Anda di halaman 1dari 13

Istilah dan Pengertian

ƒ Istilah yang lazim dalam dunia pelayaran dan


perminyakan adalah Single Point Mooring ( SPM )

ƒ SPM adalah jenis sarana tambat & bongkar muat

ƒ SPM berbagai macam merek, antara lain :


Single Buoy Mooring ( SBM )

ƒ SPM bukan tangki terapung

ƒ SPM hanya merupakan benda terapung yang


dijangkar dan dilengkapi instalasi pipa, namun
tidak dilengkapi pompa untuk transfer fluida
Sejarah Singkat

ƒ SPM Lawe-Lawe dibangun oleh Unocal pada tahun


1972 dengan 1 ( satu ) line submarine pipe dan
dioperasikan mulai tahun 1973 untuk export
crude Unocal

ƒ Pada tahun 1983 Pertamina memanfaatkan SPM


Unocal untuk intake crude dengan membangun
tambahan 1 ( satu ) line submarine pipe.
Proyek ini bersamaan dengan pembangunan
Kilang Balikpapan II

ƒ Pada tahun 1991 SPM Lawe-Lawe diserahkan


kepada Pertamina, namun tetap dimanfaatkan
bersama dengan Unocal
Lokasi SPM Lawe-Lawe Kilang
Balikpapan

Pipe line
Lawe2 – Balikpapan
20,5 km
Kedalaman alur
Pel. Bppn 13 m
Tangki Timbun
7 bh x 800.000 barrel

Onshore pipe line


2 x 30” – 7 km
16 Nautical Mile

Submarine pipe line


2 x 30” – 10 km
SPM kap. 150.000 DWT
01 27’ 30” LS / 116 45’ 37” BT
Konfigurasi SPM Lawe-Lawe

Mooring hawser Floating hose


2 x16” – 250 m

Buoy body
with
turntable

Anchor chain
Subsea hose 20”

Pertamina line (th 1983)


PLEM
Submarine pipe 30”
Unocal line (th 1973)
Spesifikasi
Teknis

• Kapasitas tambat kapal tanker maksimum 150.000 DWT


• Kedalaman laut 26 m
• Diameter buoy body 10 m
• Berat keseluruhan 160 ton
• Discharging rate 25.000 barrel / jam & loading rate 9.000 barrel / jam
• Volume line floating hose s/d subsea hose ~ 500 barrel
• Volume line pipe SPM s/d tangki timbun ~ 92.000 barrel
• Occupancy rata-rata = 12 call / bulan ~ 26 hari / bulan
Gambar Detail
Buoy SPM

Buoy body Buoy body


Kompartemen Kompartemen
kosong 3 bh isi foam 3 bh
Center well

Buoy body merupakan ruang kedap air


sebagai daya apung (bukan tempat
penampungan minyak)
Pertamina line

Gambar Detail PLEM &


Submarine Pipe
Connected to
subsea hose 20”

Unocal line

Connected to
subsea hose 20”
Mekanisme Tambat Kapal di SPM
1 2

Tug boat mengatur posisi tanker Pemasangan tali tambat

4 3 Derek kapal

Dilanjutkan
proses bongkar
muat

Penyambungan floating hose


Konfigurasi Line Bongkar Muat di SPM

Pertamina
SPM
Floating
hose

Subsea
hose Unocal

Submarine
pipe
Valve selalu open.
Close bila ada
perbaikan bawah air
Valve
Buka tutup subsea
valve dengan bantuan
penyelam
Mekanisme Bongkar Crude

Pertamina
SPM
Floating
hose

Subsea
hose Unocal

Submarine
pipe

Valve open

Valve close
Mekanisme Flushing Tahap I
( setelah bongkar crude yang pour point > 70 F )

Pertamina
SPM
Floating
hose

Subsea
Diisi air laut hose Unocal
600 barrel Submarine
memakai pipe
pompa kapal
Valve open

Valve close

Apabila bongkar crude yang pour point < 70 F, maka tidak dilakukan
flushing ( floating hose s/d submarine pipe berisi crude )
Mekanisme Flushing Tahap II
( sirkulasi antar tangki darat )

Pertamina
SPM
Floating
hose

Subsea
hose Unocal

Submarine
pipe

Valve open

Valve close

Air laut

Light crude
Mekanisme Loading Crude Unocal

Pertamina
SPM
Floating
hose

Subsea
hose Unocal

Submarine
pipe

Valve open

Valve close

Anda mungkin juga menyukai