Anda di halaman 1dari 72

Revisi

DAFTAR ISI

Halaman Sampul
Daftar Isi ii
Daftar Lampiran iii
Daftar Tabel iv
Daftar Gambar v
Kata Pengantar vi
Ikhtisar Eksekutif 1

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 2
1.2. Maksud dan Tujuan 4
1.3. Tugas Pokok dan Fungsi 4
1.4. Sistematika Penulisan 6
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Rencanaan Kerja Tahunan 2015 8
2.2. Perjanjian Kinerja 10
2.3. Kebijakan dan Strategi 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja 16
3.2. Sumber Daya 49
3.2.1. Sumber Daya Manusia 49
3.2.2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana 51
3.2.3. Sumber Daya Anggaran 52
BAB IV KESIMPULAN
4.1. Simpulan 54
BAB V LAMPIRAN 55

ii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi RSUPN-CM 55


Lampiran 2 Laporan Barang Kuasa Pengguna (Intrakomptable) 56
Lampiran 3 Laporan Barang Kuasa Pengguna (Ekstrakomptable) 57
Lampiran 4 Laporan Barang Kuasa Pengguna (Kontrksi dalam pengerjaan) 58
Lampiran 5 Laporan Barang Kuasa Pengguna (Asset tak berwujud) 59
Lampiran 6 Laporan Barang Milik Negara 60
Lampiran 7 Renstra in action 61
Lampiran 8 Kontrak Kinerja dan Penetapan Kinerja Direktur Utama RSUPN-CM
Dengan Dirjen BUK tahun 2015 62

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Indikator kinerja RSUPN-CM 2014 yang tidak memenuhi target dan 9
tindak lanjutnya
Tabel 2.2. Sasaran Strategis dan Indikat or Kinerja serta Target 2015 10
Tabel 3.1. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Tahun 2015 17
Tabel 3.2. Indikator Keuangan tahun 2015 19
Tabel 3.3. Indikator Pelayanan tahun 2015 20
Tabel 3.4. Indikator Kinerja Mutu dan Manfaat Bagi Masyarakat Tahun 2015 21
Tabel 3.5. Realisasi Capaian Indikator Kinerja RSUPN Cipto Mangunkusumo 26
Tahun Anggaran 2015
Tabel 3.6. Daftar Pegawai per Jabatan RSUPN-CM Tanggal 31 Desember 2015 50
Tabel 3.7. Laporan Posisi Barang Milik Negara per 31 Desember 2015 51
Tabel 3.8. Alokasi dan adan program sesuai DIPA 2015 52

Tabel 3.9. Realisasi Anggaran 53

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Struktur Organisasi RSUPN-CM 5

v
KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015 disusun dalam
rangka memenuhi Instruksi Presiden No.7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah yang dibangun dan dikembangkan atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi
dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksana tugas pokok dan fungsi serta
pengelolaan sumber daya pelaksanaan kebijakan dan program / kegiatan yang dipercayakan
kepada setiap pemerintah, salah satunya adalah RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
(RSUPN-CM). LAKIP disusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja dalam rangka
mewujudkan peneyelenggaraan pemerintah yang baik dalam perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan pada tahun berikutnya.
LAKIP tahun 2015 mengacu pada Buku Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja,
sebagaiman diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No.29 Tahun 2010 serta petunjuk teknis dari Dirjen Bina Upaya
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI tahun 2012.
RSUPN-CM dalam menyusun Renstra berdasarkan 4 perspektif yaitu : 1) Financial, 2)
Customer, 3) Internal Business Process serta 4) Learning & Growth, dan pihak manajemen
RSUPN-Cmjuga telah menentukan langkah-langkah strategis dalam mempertimbangkan
kepentingan segenap stakeholder, inisiati-inisiatif program dan kegiatan yang disusun
melalui suatu pendekatan yang sistematik serta terintegrasi dimasing-masing
Departemen/Unit Kerja sehingga dalam penyusunan LAKIP ini didasarkan atas hasil
pengukuran kinerja sebagai berikut:
1. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) disusun melalui mekanisme top-down (rincian
program berdasarkan kebijakanmanajemen) dan bottom-up (rincian program
berdasarkan kebutuhan dan pengembangan pelayanan, pendidikan dan penelitian dari
Departemen Medik dan dari Departemen Medik dan Unit Pelayanan Terpadu
mengacupada Key Performance Indicator (KPI) atau indikator kinerja koorporat dengan
sasaran strategis yang menggunakan Balance Score Card
2. Pengukuran pencapaian sasaran dilakukan terhadap sasaran strategis di Renstra
terkait dengan KPI melalui mekanisme rapat koordinasi dan rapat pimpinan RS.
3. Pengukuran kinerja sesuai KPI atau indikator kinerja kunci yang diterapkan di
masing-masing departemen / unit kerja yang merupakan bagian yang penting
dalam mengubah budaya layanan RS, dimana sudah dilakukan kontrak kinerja
untuk penilaian Indikator Kinerja Unit (IKU) dimasing-masing departemen/unit kerja untuk
pemberian sistem remunerasi.
Dengan proses penyusunan LAKIP yang telah diuraikan di atas, terlihat bahwa
keterlibatan semua unit kerja di RSUPN-CM (76 Departemen/unit kerja) 72 unit kerja yang
melakukan kontrak kinerja dengan Direktur Utama sedangkan 4 unit kerja merupakan unit
baru dibentuk. Hal ini memang yang dikehandaki oleh pihak manajemen, sehingga RS
mampu menerapkan learning organization dalam implementasi pengukuran kinerja

vi
berbasis KPI yang sudah dibuat KPI Dashboard dengan IT yang diintegrasikan. Namun
demikian penyajian laporan masih perlu lebih disempurnakan lagi dimasa-masa yang akan
datang, baik dari segi isi maupun cara mengintegrasikan pencapaian kinerja antara korporat,
direktorat dan Departemen/Unit Kerja .

Jakarta, 01 Februari 2016


RSUPN.Dr.Cipto Mangunkusumo
Direktur Utama,

DR. Dr. C.H. Soejono,Sp.PD. K-Ger.


NIP. 196006121985121001

vii
IKHTISAR EKSEKUTIF

LAKIP tahun 2015 adalah laporan dari pencapaian kinerja dari seluruh program dan
kegiatan yang telah direncanakan selama kurun waktu satu tahun yang mengacu Key
Performance Indicator atau indikator kinerja. Tahun ini adalah tahun pertama dari periode
Renstra RSCM-FKUI 2015-2019yang dipetakan dalam sasaran strategis yang kemudian
dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan untuk mendukung terwujudnya Visi dan
Misi RSUPN-CM.

Laporan ini selain dapat memberikan gambaran umum tentang pencapaian


pelaksanaan tugas dan fungsi RSUPN-CM dalam program pelayanan, pendidikan, penelitian
serta pertanggung jawaban sumber daya yang ada dapat memberikan informasi penting
tentang laporan yang telah dicapai dan juga dapat menggambarkan perkembangan kegiatan
selama tahun 2015.

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) di tahun 2015 merupakan proses penetapan


sistematis dan berkesinambungan antara program dan kegiatan selama 1 tahun, dimana
tercantum sasaran strategis, program kerja, kegiatan, dan target dari indikator kinerja telah
disepakati antara Direktur dengan kepala Departemen dalam kontrak kinerja. Untuk
pengukuran kinerjanya dilakukan sesuai dengan kamus yang telah ditetapkan untuk menilai
tingkat keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan tersebut sesuai dengan target yang
ditetapkan serta alokasi anggarannya. Dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
maka program dan kegiatan yang terkait dengan KPI diarahkan pada target berdasarkan
perspektif balance score card (BSC) yang mampu menjadi pemicu kinerja (performance
driver) maupun hasil inti (core outcomes) yang diharapkan.

Salah satu bukti tercapainya tujuan RSUPN-CM adalah dapat dipertahankannya Re-
sertifikat JCI, diraih WTP, Re-Akreditasi KARS yang telah lulus langsung dengan hasil
Paripurna, serta dipertahankan dan diperoleh re-sertifikasi ISO 9001:2008;2200;17025; dan
15189 dari kurang lebih 50% unit kerja (37 unit) yang ada di RSUPN-CM.

KPI atau indikator kinerja di tahun 2015 yang sudah disepakati pada penetapan
kinerja tahun 2015 antara Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan (BUK) dengan Direktur
Utama RSUPN-CM sudah sepenu

hnya direalisasikan , hanya saja KPI “jumlah layanan baru yang pembiayaan berbasis Public
Private Partnership (PPP > 10M)” untuk tahun 2015 target digeser dari CMU 3 menjadi Gamma knife,
tomoteraphy, brachiteraphy sudah disetujui sebelum ditetapkan PP No.38 tahun 2015 . Dari 31 KPI atau
indikator kinerja yang ada sebagian besar sudah tercapai Dari dana yang dianggarkan
untuk kegiatan di RSUPN-CM pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 1.998.493.584.000, (satu
triliun sembilan ratus sembilan puluh delapan milyar empat ratus sembilan puluh tiga juta
lima ratus delapan puluh empat ribu rupiah) dan realisasinya Rp 1.911.602.546.492 (satu
triliun sembilan ratus sebelas milyar enam ratus dua juta lima ratus empat puluh enam ribu
empat ratus sembilan dua rupiah) dengan tingkat capaian 96%.
1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan


pertanggungjawaban kinerja yang sudah disepakati pada Penetapan Kinerja Tahun 2015
antara Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan (BUK) dengan Direktur Utama RSUPN Dr.
Cipto Mangunkusumo, KPI atau Indikator Kinerja tersebut telah ditetapkan di dalam
Rencana Strategis (Renstra) RSUPN-CM- FKUI 2015 – 2019 yang dilaporkan ke tingkat
Kementerian Kesehatan dalam rangka peningkatan kinerja di masa yang akan datang yang
dilakukan secara obyektif, efisien, dan efektif serta diharapkan dapat memberikan kontribusi
dalam mewujudkan pelayanan kesehatan secara prima dan penyelenggaraan negara yang
bersih bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme.
Laporan Akuntabilitas Institusi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai bentuk
pertanggungjawaban secara tertulis atas pelaksanaan tugas-tugas RSUPN-CM yang meliputi
pengelolaan sumber daya, keuangan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia. Ini
merupakan rangkuman dari suatu proses dimana setiap departemen/unit kerja melakukan
evaluasi kinerjanya masing-masing yang memuat keberhasilan maupun kegagalan dalam
mencapai kinerja selama melaksanakan kegiatan tahun anggaran 2015 yang wajib
dipertanggungjawabkan, sehingga bila terjadi kegagalan kedepannya dapat dijadikan acuan
dalam melakukan perubahan serta langkah-langkah perbaikan baik dari sisi bisnis proses
maupun manajemennya, dan bila perlu dilakukan analisis untuk mengidentifikasi faktor
penghambatnya. Demikian juga bila suatu kinerja dikatakan baik apabila capaian kinerja
setiap tahunnya meningkat / paling tidak sama dengan tahun sebelumnya dan perlu
dicarikan strategi yang tepat untuk inovasi selanjutnya.
Rencana Kinerja Tahunan di tahun 2015 merupakan proses penetapan sistematis dan
berkesinambungan antara program kerja dan kegiatan selama 1 tahun, dimana tercantum
sasaran strategis, program kerja , kegiatan, target, serta Indikator kinerja berdasarkan KPI
atau indikator kinerja yang telah disesuaikan dengan Rencana Strategis RSUPN-CM.
Sedangkan pengukuran kinerjanya dilakukan sesuai dengan kamus yang telah
ditetapkanuntuk menilai tingkat keberhasilan pelaksanaan program kerja dan kegiatan
tersebut sesuai dengan target yang ditetapkan dan alokasi anggarannya.
Penyusunan LAKIP Tahun 2015mengacu pada :
1. TAP MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaran Negara yang Bersih dan bebas KKN
2. UU No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN

2
3. Inpres No.7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
4. Inpres No 5 Tahun 2004 tentang Pencepatan Pemberantasan Korupsi
5. PermenPAN dan RB No 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Tapja dan
Pelaporan Akuntabilias Kinerja Instansi Pemerintah
6. PermenPAN dan RB No 35 Tahun 2011 tentang Juklak Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
7. Permenkes RI No 2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan
8. Keputusan Direktur Jenderal BUK No. HK 02.04/1/1568/12 tanggal 28 Agustus 2012
Tentang Juknis Penyusunan TAPJA dan LAK UPT

Mekanisme penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2015 di RSUPN-CM dilakukan


melalui :
1. Rencana Kerja Tahunan (RKT) disusun dengan mekanisme top – down (rincian program
berdasarkan kebijakan manajemen) dan bottom – up (rincian program berdasarkan
kebutuhan dan pengembangan pelayanan, pendidikan dan penelitian dari departemen
medik dan unit pelayanan terpadu) mengacu pada key performance indikator (KPI) atau
indikator kinerja korporat dengan sasaran strategis yang menggunakan metode
balanced score card
2. Pengukuran pencapaian sasaran dilakukan terhadap sasaran strategis di renstra terkait
dengan KPI melalui mekanisme rapat koordinasi dan rapat pimpinan rumah sakit.
3. Pengukuran kinerja sesuai Key Performance Indikator (KPI) atau Indikator Kinerja (IK)
diterapkan di masing-masing departemen/unit kerja akan merupakan bagian yang
penting dalam mengubah budaya layanan rumah sakit, dimana sudah dilakukan Kontrak
Kinerja untuk penilaian Indikator Kinerja Unit (IKU) dimasing-masing departemen/unit
kerja untuk pemberian sistem remunerasi.

RSUPN-CM adalah rumah sakit vertikal yang merupakan rumah sakit rujukan tertier yang
menangani kasus sulit yang dilaksanakan secara terintegrasi antara sub spesialis yang
disebut pelayanan quarterner (pusat rujukan nasional) dan juga merupakan rumah sakit
badan layanan umum (PPK-BLU) yang memiliki fleksibilitas dalam memanfaatkan
pendapatan yang diperoleh dari pelayanan. DIPA Modal, DIPA Operasional dan DIPA
Pendapatan / PNBP, merupakan sumber daya anggaran yang dimanfaatkan untuk
membiayai seluruh program operasional dan investasi dalam rangka mencapai rencana
strategis serta visi dan misi di tahun 2015.Mekanisme dan tujuan penyusunan dan
penyampaian penetapan kinerja yang berupa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

3
Pemerintahyang berupa buku LAKIP diharapkan dapat memberikan gambaran umum
tentang pencapaian pelaksanaan tugas dan fungsi dari RSUPN-CM dalam program pelayanan,
pendidikan, penelitian dan pertanggung jawaban sumber daya yang ada, juga dapat
memberikan informasi penting tentang laporan yang sudah dicapai dan menggambarkan
perkembangan kegiatan selama tahun 2015 yang mengacu pada Renstra RSUPN-CM serta
mewujudkan Visi dan Misi tahun 2015.

1.2.MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan penyusunan LAKIP RSUPN-CM tahun 2015 adalah:
1. Sebagai instrumen pengukuran (indikator) dan evaluasi kinerja pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategi yang telah ditetapkan serta
mengacu pada renstra.
2. Sebagai alat informasi pencapaian kinerja yang sudah disusun dan disampaikan
secara sistematik untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja secara terus
menerus dan berkesinambungan selama setahun (sustainable and continuing
improvement).
3. Sebagai pemicu perbaikan kinerja atau dengan kata lain peningkatan kinerja
departemen/unit kerja di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.
4. Sebagai tolok ukur keberhasilan / kegagalan dari proses kinerja yang sudah
dilaksanakan, sehingga dapat dilakukan analisis untuk mengidentifikasi faktor
penghambat atau pendukung tercapainya kinerja serta tindakan perbaikan di masa
datang.

1.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Dalam upaya mencapai tujuannya, RSUPN-CM menekankan pada:
a. Kegiatan peningkatan mutu pelayanan bertaraf internasional, baik dalam menunjang
keseluruhan proses pendidikan, penelitian, dan pengembangan Iptek kedokteran dan
kesehatan , maupun dalam menyelenggarakan perannya sebagai rujukan nasional
b. Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memantapkan otonomi
pengelolaan dan yang menekankan pelayanan prima (service excellent) untuk
kepuasan pelanggan RSUPN-CM, baik pelanggan internal maupun eksternal
c. Desentralisasi dan pendelegasian (decentralisation and delegation) atau disebut juga
otonomi yang merupakan suatu instrumen untuk melakukan alokasi atau pembagian
pekerjaan yang meliputi kebijakan, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban
kepada tingkat manajemen yang lebih rendah.

4
Kegiatan pokok RSUPN-CM adalah :
a. Pelayanan kesehatan masyarakat baik dalam bentuk promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif secara paripurna
b. Pengembangan pelayanan, pendidikan, dan penelitian proyek-proyek unggulan
kesehatan sesuai dengan fungsinya sebagai rumah sakit pemberi layanan tersier,
pendidikan dan rujukan nasional
c. Pelayanan kesehatan lainnya
d. Pendidikan, penelitian dan usaha lain dalam bidang kesehatan.

Susunan organisasi RSUPN-CM sejak tanggal 20 Desember 2012adalah sebagai berikut :

Gambar 1.1. Struktur organisasi RSUPN-CM


STRUKTUR ORGANISASI RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA
SESUAI LAMPIRAN PERATURAN MENKES RI
NOMOR : 1672/Menkes/Per/XII/2005
DIREKTUR TANGGAL : 27 Desember 2005
UTAMA
Dr.dr.C.H. Soejono, Sp.PD,K.Ger DEWAN
PENGAWAS

KOMITE KOMITE KOMITE KOMITE MUTU, KESELAMATAN, KOMITE ETIK PENELITIAN KOMITE UNIT PENGENDALIAN SATUAN
MEDIK ETIK & HUKUM PPIRS DAN KINERJA KESEHATAN KEPERAWATAN GRATIFIKASI PEMERIKSAAN INTERN
BAMBANG HERMANI, SpTHT(K),PROF,Dr DALDIYONO, SpPD,PhD,Prof.DR.Dr. HINKY HINDRA IRAWAN S, SpA(K),Dr,dr SUJIASIH, S.Kp, MPd HARRIS FADILLAH, SE

DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DREKTORAT


MEDIK DAN PENGEMBANGAN SDM DAN KEUANGAN UMUM DAN
KEPERAWATAN & PEMASARAN PENDIDIKAN OPERASIONAL

Dr.dr. Ratna Dwi Restuti, SpTHT-KKL (K) Dr.dr. Nina Kemala Sari, SP.PD, K-GEr dr. Sumariyono, Sp.PD.KR Nurhayati, S.E, MARS dr. Surahman Hakim, Sp.OG (K)

BIDANG BIDANG BIDANG BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN TEKNIK
PELAYANAN KEPERAWATAN KETEKNISAN PERENCANAAN PENELITIAN PEMASARAN SUMBER DAYA PENDIDIKAN & HUKUM & ANGGARAN AKUNTANSI PERBENDAHA- ADMINISTRASI ASSET DAN PEMELIHARAAN
MEDIK MEDIK MANUSIA PELATIHAN ORGANISASI RAAN INVENTARIS SARANA PRASARANA
dr.H.R.SOEKO WERDI NINDITO D. MARS CORI TRI SURYANI, SKp,M.Kes TORANG P.BATUBARA, MARS,MMR,Ir Dr. SOEKAMTO, SpPD ANDRI MARULI TUA LUBIS, SpOT,dr. SULASTIN, S,Sos,M.Si YULIANA SRIWAHYUNI, SH. MH dr. Andy Yussianto, M.Epid HISAR MARUDUT SARAGIH, SH,MH AMELIA ISMI YUSUF, SE,MM. SRIWIJAYANTO YUDO YUWONO, AK SRI MULYANI, S.Sos,MM RAKHMAT AKHDIAT, Drs,MM BAMBANG SUHARYONO, Drs,MM ZULFIA MAHARANI, ST,M.Si

UNIT DEPARTEMEN INSTALASI UNIT UNIT INSTALASI INSTALASI PELATIHAN & UNIT UNIT INSTALASI UNIT UNIT
PELAYANAN UNIT ADMISI MEDIK MEDIK MANAJEMEN CEEBM PROMOSI SIMULASI KLINIK KEMITRAAN KESELAMATAN MEDIK LAYANAN UTILITAS
TERPADU (B) (C) SISTEM KESEHATAN RS BISNIS DAN KESEHATAN PENGADAAN
(A) EKA YOSHIDA, Apt,MARS,MM.Dra. 24 DEPT.MEDIK 3 INSTALASI INFORMASI LINDA AMIYANTI, SKp,M.Kes THEDDEUS OCTAVIANUS H.P, SpBP,dr KERJA (A) NOEGRAHARTI, Apt.M.Pharm,Dra (B)
10 UNIT TERPADU AGUS MUTAMAKIN,M.Sc,dr ZAILANI ASRI, Drs,MM 3 INST.MEDIK 3 UNIT UTILITAS

KETERANGAN :
( A ) 9 UNIT TERPADU ; ( B ) 24 DEPT. MEDIK ; (A) (B)
1. UNIT PELAYANAN JANTUNG TERPADU 1. DEPT. ANESTESI 11. DEPT. KESEHATAN JIWA 1. INSTALASI GIZI 1. UNIT PRODUKSI MAKANAN
2. UNIT PELAYANAN TRANSFUSI DARAH 2. DEPT. ILMU BEDAH 12. DEPT. ILMU PENYAKIT DALAM 2. INSTALASI PUSAT STERILISASI 2. UNIT SANITASI & LINGKUNGAN
3. UNIT PELAYANAN BEDAH RAWAT SEHARI 3. DEPT. BEDAH SYARAF 13. DEPT. PENYAKIT SYARAF 3. INSTALASI ADMINISTRASI LOGISTIK 3. UNIT PELAYANAN LAUNDRY
4. UNIT YAN. REKAM MEDIK & ADM. PASIEN RAWAT INAP 4. DEPT. FORENSIK KLINIK & MEDIKOLEGAL 14. DEPT. ILMU KESEHATAN KULIT & KELAMIN
5. UNIT PELAYANAN TERPADU HIV 5. DEPT. GIGI & MULUT 15. DEPT. RADIOLOGI
6. UNIT RAWAT INAP TERPADU GEDUNG A 6. DEPT. KEBIDANAN & P.K 16. DEPT. RADIOTERAPI
7. UNIT PELAYANAN TERPADU RSCM KENCANA 7. DEPT. MATA 17. DEPT. PATOLOGI KLINIK
8. UNIT RAWAT JALAN TERPADU 8. DEPT. THT 18. DEPT. PATOLOGI ANATOMI
9. UNIT PELAYANAN TERPADU PENGEMBANGAN 9. DEPT. UROLOGI 19. DEPT. REHABILITASI MEDIK

TEKNOLOGI KEDOKTERAN SEL PUNCA 10. DEPT. ILMU KESEHATAN ANAK 20. DEPT. FARMAKOLOGI KLINIK
10. UNIT PELAYANAN TERPADU PKIA "KIARA" 21. DEPT. AKUPUNKTUR
11. UNIT FASILITAS MEDIK 22. DEPT. ORTHOPAEDI & TRAUMATOLOGI
23. DEPT. ILMU GIZI
( C ) 3 INSTALASI ; 24. DEPT. MIKROBIOLOGI KLINIK

1. INSTALASI FARMASI

5
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
DAFTAR ISI
 KATA PENGANTAR
 IKHTISAR EKSEKUTIF
 BAB I PENDAHULUAN, yang terdiri dari sub bab sebagai berikut :
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Tugas Pokok dan Fungsi
1.4. Sistematika Penulisan
 BAB II PERENCANAAN KINERJA, yang terdiri dari sub bab sebagai berikut :
2.1. Perencanaan Kinerja
2.2. Perjanjian Kinerja
 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA, yang terdiri dari sub bab sebagai berikut :
3.1. Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja
3.2. Sumber Daya
3.2.1. Sumber Daya Manusia
3.2.2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
3.2.3. Sumber Daya Anggaran
 BAB IV KESIMPULAN
4.1. Smpulan
 LAMPIRAN-LAMPIRAN :
 Form Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2015
 Form Penetapan Kinerja 2015
 Pernyataan Penetapan Kinerja 2015 (Dirjen BUK dengan DirekturUtama RSUPN-CM)
 Formulir Penetapan Kinerja 2015
 Usulan Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahun 2015
 Penetapan Kinerja Tahun 2015

6
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Perencanaan dan perjanjian kinerja yang dilaporkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) diharapkan dapat memberikan gambaran umum tentang
pencapaian pelaksanaan tugas dan fungsi dari RSUPN-CM dalam indikator pelayanan,
pendidikan, penelitian dan pertanggungjawaban sumber daya yang ada, sehingga memberikan
informasi penting tentang laporan yang sudah dicapai dan menggambarkan perkembangan
kegiatan selama tahun 2015 yang mengacu pada Renstra RSUPN-CM serta mewujudkan Visi
dan Misi tahun 2015-2019. Berdasarkan visi dan misinya RSUPN-CM, dalam tata kelola sistem
manajemen mempunyai tujuan yang sejalan dengan salah satu misi Menteri Kesehatan.

Visi RSUPN-CM adalah “creating infinite experience in health-care & health education for all”
Adapun misi RSUPN-CM adalah:
1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan bermutu serta terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat.
2. Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan lulusan terbaik, berbasis riset dalam
RS bertaraf internasional
3. Melaksanakan penelitian kedokteran dan penelitian pendidikan kedokteran bertaraf
internasional, lintas disiplin untuk mengantisipasi masalah kesehatan di masa depan
4. Berperan aktip membantu pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam bidang
pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian kedokteran
5. Menyelenggarakan tatakelola organisasi yang terintegrasi, efektif, efisien, dan akuntabel,
sehingga terwujud pertumbuhan finansial serta manajemen yang handal.
Dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran strategis diarahkan pada
target berdasarkan Key Performance Indikator (KPI) yang mampu menjadi pemacu kinerja
(performance driver) maupun hasil inti (core outcomes) yang diharapkan, sehingga RSUPN-CM
menjadi rumah sakit berkelas dunia. Adapun dalam upaya mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, maka sasaran strategis diarahkan kepada target berdasarkan 4 balance score card
(BSC) dengan 4 Perspektif yaitu : keuangan, pelanggan, prosesbisnis, serta pertumbuhan dan
pembelajaran.
Adapun sasaran strategis yang termasuk dalam perspektif keuangan (financial)adalah :
1. Terwujudnya strategic public private partnership
2. Terwujudnya Cost – containment dalam pendidikan, layanan dan riset

7
Sasaran strategis yang termasuk dalam perspektif pelanggan (customer) adalah :
1. Terwujudnya kepuasan stakeholder
2. Terwujudnya pelayanan, pendidikan dan riset yang ekselen

Sasaran strategis yang termasuk dalam perspektif internal prosesbisnis (internal business
process)adalah :
1. Terwujudnya kelembagaan AHC
2. Terakreditasi Nasional dan Internasional
3. Terwujudnya pusat unggulan riset, pelayanan dan pendidikan yang terintegrasi
4. Terwujudnya sistem jaringan pelayanan dan pendidikan menuju RSCM-FKUI sebagai
acute academic tertiary care
5. Terwujudnya pendidikan dokter spesialis dalam rangka menunjang layanan primer
6. Terwujudnya sistem advokasi yang efektif kepada stakeholder
7. Terwujudnya sistem tata kelola dan penjaminan mutu di tingkat unit kerja
8. Terwujudnya proses bisnis yang seamless dan terintegrasi

Sasaran Strategis yang termasuk dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran (learning
and growth) adalah :
1. Terwujudnya percepatan percepatan integrasi IT
2. Terwujudnya RSCM-FKUI to be the best place to work
3. Terwujudnya budaya menolong dan berkinerja
4. Terwujudnya staf dengan memiliki kompetensi komprehensif yang unggul dengan
pendekatan integratif dan interdisipliner

2.1. RENCANA KERJA TAHUNAN 2015


Untuk mewujudkan Visi dan Misi RSUPN-CM, maka manajemen dalam mengarahkan dan
memastikan langkah-langkah strateginya baik korporat maupun direktorat (departemen dan
unit kerja) mengacu pada key performance indikator (KPI) atau indikator kinerja renstra.
Ada31 Indikator Kinerja di tingkat korporat yang dijadikan penetapan kinerja antara
Direktur Jendral Bina Upaya Kesehatan (BUK) dengan Direktur Utama RSUPN-CM Tahun 2015.
Di tingkat unit kerja, Indikator kinerjadituangkan dalam rencana kerja tahunan (RKT), yang
dikontrak kinerjakan dengan Direksi.
RSUPN-CM telah menetapkan Indikator Kinerja di tingkat Korporat serta rencana target
pencapaian sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun 2015yang mengacu sasaran
strategis RENSTRA RSCM-FKUI 2015-2019. Ini sejalan dengan dokumen perjanjian penetapan
kinerja yang telah disepakati antara Direktur Jenderal BUK dan Direktur Utama RSUPN-CM

8
selama tahun 2015 adalah sebagai berikut. Adapun indikator tersebut adalah sebagai berikut
(lihat tabel 2.1) :
Tabel 2.1. Sasaran Strategis dan 31 indikator kinerja serta target 2015
Target
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
2015
Terwujudnya kepuasan stakeholder 1 Indeks kepuasan pasien 79%
2 Indeks kepuasan peserta didik 60%
Terwujudnya pelayanan, pendidikan dan Jumlah translational research yang
3 4
riset yang ekselen diterapkan dalam layanan
% kasus sulit yang berhasil ditangani
4 (survive atau meninggal dengan kualitas 70%
yang baik)
Jumlah jenis kasus sulit baru yang menjadi
5 1
model (yan, lit, dik)
% lulusan yang mendapatkan pengalaman
6 12%
dan kompetensi lebih dari standar
Terwujudnya strategic Public Private Jumlah layanan baru yang pembiayaannya
7 1 Layanan
Partnership berbasis PPP (>10M)
Tingkat kewajaran biaya pendidikan,
Terwujudnya cost containment dalam 8 pelayanan dan riset berbasis cost BL
pendidikan, layanan dan riset containment
9 Tingkat efisiensi anggaran 7%
1. Terbentuknya
tim advokasi
2.Terbentuknay
10 Terbitnya dasar hukum pembentukan AHC
kebijakan & SPO
Terwujudnya Kelembagaan AHC
operasional.
Renstra bersama
% proses bisnis terintegrasi yang dikelola
11 5/11
AHC
12 JCI Sustainability
Terakreditasi International
13 AUN Persiapan
Terwujudnya pusat unggulan riset, Jumlah pusat unggulan riset, pelayanan
pelayanan dan pendidikan yang 14 dan pendidikan yang terintegrasi dengan 1
terintegrasi kinerja ekselen
Persentase rujukan dari RS binaan ke
15 40%
RSCM-FKUI yang tidak tepat
Terwujudnya system jaringan pelayanan Jumlah RS binaan yang mampu menjadi RS
16 4
dan pendidikan menuju RSCM –FKUI rujukan balik
sebagai acute academic tertiary care Jumlah program pendidikan pelatihan RS
17 jejaring kesehatan yang dilaksanakan 7
RSCM-FKUI
Terwujudnya pendidikan dokter spesialis Jumlah lulusan yang bekerja di system
18 5
dalam rangka menunjang layanan primer jejaring kesehatan primer RSCM-FKUI
Terwujudnya sistem advokasi yang efektif Jumlah hasil kajian strategis yang dipakai
19 1
kepada stakeholder untuk advokasi ke stakeholder
% unit kerja (Unit & Dept) yang
Terwujudnya sistem tata kelola dan mendapatkan nilai ekselen (tata kelola ISO,
20 35%
penjaminan mutu ditingkat unit kerja leadhership, continous improvement,
integrasi pendidikan, pelayanan, dan riset

9
Target
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
2015
% unit kerja melaksanakan RTL (rencana
21 tindak lanjut) audit mutu internal dan 100%
tracer
% unit kerja yang capaian indikator medik
22 70%
ekselen
Terwujudnya proses bisnis yang seamless Jumlah BTP (Break Through Project) yang
23 10
dan terintegrasi berhasil diimplementasikan
Terwujudnya percepatan integrasi IT 24 Level integrasi IT Level 3-4
Terwujudnya RSCM-FKUI to be the best Indeks kepuasan staf terhadap system dan
25 BL
place to work lingkungan kerja
26 % staf medik dengan kinerja ekselen BL
Terwujudnya budaya menolong dan
27 % staf non-medik dengan kinerja ekselen 9,50%
Berkinerja
28 Indeks budaya kinerja AHC RSCM-FKUI BL
% staf medik yang memiliki perilaku
integratif dan interdipiliner (mengikuti
29 pendidikan dasar dokter klinik, mempunyai 30%
Terwujudnya staf yang memiliki
sertifikat Good Clinical Practice, pernah
kompetensi komprehensif dan kinerja yang
menangani kasus medik sulit)
unggul dengan pendekatan integrative dan
% staf non-medik yang memiliki
interdisipliner 30 BL+5%
kompetensi sesuai
% pimpinan unit kerja yang memiliki
31 30%
kompetensi manajerial

2.2. PERJANJIAN KINERJA


Dokumen perjanjian penetapan kinerja yang telah disepakati antara Direktur Jenderal BUK dan
Direktur Utama RSUPN-CM selama tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2. Sasaran Strategis dan 31 indikator kinerja serta target 2015
Target
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
2015
Terwujudnya kepuasan stakeholder 1 Indeks kepuasan pasien 79%
2 Indeks kepuasan peserta didik 60%
Terwujudnya pelayanan, pendidikan dan Jumlah translational research yang
3 4
riset yang ekselen diterapkan dalam layanan
% kasus sulit yang berhasil ditangani
4 (survive atau meninggal dengan kualitas 70%
yang baik)
Jumlah jenis kasus sulit baru yang menjadi
5 1
model (yan, lit, dik)
% lulusan yang mendapatkan
6 pengalamandan kompetensi lebih dari 12%
standar
Terwujudnya strategic Public Private Jumlah layanan baru yang pembiayaannya
7 1 Layanan
Partnership berbasis PPP (>10M)
Tingkat kewajaran biaya pendidikan,
Terwujudnya cost containment dalam
8 pelayanan dan riset berbasis cost BL
pendidikan, layanan dan riset
containment

10
Target
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
2015
9 Tingkat efisiensi anggaran 7%
1. Terbentuknya
tim advokasi
2.Terbentuknya
10 Terbitnya dasar hukum pembentukan AHC
kebijakan & SPO
Terwujudnya Kelembagaan AHC
operasional.
Renstra bersama
% proses bisnis terintegrasi yang dikelola
11 5/11
AHC
12 JCI Sustainability
Terakreditasi International
13 Akreditasi LAMPT-KES Persiapan
Terwujudnya pusat unggulan riset, Jumlah pusat unggulan riset, pelayanan
pelayanan dan pendidikan yang 14 dan pendidikan yang terintegrasi dengan 1
terintegrasi kinerja ekselen
% rujukan dari RS binaan ke RSCM-FKUI
15 40%
yang tidak tepat
Terwujudnya system jaringan pelayanan Jumlah RS binaan yang mampu menjadi RS
16 4
dan pendidikan menuju RSCM –FKUI rujukan balik
sebagai acute academic tertiary care Jumlah program pendidikan pelatihan RS
17 jejaring kesehatan yang dilaksanakan 7
RSCM-FKUI
Terwujudnya pendidikan dokter spesialis Jumlah lulusan yang bekerja di system
18 5
dalam rangka menunjang layanan primer jejaring kesehatan primer RSCM-FKUI
Terwujudnya sistem advokasi yang efektif Jumlah hasil kajian strategis yang dipakai
19 1
kepada stakeholder untuk advokasi ke stakeholder
% unit kerja (Unit & Dept) yang
mendapatkan nilai ekselen (tata kelola ISO,
20 35%
leadhership, continous improvement,
integrasi pendidikan, pelayanan, dan riset
Terwujudnya sistem tata kelola dan
% unit kerja melaksanakan RTL (rencana
penjaminan mutu ditingkat unit kerja
21 tindak lanjut) audit mutu internal dan 100%
tracer
% unit kerja yang capaian indikator medik
22 70%
ekselen
Terwujudnya proses bisnis yang seamless Jumlah BTP (Break Through Project) yang
23 10
dan terintegrasi berhasil diimplementasikan
Terwujudnya percepatan integrasi IT 24 Level integrasi IT Level 3-4
Terwujudnya RSCM-FKUI to be the best Indeks kepuasan staf terhadap system dan
25 BL
place to work lingkungan kerja
26 % staf medik dengan kinerja ekselen BL
Terwujudnya budaya menolong dan
27 % staf non-medik dengan kinerja ekselen 9,50%
Berkinerja
28 Indeks budaya kinerja AHC RSCM-FKUI BL
% staf medik yang memiliki perilaku
Terwujudnya staf yang memiliki integratif dan interdipiliner (mengikuti
kompetensi komprehensif dan kinerja yang 29 pendidikan dasar dokter klinik, mempunyai 30%
unggul dengan pendekatan integrative dan sertifikat Good Clinical Practice, pernah
interdisipliner menangani kasus medik sulit)
30 % staf non-medik yang memiliki BL+5%

11
Target
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
2015
kompetensi sesuai
% pimpinan unit kerja yang memiliki
31 30%
kompetensi manajerial

Pagu anggaran untukkegiatan diRSUPN-CMpada tahun 2015adalah sebesar


Rp 1.998.493.584.000,- sedangkan realisasinya Rp 1.911.602.546.492.- dengan tingkat capaian
96.%. Khusus untuk kegiatan penelitian, pengembangan, pendidikan dan pelatihan usulan
tahun 2015 Rp 17.346.181.000 dengan realisasi sebesar Rp 16.897.654.086 dengan tingkat
capaian 97.50%

2.3. KEBIJAKAN DAN STRATEGI :


Dalam rangka menjalankan Tupoksi utamanya sebagai BLU sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 1672/Menkes/PER/XII/2005 tentang Organisasi dan tata kerja
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo dalam pasal 2 disebutkan
RSUPN-CM mempunyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi, terpadu dan berkesinambungan melalui peningkatan kesehatan
dan pencegahan serta upaya rujukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Sebagaimana dimaksud pasal 2 juga menyelenggarakan fungsi; pelayanan medik
dan pelayanan penunjang, pelayanan keperawatan, pelayanan rujukan, pelayanan
penunjang non medik, pengelolaan sumber daya manusia RS, pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan, pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pelaksanaan administrasi dan
keuangan. Untuk menjalankan fungsi tersebut RSUPN-CM selalu melakukan beberapa
perubahan dan penyempurnaan kebijakan dan struktur organisasi yaitu menyempurnakan
organisasi dan tata kerja dengan membentuk beberapa unit kerja non struktural.
Beberapa kebijakan untuk menyempurnakan beberapa organisasi dan tata kerja tersebut
untuk mendukung pelayanan adalah sebagai berikut :
1. Keputusan Direktur Utama RSUPN.Dr.Cipto Mangunkusumo, Nomor: HK
02.04/XI.3/3951/2015 tentang Perubahan struktur organisasi dan tata kerja Komite
Mutu, Keselamatan, dan Kinerja RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo.
2. Keputusan Direktur Utama RSUPN.Dr.Cipto Mangunkusumo, Nomor: HK
02.04/XI.3/4476/2015 tentang Pembentukan Unit Epidemiologi Klinik dan
KedokteranBerbasis Bukti (Clinical Epidemiolgy And Evidence Based
Medicine/CEEBM)RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo

12
3. Keputusan Direktur Utama RSUPN.Dr.CiptoMangunkusumo, Nomor: HK
02.04/XI.3/7014/2015 tentang Pembentukan Unit Admisi RSUP.Nasional dr.Cipto
Mangunkusumo.
4. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo, Nomor:HK
02.04/XI.3/9150/2015 tentang Restrukturisasi Organisasi Unit Sanitasi dan
Lingkungan RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo
5. Keputusan Direktur Utama RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Nomor: HK
02.04/XI.3/11886/2015 tentang Pembentukan Unit Fasilitas Medik RSUP. Nasional
Dr. Cipto Mangukusumo
6. Keputusan Direktur Utama RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Nomor: HK
02.04/XI.3/11299/2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Komite Etik
Penelitian Kesehatan RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
7. Keputusan Direktur Utama RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Nomor: HK
02.04/XI.3/11887/2015 tentang Restrukturisasi Organisasi Bagian Teknik
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit RSUP. Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo
8. Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor : HK
02.04/XI.3/0241/2015 tentang Rencana strategis RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo
Tahun 2015-2019
9. Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor :
HK02.04/XI/3/0240/2015 tentangt Visi dan Misi RSUPN.Dr.Cipto Mangunkusumo
10. Keputusan Direktur utama nomor : HK 02.04/IX.1/9168/2015 tentang Pengaturan
penggunaan tempat tidur apabila jumlah pasien melebihi kapasitas tempat tidur
yang ada RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
11. Keputusan Direktur Utama RSUP. Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo Nomor : HK
02.04/XI.3/2639/2015 tentang Perubahan pelayanan operasi di luar jam kerja di
Instalasi Bedah Pusat RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunukusumo
12. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor : HK
02.04/XI.3/6546/2015 tentang Pelayanan operasi jalur cepat (Fast-tract surgery)
13. Keputusan Direktur Utama RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo nomor : HK
02.04/XI.3/15278/2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Komite
Tenaga Kesehatan RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
14. Keputusan Direktur Utama RSUP. Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor : HK
02.04/XI.3/7859/2014 tentang Pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi di RSUP.
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
15. Keputusan Direktur Utama RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo nomor : HK
02.04/XI.3/11690/2014 tentang Pembentukan Unit Kemitraan Bisnis RSUP.
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
16. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/21375/2015 tentang Panitia penerimaan alat kedokteran Hibah Japan
International Cooperation System (JICS), RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo

13
17. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/15571/2015 tentang ketentuan jam kerja di Unit pelayanan jantung
terpadu RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
18. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/14012/2015 tentang Pembentukan tim directly observed treatment
shortcourse (DOTS) RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
19. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/16558/2015 tentang Pembentukan tim pelayanan Home Care
RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
20. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/16607/2015 tentang Pemberlakuan pelayanan perawatan metode
kanguru RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
21. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/14013/2015 tentang Pembentukan Tim fasilitator pelayanan bina
kerohanian RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
22. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/20100/2015 tentang Pembentukan tim penyakit infeksi new
emerging dan re-emerging diseases (PINERE) RSUP.Nasional Dr.Cipto
Mangunkusumo
23. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/13943/2015 tentang Kolaborasi antar tim kesehatan dalam
pemberian pelayanan kesehatan di RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
24. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/11357/2015 tentang Perlindungan hukum bagi pegawai
RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
25. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/11358/2015 tentang Perlindungan terhadap kekerasan fisik di
RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
26. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/6861/2015 tentang Penambahan jam pelayanan klinik eksekutif citra
unit pelayanan kesehatan mata “RSCM Kirana” di RSUP.Nasional Dr.Cipto
Mangunkusumo
27. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/9167/2015 tentang Pembentukan tim pelaksanan pengendalian
resistensi antimikroba RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
28. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/9166/2015 tentang Pembentukan kelompok kerja (Pokja)
pengendalian resistensi antimikroba instalasi/unit pelayanan terpadu/Departemen
di RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
29. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/17116/2015 tentang Perubahan lampiran keputusan Direktur Utama

14
RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/9167/2015 tentang
pembentukan tim pelaksana pengendalian resistensi antimikroba RSUP.Nasional
Dr.Cipto Mangunkusumo
30. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/9269/2015 tentang Pemberian makanan bagi pasien rawat inap
RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
31. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/4777/2015 tentang Manager on duty corporate (MODC)
RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
32. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/14036/2015 tentang Tata laksana layanan pemeriksaan laboratorium
ke laboratorium luar RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
33. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/14019/2015 tentang Pelayanan anestesia dan sedasi di
RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
34. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/14021/2015 tentang Tim pencegahan dan pengendalian infeksi RS
Departemen/Unit/Instalasi/Ruangan di RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
35. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/2607/2015 tentang Penugasan dokter jaga ruangan di luar jam kerja
di Unit Pelayanan terpadu RSCM Kencana
36. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/14017/2015 tentang Penggunaan instruksi medik sebagai dasar
pemberian pelayanan kesehatan di RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
37. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/14023/2015 tentang Prosedur pelayanan pasien dengan resiko tinggi
di RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
38. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/6864/2015 tentang Unit Manajemen Sistem Informasi sebagai Staf
Pengendali Program Teknologi dan Informasi RSUP.Nasional Dr.Cipto
Mangunkusumo
39. Surat Edaran No.HK.03.03/IX.1/6859/2015tentang “Kebijakan Pelayanan
pasienboarding dan ruang rawat inap terpadu gedung A yang “BORDERLESS”.
40. Surat Edaran Direktur Utama RSUPN.Dr.Cipto Mangunkusumo Nomor: HK
03.03/XI.3/8687/2015 tentang pelaksanaan Quick Wins di RSUPN. Dr. Cipto
Mangunkusumo

Usaha tersebut diatas untuk menyesuaikan tuntutan pelayanan kesehatan serta perkembangan
beban tugas dan fungsi pada beberapa unit non struktural dan menyesuaikan dengan berbagai
peraturan perundang-undangan dan hal ini juga sejalan dengan tuntutan standar akreditasi
internasional; Joint Commission International (JCI).
15
BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA

Pengukuran kinerja dilakukan untuk membandingkan tingkat kinerja yang dicapai


dengan rencana tingkat capaian (target) dengan menggunakan KPI atau indikator kinerja
yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh
mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh RSUPN-CM dalam kurun
waktu Januari sampai dengan Desember 2015.
Tahun 2015 merupakan tahun pertama pelaksanaan Renstra RSCM-FKUI 2015-
2019, adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan melihat hasil capaiannya
yang dibandingkan dengan target yang telah dikontrak kinerjakan antara Dirjen BUK
dengan Direktur Utama RSUPN-CM.
Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi masing-masing
indikator kinerja (KPI), sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan
program/kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program / kegiatan yang
direncanakan dapat lebih berhasil dan berdaya guna. Pengukuran kinerja ini juga
dimaksudkan untuk mengetahui kinerja RSUPN-CM khususnya dibandingkan dengan target
di dalam rencana strategis. Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan
gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi
dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen key
performance indikator (KPI) atau indikator kinerja bersama antar RSUPN-CM dengan FKUI.
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh RSUPN-CM dalam
rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Sasaran strategis
tersebut adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya strategic public private partnership


2. Terwujudnya Cost – containment dalam pendidikan, layanan dan riset
3. Terwujudnya kepuasan stakeholder
4. Terwujudnya pelayanan, pendidikan dan riset yang ekselen
5. Terwujudnya kelembagaan AHC
6. Terakreditasi Nasional dan Internasional
7. Terwujudnya pusat unggulan riset, pelayanan dan pendidikan yang terintegrasi
8. Terwujudnya sistem jaringan pelayanan dan pendidikan menuju RSCM-FKUI sebagai
acute academic tertiary care
9. Terwujudnya pendidikan dokter spesialis dalam rangka menunjang layanan primer
10. Terwujudnya sistem advokasi yang efektif kepada stakeholder

16
11. Terwujudnya sistem tata kelola dan penjaminan mutu di tingkat unit kerja
12. Terwujudnya proses bisnis yang seamless dan terintegrasi
13. Terwujudnya percepatan percepatan integrasi IT
14. Terwujudnya RSCM-FKUI to be the best place to work
15. Terwujudnya budaya menolong dan berkinerja
16. Terwujudnya staf dengan memiliki kompetensi komprehensif yang unggul dengan
pendekatan integratif dan interdisipliner

Adapun sasaran strategis dan indikator kinerja serta target Indikator Kinerja tahun 2015
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.1. Sasaran strategis dan indikator kinerja Tahun Anggaran 2015
Terdapat perubahan berbagai kata dalam indikator kinerja dan targetnya. Untuk
menyesuaiakan dengan dinamika yang ada di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo yaitu:

NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2015 KETERANGAN


1. Indeks Kepuasan pasien 79% Tidak ada perubahan
2. Indeks Kepuasan Peserta Didik 60% Tidak ada perubahan
3. Jumlah translational research yang 4 Tidak ada perubahan
diterapkan dalam layanan
4. Persentase kasus sulit yang berhasil 70% Tidak ada perubahan
ditangani (survive atau meninggal dengan
kualitas yang baik)
5. Jumlah jenis kasus sulit baru yang menjadi 1 Tidak ada perubahan
model (yan, lit, dik)
6. Persentase lulusan yang mendapatkan 12% Tidak ada perubahan
pengalaman dan kompetensi lebih dari
standar
7. Jumlah layanan baru yang pembiayaannya CMU3 Target diubah menjadi 1 layanan. Karena
berbasis PPP (>10M) menurut PPKBU, CMU3 tidak memungkinkan
untuk menjadi layanan baru yang
pembiayaannya berbasis PPP
8. Tingkat efisiensi biaya pendidikan, BL Pernah diusulkan tanggal 17 Juni 2015 untuk
pelayanan dan riset berbasis cost diganti dengan Pendapatan Operasional
containtment dibagi Biaya Operasional diluar investasi.
Saat ini menjadi tingkat kewajaran biaya
pendidikan, pelayanan dan riset berbasis cost
containtment
9. Tingkat efisiensi biaya 7% Di Renstra target 8% tetapi berdasarkan
telaah Bagian Anggaran pada saat kontrak
kinerja dengan BLU diturunkan menjadi 7%
10. Terbitnya dasar hukum pembentukan AHC 1. Terbentuknya tim Tidak ada perubahan
advokasi
2.Terbentuknya
kebijakan & SPO
operasional. Renstra
bersama
11. Persentase proses bisnis terintegrasi yang 5/11 Tidak ada perubahan
dikelola AHC
12. JCI Sustainability Tidak ada perubahan

17
NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2015 KETERANGAN
13. AUN Persiapan Pada tanggal 30 Maret 2015 KPI AUN diganti
dengan Akreditasi LAMPT-Kes dengan target
persiapan. Namun saat ini kembali dipilih KPI
AUN dengan target persiapan, karena
Akreditasi LAMPT-Kes baru dimulai tahun
2016
14. Jumlah pusat unggulan riset, pelayanan 1 Tidak ada perubahan
dan pendidikan yang terintegrasi dengan
kinerja ekselen
15. Persentase rujukan dari RS binaan ke 40% Tidak ada perubahan
RSCM-FKUI yang tidak tepat
16 Jumlah RS binaan yang mampu menjadi 4 Tidak ada perubahan
RS rujukan balik
17. Jumlah program pendidikan pelatihan RS 7 Tidak ada perubahan
jejaring kesehatan yang dilaksanakan
RSCM-FKUI
18. Jumlah lulusan yang bekerja di system 5 Tidak ada perubahan
jejaring kesehatan primer RSCM-FKUI
19. Jumlah hasil kajian strategis yang dipakai 1 Tidak ada perubahan
untuk advokasi ke stakeholder
20. Persentase unit kerja (Unit & Dept) yang 35% Tidak ada perubahan
mendapatkan nilai ekselen (tata kelola ISO,
leadhership, continous improvement,
integrasi pendidikan, pelayanan, dan riset)
21. Persentase unit kerja melaksanakan RTL 100% Tidak ada perubahan
(rencana tindak lanjut) audit mutu internal
dan tracer
22. Persentase unit kerja yang capaian 70% Tidak ada perubahan
indikator medik ekselen
23. Jumlah BTP (Break Through Project) yang 10 Tidak ada perubahan
berhasil diimplementasikan
24. Level integrasi IT Level 3-4 Tidak ada perubahan
25. Indeks kepuasan staf terhadap sistem dan BL+10% Target diubah menjadi BL yang semula
lingkungan kerja BL+10% mengingat:
1. Menetapkan vendor survey memerlukan
waktu dan biaya.
2. Membuat survey yang representatif
memerlukan waktu.
3. Terlalu singkat (6 bulan) untuk
menindaklanjuti hasil survei sehingga survey
ke 2 yang dilaksanakan pada tahun yang
sama dinilai kurang efektif.
4. Baru tahun pertama diukur
26. Persentase staf medik dengan kinerja BL+15% Target diubah menjadi BL saja mengingat
ekselen tahun ini baru pertama kali diukur
27. Persentase staf non-medik dengan kinerja 9,50% Tidak ada perubahan
ekselen
28. Indeks budaya kinerja AHC RSCM-FKUI BL Tidak ada perubahan
29. Persentase staf medik yang memiliki 30% Pada KPI ini kata kompetensi diubah menjadi
kompetensi integratif dan interdisipliner perilaku, sehingga KPI berbunyi Persentase
staf medik yang memiliki perilaku integratif
dan interdisipliner
30. Persentase staf non-medik yang memiliki BL+5% Tidak ada perubahan
kompetensi sesuai
31. Persentase pimpinan unit kerja yang 30% Tidak ada perubahan
memiliki kompetensi manajerial

18
Hambatan-hambatan secara keseluruhan yang terjadi antara lain dikarenakan pagu
anggaran yang tersedia tidak sesuai dengan usulan RBA dari unit kerja tahun 2015 sebesar
Rp 3.000.000.000.000,- sedangkan pagu anggaran yang ada yaitu sebesar Rp.1.900.000.000
sehingga ada beberapa program dan layanan unggulan tidak dapat terealisasi terkait dengan
keterbatasan alokasi anggaran tsb. Selain terdapat potensi defisit anggaran karena:

1. Tidak tercapainya target pendapatan unit kerja, dibandingkan dengan pendapatan


yang ada
2. Tarif JKN lebih rendah dari pada tarif rumah sakit
3. Lambatnya pembayaran oleh semua penjamin
4. Tidak terpenuhinya seluruh kebutuhan belanja operasional dan modal yang diajukan
oleh RSUPN-CM ke Kemenkes
Dari hambatan-hambatan tersebut maka di ambil langkah strategi sebagai berikut :
 Mempercepat penagihan ke pihak penjamin
 Dicanangkan efesiensi sebesar 7% yang dijadikan KPI unit kerja biaya (cost center)
 Dilakukan bimbingan teknis kepada unit kerja pada saat penyusunan RKT dan RBA
2015, dengan prinsip memprioritaskan program dan layanan unggulan yang
mendongkrak pendapatan, berdasarkan hasil target KPI unit kerja.
 Melakukan terobosan dengan mengusulkan penambahan belanja modal rupiah
murni, contoh pembangunan PKIA, PGN, CMHC
 Untuk Indikator BLU yang terdiri dari , indikator keuangan, indikator pelayanan,
indikator mutudan layanan bagi kesehatan masyarakat pada tahun 2015 dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.2. Indikator keuangan tahun 2015

Skor Skor
No Sub Aspek / Indikator
2014 2015
1 Rasio Keuangan
A Rasio Kas / RK (Cash Ratio) 1.00 2.00
B Rasio Lancar/RL (Current Ratio) 0.50 1.50
C Periode Penagihan Piutang/PPP (Collection Period) 1.50 2.00
D Perputaran Aset Tetap/PAT (Fixed Asset Turnover) 2.00 2.00
E Imbalan atas Aktiva Tetap/ROA (Return on Asset) 0.00 0
F Imbalan Ekuitas/ROE (Return on Equity) 0.00 0
G Perputaran Persediaan/PP (Inventory Turnover) 2.00 2.00
H Rasio Pendapatan PNBP thd Biaya Operasional/PB 2.50 2.50
I Rasio Subsidi Biaya Pasien/SPB 1.50 2.00
Jumlah 11.00 14.00
2 Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU 10.80 10.00
A Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif 2.00 2.00

19
Skor Skor
No Sub Aspek / Indikator
2014 2015
Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi
B 1.80 2.00
Keuangan
Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU
C 2.00 1.00
(SP3B BLU)
D Tarif Layanan 1.00 1.00
E Sistem Akuntansi 1.00 1.00
F Persetujuan Rekening 0.50 0.50
G SOP Pengelolaan Kas 0.50 0.50
H SOP Pengelolaan Piutang 0.50 0.50
I SOP Pengelolaan Utang 0.50 0.50
J SOP Pengadaan Barang dan Jasa 0.50 0.50
K SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0.50 0.50
Total 21.80 24.00

Tabel 3.3. Indikator Pelayanan Tahun 2015


Sub Aspek/Kelompok Indikator/Indikator/ Bobot Hasil Perhitungan Skor Skor
No
Sub Indikator 2014 2015
1. LAYANAN 35 30,25 29,25

a. Pertumbuhan Produktivitas 18 16,00 14,75

1 Pertumbuhan kunjungan rawat jalan 2 975.210:244/917.971:245=3.997/3.747=1.07 2.00 1,50

2 Pertumbuhan kunjungan rawat darurat 2 32.884:365/34.603:365=90/95=0.95 2.00 1.25


3 Pertumbuhan hari perawatan rawat inap (HP) 2 265.440/256.697=1.03 1.50 1.50
4 Pertumbuhan pemeriksaan radiologi 2 117.233:244/116.038:245=480/474=1.01 1.50 1.50
5 Pertumbuhan pemeriksaan laboratorium 2 1991781:244/1780694:245=8.163/7.268=1.12 2.00
2.00
6 Pertumbuhan operasi 2 21.758:244/68.216:245=89/84= 1.06 1.50 1.50

7 Pertumbuhan Rata Rehab Medik 2 82.150:244/68.216:245=337/278=1,21 2.00 2.00


8 Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan 2 1.17 2.00 2.00
Kedokteran
9 Jumlah Penelitian yang Dipublikasikan 2 243/236=1.03 1,50 1,50
b. Efektivitas Pelayanan 14 10.25 11.50

1 Kelengkapan Rekam Medik 24 jam selesai 2 80.31% 1.25 2,00


pelayanan
2 Pengembalian Rekam Medik 2 92.97% 2.00 2.00
3 Angka Pembatalan Operasi 2 924/12.581*100%=7,34 0.50 0.50

4 Angka Kegagalan Hasil Radiologi 2 0,95% 1.50 2.00


5 Penulisan Resep sesuai Formularium 2 86% 2.00 1,50
6 Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium 2 1.95% 1.00 1,50

20
Sub Aspek/Kelompok Indikator/Indikator/ Bobot Hasil Perhitungan Skor Skor
No
Sub Indikator 2014 2015
7 BOR 2 72.77% 2.00 2.00

c. Pertumbuhan Pembelajaran 3 4.00 3.00


1 Rata-rata Jam Pelatihan/Karyawan 1 4.73 2.00 1.00
2 Persentase Dokdinis yang Mendapat TOT 1 96.2% 1.00 1.00
3 Program Reward dan Punishment 1 Ada program dilaksanakan sepenuhnya 1.00 1.00

Tabel 3.4. Indikator Kinerja Mutu Pelayanan & Manfaat Bagi Masyarakat Tahun 2015
Sub Aspek/Kelompok Indikator/Indikator/ Skor Skor
No Bobot Hasil Perhitungan
Sub Indikator 2014 2015
29.36 30.41

Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat 35 11.00 10.50

a. Mutu Pelayanan 14
1 Emergency Response Time 2 16 Menit 1.50 1.00

2 Waktu Tunggu Rawat Jalan 2 77Menit 1.00 1.00


3 LOS (Length Of Stay) 2 5.38 hari 2.00 2.00
4 Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi 2 26Menit 0,50 1,00

5 Waktu Tunggu Sebelum Operasi 2 64:40:00 2,00 1,50


6 Waktu Tunggu Hasil Laboratorium 2 1 Jam 26 menit 2.00 2.00
1:47:00 2.00
7 Waktu Tunggu Hasil Radiologi 2 2.00

b. Mutu Klinik 12 10.00 11.50

1 Angka Kematian di Gawat Darurat 2 1,57% 1,00 1.00

2 Angka Kematian/Kebutaan >= 48 jam 2 30.610/00 1.50 1.50

3 Post Operative Death Rate 2 0 2.00 2.00

Angka Infeksi Nosokomial :


- Dekubitus 0.10 1.00 1.00
1
4 - Phlebitis 1 0.14 1.00 1.00
- ISK 1 0.28 1.00 1.00
- ILO 1
0.27 1.00 1.00

5 Angka Kematian Ibu di Rumah Sakit 2 0.89% 1.50 2.00

c Kepedulian Kepada Masyarakat 4 4.00 4.00

Pembinaan kepada Puskesmas dan Sarana Ada program dilaksanakan


1 1 1.00 1.00
Kesehatan Lain sepenuhnya
Ada program
2 Penyuluhan Kesehatan 1 1.00 1.00
dilaksanakansepenuhnya
3 Rasio Tempat Tidur Kelas III 2 76.58% 2.00 2.00

d. Kepuasan Pelanggan 2 1.76 1.81

Penanganan Pengaduan/Persentase
1 1 100% 1.00 1.00
Pengaduan

21
Sub Aspek/Kelompok Indikator/Indikator/ Skor Skor
No Bobot Hasil Perhitungan
Sub Indikator 2014 2015
29.36 30.41

2 Kepuasan Pelanggan 1 0.81 0.76 0.81


e. Kepedulian Terhadap Lingkungan 3 2.60 2.60

1 Kebersihan Lingkungan (Hasil Penilaian 2 2.00


8075 2.00
Rumah Sakit Berseri)
2 Proper Lingkungan (KLH) 1 Biru 0.60 0.60

Total : 70 59.61 59.66

Hasil perhitungan Kinerja BLU tahun 2015 :


1. Indikator Kinerja Keuangan Nilai Riil = 24.00
2. Indikator Kinerja Pelayanan = 29.25
3. Indikator Kinerja Mutu Pelayanan & Manfaat Bagi Masyarakat = 30.41
_______(+)
Total = 83.66

Tingkat Kesehatan BLU tahun 2015 masuk ke dalam kategori “AA”, atas dasar total
penjumlahan seluruh indikator BLU yang meliputi indikator kinerja keuangan, indikator
kinerja pelayanan dan indikator mutu 83,66, yang meningkat dibandingkan tahun 2014
(81.41). Jika dilihat satu persatu indikator yang perlu mendapatkan perhatian karena
skornya turun dibandingkan tahun 2014 adalah:

Indikator Keuangan
Skor Skor
Sub Aspek / Indikator
2014 2015
Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU
Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU
2.00 1.00
(SP3B BLU)

Indikator Pelayanan tahun 2015


Sub Aspek/Kelompok Indikator/Indikator/ Sub Skor Skor
Indikator 2014 2015
Layanan
Pertumbuhan Produktivitas 16,00 14,75

Pertumbuhan kunjungan rawat jalan 2.00 1,50


Pertumbuhan kunjungan rawat darurat 2.00 1.25

22
Efektivitas Pelayanan
Penulisan Resep sesuai Formularium 2.00 1,50
Pertumbuhan Pembelajaran 4.00 3.00
Rata-rata Jam Pelatihan/Karyawan 2.00 1.00
Indikator Mutu Layanan
Emergency Response Time 1.50 1.00
Di bawah ini adalah pengukuran indikator BLU dengan menggunakan acuan lampiran surat
Setditjen Bina Upaya Kesehatan (BUK) nomor surat : PR.03.02/I.1/4467/2015 tanggal 26
Agustus 2015.

Tabel 3.5. Penilaian kinerja aspek layanan 2015


RSUPN. DR. CIPTO MANGUN KUSUMO
A. Area Klinis

Tahun 2015
No. INDIKATOR AREA KLINIS BOBO Hasil
SKOR TOTAL SKOR
T Perhitungan
Kepatuhan 0,022 Ada, sudah di 100 2,20
1 terhadap Clinical implemtasikan dan
Pathway (CP) di monev

Presentase 0,022 yang diukur adalah 100 2,20


Kejadian pasien jumlah pasien
jatuh jatuh dibagi jumlah
hari rawat pasien
dalam 1 bulan
2 dikali 1000 atau
per jumlah
Kepatuhan kunjungan pasien
Standar (rawat jalan)
terhadap dalam 1 bulan ==>
pelayanan 0,0023
Penerapan 0,022 100% 100 2,20
3 keselamatan
operasi
Kepatuhan 0,022 86% 100 2,20
penggunaan
4
Formularium
Nasional (Fornas)
Tidak adanya 0,022 0,00 100 2,20
5 kejadian operasi
salah sisi
6 Dekubitus 0,022 0,1 100 2,20
Infeksi Saluran 0,022 0,28 100 2,20
7 Kencing (ISK)

Pengendalian Infeksi Daerah 0,022 0,27 100 2,20


8
Infeksi di RS Operasi (IDO)
Ventilator 0,020 1,29 100 2,00
9 Assosiated
pneumonia (VAP)
10 Phlebitus 0,022 0,14 100 2,20

23
Tahun 2015
No. INDIKATOR AREA KLINIS BOBO Hasil
SKOR TOTAL SKOR
T Perhitungan
Nett Death Rate 0,022 30,61 75 1,65
11
(NDR)
Kematian Pasien di 0,022 1,57 100 2,20
12
IGD
Angka Kematian 0,022 0,89% 100 2,20
Ibu
Kejadian Nyaris 0,022 0,11 100 2,20
Capaian
Cidera Peresepan
Indikator
Obat (Medication
Medik
Error)
Waktu lapor Hasil 0,022 100% 100 2,20
13 Test Kritis
Radiologi
Waktu lapor Hasil 0,022 77,14 75 1,65
14 Test Kritis
Laboratorium
JUMLAH SKOR ASPEK PELAYANAN (1+2) 0,35 33,90

B. Area Manajerial
PROGNOSA Tahun 2015
No. INDIKATOR AREA MANJERIAL Hasil
BOBO SKOR TOTAL SKOR
Perhitungan
T
Bed Occupacy 72,77 100 2,20
17 Utilisasi
Rate (BOR) 0,022
Kepuasan 81,57 75 1,65
18
Pelanggan (KP) 0,022
Kecepatan 100% 100 2,20
Respon 0,022
Kepuasan Terhadap
Pelanggan Komplain (KRK)

Emergency 67 Menit 100 2,20


19 Response Time 0,022
Rate2 (ERT)
Waktu Tunggu 1:17:16 75 1,65
20 Rawat Jalan 0,022
(WTRJ)
Waktu Tunggu 64:40:00 75 1,65
21 Operasi Elektif 0,022
(WTE)
Waktu Tunggu 1:47:00 100 2,20
22 Ketepatan Pelayanan 0,022
waktu
Pelayanan
Radiologi (WTPR)
Waktu Tunggu 1 Jam 26 Menit 100 2,20
Pelayanan 0,022
23
Laboratorium
(WTPL)
Waktu tunggu 0:26:15 100 2,20
24 Pelayanan Resep 0,022
Obat Jadi (WTOJ)

24
Tahun 2015
No. INDIKATOR AREA KLINIS BOBO Hasil
SKOR TOTAL SKOR
T Perhitungan
Pengembalian 80,31% 100 2,20
Rekam Medik 0,022
25
lengkap dalam 1
x 24 jam (PRM)
% Staf di area 73% 100 2,20
kritis yang 0,022
mendapat
26
pelatihan 20 jam
/ orang per
tahun
% Tingkat 88,1% 100 2,20
27 SDM Kehandalan 0,022
sarpras
Tingkat Penilaian Biru 100 2,20
28
Sarana Proper 0,022
prasarana IT Level IT yang Integrated 2 80 1,76
29
terintegrasi 0,022
Sarana % Penelitian yang 1,03 50 1,10
30
Prasarana IT dipublikasikan 0,022
Rasio Dosen 1:1 100 2,20
dengan 0,022
31 Pendidikan
Mahasiswa
Kedokteran
32

JUMLAH SKOR ASPEK PELAYANAN (1+2) 0,35 32,01

Area Keuangan
Skor Skor
No Sub Aspek / Indikator
2014 2015
1 Rasio Keuangan
A Rasio Kas / RK (Cash Ratio) 1.00 2.00
B Rasio Lancar/RL (Current Ratio) 0.50 1.50
C Periode Penagihan Piutang/PPP (Collection Period) 1.50 2.00
D Perputaran Aset Tetap/PAT (Fixed Asset Turnover) 2.00 2.00
E Imbalan atas Aktiva Tetap/ROA (Return on Asset) 0.00 0
F Imbalan Ekuitas/ROE (Return on Equity) 0.00 0
G Perputaran Persediaan/PP (Inventory Turnover) 2.00 2.00
H Rasio Pendapatan PNBP thd Biaya Operasional/PB 2.50 2.50
I Rasio Subsidi Biaya Pasien/SPB 1.50 2.00
Jumlah 11.00 14.00
2 Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU 10.80 10.00
A Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif 2.00 2.00
Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi
B 1.80 2.00
Keuangan

25
Skor Skor
No Sub Aspek / Indikator
2014 2015
Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU
C 2.00 1.00
(SP3B BLU)
D Tarif Layanan 1.00 1.00
E Sistem Akuntansi 1.00 1.00
F Persetujuan Rekening 0.50 0.50
G SOP Pengelolaan Kas 0.50 0.50
H SOP Pengelolaan Piutang 0.50 0.50
I SOP Pengelolaan Utang 0.50 0.50
J SOP Pengadaan Barang dan Jasa 0.50 0.50
K SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0.50 0.50
Total 21.80 24.00

Area Klinis : 33.90


Area Manajerial : 32.01
Area Keuangan : 24.00

=========(+)
TOTAL : 89,91

Untuk realisasi capaian kinerja yang telah dikontrak kinerjakan antara Dirjen BUK dengan
Direktur utama dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel3.5. Realisasi Capaian Indikator Kinerja RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun
Anggaran 2015

Target Capaian 2015


SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
2015
Terwujudnya kepuasan stakeholder 1 Indeks kepuasan pasien 79% 81,57%

2 Indeks kepuasan peserta didik 60% 69.60%

Terwujudnya pelayanan, pendidikan dan Jumlah translational research yang diterapkan 11


3 4
riset yang ekselen dalam layanan

% kasus sulit yang berhasil ditangani (survive atau 70% 100%


4
meninggal dengan kualitas yang baik)

Jumlah jenis kasus sulit baru yang menjadi model


5 1 1
(yan, lit, dik)

% lulusan yang mendapatkan pengalamandan


6 12% 62,15%
kompetensi lebih dari standar

26
Target Capaian 2015
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
2015
1. Gamma knife
Terwujudnya strategic Public Private Jumlah layanan baru yang pembiayaannya
7 1 layanan 2. Tomoteraphy
Partnership berbasis PPP (>10M)
3. Brachiterapy
Tingkat kewajaran biaya pendidikan, pelayanan
Terwujudnya cost containment dalam 8 BL 82,58%
dan riset berbasis cost containment
pendidikan, layanan dan riset
9 Tingkat efisiensi anggaran 7% 10%

1.
Terbentukn
ya tim Terbentuknya tim
advokasi advokasi
2.Terbentu 2.Terbentuknya
10 Terbitnya dasar hukum pembentukan AHC knya kebijakan & SPO
Terwujudnya Kelembagaan AHC kebijakan & operasional.
SPO Renstra bersama
operasional
. Renstra
bersama

11 % proses bisnis terintegrasi yang dikelola AHC 5/11 5/11


Sustainabili
12 JCI Sustainability
ty
S1 telah
terakreditasi
sedangkan untuk
Terakreditasi International Sp 1 tidak ada
13 AUN Persiapan akreditasi AUN
yang ada adalah
akreditasi LAMPT-
Kes dengan target
persiapan
Terwujudnya pusat unggulan riset, Jumlah pusat unggulan riset, pelayanan dan
pelayanan dan pendidikan yang 14 pendidikan yang terintegrasi dengan kinerja 1 3
terintegrasi ekselen
% rujukan dari RS binaan ke RSCM-FKUI yang tidak
15 40% 12.4%
tepat
Terwujudnya system jaringan pelayanan
Jumlah RS binaan yang mampu menjadi RS rujukan
dan pendidikan menuju RSCM –FKUI 16 4 7
balik
sebagai acute academic tertiary care
Jumlah program pendidikan pelatihan RS jejaring
17 7 12
kesehatan yang dilaksanakan RSCM-FKUI
Terwujudnya pendidikan dokter spesialis Jumlah lulusan yang bekerja di system jejaring
18 5 5
dalam rangka menunjang layanan primer kesehatan primer RSCM-FKUI
Terwujudnya sistem advokasi yang efektif Jumlah hasil kajian strategis yang dipakai untuk
19 1 1
kepada stakeholder advokasi ke stakeholder
% unit kerja (Unit & Dept) yang mendapatkan nilai
ekselen (tata kelola ISO, leadhership, continous
20 35% 66,67%
improvement, integrasi pendidikan, pelayanan,
Terwujudnya sistem tata kelola dan dan riset)
penjaminan mutu ditingkat unit kerja % unit kerja melaksanakan RTL (rencana tindak
21 100% 100%
lanjut) audit mutu internal dan tracer

22 % unit kerja yang capaian indikator medik ekselen 70%


85.81%
Terwujudnya proses bisnis yang seamless Jumlah BTP (Break Through Project) yang berhasil
23 10 10
dan terintegrasi diimplementasikan
Terwujudnya percepatan integrasi IT 24 Level integrasi IT Level 3-4 Level 3-4

27
Target Capaian 2015
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
2015
Terwujudnya RSCM-FKUI to be the best Indeks kepuasan staf terhadap system dan
25 BL 13.70%
place to work lingkungan kerja
26 % staf medik dengan kinerja ekselen BL 82%
Terwujudnya budaya menolong dan 9,50% 34%
27 % staf non-medik dengan kinerja ekselen
Berkinerja
28 Indeks budaya kinerja AHC RSCM-FKUI BL 53,16%

% staf medik yang memiliki prilaku integratif dan 30% 62%


interdipiliner (mengikuti pendidikan dasar dokter
Terwujudnya staf yang memiliki 29
klinik, mempunyai sertifikat Good Clinical Practice,
kompetensi komprehensif dan kinerja pernah menangani kasus medik sulit)
yang unggul dengan pendekatan BL+5% 93%
30 % staf non-medik yang memiliki kompetensi sesuai
integrative dan interdisipliner
% pimpinan unit kerja yang memiliki kompetensi 30% 86%
31
manajerial

Dari tabel di atas capaian KPI per sarasaran strategis tahun 2015 jika dibandingkan dengan
target dapat diterangkan sebagai berikut :

3.5.1. Sasaran strategis terwujudnya stakeholder :


a. KPI Indeks kepuasan pasien
KPI ini pada renstra sebelumnya 2011-2014 belum dilakukan pengukuran. Baru dalam
renstra 2015-2019 dilakukan pengukuran.

Pencapaian KPI No.1: Indeks Kepuasan Pasien


Tahun 2015

81,57%
82%
81%
80% 79%
79%
78%
77%

Target 2015
Capaian 2015

Tantangan :
1. Kecepatan pelayanan dan prosedur pelayanan yang masih perlu ditingkatkan.
2. Sistem alur pelayanan yang belum seamless.
3. RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo sebagai rumah sakit pendidikan tidak terelakan dari
sistem konsultasi berjenjang dan pasien menjadi model pendidikan.

28
Upaya strategis :

1. Percepatan pelayanan pasien dengan pemantauan ketat jadwal dokter yang berdampak
pada sistem reward.
2. jika ada dokter yang berhalangan pada jadwal praktik/kunjungan dicarikan dokter
pengganti sesuai SPO.
3. Menyusun sistem penilaian/evaluasi performa PPDS dengan menyertakan penilaian
langsung dari pasien.
4. Unit pelayanan terpadu melakukan efisiensi dengan optimalisasi teknologi sistem
informasi.
5. Pelatihan-pelatihan yang terkait dengan pelayanan primauntuk meningkatkan
kecepatan pelayanan dan efisiensi prosedur pelayanan.
6. Perbaikan informasi dan penilaian kesesuaian alur pelayanan menjadi KPI unit kerja di
unit pelayanan.

b. KPI Indeks kepuasan peserta didik


Pencapaian KPI No.2: Indeks Kepuasan Peserta Didik
Tahun 2015

69.60%
70%
60%
65%
60%
55%

Target
Capaian

Beberapa hal yang dapat meningkatkan kepuasan peserta didik berdasarkan kuesioner yang
telah diedarkan kepada mereka:
1. Komunikasi dengan supervisor/rekan kerja tidak terhambat oleh kendala jaringan
komunikasi (sinyal telpon / internet) diarea RSCM.
2. Hanya memberikan tugas kepada peserta didik yang sesuai dengan kewajibannya.
3. Peserta didik diberikan buku panduan yang informatif.
4. Jumlah alat medis yang tersedia mencukupi kebutuhan dan berfungsi dengan baik.
5. Menyediakan persediaan obat yang cukup sesuai kebutuhan.
6. Menyediakan sarana prasarana yang menunjang pendidikan peserta didik.

29
3.5.2. Sasaran strategis terwujudnya pelayanan, pendidikan dan riset yang ekselen :
a. KPI Jumlah translational research yang diterapkan dalam layanan
Pencapaian KPI No.3: Jumlah Translational Research yang
Diterapkan dalam Layanan
Tahun 2015

12 11
4

Pada tahun 2015 KPI ini tercapai dengan melaksanakan upaya strategis
1. Mengalokasikan dana untuk kegiatan ini
2. Mendorong kerjasama yang saling menguntungkan dengan pihak ketiga
3. Memberikan reward agar staf bersemangat untuk melakukan penelitian translational
reseacrh
4. Penelitian dijadikan sebagai salah satu penilaian dalam pemberian insentif.

b. KPI % Kasus sulit yang berhasil ditangani (survive atau meninggal dengan kualitas yang
baik)
Pencapaian KPI No.4: % Kasus Sulit yang Berhasil Ditangani (Survive
Atau Meninggal Dengan Kualitas Yang Baik)
Tahun 2015

100%
70%
100%

50%

0%

Target

Capaian
Target
Capaian

Pada tahun 2015 KPI ini tercapai dengan melaksanakan upaya strategis :
1. Kasus sulit diselesaikan dengan pembahasan interdisipliner
2. Disusunnya rencana perawatan pasien secara interdisipliner
3. Sarana dan prasarana menunjang kegiatan tersebut
4. Fungsi manajemen unit pelayanan terpadu yang proaktif
30
c. KPI Jumlah jenis kasus sulit baru yang menjadi model (pelayanan, penelitian,
pendidikan)
Pencapaian KPI No.5: Jumlah jenis kasus sulit baru yang menjadi model
(yan, lit, dik)
Tahun 2015
1 1
1
Target 2015

0,5 Capaian 2015

Target 2015
Capaian 2015

Capaian Kasus Sulit yang dijadikan model hanya Transplantasi Hati, alasannya adalah:
1. Belum mendapatkan teknologi terkini untuk terlaksananya transplantasi.
2. Masih memerlukan bimbingan dan transfer teknologi dari luar negeri.
3. Pelaksanaan transplantasi memerlukan multi dan interdisiplin
4. Pelayanan ini bersifat High Risk, High Cost, High Volume

Upaya strategis yang dilakukan:


1. Pengalokasian dana
2. Meningkatkan kemampuan tim
3. Melengkapi dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana

d. KPI % lulusan yang mendapatkan pengalaman dan kompetensi lebih dari standar
Pencapaian KPI No.6: % Lulusan yang mendapatkan pengalaman dan
kompetensi lebih dari standar
Tahun 2015
62,15%
60% Target 2015
12% Capaian 2015

0%

Target 2015
Capaian 2015

31
Upaya strategis :
1. Mendorong SDM masing-masing program studiuntuk lebih baik dalam mengelola
pendidikan di program studinya
2. Mendorong mewujudkan sarana dan prasarana yang mendukung.
3. Organisasi berkoordinasi lebih baik.

3.5.3. Sasaran strategis terwujudnya strategic public private partnership

a. KPI Jumlah layanan baru yang pembiayaannya berbasis PPP (>10M)


Pencapaian KPI No.7: Jumlah layanan baru yang pembiayaannya berbasis PPP (>10M)
Nama KPI Target 2015 Capaian 2015
Jumlah Layanan Baru yang 1 Layanan 1.Gamma Knife
Pembiayaannya Berbasis PPP 2.Tommoterapy
(>10m 3. Brachiterapy

Tantangannya adalah :
Target PPP sesuai dengan KPI yaitu 1 layanan dan tercapai 3 layanan walaupun
terkendala sumber pendanaan sehubungan dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 38
Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan
Infrastruktur.

Upaya strategis yang dilakukan adalah :


1. Melakukan promosi kepada penyandang dana, pemerintah dan pemangku
kepentingan yang lain akan potensi pengembangan layanan unggulan yang dimiliki
oleh RSUPN-CM, dengan bermodalkan kemampuan SDM dan kepercayaan masyarakat
akan kualitas pelayanan di RSUPN-CM.
2. Melakukan revisi terhadap target capaian KPI Public Private Partnership dari CMU 3
(yang hanya satu PPP menjadi 3 PPP yaitu Brachyterapy, Tomoterapy dan Gamma
Knife. Pada tahun 2015 yang menggunakan pembiayaan Private Public Partnership
(PPP) yaitu:
Kerjasama Operasi Nilai Investasi (Rp.)

Brachyterapy 10.699.940.300,00

Tomoterapy 32.400.000.000,00

Gamma Knife 66.247.000.000,00

32
3.5.4. Sasaran strategis terwujudnya cost containment dalam pendidikan, layanan dan
riset
a. KPI Tingkat efisiensi biaya pendidikan, pelayanan dan riset berbasis cost containment

Pencapaian KPI No.8: Tingkat efisiensi biaya


pendidikan, pelayanan dan riset berbasis cost
containment
Tahun 2015 82,58%
100%
BL

0%

Target 2015
Capaian 2015

Dalam upaya mencapai KPI tersebutdengan upaya sebagai berikut:


1. Pemantauan clinical pathway pada 10 penyakit terbanyak / tinggi kematian
2. Pelaksanaan supervisi peserta didik berdaasarkan level kompetensi
3. Penggunaan fornas telah mencapai 86%
4. Utilisasi alat medik yang berharga 1 M

Hambatan dalam menganalisa hal tersebut diatas sebagai berikut:


1. clinical pathway: belum semua tata laksana penyakit ada dan atau mengacu pada
clinical pathway
2. Belum semua tata laksana penyakit dihitung unit cost secara rinci
3. Sistem informasi keuangan dan penunjang yang belum sepenuhnya terintergrasi
sehingga mempersulit perhitungan laporan setiap bulan.
4. Mayoritas pasien RSUPN-CM adalah pasien JKN yang sebagian pembiayaannya
disubsidi oleh rumah sakit,
5. Belum ada perhitungan riil unit cost penelitian yang menggunakan fasilitas rumah sakit

33
b. KPI Tingkat efisiensi anggaran
Pencapaian KPI No.9: Tingkat efisiensi
anggaran tahun 2015

20% 7% 10%

0%

Target 2015
Capaian 2015

Dalam pencapaiaan KPI tersebut upaya strategis yang telah dilaksanakan adalah:
1. Unit kerja sadar biaya
2. Investasi dilakukan untuk alat-alat yang produktif
3. Persediaan barang sesuai kebutuhan.

3.5.5. Sasaran strategis terwujudnya kelembagaan AHC :

a. KPI Terbitnya dasar hukum pembentukan AHC


Pencapaian KPI No.10: Terbitnya dasar hukum pembentuhan AHC
Langkah strategis yang sudah dan akan terus dilakukan : rapat koordinasi, membentuk tim
advokasi, menyusun kebijakan & SPO operasional.

Nama KPI Target 2015 Capaian 2015


Terbitnya Dasar Hukum Pembentukan 1. Terbentuknya tim advokasi 1. Terbentuknya tim advokasi
AHC 2.Terbentuknay kebijakan & 2.Terbentuknay kebijakan &
Tahun 2015 SPO operasional. Renstra SPO operasional. Renstra
bersama bersama

Tantangan :
1. Belum ada kata sepakat antar stakeholder
2. Infrastruktur belum cukup memadai.
3. Belum ditetapkannya struktur organisasi AHC
4. Sampai saat ini pembentukan AHS masih belum selesai di tingkat universitas (UI)
karena belum mendapat persetujuan dari Rektor. Masih dalam persetujuan 4 organ.

34
Upaya strategis :

1. Terbitnya surat keputusan bersama menteri pendidikan dan kebudayaan dan menteri
kesehatan
2. Dengan rapat koordinasi antara stakeholder AHC dan advokasi ke fakultas lain dan
rektorat UI

b. KPI. Presentase proses bisnis terintegrasi yang dikelola AHC


Pencapaian KPI No.11: % Proses bisnis terintegrasi yang
dikelola AHC Tahun 2015

5/11
5/11

Target 2015
Capaian 2015

Potensi hambatan yang mungkin akan ditemui adalah kurangnya koordinasi, belum Upaya
Pencapaiannya adalah:
• Upaya yang telah dilakukan tahun 2015 yaitu rapat dalam upaya tindak lanjut AHS
yang telah ditetapkan oleh SKB 2 Menteri.
• Berdasarkan hasil rapat tanggal 4 Desember 2015:
Proses Bisnis Terintegrasi yang sudah terintegrasi:
1. Kebijakan, Pedoman, Standar RSCM-FKUI untuk pendidikan, pelayanan dan riset
2. Renstra Dept & KPI
3. Rekrutmen dan pengembangan SDM
4. Remunerasi (cara menghitung remunerasi di RSCM dengan melihat jumlah
penelitian)
5. Sumber biaya

35
Tantangan :
1. Kurangnya koordinasi antar stakeholder
2. Belum terbentuknya struktur organisasi AHC (gabungan RSCM-FKUI) yang fixed
sehingga proses bisnis masih belum jelas siapa PIC-nya.

Upaya strategis:
1. Melaksanakan rapat tim integrasi AHC untuk berkoordinasi terkait proses bisnis
2. Membahas level integrasi tersebut
3. Advokasi ke fakultas lain dan rektorat UI

3.5.6. Sasaran strategis terakreditasi international :


a. KPI Akreditasi JCI
Pencapaian KPI No.12: Akreditasi JCI
Langkah strategis yang sudah dan akan terus dilakukan :
1. Tingkat korporat
a. Peningkatan kapasitas melalui berbagai program pelatihan
b. Penetapan dan pemantauan penerapan standar mutu dan keselamatan pasien
serta pencapaian indikator prioritas korporat
c. Peningkatan upaya koordinasi dan kolaborasi antar berbagai unit kerja dalam
upaya perbaikan berkelanjutan
2. Tingkat unit kerja
a. Penunjukan dan peningkatan kapasitas PJ mutu unit kerja
b. Penetapan dan pemantauan penerapan standar mutu dan keselamatan pasien
serta pencapaian indikator prioritas unit kerja

B. KPI Akreditasi AUN


Pencapaian KPI No.13: Akreditasi AUN
Akreditasi AUN untuk program studi S1 dan sudah terakreditasi sedangkan untuk Sp 1
menggunakan akreditasi LAMPT-Kes yang menjadi KPI tahun 2016 sebagai pengganti KPI
AUN dengan target masih dalam tahap persiapan. Sebagian besar program studi sudah
mempersiapkan akreditasi dengan melakukan pengisian borang akreditasi yang diperlukan.
Fakultas juga telah melakukan pengisian borang fakultas untuk akreditasi. Selain itu,
terdapat 6 program studi spesialis FKUI yang sedang menjalani mock survey, yaitu Program
Studi Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Bedah, Patologi Anatomik, Ilmu Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah, Radiologi, dan Obstetri & Ginekologi. Saat ini sedang dilakukan pendataan
kesiapan masing-masing program studi dalam pengisian borang akreditasi, yaitu buku 3 dan
buku 8.
Tantangan untuk mencapai KPI tersebut diatas adalah :
1. Jumlah program studi banyak
2. SDM kurang, waktu singkat
3. Anggaran belum memadai

36
4. Terdapat kendala dalam mock survey akreditasi LAM-PTKes, yaitu program studi
memerlukan bimbingan dalam pengisian borang akreditasi LAM-PTKes

Upaya strategis yang dilakukan oleh RSUPN-CM adalah :


1. Mengupayakan pekerjaan di prodi lebih efisien
2. Mendorong prodi untuk mengkaji permasalahan, memetakan prodi mana yang lebih
prioritas
3. Menambah SDM
4. Koordinasi dengan manajer umum untuk terobosan pembiayaan
5. Diadakan pelatihan
6. Akan dilakukan follow-up pengisian data persiapan akreditasi program studi dan
melakukan mock survey uji coba akreditasi untuk setiap program studi spesialis di
FKUI

3.5.7. Sasaran strategis terwujudnya pusat unggulan riset, pelayanan dan pendidikan
yang terintegrasi :
a. KPI Jumlah pusat unggulan riset, pelayanan dan pendidikan yang terintegrasi dengan
kinerja ekselen :

Pencapaian KPI No.14: Jumlah pusat unggulan riset, pelayanan dan


pendidikan yang terintegrasi dengan kinerja ekselen
Tahun 2015

1 Target 2015
Capaian 2015

Pencapaian :
Penelitian Multidisiplin / High
Publikasi di Pubmed / Dana
No Pusat Riset Technology yang diterapkan di Pelatihan
Scopus Penelitian
pelayanan
Automatic fetal organs detection and Pelatihan embriologist Automatic fetal organs detection
approximation in ultrasound image (dengan dan androlog and approximation in ultrasound
Fasilkom) image (International Journal on
Smart Sensing and Intelligent
INARepromed(Indone sian
Systems)
Reproductive Medicine
1. Pre-implantation genetic screening Acara New Imperial di Reproductive knowledge and ± 900 juta
Research and Training
(diterapkan di pelayanan) bulan Nov 2015 - patient education needs among
Center)
workshop IUI dan Indonesian women infertility
adenomyosis patients attending three fertility
clinics (Patient Education and
Counseling)

37
Penelitian Multidisiplin / High
Publikasi di Pubmed / Dana
No Pusat Riset Technology yang diterapkan di Pelatihan
Scopus Penelitian
pelayanan
Pengembangan sistem diagnostik dan vaksin Pelatihan biosecurity dan Patients co-infected with hepatitis
HIV-1 berbasis isolat HIV-1 Indonesia biosecurity dalam C virus (HCV) and human
laboratorium medik dan immunodeficiency virus recover
teknik biomedik (rutin genotype cross-reactive
setiap semester untuk neutralising antibodies to HCV
akademisi, mahasiswa & during antiretroviral therapy.
peneliti dari universitas & (Clinical Immunology)
institusi penelitian &
rumah sakit di Indonesia)
PRVKP Pengembangan vaksin pandemik influenza: Periportal CD4+ cell infiltration
2. (Pusat Riset Virologi dan pengembangan sistem penghantar vaksin increase in HIV/Hepatitis C virus
>2M
Kanker Patobiologi) DNA dalam rangka meningkatkan efisiensi co-infected patients commencing
dan efektivitas kandidat vaksin DNA pada ART, whereas CD8+ cells clear
hewan coba from the liver. (J Infect Dis)

Skrining produk alami Indonesia yang Recovery of IFN responses in


berpotensi untuk digunakan sebagai obat HIV/HCV co-infected receiving ART
antiviral HIV dengan menggunakan virtual are associated with increased
skrining in silico dan uji aktivitas in vitro dendritic cell numbers but not
frequencies of cytokine-producing
cells.
Outcome studi pemberian sel punca Pelatihan/magang Simple method to isolate
mesenkimal otogenik pada kasus mahasiswa S1 mesenchymal stem cells from
kelumpuhan total lebih dari 6 bulan sebagai kedokteran, PPDS FKUI, bone marrow using xeno-free
dasar penyusunan standar pelayanan medis S1 Biologi, dan Farmasi material: a preliminary study
berbasis sel luar FKUI (Journal of PharmTech Research)
Implantasi sel punca mesenkimal alogenik Umbilical cord derived
asal tali pusat pada osteoarthritis lutut mesenchymal stem cell
proliferation in various platelet
rich plasma and xeno-material > 1M
containing medium (International
Journal of Research in
Pharmaceutical Sciences)

3. Stem Cell** Potensi penggunaan sel punca mesenkimal Comparison of flowcytometric


alogenik asal sumsum tulang tali pusat dan and immunocytochemisty analysis
jaringan adiposa untuk terapi reparasi of stem cell surface markers
fraktur non union (Online Journal of Biological
Sciences)
Potensi isolasi, karakteristik, dan peran sel
punca mesenkimal dalam terapi nekrosis
avaskuler kaput femur pada penderita SLE

Pengaruh pajanan sinar x-ray c-arms


terhadap viabilitas dan waktu penggandaan
populasi sel punca mesenkimal asal
sumsum tulang tali pusat dan jaringan
adiposa

Tantangan adalah:
1. Belum mampu laksana dalam kegiatan terintegrasi yang meliputi Penelitian,
Pendidikan, maupun Pelatihan.
2. Belum dilaksanakannya monitoring terhadap pencapaian kinerja ekselen.

38
3. CRSU adalah unit pendukung pelaksanaan uji klinik. Tidak memungkinkan
menghasilkan penelitian multidisiplin dan publikasi internasional
4. Drug development baru saja terbentuk jadi kendalanya operasional  lab masih
renovasi dan pengadaan alat-alat belum selesai
5. Kedokteran transfusi  sulit di kontak

Upaya strategis adalah:

• Monitoring terjadwal ke pusat riset untuk melihat data terkait 4 hal:


– Menghasilkan penelitian multidisiplin / high technology yang diterapkan dalam
pelayanan dan / atau pendidikan
– Melakukan pendidikan dan/atau pelatihan bagi peserta didik di lingkungan FKUI-
RSCM dan institusi lainnya
– Memiliki publikasi dalam jurnal internasional terindeks di PubMed atau Scopus
(2)
– Mengelola dana penelitian minimal sebesar Rp.1 M / tahun

3.5.8. Sasaran Strategis terwujudnya system jaringan pelayanan dan pendidikan menuju
RSCM–FKUI sebagai acute academic tertiary care:

a. KPI Persentase rujukan dari RS binaan ke RSCM-FKUI yang tidak tepat

Pencapaian KPI No.15: % Rujukan dari RS Binaan ke RSCM-


FKUI yang tidak Tepat Tahun 2015

40%

40%
12.4%
20%

0%

Target 2015
Capaian 2015 Target 2015
Capaian 2015

Upaya yang dilakukan dalam mencapai KPI tersebut adalah:


1. Pembinaan kepada rumah sakit jejaring
2. Melakukan pendampingan langsung ke rumah sakit jejaring
3. Perbaikan sistem rujukan dan pengembangan sistem rujukan elektronik
4. Memberikan umpan balik ke masing-masing rumah sakit binaan

39
b. KPI Jumlah RS binaan yang mampu menjadi RS rujukan balik

Pencapaian KPI No.16: Jumlah RS binaan yang mampu


menjadi RS rujukan balik
Tahun 2015
8 7
6 Target 2015
4
4
Capaian 2015
2
0

Target 2015
Capaian 2015

Pencapaiannya :7 Rumah Sakit dalam target hanya 4 Rumah Sakit


1. RSUD Budhi Asih
2. RSUD Koja
3. RSUD Tarakan
4. RSUD Pasar Rebo
5. RSUD Cengkareng
6. Rumah Sakit Bunda Aliya
7. Rumah Sakit Thamrin

Upaya strategis
1. Melakukan koordinasi dengan ke tujuh rumah sakit tersebut di atas
2. Menyusun perencanaan kegiatan

c. KPI Jumlah program pendidikan pelatihan RS jejaring kesehatan yang dilaksanakan


RSCM-FKUI

Pencapaian KPI No.17: Jumlah program pendidikan


pelatihan RS jejaring kesehatan yang dilaksanakan RSCM -
FKUI
Tahun 2015 12
12
7
9 Target 2015
6
Capaian 2015
3
0

Target 2015
Capaian 2015

40
Upaya strategis yang telah dilaksanakan:
1. Melakukan pelatihan Workshop TOT EBP dan EBP kepada staf-staf RS yang menjadi
jejaring prodi
2. Berkaitan dengan kesulitan dalam menyatukan jadwal bila pelaksanaan digabung
seluruh departemen, maka rencana tindak lanjut yaitu mengajukan solusi bahwa
pelatihan dilaksanakan di departemen
3. Pelatihan clinical teacher
4. Pelatihan subspesialis
5. Fellowship
6. Pelatihan kedokteran

3.5.9. Sasaran strategis terwujudnya pendidikan dokter spesialis dalam rangka menunjang
layanan primer :

a. KPI Jumlah lulusan yang bekerja di system jejaring kesehatan primer RSCM-FKUI

Pencapaian KPI No.18: Jumlah lulusan yang bekerja di


system jejaring kesehatan primer
RSCM-FKUI Tahun 2015

5
5
5

Target 2015

Capaian 2015

Tantangan untuk mencapai KPI ini adalah :


1. Belum adanya sistem rekruitment di sistem jejaring kesehatan RSCM-FKUI
2. Belum adanya pemetaan kebutuhan SDM di layanan kesehatan primer
3. Belum adanya koordinasi secara organisasi antara FKUI dengan layanan kesehatan
primer RSCM-FKUI
4. Belum ada regulasi pendukung ke arah tersebut

Upaya strategis yang dilakukan adalah :


1. Mendorong layanan kesehatan primer RSCM-FKUI untuk membua sistem
rekruitment
2. Mendorong untuk membuat pemetaan dan koordinasi dengan RSCM- FKUI
3. Membuat koordinasi (membuat program koordinasi, misalnya rapat tahunan)
4. Membuat peraturan / regulasi pendukung mengenai hal tersebut.

41
3.5.10. Sasaran strategis terwujudnya sistem advokasi yang efektif kepada stakeholder

b. KPI Jumlah hasil kajian strategis yang dipakai untuk advokasi ke stakeholder
Pencapaian KPI No.19: Jumlah hasil kajian strategis yang dipakai advokasi ke stakeholder
Kajian strategis dan advokasi ke stakeholder yang dilakukan adalah kajian penelitian dari staf dan
peserta didik RSCM-FKUI yang dapat menjadi kebijakan nasional dan sudah diusulkan ke
Kemenkes.

3.5.11. Sasaran strategis terwujudnya sistem tata kelola dan penjaminan mutu ditingkat
unit kerja:

a. KPI Persentase unit kerja (Unit & Dept) yang mendapatkan nilai ekselen (tata kelola ISO,
leadhership, continous improvement), integrasi pendidikan, pelayanan, dan riset

Pencapaian KPI No.20: % Unit Kerja yang Mendapatkan Nilai Ekselen


(Tatakelola ISO, Leadhership, Continous Improvement) Integrasi
Pendidikan, Pelayanan dan Riset
Tahun 2015
66,67%
80%
35%
40%
Target 2015
0% Capaian 2015

Upaya strategis yang dilakukan:


1. Workshop dan coaching pembuatan PDSA
2. Pembuatan Tim assesor internaluntuk pendampingan tatakelola ISO di unit kerja
3. Penyempurnaan sistem penilaian
4. Melakukan performance dialoguedan penilaian kinerja

42
b.KPI Persentase unit kerja melaksanakan RTL (rencana tindak lanjut) audit mutu internal
dan tracer

Pencapaian KPI No.21: % Unit Kerja Melaksanakan RTL


(Rencana Tindak Lanjut) Audit Mutu Internal dan Tracer
Tahun 2015
100% 100%
100%

50%

0%

Target 2015

Capaian 2015
Target 2015
Capaian 2015

Upaya strategis :
1. Pengiriman hasil auditdan telusur
2. Penyusunan rencana tindaklanjut di Unit kerja
3. Pendampingan dan penguatan mutu di unit kerja

c. KPI % unit kerja yang capaian indikator medik ekselen


Pencapaian KPI No.22: % unit kerja yang capaian indikator
medik ekselen Tahun 2015

100%
70% 85,81%
Target 2015
50% Capaian 2015

0%

Target 2015
Capaian 2015

Upaya Strategis :
1. Melakukan koordinasi pengusulan dan penetapan indikator medik departemen
2. Melakukan analisis dan memberikan umpan balik kepada departemen.

43
3.5.12. Sasaran strategis terwujudnya proses bisnis yang seamless dan terintegrasi :
a. Jumlah BTP (Break Through Project) yang berhasil diimplementasikan

Pencapaian KPI No.23: Jumlah BTP(Break Through Project)


yang Berhasil Diimplementasikan
Tahun 2015

10
10
10

Target 2015

Target 2015 Capaian 2015

Capaian 2015

Upaya strategis
1. Penetapan BTP,Seminar dan Sosialisasi hasil BTP
2. Perbaikan sistem
3. Melakukan dialog antara pihak manajemen dengan unit kerja terkait.

3.5.13. Sasaran strategis terwujudnya percepatan integrasi IT :


a. KPI Level integrasi IT
Pencapaian KPI No.24: Level Integrasi IT
Nama KPI Target 2015 Capaian 2015

Level Integrasi IT Level 3-4 Level 3-4

Upaya strategis :
1. Penambahan SDM instruktur Sistem Informasi
2. Pembangunan ruang pelatihan
3. Membuat ruang kerja untuk pengembangan Sistem Informasi

44
3.5.14. Sasaran Strategis terwujudnya RSCM-FKUI to be the best place to work :

a. KPI Indeks kepuasan staf terhadap system dan lingkungan kerja


Pencapaian KPI No.25: Indeks Kepuasan Staf
Terhadap Sistem dan Lingkungan Kerja
Tahun 2015

13,7%

Capaian 2015
Capaian 2015

Capaian 13,7% adalah tingkat kepuasan staf terhadap sistem dan lingkungan kerja
dengan tingkat sangat istimewa sedangkan yang istimewa dan sangat istimewa
capaiannya 84,3%. Upaya yang dilakukan agar mencapai tersebut:
1. Komunikasi intens dengan jajaran manajerial,agar bisa komunikasi efektif sehingga
kebijakan koorporat dapat diterima oleh staf
2. Mereview kembali take home pay pegawai sesuai kebijakan dan kemampuan RS
3. Menyusun kualifikasi untuk memberikan penghargaan ke staf yang berprestasi
4. Memenuhi dan memprioritaskan pengadaan dan pemeliharaan sarfas

3.5.15. Sasaran strategis terwujudnya budaya menolong dan berkinerja :


a. KPI Persentase staf medik dengan kinerja ekselen
Pencapaian KPI No.26: Persentase staf medik dengan kinerja ekselen
Pencapaian persentase staf medik dengan kinerja ekselen yang meliputi penilaian
terhadap kinerja pelayanan, pendidikan, dan penelitian adalah 82%.
Upaya strategis yang dilakukan meliputi:
1. Penetapan sistem penilaian staf medik
2. Sosialisasi sistem penilaian kinerja
3. Monitoring dan evaluasi serta umpan balik
4. Pemberian reward dan pembinaan

45
b. KPI Persentase staf non-medik dengan kinerja ekselen

Pencapaian KPI No.27: % Staf Non Medik Dengan Kinerja


Ekselen
Tahun 2015
40,00%
34%
30,00%
20,00% 9,50%
10,00%
0,00%

Target 2015
Target 2015 Capaian 2015
Capaian 2015

Upaya strategis yang dilakukan meliputi:


1. Penetapan sistem penilaian staf non medik
2. Sosialisasi sistem penilaian kinerja
3. Monitoring dan evaluasi serta umpan balik
4. Pemberian reward dan pembinaan

c. KPI Indeks budaya kinerja Academic Health Center (AHC) RSCM-FKUI


Pencapaian KPI No.28: Indeks budaya kinerja AHC RSCM-FKUI
Pelaksanaan survey untuk menilai KPI-28 yaitu Indeks Budaya Kinerja AHC RSCM-FKUI
direncanakan dilakukan 2 tahun sekali. Hasil survey yang telah dilakukan Indeks Budaya
Kinerja AHC RSCM-FKUI yang merupakan resultante dari penilaian terhadap pemahaman
(20%), sikap dan perilaku (40%) serta penilaian pegawai terhadap budaya RSCM
didapatkan 53,16%. Ini adalah nilai Indeks Budaya Academic Health Center (AHC), base
line yang mana pada akhir tahun 2014 baru saja disosialisasikan ke segenap pegawai.
Nilai 53,16% adalah nilai bersama FKUI-RSCM yang diharapkan dapat diperbaiki dari
tahun ke tahun, kedepan adapun upaya sebagai berikut:
1. Sosialisai Budaya Academic Health Center (AHC) RSCM-FKUI secara
berkesinambungan
2. Implementasi budaya antara lain: quick win 5R dan koin penilaian pelayanan di
unit kerja
3. Mendorong pegawai dan unit kerja untuk melaksanakan budaya tersebut.
Memberikan penghargaan kepada yang berprestasi seperti pegawai teladan, unit
kerja yang berprestasi dalam program peningkatan mutu

46
3.5.16. Sasaran strategis terwujudnya staf yang memiliki kompetensi komprehensif dan
kinerja yang unggul dengan pendekatan integrative dan interdisipliner:

a. KPI Persentase staf medik yang memiliki perilaku integratif dan interdipliner (mengikuti
pendidikan dasar dokter klinik, mempunyai sertifikat Good Clinical Practice, pernah
menangani kasus medik sulit)

Pencapaian KPI No.29: % Staf Medik yang Memiliki Perilaku


Integratif Dan Interdisipliner
Tahun 2015

100% 62%
30%
50%

0%
Target 2015 Target 2015
Capaian 2015
Capaian 2015

Di tahun 2015 kriteria staf medik yang memilikiperilaku integratif dan interdisipliner adalah
memenuhi kriteria 1) Harus melakukan pelayanan atau pengabdian masyarakat terintegrasi dan
interdisipliner, 2) Memenuhi salah satu dari kriteria sebagai berikut: a) ikut dalam kegiatan
pendidikan yang terintegrasi, b) ikut dalam penelitian yang terintegrasi dan interdisipliner

Upaya strategis yang telah dilakukan:

1. Penyusunan careplan dan kegiatan pengabdian masyarakat menjadi salah satu penilaian
kinerja dan persyaratan penyelesaian kepegawaian
2. Merancang pohon penelitian dan melibatkan peserta didik dan staf pengajar dalam pohon
penelitian
3. Pengaturan jadwal staf medis dengan menggunakan sistem informasi managemen rumah
sakit.

b. KPI Persentase staf non-medik yang memiliki kompetensi sesuai


Pencapaian KPI No.30: % Staf Non Medik yang Memiliki
Kompetensi Sesuai
Tahun 2015
93%

BL+5%

Target 2015
Capaian 2015 Target 2015
Capaian 2015

47
Pencapaian ini dilakukan melalui berbagai upaya di antaranya:
a. Orientasi pegawai baru diselenggarakan di tingkat korporat dan unit kerja
b. Pelatihan dan penerapan nilai-nilai budaya melalui program quick windi tingkat unit kerja
c. Pemberian umpan balik hasil penilaian kompetensi dan rekomendasi perbaikan di tingkat
unit kerja

c. KPIPersentase pimpinan unit kerja yang memiliki kompetensi manajerial

Pencapaian KPI No.31: % Pimpinan Unit Kerja yang


Memiliki Perilaku Manajerial
Tahun 2015

40% 30% 86%

30%

20%

Target 2015
Target 2015 Capaian 2015

Capaian 2015

Upaya dalam meningkatkan kompetensi manejerial bagi pimpinan unit kerja adalah:
1. Seleksi dalam menduduki jabatan
2. Mengirim pelatihan manejerial
3. Melakukan evaluasi kompetensi manejerial

Berdasarkan realisasi renstra RSCM untuk periode satu tahun 2015 ditemukan fakta bahwa
belum optimalnya pencapaian target kinerja yang disasar adalah sebagai berikut:

1. Belum merata pada tingkatan organisasi di bawah Direksi Mindset dan pemahaman
terhadap renstra dan peta strategi
2. Baru mulainya kelembagaan yang ada di bawah Komite mutu keselamatan kinerja
(KMKK) merupakan cikal bakal untuk terbentuknya “performance management unit”
yang secara khusus memonitor implementasi renstra dan memberi masukan kepada
Direksi
3. Budget/anggaran terbatas (masih fokus kepada operasional) dalam mengupayakan
program-program kerja yang bersifat pengembangan (pelayanan, pendidikan, dan
riset).
4. Beberapa fungsi kerja pada proses bisnis penunjang yang belum sepenuhnya
mendukung fungsi-kerja pada proses bisnis utama RSCM dan FKUI
5. Fungsi ICT (Information and Communication Technology) yang belum optimal
menunjang pengambilan keputusan dan tindakan di berbagai tingkatan organisasi
dan proses bisnis RSCM dan FKUI

48
6. Ketidak merataan beban kerja SDM pada berbagai proses bisnis dan ketidak
merataan kemampuan SDM dalam mengeksekusi berbagai jenis proses bisnis

3.2. SUMBER DAYA :

3.2.1. Sumber Daya Manusia


Ketenagaan yang ada di RSUPN-CMterdiri dari tenaga PNS dan Non PNS yang terdiri dari
golongan dan pendidikan serta jabatan dapat dilihat pada tabel sbb:

49
Tabel 3.2. Daftar Pegawai Per Jabatan RSUPN-CM Per Tanggal 31 Desember 2015
JABATAN
NO STATUS KEPEGAWAIAN JENIS TENAGA JUMLAH
Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional
Eselon II Eselon III Tertentu (JFT) Umum (JFU)
1 PNS (RSCM) 6 15 1658 1298 2977
Medis 5 2 254 57 318
Keperawatan 0 0 1060 52 1112
Kefarmasian 0 0 57 4 61
Kes. Masyarakat 1 5 13 16 35
Gizi 0 0 17 7 24
Keterapian Fisik 0 0 27 3 30
Keteknisan Medik 0 0 204 23 227
Non Kesehatan 0 8 26 1136 1170
2 PNS (KEMENKES) 0 0 11 135 146
Medis 0 0 2 19 21
Keperawatan 0 0 9 89 98
Kefarmasian 0 0 0 4 4
Kes. Masyarakat 0 0 0 2 2
Gizi 0 0 0 1 1
Keterapian Fisik 0 0 0 1 1
Keteknisan Medik 0 0 0 13 13
Non Kesehatan 0 0 0 6 6
3 DINKES (BSB) 0 0 0 2 2
Medis 0 0 0 2 2
4 PNS (KEMENDIKNAS) 0 0 3 132 135
Medis 0 0 3 131 134
Non Kesehatan 0 0 0 1 1
5 UI-BHMN 0 0 0 36 36
Medis 0 0 0 36 36
6 MAGANG 0 0 0 54 54
Keperawatan 0 0 0 53 53
Kefarmasian 0 0 0 1 1
7 NON PNS 0 0 0 1870 1870
Medis 0 0 0 89 89
Keperawatan 0 0 0 745 745
Kefarmasian 0 0 0 171 171
Kes. Masyarakat 0 0 0 55 55
Gizi 0 0 0 28 28
Keterapian Fisik 0 0 0 13 13
Keteknisan Medik 0 0 0 184 184
Non Kesehatan 0 0 0 585 585

JUMLAH TOTAL 6 15 1672 3527 5220


Medis 5 2 259 334 600
Keperawatan 0 0 1069 939 2008
Kefarmasian 0 0 57 180 237
Kes. Masyarakat 1 5 13 73 92
Gizi 0 0 17 36 53
Keterapian Fisik 0 0 27 17 44
Keteknisan Medik 0 0 204 220 424
Non Kesehatan 0 8 26 1728 1762

Mengacu pada ketentuan dalam Permenkes RI no 20 tahun 2014 tentang Pengelolaan Non Pegawai
Negeri Sipil, Direktur Utama RSUPN-CM telah mengeluarkan SK Direktur Utama No: HK
02.04/XI.3/15878/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Non Pegawai Negeri Sipil RSUP
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo yang bertujuan agar pelaksanaan pengelolaan pegawai non PNS
dapat berjalan dan meningkatkan kinerja rumah sakit.
50
3.2.2. SUMBER DAYA SARANA DAN PRASARANA
Sumber Daya Sarana dan Prasarana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan
dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara serta pada Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 97/PMK.06/2007 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara.
Jumlah BMN BLU senilai Rp. 2.819.269.771.167 (dua triliun delapan ratus sembilan belas milyar dua
ratus enam puluh sembilan juta tujuh ratus tujuh puluh satu ribu seratus enam puluh tujuh rupiah)
Tabel 3.7. Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca Posisi Per Tanggal 31 Desember
2015

AKUN NERACA JUMLAH


AKM.
KODE URAIAN NILAI BMN PENYUSUTAN NILAI NETTO
1 2 3 4 5
117111 Barang Konsumsi 3.847.880.926 0 3.847.880.926
117113 Bahan untuk Pemeliharaan 1.218.184.789 0 1.218.184.789
117114 Suku Cadang 21.6660.276 0 21.6660.276
Barang Persediaan Lainnya
117128 0 0
untuk Dijual/Diserahkan ke 0
117131 Bahan Baku 308.143.707 0 308.143.707
Persediaan untuk tujuan
117191 1.028.014.829 0 1.028.014.829
strategis/berjaga – jaga
117199 Persediaan Lainnya 66.710.276.147 0 66.710.276.147
131111 Tanah 815.505.928.445 0 815.505.928.445
132111 Peralatan dan Mesin 972.840.293.037 721.220.010.032 251.620.283.005
133111 Gedung dan bangunan 728.401.703.667 118.987.801.153 609.413.902.514
134111 Jalan dan jembatan 8.742.197.315 1.627.278.557 7.114.918.758
134113 Jaringan 22.193.238.881 10.292.626.981 11.900.611.900
135121 Aset tetap lainnya 118.860.605 0 118.860.605
136111 Kontruksi dalam pengerjaan 448.310.946.241 0 448.310.946.241
162151 Software 3.652.776.350 0 3.652.776.350
Aset tetap yang tidak
166112 digunakan dalam operasi 28.987.380.512 27.023.810.920 1.963.569.592
pemerintahan
J U M L A H 3.101.887.485.727 879.151.527.643 2.222.735.958.084

51
3.2.3. Sumber Daya Anggaran :

Tabel 3.8. Alokasi Dana untuk Program/Kegiatan sesuai dengan DIPA 2015
Kode Program / Kegiatan Pagu Anggaran
024.04.07 Program Pembinaan Upaya Kesehatan 1.998.493.584.000
2090.998 Gedung PKIA (Rupiah Murni/APBN) 111.000.000.000
Belanja Modal Perlatan dan Mesin 41.000.000.000
Belanja Modal Geding dan Bangunan 70.000.000.000
2.094.994 Layanan Perkantoran Rupiah Murni/APBN 418.493.584.000
Belanja Pegawai 189.646.655.000
Belanja Barang 117.846.929.000
Belanja Modal 111.000.000.000
2.094.018 Laporan Layanan Operasional RS BLU/PNBP 1.580.000.000.000
Belanja Gaji Dan Tunjangan 431.757.624.000
Belanja Barang 31.512.511.000
Belanja Jasa 39.813.504.000
Belanja Pemeliharaan 48.561.623.000
Belanja Perjalanan 2.524.000.000
Belanja Penyediaan Barang & Jasa BLU lainnya 209.707.477.000
Belanja Penyedia Barang & Jasa BLU lainnya-SDM 6.305.052.000
Makanan / Miunman 18.382.920.000
Belanja Penyedia Brg & Jasa BLU Lainnya-Litbang 11.041.129.000
Sistem Informasi
Barang Medik Habis Pakai 632.372.186.000
Belanja Modal Gedung dan Bangunan BLU 2.000.000.000
Belanja Modal Alat Kedokteran, Kesehatan dan KB 110.000.000.000
Belanja Modal Fisik lainnya 11.653.082.000
Belanja Modal Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 24.368.892.000

52
Tabel 3.9. Realisasi anggaran sesuai program dan kegiatan tahun 2015
Pagu Anggaran
Kode Program / Kegiatan Realisasi Persentase
(Revisi 4)
024.04.07 Program Pembinaan Upaya Kesehatan 1.998.493.584.000 1.911.602.546.492 96%
2090.998 Gedung PKIA (Rupiah Murni/APBN) 111.000.000.000 106.329.635.930 96%
Belanja Modal Perlatan dan Mesin 41.000.000.000 38.550.809.330 94%
Belanja Modal Geding dan Bangunan 70.000.000.000 67.778.826.600 97%
2.094.994 Layanan Perkantoran Rupiah Murni/APBN 418.493.584.000 407.621.939.982 97%
Belanja Pegawai 189.646.655.000 185.099.831.299 98%
Belanja Barang 117.846.929.000 116.192.472.753 99%
Belanja Modal 111.000.000.000 106.329.635.930 96%
2.094.018 Laporan Layanan Operasional RS BLU/PNBP 1.580.000.000.000 1.503.980.606.510 95,19%
Belanja Gaji Dan Tunjangan 431.757.624.000 431.671.195.023 100%
Belanja Barang 31.512.511.000 31.479.874.000 99.98%
Belanja Jasa 39.813.504.000 39.718.952.888 99.76%
Belanja Pemeliharaan 48.561.623.000 48.539.454.640 99.95%
Belanja Perjalanan 2.524.000.000 2.376.241.196 94.15%
Belanja Penyediaan Barang & Jasa BLU lainnya 209.707.477.000 209.653.657.908 100%
Belanja Penyedia Barang & Jasa BLU lainnya-SDM 6.305.052.000 6.126.513.125 97,17%
Makanan / Miunman 18.382.920.000 18.381.347.767 99.99%
Belanja Penyedia Brg & Jasa BLU Lainnya-Litbang 11.041.129.000 10.771.140.961 98%
Sistem Informasi
Barang Medik Habis Pakai 632.372.186.000 632.349.485.101 100%
Belanja Modal Gedung dan Bangunan BLU 2.000.000.000 1.249.246.270 62.46%
Belanja Modal Alat Kedokteran, Kesehatan dan KB 110.000.000.000 46.275.704.360 42.07%
Belanja Modal Fisik lainnya 11.653.082.000 2.916.308.300 25%
Belanja Modal Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 24.368.892.000 22.471.319.511 92.21%

53
BAB VI

KESIMPULAN

1. Simpulan
Hasil pengukuran kinerja yang telah disepakati dalam penetapan kinerja antara
Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan (BUK) dengan Direktur Utama RSUPN-CM tahun
2015. Semua yang tertuang pada penyusunan buku LAKIP ini, diharapkan dapat
memberikan gambaran tentang pencapaian pelaksanaan tugas dan fungsi dari RSUPN-CM
baik dalam program pelayanan, pendidikan, penelitian dan pertanggungjawaban sumber
daya yang digunakan serta memberikan informasi penting tentang pengukuran pencapaian
kinerja tahun 2015 yang dijabarkan dalam bentuk sasaran strategi dan indikator kinerja.
KPI atau indikator kinerja di tahun 2015 yang sudah disepakati pada penetapan kinerja
tahun 2015 antara Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan (BUK) dengan Direktur Utama
RSUPN-CM sudah sepenuhnya terealisasi. Terdapat 31 KPI atau indikator kinerja yang
semuanya mencapai sesuai target, bahkan diatas target. Indikator BLU tahun 2015 telah
tercapai 89,91.
Pagu DIPA 2015 untuk kegiatan di RSUPN-CM adalah sebesar Rp 1.998.493.584.000 (satu
triliun sembilan ratus sembilan puluh delapan milyar empat ratus sembilan puluh tiga juta
limaratus delapan puluh empat ribu rupiah) dan realisasinya Rp 1.911.602.546.492 (satu
triliun sembilan ratus sebelas milyar enam ratus dua juta lima ratus empat puluh enam ribu
empat ratus sembilan dua rupiah) dengan tingkat capaian 96%. LAKIP ini merupakan
pertanggujawaban kinerja instansi yang menggambarkan kinerja dalam satu tahun.

54
Lampiran 1. Struktur organisasi RSUP Nasional dr. Cipto Mangunkusumo

STRUKTUR ORGANISASI RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA


SESUAI LAMPIRAN PERATURAN MENKES RI
NOMOR : 1672/Menkes/Per/XII/2005
DIREKTUR TANGGAL : 27 Desember 2005
UTAMA
Dr.dr.C.H. Soejono, Sp.PD,K.Ger DEWAN
PENGAWAS

KOMITE KOMITE KOMITE KOMITE MUTU, KESELAMATAN, KOMITE ETIK PENELITIAN KOMITE UNIT PENGENDALIAN SATUAN
MEDIK ETIK & HUKUM PPIRS DAN KINERJA KESEHATAN KEPERAWATAN GRATIFIKASI PEMERIKSAAN INTERN
BAMBANG HERMANI, SpTHT(K),PROF,Dr DALDIYONO, SpPD,PhD,Prof.DR.Dr. HINKY HINDRA IRAWAN S, SpA(K),Dr,dr SUJIASIH, S.Kp, MPd HARRIS FADILLAH, SE

DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DREKTORAT


MEDIK DAN PENGEMBANGAN SDM DAN KEUANGAN UMUM DAN
KEPERAWATAN & PEMASARAN PENDIDIKAN OPERASIONAL

Dr.dr. Ratna Dwi Restuti, SpTHT-KKL (K) Dr.dr. Nina Kemala Sari, SP.PD, K-GEr dr. Sumariyono, Sp.PD.KR Nurhayati, S.E, MARS dr. Surahman Hakim, Sp.OG (K)

BIDANG BIDANG BIDANG BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN TEKNIK
PELAYANAN KEPERAWATAN KETEKNISAN PERENCANAAN PENELITIAN PEMASARAN SUMBER DAYA PENDIDIKAN & HUKUM & ANGGARAN AKUNTANSI PERBENDAHA- ADMINISTRASI ASSET DAN PEMELIHARAAN
MEDIK MEDIK MANUSIA PELATIHAN ORGANISASI RAAN INVENTARIS SARANA PRASARANA
dr.H.R.SOEKO WERDI NINDITO D. MARS CORI TRI SURYANI, SKp,M.Kes TORANG P.BATUBARA, MARS,MMR,Ir Dr. SOEKAMTO, SpPD ANDRI MARULI TUA LUBIS, SpOT,dr. SULASTIN, S,Sos,M.Si YULIANA SRIWAHYUNI, SH. MH dr. Andy Yussianto, M.Epid HISAR MARUDUT SARAGIH, SH,MH AMELIA ISMI YUSUF, SE,MM. SRIWIJAYANTO YUDO YUWONO, AK SRI MULYANI, S.Sos,MM RAKHMAT AKHDIAT, Drs,MM BAMBANG SUHARYONO, Drs,MM ZULFIA MAHARANI, ST,M.Si

UNIT DEPARTEMEN INSTALASI UNIT UNIT INSTALASI INSTALASI PELATIHAN & UNIT UNIT INSTALASI UNIT UNIT
PELAYANAN UNIT ADMISI MEDIK MEDIK MANAJEMEN CEEBM PROMOSI SIMULASI KLINIK KEMITRAAN KESELAMATAN MEDIK LAYANAN UTILITAS
TERPADU (B) (C) SISTEM KESEHATAN RS BISNIS DAN KESEHATAN PENGADAAN
(A) EKA YOSHIDA, Apt,MARS,MM.Dra. 24 DEPT.MEDIK 3 INSTALASI INFORMASI LINDA AMIYANTI, SKp,M.Kes THEDDEUS OCTAVIANUS H.P, SpBP,dr KERJA (A) NOEGRAHARTI, Apt.M.Pharm,Dra (B)
10 UNIT TERPADU AGUS MUTAMAKIN,M.Sc,dr ZAILANI ASRI, Drs,MM 3 INST.MEDIK 3 UNIT UTILITAS

KETERANGAN :
( A ) 9 UNIT TERPADU ; ( B ) 24 DEPT. MEDIK ; (A) (B)
1. UNIT PELAYANAN JANTUNG TERPADU 1. DEPT. ANESTESI 11. DEPT. KESEHATAN JIWA 1. INSTALASI GIZI 1. UNIT PRODUKSI MAKANAN
2. UNIT PELAYANAN TRANSFUSI DARAH 2. DEPT. ILMU BEDAH 12. DEPT. ILMU PENYAKIT DALAM 2. INSTALASI PUSAT STERILISASI 2. UNIT SANITASI & LINGKUNGAN
3. UNIT PELAYANAN BEDAH RAWAT SEHARI 3. DEPT. BEDAH SYARAF 13. DEPT. PENYAKIT SYARAF 3. INSTALASI ADMINISTRASI LOGISTIK 3. UNIT PELAYANAN LAUNDRY
4. UNIT YAN. REKAM MEDIK & ADM. PASIEN RAWAT INAP 4. DEPT. FORENSIK KLINIK & MEDIKOLEGAL 14. DEPT. ILMU KESEHATAN KULIT & KELAMIN
5. UNIT PELAYANAN TERPADU HIV 5. DEPT. GIGI & MULUT 15. DEPT. RADIOLOGI
6. UNIT RAWAT INAP TERPADU GEDUNG A 6. DEPT. KEBIDANAN & P.K 16. DEPT. RADIOTERAPI
7. UNIT PELAYANAN TERPADU RSCM KENCANA 7. DEPT. MATA 17. DEPT. PATOLOGI KLINIK
8. UNIT RAWAT JALAN TERPADU 8. DEPT. THT 18. DEPT. PATOLOGI ANATOMI
9. UNIT PELAYANAN TERPADU PENGEMBANGAN 9. DEPT. UROLOGI 19. DEPT. REHABILITASI MEDIK

TEKNOLOGI KEDOKTERAN SEL PUNCA 10. DEPT. ILMU KESEHATAN ANAK 20. DEPT. FARMAKOLOGI KLINIK
10. UNIT PELAYANAN TERPADU PKIA "KIARA" 21. DEPT. AKUPUNKTUR
11. UNIT FASILITAS MEDIK 22. DEPT. ORTHOPAEDI & TRAUMATOLOGI
23. DEPT. ILMU GIZI
( C ) 3 INSTALASI ; 24. DEPT. MIKROBIOLOGI KLINIK

1. INSTALASI FARMASI

55
Lampiran2. Laporan Barang Kuasa Pengguna (INTRAKOMTABLE)

56
Lampiran3. Laporan Barang Kuasa Pengguna (EKSTRAKOMTABLE)

57
Lampiran4. Laporan Barang Kuasa Pengguna (Konstruksi dalam Pengerjaan)

58
Lampiran 5. Laporan Barang Kuasa Pengguna (Aset Tak Berwujud)

59
Lampiran6. Laporan Posisi Barang Milik Negara

60
Lampiran 7. Renstra in Action

61
Lampiran 8. Kontrak Kinerja dan Penetapan Kinerja Direktur Utama RSUPN-CM dengan
Dirjen BUK Kemenkes RI

62
63
64
65

Anda mungkin juga menyukai