Anda di halaman 1dari 62

ALAT TRANSPORTASI

BAHAN PADAT

Kode Mata Kuliah : 2035530


Bobot : 3 SKS

Oleh
Maryudi, S.T., M.T., Ph.D
Irma Atika Sari, S.T., M.Eng
Handling material berhubungan dengan pengangkutan
pada jarak yang tertentu misalnya :
 Dari gudang ke pabrik dengan kereta api, motor
dan lain-lain.
 Dari unit produksi yang satu ke unit yang lain
dengan pesawat conveyor, piping system, elevator
dan lain-lain.

Dalam industri, transport bahan dibedakan dalam :


 Transport secara batch
 Transport secara kontinyu
 Berdasarkan prinsip pengangkutannya, alat yang
kontinyu dibedakan dalam dua macam :
 Prinsip pengangkutan horizontal disebut
conveyor
 prinsip pengangkutan vertikal disebut elevator

 Sedangkan berdasarkan sistem atau cara


pengangkutannya, digolongkan dalam tiga macam:
 Mekanis, mechanical conveyor atau elevator.
 Pneumatic, pneumatic conveyor atau elevator.
 Hidrolis, hidrolic conveyor atau elevator
Alat transport bahan secara horizontal
(conveyor)

Alat transport mekanis horizontal dibedakan


berdasarkan mekanisme pengangkutannya:
 Scraper, prinsip dengan mendorong bahan dan
menggaruk.
 Carrier, prinsip mengangkut atau membawa dan
memuat.
Pemilihan alat transport zat padat
(faktor yang berpengaruh)
1. Kapasitas pengangkutan,
2. Jarak pengangkutan,
3. Lift atau elevasi pengangkutan,
4. karakteristik material,
5. Proses yang diinginkan, selain pengangkutan
(dengan alat yang sama),
6. Umur alat,
7. Harga alat.
Karakteristik bahan dibedakan :
a. Ukuran bahan :
 Sangat halus : - 100 mesh
 Halus : 100 mesh sampai dengan 1/8 in
 Granular : 1/8 sampai dengan ½ in
 Lumpy (gumpalan) mengandung gumpalan : ½ sampai
dengan 2,5 in

b. Flowabilitas bahan, dibagi menjadi :


 Sangat free flowing suatu bahan yang angle of repose-nya
sampai dengan 30.
 Free flowing suatu bahan yang angle of repose-nya 30
sampai dengan 45.
 Sluggish (lamban untuk mengalir) suatu` bahan yang angle
of repose-nya diatas 45.

c. Abrasive
d. Special characteristic : Korosif, higroskopis.
A. Scrapper System
 Screw conveyor
modifikasi screw conveyor :
 Alat pencampur
 Pencampur pasta

 Flight conveyor
 Drag conveyor
 Redler conveyor
Screw conveyor
Lanjutan Screw conveyor ...
 Alat ini terdiri dari pisau-pisau yang berbentuk spiral
atau helicoid, yang dipasangkan pada AS yang
berputar, dalam suatu saluran berbentuk U
(through).
 Alat ini baik untuk mengangkut bahan yang
berbentuk granular (butir-butir), pasta dan
 Kurang baik untuk mengangkut bahan yang
berbentuk atau bersifat abrasive (bahan yang
permukaannya tajam keras).
 Terjadi pengecilan ukuran selama pengangkutan.
Gambar Screw conveyor
Modifikasi Screw conveyor
1. Ribbon conveyor (pencampur yang baik)
Spiral/ helicoid dibuat tidak utuh/ berlubang
tengah.
Dapat dipakai untuk kristalisasi (mis swenson
walker crystallizer)
Lanjutan Modifikasi Screw conveyor ...
2. Pencampur pasta
Helicoid diganti dengan dayung/ plate

Dapat untuk transportasi bahan dengan elevasi tertentu,


tetapi akan terjadi penurunan kapasitas.
Penurunan kapasitas : 15 % sampai dengan 40 % dari
kapasitas horizontalnya

Hubungan elevasi (derajat) dan penurunan kapasitas


(%)
 Elevasi 10 – 15%
 Elevasi 15 – 20%
 Elevasi 20 – 40%
 Diameter helic sangat dipengaruhi oleh ukuran
gumpalannya (lump) yang dihandle, contoh:

Diameter helic (in) 4 6 10 14 18 24


Diameter lump (in) ¼ ½ 1/3 1,25 2 2,5

Kapasitas dari screw conveyor dipengaruhi oleh (untuk


standard pitch screw) :
 Kecepatan perputaran
 Material yang dihandle
 Diameter helic (screw)

Brown p.53 tabel kapasitas


Flight conveyor
 Alat ini terdiri dari flight (terbuat dari papan kayu,
baja) yang terpasang pada rantai.
 Rantai tersebut berputar melingkar memutari dua
roda gigi pada ujung dan pangkalnya.
 Jarak interval dari flight tersebut tetap.
 Flight ini akan mendorong bahan yang ada
didepannya, bila rantai berputar.
 Bila bahan yang dihandle berat, maka rantai
dipasang dikanan dan dikiri sehingga alat ini
disebut “Twin Chain Flight Conveyor”
 Bahan yang dihandle biasanya grain, food waste, batu
bara.
 Transpor bahan dapat dengan elevasi sampai: 30
 Alat ini tidak baik untuk transport bahan yang bersifat
“abrasive” (bahan yang tajam, keras).
 selama pengangkutan terjadi pengecilan ukuran.
Modifikasi dari flight conveyor
 Drag conveyor.
Alat ini sendiri dari flight yang berupa batangan
kayu yang dipasangkan pada rantainya.

 Redler Conveyor
Alat ini trought nya terdiri dari saluran yang tertutup
(closed duct), cocok untuk bahan yang berbentuk
“dry dan loose material”, misalnya: powder
(tepung), semen, clay, batu bara.
B. Carrier System
1. Belt Conveyor
2. Appron Conveyor
Belt Conveyor

Alat yang paling banyak dipakai, disamping


bersifat kontinyu juga penggunaan power yang
lebih rendah
Supaya kapasitas pengangkutan besar, maka pada
belt dipasangkan idler pulley yang dimiringkan < 30,
biasanya : 20– 25 (tergantung dari sudut gelincir
bahan).
 Bahan yang dapat diangkut dengan alat ini ialah
bahan yang bersifat :
- Pulverized (tepung)
- Granular (butir-butir)
- Lumpy material (gumpalan)

Kondisi operasi dari belt conveyor dipengaruhi


oleh (untuk perancangan)
 Iklim, meliputi; suhu, humiditas.
 Lingkungan, meliputi; Korosifitas oleh udara.
 Kontinuitas jam operasi.
Kapasitas belt conveyor
Kapasitas belt conveyor ditentukan oleh :
 Bulk density/ bobot isi bahan, sudut gelincir bahan
(angle of repose).
 Elevasi pengangkutan bahan.
 Kecepatan belt conveyor, lebar belt.
 Ukuran bahan.
Apron Conveyor

 Prinsip kerja alat ini hampir sama dengan belt


conveyor, hanya disini belt diganti dengan bahan
yang kaku, yaitu sepasang rantai yang padanya
dipasangkan overlaping plate (Plate yang
bertumpukan).
 Alat ini dipakai untuk mengangkut bahan-bahan
yang kasar, abrasive dan suhu yang relatif tinggi.
 Kadang-kadang alat ini banyak dipakai sebagai
alat pengumpan (feeder).
 Juga untuk transport dengan inklinasi: 10 – 12.
 Kecepatan pengangkutan tidak terlalu besar : 15
– 30 fpm (feet per minute).
Alat transport bahan secara vertikal
(Elevator)

Alat ini terdiri dari :


 Satu belt yang berputar pada dua roda atas dan
bawah, ataupun sepasang rantai yang berputar pada
roda gigi atas dan bawah.
 Ember-ember (bucket) yang terpasang pada belt
atau rantai tadi.
 Berdasarkan system dischargenya maka bucket
elevator ini dikenal ada tiga macam :
 Centrifugal discharge elevator.
 Positive discharge elevator.
 Continyu discharge elevator.
Centrifugal discharge elevator

 Material dilemparkan dari ember


karena gaya sentrifugal.
 Alat ini spesifik untuk kapasitas
yang medium atau kecil.
 Tetapi bila yang diangkut bahan-
bahan pulverized atau granular
kapasitas dapat tinggi.
 Jarak transport bisa sampai 75 ft.
2. W. V 2
C
g. D
Dimana :
 C = daya/ power
 W = masa material yang ada di bucket
 V = kecepatan pheriperal, ft/sec
 D = diameter putaran

Untuk ini dikenal kecepatan kritis yang besarnya


76,6
Vkritis  0,5
D
 Vkritis = Untuk material yang free flowing
biasanya dipakai : Vkritis, tetapi untuk material
yang kasar atau berdebu dipakai dibawah Vkritis.
 Jarak ember; 12 – 24 in.
Positive Discharge Elevator
Contiunuous Discharge Elevator

 Bucket dipasang lebih


rapat jaraknya sehingga
pengangkutan kontinyu
Alat –alat jenis lain
 Vibrating conveyor
 Roller conveyor
 Talang / Chute
Vibrating Conveyor
 Suatu pan atau plate (through) yang salah satu
ujungnya disangga dengan pegas yang digetarkan
oleh roda elektrik.
 Through tersebut diletakkan agak miring untuk
membantu pengaliran material.
 Through ini biasanya berlubang-lubang (perforated)
yang berfungsi juga sebagai ayakan atau juga untuk
dewatering, misal : coal, lumpy, granular material.
F Bahan yang berloncatan

Pegas
D

Exentric Elastic
Kapasitas dari vibrating conveyor ditentukan
oleh :
 displacement dari through,
 Frequensi displacement,
 Inklinasi dari pada through,
 Jenis material.
Untuk mentransport bahan : granular,
pulverized yang kering.
Roller Conveyor
Bahan diletakkan diatas rol-rol, kemudian diberi
dorongan awal (gravitasi) maka bahan akan
berpindah ke tempat lain.
Talang / Chute

“Trickler Chute”
Stef chute F “ Spiral Chute”
Bahan turun sambil berputar
F F

Udara

Bffle
 Chute merupakan through yang mempunyai inklinasi
yang curam, mungkin vertikal yang dipakai untuk
mentransport bahan-bahan yang kering secara
gravitasi.
 Chute tersebut dapat terbuka atau tertutup.
 Ada beberapa macam steep chute, trickler chute,
spiral chute dan out flow chute
PNEUMATIC CONVEYOR
 Prinsip pengangkutan berdasarkan adanya gerakan
dari udara (aliran udara).
 Rangkaian alat ini terdiri dari pipa-pipa yang
didalamnya mengalir udara.
 Aliran udara ini disebabkan oleh blower ataupun
exhauster.
 Alat ini biasa dipakai untuk mengangkut bahan
sangat ringan, terutama bahan yang sifatnya
beracun, (misalnya arsenic, lead, bubuk soda abu
dan sebagainya),
Berdasarkan cara atau type pengangkutannya
dapat dibedakan jadi dua :

 Suction system (penghisapan)  (banyak dipakai.)


 Pressure system (penekanan)
Suction system

Air

P-2
Scrubber
Exhauster
Filter/Dustcollector Air dan
Dua buah seri Kotoran

Udara “Siklon/ air seperator”

“Moncng” (hose)
Bahan
Pressure system
Bahan

Air
Scruber

Scrow Conveyor Air


Penyerap

Bag Filtr

Udara Siklon
P-2

Blower
Filter

Bahan
HYDRAULIC CONVEYOR
Dalam industri banyak digunakan misalnya untuk
waste disposal, sebagai fluida pembawa air.
Bahan yang akan ditransfer diletakkan diatas through
yang miring letaknya, kemudian disemprotkan
dengan air bertekanan tinggi (dengan booster
jet).
Feeder
 Alat ini diperlukan karena kebanyakan proses
produksi sifatnya kontinyu sehingga sebagai alat
pengumpan yag dipakai juga yang bersifat kontinyu.

 Sifat alat pengumpan :


 Bekerja secara kontinyu.
 Pengumpanan dalam jumlah yang tertentu dan
terkontrol.
 Sesuai dengan alat sebelumnya atau alat
sesudahnya.
Alat pengumpan ini terdiri dari :
 Bagian yang mengatur jumlah bahan yang
diumpankan (hopper dengan adjustable gate).
 Alat transport jarak dekat.

Contoh : Screw conveyor feeder, appron conveyor


feeder dll
KESIMPULAN
Dalam industri, transport bahan dibedakan dalam :
 Transport secara batch
 Transport secara kontinyu

Berdasarkan prinsip pengangkutannya, alat yang


kontinyu dibedakan dalam dua macam :
 Prinsip pengangkutan horizontal disebut conveyor
 prinsip pengangkutan vertikal disebut elevator
Lanjutan KESIMPULAN ...
Sedangkan berdasarkan sistem atau cara
pengangkutannya, digolongkan dalam tiga macam
Mekanis, Pneumatic, dan Hidrolis.

Alat transport mekanis horizontal dibedakan


berdasarkan mekanisme pengangkutannya:
 Scraper, prinsip dengan mendorong bahan dan
menggaruk.
 Carrier, prinsip mengangkut atau membawa dan
memuat.
SELESAI

- Selamat belajar -

Anda mungkin juga menyukai