Anda di halaman 1dari 12

BAB V KOLABORASI DALAM MASYARAKAT DIGITAL

A. PENGGUNAAN MEDIA ONLINE UNTUK MEMBUAT PROPOSAL

Pada era digital seperti sekarang ini segala aktifitas yang dilakukan oleh seseorang tidak
dapat lepas dengan teknologi yang ada. Seperti contoh ketika seseorang ingin
membuat formulir yang akan disebar secara online dapat menggunakan fasilitas dari
akun google yang kita miliki yaitu Google Docs.

Tentunya kita sudah tahu bahwa Google Docs sudah diintegrasikan dengan Google
Drive, membuat semua aktivitas penyimpanan dan pengeditan file bisa dilakukkan
dalam 1 layanan yang disediakan oleh Google. Google Drive memiliki banyak sekali fitur
dan layanan mulai dari pembuatan dokumen dalam berbagai format seperti word dan
excel, menyediakan penyimpanan cloud sebesar 15GB, sampai fitur untuk membuat
form secara online.

Form Online Google mungkin sering anda temui dalam aktivitas anda di Internet. Saya
sendiri sering menemui form-form yang dibuat dengan menggunakan Google Form di
#social media, saat beberapa teman yang sedang mengerjakan tugas survey membuat
kuisioner dan menyebarkan linknya untuk mendapatkan data survey. Selain itu saya
juga sering menemui form Google saat mendaftar event-event tertentu yang diadakan
oleh komunitas, disana form berfungsi untuk mengumpulkan data peserta yang akan
mengikuti acara.

Dan beberapa hari yang lalu, saya dimintai oleh seorang teman saya untuk
mengajarinya membuat formulir pendaftaran online menggunakan Google Form. Dan
itu juga mengingatkan saya untuk menulis mengenai tutorial membuat formulir online
menggunakan Google form di blog ini, siapa tahu bisa membantu banyak orang yang
sedang bingung mencari informasi tentang cara membuat formulir online.

Karena Google Form adalah bagian dari Google Drive, maka Anda harus memiliki akun
gmail terlebih dahulu. Silahkan registrasi terlebih dahulu jika anda belum memiliki akun
Google. Jika akun #Google Anda telah siap, ikuti langkah-langkah dibawah ini untuk
membuat formulir online menggunakan Google drive.

1. Silahkan login dahulu ke Google drive menggunakan akun Google Anda:


2. Setelah masuk Google Drive, silahkan fokus pada pojok kanan atas tempat baris
menu berada kemudian klik pada tombol New > More > Google Forms.

3. Anda akan dihadapkan pada tampilan default Google Form yang form maupun judulnya
masih serba untitled, seperti pada gambar dibawah ini:

4. Anda bisa mengganti judul form yang masih Untitled menggunakan judul anda sendiri.
Sebagai contoh saya menggantinya menjadi Contoh Form Pendaftaran Olimpiade. Untuk
bagian yang saya ganti dengan Nama itu adalah form pertama yang disediakan.
Dari input diatas akan menjadi seperti ini:

5. Klik pada Add Item yang berada di bagian bawah untuk menambah form baru, Anda bisa
memilih jenis form seperti apa yang ingin anda tambah. Anda bisa menambah form dalam
bentuk teks seperti form Nama diatas atau dengan bentuk yang lain.

6. Sebagai contoh saya akan membuat Jenis Kelamin dengan bentuk data multiple choice atau
pilihan ganda, jadi input data hanya dilakukkan dengan memilih salah satu pilihan yang
tersedia.
7. Saya akan menambah beberapa form lagi agar benar-benar “terlihat” seperti form
pendaftaran. Anda juga dipersilahkan untuk berkreasi.

8. Bagian Confirmation Page adalah halaman yang muncul setelah form nanti disubmit
oleh pengisi form, Anda dibebaskan untuk menggantinya sesuai keinginan anda. Dan
setelah pembuatan form dan halaman konfirmasinya selesai, silahkan klik Send Form.

9. Jendela baru yang berisi URL form anda akan muncul, anda bisa langsung mencopy dan
menyebarkan URL form anda atau memperpendek URLnya terlebih dahulu dengan cara
memberikan centang pada bagian Short URL.

10. Silahkan buka form anda menggunakan URL yang sudah anda dapatkan dari proses
sebelumnya. Sebagai contoh, ini adalah form yang saya buat dalam tutorial ini :
11. Dari sini pembuatan form sudah selesai dan anda sudah bisa menyebarkan URL Form
anda pada orang-orang. Semua data yang masuk kedalam form (telah disubmit) akan
masuk dalam dokumen spreadsheet yang ada di google drive. Anda bisa mengaksesnya
dengan mengeklik View Responses yang berada di halaman editor form.

B. MENYARING INFORMASI PALSU (HOAX)


Media sosial semestinya dimanfaatkan untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan
menyebarkan konten-konten positif. Sayangnya, beberapa pihak memanfaatkannya untuk
menyebarkan informasi yang mengandung konten negatif. Jika hal tersebut dibiarkan,
dikhawatirkan akan membahayakan generasi muda. Menyadari hal tersebut, sudah banyak
kelompok yang secara proaktif mengajak masyarakat agar lebih cerdas menggunakan media
sosial. Pemerintah juga terus berupaya untuk mengurangi penyebaran hoax atau berita palsu
dengan cara menyusun undang-undang yang di dalamnya mengatur sanksi bagi pengguna
internet yang turut menyebarkan konten negatif. Selain itu, Kementerian Komunikasi dan
Informatika turut mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan literasi digital.

Literasi digital ini adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam
berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui perangkat
komputer. Bawden (2001) menawarkan pemahaman baru mengenai literasi digital yang
berakar pada literasi komputer dan literasi informasi. Literasi komputer berkembang pada
dekade 1980-an, ketika komputer mikro semakin luas dipergunakan, tidak saja di lingkungan
bisnis, tetapi juga di masyarakat. Namun, literasi informasi baru menyebar luas pada dekade
1990-an manakala informasi semakin mudah disusun, diakses, disebarluaskan melalui teknologi
informasi berjejaring. Dengan demikian, mengacu pada pendapat Bawden, literasi digital lebih
banyak dikaitkan dengan keterampilan teknis mengakses, merangkai, memahami, dan
menyebarluaskan informasi. Pentingnya hal ini maka perlu adanya satu gerakan atau kampanye
didalam masyarakat maka pemerintah bersama komunitas membuat suatu gerakan literasi
digital yang diberi nama “SiBerkreasi”.

SiBerkreasi merupakan gerakan nasional untuk menanggulangi ancaman potensi bahaya


terbesar yang sedang dihadapi oleh Indonesia, yaitu penyebaran konten negatif melalui
internet seperti hoax, cyberbullying dan online radicalism.
Upaya penanggulangan dilakukan dengan cara menyosialisasikan literasi digital ke berbagai
sektor terutama pendidikan. Di antaranya, dengan mendorong dimasukkannya materi literasi
digital ke dalam kurikulum formal. Gerakan ini juga mendorong masyarakat untuk aktif
berpartisipasi menyebarkan konten positif melalui internet dan lebih produktif di dunia digital.
SiBerkreasi hadir dari inisiatif bersama berbagai kalangan, komunitas peduli, swasta, akademisi,
masyarakat sipil, pemerintah dan media.

Salah satu organisasi yang tergabung dalam SiBerkreasi adalah MAFINDO. MAFINDO atau
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia adalah suatu organisasi masyarakat sipil yang mempelopori
banyak inisiatif anti HOAKS, edukasi literasi digital bagi publik, CekFakta.com, dan kampanye
publik untuk meningkatkan kesadaran tentang HOAKS dan bahayanya. Organisasi ini lebih
konsern pada anti HOAKS. HOAKS adalah berita/kabar bohong yang sengaja dibuat untuk
disamarkan seperti layakanya kebenaran. HOAKS atau berita/kabar bohong ini sangat subur
penyebarannya dalam sosial media. Jika masyarakat tidak dapat membedakan mana berita
benar atau berita bohong maka hal ini menjadi ladang subur penyebaran HOAKS tersebut.

Ada beberapa cara bagaimana dapat mengenali HOAKS sebagai berikut :


- Diawali dengan kata-kata sugestif dan heboh
- Mencatut nama/lembaga terkenal
- Terdengar mustahil terjadi
- Tidak muncul di media massa
- Cek alamat url atau website apakah kredibel atau tidak
- Periksa halaman website yang menampilkan berita tersebut
- Periksa apakah ada kalimat yang menyuruh pembaca untuk membagikan pesan tersebut
- Cross check cari di google tema berita specific yang ingin di cek
- Cek kebenaran gambarnya di google image via pc/komputer

Agar dapat terhindar dari HOAKS, ada beberapa pertanyaan yang perlu ditanyakan pada diri
sendiri sebelum menyebarkan informasi yang diterima, pertanyaannya sebagai berikut :
- Apakah berita itu benar...? jika jawabannya TIDAK maka JANGAN DISEBARKAN tapi jika
jawabannya YA, silakan lanjut ke pertanyaan berikutnya.
- Apakah berita itu bermanfaat...? jika jawabannya TIDAK maka JANGAN DISEBARKAN tapi
jika jawabannya YA, silakan lanjut ke pertanyaan berikutnya.
- Apakah berita itu mendesak untuk disebarkan...? jika jawabannya TIDAK maka JANGAN
DISEBARKAN tapi jika jawabannya YA, silakan berita tersebut disebarkan lalu Tunggu dan
bersabar.
Jika kita menemukan berita HOAKS di sosial media atau alat komunikasi maka kita jangan diam,
tapi kita dapat laporkan ke salah satu saluran atau website sebagai berikut :
- aduankonten.id - CekFakta.com
- stophoax.id - turnbackhoax.id

C. TRANSAKSI DIGITAL

Transaksi merupakan suatu kegiatan yang diakukan seseorang yang menimbulkan perubahan
terhadap harta atau keuangan yang dimiliki baik itu bertambah ataupun berkurang. Misalnya
menjual harta, membeli barang, membayar hutang, serta membayar berbagai macam biaya
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam transaksi terdapat administrasi transaksi. Adapun
yang dimaksud dengan administrasi disini adalah suatu kegiatan untuk mencatat perubahan
keuangan seseorang atau oraganisasi yang dilakukan secara teliti serta mengunakan metode-
metode tertentu.

Administarsi transaksi ditujukan agar hasil pencatatan dapat di komunikasikan kepada pihak
lainnya. Adapun yang dimaksud dengan transaksi keuangan adalah sebuah kegiatan ekonomi
yang bisa diukur dengan satuan uang tertentu, yang dapat mengubah posisi keuangan
perusahaan tersebut. Kemudian yang disebut dengan transaksi bisnis ialah kegiatan ekonomi
dari suatu bisnis yang secara langsung mempengaruhi kondisi kuangan bisnis tersebut.
Dalam mendefinisikan status dalam bisnis kita dapat menggunakan transaksi bisnis.

Digital berasal dari kata Digitus, dalam bahasa Yunani berarti jari jemari. Apabila kita hitung jari
jemari orang dewasa, maka berjumlah sepuluh (10). Nilai sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix,
yaitu 1 dan 0, oleh karena itu Digital merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan
yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Semua sistem komputer
menggunakan sistem digital sebagai basis datanya. Dapat disebut juga dengan istilah Bit (Binary
Digit).

Peralatan canggih, seperti komputer, pada prosesornya memiliki serangkaian perhitungan


biner yang rumit. Dalam gambaran yang mudah-mudah saja, proses biner seperti saklar lampu,
yang memiliki 2 keadaan, yaitu Off (0) dan On (1). Misalnya ada 20 lampu dan saklar, jika saklar
itu dinyalakan dalam posisi A, misalnya, maka ia akan membentuk gambar bunga, dan jika
dinyalakan dalam posisi B, ia akan membentuk gambar hati. Begitulah kira-kira biner digital
tersebut.

Konsep digital ini ternyata juga menjadi gambaran pemahaman suatu keadaan yang saling
berlawanan. Pada gambaran saklar lampu yang ditekan pada tombol on, maka ruangan akan
tampak terang. Namun apabila saklar lampu yang ditekan pada tombol off, maka ruangan
menjadi gelap. Kondisi alam semesta secara keseluruhan menganut sistem digital ini. Pada
belahan bumi katulistiwa, munculnya siang dan malam adalah suatu fenomena yang tidak
terbantahkan. Secara psikologis, manusia terbentuk dengan dua sifatnya, yaitu baik dan buruk.
Konsep Yin dan Yang ternyata juga bersentuhan dengan konsep digital ini.

Pasar digital merupakan sebuah area di mana jutaan orang dapat saling dapat saling bertukar
informasi dalam jumlah yang besar secara langsung, cepat, dan gratis. Pasar digital dikatakan
lebih “transparan” daripada pasar tradisional, di mana ketimpangan informasi dalam pasar ini
menjadi berkurang. Selain itu, pasar digital juga lebih efektif dan efisien, sehingga mengurangi
biaya pencarian dan transaksi, biaya menu yang rendah, dan kemampuan untuk mengubah
harga secara dinamis yang disesuaikan dengan kondisi pasar. Terkait rantai pemasaran, pasar
digital menyediakan banyak kesempatan untuk menjual secara langsung ke pembeli tanpa
harus melalui perantara seperti distributor dan toko eceran.

Dalam pasar digital ini diperlukannya satu konkesi agar dapat bertransaksi, yaitu internet.
Koneksi internet dapat membantu para pelaku usaha untuk memasarkan produknya dan
menciptakan keuntungan dengan cara-cara baru melalui penambahan nilai pada produk dan
layanan yang ada, atau dengan menyediakan pondasi bagi produk dan layanan baru. Hal ini
menyebabkan banyak model bisnis yang berbeda pada e-commerce. Model bisnis merupakan
suatu abstraksi mengenai apa itu perusahaan dan cara perusahaan menyampaikan produk dan
jasa, dan menunjukkan bagaimana perusahaan menciptakan kekayaan.

Berikut ini beberapa contoh transaksi digital antara lain

1. Internet Banking
Kini sebagian besar bank di Indonesia sudah menerapkan layanan Internet Banking. Untuk
mengatifkan layanan ini anda perlu datang ke bank dengan membawa identitas seperti KTP,
buku tabungan, kartu ATM dan jangan lupa untuk menyiapkan email aktif. Jika sudah selesai
anda akan diberi token sebagai media verifikasi saat anda ingin melalukan transaksi online
seperti transfer uang, beli pulsa, bayar tagihan PLN dll.

2. Kartu Kredit
Jika anda terjun dalam bisnis online pasti pernah mengenal adword, sebuah fasilitas yang
diberikan google untuk orang yang mau memasang iklan di google. Metode transaksi
pembayaran yang diterima google adalah kartu kredit. Begitu juga jika anda ingin
memasang iklan di facebook, anda harus mempunyai kartu kredit untuk berhubungan
dengan kedua perusahaan besar tersebut.
3. Paypal
Anak perusahan ebay ini telah menjadi idola dalam transaksi online di seluruh dunia, karena
tanpa kartu kredit pun anda masih bisa bertransaksi menggunakan paypal. Anda cukup
membeli VCC (Virtual Credit Card) sebagai alat verifikasi akun paypal anda.

4. Pembayaran dengan uang elektronik


Dalam transaksi online selain pembayaran melalui transfer bank, kartu kredit, atau sistem
online juga dapat menggunakan uang elektronik yang sudah banyak tersedia. Sebagai
contohnya adalah GoPay, OVO, T-Cash, DANA (Indonesia’s Digital Wallet), Isaku, SAKUKU,
dan banyak lagi.
D. PEMETAAN PERMASALAHAN DAN SOLUSI DENGAN KOMPUTASI
Kemampuan berpikir yang perlu dikuasai sejak pendidikan dasar adalah “Computational
Thinking“ (CT). CT adalah proses berpikir untuk memformulasikan persoalan dan solusinya,
sehingga solusi tersebut secara efektif dilaksanakan oleh sebuah agen pemroses informasi
("komputer", robot, atau manusia). CT adalah sebuah metoda dan proses berpikir untuk
penyelesaian persoalan dengan menerapkan:
- Dekomposisi dan formulasi persoalan, sedemikian rupa sehingga dapat diselesaikan
dengan cepat dan efisien serta optimal dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu;
- Organisasi dan analisis data secara logis;
- Representasi data melalui abstraksi dalam bentuk model, dan melakukan simulasi;
- Otomasi solusi melalui berpikir algoritmik (langkah-langkah yang terurut);
- Identifikasi, analisis, dan implementasi solusi yang mungkin dengan tujuan langkah dan
sumberdaya yang efisien dan efektif;
- Pengenalan pola persoalan, generalisasi serta mentransfer proses penyelesaian persoalan
ke sekumpulan persoalan sejenis.

CT adalah sebuah cara berpikir untuk memecahkan persoalan, merancang sistem, memahami
perilaku manusia. CT melandasi konsep informatika. Di dunia saat ini dimana komputer ada di
mana-mana untuk membantu berbagai segi kehidupan, CT harus menjadi dasar bagaimana
seseorang berpikir dan memahami dunia dengan persoalan-persoalannya yang semakin
kompleks. CT berarti berpikir untuk menciptakan dan menggunakan beberapa tingkatan
abstraksi, mulai memahami persoalan sehingga mengusulkan pemecahan solusi yang efektif,
efisien, “fair” dan aman. CT berarti memahami konsekuensi dari skala persoalan dan
kompleksitasnya, tak hanya demi efisiensi, tetapi juga untuk alasan ekonomis dan sosial.

Berpikir komputasi adalah teknik pemecahan masalah yang sangat luas wilayah penerapannya.
Tidak mengherankan bahwa memiliki kemampuan tersebut adalah sebuah keharusan bagi
seseorang yang hidup pada abad ke dua puluh satu ini. Seperti juga bermain musik dan belajar
bahasa asing, Computational Thinking melatih otak untuk terbiasa berfikir secara logis,
terstruktur dan kreatif.

Pemikiran Komputasi adalah sistem pemahaman dan pemecahan masalah dengan cara logis
yang dapat dimengerti oleh orang dan komputer. Ini adalah kemampuan untuk
mengintegrasikan kreativitas dan wawasan manusia dengan kekuatan komputasi mesin

Karakteristik berpikir komputasi adalah:

- Mampu memberikan pemecahan masalah menggunakan komputer atau perangkat lain.


- Mampu mengorganisasi dan menganalisa data.
- Mampu melakukan representasi data melalui abstraksi dengan suatu model atau simulasi.
- Mampu melakukan otomatisasi solusi melalui cara berpikir algoritma. dan sumber daya
yang efisien dan efektif.
- Mampu melakukan generalisasi solusi untuk berbagai masalah yang berbeda.

Apapun masalah yang Anda hadapi, beberapa langkah mendasar: identifikasi - tentukan -
periksa - tindakan - lihat – IDEAL :

1. Identifikasi masalahnya
2. Tentukan masalahnya
3. Periksa pilihannya
4. Bertindak dalam sebuah rencana
5. Lihatlah konsekuensinya

a. Mengevaluasi masalah

- Mengklarifikasi sifat suatu masalah


- Merumuskan pertanyaan
- Mengumpulkan informasi secara sistematis
- Mengumpulkan dan mengatur data
- Mengkensor dan meringkas informasi
- Mendefinisikan tujuan yang diinginkan

b. Mengelola masalah
- Menggunakan informasi yang dikumpulkan secara efektif
- Memecah masalah menjadi bagian yang lebih kecil dan lebih mudah diatur
- Menggunakan teknik seperti brainstorming dan pemikiran lateral untuk
mempertimbangkan pilihan
- Menganalisis pilihan ini secara lebih mendalam
- Mengidentifikasi langkah-langkah yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan

c. Pengambilan keputusan
- memutuskan antara pilihan yang mungkin untuk tindakan apa yang harus diambil
- memutuskan informasi lebih lanjut untuk dikumpulkan sebelum mengambil tindakan
- menentukan sumber daya (waktu, pendanaan, staf dll) untuk dialokasikan untuk masalah
ini

d. Menyelesaikan masalah
- Menerapkan tindakan
- Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan lainnya; mendelegasikan tugas
- Meninjau kemajuan

e. Meneliti hasilnya
- Pemantauan hasil tindakan yang dilakukan
- Mengkaji ulang masalah dan proses pemecahan masalah untuk menghindari situasi
serupa di masa depan

Contoh Computational Thinking (CT) :

Bagaimanakah membuat “Browniz” yang lezat sebanyak 100 box dengan efektif dan efesien ?
Decomposition : Kemampuan memecah data, proses atau masalah (kompleks) menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil atau menjadi tugas-tugas yang mudah dikelola.

Misalnya memecah struktur komponen dasar pembentuk Browniz menjadi Tepung, Telur, Gula,
Mentega, Coklat, Susu, Keju, Backing Powder, Air.

Misalnya memecah proses dasar pembuatan Browniz menjadi Penyiapan Bahan, Pencampuran
Adonan, Pengembangan Adonan (emulsi), Memasak/Memanggang, Toping/Rias,
Packing/Pengepakan

Pattern Recognition : Kemampuan untuk melihat persamaan atau bahkan perbedaan pola, tren
dan keteraturan dalam data yang nantinya akan digunakan dalam membuat prediksi dan
penyajian data.

Misalnya mengenali pola dan proses pembuatan 1 box kue Browniz yang dimulai dari tahap
Persiapan hingga Packing memerlukan waktu 60 menit dengan menggunakan 1 unit oven.

60 menit = 1 Box atau 1 jam = 1 Box

Abstraksi : Melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang


menghasilkan pola, tren dan keteraturan tersebut.

Misalnya dengan melihat dan mengidentifikasi pola pembuatan browniz secara umum. Jika
dalam 1 jam dengan 1 unit oven/pemanggang diperoleh 1 box browniz maka perlu 100 jam
(4,16 hari) untuk menghasilkan 100 box browniz. Tentu tidak efektif dan efesien !

Karena proses pembuatan browniz ini merupakan proses yang berulang maka kita dapat
melakukan generalisasi bahwa proses ini tidah harus menunggu semua proses selesai baru
dilakukan dari awal. Dengan kata lain, saat kue browniz sudah masuk oven, kita dapat
melakukan proses pembuatan adonan kembali tanpa harus menunggu hingga semua proses
dilaksanakan.

Dengan demikian 60 menit >= 3 Box atau 1 jam >= 3 Box

Sehingga untuk menghasilkan 100 box browniz dengan 1 unit oven diperlukan waktu 33 jam
atau 1,3 hari. Pertanyaan selanjutnya bagaimana jika kita sediakan 2 buah oven, maka jawabnya
kita hanya memerlukan waktu 16,5 jam untuk menghasilkan 100 box Browniz.

Bagaimana bentuk persamaan matematikanya ? Bagaimana nilai ekonomis dan break even
pointnya ? Bagaimana suhu oven yang paling baik ? Bahan (kimia/alami) pengembang adonan
yang paling baik dan efektif ?

Algorithm Design : Mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secara step-by-
step, langkah demi langkah, tahapan demi tahapan sehingga orang lain dapat menggunakan
langkah/informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang sama. Misalnya langkah
dan tahapan membuat kue browniz yang paling efektif dan efesien sesuai dengan pola dan
abstraksi sebelumnya hingga tahap packing, diurutkan secara lengkap, terukur dan kreatif.

Anda mungkin juga menyukai