Anda di halaman 1dari 2

Sektor industry konstruksi merupakan salah satu penyumbang pendapatan nasional

tertinggi Indonesia pada saat ini. Hal tersebut didukung oleh meningkatnya kekuatan industry sector
lain serta kebijakan dari stakeholder yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur sebagai
program kerja utama. Terlihat di berbagai daerah beberapa pelaksanaan pembangunan
infrastruktur vital dan strategis bangsa yang telah dapat dinikmati maupun yang masih berada pada
tahap pembangunan yang dilakukan oleh pihak pemerintah maupun swasta seperti proyek
LRT(Light Rail Train), MRT(Mass Rapid Train, Jalan Trans Antar Daerah ,Bandara, Pelabuhan yang
ditujukan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia. Diantara pembangunan infrastruktur tersebut,
ada beberapa proyek seperti MRT dan LRT yang merupakan batu loncatan bagi anak bangsa untuk
menerapkan teknologi terkini untuk dapat bersaing dengan Negara lain. Contohnya pada proyek
MRT yang terdiri dari lintasan kereta bawah tanah pertama di Indonesia. Dalam mengaplikasikan
teknologi tersebut, tentunya telah terjadi transfer teknologi kontruksi dari luar negeri yang dapat
diimplementasikan pada pemnbangunan infrastruktur kedepannya
Infrastruktur strategis tersebut dapat berfungsi secara optimal apabila telah dilakukan
perencanaan yang matang dan hati-hati. Sebagian besar proyek-proyek tersebut dapat terlaksana
berkat suntikan dana pemerintah yang berasal dari utang dari luar negeri. Kebijakan tersebut
diharapkan telah dipertimbangkan secara matang agar dana utang tersebut dapat dibayarkan sesuai
target dan justru tidak menambah beban rakyat di kemudian hari. Bila dilakukan secara tepat guna,
pembangunan infrastruktur strategis bangsa dapat menjadi tulang punggung perekonomian
bangsa.
Selain proyek pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah, perusahaan
swasta juga turut ambil bagian dalam menghidupkan sector industry kontruksi di Indonesia. Namun
terkadang pihak swasta mengalami kendala/masalah dengan regulasi pelaksanaan kontruksi yang
dikeluarkan oleh pemerintah. Salah satu contoh proyek yang mengalami kendala dengan regulasi
yang akhir-akhir ini tengah hangat adalah proyek pembangnan Kota Meikarta.
Kota Meikarta digadang-gadang akan menjadi kota modern yang dilengkapi oleh fasilitas-
fasilitas mumpuni terintegrasi yang terdiri dari perkantoran, sekolah, pusat perbelanjaan,
transportasi, dan hunian ekonomis. Untuk memenuhi kebutuhkan tersebut, tentunya pihak
pengembang membutuhkan lahan yang luas. Namun, karena mengalami beberapa kendala,
pembebasan lahan dan perizinan dari proyek tersebut disinyalir harus melibatkan proses penyuapan
antara pihak pengembang dan pemerintah. Oleh sebab itu, proyek Meikarta tersendat dan
mengancam para konsumen yang telah menanam uangnya dalam investasi pada proyek tersebut.
Tidak hanya pada proyek Meikarta, proses perizinan yang melibatkan perilaku korupsi
menghambat sebagian besar industry konstruksi di Indonesia. Disinilah pemerintah mempunyai
peranan untuk menciptakan persaingan yang sehat antar perusahan untuk mencegah adanya
praktek-praktek korupsi lainya dengan memperketat regulasi dalam proses pembebasan lahan
maupun perizinan
Permasalahan lainnya yang terdapat di industry konstruksi Indonesia adalah kurangnya
jumlah sumber daya manusia yang terampil dan berkompeten. Seharusnya pemerintah dapat
mengadakan standarisasi para pekerja konstruksi dengan memberikan pendidikan keterampilan
pada para calon pekerja melalui jenjang SMK, politeknik, ataupun perguruan tinggi. Persoalan
tersebut wajib diselesaikan demi menghadapi persaingan di industry global saat ini yang
mengalapami tahap revolusi industry 4.0 yang mengedepankan sumber daya manusia yang
berkualitas dan berkompeten

Anda mungkin juga menyukai