Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Salafiyah Plumbon


Program Keahlian : Administrasi
Paket Keahlian : Administrasi Pekantoran
Kelas/Semester : XI AP / 3
Mata Pelajaran : Pengantar Ekonomi Bisnis
Materi Pembelajaran : KD 3.5 Menjelaskan kesehatan, keselamatan kerja
dan lingkungan hidup

AlokasiWaktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Int (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya;
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia;
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuanfaktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.5. .Menjelaskan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkunganhidup
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1. Konsep keselamatan dan kesehatan sesuai standar
2. Kosep keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan peraturan pemerintah
3. Menganalisis situasi darurat keamanan,keselamatan,dan kesehatan kerja.
4. Standar penampilan situasi dengan tuntutan industri
5. Konsep lingkungan hidup dalam aktivitas usaha bisnis
6. Lingkungan hidup sosial

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikut pembelajaran :
1. Siswa dapat memahami konsep keselamatan dan kesehatan sesuai standar
2. Siswa dapat memahami konsep keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan
peraturan pemerintah
3. Siswa dapat menganalisis situasi darurat keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja
4. Siswa dapat memahami standar penampilan situasi dengan tuntutan industri
5. Siswa dapat memahami konsep lingkungan hidup dalam aktivitas usaha bisnis
6. Siswa dapat menganalisis lingkungan hidup sosial

7. Materi Pembelajaran
1. Pengertian K3LH
2. Keselamatan kerja
3. Kesehatan kerja
4. Dasar hukum K3LH
5. Tujuan K3LH
6. Kebijakan dan prosedur K3LH

Setiap melakukan suatu pekerjaan kita harus memperhatikan K3LH agar tidak terjadi
kesalahan yang dapat berakibat fatal. Selain itu kita harus memperhatikan kebersihan
yang ada pada lingkungan kerja agar dapat menciptakan suasana yang nyaman dan
sehat. Sehat artinya bahwa lingkungan itu telah benar-benar bersih. Nyaman memiliki
arti yang menunjukan bahwa tempat itu memang rapi dan indah serta enak untuk
dipandang

Keselamatan kerja Yaitu usaha untuk sedapat mungkin memberikan jaminan kondisi
kerja yang aman dan sehat untuk mencegah kecelakaan,cacat dan kematian sebagai
akibat kecelakaan kerja pada setiap karyawan dan untukmelindungi sumber daya
manusia.

Kesehatan Kerja Yaitu Suatu kondisi yang optimal/ maksimal dengan menunjukkan
keadaan yang fit untuk mendukung terlaksananya kegiatan kerja dalam rangka
menyelesaikan proses penyelesaian pekerjaan secara efektif.

Tujuan K3

1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan


untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produktivitas nasional
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja tersebut
3. Memeliharan sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan efisien

8. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


 Pendekatan : Saintifik
 Model Pembelajaran : Inquiry
 Metode : Paparan, Diskusi, Tanya jawab, dan Eksperimen Terbimbing

9. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar


 Alat :
Meja, kursi (sarana dan prasarana)

 Bahan :
Buku kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan hidup

 Media :
LCD projector, Laptop, Bahan Tayang

 Sumber Belajar:
Buku Teks Siswa, Buku Pegangan Guru, Modul/bahan ajar, internet, Sumber lain yang
relevan

10.Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1

AlokasiWak
Kegiatan DeskripsiKegiatan
tu
Pendahuluan 1. Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan 20 menit
dengan salam pembuka, berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin
2. Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajri
dengan memberikan apersepsi dan pretest
3. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
4. Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan.
5. Menyampaikan strategi pembelajaran yang akan
dilakukan
6. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan
kegiatan yang akan dilakukan;

Kegiatan Int Mengamat (Orientasi Masalah) 230menit


 Siswa mengamati kesehatan, keselamatan kerja dan
lingkungan hidup
 Siswa dapat memilih format yang akan digunakan
untuk mengidentifikasi K3LH

Menanya (pengumpulan dan Verifikasi)


 Siswa menanyakan hasil pengamatan yang belum
dipahami, tentang penggunaan format yang akan
digunakan untuk mengidentifikasi K3LH

Mengumpulkan informasi(Pengumpulan data melalui


eksperimen)
 Siswa dibagi beberapa kelompok untuk mencari
informasi dari berbagai sumber tentang pengamatan
K3LH

Penutup 1. Siswa bersama dengan guru membuat


rangkuman/simpulan materi yang telah dipelajari.
2. Melakukan refeksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan;
3. Guru memberikan tugas individu untuk mencari
artikel yang berhubungan dengan K3LH
4. Memberikan umpan balik terhadap proses
AlokasiWak
Kegiatan DeskripsiKegiatan
tu
dan hasil pembelajaran
5. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk
pembelajaran remedy, program pengayaan, layanan
konseling dan memberikan tugas baik individual
maupun kelompok
6. Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya
7. Menutup pelajaran dengan salam

Penutup 1. Siswa bersama dengan guru/pendidik membuat 110 Menit


rangkuman/simpulan materi yang telah dipelajari.
2. Melakukan refeksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan;
3. Guru memberikan tugas individu untuk mencari
artikel yang berhubungan dengan pekerjaan
administrasi sarana dan prasarana
4. Memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran memberikan umpan
balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
5. Guru melakukan penilaian (post tes)
6. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk
pembelajaran remedy, program pengayaan, layanan
konseling dan memberikan tugas baik individual
maupun kelompok
7. Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya
8. Menutup pelajaran dengan salam

11.Penilaian Hasil Belajar

No. Aspek Jenis/Teknik Instrumen Penilaian *)

1. Sikap Non tes


(KI-1 dan KI-2)  Observasi  Lembar Observasi
 Jurnal  Form Jurnal
2. Pengetahuan Test
KD 3.1. 1. Tertulis 1.1. Soal Test tertulis
Menjelaskan 1.2. Lembar jawaban tes tertulis
kesehatan, Non Test
keselamatan kerja 1. Penugasan 1.1. Lembar Tugas
1.2. Lembar Penilaian Tugas
dan lingkungan
hidup

Setiap karya peserta didik sesuai Kompetensi Dasar yang masuk dalam daftar portofolio dikumpulkan
dalam satu file (tempat) untuk setiap peserta didik sebagai bukti pekerjaannya.
Skor untuk setiap kriteria menggunakan skala penilaian 1 - 4 atau 0 - 100. Semakin baik hasil
penugasan/karya peserta didik, semakin tinggi skor yang diberikan.
Kolom keterangan diisi dengan catatan guru/pendidik tentang kelemahan dan kekuatan/kelebihan
bukti belajar (evidence) yang dinilai.

Plumbon, Januari 2015


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Iip Sabit, M.A. Mutmainah, S.E.


NIP 19670512 199303 1 010

LAMPIRAN
1. PENILAIAN RANAH SIKAP (OBSERVASI)
a. Instrumen dan Rubrik Penilaian
Tanggung Rasa Ingin Nilai
Nama Disiplin Jujur Santun
No. Jawab Tahu Akhir
Siswa
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Adi Sultoni
2. Agun
3. Alaudin
4. Apid
5. Ari
6. Asep
7. Atep
8. Atin
9. Azi
10. Azis
11. Bella
12. Cindy
13. Doni
14. Ema
15. Fitra
16. Indah sari
17. Irma
18. Ita
19. Lina
20 Maya
21 Mia
22. Mila
23. Mimin
24. Monik
25. Mukhlas
26. Mumun
27. Muna
28. Muslihatur
29. Niken
30. Nisa
31. Novia
32. Nurman
33. Qorin
34. Rani
35. Roni
36. Romi
N

b. Rubrik Penilaian
Kriteria penskoran
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan sesuai pernyataan dan sering tidak
melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Kategori nilai sikap:
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul)
Indikator Penilaian Sikap:
Sikap spiritual
1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan aktivitas
2. Beribadah tepat waktu
3. Khusuk dalam beribadah
4. Mengucapkan syukur atas karunia tuhan
Disiplin
1. Masuk kelas tepat waktu
2. Mengumpulkan tugas tepat waktu
3. Menaati perintah kerja secara lisan dan tertulis
4. Memakai seragam sesuai ketentuan
Jujur
1. Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
2. Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber)
dalam mengerjakan setiap tugas
3. Mengemukakan perasaan terhadap sesuau apa adanya
4. Melaporkan barang yang ditemukan
5. Melaporkan data atau informasi apa adanya
6. Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
Tanggung Jawab
1. Melaksanakan tugas individu dengan baik
2. Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
3. Mengembalikan barang yang dipinjam
4. Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
Santun
1. Menghormati orang yang lebih tua
2. Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain
3. Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan pendapat
4. Menggunakan bahasa santun saat mengkritik pendapat orang lain (teman)
5. Bersikap salam, senyum, sapa saat bertemu orang lain
Rasa Ingin Tahu
1. Aktif bertanya permasalahan yang belum diketahui
2. Aktif mencari informasi

2. FORMAT JURNAL

JURNAL

Nama :
Prog. Keahlian : Administrasi
Paket keahlian : Administrasi Perkantoran
Kelas/Semester : XI / 3
Mata pelajaran : Pengantar Ekonomi Bisnis
Materi pembelajaran : 3.5 Menjelaskan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan hidup
Hari, tanggal Kegiatan Keterangan

Plumbon, Juli 2015


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Iip Sabit, M.A. Mutmainah, S.E.


NIP 19670512 199303 1 010
3. LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI PRESENTASI

Nama :
Prog. Keahlian : Administrasi
Paket keahlian : Administrasi Perkantoran
Kelas/Semester : XI / 3
Mata pelajaran : Menjelaskan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan hidup
Materi pembelajaran : 3.1 Menentukan inventarisasi sarana dan prasarana
4.1 Mempraktikkan inventarisasi sarana dan prasarana
Presentasi
No. Nama Siswa Kemampuan Kemampun
Isi
Presentasi Bahan Menjawab
(1) (2) (3)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
N

4. PENILAIAN RANAH PENGETAHUAN


a. Kisi-kisi dan Soal
Indikator
Kompetensi Dasar Jenis
Pencapaian Indikator Soal Soal
(KD) Soal
Kompetensi (IPK)
3.5. Menjelaskan Konsep keselamatan Siswa/peserta didik Tes Apa yang dimaksud
kesehatan, dan kesehatan dapat mengonsep tertulis dengan :
sesuai standar keselamatan dan Keselamatan
keselamatan kerja
kesehatan sesuai Kesehatan
dan lingkungan
standar
hidup Kosep keselamatan
dan kesehatan kerja
sesuai denngan
peraturan
pemerintah

.Menganalisis situasi
darurat
keamanan,keselama
tan,dan kesehatan
kerja.
Standar penampilan
situasi dengan
tuntutan industri

Konsep lingkungan
hidup dalam
aktivitas usaha
bisnis

Lingkungan hidup
sosial

Lembar Soal Tertulis (Pengetahuan dan keterampilan)


Pengetahuan
1. Apa yang dimaksud dengan :

2. Tuliskan mekanisme Laporan Triwulan Mutasi Barang dan mekanisme Laporan Tahunan Mutasi
Barang Inventaris!

Keterampilan
1. Amati sarana dan prasarana yang terdapat di dalam kelas, kemudian administrasikan
dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai.
2. Berdasarkan soal diatas (No. 1), coba paparkan hasil kerja tersebut!
3. Buatlah laporan keberadaan sarana dan prasana di sekolah tempat anda belajar dengan
menggunakan applikasi yang sesuai!

b. Opsi Kunci Jawaban


Kunci Jawaban soal :
1. Pengertian dari :
Inventarisasi adalah daftar barang-barang, bahan dan sebagainya.
Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan.
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses.
Inventaris sarana dan prasarana adalah pencatatan atau pendaftaran barang-barang mke
dalam suatu daftar inventaris barang secara tertib dan teratur menurut ketentuan dan
tata cara yang berlaku.
2. Tujuan Inventarisasi adalah :
a. Untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi sarana dan prasarana yang
dimiliki oleh suatu sekolah.
b. Untuk menghemat keuangan sekolah baik dalam pengadaan maupun untuk
pemeliharaan dan penghapusan sarana dan prasarana sekolah.
c. Sebagai bahan atau pedoman untuk menghitung kekayaan suatu sekolah dalam
bentuk materil yang dapat dinilai dengan uang.
d. Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian sarana dan prasarana yang
dimiliki oleh suatu sekolah.
3. Manfaat Inventarisasi adalah
a. Menyediakan data dan informasi dalam rangka menentukan kebutuhan dan
menyusun rencana kebutuhan barang.
b. Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/pedoman dalam pengarahan
pengadaan barang.
c. Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/pedoman dalam penyaluran
barang.
d. Memberikan data dan informasi dalam menentukan keadaan barang ( tua, rusak,
lebih) sebagai dasar untuk menetapkan penghapusannya.
e. Memberikan data dan informasi dalam rangka memudahkan pengawasan dan
pengendalian barang.
4. Macam-macam administrasi barang inventraris adalah :
a. Buku Induk Barang Inventaris
b. Buku Golongan Barang Inventaris
c. Buku Catatan Non Inventaris
d. Daftar Laporan Triwulan Mutasi Barang Inventaris
e. Membuat Daftar Isian Inventaris
f. Membuat Daftar Rekapitulasi Barang Inventaris
5. Apa tujuan mengadakan klasifikasi/penggolongan barang
Agar terdapat cara yang cukup mudah dan efisien untuk mencatat dan sekaligus untuk
mencari dan menemukan kembali barang tertentu, baik secara fisik maupun melalui
daftar catatan ataupun di dalam ingatan orang.
6. Mekanisme Laporan milik sekolah :
Triwulan Mutasi Barang
DepartemenKeuangan, Setjen DepdiknasUp. Bagian Perlengkapan, Dinas Pendidikan
PropinsiUp. Bagian Perlengkapan, Dinas PendidikanKabupaten/Kota, Sekolah
Tahunan Mutasi Barang Inventaris
DepartemenKeuangan, Setjen DepdiknasUp. Bagian Perlengkapan, Ditjen Dikdasmen,
Dinas Pendidikan PropinsiUp. Bagian Perlengka, Dinas Pendidikan
Kbupaten/Kota, Sekolah

c. Instrumen dan Rubrik Penilaian

Nama Skor setiap nomor soal


No. Nilai
Siswa/Kelompok No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5
1
2
3

Perolehan skor peserta didik untuk setiap nomor soal, sebagai berikut:
Indikator penilaian pengetahuan
1. Apa yang dimaksud dengan Inventarisasi, Sarana, Prasarana (bobot 10)
2. Sebutkan tujuan inventarisasi sarana dan prasarana! (bobot 5)
3. Jelaskan manfaat inventarisasi sarana dan prasarana! (bobot 5)
4. Sebutkan macam-macam administrasi inventarisasi sarana dan prasarana! (bobot 10)
5. Apa tujuan penggadaan klasifikasi/penggolongan barang inventaris (bobot 5)
6. Tuliskan mekanisme Laporan Triwulan Mutasi Barang dan mekanisme LaporanTahunan Mutasi
Barang Inventaris! (bobot 15)

Pedoman Penilaian

SOAL BOBOT SOAL Tabel 1. Konversi dari skor 1 – 100 ke 1 - 4


1.
2. INTERVAL HASIL KONVERSI PREDIKAT
3. 96 – 100 4.00 A
4. 91 – 95 3.66 A-
5. 86 – 90 3.33 B+
6. 81 – 85 3.00 B
7. 75 – 80 2.67 B-
8. 70 – 74 2.33 C+
9. 65 – 69 2.00 C
10. 60 – 64 1.66 C-
11. 55 – 59 1.33 D+
Jmh Skor < 54 1.00 D

Nilai = Jumlah Skor * 2

Penilaian Ranah Keterampilan


PENILAIAN PRAKTIK

Nama :
Prog. Keahlian : Administrasi
Paket Keahlian : Administrasi Perkantoran
Kelas/Semester : XII / 5
Mata Pelajaran : Administrasi Sarana dan Prasarana
Materi Pembelajaran :
Tanggal :

No. Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai

1. Persiapan awal 20

2. Pelaksanaan 30

3. Hasil 30

4. Waktu 20

JUMLAH

PENILAIAN PORTOFOLIO

Nama :
Prog. Keahlian : Administrasi
Paket Keahlian : Administrasi Perkantoran
Kelas/Semester : XII / 5
Mata Pelajaran : Administrasi sarana dan prasarana
Materi Pembelajaran :
Tanggal :
Kriteria
No. KD Periode Kualitas / Waktu Ket.
Keaslian Kesesuaian
Kerapihan Pembuatan
1. Mempraktik-kan
inventarisasi sarana
dan prasarana
Bojongsari, Juni 2015
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Iip Sabit, M.A. Toto Junarto, S.Pd.


NIP 19670512 199303 1 010 NIP 19720610 200801 1 004

LAMPIRAN

Inventaris Sarana dan Prasarana

INVENTARISASI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN


PERSEKOLAHAN

A. Pengertan Inventarisasi Sarana dan Sarana Pendidikan


Inventarisasi berasal dari kata “inventaris” (Latin = inventarium) yang berarti daftar barang-
barang, bahan dan sebagainya. Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan adalah pencatatan
atau pendaftaran barang-barang milik sekolah ke dalam suatu daftar inventaris barang secara tertib
dan teratur menurut ketentuan dan tata cara yang berlaku. Barang inventaris sekolah adalah semua
barang milik negara (yang dikuasai sekolah) baik yang diadakan/dibeli melalui dana dari pemerintah,
DPP maupun diperoleh sebagai pertukaran, hadiah atau hibah serta hasil usaha pembuatan sendiri di
sekolah guna menunjang kelancaran proses belajar mengajar Tiap sekolah wajib menyelenggarakan
inventarisasi barang milik negara yang dikuasai/diurus oleh sekolah masing-masing secara teratur,
tertib dan lengkap. Kepala sekolah melakukan dan bertanggung jawab atas terlaksananya
inventarisasi fisik dan pengisian daftar inventaris barang milik negara yang ada di sekolahnya.

B. Tujuan Inventarisasi Sarana dan Sarana Pendidikan


Secara umum, inventarisasi dilakukan dalam rangka usaha penyempurnaan pengurusan dan
pengawasan yang efektif terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah. Secara
khusus, inventarisasi dilakukan dengan tujuan-tujuan sebagai berikut:
1. Untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
suatu sekolah.
2. Untuk menghemat keuangan sekolah baik dalam pengadaan maupun untuk pemeliharaan dan
penghapusan sarana dan prasarana sekolah.
3. Sebagai bahan atau pedoman untuk menghitung kekayaan suatu sekolah dalam bentuk materil
yang dapat dinilai dengan uang.
4. Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
suatu sekolah.

C. Manfaat Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan


Daftar inventarisasi barang yang disusun dalam suatu organisasi yang lengkap, teratur dan
berkelanjutan dapat memberikan manfaat, yakni sebagai berikut:
1. Menyediakan data dan informasi dalam rangka menentukan kebutuhan dan menyusun rencana
kebutuhan barang.
2. Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/pedoman dalam pengarahan pengadaan
barang.
3. Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/pedoman dalam penyaluran barang.
4. Memberikan data dan informasi dalam menentukan keadaan barang (tua, rusak, lebih) sebagai
dasar untuk menetapkan penghapusannya.
5. Memberikan data dan informasi dalam rangka memudahkan pengawasan dan pengendalian
barang.

D. Pengadministrasian Barang Inventaris


Pelaksanaan kegiatan pengadministrasian barang inventaris dilakukan dalam Buku Induk
Barang Inventaris, Buku Golongan Barang Inventaris, Buku Catatan Barang Non Inventaris, Daftar
Laporan Triwulan, Mutasi Barang Inventaris, Daftar Rekap Barang Inventaris.
1. Buku Induk Barang Inventaris adalah buku tempat mencatat semua barang inventaris milik
negara dalam lingkungan sekolah menurut urutan tanggal penerimaannya.
2. Buku Golongan Barang Inventaris adalah buku pembantu tempat mencatat barang inventaris
menurut golongan barang yang telah ditentukan.
3. Buku Catatan Non Inventaris adalah buku tempat mencatat semua barang habis pakai, seperti;
kapur, pensil, penghapus papan tulis, kertas ketik, tinta dan sejenisnya.
4. Daftar Laporan Triwulan Mutasi Barang Inventaris adalah daftar tempat mencatat jumlah
bertambah dan atau berkurangnya barang inventaris sebagai akibat mutasi yang terjadi dalam
triwulan yang bersangkutan. Daftar ini tersusun menurut jenis barang pada masing-masing
golongan inventaris.
5. Membuat Daftar Isian Inventaris, yaitu tempat-tempat mencatat semua barang inventaris
menurut golongan barangnya.
6. Membuat Daftar Rekapitulasi Barang Inventaris, yaitu merupakan daftar yang menunjukkan
jumlah barang inventaris menurut keadaan pada tanggal 1 April tahun yang lalu, mutasi barang
yang terjadi selama setahun tersebut, dan keadaan barang inventaris pada tanggal 1 April tahun
anggaran berikutnya.
Untuk Daftar Isian Inventaris dan Daftar Rekapitulasinya, sekolah wajib membuat dan mengisinya
dalam rangkap 2 (dua) untuk disampaikan 1 set (asli) kepada unit kerja yang membawahinya dan 1
set (tembusan) untuk arsip sendiri. Selanjutnya, contoh-contoh format dari buku atau daftar yang
disebutkan pada butir 1 s/d 6 di atas dapat dilihat pada Permen 20 tahun 2007.

E. Klasifikasi dan Kode Barang Inventaris


Pada dasarnya maksud dan tujuan mengadakan penggolongan barang ialah agar terdapat
cara yang cukup mudah dan efisien untuk mencatat dan sekaligus untuk mencari dan menemukan
kembali barang tertentu, baik secara fisik maupun melalui daftar catatan ataupun di dalam ingatan
orang. Sesuai dengan tujuan tersebut maka bentuk lambang, sandi atau kode yang dipergunakan
sebagai pengganti nama atau uraian bagi tiap golongan, kelompok dan atau jenis barang haruslah
bersifat membantu/memudahkan penglihatan dan ingatan orang dalam mendapatkan kembali
barang yang diinginkan.
Sandi atau kode yang dipergunakan melambangkan nama atau uraian kelompok/jenis barang
adalah berbentuk angka bilangan (numerik) yang tersusun menurut pola tertentu, agar mudah
diingat dan dikenali, serta memberi petunjuk mengenai formulir nama yang harus dipergunakan
untuk tempat mencatat jenis barang tertentu. Di samping itu pula, penyusunan angka nomor kode ini
diusahakan agar memungkinkan dilakukan pengembangan, terutama oleh mereka yang secara
langsung menangani pencatatan barang.
Untuk barang pada umumnya, nomor kode itu terdiri dari 7 (tujuh) buah angka yang
tersusun menjadi tiga dan empat angka, yang dipisahkan oleh sebuah tanda titik. Angka pertama dari
susunan tiga di depan adalah untuk menyatakan jenis formulir yang digunakan. Dua angka berikutnya
yakni yang berada sebelum tanda titik, merupakan sandi pokok untuk kelompok barang menurut
ketentuan di dalam masing-masing formulir. Sebagai contoh secara berturut-turut disebutkan
sebagai berikut:
110.0300 Tanah lapangan olah raga
110.0400 Tanah untuk jalan dan tempat parkir
110.0500 Tanah Pertanian
110.0600 Tanah Peternakan
110.0700 Tanah Perkebunan
110.0800 Tanah Kehutanan
110.0900 …………………
110.9900 Tanda untuk keperluan lain yang tersebut di atas.
Sebagaimana terlihat pada contoh-contoh sandi barang tak bergerak tersebut di atas, sandi
atau kode barang inventaris Departemen Pendidikan Nasional seutuhnya terdiri dari angka bilangan 1
sampai 99 (numerik). Baik untuk barang tak bergerak maupun barang bergerak pada umumnya
dipergunakan nomor kode yang terbentuk dari tujuh buah angka bilangan seperti itu. Ini berarti
bahwa tiap kelompok dan sub kelompok menyediakan angka 1 sampai dengan 99 sehingga masing-
masing dapat menyediakan 99 wadah untuk menampung spesifikasi yang dipergunakan oleh
kelompok atau sub kelompok yang bersangkutan. Begitu pula halnya dengan kode barang, nomor ini
menyediakan pula wadah untuk spesifikasi jenis barang sebanyak 99 tempat. Sebagai contoh cara
penggunaan angka-angka untuk nomor kode barang bergerak dapat dikemukakan sebagai berikut:
200.000 Sandi untuk kelompok barang-barang bergerak
210.000 Sandi untuk Alat-alat besar
220.000 Sandi untuk Peralatan Laboratorium, Peralatan Bengkel/ Workshop, Studio, Percetakan,
Pabrik, dan Instalasi Pembangkit Tenaga Listrik.
221.000 Sandi untuk kelompok “besar”: Peralatan Laboratorium.
222.000 Sandi untuk kelompok “besar”: Peralatan Bengkel/Workshop.
224.0100 Sandi untuk sub kelompok: Alat penyusun huruf/setting (PHT), intertype, IBM,
Kompugrafik.
224.0200 Sandi untuk kelompok Alat acuan/mesin foto copy.
224.0300 Sandi untuk sub kelompok Mesin Cetak.
224.0301 Sandi untuk jenis barang mesin cetak Letter Press.
224.0302 Sandi untuk mesin cetak Offset.
224.0303 Sandi untuk mesin cetak Fotografi.
Contoh-contoh tersebut di atas dikemukakan hanya untuk sekedar memberikan gambaran tentang
azas dan tata kerja yang telah dipergunakan dalam penyusunan klasifikasi dan kode barang inventaris
Departemen Pendidikan Nasional berdasarkan jenis-jenis formulir inventarisasi yang telah ditentukan
di dalam Buku Petunjuk Pelaksanaan Inventaris Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mutakhir.
Dalam prakteknya barang yang dilaporkan tidaklah sampai serinci itu, tetapi mungkin hanya
sampai pada penyebutan nama sub kelompok barangnya saja, seperti misalnya mengenai peralatan
percetakan hanya disebutkan alat penyusun huruf, alat penyusun pola cetak, mesin cetak, alat
pelipat kertas, alat pemotong kertas dan sebagainya. Jadi nomor kodenya hanya 224.0100, 224.0200,
224.0300, dan seterusnya. Tambahan dua buah angka 0 di belakang disediakan, selain untuk
spesifikasi lanjutan yang bersangkutan, pula untuk keperluan persiapan komputerisasi pengolahan
data dikemudian hari. Ada baiknya diberikan pula di sini contoh suatu spesifikasi barang dari sub
kelompok tertentu. Misalnya sub kelompok Alat Pengangkutan:
250.0000 Sandi untuk kelompok alat pengangkutan
250.0300 Sandi untuk sub kelompok alat angkutan darat bermotor
250.0301 Sandi untuk sepeda motor/scoter
250.0302 Sandi untuk bemo, helicak dan lain-lain yang beroda tiga
250.0303 Jeep
250.0304 Sedan
250.0305 Station Wagon
250.0306 Bus, mini bus, suburband
250.0307 Pick up
250.0308 Truck
250.0309 Mobil Balap
250.0310 Kendaraan keliling untuk pemeriksaan kesehatan/klinik
250.0311 Mobil unit perpustakaan keliling
250.0312 Mobil unit percetakan
250.0313 Mobil pemadam kebakaran
250.0399 Kendaraan darat bermotor lainnya
250.0400 Kendaraan angkutan air
250.0401 Perahu motor out board
250.0402 Perahu bermotor in board
250.0403 Speed boat
250.0404 Perahu layar
250.0405 Perahu dayung
250.0499 Kendaraan angkutan airlainnya
250.0500 Kendaraan angkutan udara
250.0599 Kendaraan angkutan udara lainnya.
Catatan:
Bilamana jumlah jenis dari suatu sub kelompok barang dapat dikelompok-kelompok ecara
mudah dalam sub kelompok tertentu yang jumlahnya tidak lebih dari 9 (sembilan) sub-sub
kelompok, maka angka ketiga sesudah tanda titik ditetapkan menjadi nomor kode bagi sub-sub
kelompok barang tersebut Dalam hal ini angka keempat sesudah tanda titik diperuntukkan bagi
nomor kode spesifikasi masing-masing barang dari/di dalam sub-sub kelompok yang bersangkutan.
Contoh:
230.0900 Perhiasan ruangan
230.0910 Lambang Negara/Instansi/Organisasi
230.0920 Bendera/Vandel
230.0930 Piala
230.0940 Piagam/Plakat
230.0950 Lukisan berbingkai
230.0960 Peta dinding/Globe
230.0970 Barang-barang seni kerajinan
230.0980 ………………………………
230.0990 Perhiasan ruangan lainnya
230.0910 Lambang negara/Instansi/Organisasi
230.0911 Bhineka Tunggal Ika
230.0912 KORPRI
230.0913 Tut Wuri Handayani
230.0914 Dharma Wanita
230.0915 Lambang Sekolah/Perguruan Tinggi
230.0916 …………………………………
230.0917 …………………………………
230.0918 …………………………………
230.0919 Lambang lainnya.

F. Pelaporan Inventarisasi
1. Laporan triwulan mutasi barang inventaris
a. Tiap sekolah dan unit pelaksana teknis wajib membuat daftar laporan triwulan mutasi barang
inventaris rangkap 2 (dua), untuk disampaikan 1 (satu) set (asli) kepada Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota setempat dan 1 set untuk arsip sendiri. Laporan tersebut harus
sudah disampaikan paling lambat 7 hari setelah berakhirnya triwulan tahun anggaran
berjalan.
b. Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota membuat rekapitulasi laporan triwulan yang berasal
dari sekolah/UPT/Dinas Pendidikan Kecamatan. Selanjutnya Kantor Depdik Kabupaten/Kota
sendiri menyampaikan kepada Dinas Pendidikan Propinsi setempat u.p Kepala Bagian
Perlengkapan.

2. Laporan tahunan inventaris


a. Tiap sekolah wajib mengisi Daftar Isian Inventaris dan Rekapitulasi Barang Inventaris rangkap
2 (dua). Laporan Tahunan Inventaris (yang membuat Daftar Isian Inventaris dan Rekapitulasi
Barang Inventaris) disampaikan 1 set (asli) kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
setempat.
b. Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota wajib mengisi Daftar Isian Inventaris dan Dafta
Rekapitulasi Laporan Tahunan Inventaris yang berasal dari sekolah/UPT di lingkungannya.
Laporan Tahunan Inventaris tersebut disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Propinsi
u.p Kepala Bagian Perlengkapan.

Sumber: http://modultotkepsek.fileave.com
INVENTARIS KANTOR

2.1. Inventaris Kantor


Didalam sebuah perusahaan, inventaris atau bisa disebut juga dengan suatu aset penting
yang sangat berharga bagi perusahaan. Dikarenakan inventaris ini sangat penting guna pelaksanaan
aktifitas perusahaan dan produktifitas kerja. Menurut Achmad (2011 : 39) yang mengemukakan
bahwa, “inventaris adalah suatu daftar yang berisi nama, spesifikasi, jumlah, dan kondisi barang-
barang yang menjadi milik kantor”. Sedangkan Soemarsono (2010 : 105) mengemukakan bahwa,
“inventaris kantor adalah daftar barang-barang yang didalamnya terdapat harga, jumlah, jenis dan
keadaannya”.
Berbeda halnya dengan Mugiant (2011 : 7) yang mengemukakan bahwa, inventaris kantor
merupakan kegiatan untuk memperoleh data yang dimiliki atau dikuasai serta diurus oleh organisasi
guna mendukung proses pengendalian dan pengawasan demi mendukung efektifitas dan efisiensi
dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.

Menurut Sedarmayant (2009 : 6) “inventaris kantor adalah segala sesuatu hal mulai dari gedung,
kendaraan, mesin-mesin kantor hingga perabot kantor dan alat bantu lainnya yang dimiliki
perusahaan guna terlaksananya pekerjaan dan untuk meningkatkan produktifitas kerja”.

Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa, inventaris kantor adalah suatu
perolehan data yang kegiatannya untuk mendukung dan meningkatkan produktifitas kerja.

2.1.1. Pengelompokan inventaris kantor


Secara umum inventaris kantor dibagi menjadi empat kelompok besar. Kelompok besar atau
kelompok utama tersebut dibagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil, dan seterusnya.
Pembuatan daftar klasifikasi dibuat sebagai dasar penulisan yang dibuat sesuai kebutuhan organisasi.
Pengelompokan barang inventaris ini berguna untuk memudahkan pada saat pencarian barang.
Menurut Akhmad (2012 : 239) terdapat empat kelompok besar barang inventaris yang
biasanya digunakan sebagai dasar penyusunan daftar klasifikasi barang inventaris adalah :
1. Barang tidak bergerak
Barang tidak bergerang meliputi barang-barang tetap perusahaan seperti tanah, gedung, kolam,
lapangan, dan sejenisnya
2. Barang bergerak
Barang bergerak meliputi barang-barang yang mempunyai nilai ekonomi relatif tinggi dengan
jangka waktu relatif lama. Contoh, mobil, mesin, peralatan kantor, dan sebagainya.
3. Hewan
Hewan yang dikelompokkan menjadi barang iventaris adalah binatang yang merupakan asset
perusahaan. Peberian
4. Persediaan
Persediaan adalah barang yang belum dipergunakan. Barang persediaan biasanya dibagi dua,
yaitu :
a. Barang tidak habis pakai.
b. Barang habis pakai.
Menurut Sedarmayant (2009 :50) yang menjelaskan bahwa, “mesin kantor merupakan salah
satu alat penunjang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efisien”.
Menurut Moekijat (2010 : 156) menerangkan bahwa dalam memilih mesin kantor perlu
memperlihatkan hal-hal sebagai berikut :
1. Mesin harus benar-benar diperlukan.
2. Jenis mesin hendaknya praktis.
3. Mesin harus mengurangi biaya pelaksanaan pekerjaan.
4. Mesin dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan.
5. Mutu mesin harus baik.
6. Dapat mengurangi kesulitan pekerjaan.
7. Dapat dipergunakan untuk bermacam-macam pekerjaan.
8. Pemeliharaannya mudah.
9. Pelatihan penggunaan dapat dilaksanakan dengan mudah.
10. Dapat disesuaikan dengan mutu pegawai.
11. Cocok dengan pekerjaan yang dilakukan.
12. Perlu pertimbangan tentang tata ruang kantor.
2.1.2. Manfaat inventaris kantor
Kegunaan inventaris kantor sangat bermanfaat bagi sebuah instansi maupun perusahaan.
Terutama pada proses penggunaannya. Menurut Sumarto (2006 : 9), inventaris kantor mempunyai
beberapa manfaat, yaitu :
1. Mencatat dan menghimpun data aset yang dikuasai oleh unit organisasi maupun perusahaan.
2. Menyediakan informasi mengenai aset organisasi maupun perusahaan yang dikuasai
departemen sebagai bahan untuk perencanaan kebutuhan, pengadaan dan pengelolaan
perlengkapan departemen.
3. Menyiapkan dan menyediakan bahan acuan untuk pengawasan aset organisasi atau pun
perusahaan.
4. Menyediakan informasi tentang aset yang dikuasai departemen untuk menunjang
perencanaan dan pelaksanaan tugas departemen.
2.2. Penanganan Inventaris kantor
Inventaris merupakan kegiatan yang mencatat barang kantor sebagai bukti bahwa barang
tersebut milik perusahaan yang bersangkutan. Dalam melakukan pencatatan harus ditetapkan
macam dan ukuran kolom-kolom dalam buku inventaris dan petunjuk untuk mengisinya.
Menurut Achmad (2011 : 44) mengemukakan bahwa, keterangan yang dicatat dalam buku
induk barang inventaris :
1. Nomor
2. Kode barang
3. Nama barang
4. Merek
5. Jenis
6. Tahun
7. Harga per satuan
8. Harga total
9. Keterangan
Sedangkan Milburga (2011 : 76) yang mengemukakan bahwa, keterangan yang dicatat dalam
buku inventaris adalah :
1. Nomor urut
2. Tanggal masuk barang
3. Asal barang
4. Nama barang
5. Jumlah eksemplar
6. Harga satuan dan jumlah harga
7. Jenis barang
8. Ketarangan mengenai keadaan barang
2.2.1. Sistem pembuatan inventaris kantor
Guna melengkapi proses inventaris kantor dengan benar, perlu adanya sistem pencetakan untuk
melengkapi proses-proses yang berlangsung. Menurut Achmad (2011 : 57) “sistem pencetakan
adalah prosedur yang berfungsi untuk menerbitkan sebuah barang, data, atau lain sebagainya
sehingga menjadi data yang nyata”. Lebih lanjutnya menurut Achmad (2012 : 243) bahwa, sistem
pembuatan daftar barang inventaris yaitu :
1. Buku induk barang inventaris kantor
Buku induk barang inventaris merupakan buku atau catatan yang berisi mengenai keseluruhan
barang inventaris. Buku induk biasanya dibuat per awal tahun anggaran atau tahun perhitungan
tertentu sesuai kebijakan perusahaan.
Tabel 2.1 Contoh Format Buku Induk Barang Inventaris
Nama Spesifikasi
No Kode Jumlah Ket
Barang Merk Jenis Thn Sat. Total
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Sumber : Akhmad (2012)


2. Buku golongan barang inventaris.
Buku golongan barang inventaris dibuat setelah buku induk barang inventaris selesai. Buku golongan
barang inventaris dibuat perjenis. Kegunaan buku golongan barang inventariis adalah untuk
mengetahui kondisi barang per golongan.
Table 2.2 Contoh Format Buku Golongan Barang Inventaris
Kode barang :
Golongan barang :
Tanda bukti
No. Kode Uraian Terima Keluar ket
No. Tgl. Thn
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Sumber : Akmad (2012)


3. Kartu persediaan.
Kartu persediaan adalah kartu yang berisi mengenai catatan keluar masuknya barang. Kartu
persedian dibuat per barang.
Table 2.3 Contoh Format Kartu Persediaan
Kode barang :
Golongan Barang :
Jenis barang :
No. Tgl. Uraian Tanda bukti Terima Keluar ket
No. Tgl.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Sumber : Akhmad (2012)


4. Daftar rekapitulasi barang inventaris
Rekapitulasi barang inventaris merupakan hasil penggabungan rekapitulasi barang inventaris per
golongan.
Table 2.4 Contoh Format Rekapitulasi Barang inventaris
Nama Spesifikasi Perubahan
No. Kode Ket
Barang Merk Jenis Thn. Tambah Kurang Sisa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Sumber : Akchmad (2012)


5. Buku Induk Barang Inventaris Baru
Buku induk barang inventaris baru dibuat dari hasil daftar rekapitulasi barang inventaris. Buku inilah
yang digunakan sebagai dasar inventaris barang pada tahun berikutnya. Format buku induk inventaris
sama dengan tabel 2.1
2.2.2. Prosedur pembuatan inventarisasi kantor
Di dalam pembahasan inventaris kantor terdapat juga prosedur pembuatan inventarisasi
kantor yang gunanya dapat menambah pengertian dari inventaris kantor. Menurut Milburga (2011 :
75) tata laksana kerja inventarisasi dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mencatat barang satu persatu mulai dari penerimaan yang paling awal sampai dengan
penerimaan yang paling akhir.
2. Mencatat mulai dari kolom nomor urut dengan angka nomor yang terkecil, dilanjutkan dengan
nomor urut seterusnya setiap kali menerima barang.
3. Kolom tanggal diisi dengan tanggal saat pencatatan penerimaan barang tersebut.
4. Kolom asal barang disini dengan keterangan :
a. Nama toko barang inventaris berasal dari pembelian.
b. Nama perseorangan/badan atau instansi/lembaga, bila barang-barang itu berasal dari hadiah.
5. Nama barang.
6. Kolom jumlah eksemplar diisi keterangan jumlah eksemplar.
7. Kolom harga satuan diisi dengan harga setiap eksemplar barang, apabila barang tu berasal dari
pembelian.
8. Kolom jumlah harga diisi jumlah harga dari keseluruhan jumlah eksemplar barang yang
bersangkutan.
9. Kolom jenis barang diisi dengan jumlah eksemplar masing-masing jenis barang yang sedang
diinventarisasi.
10.Kolom nomor inventarisasi diisi dengan nomor inventarisasi yang sudah ditentukan untuk setiap
eksemplar barang.
11.Kolom keterangan diisi dengan keterangan-keterangan mengenai keadaan barang yang
diinventarisasi.
Setelah kolom inventaris hampir habis, sebelum ganti halaman dicatat rekapitulasi barang
yang telah dicatat dengan perincian tentang jumlah eksempler, nama, harga seluruh barang yang
dibeli, seperti tercatat pada halaman tersebut.

2.2.3. Fungsi laporan penanganan inventaris kantor


Pada penanganan inventaris kantor, terdapat juga fungsi laporan yang gunanya untuk
menambah dari pengertian pembahasan ini.
Menurut Achmad (2012 : 15) bahwa, laporan penanganan inventaris kantor mempunyai
beberapa fungsi, diantaranya :
1. Pertanggungjawaban dan pengawasan
Laporan penanganan merupakan suatu pertanggungjawaban dari seorang pejabat atau petugas
kepada atasanya sesuai dengan fungsi dan tugas yang dibebankan kepadanya.
2. Pengembangan
Laporan penanganan merupakan salah satu bentuk atau alat untuk memperluas ide dan tukar-
menukar pengalaman.
3. Penyampaian informasi
Bagi pejabat yang menerima, laporan penanganan merupakan salah satu sumber informasi yang
diperlukan dalam melaksanakan fungsi dan tugas-tugasnya.
4. Bahan pengambilan keputusan
Dalam melaksanakan manajemen, pimpinan harus selalu mengambil keputusan yang diperlukan
setiap waktu. Untuk keperluan pengambilan keputusan oleh pimpinan itu, dibutuhkan data atau
informasi yang berhubungan dengan keputusan yang diambil.
5. Membina kerja sama

Laporan penanganan dapat dijadikan sebagai salah satu alat untuk membina kerja sama, saling
pengertian, dan koordinasi yang setepat-tepatnya antara atasan dan bawahan.

Penulis : Teuku Fachruddinsyah ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel BAB 2 Landasan Teori ini dipublish oleh Teuku Fachruddinsyah pada hari Selasa, 27 Mei 2014.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan
komentar.sudah ada 2 komentar: di postingan BAB 2 Landasan Teori

INVENTARISASI SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH

Salah satu aktivitas dalam Diklat Koordinasi Dan Perencanaan Kab./Kota Melalui Manajemen
Penguatan Tata Kelola dan Akuntabilitas diSekolah Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Tahun 2013
adalah adalah Teknis mencatat semua perlengkapan yang dimiliki oleh sekolah. Lazimnya, kegiatan
pencatatan semua perlengkapan itu disebut dengan istilah inventarisasi perlengkapan pendidikan.
Kegiatan tersebut merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Secara definitif, inventarisasi adalah
pencatatan dan penyusunan daftar barang milik negara secara sistematis, tertib, teratur berdasarkan
ketentuan-ketentuan atau pedoman yang berlaku. Inventarisasi sarpras pendidikan adalah kegiatan
pencatatan semua sarana prasarana dan merupakan suatu proses berkelanjutan, barang milik
negara. Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor Kep. 225/MK/V/4/1971 barang milik
negara adalah berupa semua barang yang berasal atau dibeli dengan dana yang bersumber, baik
secara keseluruhan atau sebagaian, dari Anggaran Pendapat Belanja Negara (APBN) ataupun dana
lainnya yang barang-barangnya di bawah penguasaan pemerintah, baik pusat, provinsi, maupun
daerah otonom, baik yang berada di dalam maupun luar negeri.

Landasan hukum yang mendasari kegiatan inventarisasi perlengkapan sekolah, yaitu

1. Intruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 1971, tertanggal 30 Maret 1991


2. Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep. 225/MK/V/4/197, tertanggal 13 April 1971
3. Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 1971, tertanggal 23 Oktober
1971
4. Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4/M/1980, tertanggal 24 Mei 1980

Tujuan Inventarisasi
1. Tercipta ketertiban administrasi barang
2. Penghematan keuangan
3. Mempermudah pemeliharaan dan pengawasan barang
4. Menyediakan data informasi untuk perencanaan

Manfaat inventarisasi
1. Mencatat dan menghimpun data aset yang dikuasahi unit organisasi/ departemen.
2. Menyiapkan dan menyediakan bahan laporan pertanggungjawaban atas penguasaan dan
pengelolaan aset organisasi/ negara.
3. Menyiapkan dan menyediakan bahan acuan untuk pengawasan aset organisasi atau negara.
4. Menyediakan informasi mengenai aset organisasi /negara yang dikuasahi departemen sebagai
bahan untuk perencanaan kebutuhan, pengadaan dan pengelolaan perlengkapan departemen.
5. Menyediakan informasi tentang aset yang dikuasai departemen untuk menunjang perencanaan
dan pelaksanaan tugas departemen.

CARA MENGINVENTARISASIKAN SARPRAS SEKOLAH

Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tanggal 16 Januari 1979
No. 20/MPK/1979, pengurusan barang-barang di sekolah dasar dilakukan oleh kepala sekolah sendiri.
Namun, dalam pelaksanaan sehari-hari kepala sekolah sebagai administrator dapat menunjuk stafnya
atau guru-guru untuk mengerjakan tugas dan tanggung jawab tersebut (Stoop & Johnson, 1969).
Kegiatan inventarisasi perlengkapan pendidikan meliputi dua kegiatan, yaitu

1) Kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan dan pembuatan kode barang perlengapan
2) Kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan laporan. Berikut ini secara rinci satu persatu.
 Pencatatan perlengkapan pendidikan
Baik barang inventaris maupun barang bukan inventaris yang diterima sekolah harus dicatat
di dalam buku penerimaan. Setelah itu, khusus barang-barang inventaris dicatat di dalam buku
induk inventaris dan buku golongan inventaris. Sedangkan khusus barang-barang bukan
inventaris dicatat di dalam buku induk bukan inventaris dan kartu (bisa juga berupa buku) stok
barang.
 Pembuatan kode barang
1. Kode kepemilikan
2. Kode setiap jenis barang atau perlengkapan pendidikan
3. Kode lokasi

Anda mungkin juga menyukai