Anda di halaman 1dari 13

METODE PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG

UNTUK KALIBRASI STANDAR KERJA DAYA AC

Agah Faisal, Miftahul Munir, Muhammad Azzumar


Puslit Metrologi LIPI, Kompleks Puspiptek Setu, Tangerang Selatan, Banten
faisal@kim.lipi.go.id

INTISARI
Puslit Metrologi - LIPI telah mengembangkan suatu metode pengukuran standar kerja daya AC
yang tertelusur secara mandiri kepada standar-standar yang dirawat di lab Tegangan, lab
Resistansi dan lab Waktu dan Frekuensi. Pengukuran daya AC dilakukan dengan metode tidak
langsung menggunakan dua buah voltmeter AC, sebuah current shunt dan sebuah phasemeter.
Hasil evaluasi pada titik-titik pengukuran 120 V, 5 A, dan 53 Hz memberikan laporan bahwa
koreksi penunjukkan terbesar adalah 115 µW/VA dengan ketidakpastian pengukurannya adalah
lebih baik dari 185 µW/VA (k =2, CL = 95%).

Kata Kunci: ketertelusuran mandiri, standar kerja daya AC, pengukuran tidak langsung,
ketidakpastian

ABSTRACT
Puslit Metrologi - LIPI has developed a measurement method for calibrating a working
standard of AC power that has self traceability to the standards mantained at Voltage,
Resistance, Time and Frequency laboratories. AC power measurement has been done by indirect
method using two voltmeters, a current shunt and a phasemeter. The measurement result at the
measurment points of 120 V, 5 A, and 53 Hz give a report that the worst correction was 115
µW/VA with the measurment uncertainty beter than 185 µW/VA (k =2, CL = 95%).

Keywords: self traceability, working standard of AC power, indirect measurement,


uncertainty

1. PENDAHULUAN
Kebutuhan suatu pengukuran daya dan kualitas daya listrik yang akurat telah
mengalami peningkatan selama beberapa tahun terakhir. Peraturan-peraturan yang
berlaku baik dibuat oleh pemerintah, penyedia layanan tenaga listrik, isu kompetisi
dalam hal peningkatan mutu produksi dan semakin berkembangnya jaringan distribusi
listrik, menuntut pengukuran di bidang daya listrik dengan tingkat ketelitian yang tinggi
semakin meningkat[1].
Untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan tersebut Puslit Metrologi - LIPI telah
menyediakan suatu sistem standar kerja pengukuran daya sampai ketelitian 200
W/VA[2]. Namun kendala yang dihadapi adalah untuk mendapatkan nilai aktual daya
tersebut sistem ini masih mengandalkan kalibrasi ke negara lain. Kalibrasi secara berkala
kepada institusi di negara lain memberikan banyak hambatan baik secara waktu dan
keuangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu metode
pengukuran secara tidak langsung untuk dapat mengkalibrasi standar kerja daya AC
sampai dengan ketelitian lebih baik dari 200 W/VA. Titik ukur yang dievaluasi
menggunakan metode ini adalah sesuai dengan titik ukur yang digunakan dalam
komparasi internasional yaitu pada tegangan kerja 120 V, arus kerja 5 A dan frekuensi
kerja 53 Hz. Dengan metode tersebut besaran-besaran penyusun nilai daya seperti
besaran; tegangan, arus dan sudut fase antara arus terhadap tegangan dapat dikalibrasi
secara individual kepada standar-standar yang tertelusur ke Sistem Internasional untuk
Satuan (SI) melalui lab Tegangan-Arus AC/DC dan melalui lab Waktu & Frekuensi di
Puslit Metrologi - LIPI. Sehingga ketertelusuran mandiri suatu sistem pengukuran daya
akan tercapai dan tidak lagi bergantung pada institusi lain[3].

2. STANDAR KERJA DAYA AC


Sistem standar kerja daya AC di Puslit Metrologi - LIPI adalah sistem yang
terintegrasi atas komponen-komponen pembangkit tegangan dan arus yang dapat bekerja
sebagai beban semu (phantom load) bagi suatu alat ukur daya. Fase arus dapat digeser-
geser terhadap fase tegangan dari -180 derajat sampai +180 derajat, merepresentasikan
keadaan semu lagging dan leading suatu sumber daya listrik yang terbebani secara
induktif dan kapasitif[2]. Diagram skemetik dari standar kerja daya AC ini dapat
diilustrasikan sebagaimana terlihat pada Gambar 1.
Nilai daya yang dihasilkan oleh standar kerja daya AC ini merupakan multiplikasi
komponen-komponen penyusun individu seperti tegangan, arus dan sudut fase arus
terhadap tegangan dan mengikuti suatu persamaan matematis sebagaimana ditunjukan
dalam persamaan berikut:

P V , I, V I cos ………………………………………………1
dimana:
P adalah daya AC yang disuplai oleh standar kerja daya AC
V adalah tegangan AC yang disuplai oleh standar kerja daya AC
I adalah arus AC yang disuplai oleh standar kerja daya AC
adalah sudut fase yang dibentuk dari keluaran arus terhadap keluaran
tegangan

iC
iR v

iL

Gambar 1. Diagram skematik standar kerja daya AC


Sebagai suatu standar kerja, daya yang yang dihasilkan oleh pembangkit daya
standar ini perlu diketahui nilai aktualnya. Dan untuk mendapatkan nilai aktual tersebut
proses kalibrasi dengan menggunakan alat ukur standar dibutuhkan.

3. METODE KALIBRASI
Dengan menggunakan metode pengukuran secara tidak langsung, besaran-
besaran penyusun nilai sistem pembangkit daya standar akan diukur dengan
mamanfaatkan; (1) alat ukur tegangan AC berupa AC Measurement Standard dengan
model Fluke 5790A, (2) alat ukur arus AC berupa Digital Multimeter dengan model
Agilent 34401A dan Precision Current Shunt dengan model Fluke A40B, dan (3) alat
ukur fasa berupa Phasemeter dengan model Clarke Hess 6000. Diagram skemetik dari
metode pengukuran secara tidak langsung standar kerja daya AC ini dapat diilustrasikan
sebagaimana terlihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Diagram sistem pengukuran tidak langsung standar kerja daya AC

Nilai daya yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah daya AC 600 W pada
frekuensi jala-jala 53 Hz dan pada faktor daya (PF); 1, 0,8 lag, 0,8 lead, 0,5 lag, dan 0,5
lead. Dan jika diuraikan, daya tersebut diatur pada titik tegangan 120 V, titik arus 5 A,
dan titik-titik sudut fasa; 0°, -36,87°, 36,87°, -60°, dan 60°. Karakterisasi atas peralatan-
peralatan ukur diatas perlu dilakukan untuk mendapatkan koreksi pembacaan atau nilai
aktual masing-masing secara akurat. Karakterisasi tersebut memerlukan sistem
pengukuran yang baku dan tertelusur ke Sistem Internasional untuk Satuan (SI).
Kalibrasi Voltmeter AC
Dalam diagram sistem pengukuran tidak langsung sebagaimana ditunjukan pada
Gambar 2, dua buah voltmeter AC digunakan. Masing-masing voltmeter AC itu adalah
AC Measurement Standar Fluke 5790A dan Digital Multimeter Agilent 34401A.
Idealnya adalah dua buah voltmeter tersebut merupakan AC Measurement Standard
sebagaimana rekomendasi yang ditunjukkan dalam prosedur verifikasi Fluke 6100A[4].
Sedangkan Agilent 34401A memiliki nilai akurasi berdasarkan spesifikasi sebesar 600
ppm pada rentang 1 V[5]. Hal tersebut menjadi pertimbangan karena keterbatasan Alat
yang dimiliki di Lab. Namun demikian melalui ketertelusuran mandiri ke ke lab
tegangan Puslit Metrologi - LIPI kepresisian lebih baik dari 200 ppm dapat dicapai.
Skema pengukuran secara langsung diterapkan pada kalibrasi kedua voltmeter
AC untuk mendapatkan koreksi pembacaan tegangan, dengan Multifunction Calibrator
Fluke 5720A sebagai kalibratornya. Pada Fluke 5790A titik ukur yang dikalibrasi adalah
pada tegangan 120 V dengan frekuensi kerja 53 Hz. Sedangkan pada Agilent 34401A
titik ukur yang dikalibrasi adalah pada tegangan 200 mV dengan frekuensi kerja yang
sama yaitu 53 Hz. Pemilihan titik-titik ukur tersebut ditujukan kepada pemilihan titik
ukur yang menjadi batasan pengukuran pada titik daya 600 Watt dengan tegangan dan
arus masing-masing 120 V dan 5 A. Keluaran 5 A dari sistem daya yang mengalir pada
current shunt menghasilkan tegangan jatuh sekitar 200 mV, sehingga Agilent 34401A
dikalibrasi pada titik tersebut.
Kalibrasi Current Shunt
Pada Gambar 2, current shunt disisipkan diantara sistem daya AC dan voltmeter
AC. Selain digunakan sebagai konverter level arus ke dalam level tegangan, current
shunt juga dapat dimanfaatkan sebagai komponen yang digunakan untuk pengingkatan
pengukuran yang dimiliki oleh digital multimeter. Karena sebagian besar digital
multimeter hanya mampu mengukur arus sampai level 3 A. Sehingga pada penggunaan
arus kerja 5 A perlu resistansi rendah yang di-shunt-kan terhadap terminal keluaran arus
sehingga dapat diamati jatuh tegangannya.
Nilai tahanan suatu current shunt dikatagorikan sebagai tahanan rendah
[6]
dikarenakan nilai nominalnya dibawah 1 . Sistem pengukuran tahanan rendah di
Puslit Metrologi - LIPI untuk ketelitian yang tinggi adalah sistem pengukuran berbasis
Jembatan Komparator Arus Searah (Direct Current Comparator Bridge/ DCC bridge)
dengan berbantukan Range Extender arus.
Kalibrasi Phasemeter
Phasemeter digunakan dalam pengukuran nilai daya karena meter tersebut dapat
mengukur berapa besar sudut fasa yang dibentuk dari sinyal arus terhadap sinyal
tegangan. Dengan nilai sudut tersebut dalam cosinus dimultiplikasikan dengan sinyal
arus dan sinyal tegangan akan menghasilkan nilai daya aktif yang dikeluarkan oleh
sistem standar kerja daya AC. Phase meter yang digunakan adalah Phase Meter Clarke
Hess 6000, merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur beda sudut fasa antara
dua bentuk gelombang tegangan yang serupa dengan rentang frekuensi dari 5 Hz sampai
dengan 500 kHz. Phase meter ini memiliki akurasi 0,02° dan resolusi sebesar 0,01°.
Phase meter ini memiliki kemampuan autoranging sehingga dua gelombang tegangan
yang dibandingkan dapat saja berbeda level amplitudonya[7].
Prinsip kerjanya, phasemeter mengevaluasi beda waktu antara keadaan zero-
crossing antara kedua bentuk gelombang input. keadaan zero-crossing tersebut adalah
keadaan dimana level sinyal positif, dan level sinyal negatif, memasuki fasa nol level
sinyal. Beda waktu dari dua keadaan zerocrossing tersebut dirata-ratakan dan
dinormalisasi dengan periode bentuk gelombang untuk menghasilkan sudut fasa yang
ditampilkan pada peraga phasemeter.
Untuk mengkalibrasi phasemeter ini diperlukan sumber yang mampu
menhasilkan dua sinyal tegangan yang dapat diatur beda waktu fasanya. Penggunaan
standard digital delay/pulsa generator DG 535 memungkinkan kalibrasi terhadap
phasemeter tersebut. Untuk meningkatkan ketelitian metode komparasi dilakukan dengan
cara membandingkan pembacaan sudut fasa yang dibaca oleh phasemeter dengan
pembacaan sudut dari standar lain berupa Universal Counter SR620 dengan
menggunakan parameter ukur sudut. Sinyal yang dihasilkan oleh DG 535 adalah sinyal
segiempat dengan keluaran diatur dan menghasilkan sinyal dengan frekuensi jala-jala.
Persamaan Matematis dengan Menggunakan Metode Tidak Langsung
Dengan nilai kalibrasi masing-masing standar ukur, pengukuran daya yang keluar
dari beban semu dapat dilakukan. Persamaan matematis yang digunakan dalam
pelaksanaan kalibrasi dengan menggunakan metode pengukuran tidak langsung adalah
sebagai berikut:
PX VX IX cos X ................................................ 2
Dimana :
VX V1 1 C1dvm V1res V1temp V1load ............. 3

V2 1 C2dvm V2 res V2temp V2load


IX ............ 4
R 1 Rac dc Rstab Rtemp

X C res .......................................................... 5
Dan dimana:
VX : Tegangan aktual dari sistem daya listrik
V1 : Pembacaan rata-rata voltmeter Fluke 5790A
C1dvm : Koreksi pembacaan voltmeter Fluke 5790A
V1res : Koreksi dari resolusi pembacaan voltmeter Fluke 5790A
V1temp : Koreksi dari pengaruh perubahan suhu voltmeter Fluke 5790A
V1load : Koreksi dari efek pembebanan voltmeter Fluke 5790A
IX : Arus aktual dari sistem daya listrik
V2 : Pembacaan rata-rata voltmeter Agilent 34401A
C2dvm : Koreksi pembacaan voltmeter Agilent 34401A
V2res : Koreksi dari resolusi pembacaan voltmeter Agilent 34401A
V2temp : Koreksi dari pengaruh perubahan suhu voltmeter Agilent 34401A
V2load : Koreksi dari efek pembebanan voltmeter Agilent 34401A
R : Nilai aktual resistor shunt
Rac-dc : Koreksi dari beda nilai AC/DC pada resistor shunt
Rstab : Koreksi dari stabilitas jangka panjang pada resistor shunt
Rtemp : Koreksi dari koefisien thermis pada resistor shunt
X : Sudut fasa aktual dari sistem daya listrik
: Pembacaan rata-rata phase meter
C : Koreksi pembacaan dari phase meter
res : Koreksi dari resolusi pembacaan phase meter

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan kalibrasi kedua voltmeter AC terhadap Multifunction Calibrator
Fluke 5720A, koreksi pembacaan tegangan ac oleh Fluke 5790A adalah sebesar (10 ±
37) µV/V pada level tegangan 120 V, sedangkan koreksi pembacaan tegangan ac oleh
Agilent 34401A adalah sebesar (850 ± 69) µV/V pada level tegangan 200 mV. Di sisi
lain berdasarkan kalibrasi current shunt diperoleh nilai aktual current shunt pada arus
kerja 5 A adalah sebesar (0,0400051 ± 0,0000004) . Dan berdasarkan kalibrasi phase
meter Clarke Hess 6000, yang mengikuti jumlah titik kalibrasi sudut fasa, diperoleh
koreksi pembacaan masing-masing adalah sebagaimana disajikan pada Tabel 1. Masing-
masing ketidakpastian dinyatakan dengan faktor cakupan k = 1.
Tabel 1. Hasil Kalibrasi phasemeter Clarke Hess 6000

Kalibrasi dengan menggunakan metode pengukuran secara tidak langsung


sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3, menghasilkan 4 penunjukkan yang terbaca
pada layar masing-masing, mereka adalah; penunjukkan daya AC oleh standar daya AC
yang dikalibrasi, pembacaan tegangan keluaran daya AC oleh voltmeter AC yang
pertama, pembacaan arus keluaran daya AC oleh voltmeter AC yang kedua dan
pembacaan sudut oleh phase meter. Data hasil pengukuran dapat disajikan sebagaimana
pada Tabel 2.
Pembacaan aktual tegangan AC oleh voltmeter 1 merupakan fungsi dari rata-rata
pembacaan, koreksi pembacaan, resolusi pembacaan, efek perubahan suhu pada
pembacaan dan efek pembebanan pada pembacaan. Nilai pembacaan aktual tegangan AC
ini dievaluasi menggunakan Persamaan [3]. Selain nilai rata-rata pembacaan dan nilai
koreksi pembacaan yang diperoleh dari hasil pengukuran, nilai lainnya diestimasi sama
dengan nol dengan ketidakpastian yang diperoleh dari spesifikasi alat. Budget evaluasi
hasil pembacaan aktual tegangan AC dapat disajikan sebagaimana pada Tabel 3.

Gambar 3. Foto sistem pengukuran


Tabel 2. Data pengukuran berupa nilai rata-rata yang ditunjukkan masing-masing alat
Tabel 3. Budget evaluasi hasil pembacaan aktual tegangan AC

Pembacaan aktual arus AC secara tidak langsung oleh voltmeter 2 melalui current
shunt merupakan fungsi dari rata-rata pembacaan, koreksi pembacaan, resolusi
pembacaan, efek perubahan suhu pada pembacaan dan efek pembebanan pada
pembacaan, selain itu, juga merupakan fungsi dari nilai aktual current shunt, beda nilai
AC/DC current shunt, stabilitas current shunt, dan koefisien thermis current shunt. Nilai
pembacaan aktual tegangan AC ini dievaluasi menggunakan Persamaan [4]. Baik nilai
rata-rata pembacaan voltmeter, nilai koreksi pembacaan voltemeter dan nilai resistansi
current shunt diperoleh dari hasil pengukuran, selain itu nilai lainnya diestimasi sama
dengan nol dengan ketidakpastian yang diperoleh dari masing-masing spesifikasi alat.
Tabel 4 berikut menyajikan budget evaluasi hasil pembacaan aktual arus AC.
Tabel 4. Budget evaluasi hasil pembacaan aktual arus AC

Pembacaan aktual sudut fase oleh phasemeter merupakan fungsi dari rata-rata
pembacaan, koreksi pembacaan, resolusi pembacaan. Nilai pembacaan aktual sudut fase
yang terbentuk antara sinyal tegangan dan sinyal arus ini dievaluasi menggunakan
Persamaan [5]. Nilai rata-rata pembacaan dan nilai koreksi pembacaan tersebut diperoleh
dari hasil pengukuran, sedangkan nilai lain resolusi diestimasi sama dengan nol dengan
ketidakpastian yang diperoleh dari spesifikasi alat. Tabel 5 menyajikan budget evaluasi
hasil pembacaan aktual sudut fase.
Tabel 5. Budget evaluasi hasil pembacaan aktual sudut fasa

Berdasarkan pembacaan individual tegangan AC, arus AC dan sudut fasa antara
arus terhadap tegangan, nilai aktual daya yang diukur menggunakan metode tidak
langsung dapat dihitung menggunakan persamaan [2]. Tabel 6 menyajikan budget
evaluasi nilai aktual daya AC pada tegangan kerja 120 V dan arus kerja 5 A dengan
faktor daya PF = 1.
Pada penentuan nilai aktual daya dengan PF = 1, komponen pembacaan aktual
arus AC memberikan kotribusi ketidakpastian terbesar. Komponen tersebut dipengaruhi
oleh penggunaan voltmeter AC pada rentang dibawah 1V. Berbeda dengan nilai aktual
daya pada PF = 1, ketidakpastian nilai aktual daya pada faktor daya yang semakin kecil,
semakin dipengaruhi secara mayor oleh pembacaan aktual sudut fasa. Kontribusi
ketidakpastian dari pengukuran sudut fasa menjadi lebih dominan pada pengukuran
sudut yang lebih besar. Sehingga kontribusi ketidakpastian yang signifikan
mempengaruhi ketidakpastian terentang adalah komponen-komponen yang bersumber
dari koreksi pembacaan voltmeter AC 2 dan pembacaan aktual phasemeter. Tabel 7
menyajikan nilai daya aktual untuk titik-titik seperti pada PF: 1, 0,8 lag, 0,8 lead, 0,5 lag,
dan 0,5 lead.
Tabel 6. Budget evaluasi nilai aktual daya AC 600 W dengan faktor daya PF = 1

Tabel 7. Nilai daya AC aktual dari standar kerja daya

5. KESIMPULAN
Pengembangan metode pengukuran daya AC menggunakan metode tidak
langsung telah dilakukan. Metode tersebut ditelusurkan secara mandiri kepada standar-
standar yang dipelihara di lab Tegangan, lab Resistansi, dan Lab Waktu & Frekuensi
menggunakan dua buah voltmeter AC, sebuah current shunt dan sebuah phasemeter.
Hasil evaluasi pada titik-titik pengukuran 120 V, 5 A, dan 53 Hz memberikan laporan
bahwa koreksi penunjukkan terbesar adalah 115 µW/VA dengan ketidakpastian
pengukurannya adalah lebih baik dari 185 µW/VA (k =2, CL = 95%). Hal tersebut telah
sesuai dengan target harapan kepresisian hasil pengukuran sampai dengan 200 µW/VA.
Pada faktor daya PF = 1 kontribusi ketidakpastian terbesar adalah diperoleh dari
pengukuran arus AC. Standar current shunt yang digunakan sudah cukup presisi,
sedangkan voltmeter yang digunakan memberikan kontribusi yang sangat signifikan.
Sedangkan pada faktor daya yang lain, kontribusi atas pengukuran sudut fasa menjadi
sangat dominan. Hal tersebut adalah berasal dari resolusi phasemeter yang digunakan.

6. DAFTAR PUSTAKA
[1] A, dan Ratnaningsih. "Sistem Kalibrasi Untuk Mengevaluasi Unjuk Kerja Analiser
Harmonisa", Jurnal Standardisasi - Majalah Ilmiah Standardisasi, Vol. 16 No. 3, Hal:
187 - 198, Tahun 2014.
[2] User Manual, "Electrical Power Standard Fluke 6100A," Fluke Corporation,
Desember 2008 United Kingdom.
[3] Faisal, A, dkk. "Kalibrasi Standar Daya Listrik dengan metode pengukuran langsung
menggunakan standard watt converter", Publikasi Ilmiah PPI-KIM 2012.
[4] Fluke, " Alternative Verification Method - 6100A/6101A," Fluke Corporation,
Desember 2008 United Kingdom.
[5] Spesifikasi Digital Multi Meter Agilent 34401A.
[6] Guildline Instruments. 2001. Automatic Direct-Current-Comparator Resistance
Bridge Technical Manual. Guildline Instruments. Kanada.
[7] Digial Phase Meter Model 6000 Instruction Manual. Clarke Hess Communication
Research Corp.

HASIL DISKUSI
1. Pertanyaan : Bagaimana pengaruh suhu dalam perhitungan ketidakpastian?
Jawaban : Pada setiap peralatan standar yang digunakan, kontribusi suhu sudah
diperhitungkan. Perbedaannya adalah untuk alat Current shunt, pengaruh suhu dievaluasi
secara mandiri. Sedangkan peralatan lain evaluasi merupakan hasil estimasi dari informasi
yang diberikan oleh pabrikan alat. Karena Current shunt sangat dipengaruhi oleh suhu,
evaluasi dilakukan untuk mengantisipasi jika perlu dilakukan koreksi terhadap pembacaan
pada suhu pengukuran yang berbeda dengan pada saat kalibrasi Current shunt tersebut.

Anda mungkin juga menyukai