AKUNTANSI
Dalam SAK-ETAP yang diatur oleh IAI (2009: 83-88), klasifikasi sewa adalah sebagai berikut:
A. Sewa Pembiayaan (finance lease)
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, apabila seaw tersebut mengalihkan
secara substansial seluruh manfaat dan resiko kepemilikan asset.
Ciri-ciri sewa pembiayaan adalah:
a) Sewa mengalihkan kepemilikan asset kepada lessee pada akhir masa sewa.
b) Lessee mempunyai opsi untuk membeli asset pada harga yang cukup rendah
dibandingkan dengan nilai wajar tanggal opsi mulai dilaksanakan sehingga pada
awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan.
c) Masa sewa adalah untuk sebagian besar unsur ekonomis asset meskipun hak milik
tidak dialihkan yaitu masa sewa sama atau lebih dari 75% umur ekonomis asset
sewaan.
d) Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara
substansial mendekati nilai wajar asset sewaan yaitu sama atau lebi dari 90% nilai
wajar asset sewaan.
e) Asset sewaan bersifat khusus dan dimana hanya lessee yang dapat
menggunakannya tanpa perlu modisikasisecara material.
B. Sewa Operasi (Operating lease)
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, apabila dalam sewa tersebut tidak
mengalihkan secara substansial seluruh manfaat dan resiko kepemilikan asset.
Transaksi Jual dan Sewa-Balik
Transaksi ini harus diperlakukan sebagai dua transaksi yang terpisah yaitu transaksi
penjualan dan transaksi sewa. Selisih antara harga jual dan nilai buku asset yang dijual harus diakui
sebagai keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan.
Laporan Keuangan Lessee
a. Sewa Pembiayaan
1. Pada awal sewa pembuiayaan, leassee akan mencatat asset dan kewajiban sewa
pembiayaan dalam neraca sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah
nilai residu yang harus dibayar oleh leassee pada akhir masa sewa,
2. Tingkat diskonto yang digunakan untuk menentukan nilai tunai dari pembayaran
sewa adalah tingkat bunga yang dibebankan oleh lessor atau tingkat bunga yang
berlaku pada awal masa sewa.
3. Sewa pembiayaan menimbulkan beban penyusutan untuk asset sewaan berdasarkan
umur manfaat asset sewaan dan beban bungs berdasarkan tingkat bunga yang
diperhitungkan dalam setiap periode akluntansi.
4. Jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak
kepemilikan pada akhir masa sewa, maka asset sewaan harus disusutkan selama
jangka waktu yang lebih pendek antara masa sewa dengan umur manfaat asset
sewaan.
5. Apabila asset sewaan dibeli sebelum berakhirnya masa sewa, maka perbedaan antara
pembayaran yang dilakukan dengan sisa kewajiban diakui sebagai keuntungan dan
kerugian pada periode terjadinya.
bSewa Operasi
Pembayaran sewa merupakan beban sewa yang diakui berdasarkan metode garis lurus
selama masa sewa, meskipun pembayaran sewa dilakukan dalam jumlah yang tidak sama
setiap periode.
Laporan Keuangan Lessor
a. Sewa Pembiayaan
1. Pada awal masa sewa pembayaran, asset yang disewakan oleh lessor harus
diperlakukan sebagai penanaman neto sewa, yang terdiri dari jumlah piutang sewa
ditambah niali residu dikurangi dengan pendapatan sewa yang belum diakui dan
simpanan jaminan.
2. Selisih antara piutang sewa ditambah nilai residu dengan harga perolehan asset yang
disewakan diakui sebagai pendapatan sewa yang belum diakui.
3. Pendapatan sewa yang belum diakui harus dialokasikan secara konsisten sebagai
pendapatan tahun berjalan berdasarkan suatu tingkat pengembalian berkala atas
penanaman neto sewa.
4. Apabila asset yang disewakan dijual sebelum berakhirnya masa sewa, maka
perbedaan antara harga jual dengan penanaman neto sewa pada saat penjualan
dilakukan harus diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada periode berikutnya.
b. Sewa Operasi
1. Pembayaran sewa merupakan pendapatan sewa yang harus diakui dan diukur
berdasarkan garis lurus selama masa sewa, meskipun pembayaran sewa mungkin
dilakukan dalam jumlah yang tidak sama setiap periode.
2. Aset yang disewakan harus disustkan.
3. Apabila asset yang disewakan dijual, maka perbedaan antara nilaibuku dan harga jual
harus diakui sebagai keuntungan atau ketentuan pada periode terjadinya.
PERPAJAKAN
sewa guna usaha (SGU) adalah suatu kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan
barang modal baik secara SGU dengan hak opsi (finance lease) maupun SGU tanpa hak opsi untuk
dipergunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
Jenis SGU yang diakui menurut perpajakan ada 2 yaitu :
a. Sewa guna usaha dengan hak opsi (Finance lease)
Kegiatan SGU digolongkan sebagai SGU dengan hak opsi apabila memenuhi karakteristik
sebagai berikut:
1. Jumlah pembayaran SGU selama masa SGU pertama ditambah dengan nilai sisa
barang modal dan keuntungan lessor.
2. Masa SGU ditetapkan sekurang-kurangnya 2 tahun untuk barang modal golongan 1, 3
tahun untuk golongan barang II dan III dan 7tahun untuk golongan bangunan.
3. Perjanjian SGU memuat ketentuan mengenai opsi bagi lessee.
Lessor Lessee
Pajak Penghasilan Pajak penghasilan
Beban penyusutan asset tetap-> Beban sewa-> beban yang dapat
beban yang dapat dikurangkan. dikurangkan untuk penyewaan
Penghasilan sewa-> objek pajak yang barang modalnya termasuk
PPh pasal 15 atau PPh 23 objek PPh 23.
Memotong PPh 23 atas
pembayaran sewa.
Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai
Memungut PPN atas jasa sewa -
yang diberikan
Harta yang diperoleh berdasarkan transaksi tukar menukar dengan harta lain, maka nilai
perolehan atau nilai penjualan adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima
berdasarkan harga pasar. Selisih antara harga pasar dengan nilai sisa buku harta yang
dipertukarkan merupakan keuntungan yang dikenakan pajak.
Atas selisih lebih penilaian kembali aset tetap perusahaan tersebut dikenakan tarif PPh Final
sebesar 10%.
Aset tetap yang telah dilakukan revaluasi tidak diperbolehkan dilakukan revaluasi kembali
pada tahun yang sama, sehingga setelah revaluasi dilakukan dalam suatu tahun, aset tetap tersebut
tidak dapat dinilai kembali walaupun terjadi inflasi lebih dari satu kali dalam setahun.