
Dawla. He died in 994. He is considered one of the
three greatest physicians of the Eastern Caliphate of his
time. Among his important books a medical
encyclopaedia called Al-Kitab al-kamil as-sina'a at-
tibbiyya (The Complete Book of the Medical Art),
known also as Al- Kitab al-Maliki, title under which it
was translated into Latin as Liber regalis. Another title
given to the work is the Lber pantegni in a version
rendred by Constantin theAfrican.

‗Alī Ibn ‗Abbās  The Maliki is divided into 20 discourses, of which the


Hale or Haly Abbas
al- Majūsī first half deal with theory and the other with the
practice of medicine. Some examples of topics covered
are dietetics and materia medica, a rudimentary
conception of the capillary system, interesting clinical
observations, and proof of the motions of the womb
during parturition (e.g. the child does not come out; it
is pushed out).

See Charles Burnett and Danielle Jacquart (Editors),


Constantine the African and 'Ali Ibn Al-'Abbas Al-
Magusi: The Pantegni and Related Texts (Leiden: E. J.
Brill, 1995); A. Kaadan, "Genital Tract Diseases as
Viewed by Ali Ibn al-Abbas al-Majusi" (in Arabic).
An Egyptian physician, astrologer and astronomer,
born in Jiza (ca. 998-ca. 1061). He was a commentator
on Greek medicine, and in particular on Galen and
Hippocrates. He is also known for his observation of
the Supernova that appeared in the sky in 1006, which
he mentioned in his commentary on Ptolemy's
Tetrabiblos.
Hali or Haly Heben ‗Alī Ibn Ridhwān,
Abū al Hasan al- Among his works: De revolutionibus nativitatum (The
Rodan, Haly Rodoan
Revolutions of Nativities), edited by Luca Gaurico,
Misrī
printed in Venice (1524); Tractatus de cometarum
significationibus per xii signa zodiaci (Treatise on the
Significations of Comets in the twelve Signs of the
Zodiac), printed in Nürnberg (1563).

See Margaret Donsbach, The Scholar's Supernova; The


Heavenly Messenger of 1006.
Andalusian astronomer and mathematician (died after
432 H/1041 CE). He was best known for his book Al-
Bari' fi ahkam l-nujum (The Excellent book on the
Haly Abnenragel ‗Alī Ibn Abī 'l-Rijāl, positions of the stars), which was very influential in
Abū l-Hasan medieval astrology and was translated into old
Castilian by Jehudah ben Moshe, then into Latin by
Aegidius de Tebaldis and Petrus de Regio in 1256:
Albohazen Haly filius Abenragel, Praeclarissimus
liber completus in judiciis astrorum (printed in Venice
1585 and Basel 1551 ). The Latin version was
subsequently translated into Hebrew, Portuguese,
French and English.
Jewish physician, astronomer and philosopher. Born in
Isaac, Isaac Judaeus, Abū Ya'qūb Ishāq  Egypt ca. 850, he lived and worked in Kairouan, where
Isaac Israeli Ibn Sulaymān al- he died ca 955. He was regarded as the father of
Isrā'īlī medieval Jewish Neoplatonism.
A 9th century Persian physician from Khuzestan. He
was a member of a prominent family of Nestorian
Christian physicians, the Banu Bukhtishu‗ (or 
Bakhtishu‗) originally from Jundishapur in 
Khuzastan who worked in Baghdad from the 8th
through to the 10th centuries.

Yūhannā Ibn Yuhanna Ibn Bukhtishu was the son of Jabril Ibn


Johannes Bukhtishu
Bukhtīshū' Bukhtishu (d. 870 CE) who was a physician to the
caliphs al-Ma'mun, al-Wathiq and Al-Mutawakkil in
Baghdad. He worked in Baghdad about 892, is known
to have written a treatise on astrological knowledge
necessary for a physician, but the treatise is now lost.
It is uncertain whether he was in fact the author of a
treatise on materia medica that is attributed to him in
the extant copies. He became Bishop of Mosul in 893
CE.
A famous Nestorian Christian scholar whose
translations of Plato, Aristotle, Galen, Hippocrates, and
the Neoplatonists made accessible to Arab philosophers
and scientists the significant sources of Greek thought
and culture. He was born in Al-Hira in 809, near Kufa,
and he died in 873 at Baghdad.

Hunayn studied medicine in Baghdad and became


well versed in ancient Greek. He was appointed by
Caliph al-Mutawakkil to the post of chief physician to
the court, a position that he held for the rest of his life.
He travelled to Syria, Palestine, and Egypt to gather
Hunayn Ibn  ancient Greek manuscripts, and, from his translators'
Johannitius
Ishāq, Abū Zayd school in Baghdad, he and his students transmitted
Arabic and Syriac versions of the classical Greek texts
throughout the Islamic world. Especially important are
his translations of Galen, most of the original Greek
manuscripts of which are lost.

In addition to his work of translation, Hunanyn wrote


treatises on general medicine and various specific
topics, including a series of works on the eye which
remained influential until the fifteenth century. He
was the father of Ishaq Ibn Hunayn who helped him
with his translations and was for his own a famous
scholar and translator.
Muhammad al- He was an Arab mathematician (c. 980–1037) from
Machometus Baghdādī, Abū  Baghdad who is best known for his treatise al-Takmila
Bagdedinus Mansūr Abd al- fi'l-Hisab. It contains results in number theory, and
Qāhir Ibn Tāhir Ibn comments on works by al-Khwarizmi which are now
Muhammad Ibn lost.
‗Abdallāh al-
Tamīmī To give just one example of his works translated into
Latin, we quote his work on the divisions of
superficies: De superficierum divisionibus liber
Machometo Bagdedino ascriptis nunc primum Ioannis
Dee londinensis, et Federici Commandini urbinatis
opera in lucem editus. Federici Commandini de
eadem re libellus, prinyed in Pesaro in 1570. The
influence of this book lasted until the 17th century,
when the leading Jesuit mathematician Christoph
Clavius, from the famous Collegio Romano, made use
of it in his Practical Geometry.

Among his writings, al-Takmila fi'l-Hisab, is a work


of major importance in the history of mathematics in
which al-Baghdadi considers different systems of
arithmetic. These systems derive from counting on the
fingers, the sexagesimal system, and the arithmetic of
the Indian numerals and fractions. He also considers
the arithmetic of irrational numbers and business
arithmetic. He further stresses the benefits of each of
the systems but seems to favour the Indian numerals.

See on the mathematical contribution of al-Baghdadi


his scientific biography in MacTutor History of
Mathematics.
A leading 8th-century Iraqi Jewish astrologer and
astronomer from the city of Basra. As a young man he
participated in the founding of Baghdad in 762 by
working with a group of astrologers led by Naubakht
to pick an electional horoscope for the founding of the
city. He wrote over 20 works on astrology, which
became authoritative in later centuries at first in the
Middle East, and then in the West when horoscopic
astrology was transmitted back to Europe beginning in
Messahalla, Messala Mashā'allah Ibn the 12th century.
Athārī al-Basrī
Of his many works, few remain in their original
Arabic, but there are many medieval Latin and Hebrew
translations. One of his most popular books in the
Middle Ages was the De scientia motus orbis,
translated by Gherard of Cremona. His other treatise
De mercibus (On Prices) is seemingly the oldest extant
scientific work in Arabic. He also wrote treatises on
astrolabes.
A physician and well known figure of Arabic
pharmacology from Bayt al-hikma in Baghdad. He
died in Samarra in 243 H/857 CE). He was a Christian
Abu Zakariya and was director of the hospital at Bagdad and
Mesue, Johannes
Damascenus Yūhannā (Yahyā) b.  physician at the courts of calips beginning with Harun
Māsawayh al-Rashid to al-Mutawakkil (847-861). He wrote many
medical works in Syriac and Arabic and translated
Greek works. His "Disorder of the Eye" (Daghal al-
ayn) was the first systematic treatise in ophalmology.
Mūsā Ibn Maymūn, Influential Andalusian Jewish physician and
Abū 'Imrān Ibn  philosopher (March 30, 1135 Córdoba- December 13,
Moses Maimonides
Abdallah al- 1204 Fostat, Egypt). Member of the Peripatetician
Andalusian school of the followers of Aristotle, he
Qurtubī al-Isrā'īlī
wrote also copious works on Jewish law and ethics.

See The Influence of Islamic Thought on Maimonides.


Astronomer and astrologer from Baghdad who
flourished around 760-770, known in Latin by his
works such as Omar Tiberiadis astronomi
preclarissimi Liber de natiuitatibus &
interrogationibus (Venitiis, 1503), of which the original
title is Kitâb al-Mawâlid (‗Book of Nativities'). 
Translated by John of Seville in the first half of the
Omar Tiberiadis (and 12th century, this book was so influential that it had at
Omar Alfraganus least 16 extant manuscripts and five printed editions
Tiberiadis, Omar Ben ‗Umar Al- from 1503 to 1551. In content, it is a standard treatise
Alfarghani Tiberiadis, Tabarī, Abū Hafs on the interpretation of nativities, or birth horoscopes,
Omar Belnalfargdiani Ibn Farkhān in three books, quoting Ptolemy, Messahallah and 
Tiberiadis) Hermes. It begins by ‗Omar Belnalfargdiani Tiberiadis
dixit: Scito quod diffinitiones nativitatum in nutritione 
sunt quatuor…'

See F.J. Carmody, Arabic Astronomical and


Astrological Sciences in Latin Translation. A Critical
Bibliography, Berkeley-Los Angeles, 1956, pp. 38-39;
. 3), and Omar, De nativitatibus.
A physician, philosopher, and scholar, born in Rayy,
Iran in 251 H / 865 CE, and died there in 313 / 925. He
made fundamental and enduring contributions to the
fields of medicine, alchemy, and philosophy, recorded
Rhazes (and Rhazes, Al-Rāzī, Abū Bakr in over 184 books and articles in various fields of
Rasis, Abubater, Muhammad Ibn science.
Bubikir) Zakariyā
See Al-Razi the Medical Scholar; Al-Razi on Smallpox
and Measles; Selected Gleanings from the History of
Islamic Medicine.
A physician and geographer of the 3th century H /9th
century CE. His medical work was well known in the
European Latin world after the translation of some of
his books, such as Ioannis Serapionis De simplicium
medicamentorum historia libri septem (Venetiis: apud
Andream Arriuabenium, 1552), and Serapionis medici
arabis celeberrimi Practica studiosis medicinae
utilissima quam postremo Andreas Alpagus
Bellunensis in Latinum convertit, cujus translatio nunc
primum exit in lucem (Venetiis : Apud Iuntas, 1550).
Yuhanna Ibn
Serapion, Serapionis He wrote a Small and a Great Compendium, both in
Sarâbiyûn
Syriac. The Syriac originals are unfortunately lost, but
we still have fragments of different Arabic translations,
as well as complete Latin and Hebrew versions of the
Small Compendium. This book is a medical
encyclopaedia in seven books.

As a geographer, Ibn Sarabiyun authored a book on


geography: Kitab 'aja'ib al-aqalim al-sab'a ila
nihayat al-'imara, containing a description of the
various seas, islands, lakes, mountains and rivers of
the world. His descriptions of the Euphrates, Tigris
and the Nile are
very significant. His account of the canals of
Baghdad is our main basis of the reconstruction of the
medieval plan of that city.

See on his works Manfred Ullmann, "Yuhanna Ibn


Sarabiyun. Untersuchungen zur
Ueberlieferungsgeschichte seiner Werke", in
Medizinhistorisches Journal 6, 1971, pp. 278-296;
Peter E. Pormann : "Yuhanna Ibn Sarabiyun: Further
Studies into the Transmission of his Works", in Arabic
Sciences and Philosophy (2004), 14: 233-262; and
"Ibn Serapion: A physician at the Crossroads between
East and West". See also "Yuhanna Ibn Sarabiyun".
A Persian physician from Juzjan in Afghanistan (980-
1037). He was the closest disciple of Ibn Sīnā. He 
spent many years with his master in Isfahan, becoming
his lifetime companion. Our knowledge of Ibn Sina's
al-Juzjānī, Abū life is due in part to the biography composed by al-
Juzjani. It is published in English under the title
Sorsanus ‗Ubayd Abd al-
Avicenna, his Life and Work (London, 1958). Gilbert
Wāhid Ibn  Sinoué took it as a basis for his book Avicenne ou la
Muhammad route d'Ispahan (Paris, 1989).

This biography was translated into Latin by Niccolò


Massa as Vita (ipsius) Avicennae ex Sorsano Arabe
ejus discipulo in the 16th century.
Well known astronomer and mathematician. Thabit
was born in Harran (Mesopotamia, in modern day
Turkey) in 836 CE. At the invitation of Muhammad
bin Musa bin Shakir, one of the Banu Musa brothers,
he accompanied him to Baghdad when he carried a
brilliant scientific career, besides being a physician and
scholar. Of Sabian religion, he never embraced Islam,
but this did not hinder his career nor the integration of
the Sabian community in the highest circles of the
Abbasid scientific and intellectual elite. Thabit died in
Baghdad in February 18, 901 CE.

Thabit and his pupils lived in the midst of a most


intellectually vibrant milieu in Baghdad. He occupied
himself with mathematics, astronomy, astrology,
Thābit Ibn Qurra  mechanics, medicine, and philosophy. His native
Thebith Ibn Marwan al- language was Syriac, which was the eastern Aramaic
Sābī al-Harrānī dialect from Edessa, and he knew Greek well too. He
dealt with the Arabic translations from Greek of the
works of Apollonius, Archimedes, Euclid and Ptolemy.
He had the mission to revise and edit several of these
translations, besides authoring his own scientific
works.

The medieval astronomical theory of the trepidation


of the equinoxes is often attributed to Thabit.
According to Copernicus, Thabit determined the
length of the sidereal year as 365 days, 6 hours, 9
minutes and 12 seconds (an error of 2 seconds).
Copernicus based his claim on the Latin text
attributed to Thabit. In mathematics, Thabit
discovered an equation for determining the amicable
numbers. He also wrote on the theory of numbers, and
describe the ratios between geometrical quantities, a
step which the Greeks never took. Another important
contribution Thabit made to geometry was his
generalization of the Pythagorean theorem, which he
extended from special right triangles to all triangles
in general, along with a general proof.

In physics, Thabit rejected the Peripatetic and


Aristotelian notions of a "natural place" for each
element. He instead proposed a theory of motion in
which both the upward and downward motions are
caused by weight, and that the order of the universe is a
result of two competing attractions (jadhb): one of
these being "between the sublunar and celestial
elements", and the other being "between all parts of
each element separately". In mechanics, he is the
author of Kitab fi 'l-qarastun, the book that established
the theory of the steelyard balance as a mental model
for the Arabic science of weights. This ground breaking
treatise was translated into Latin by Gherard of
Cremona under the title Liber karastonis.

See "Al-Sabi Thabit Ibn Qurra al-Harrani" in MacTutor


History of Mathematics archive, and "Islamic
mathematics", from Wikipedia, the free encyclopaedia.
The Banū Mūsā brothers ("Sons of Mūsā Ibn Shakir")
were three scholars at Baghdad, active in the House
of Wisdom: Ja'far Muhammad Ibn Mūsā (800-873),
who specialised in astronomy, engineering, geometry
and physics, Ahmad Ibn Mūsā Ibn Shākir (805-873),
who specialised in engineering and mechanics, Al-
Hasan Ibn Mūsā (810–873), who specialised in
engineering and geometry.

The Banū Mūsā brothers were among the first group 
of mathematicians who faced the hard task to carry
forward the mathematical developments in Islamic
civilisation in the first half of the 9th century. Their
Banū Mūsā Ibn 
most famous treatise is Kitāb ma'rifat masāhat al-
Shākir al-Munajjim
Trium fratum (Muhammad, ashkāl al-basīta wa 'l-kuriya (The Book of the
Ahmad, and al- Measurement of Plane and Spherical Figures) in which
Hassan) they made important mathematical contributions. This
work became well known through the translation into
Latin by Gherard of Cremona under the title Liber
trium fratum de geometria.

The three brothers are most known by their


achievements in mechanics. Their book Kitāb al-
hiyal (The Book of Ingenious Devices) is an
outstanding contribution in the field of mechanical
sciences. Although it is ascribed to them jointly,
certain testimonies ascribe it to Ahmad Ibn Mūsā, 
who seems to be the mechanician of the group.

"Banu Musa brothers" in MacTutor History of


[Pseudo Alhazen] Abū Abdullah A brilliant Andalusian mathematician (b. 989,
Cordova,
Muhammad Ibn Al-Andalus – d. 1079, Jaen, Al-Andalus). He wrote
Yūsuf Ibn Ahmad important commentaries on Euclid's Elements and he
Ibn Mu'ādh al- wrote the first treatise on spherical trigonometry.
Jayyānī Little is known about his life. Some of his works
translated into Latin were ascribed to Alhazen, the
Latinised name of Ibn al-Haytham, such as the famous
Liber de crepusculis (Treatise on twilight), in which
height of the atmospheric moisture responsible for the
refraction of the sun's rays is calculated. This work,
generally ascribed to Alhazen, is the work of al-
Jayyani.

Among his known works, Tabulae Jahen cum regulis


suis is a set of astronomical tables for Jaen, an

Anda mungkin juga menyukai