Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN

“RESIKO PERILAKU KEKERASAN”

DISUSUN OLEH :

LELA MAEIRTA NUR HAZLINDA

AKADEMI KEPERAWATAN MADIUN

TAHUN AKADEMIK 2014/2015

LAPORAN PENDAHULUAN
“RESIKO PERILAKU KEKERASAN “

I. Kasus ( Masalah Utama ) : Resiko Perilaku Kekerasan


Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku sebagai respon marah
yang diekspresikan dengan melakukan ancaman, menciderai orang lain dan
atau merusak lingkungan secara fisik maupun psikologis.
Perilaku kekerasan merupakan salah satu respon yang dihadapi oleh
seseorang. Respon ini dapat menimbulkan kerugian baik kepada diri sendiri,
orang lain, maupun lingkungan. Melihat dampak dari kerugian yang
ditimbulkan, maka penanganan pasien dengan perilaku kekerasan perlu
dilakukan secara cepat dan tepat oleh tenaga-tenaga profesional.

II. Proses Terjadinya Masalah

1. Faktor Predisposisi
a. Faktor Biologis
1) Genetik
a) Diturunkan melalui kromosom orangtua diduga
kromosom 4, 8, 15 dan 22.
b) Perubahan pada kromosom 5 dan 6 (Copel, 2007).
c) Kembar identik kemungkinan 40 - 55 %, dan kembar
nonidentik 10 – 15 % (Copel, 2007).
2) Status nutrisi
a) Sering mengkonsumsi makanan dan minuman yang dapt
merusak metabolism tubuh dan menggangu peedaran
darah seperti junk food / pola hidup tidak sehat.
b) Riwayat malnutrisi
3) Kondisi kesehatan secara umum
a) Menderita Skizofrenia tipe paranoid (Copel, 2007).
b) Kelemahan fisik / penyakit fisik swperti adanya tumor
otak
c) Gangguan fungsi pancaindera
d) Adanya riwayat penyakit yang mempengaruhi fungsi
wicara.
e) Faktor perkembangan terlambat
f) Adanya riwayat hospitalisasi, pembedahan dan tindakan
medic
g) Tidak melaksnakan pemeriksaan rutin / general check up
terhadap kesehatan secara umum.
h) Pemeriksaan Magnetik resonance Imaging (MRI), Positif
Emission Tomography (PET) dan Tomografi
terkomputerisasi (CT) memperlihatkan abnormalitas
simetrisitas, kepadatan jaringan, atrofi sebagian serebral,
dan pelebaran ventrikel serebral lateral.
i) Scanning PET menunjukkan penurunan aliran darah dan
penurunan metabolism glukosa di lobus frontal.
4) Sensivitas Biologi
a) Kerusakan system limbic, lobus frontal, lobus temporal
dan ketidakseimbangan neurotransmitter
(1) Lymbik system : Gangguan ekspresi emosi dan
perilaku
(2) Lobus frontal : Kerusakan pada penilaian,
kepribadian, pengambilan keputusan, perilaku
tidak sesuai, agresif
(3) Lobus temporal : Gangguan pada kedua lobus
temporal maka akan terjadi syndrome Kluver Bucy
yaitu gangguan emosi, hiperseks,
hipermetamorfosis, oral tendencies dan kebutaan
psikis (Suliswati dkk, 2005).
(4) Neurotransmitter : GABA, Benzodiazepim,
Norefinefrin, Lithium carbonat, Propanolol,
Monoanim serotonin.
b) Faktor hormonal
(1) Siklus pria pada pertengahan bulan dimulai dari
tanggal 17 – 23 perbulan. Dimana seorang pria
tengah puncak-puncaknya mengalami kelelahan
dan keletihan atau dalam psikologisnya burn out
(Bondan Seno Prasetyadi, 2008).
(2) Perilaku yang berhubungan dengan hipersekresi
hormone prolaktin adalah penurunan libido,
ansietas dan mudah marah ( Reus dalam Suliswati,
2005).
(3) Peningkatan kadar hormone testoteron dan
progesterone mengakibatkan penurunan
norepinefrin sehingga menstimulasi perilaku
agresif (Ernawati dkk, 2009).
5) Paparan terhadap Racun
a) Penyalahgunaan zat
b) Perokok berat
c) Polusi udara tinggi
d) Riwayat keracunan, terpapar mercury, insectisida dll.

b. Faktor Psikologis
1) Intelegensi
a) Kurang kosentrasi
b) Prestasi akademik menurun (Hefler, 1976 dalam
Patilimo, 2003)
2) Ketrampilan verbal
a) Ketidakmampuan Berkomunikasi secara optimal,
komunikasi cenderung dibesar-besarkan.
b) Kesulitan mengungkapkan / mengkronfotasikan
kemarahan secara verbal.
3) Moral
a) Moral mempengaruhi hubungan individu dengan
lingkungan
b) Hal yang bertentangan dengan norma yang dimiliki dapat
menimbulkan kemarahan yang dimanifestasikan denngan
moral dan rasa tidak berdosa.
4) Kepribadian
a) Mudah putus asa / pesimis
b) Pemurung
c) Tertutup
d) Agresif
e) Mudah tersinggung
5) Pengalaman masa lalu
a) Masa kanak yang tidak menyenangkanyaitu perasan
ditolak, dhina dan dianiaya atau saksi penganiayaan
b) Pernah melihat orangtua melakukan hal yang serupa,
sehingga ada proses copying (meniru) atau modeling
(mengidolakan) / sering mengobservasi kekerasan di
rumah atau diluar rumah.
c) Kelalaian orangtua dalam mendidik , sebagian muncul
dari niat baik, namun tetap salah karena ketidaktauan
cara menididk dan sebagian lagi timbul dari sikap
orangtua yang ditaktor, otoriter dan lain-lain (Dimas
2005 dalam Spesialis keperawatan jiwa FIK UI).
d) Keluarga yang penuh konflik, tidak bahagia.
e) Kehilangan atau perpisahan dengan orang yang
bermakna di masa kanak-kanak.
f) Riwayat ditipu ( Madden dalam ernawati, 2007).
6) Konsep diri
a) Percaya diri kurang
b) Hilangnya harga diri
c) Peran tidak dapat dilakukan, kehilangan peran dalam
keluarga
d) Kehilangan fungsi seksualitas sehingga gambaran diri
terganggu.
e) Kebutuhan akan status dan pretise yang tidak terpenuhi.
f) Kebutuhan aktualisasi diri tidak tercapai sehingga
menimbulkan ketegangan dan membuat individu cepat
tersinggung
7) Motivasi
a) Ketidakpedulian
b) Sikap meremehkan
c) Pesimis dalam menghadapi permasalahan.
8) Pertahanan Psikologi
a) Sangat peka terhadap situasi kehilangan
b) Kebiasaan koping maladaftif
c) Sulit mengembangkan sikap optimis dalam menghadapi
permasalahan.
9) Pertahanan Psikologi
a) Sangat peka terhadap situasi kehilangan
b) Kebiasaan koping maladaftif
c) Sulit mengembangkan sikap optimis dalam menghadapi
permasalahan.
10) Self Kontrol
a) Fungsi control diri terganggu, individu tidak mampu
menahan diri terhadap negative.
b) Kontrol diri yang diambil orang lain akibat menderita
sakit.
11) Pencapaian tujuan terhambat
a) Frustasi akibat tujuan tidak tercapai atau terhambat
sehingga individu merasa cemas dan terancam.

c. Faktor Sosial Budaya


1) Latar Belakang Budaya
a) Budaya permissive : Kontrol sosial yang tidak pasti
terhadap perilaku kekerasan akan menciptakan seolah-
olah perilaku kekerasan akan menciptakan seolah-olah
perilaku kekerasan diterima.
2) Agama dan Kenyakinan
a) Keluarga yang tidak solid antara nilai kenyakinan dan
praktek, serta tidak kuat terhadap nilai-nilai baru yang
rusak.
b) Kenyakinan yang salah terhadap nilai dan kepercayaan
tentang marah dalam kehidupan. Misal Yakin bahwa
penyakit merupakan hukuman dari Tuhan.
3) Keikutsertaan dalam Politik
a) Terlibat dalam politik yang tidak sehat
b) Tidak siap menerima kekalahan dalam pertarungan
politik.

4) Pengalaman sosial
a) Sering mengalami kritikan yang mengarah pada
penghinaan.
b) Kehilangan sesuatu yang dicintai ( orang atau pekerjaan).
c) Interaksi sosial yang provaktif dan konflik
d) Hubungan interpersonal yang tidak bermakna
e) Sulit memperhatikan hubungan interpersonal.
5) Peran sosial
a) Jarang beradaptasi dan bersosialisasi.
b) Perasaan tidak berarti di masyarakat.
c) Perubahan status dari mandiri ketergantungan (pada
lansia)
d) Praduga negatif.
6) Adanya budaya atau norma yang menerima suatu ekspresi
marah.

2. Faktor Presipitasi
Ancaman terhadap biologis, psikologis dan sosial budaya yang terjadi
pada saat ini, seperti :
a. Ancaman terhadap fisik : pemukulan, penyakit fisik.
b. Ancaman terhadap konsep diri ; frustasi, harga diri rendah, kegagalan
c. Ancaman terhadap psikologi : kehilangan perhatian dan kasih sayang
d. Ancaman sosial ; Kehilangan orang/benda yang berarti

3. Sumber Koping
1) Personal Ability
a) Kemampuan untuk mencari informasi terkait masalah
b) Kemampuan mengidentifikasi masalah
c) Pertimbangan alternative
d) Kemampuan mengungkapkan / konfrontasi perasaan marah.
e) Tidak semangat untuk menyelesaikan masalah
f) Kemampuan mempertahankan hubungan interpersonal.
g) Mempunyai pegetahuan dalam pemecahan masalah secara asertif.
h) Intelegensi kurang dalam menghadapi stressor.
i) Identitas ego tidak adekuat.
2) Sosial Support
a) Dukungan dari keluarga dan masyarakat
b) Keterlibatan atau perkumpulan di masyarakat.
c) Pertentangan nilai budaya
3) Material Assets
a) Penghasilan yang layak
b) Tidak ada benda atau barang yang biasa dijadikan asset.
c) Tidak mempunyai tabungan untuk mengantisipasi hidup.
d) Tidak mampu menjangkau pelayanan kesehatan.
4) Positive Belief
a) Distress spiritual
b) Adanya Motivasi
c) Penilaian terhadap pelayanan kesehatan
III. A. Pohon Masalah

Resiko mencederai orang lain dan diri sendiri

Perilaku kekerasan

Gangguan konsep diri, harga diri rendah.

B. Masalah Keperawatan Dan Data Yang Perlu Dikaji


Tanda Gejala
1. Kognitif
a) Mempunyai pikiran yang negative dalam menghadapi stressor
b) Mendominasi
c) Bawel
d) Sarkasme
e) Berdebat
f) Meremehkan keputusan
g) Flight of idea
h) Gangguan berbicara
i) Perubahan isi pikir
j) Kosentrasi menurun
k) Persuasif
2. Afektif
a) Mudah tersinggung
b) Tidak sabar
c) Frustasi
d) Ekspresi wajah Nampak tegang
e) Merasa tidak nyaman
f) Merasa tidak berdaya
g) Jengkel
h) Dendam
i) Ingin memukul orang lain
j) Menyalahkan dan menuntut
3. Fisiologis
a) Tekanan darah meningkat
b) Denyut nadi dan pernapasan meningkat
c) Pupil dilatasi
d) Tonus otot meningkat
e) Mual
f) Frekuensi buang air besar meningkat
g) Kadang-kadang konstipasi Reflek tendon meningkat
h) Peristaltik gaster menurun
i) Pengeluaran urine dan saliva meningkat
j) Kewaspadaan juga meningkat disertai ketegangan otot, seperti
rahang terkatup, tangan dikepal, tubuh menjadi kaku dan disertai
reflek yang cepat.
4. Behaviour
a) Agresif pasif
b) Bermusuhan
c) Sinis
d) Curiga
e) Mengamuk
f) Nada suara keras dan kasar
g) Perilaku yang berkaitan dengan perilaku kekerasan antara lain:
Menyerang, menghindar (fight of flight). Menyatakan secara
asertif (assertiveness). Memberontak (acting out). Perilaku
kekerasan.
5. Sosial
a) Menarik diri
b) Pengasingan
c) Penolakan
d) Kekerasan
e) Ejekan
f) Humor
IV. Diagnosa Keperawatan: Risiko Perilaku Kekerasan
V. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Intervensi ditujukan ke klien
a. Tujuan
1) Pasien mampu mengenali penyebab, tanda gejala, perilaku dan
akibat marah
2) Pasien mampu mengontrol perilaku kekerasan secara fisik : tarik
nafas dalam dan pukul kasur/bantal
3) Pasien mampu mengontrol perilaku kekerasan dengan cara
menggunakan obat.
4) Pasien mampu mengontrol perilaku kekerasan dengan cara
verbal.
5) Pasien mampu mengontrol perilaku kekerasan dengan cara
melakukan spiritual .
b. Tindakan Keperawatan
1) Mendiskusikan dengan pasien tentang penyebab marah, tanda
dan gejala yang dirasakan saat marah, perilaku yang dilakukan
saat marah dan akibat setelah melakukan perilaku kekerasan.
2) Menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan fisik,
obat, verbal dan spiritual
3) Menjelaskan dan melatih caramengontrol perilaku kekerasan :
a. Fisik : tarik nafas dalam, memukul kasur/bantal
Menjelaskan cara tarik nafas dalam,menjelaskan cara pukul
kasur /bantal yang dilanjutkan dengan merapikannya,
memperagakan cara tarik nafas dalam dan pukul
kasur/bantal, meminta pasien memperagakan ulang,
memantau penerapan cara ini, dan menguatkan perilaku
pasien.

b. Menggunakan obat secara teratur


Menjelaskan pentingnya penggunaan obat, jelaskan bila
obat tidak digunakan sesuai program, jelaskan akibat bila
putus obat, jelaskan cara mendapat obat/ berobat, jelaskan
cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar jenis,
guna, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat).

c. Mengungkapkan secara verbal


Menjelaskan cara mengungkapkan perasaannya saat marah,
meminta pada orang lain dan menolak keinginan orang lain
dengan baik. Memperagakan bersama dengan pasien,
memantau penerapan cara ini dan menguatkan perilaku
pasien
d. Meningkatkan kegiatan spiritual.
Menjelaskan pentingnya kegiatan spiritual untuk
mengontrol marah, mendiskusikan aktifitas spiritual yang
biasa dilakukan oleh pasien, melatih pasien melakukan
aktifitas spiritual, menyusun jadual aktifitas sehari–hari
sesuai dengan jadualyang telah dilatih, memantau jadual
pelaksanaan kegiatan, memberikan reinforcement.

2. Tindakan Keperawatan Resiko Perilaku Kekerasan (Keluarga)


a. Tujuan
1) Keluarga mampumengenal masalah merawat pasien dirumah.
2) Keluarga mampu menjelaskan perilaku kekerasan (pengertian,
penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan dan proses
terjadinya).
3) Keluarga mampu merawat pasien dengan perilaku kekerasan
4) Keluarga mampu menciptakan lingkungan
5) Keluarga mampu mengenal tanda dan gejala kambuh ulang.
6) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk follow-
up pasien dengan perilaku kekerasan .
b. Tindakan keperawatan
1) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien.
2) Berikan penjelasan kesehatan meliputi: pengertian, penyebab, tanda
dan gejala perilaku kekerasan dan proses terjadinya perilaku
kekerasan .
3) Jelaskan dan latih cara merawat anggota keluarga yang mengalami
perilaku kekerasan: fisik, minum obat, verbal dan spiritual
4) Diskusikan cara menciptakan lingkungan yang dapat mencegah
terjadinya perilaku kekerasan.
5) Diskusikan tanda dan gejala kekambuhan.
6) Diskusikan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat
untuk follow-up anggota keluarga dengan perilaku kekerasan.

Daftar Pustaka

Towsend. Marye. 1998. Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan Jiwa.


Jakarta. EGC
Psikiatri pedoman pembuatan rencana keperawtan. Jakarta : EGC

Keliat, Budi Anna dkk. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas


CMHN (Basic Course). Jakarta : EGC.

Stuart, G.W., (2009). Principles and practice of psychiatric nursing. (9th


edition). St Louis: Mosby.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN PADA PASIEN


“RESIKO PERILAKU KEKERASAN”

DISUSUN OLEH :

ELSA AYUNA PUTRI

3A / 47012036

AKADEMI KEPERAWATAN MADIUN

TAHUN AKADEMIK 2014/2015


STRATEGI PELAKSANAANTINDAKAN KEPERAWATAN

(Pertemuan Ke 1)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi pasien : wajah memerah, pupil melebar, TD meningkst,
merampas, memukul.
2. Diagnosa keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan.
3. Tujuan khusus :
Pasien mampu mengenali penyebab, tanda gejala, perilaku dan
akibat marah.
4. Tindakan keperawatan.
a. Identifikasi penyebab, tanda gejala, PK yang dilakukan, akibat PK
b. Jelaskan cara mengontro PK; fisik, obat, verbal, spiritual
c. Latihan cara mengontrol PK secara fisik ; tarik nafas dalam dan
pukul kasur dan bantal
d. Masukan pada jadwa kegiatan untuk latihan fisik

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELASKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN

ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum/Selamat pagi ibu....…”saya suster, saya senang
dipanggil, siapa nama ibu?Senang dipanggil siapa? Saya akan
merawat ibu dari jam 08.00 – 14.00.
Evaluasi
“Bagaimana perasaan ibu...? Apa yang ibu rasakan? Apa yang terjadi
di rumah sampai di bawa di rumah sakit?
Validasi
Untuk mengatasi itu apa yang sudah dilakukan?ibu sudah dilatih apa
saja?
2. Kontrak
Baiklah sekarang kita akan bercakap-cakap tentang cara mengatasi
marah, tujuannya jika ibu marah dapat mengontrol marahnya dengan
baik. Bagaimana kalau Waktunya 30 menit? Dan tempatnya disini?

KERJA
Baiklah ibu, tadi ibu mengatakan sering marah-marah, kalau saya
boleh tau apa yang sering menyebabkan ibu marah? Sewaktu ibu ingin
marah, biasanya apa tanda-tandanya ? setelah marah ke suami, apa
akibatnya ibu? Lalu apa yang ibu rasakan setelah itu, apakah ibu
menyesal?
Baiklah untuk mengontrol marah ada beberapa cara yaitu latihan fisik
tarik nafas dalam dan pukul bantal atau kasur, kedua latihan minum
obat secara teratur, ketiga latihan berbicara yang benar, keempat
latihan melakukan kegiatan spiritual. Dari keempat latihan tersebut,
mana yang ibu akan pilih dulu untuk latihan hari ini?
Baiklah kita akan lakukan latihan yang pertama yaitu latihan tarik
nafas dalam, “caranya coba ibu hirup udara melalui hidung, tahan
sebentar kemudian keluarkan dari mulut dilakukan sehari 5x”. coba
saya praktekkan, ibu bisa melihat.
“Coba sekarang ibu praktekkan cara tarik nafas dalam tersebut, seperti
yang saya contohkan tadi” bagus.....
Nah sekarang kita akan latihan pukul bantal dan kasur, jadi kalau ibu
lagi kesal ingin memukul seseorang, luapkan marahnya pada bantal
dan kasur yang ada diruangan ini, caranya seperti ini, ibu perhatikan
saya dulu ya, baru ibu lakukan.....ya sekarang ibu coba lakukan pukul
bantal dan kasur.......bagus
Nah sekarang kita buat jadwal kegiatannya ya ibu, mau jam berapa aja
melakukan latihan fisik tarik nafas dalam dan pukul bantal dan kasur.

TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi pasien (subyektif)
Bagaimanaperasaan ibu...setelah kita bercakap-cakap tentang
caramengontrol perasaan marah dengan latihan fisik tarik nafas
dalam dan pukul bantal?
Evaluasi Obyektif
Coba ibu... sebutkan kembali ada berapa cara mengontrol marah
dengan latihan fisik?
Bagus ibu...
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan )
Ya ibu lakukan tarik nafas dalam 5x sehari dan pukul bantal 5x
sehari Jangan lupa laksanakan semua latihan dengan teratur sesuai
jadual ya ibu.
3. Kontrak yang akan datang
Baik ibu...., besok kita akan bertemu lagi, saya juga akan melatih
cara mengontrol perasaan marah dengan cara berikutnya yaitu
minumobat yang benar. Ibu... mau jam berapa? Dimana? Baik ibu
sampai jumpa besok dan selamat istirahat.
STRATEGI PELAKSANAANTINDAKAN KEPERAWATAN

(Pertemuan Ke 2)

A.
S PROSES KEPERAWATAN.
P 1. Kondisi pasien : wajah memerah, pupil melebar, TD meningkat,
2 merampas, memukul.
2. Diagnosa keperawatan : Resiko perilaku kekerasan.
P 3. Tujuan Khusus :
a Pasien mampu mengontrol perilaku kekerasan fisik : tarik
s nafas dalam dan pukul kasur/bantal
i 4. Tindakan keperawatan:
e a. Evaluasi kegiatan latihan fisik. Beri pujian
b. Latih cara mengontrol PK dengan obat (jelaskan 6 benar ;
jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat )
c. Masukan pada jadwal kegiaan untuk latihan fisik dan
minum obat

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam terapeutik

“Assalamualaikum/Selamat pagi ibu ....…”


“Wah, ibu .... kelihatan lebih rilekshari ini?”
Baik ibu .... sekarang kita akan bicara tentang pentingnya minum
obat untuk mengontrol rasa marah/jengkel yang ibu alami? Dimana
enaknya kita berbincang-bincang?Berapa lama ibu ...mau
berbincang-bincang ?
Evaluasi
“Bagaimana perasaan ibu... saat ini? Bagaimana dengan perasaan
marah jengkel, ......, yang sering ibu... rasakan? Apa yang ibu
lakukan saat marah/jengkel, ......., .........”Lalu… apa manfaat yang
ibu...rasakan dengan melakukan hal tersebut?
Validasi
Bagaimana dengan latihan nafas dalam dan latihan pukul
bantal/kasur? Apa ibu sudah lakukan?
“Boleh saya lihat jadual latihannya?”
“Wah… bagus ibu...! ternyata ibu....telah melakukan latihan nafas
dalam dan pukul bantal/kasur sesuai jadual…nanti kegiatan ini
tetap ibu.... teruskanya…”
2. Kontrak
Sekarang kita akan diskusi tentang pentingnya minum obat dan
latihan cara minum obat yang benar untuk mengontrol rasa marah?
Baiklah ibu.... saya akan menjelaskan tentang pentingnya minum
obat dan cara minum obat yang benar”.

KERJA
Obat ibu... ada tiga macam ya, yang warnanya orangenamanya CPZ
(Chlorpromazine), yang warna putih ini namanya THP
(Trihexiphenidyl), dan yangmerah jambu ini namanya HLP
(haloperidol). Jadi sebelum minum obat,ibu... lihat dulu label yang
menempel di bungkus obat, apakah benar nama ibu... tertulis disitu.
Selain itu ibu.... perlu memperhatikan jenis obatnya, berapa dosis yang
harus diminum, jam berapa saja obatnya harus diminum misal
diminum 3 kali sehari yaitu jam 7 pagi, jam 1 siang, danjam 7malam.
Cara minum obatnya juga harus benar tidak boleh pakai kopi, soda,
susu tapi pakai air putih saja atau teh manis boleh.
Ibu... perlu minum obat ini secara teratur agar pikirannya jadi tenang,
dan tidurnya juga menjadi nyenyak dan tidak mendengar suara-suara
lagi. Bila nanti setelah minum obat mulut ibu... terasakering, untuk
membantu mengatasinya ibu bisa mengisap-isap es batu. Bila ibu
merasa mata berkunang-kunang, ibu sebaiknyaistirahat dan jangan
beraktivitas dulu. Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum
berkonsultasi dengan dokter ya ibu....
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi pasien (subyektif)
Bagaimana perasaan ibu...setelah kita bercakap-cakap tentang
caramengontrol perasaan marah dengan caraminum obat yang
benar?
Evaluasi perawat(Obyektif)
Coba ibu... sebutkan kembali 5 benar cara minum obat
Bagus ibu... luar biasa
2. Tindak Lanjut klien(apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan
hasil tindakan yang telah dilakukan)
Sudahada berapa cara mengontrol perasaan marah yang sudah ibu...
pelajari. Selanjutnya ibu harus tetap latihan nafas dalam 3x/hr.
Latihan pukul kasur/bantal 2x/hr. Latihan cara minum obat yang
benar 3x/hr. Jangan lupa laksanakan semua latihan dengan teratur
sesuai jadual ya ibu.
3. Kontrak yang akan datang
Baik ibu...., besok kita akan bertemu lagi, saya juga akan melatih
cara mengontrol perasaan marah dengan cara berikutnya yaitu
berbicara yang baik. Ibu... mau jam berapa? Dimana? Baik ibu
sampai jumpa besok dan selamat istirahat.
STRATEGI PELAKSANAANTINDAKAN KEPERAWATAN

(Pertemuan Ke 3)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Pasien : Wajah memerah, pupil melebar, TD meningkat,
merampas
2. Diagnosa Keperawatan : Resiko menciderai diri sendiri, orang lain,
dan lingkungan
3. TUK :
1. Mengevaluasi kegiatan latihan fisik dan obat. Beri pujian
2. Melatih cara mengontrol PK secara verbal (3 cara, yaitu :
mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar)
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat
dan verbal
4. Tindakan Keperawatan :
 Evaluasi kegiatan latihan fisik dan obat. Beri pujian
 Latih cara mengontrol PK secara verbal (3 cara, yaitu :
mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar)
 Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat
dan verbal

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELASKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum/Selamatpagiibu ....…”
“Wah, ibu ....kelihatan lebih segarhari ini?”
Evaluasi
“Bagaimana perasaan ibu... saat ini? Bagaimana dengan perasaan
marah jengkel, yang sering ibu...rasakan? Apa yang ibu lakukan saat
marah/jengkel, ......., .........”Lalu… apa manfaat yang ibu...rasakan
dengan melakukan hal tersebut?
Validasi
Bagaimana dengan latihan nafas dalam, latihan pukul bantal/kasur dan
minum obat ?Apa ibu sudah lakukan?
“Boleh saya lihat jadual latihannya?”
“Wah… bagus ibu...! ternyata ibu....telah melakukan latihan nafas
dalam dan pukul bantal/kasur, minum obat sesuai jadual…nanti
kegiatan ini tetap ibu.... teruskan ya…”
2. Kontrak
Baik ibu .... sekarang kita akan berbincang-bincang tentang latihan
bicara yang baik untuk mengontrol rasa marah/jengkel yang ibu
alami? Tujuannya agar ibu mampu mengungkapkan rasa marahnya
dengan bicara yang baik. Nanti ada 3 cara yaitu mengungkapkan
marah, meminta, dan menolak. Dimana enaknya kita berbincang-
bincang? Berapa lama ibu ... mau berbincang-bincang ?

KERJA
Baikibusekarangkitamulaiya….tadi kanada 3
carauntukmengontrolmarahdenganbicara yang baik. Yang
pertamakitabelajarmengungkapkan rasa marah,
contohnyaibubisamengatakan
”Sayatidaksukakamubicarasepertiituataubersikapsepertiitu....nantisayabisa
marah...”. cobaibupraktekkan…….iyabagussekaliibu. Cara yang
keduameminta ,
contohnyasayamintajangandiambilbukuitu….nantisayabisamarah…”.
Cobaibupraktekkan……iyabagussekaliibu. Nah yang
terakhirdenganmenolak,
jadiibukalaumisalnyatidakmenyukaisesuatubisamenolakknyatapidenganbic
aramenolak yang baik, contohnya“
sayamenolakuntukdijadikanketuadalamkelompokarisan….nantisayabisam
arah…..”. cobaibupraktekkan……iyabagussekaliibu….
Nah sekarangkitabuatjadwalkegiatannyayaibu, mauberapa kali danjam
berapaajamelakukanlatihanbicara yang baik?

TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif
Bagaimanaperasaanibu...setelah kita berbincang-bincang tentang
caramengontrol perasaan marah latihan bicara yang baik?
Evaluasi Obyektif
Coba ibu... sebutkan kembalicarabicara yang baik ?
Bagus ibu...
2. Tindak lanjut klien ( apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan)
Sudahada berapa cara mengontrol perasaan marah yang sudah
ibupelajari.Selanjutnya ibu harus tetap latihan nafas dalam 5x/hr.
Latihan pukul kasur/bantal 5x/hr. Latihan cara minum obat yang benar
3x/hr. Dan latihanbicar yang baik 3x/hr. Jangan lupa laksanakan semua
latihan dengan teratur sesuai jadual ya ibu.
3. Kontrak yang akan datang
Baik ibu...., besok kita akan bertemu lagi, saya juga akan melatih cara
mengontrol perasaan marah dengan cara berikutnya yaitu spiritual.
Ibu... mau jam berapa? Dimana? Baik ibu sampai jumpa besok dan
selamat istirahat.
STRATEGI PELAKSANAANTINDAKAN KEPERAWATAN

(Pertemuan Ke 4)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi pasien : Wajah memerah, pupil melebar, TD meningkat
2. Diagnosa Keperawatan : Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan
3. TUK :
Pasien mampu mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal
Tindakan Keperawatan :
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik dan obat dan verbal. Beri pujian
2. Latih cara menontrol spiritual ( 2 kegiatan)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat,
verbal, dan spiritual

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Salam teraupetik
"Assalamualaikum bu, sesuai dengan janjl saya hari saya datang
lagi"” Bagaimana perasaan ibu hari ini?”
” Ibu...tujuan saya ngobrol dengan ibu adalah untukmembantu
menyelesaikan masalah ibu kaitannya dengan perasaan marah yang
ibu alami”
Evaluasi
Kemarin kita sudah belajar latihan mengontrol marah dengan cara
tarik nafas dalam, memukul kasur/bantal, minum obat dan bicara
baik-baik.
Validasi
Coba ibu sekarang kita lakukan lagi apa yang sudah kita pelajari
dahulu apabila ada perasaan marah atau ada orang yang membuat
marah maka kita:.Bagaimana menarik nafas dalam? ( klien
mempraktekkan nafas dalam menarik nafas dari mulut dan
menghembuskan dari mulut}Bagus Ibu... Bagaimana dengan
memukul bantal? ( klien mempraktekkan cara memukul bantal.)Bagus
sekali...
Apa yang harus diperhatikan dalam minum obat? ( klien menjawab 5
benar yaitu benar orang, obat, waktu, dosis dan cara.)Bagus ibu
pintar.... Bagaimana kita bicara baik baik pada orang yang membuat
marah kita. ( klien mengatakan ” Saya tidak suka kamu bicara seperti
itu atau bersikap seperti itu....nanti saya bisa marah...)Bagus sekali
ibu...
Ibu ternyata masih ingat dengan apa yang sudah saya
ajarkan."Bagaiman bu, latihan apa yang sudah dilakukan?Apa yang
dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur? Bagus sekali,
bagaimana rasa marahnya"
2. Kontrak

"Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk mencegah rasa
marah yaitu dengan ibadah ? "
"Dimana enaknya kita berbincang-bincang?Bagaimana kalau di
tempat tadi?"
"Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15
menii ?
KERJA

"Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa Ibu lakukan! Bagus. Baik,
yang manamau dicoba?
"Nah, kalau ibu sedang marah coba ibu langsung duduk dan tarik
napas dalam dari hidung sambil menghembuskan nafas dari mulut
ucapkan ”Astaghfirullahal Adzim...”.
Baik ibu saya akan berikan contohnya terlebih dahulu. ( Perawat
memperagakan duduk dan tarik napas dalam dari hidung sambil
menghembuskan nafas dari mulut ucapkan ”Astaghfirullahal
Adzim...”)
Sekali lagi ya bu... ( Perawat memperagakan lagi duduk dan tarik
napas dalam dari hidung sambil menghembuskan nafas dari mulut
ucapkan ”Astaghfirullahal Adzim...”)
Sekarang coba ibu yang melakukan... (Klien memperagakan duduk
dan tarik napas dalam dari hidung sambil menghembuskan nafas dari
mulut ucapkan ”Astaghfirullahal Adzim...”)
Coba Lagi Ibu (Klien memperagakan duduk dan tarik napas dalam
dari hidung sambil menghembuskan nafas dari mulut ucapkan
”Astaghfirullahal Adzim...”)
Sekarang coba lakukan sebanyak tiga kali.... (Klien memperagakan
duduk dan tarik napas dalam dari hidung sambil menghembuskan
nafas dari mulut ucapkan ”Astaghfirullahal Adzim...” sebanyak 3 kali
)Bagus sekali ibu
Jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika tidak
reda juga, ambil air wudhu kemudian sholat".
"Ibu bisa melakukan sholat secara teratur untuk meredakan
kemarahan." , "Coba ibu sebutkan sholat 5 waktu? Bagus. Mau coba
yang mana? Coba sebutkan caranya (untuk yang muslim)."
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhaadap tindakan keperawatan
Evaluasi pasien (subjektif)
Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara
yang keempat ini?"
Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement)
“Jadi sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelajari?
Bagus”.
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan)
“Mari kita masukkan kegiatan padajadwalkegiatanuntuklatihanfisik,
minumobat, bicarabaik-baikdan spiritual pada jadual kegiatan ibu.
Mau berapa kali ibu latihanfisik, minumobat, bicarabaik-baikIstighfar
dan sholat. Baik kita masukkan ke jadwal ya.... (sesuai kesepakatan
pasien)
“Coba ibu sebutkan lagi cara ibadah yang dapat ibu lakukan bila ibu
merasa marah “
“Setelah ini coba ibu lakukan jadual sholat sesuai jadual vang telah
kita buat tadi”
3. Kontrak yang akan datang
“Besok kita ketemu lagi ya bu, nanti kita bicarakan keempat cara
mengontrol rasa marah, yaitu tarik nafas dalam, pukul kasur dan
bantal, patuh minum obat,bicara baik-baik, dan cara spiritual .. Mau
jam berapa bu? Seperti sekarang saja, jam 10 Oya?”
“Nanti kita akan membicarakan 4 cara cara untuk mengontrol rasa
marah ibu, setuju bu?”
Sekarang saya persilahkan ibu untuk melanjutkan kegiatan ibu.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA PASIEN
( Pertemuan ke 1)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien :wajah memerah, pupil melebar, TD
meningkst, merampas, memukul.
1. Diagnosa Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
2. Tujuan
 Keluarga dapat mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam
merawat pasien
 Keluarga dapat menjelaskan pengertian, tanda dan gejala dan proses
terjadinya PK ( gunakan booklet)
 Keluarga dapat menjelaskan cara merawat PK
 Keluarga dapat melatih satu cara merawat PK dengan melkukan
kegiatan fisik : tarik napas dalam dan pukul kasur bantal
 Keluarga dapat membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian
3. Tindakan Keperawatan :
 Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
 Jelaskan pengertian, tanda dan gejala dan proses terjadinya PK (
gunakan booklet)
 Jelaskan cara merawat PK
 Latih satu cara merawat PK dengan melkukan kegiatan fisik : tarik
napas dalam dan pukul kasur bantal
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian
B. STRATEGI KOMUNIAKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN ORIENTASI

ORIENTASI

1. Salam Terapeutik
“selamat pagi pak, bagaimana persaan bapak hari ini.....?”,
“perkenalkan nama saya perawat.................., saya yang bertugas di
ruanga ini, nama bapak siapa...?, senangdi pangil siapa?”
Evaluasi
Apa yang bapak rasakan terkait dengan penyakit yang dialami anak
bapak, dan apa yang terjadi di rumah sehingga anak bapak suka
marah2, mondar – mandir dan merusak barang – barang.
Validasi
Apa saja yang sudah bapak lakukan untuk mengatasi anak bapak yang
suka marah – marah itu.

2. Kontrak
Topik
Baiklah pak bagaimana kalau saat ini kita berdiskusi tentang
bagaimana cara bapak merawat anak bapak yang suka marah – marah
tersebut.
Waktu
Berapa lama kita mau berbicara bapak..? bagaimana kalo 30 menit..!
Tempat
Dimana tempat nya bapak...?
KERJA
“Jadi bapak.....anak bapak ini mengalami masalah perilaku kekerasan”,
“Prilaku kekerasan adalah............”. “tanda dan Gejala nya adalah........”.
“Proses terjadi nya adalah..........”.
“Setelah saya menjelaskan apa yang terjadi pada anak bapak , apa
tindakan yang sudah bapak lakukan terkait dengan masalah anak bapak
tersebut”.
“baiklah saya akan menjelaskan cara merawat anak bapak dengan
melakukan latihan- latihan ”. “1 dengan tarik nafas dalam, pukul bantal,
berbincang - bincang dengan orang lain”. “dari ke – 3 hal tadi manakah
yang pertama kali akan kita pelajari”.
“bagus bu....!, bapak sudah mampu menyebutkan cara merawat anak
bapak dengan tarik nafas dalam, pukul bantal, berbincang - bincang
dengan orang lain”.

TERMINASI

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan


Evaluasi pasien ( subyektif )

“baik lah pak pertemuan kita saat ini sudah selesai dan sesuai dengan
kontrak kita tadi”, “kita akan ketemu besok lagi terkait bagaimana
merawat anak bapak dengan menggunakan obat”. Bagaimana
perasaan bapak setelah kita bercakap – cakap tadi
Evaluasi objektif
Bapak terlihat masih bingung, apa yang terjadi apakah ada yang
kurang jelas bu.
Evaluasi perawat
Bapak tadi kita bercakap – cakap tentang apa ya... bisakah bapak
ulangi lagi. Coba bapak peragakan ke saya bagaimana tadi cara
mengontrol amarah yang bapak sebutkan
2. Kontrak yang akan dating
Topik
Baiklah pak bagaimana kalau besok kita berdiskusi tentang bagaimana
cara bapak merawat anak bapak dengan minum obat.
Waktu
Berapa lama kita mau berbicara bapak..? bagaimana kalo 30 menit..!
Tempat
Dimana tempat nya bapak...?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA PASIEN
( Pertemuan ke 2)

C. PROSES KEPERAWATAN
2. Kondisi klien :wajah memerah, pupil melebar, TD meningkst, merampas,
memukul.
3. Diagnosa Keperawatan: Resiko perilaku kekerasan
4. Tujuan Khusus:
 Keluarga dapat mengevaluasi kegiatan dalam merawat atau melatih
pasien fisik, beri pujian
 Keluarga dapat menelaskan 6 benar cara memberikan obat
 Keluarga dapat memberikan atau membimbing minum obat
 Keluarga dapat membantu pasien sesuai jadwal dan member pujian
5. Tindakan Keperawatan:
 Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat atau melatih pasien fisik,
beri pujian
 Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
 Latih cara memberikan atau membimbing minum obat
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan member pujian

D. STRATEGI KOMUNIAKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN ORIENTASI

ORIENTASI

1. Salam Terapeutik

“selamat pagi pak, bagaimana persaan bapak hari ini.....?”,


Evaluasi
Bapak pada pertemuan sebelumnya kita sudah berdiskusi tentang
penyebab marah, tanda dan gejala pada orang marah serta kerugiannya.
Kemudian kita juga belajar tentang bagaimana cara merawat anak
bapak yang suka marah – marah dengan cara nafas dalam, pukul bantal.
Validasi
Coba bapak sekarang kita ulangi lagi penyebab anak bapak marah serta
tanda gejala..? bagus bapak..!
Terus apa yang dilakukan anak bapak kalua marah – marah serta tanda
gejala..? bagus bapak..!
Nah sekarang tolong bapak peragakan kembali bagaimana cara
mengontrol marah dengan nafas dalam...!
Kalau dengan menggunakan pukul bantal...!

2. Kontrak :
Topik
Baiklah pak bagaimana kalau saat ini kita berdiskusi tentang
bagaimana cara bapak merawat anak bapak dengan minum obat, bicara
baik dan spiritual.
Waktu
Berapa lama kita mau berbicara bapak..? bagaimana kalo 30 menit..!
Tempat
Dimana tempat nya bapak...?

KERJA
Bapak....., bila anak bapak punya perasaan marah, atau ada yang membuat
anak bapak marah, maka bapak bisa mengontrolnya dengan yang kemarin
kita pelajari, selain cara kemarin yang kita pelajari bisa juga mengontrol
marah nya dengan minum obat.
Dalam minum obat terdapat 5 prinsip minum obat yaitu benar obat, benar
pasien, benar waktu pemberian, benar dosis, benar cara pemberian.
Selain cara tadi ada juga cara bicara dengan baik, apa bila ada yang
membuat anak bapak marah ajarkan cara berbicara dengan baik seperti
“saya tidak suka kamu bicara, bersikap atau berprilaku seperti itu, nanti
saya bisa marah”...
Berikutnya dengan cara spiritual, jadi kalau anak bapak marah atau ada
yang membuatnya kesal, maka bapak harus segera mengingatkannya untuk
segera mohon ampun pada tuhan, dengan cara nafas dalam dan
mengucapkan “astaugfirullahhaladzim”... sekarang saya beri contoh: tarik
nafas dari hidung......... keluarkan dari mulut dengan mengucapkan
astaugfirullahhaladzim, ya bagus bapak.... selanjutnya dengan cara
berwudhu. Jadi jika ada yang membuat anak bapak kesal maka anjurkan ia
mengambil wudhu kalo tepat pada waktu sholat langsung sholat..

TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap – cakap tadi
Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement)
Bapak terlihat masih bingung, apa yang terjadi apakah ada yang
kurang jelas bu.
Validasi subjektif : bapak tadi kita bercakap – cakap tentang apa ya...
bisakah bapak ulangi lagi.
Validasi objektif : coba bapak peragakan ke saya bagaimana tadi cara
mengontrol amarah yang bapak sebutkan tadi.
2. Tindak lanjut klien ( apa yang perlu dilatih klien esuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan )
Baik bapak selanjutnya kita akan masuk kan kedalam jadwal kegiatan
harian anak bapak yang isinya adalah latihan mengontrol amarah yang
tadi kita pelaajari.
3. Kontrak
Topik
Baiklah pak bagaimana kalau besok kita berdiskusi tentang bagaimana
cara bapak merawat anak bapak.
Waktu: Berapa lama kita mau berbicara bapak..? bagaimana kalo 30
menit..!
Tempat: Dimana tempat nya bapak...?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


PADA KELUARGA PASIEN
( Pertemuan ke 3)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien :wajah memerah, pupil melebar, TD
meningkst, merampas, memukul.
2. Diagnosa Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
3. Tujuan Khusus :
 Keluargaat mengevaluasi kegiatan keluarga dalam
merawat/melatih pasien fisk dan memberikan obat.Berikan pujian
 Keluarga dapat melatih cara membimbing : cara bicara yang baik
 Keluarga dapat melatih cara membimbing kegiatan spiritual
 Keluarga dapat membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan
pujian
4. Tindakan Keperawatan :
 Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien fisk dan
memberikan obat.Berikan pujian
 Latih cara membimbing : cara bicara yang baik
 Latih cara membimbing kegiatan spiritual
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian

B. STRATEGI KOMUNIAKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN ORIENTASI
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Assalamualaikum bu !Bu bagaimana kalau kita bercakap-cakap sekitar 30
menit , di tempat ini bu ??
Evaluasi
Bu…bagaimana perasaan ibu hari ini ?
Validasi
Baiklah bu, pertemun yang lalu kita membahas tentang bagaimana
melatih anak ibu untuk tarik napas dalam, pukul bantal serta 6 benar obat
?apakah ibu bias menyebutkandanmempratekan lagi bagaimana ketiga
cara tersebut ?
Wah..bagus sekal ibu !

2. Kontrak
Topic
Untuk pertemuan kali
inikitaakanmembahsatentangbagaimanamembimbingcaraberbicara yang
baikdancarakegiatan spiritual,
dengantujuanibudapatmembantuanakibumengontrol rasa marahnyadengan
2 caratersebut

KERJA
Baiklah bu..untukcaraberbicara yang baikadabeberapahal yang
harusibulakukanyakni :
Bahasa tubuh

 Mempertahankan kontak mata


 Mempertahankan posisi tubuh (berhadapan dan tegak)
 Berbicara dengan tegas
 Nada suara tegas
 Ekspresi wajah dan sikap tubuh untuk penekanan
Pendengar
 Mempersiapkan diri
 Mendengarkan
 Mengklarifikasi
 Mengakui
Percakapan
 Atur lingkungan bicara
 Menetapkan topik pembicaraan
 Mengekspresikan perasaan
 Mengekspresikan permintaan
 Membuat orang lain melakukan kebutuhan kita
Kemudian dengan cara kegiatan spiritual yakni :
Ibu bias mengajarkan kepada anak ibu sholat 5 waktu, tepat waktu,
dimulai dari niat, wudhu dan pelaksannan sholat , jika anak ibu terlihat
mulai marah anjurkan anak ibu segera berwudhu dan sholat sunah atau
mengaji dan berdoa untuk meredam marahnya.
Bagaimana bu, apakah ibu sudah paham ? Wah..bagus sekali bu..
Bagaimana bu ,apakah ada yang ingin ditanyakan ?
Ibu bias memasukkanlatihantersebut kedalam jadwal harian anak ibu.
Agar latihannya lebih berlangsung secara rutin

TERMINASI

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan


Evaluasi Subjektif
Bagaimanaperasaanibusetalahkitabercakap-cakap ?
Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement)
Cobaibusebutkandanpraktekkankembalicarabicara yang baikdankegiatan
spiritual
Bagussekaliibu…
Baiklahbupertemuanhariinisampaidisinisaja,
Pertemuanselanjutnyakitaakanmembahastentang follow up ke RSJ,
ibumaukitaberbincang-bincang di manadanwaktunyaberapamenitbu ??
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA PASIEN
( Pertemuan ke 4)

C. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien :wajah memerah, pupil melebar, TD
meningkst, merampas, memukul.
2. Diagnosa Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
3. Tujuan Khusus :
 Keluarga dapat mengevaluasi kegiatan keluarga dalam merawat atau
melatih pasien fisik, memberikan obat, latihan bicara yang baik dan
kegiatan spiritual. Beri pujian
 Keluarga dapat menjelaskan follow up ke RSJ atau PKM tanda
kambuh, rujukan
 Keluarga dapat membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan
pujian
4. Tindakan Keperawatan :
 Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat atau melatih pasien fisik,
memberikan obat, latihan bicara yang baik dan kegiatan spiritual.
Beri pujian
 Jelaskan follow up ke RSJ atau PKM tanda kambuh, rujukan
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian

ORIENTASI

1. Salam Terapeutik

Assalamualaikum bu !
Bu bagaimana kalu kita bercakap-cakap sekitar 30 menit , di tempat ini
bu ??
Evaluasi
Bu…bagaimana perasaan ibu hari ini ?
Validasi
Baiklah bu, pertemuan yang lalu kita membahas tentang bagaimana
melatihan anakk ibu berbicara yang baik dan kegitana spiritual ?apakah
ibu bias menyebutkan dan mempraktekkan lagi bagaimana kedua cara
tersebut ?
Wah..bagus sekal ibu !

2. Kontrak
Topik
Untuk pertemuan kali ini kita akan membahas tentang follow up ke RSJ,
dengan tujuan ibu dapat melihat bagaimana perkembangan anak ibu
apakah ada rujukan atau kah anak ibu kambuh lagi.

KERJA
Baiklah bu..untuk mengetahui kondisi anak ibu, saya akan membantu ibu
follow up ke RSJ, disana kita akan melakukan check up kondisi anak ibu
apakah kondisinya stabil. Ada rujukan atau jika anak ibu kambuh. Bagaimana
bu, apakah ibu sudah paham ?
Wah..bagus sekali bu.. Bagaimana bu ,apakah ada yang ingin ditanyakan ?
Ibu bias membantu anak ibu untuk menyusun dalam jadwal rutin

TERMINASI

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan


Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan ibu setalah kita bercakap-cakap ?
Evaluasi perawat (obyektif setelah reinforcement)
Coba ibu sebutkan kemabali bagaimana cara follow up ke RSJ.
2. Tindak lanjut klien ( apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan )
Baik lah bu pertemuan hari ini sampai disini saja, pertemuan selanjutnya
kita melihat kembali kemampuan anak ibu mengontrol marahnya dengan
latihan fisik, verbal dan spiritual, serta sejauhmana kemampuan ibu
merawat serta melakukan control kepasien.
3. Kontrak yang akan datang
Topik
Waktu dan tempat
Mungkin butuh 30 menit di tempatini, bagaimana bu..apakah ibu setuju?

Anda mungkin juga menyukai