1
3. Start Melayang : aba-aba “ Ya”
2
Cara non-visual adalah salah satu cara yang paling sering digunakan oleh pelari
estafet yang memang sudah mengenal ciri dan karakter pelari lainnya. Cara ini
digunakan pada lari sambung dengan lintasan 4 x 100 meter. Pada cara non-visual
ini, pelari tidak akan melihat tongkat yang diterimanya dari pelari lain.
Cara visual, pelari akan menerima tongkat ketika berlari dengan melihat tongkat
yang diberikan oleh pelari lain kepadanya. Teknik visual ini biasanya digunakan
ada nomor lari lain, yaitu 4 x 400 meter.
2. Teknik Lari
1. Jalan Cepat
a) Teknik awalan
Atlet harus bersikap bersedia yakni dengan berdiri pada belakang garis
Ketika wasit telah memberikan isyarat, maka atlet harus meletakkan
salah satu kakinya dengan posisi lurus ke belakang sementara untuk kaki
yang lain harus digerakkan ke depan. Gerakan ini masih berada di
belakang garis dan jangan lupa untuk sedikit menekuk.
Posisi badan anda harus lurus dengan sedikit maju ke depan, dan untuk
posisi kedua tangan anda harus dalam keadaan rileks. Pada tahap ini
berat badan harus bertumpu pada kaki sebelah kanan.
3
Ketika mendengar bunyi “Ya” atau pistol, atlet harus menggerakkan
kakinya ke depan dan jangan lupa untuk mengayunkan tangan ke arah
belakang dan juga ke depan secara bergantian.
b) Teknik langkah kaki
Teknik ini berhubungan dengan langkah kaki anda pada saat jalan cepat.
Anda harus menggerakkan kaki ke arah depan dimana berat badan
nantinya harus bertumpu pada paha. Pada saat menggerakkan kaki ke
depan, maka anda harus menekuk lutut bersamaan dengan ayunan kaki
anda.
Selain itu, pada saat kaki menyentuh tanah, anda jangan sampai lupa
bahwa yang harus mendarat terlebih dahulu yakni bagian tumit dan
kemudian disusul dengan ujung kaki.
c) Teknik akhiran
Tidak diperbolehkan untuk langsung berhenti ketika anda sudah sampai pada
garis finish. Akan tetapi, anda harus tetap melakukan gerakan atau lari jalan
cepat tersebut sampai kurang lebih berjarak 5 meter dari garis finish dan barulah
anda boleh berhenti.
Pada tahap ini pun anda disarankan untuk semakin memperlambat gerakan
anda ketika anda sudah sampai pada garis finish. Hal ini bertujuan agar supaya
otot atau kaki anda tidak sampai kaget ketika anda berhenti atau tidak berjalan
cepat lagi.
2. Lari
4
F. Hasil Prestasi Peserta Didik
5
3. Teknik Start Berdiri
6
4. Teknik Start Melayang
7
5. Teknik Gerakan Jalan Cepat
8
Lembar Kerja Siswa PJOK XI smt 3
9
4. Teknik Gerakan Lari
oStart jongkok, kekuatan otot kaki sangat diperlukan agar saat lari bias maksimal
oStart berdiri, badan yang kurang dicondongkan akan membuat jalan cepat kurang maksimal
oStart melayang (sebagai penerima), sehrusnya tidak mengahdap belakang dan setelah
menerima harus langsung laridengan cepat
Lembar Kerja Siswa PJOK XI smt 3
10
oJalan cepat, mengandalkan ayunan tangan untuk mempercepat jalan
oGerakan lari , keseimbangan badan saat setelah melakukan start sangat diperlukan agar tidak
jatuh
1. start jongkok, start jongkok yang sudah baik karena langkah demi langkah yang sudah
dilakukan dengan benar
2. start berdiri, teknik start berdiri yang kurang baik karena badan kurang condong ke depan dan
belum merasakan akan jatuh. Karena start berdiri yang benar yaitu saat badan dicondongkan akan
merasa seperti jatuh
3. start melayang, teknik start melayang salah karena saat merentangkan tangan ke belakang
seharusnya tidak menengok ke belakang.
4. teknik jalan cepat, start berdiri yang kurang condong ke depan sehingga jalan cepat kurang
baik.
5. teknik lari, kesimbangan yang kurang bagus sehingga saat lari badan terasa akan jatuh.
2. start berdiri, memperbaiki dengan mencodongkan badan lebih ke depan serta mengayunan
tangan dengan benar agak bis albeih cepat.
3. start melayang, lebih focus sehingga saat aba aba “YAK!” tidak kaget dan terkejut menghadap
ke belakang.
4. teknik jalan cepat, ayunan tangan lebih dicepatkan karena ayunan tangan sangat berpengaruh
pada lamban cepatnya jalan cepat
11