Ruqyah yaitu bacaan yang dibacakan kepada orang yang sakit supaya sembuh. Bacaan ini diperbolehkan
selama tidak ada kesyirikan.
َ ْ ﻲ ُرﻗَﺎ ُﻛ ْﻢ َﻻ ﺑَﺄ
س ﻋﻠ َ ﱠ ُ ْﻒ ﺗ ََﺮى ﻓِﻲ َذﻟِﻚَ ﻓَﻘَﺎ َل اﻋ ِْﺮ
َ ﺿﻮا ُ ف ﺑ ِْن َﻣﺎﻟِكٍ ﻗَﺎ َل ُﻛﻨﱠﺎ ﻧ َْﺮﻗِﻲ ﻓِﻲ ْاﻟ َﺠﺎ ِھ ِﻠﯿﱠ ِﺔ ﻓَﻘُ ْﻠﻨَﺎ ﯾَﺎ َر
َ ﺳﻮ َل ﱠ ِ َﻛﯿ َ ﻋ ْن
ِ ﻋ ْو َ
ٌﺎﻟﺮﻗَﻰ َﻣﺎ ﻟَ ْﻢ ﯾَ ُﻜ ْﻦ ﻓِﯿ ِﮫ ِﺷ ْﺮكﺑِ ﱡ
Dari ‘Auf bin Mālik radiyallāhu ‘anhu berkata; Kami dahulu meruqyah di zaman Jahiliyyah, maka kami bertanya
kepada Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam, “Yā Rasūlullāh, apa pendapatmu tentang ruqyah ini?”
Rasūlullāh ﷺbersabda : “Perlihatkanlah kepadaku ruqyah-ruqyah kalian, sesungguhnya ruqyah tidak mengapa
selama tidak ada kesyirikan”. (HR. Abū Dāwūd, dishahīhkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullāh).
• Ayat-ayat AlQur’an
• Do’a-do’a yang diajarkan Nabi ﷺdan ini lebih utama.
• Do’a-do’a yang lain yang diketahui kebenaran maknanya baik dengan bahasa Arab maupun dengan selain
bahasa Arab.
Kemudian hendaknya orang yang meruqyah ataupun yang diruqyah meyakini bahwasanya ruqyah hanyalah
SEBAB semata, tidak berpengaruh dengan sendirinya dan tidak boleh seseorang bertawakal kepada sebab
tersebut.
Seorang Muslim mengambil sebab dan bertawakkal kepada Dzat yang menciptakan sebab tersebut yaitu
Allāh ﺳ ْﺑﺣَﺎﻧَﮫُ َو ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
ُ . Ruqyah yang mengandung kesyirikan adalah jampi-jampi atau bacaan yang mengandung
permohonan kepada selain Allāh, entah kepada seorang jin ataupun seorang wali sekalipun, biasanya
disebutkan disitu nama-nama mereka.
Tidak jarang jampi-jampi seperti ini dicampur dengan ayat-ayat Al-Qurān atau dengan nama-nama Allāh atau
dengan kalimat yang berasal dari bahasa Arab, tujuannya adalah satu yaitu untuk mengelabui orang-orang yang
jahil dan tidak tahu. ruqyah yang mengandung kesyirikan telah dijelaskan oleh Rasūlullāh ﷺdalam sabda Beliau
:
Itulah halaqah yang ke-11 dan sampai bertemu kembali pada dihalaqah selanjutnya.