Anda di halaman 1dari 32

BAB I

BERPIKIR KRITIS

A. Makna berpikir kritis

Pengertian berpikir kritis adalah suatu perilaku dan sikap yang pada dasarnya berdasarkan
dengan data serta fakta yang sah (valid) dan di barengi dengan argumen (pendapat) yang akurat.
Sebagai seorang warga negara yang berprinsip demokrat harusnya dapat selalu bersikap dengan
kritis, baik itu pada kenyataan empiris dan supraempiris seperti berikut :
- Empiris
a. Realitas
b. Sosial
c. Budaya
d. Politik
- Supraempiris
a. Agama
b. Mitologi
c. Kepercayaan

Bersikap kritis harus juga ditujukan dan ditanamkan dalam diri sendiri sehingga materi-materi
berfikir secara kritis, bersikap secara demokratis dan sikap secara kritis dalam diri sendiri itu pasti
dibarengi dengan sikap secara kritis terhadap pendapat-pendapat yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Di dalam sikap secara kritis ini tentu nya harus wajib di dukung dengan sikap
tanggung jawab dengan apa yang sedang di kritisi, oleh karena itu sikap secara kritis yang ada
pada suasana demokrasi wajib perlu untuk di berikan dukungan berdasarkan kemampuan untuk
bisa menyelesaikan suatu masalah dengan cara penuh kedamaian. Suatu permasalahan yang
berasal dari sebuah perbedaan pendapat bisa berujung dengan konflik dan untuk itu harus di
tekankan suatu penyelesaian masalah yang dilakukan dengan penuh kedamaian dan bukan
kekerasan.

C. Ayat-ayat Alquran yang terkait tentang Berpikir Kritis dan Bersikap Demokratis

1. Qur'an Surah Ali 'Imran Ayat 190-191

Artinya: “Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan
siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah
Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka”.

Pada ayat Al-Qur'an Surah Ali 'Imran Ayat 190 diatas menjelaskan sesungguhnya di dalam tatanan
bumi dan langit beserta keindahan atas perkiraan dan keajaiban ciptaan yang Maha Kuasa juga
dalam silih berganti nya antara siang dan malam dengan secara teratur yang terjadi sepanjang
tahun yang dapat dirasakan pengaruh nya langsung ke tubuh dan bagaimana cara berfikir kita
karena pengaruh dari dinginnya malam hari, panas matahari serta bagaimana pengaruhnya
terhadap dunia hewan dan tumbuhan adalah sebuah tanda bukti yang memperlihatkan ke Esaan
sang maha kuasa Allah Swt terhadap ke-sempurnaan pengetahuan-Nya dan kekuasaan-Nya.

2. Qur'an Surah Ali 'Imran Ayat 159

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah swt-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka, sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri
dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkan ampunan bagi mereka,
dan bermusyawarah lah dengan mereka dalam urusan itu, dan apabila kamu telah membulatkan
tekad maka berdakwahlah kepada Allah swt, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya”.

Pada ayat Al-Qur'an Surah Ali 'Imran ayat 159 diatas menjelaskan tentang tata cara dalam
melakukan musyawarah. Ayat Qur'an Surah Ali 'Imran ini diturunkan yakni sebagai sebuah
teguran pada sikap sahabat-sahabat Rasulullah Saw yang sudah sepakat atas keputusan
musyawarah dengan menerapkan perang Uhud. Akan tetapi mereka melanggar kesepakatan
tersebut sehingga dari keputusan musyawarah dalam perang Uhud tersebut, para kaum
muslimin menjadi susah untuk mengalahkan musuh-musuh.
BAB II

SALING MENASEHATI

A. Makna Saling Menasehati dan Berbuat Ihsan

o Pengertian Nasehat

Nasihat berasal dari bahas Arab, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia nasihat diartikan secara
sederhana mauizah yaitu; ajaran atau pelajaran yangbaik; atau diartikan anjuran (petunjuk,
peringatan, teguran) yang baik, kehendak baik. Saling menasihati berarti saling menganjurkan
kebaikan, saling menghendaki kebaikan, dan saling mengingatkan. Dalam al-Qur’an tidak
َ
didapati kata nasihat kecuali akar kata seperti kata nashahû ‫ ن َص ُحوا‬yang berarti ikhlas nasihat
kepada Allah dalam QS. Al-Taubah/9: 91 dan kata Nâshihun berarti penasehat dalam QS. Al-
A’raf/7: 68.

Mayoritas isi kandungan agama adalah nasihat. Ada beberapa pengertian nasihat yang
berbeda bergantuk konteks kepada siapa nasihat itu diberika. Al-Khathabiy dan ulama lain
memberikan arti nasihat sebagaimana yang dikutib oleh al-Nawawi pada sayarah Muslim
sebagai berikut:

1. Nasihat untuk Allah diartikan beriman kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya, mematuhi
segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.

2. Nasihat bagi kitab Allah, maknanya beriman keagungan kalam Allah al-Qur’an, membaca,
memahami dan mengamalkannya

3. Nasihat kepada Rasul-Nya, maknanya mengimani kebenarannya, patuh segala yang datang
dari padanya dan menghidupkan Sunah-sunahnya

4. Nasihat terhadap para pimpinan umat Islam, artinya membantu mereka dalam melaksanakan
kebenaran, taat segala perintahnya dan memberikan masukan saran secara sopan jika mereka
menyimpang.

5. Nasihat kepada kaum muslimin semuanya, artinya memberikan petunjuk dan bimbingan
kepada mereka untuk kemaslahatan dunia dan akhirat serta mencegah gangguan mereka.[1]

Kata Nasihat sinonim mauizhah sebagaimana yang disebutkan akar kata pada QS.
Lukman/31 : 13 mauizhanya Lukman terhadap anaknya.
Sedangkan Ihsan secara sederhana diartikan berbuat baik. Berbuat baik adakalanya
dalam ibadah dan adakalanya bermuamalah dengan sesame manusia. Ihsan dalam ibadah
sebagaimana Hadis Rasulillah ketika ditanya oleh Jibril:
َ ُ َّ َ ُ َ َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ ُ َ َ َ َّ َ َ َ َ ْ َ: َ َ َ ْ ْ ْ ََ َ َ
َ ‫اهَف رإن َهَ َي َر‬
)‫اكَََ…(رواهَمسلم‬ َ ‫نَتر‬
َ ‫مََتك‬
َ ‫نَل‬
َ ‫َف رإ‬،‫ـكَتراه‬ َ‫نََت ْع ُب َدَ ر‬
َ ‫للاَ َكأنــ‬ َ ‫نَ َعنََا رإل ْح َس رانَق‬
َ ‫الَ ََأ‬ َ ِ ‫الَ َفأخ رِب ر‬
َ ‫ق‬

Kemudian dia berkata lagi, “Beritakan padaku tentang Ihsan”. Lalu Rasul bersabda: “Kamu
menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, dan jika kamu tidak dapat melihat-Nya
maka sesungguhnya Allah melihat kamu”…(HR. Muslim)

Ihsan dalam ibadah berarti membaguskan ibadah, yaitu menyembah Allah seolah melihat-Nya
atau kalau tidak bisa sesungguhnya Allah melihat kita. Maknanya usahakan ibadahnya dibuat
yang paling bagus dengan menjaga adab dan tata kramanya baik lahir maupun batin, terutama,
keikhlasan, kekhusyu’an dan ke khudhu’annya. Sedangkan ihsan berbuat baik dalam
bermuamalah dengan sesama saudara dengan shilatur rahim, membantu kerepotan dan
kekurangannya.

B. Ayat al-Qur’an dan Hadis Nabi Tentang Saling Nasehat dan Ihsan

Firman Allah dalam QS. Lukman/31 : 13-14 tentang nasihat


ََ ًْ ُ ُ ُ َْ َ َ ْ ْ َ َ ْ ُ َ َ ْ ‫َ ْ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َ ُ َ َ ُ ُ َ ُ َ َّ َ ُ ْْ ْ َ َّ ْر‬
َ ‫انَ رب َو رالد ْي رَهَ َح َملت َهَأ ُّم َهَ َوهنَاَع‬
َ‫ل‬ َ ‫)َ ََو َو َّص ْينَاَ راإلن َس‬13(ََ‫كَلظلمََع رظيم‬
َ ‫نَالش‬ َ ‫اّللَ رإ‬
َ‫كَرَب ر‬ َ ‫لَتش‬ َ َ‫ن‬َ ‫لبن َهَ َوه َوََيعظ َهَيَاََب‬
َ َ‫ان‬ َ ‫الََلقم‬َ ‫وإ َذَ َق‬
ُ َ ْ َّ َ َ ْ َ َ َ ِ ْ ُ ْ ‫َ ر ْ َ َ ُ ُ ر َ ر ر َ ْ َ ر‬
)14(َ‫ب‬ َ ‫لَالم رص‬ َ ِ ‫كَ رإ‬
َ ‫لَ َو رلو رالدي‬
َ ِ ‫نَاشك َرَ ر‬
َ ‫يََأ ر‬
َ ‫فَعام‬
َ ِ ‫وهنََو رفصال َهَ ر‬

Terjemahan:

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya:"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS. 31:13)

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibubapanya; ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam
dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu. (QS. 31:14)

Firman Allah QS. al-Baqarah/2: 83 tentang berbuat ihsan. Namun di sini paparkan QS. al-Nisa/4
: 36 mengingat QS. al-Baqarah/2: 83 sudah dibahas pada bab sebelumnya KD 3.5. materi
kelas 3 SMP tentang tata kraman dan sopan santun. Pada bab ini diganti dengan ayat yang
senada atau hamper sama kandungannya.
ُ ْ َ ْ َ َ ُْْ ْ ْ َ ْ َ ُْْ ً َ ْ ً َ ُ ْ ُ ََ ََ ُ ْ
َ ‫ارَال ُجن ر‬
َ‫ب‬ َ ‫ن َوالج‬ َ ‫ام َ َوال َم َسَا رَكيَ َ َوال َج‬
َ ِ ‫ارَ رذي َالقر‬ َ َ ‫ن َ َوال َيت‬َ ِ ‫ل َت ْشكوَا َرَب رَه َش ْيئَا َ ََو ربال َو رالد ْينَ ََ رإ ْح َسانَا َ َو رب رذي َالقر‬ َ ‫َواع ُبدوَا َا‬
َ ‫ّلل َ َو‬
ُ َ ً َ ْ َ َ َ َ َّ ُ ُ ْ َ َ ْ ْ
‫ورا‬ً ‫الَفخ‬ َ ‫انَ ُمخت‬ َ ‫نَك‬ َ ُّ ‫لَ ُي رح‬
َْ ‫بَ ََم‬ ََ َ‫ن‬
َ َ‫اّلل‬ َ ‫مَ رإ‬َْ ‫تََأ ْي َمانك‬َ ‫يلَ ََو َمَاَ َملك‬ َّ ََ‫بَ ََو ْابن‬
َ ‫الس رب ر‬ َ ‫بَرَبال َجن ر‬َ ‫اح ر‬ َّ َ
‫والص ر‬
Terjemahan:

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat
baiklah kepada dua orang tua ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan
diri.(QS.83:12)

C. Nasihat Bersyukur Kepada Allah,

Sebagaimana dijelaskan pada QS. Lukman/31 : 13-14 tentang nasehat Lukman al-Hakim
kepada anaknya. Lukman al-Hakim adalah seorang ahli hikmah bukan seorang Nabi yang diberi
wahyu.[2] Al-Hikmah artinya paham agama diberi akal yang kritis dan selalu benar.[3] Isi nasihat
agar anak kesayangannya beryukur kepada Allah tidak meyekutukan-Nya (tidak syirik) dengan
sesuatu karena susungguhnya syirik itu suatu penganiayaan yang agung. Nasihat syukur kepada
anak Lukman sebagaimana perintah Allah kepada Lukman agar bersyukur kepada-Nya atas
segala nikmat yang telah diberikannya. Perintah syukur dengan tegas disebutkan pada ayat
sebelumnya yakni QS. Lukman/31 : 12.
َ َ َ َّ َ َ َ َ ْ َ َ َْ ُ ْ َّ َ ُ ْ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ
‫نَ َح رميد‬
َ‫اّللَغ ر ِ ي‬
َ َ‫ن‬ َ ‫نَ َيشك َْرَف رإن َمَاَََيشك َُرَ رلنف رس رَهَوم‬
َ ‫نَكف َرَف رإ‬ َ ‫ّللَ َوم‬
َ‫نَاشك َرَ ر ر‬
َ ‫انَال رحكم َةَأ ر‬
َ ‫ولق َدَآتينَاََلقم‬

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu:"Bersyukurlah kepada
Allah.Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk
dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi
Maha Terpuji". (QS. 31:12)

َ
Perintah bersyukur kepada Allah juga diulangi dan diperkuat pada ayat 14 Surat Lukman ََ‫أ رن‬
ُ ْ
َ ِ ‫ اشك ْر ر‬hendaklah engkau bersyukur kepada-Ku. Bersyukur kepada Allah berarti taat dan taqwa
‫ََل‬
kepadanya, sebagaimana mau’izhah Nabi kepada para sahabat dengan suatu mau’izhah yang
meneteskan air mata dan menggetarkan ُ hati agar para sahabat taqwa kepada Allah swt. Rasul
َ َْ ُْ
bersaabda: ‫ىَاّلل‬
َ‫ر‬ ‫ََبتق َو‬
‫ر‬ ‫م‬ ‫يك‬ ‫وص‬
‫ر‬ ‫أ‬ Aku wasiatkan kepada kalian agar takwa kepada Allah.

Isi mau’izhah yang diberikan Nabi Muhammd pada Hadis di atas realisasi syukur
kepada Allah yaitu taqwa, taat kepada pimpinan sekalipun dipimpin seorang hamba
yang rendah berkulit hitam dan berpegang teguh kepada Sunah nabi dan Sunah para sahabat
Khulafaur Rasyidin.

D. Nasihat Berterima Kasih Kepada Kedua Orang Tua

Redaksi ayat di atas menunjukkan betapa agung dan tingginya bersyukur kepada kedua orang
tua yang dijatuhkan setelah perintah menyembah kepada Allah. Orang tua adalah manusia
pertama dan utama di antara sekian banyak manusia yang lebih berhak manerima kebaikan
dari anak-anaknya. Karena sebab adanya orang tua inilah anak menjadi ada. Andaikata tidak ada
orang tua, anak tidak mungkin wujud di bumi ini. Dari orang tua inilah anak lahir, karena kasih
sayang orang tua inilah anak bisa hidup dengan sempurna, dengan perhatian orang tua inilah
anak menjadi dewasa bahkan dengan kesungguhan orang tua inilah anak menjadi orang yang
pandai dan berkat do’a orang tua inilah anak menjadi orang sukses.

Karena besar jasa orang tua inilah mulai mengandung yang sangat berat dan menyusui selama 2
tahun. Anak diperintah bersyukur, hormat da patuh kepada kedua orang tua setelah bersyukur
kepada Allah. Firman Allah QS. Lukman/31 : 13-14
ْ َّ َ َ ْ َ َ َ ُ ْ َ
َ‫لَال َم رص ُب‬
َ ِ ‫كَ رإ‬ َ ِ ‫نَاشك َْرَ ر‬
َ ‫لَو رلو رالدي‬ َ‫أ ر‬

Hendaklah kamu bersyukur kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu dan kepada-Kulah tempat
kembali

Anak sekalipun menjadi pejabat teratas tetap harus hormat kepada orang tua. Anak sekalipun
menjadi orang pandai dan lebih pandai dari pada orang tuanya tetap harus taat kepada orang
tua. Orang tua ibarat seperti al-Qur’an sekalipun sudah rusak tetap harus dihormati tidak boleh
dihina, diremehkan dan diinjak-injak apalagi al-Qur’an yang masih bagus.

D. Berbuat Ihsan Kepada Allah

Perintah berbuat Ihsan (berbuat baik) secara seimbang, yakni berbuat ihsan kepada Allah dan
berbuat Ihsan kepada manusia sebagaimana Allah firmankan pada QS. al-Nisa/4 : 36
ً َ ْ ً َ ُ ْ ُ ََ ََ ُ ْ
‫ش ْيئَاَ َو ربال َو رال َد ْينََ رإ ْح َسانا‬
َ َ‫لَت ْشكوَاَ رب رَه‬ َ َ‫َواع ُبدوَا‬
َ ‫اّللَ َو‬

Dan sembahlah Allah jangan kamu sekutukan Dia dengan sesuatu dan berbuat baiklah kepada
kedua orang tua. Ibadah kebada Allah berarti:
ّ
‫شَوالجهر‬
َ ‫َوالخشوعَلسلطانهَفََال‬،َ‫اّللَىهَالخضوعَلهَوتمكيََهيبتهَوعظمتهَمنَالنفس‬
َ َ‫عبادة‬

Ibadah kepada Allah adalah tunduk (khudhu’) kepada-Nya dan menghayati dalam jiwa
akan kehaibatan da keagungan-Nya serta khusyu’ terhadap kerajaan-Nya baik dalam sembunyi
maupun terbuka.[4]

Pengertian ibadah di atas sudah memasukkan makna ihsan kepada Allah yakni beribadah secara
khudhu’ dan khusyu’. Perintah menyembah kepada Allah, artinya taat segala perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya dengan rasa rendah hati, dan rendah diri disertai rasa cinta dan
agung. Ihsan dalam beribadah maknanya sebagaimana penjelasan di atas menyembah kepada
Allah dengan sebaik-baiknya dengan menjalankan wajib dan sunah-sunahnya bahkan adab-
adabnya, menjauhi yang membatalkan, yang haram dan yang makruh. Ihsan dalam ibadah adalah
melaksanakan ibadah dengan sebaik-baiknya yakni dengan khusyu’ dan khudhu’. Ibadah yang
baik adalah ibadah yang dikerjakan seolah-olah melihat Allah atau Allah meliht engkau.

E. Berbuat Ihsan Kepada Sesama Manusia

Berbaut Ihsan atau berbuat baik dengan sesama manusia setelah berbuat baik dengan Allah
swt. Berbuat ihsan sesuai dengan urutan dalam al-Qur’an mesti orang tua terlebih dahulu
kemudian yang terdekat dan yang terdekat.Urutannya sesuai dengan urutan al-Qur’an yaitu:

1. Kedua orang tua, dialah yang melahirkan dan membesarkan menjadi manusia yang
sempurna.

2. Kerabat, orang yang dekat hubungan keturunan seperti anak, cucu, saudara kandung,
paman, bibik dan seterusnya. Mereka lebih berhak menerima ihsan (kebikan) dari saudaranya,
karena mereka orang yang terdekat kepada orang tua.Berbuat Ihsan kepda kerabat setelah
berbuat ihsan kepada kedua orang tua dan setelah berbuat ihsan kepada Allah swt.

Al-Maraghiy mengatakan, jika seseorang telah melakukan ihsan kepada Allah, maka lulurs
imannya dan baik amalnya. Jika seseorang telah melaksanakan hak-haka orang tua dengan baik,
maka menjadi baik pula rumah tangganya dan kemuarganya. Dan jika penghuni rumah itu
saling berbuat baik kepada kerabtnya, maka rumah tangga itu memiliki potensi yang besar
untuk membentuk persatuan umat.[5]

3. Yatim, seorang anak yang ditinggal wafat bapaknya. Bapak yang menjadi harapan masa
depannya telah tiada, sementara sang ibu tidak semampu bapak untuk mencukupi dan
memenuhi kehidupan sang anak, terutama dalam pendidika masa depan si anak. Tanggung
jawab ihsan dipikulkan kepada seluruh umat Islam yang ada kamampuan. Dalam ayat ini
kedudukan yatim disandingkan dengan kerabatlum kerabat da yakni setelah kerabat dan
sebelum miskin, seolah yatim dijadikan bagian kerabat kaum muslimin.

4. Miskin, orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan tidak mampu mencukupi kebutuhan
keluarganya. Miskin perlu mendapat ihsan dari kaum muslimin agar kondisi masyarakat
mendapat ketenangan dan tidak timbul pencurian atau kejahatan. Miskin ada dua macam;
miskin yang uzur karena kelemahannya tidak mampu berusaha perlu mendapaat ihsan. Kedua
miskin yang tidak uzur orang yang miskin karena hidup berpoya-poya, bentuk ini perlu
mendapat nasihat dan petunjuk mencari pekerjaan.

5. Tetangga dekat, sebagian ahli Tafsir ada yang mengartikan tetangga yang masih ada
hubungan kerabat atau tetangga yang dekat rumahnya sebagian pendapat sorang muslim

6. Tetangga jauh, tetangga yang jauh rumahnya tetpi masih dinamai tetangga atau diartikan
perantau) singkatnya tetangga baik dekat maupun jauh.
Sebagian pendapat tetangga jauh adalam non muslim seperti Yahudi dan Nashrani. Sebagian
pendapat mengatakan tetangga adalah 40 rumah di berbagai arah, atau mereka yang
mendengar adzan.

7. Teman sejawat, teman sepekerja, teman musafir, teman, murid, dan istri.[6]

8. Budak, seorang berstatus budak.

G. Bentuk-Bentuk Perbuatan Ihsan Kepada Sesama Manusia

Bentuk berbuat Ihsan dengan sesama manusia dalam berbagai bentuk,ucapan, perbuatan dan
sikap, secara moral maupun material dan social yang disebut dengan shialaturahim. Pengertian
Shilaturrahim secara terminologi menurut al-Shan`ani dan Ibn al-Atsir adalah sebagai berikut :

‫مننذوىنالنسبنوناألصهارننوالتعطفنعليهمنوالرفقنبهمنوالرعايةنألحوالهمنن صلةنالرحمننكنايةنعنناإلحسانناىلناألقربين‬
‫وكذلكناننبعدواننأينأساءوا‬.

Artinya : “Shilat al-rahim adalah suatu ungkapan perbuatan baik terhadap kerabat baik karena
keturunan atau persambungan, perbuatan kasih sayang, dan pemeliharaan kondisi mereka
sekalipun berbuat jahat.”[7]

SOAL SALING MENASEHATI


َ ‫َْ ر‬
1. Perhatikan penggalan ayat berikut! ‫ىل‬ ‫ي ِإ ىن‬
‫ٱلم ِص ن‬
Penggalan ayat di atas mengandung hukum bacaan mad . . . .
a. Tabi’i‫نننن‬b.‫‘ن‬Iwad‫ ن‬c. Silah Qasirah d.‫‘ن‬Arid‫ن‬lissukun‫ ن‬e. Izhar
‫ِر ْ َ ى‬ ْ ُ َ َ
2. Perhatikan potongan ayat berikut! ‫ن‬
‫ك ِإ ن‬
‫ ع ِظيمن لظلمن ٱلّش ن‬Potongan ayat tersebut
mengandung informasi bahwa . . . .
a. Syirik adalah dilarang
b. Syirik adalah menyekutukan Allah Swt.
c. Kezaliman dan kemusyrikan itu sama
d. Menyekutukan Allah Swt. adalah dosa besar
e. Kemusyrikan adalah kezaliman yang besar

3. Dalam surat Luqman ayat 14, Allah Swt. menginformasikan bahwa ibu menyapih
anaknya pada usia . . . .
a. Satu tahun b. Dua tahun c. Tiga tahun d. Empat tahun e. Lima tahun
4. Maksud‫ن‬mengubah‫ن‬kemungkaran‫ن‬dengan‫“ن‬tangan”‫ن‬yang‫ن‬dalam‫ن‬hadis di atas ialah . . . .
a. Menggunakan kekuatan bahasa lisan
b. Menggunakan harta untuk mencari pendukung
c. Menggunakan jabatan untuk membela pendapatnya
d. Melalui undang-undang yang ditetapkan oleh pemerintah
e. Melalui kekuasaan untuk memaksa yang berbeda pendapat

5. Menyampaikan nasihat melalui ceramah termasuk kategori dakwah . . . .


a. Bil lisan b. Bil hal c. Bil maal d. Dengan harta e. Dengan perbuatan

6. Perhatikan pernyataan berikut,


1. Disampaikan dengan cara santun dan lemah lembut;
2. Memperhatikan waktu.
3. Menggunakan bahasa yang sesuai.
4. Memperhatikan kecantikan wajahnya dan warna kulitnya.
5. Memperhatikan tingkat sosial-ekonomi.
Dari pernyataan di atas manakah yang termasuk adab dan metode dalam
menyampaikan nasehat atau dakwah.
a. (1), (2), (3) d. (2), (3), (4)
b. (1), (3), (4) e. (2), (4), (5)
c. (1), (3), (5)

7. Apabila ada orang yang berbeda sikap dan pandangan dengan kita, di mana sikap dan
pandangannya‫ن‬menurut‫ن‬agama‫ن‬kita‫ن‬salah,‫ن‬maka‫ن‬sikap‫ن‬kita‫ن‬harus‫…ن‬.
a. memusuhinya dan mengucilkannya agar ia jera dan insaf
b. mengajaknya agar ia mau mengubah sikap dan pandangannya ke arah yang baik
c. menjauhinya supaya kita tidak terpengaruh oleh sikap dan pandangannya
d. membiarkannya sebab akhirnya dia akan meyesal
e. memaksanya hingga ia mau mengubah sikap dan pandangannya

8. Penerapan‫ن‬perilaku‫ن‬yang‫ن‬mulia‫ن‬saling‫ن‬menasehati‫ن‬adalah‫…ن‬
a. menjalin silaturahmi
b. memutuskan silaturahmi
c. tidak beradab
d. egois
e. tidak megakkan kebenaran

9. Saling‫ن‬meningatkan‫ن‬dalam‫ن‬hal‫ن‬kebaikan‫ن‬adalah‫ن…ن‬sesame‫ن‬muslim‫ن‬
a. kewajiban d. kerjaan
b. hak e. ketidakadilan
c. maksiat

10. Surat‫ن‬yang‫ن‬menunjukkan‫ن‬untuk‫ن‬saling‫ن‬menasehati‫ن‬adalah‫…ن‬
a. Ali-Imran/3:190-191 d. An-Nisa/40:90
b. Ali-Imran/3:159 e. Al-Baqarah/2:180-185
c. Luqman/31:13-14

BAB III

IMAN KEPADA HARI AKHR

I. Pengertian hari kiamat


Hari akhir disebut juga dengan hari kiamat yang berarti hari kebangkitan.Pada hari kebangkitan
ini semua manusia yang telah meninggal dibangkitkan kembali untuk
mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya selama hidup di dunia.
Beriman kepada hari kiamat merupakan unsur pokok keimanan. Tanpa beriman kepada hari
kiamat, iman seseorang tidak akan diterima. Oleh karena itu, keimanan kepada hari kiamat
sama halnya pentingnnya dengan keimanan kepada Allah dan rukun iman yang lain.

Berkaitan dengan kepastian datangnnya hari kiamat, Allah menegaskan dalam firman-Nya yaitu
pada QS. At Taghabun ayat: 7

“Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan.
Katakanlah: “Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan
diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” yang demikian itu adalah mudah bagi
Allah.”

II. Kiamat Sugra dan Kiamat Kubra


1. Kiamat Sughra
Kiamat sughra memiliki arti kiamat kecil yaitu berakhirnya kehidupan setiap makhluk, karena
setiap makhluk pastinya akan menemui kematian dan tidak mungkin abadi, hal ini ditegaskan
oleh Allah swt pada QS. Ali Imran: 185

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam
syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan
yang memperdayakan.
Dan setelah mati, maka ruh manusia akan berada di alam barzakh hingga datangnya kiamat
kubra. Di alam barzakh ruh setiap manusia menyaksikan gambaran perbuatannya di dunia serta
balasannya kelas di akhirat. Jika mereka banyak melakukan kemaksiatan di dunia maka siksaan
akan‫ن‬mereka‫ن‬dapatkan,‫ن‬seperti‫ن‬yang‫ن‬dimisalkan‫ن‬pada‫ن‬Fir’aun‫ن‬yang‫ن‬melakukan‫ن‬kemaksiatan‫ن‬
terbesar yaitu syirik,‫ن‬perihal‫ن‬ini‫ن‬dijelaskan‫ن‬pada‫ن‬QS.‫ن‬Al‫ن‬Mu’min‫ن‬:‫ن‬46.‫ن‬Dan‫ن‬kontradiksinya‫ن‬adalah‫ن‬
bagi seorang muslim yang melakukan kebaikan di dunia maka surga dan kenikmatan di akhirat,
hal ini ditegaskan pada QS. Fussilat: 30.

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan Kami ialah Allah” kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan
mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka
dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.

1. Kiamat Kubra
Kiamat besar yang dimaksudkan disini adalah berakhirnya seluruh kehidupan makhluk secara
serempak.Kematian semua makhluk tersebut bersamaan dengan hancurnya
alam semesta.Islam menegaskan kepastian terjadinya kiamat kubra tetapi tidak dipastikan
secara mendetail kapan waktu terjadinya.Diantara ayat yang menjelaskan terjadinya dan
bagaimana kondisi kiamat kubra saat itu adalah pada QS. Al Zalzalah ayat 1-6
1. apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),2. dan bumi telah
mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,3. dan manusia bertanya: “Mengapa
bumi (menjadi begini)?”,4. pada hari itu bumi menceritakan beritanya,5. karena Sesungguhnya
Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.6. pada hari itu manusia ke
luar dari kuburnya dalam Keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka
(balasan) pekerjaan mereka. 7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,
niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. 8. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan
sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula..

Dan juga dipertegas suasana dan kondisi kiamat kubra yang sangat mengerikan dan
menakutkan‫ن‬yaitu‫ن‬pada‫ن‬QS.‫ن‬Al‫ن‬Qari’ah:‫ن‬1-5

III. Tanda-tanda Datangnya hari kiamat


Tanda-tanda datangnya hari kiamat terbagi menjadi dua, yaitu tanda kecil dan tanda-tanda
besar:

1. Tanda kecil
 Diutusnya Rasulullah saw sebagai penutup para Nabi dan Rasul
 Segala urusan dipegang oleh yang bukan ahlinya
 Sungai Eufrat berubah menjadi emas
 Baitul Maqdis dikuasai umat Islam
 Banyak terjadi pembunuhan
 Perang antara Yahudi dan Umat Islam
 Banyak terjadi fitnah
 Sedikit ilmu agama karena ilmu tersebut telah diangkat
 Merebaknya perzinaan
 Jumlah kaum wanita lebih banyak daripada pria, dan lain-lainnya

1. Tanda-tanda besar
 Terbitnya matahari dari arah barat dan terbenam di timur
 Munculnya binatang yang dapat berbicara dengan manusia
 Datangnya al Mahdi
 Munculnya Dajjal
 Hilangnya dan lenyapnya Al Quran yang berupa mushaf dan yang berupa hapalan dalam hati
 Turunnya Nabi Isa as
 Terpecahnya bulan
 Munculnya‫ن‬ya’juz‫ن‬makjuz,‫ن‬dan‫ن‬tanda-tanda lainnya

IV. Fase-Fase Hari Kiamat


Hari kiamat berlangsung dalam beberapa fase atau tahapan sebagai berikut:

1. Yaumul Qiyamah : hari kehancuran alam semesta dan berakhirnya kehidupan makhluk secara
serempak. Yaumul qiyamah ditandai dengan tiupan pertama malaikat Izrafil, dimana seluruh
alam semesta akan saling bertabrakan dan hancur.
2. Yaumul Ba’as : hari kebangkitan manusia dari kuburnya. Hal ini ditandai tiupan trompet kedua
oleh malaikat Izrafil. Dimana ketika manusia dibangkitkan ini manusia kembali menjadi
makhluk yang bernyawa, saat itu diantara manusia ada yang memiliki wajah yang putih
berseri-seri dikarenakan kebaikan yang dilakukan didunia, tetapi ada juga yang hitam kelam,
dikarenakan kesengsaraan dikarenakan perbuatan kufurnya saat di dunia, hal ini ditegaskan
pada QS. Ali Imran: 106-107
3. Yaumul Hasyr : hari berkumpulnya semua manusia di hadapan Allah setelah kebangkitan
mereka dari kubur. Semua manusia dikumpulkan secara bersama-sama di satu tempat tanpa
ada yang ketinggalan, tempat tersebut di sebut dengan padang makhsyar, dimana replikanya
seperti pada saat kegiatan wukuf di padang arafah ketika pelaksanaan ibadah haji
4. Yaumul Hisab : hari perhitungan amal baik dan buruk manusia. Dimana manusia tanpa
terlewatkan sedikit pun dari amal perbuatannya di dunia, apakah yang baik atau buruk,
keseluruhannya akan dihitung. Mulai tangan, kulit dan anggota tubuh yan lain akan berbicara
dan menjadi saksi akan perbuatan mereka selama di dunia
5. Yaumul Jaza’ : Hari pembalasan bagi setiap manusia atas segala amal perbuatannya di dunia.
Bagi mereka yang banyak memiliki amal kebajikan maka surga adalah tempatnya, dan bagi
mereka yang memiliki dosa yang banyak maka nerakalah tempat akhirnya kelak.
 Surga
Al quran banyak bercerita tentang surga.Hal ini‫ن‬seperti‫ن‬yang‫ن‬dijelaskan‫ن‬pada‫ن‬QS.‫ن‬Ar‫ن‬Ra’d‫ن‬ayat‫ن‬
35.
Surga adalah balasan yang terbaik bagi hamba Allah yang gemar melakukan kebajikan. Dan
dalam surga pun terdiri berbagai macam tingkatan, dalam surga terdapat tujuh tingkatan yaitu:

1. Jannatul Firdaus : surga firdaus


2. Jannatun Adn : surga yang kekal
3. Jannatun Na’im : surga yang berisi kenikmatan
4. Jannatul Khuldi : surga yang kekal
5. Jannatul Ma’wa : surga tempat kediaman
6. Darussalam : tempat yang damai
7. Darul Qarar : Negeri yang kekal
 Neraka
Neraka adalah tempat penyiksaan bagi manusia yang membangkang terhadap syariat Allah dan
menginhkari Rasulullah saw. Kata neraka diulang ulang penyebutannya di dalam Al Quran. Kata
neraka ditulis dengan redaksi an nar yang artinya adalah api. Hal ini dikarenakan, neraka identik
dengan api. Dan api juga identik dengan kesakitan atau penyiksaan. Oleh karena itu kondisi di
neraka berbeda jauh dengan kondisi dan suasana di surga yang penuh kenikmatan. Di neraka
siksaan yang paling ringan adalah diberikan sandal yang terbuat dari api neraka dan kemudian
ketika dupakai menyebabkan otak mendidih. Hal ini dusabdakan Rasulullah saw

“Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksaannya ualah orang yang diberi
sepasang sandal yang terbuat dari api neraka lalu mendiduhlah otaknya karena panasnya”‫(ن‬HR.‫ن‬
Muslim)

Dan sepertihalnya surga neraja juga memiliki tingkatan tingkatan, yaitu:

1. Hawiyah : artinya adalah api yang sangat panas. Neraka ini diperuntukkan bagi mereka yang
ketika di dunia mencampurkan kebajikan dengan keburukan
2. Jahim : artinya adalah api yang menghanguskan. Neraka ini disiapkan untuk manusia yang
ketika didunia mengingkari hari kebangkitan serta mengingkari adanya azab di hari kiamat

3. Saqar : artinya yang menghanguskan kulit manusia. Neraka ini teruntuk manusia yang ketika
di dunia menyombongkan diri atas segala karunia yang telah Allah berikan kepadanya.

4. Laza : artinya api yang bergejolak. Neraka ini teruntuk bagi mereka yang saat di dunia enggan
bersedekah dan zakat

5. Hutamah : api yang dinyalakan dan sampai membakar di hati. Neraka ini disiapkan bagi
mereka yang suka mengumpat an menggibah.

6. Sa’ir : artinya api yang menyala-nyala. Neraka ini teruntuk orang-orang kafur yang mengikuti
petunjuk syaitan.

7. Wail : kecelakaan. Adalah neraka yang disiapkan untuk pengusaha atau pedagang yang licik
dan curang saat berdagang

8. Jahanam : neraka yang paling dalam dan berat siksaannya, maka yang ditempatkan di neraka
ini adaah mereka yang mengingkari dan mendustakan Allah swt.

V. Jenis Hukuman dan Suksaan di Neraka

1. Dahi, lambung dan punggung dibakar ( QS. At Taubah :35)

2. Leher mereka dipasangi belenggu rantai, lalu mereka diseret ke dalam air tang sangat panas.

3. Diseret ketangah-tengah neraka dan di atas kepalanya dituangkan air yang sangat panas.

4. Dipakaikan pakaian dari api neraja, lalu disiramkan air yang mendidih

VI. Fungsi iman kepada hari kiamat

 Beberapa fungsi iman kepada hari akhir adalah:


 Menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
 Lebih taat kepada Allah dan Rasulnya
 Senantiasa hidup dengan hati-hati, waspada, dan selalu memohon ampunan Allah
 Memberi motivasi untuk beramal dan beribadah.
 Selalu menghias diri dengan dzikir kepada Allah
 Membenciperbuatan maksiat.

SOAL IMAN KEPADA HARI AKHIR


1. Hari akhir memiliki nama lain yaumulfasl yang berarti hari . . .
a. Penimbangan d. Yang tidak ada lagi keraguan padanya
b. Pemisahan e. Gempa dahsyat
c. Bencana agung

2. Setelah dibangkitkan dari dalam kubur, manusia berbondong-bondong menuju suatu tempat
untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Tempat yang dimaksud adalah . .
a. Siratalmustakim d. Padang mahsyar
b. Surga e. Padang arafah
c. Neraka

3. Alam penantian menunggu datangnya hari kiamat disebut . . .


a. Alam barzakh d. Alam semesta
b. Yaumutanad e. Yaumulwaqiah
c. Yaumulhisab

4. Ada hari kiamat manusia bagaikan laron yang beterbangan. Gunung-gunung bagaikan bulu-
bulu yang berhamburan. Penjelasan tentang hari kiamat tersebut dapat ditemukan dalam Al-
Quran surah . . .
a. Az-Zalzalah, 99:1-4 d. Al-A’raf,‫ن‬7:5
b. Al-Baqarah, 2:1-5 e. Al-Qari’ah,‫ن‬101:1-5
c. An-Nas. 112:1-3

5. Malaikat Allah swt yang bertugas mencatat amal kebaikan yang dikerjalan manusia adalah . .
a. Munkar b. Nakir c. Rakib d. Atid e. Israfil

6. Catatan manusia akan diperlihatkan diakhirat kelak. Catatan amal buruk yang dilakukan
manusia juga akan diperlihatkan. Catatan amal buruk ditulis oleh . . .
a. Manusia d. Jin
b. Malaikat rakib e. Setan
c. Malaikat atid
7. Dibangkitkannya nyawa manusia dari alam kubur ditandai dengan . . .
a. Ditiupnya sangkakala oleh Malaikat Israfil atas perintah Allah swt
b. Ditiupnya sangkakala oleh Malaikat Malik
c. Suara burung hud-hud
d. Bangkitnya Rasulullah saw
e. Bangkitnya para Rasul Allah Swt

8. Setelah malaikat Izrail mencabut nyawa manusia, roh berpisah dengan jasadnya. Di alam
itulah manusia menanti datangnya hari kiamat. Setelah kiamat datang, manusia akan
dibangkitkan dari kubur. Peristiwa tersebut sesuai dengan salah satu nama lain hari kiamat
yaitu . . .
a. Yaumulkiyamah d. Yaumulmizan
b. Yaumulbaas e. Yaumuljaza
c. Yaumutagayabun

9. Pernyataan yang merupakan arti yaumulmizan adalah . . .


a. Perhitungan seluruh amal manusia yang dilakukan selama hidup didunia
b. Jembatan penyeberangan yang harus dilewati manusia diakhirat kelak
c. Peristiwa dibangkitkannya manusia dari alam kubur
d. Pengadilan Allah Swt Yang Maha Adil
e. Penimbangan amal manusia untuk mengetahui lebih berat amal baik atau amal buruk

10. Pernyataan yang merupakan perilaku orang yang beriman kepada hari akhir adalah . . .
a. Tidak merasa iri atas nikmat orang lain
b. Dunia dan seluruh isinya merupakan tujuan akhir
c. Tergiur oleh gemerlapnya dunia
d. Cinta dunia harta secara berlebihan
e. Bersikap pesimis dan putus asa

11. Amal perbuatan manusia akan mendapat balasan yang sesuai. Amal buruk dibalas dengan
buruk dan amal baik akan mendapat balasan yang baik pula. Nama lain hari akhir yang sesuai
dengan pernyataan tersebut adalah . . .
a. Yaumunusyur
b. Yaumutammah
c. Yaumuljaza
d. Yaumulmizan
e. Yaumulgasiyah

12. Balasan yang diberikan Allah Swt. sesuai dengan amal perbuatan manusia didunia.
Meskipun sebessar zarah, niscaya kebaikan atau perbuatan buruk akan mendapat balasan.
Penjelasan terseut dapat ditemukan dalam quran surah . . .
a. Az-Zalzalah, 99:7-8
b. Al-Baqarah, 2:1-5
c. An-Nas. 112:1-3
d. Al-A’raf,‫ن‬7:5
e. Al-Qari’ah,‫ن‬101:1-5

13. Seseorang akan berusaha menjadi lebih baik hari demi hari. Tidak ada hari yang dilalui tanpa
perbuatan baik. Pernyataan tersebut merupakan salah satu perilaku orang yang . . .
a. Takabur d. Memiliki ketakwaan sekelas dengan rasul
b. Ujub e. Beriman kepada hari akhir
c. Khianat

14. Timbangan amal baik dan amal buruk manusia selama hidupnya disebut . . .
a. Mistar d. Khizyi
b. Mizan e. Tagabun
c. Tammah

15. Ihsan bersikap sewajarnya ketika bertemu dengan teman sekelasnya yang hanya berjalan
kaki kesekolah. Meskipun ihsan memakai mobil mewah, ia tidak memamerkan kekayaan orang
tuanya kepada teman-temannya. Ia tetap rendah hati. Rendah hati merupakan sikap yang
ditunjukkan oleh orang yang . . .
a. gadab
b. sajaah
c. zuhud dan tawakal
d. beriman kepada hari akhir
e. taaruf
BAB IV

IMAN KEPADA QADA DAN QADAR

A. Pengertian Iman Kepada Qada dan Qadar

Iman kepada Qada dan Qadar berarti percaya dan yakin sepenuh hati bahwa Allah SWT
mempunyai kehendak, ketetapan, keputusan atas semua makhluk-Nya termasuk segala sesuatu
yang meliputi semua kejadian yang menimpa makhluk.
Kejadian itu bisa berupa hal baik atau buruk, hidup atau mati, kemunculan atau kemusnahan.
Semua menjadi bukti dari kebesaran Allah SWT. Segala sesuatu telah ditetapkan oleh Allah.

Qada berarti:
1. hukum atau keputusan (Q.S. Surat An- Nisa’‫ن‬ayat‫ن‬65)
2. mewujudkan atau menjadikan (Q.S. Surat Fussilat ayat 12)
3. kehendak (Q.S. Surat Ali Imron ayat 47)
4. perintah (Q.S. Surat Al- Isra’‫ن‬ayat‫ن‬23)

Qadar berarti:
1. mengatur atau menentukan sesuatu menurut batas-batasnya (Q.S. Surat Fussilat ayat
10)
2. ukuran (Q.S. Surat Ar- Ra’du‫ن‬ayat‫ن‬17)
3. kekuasaan atau kemampuan (Q.S. Surat Al- Baqarah ayat 236)
4. ketentuan atau kepastian (Q.S. Al- Mursalat ayat 23)
5. perwujudan kehendak Allah swt terhadap semua makhluk-Nya dalam bentuk-bentuk
batasan tertentu (Q.S. Al- Qomar ayat 49)

B. Macam-Macam Takdir

1. Taqdir muallaq
yaitu takdir yang masih digantungkan pada usaha dan ikhtiar manusia. Misalnya seseorang ingin
kaya, pintar, dll berarti orang ini harus melalui proses usaha untuk mencapai tujuan yang
diinginkannya.
Allah SWT berfirman:
2. Taqdir Mubrom
yaitu takdir yang sudah tidak bisa dirubah oleh manusia walaupun ada ikhtiar dan tawakal.
Misalnya adalah kematian manusia.

Allah SWT berfirman:

C. Dalil Iman Kepada Qada dan Qadar

Artinya :”Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.”


D. Ciri-Ciri Orang Yang Beriman Kepada Qada dan Qadar
Seorang muslim yang yakin kepada ketentuan Allah SWT pasti akan mempunyai tingkat
ketaatan yang tinggi. Ciri-ciri orang yang beriman kepada qada dan qadar:

1. Selalu sadar dan menerima kenyataan.


2. Senantiasa bersabar.
3. Rajin dalam berusaha dan tidak mudah menyerah.
4. Bersikap optimis, bukan pesimis.
5. Senantiasa bersikap tawakal.
6. Menaati perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya
7. Bertawakal kepada Allah SWT
8. Mengisi kehidupan dengan hal positif untuk mencapai kebahagiaan di akhirat kelak
9.
E. Hikmah dan Fungsi Iman Kepada Qada dan Qadar
Hikmah iman kepada qada dan qadar:

1. Melatih diri untuk lebih bersyukur kepada Allah swt.


2. Mendekatkan diri kepada Allah swt.
3. Melatih seseorang menjadi orang yang giat berusaha dan tidak cepat putus asa.
4. Menghindarkan dari sifat sombong.
5. Menenangkan jiwa.
6. Membiasakan diri untuk bersabar dan bertawakal kepada Allah swt.
7.
Fungsi iman kepada qada dan qadar:

1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT (Q.S. Al Hadid ayat 22)


2. Mendidik‫ن‬manusia‫ن‬untuk‫ن‬senantiasa‫ن‬berusaha‫ن‬/‫ن‬ikhtiar‫(ن‬Q.S.‫ن‬Ar‫ن‬Ra’du‫ن‬ayat‫ن‬11‫ن‬dan‫ن‬An‫ن‬
Najm ayat 39 – 42)
3. Mendidik manusia untuk senantiasa sabar dan tawakal (Q.S. Al Baqarah ayat 155 – 156
dan Ali Imran ayat 159)
4. Mendidik manusia untuk tidak besikap sombong /takabur (Q.S. Lukman ayat 18)

F. Contoh Qada dan Qadar

Bejo merupakan murid yang cerdas, dia jarang belajar. Bejo belajar hanya beberapa menit
sebelum ulangan dimulai. Ketika menerima hasil ulangan, bejo mendapat nilai yang bagus.

Saat kelas 7 SMP Arul adalah murid yang mempunyai prestasi biasa saja. Tetapi karena
ketekunan dan usaha nya, dia bisa mengejar teman-temannya. Sehingga saat ujian akhir
sekolah Arul menjadi murid yang terbaik.

Suparjo berusia 14 tahun, sekarang dia duduk di kelas 8. Kehidupan Suparjo jika berdasarkan
usia hidup rata-rata penduduk Indonesia yaitu sekitar 64 tahun. Tetapi menginjak usia 15
suparjo sakit keras, berbagai pengobatan telah dijalani, tetapi akhirnya suparjo meninggal
dunia.

1. Matahari terbit pada siang hari, dan bulan serta bintang tampak pada malam hari.
2. Kapan laut pasang dan surut.
3. Setiap makhluk pasti mati.
4. Menetapkan berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.
5. Menetapkan seseorang lahir.
6. Orang yang bodoh bisa pandai jika giat belajar dan berdoa kepada Allah
7. Orang miskin yang sungguh-sungguh berikhtiar disertai doa bisa menjadi orang kaya
Setelah mengetahui pengertian, dalil, fungsi, hikmah beriman kepada qada dan qadar, semoga
bisa menambah keyakinan kita kepada ketetapan Allah SWT sehingga kita bisa menerima apa
adanya ketentuan yang telah ditetapkan oleh Yang Maha Kuasa. Apabila ada kesalahan dalam
penulisan atau penyampaian Yuksinau.id, silahkan sampaikan lewat pesan komentar dibawah.
SOAL IMAN KEPADA QADA DAN QADAR
1. Perilaku‫ن‬yang‫ن‬tidak‫ن‬benar‫ن‬ketika‫ن‬menerima‫ن‬musibah‫ن‬adalah…
A. Sabar dalam menerima musibah
B. Rela menerima yang sudah terjadi
C. Tidak putus asa
D. Menganggap Allah Swt, sudah membenci kita
E. Berusaha memperbaiki nasib

2. Nasib manusia akan lebih baik dengan sesungguhnya dalam berusaha, sebagaimana dalam
firman‫ن‬Allah‫ن‬Swt.‫ن‬Bahwa‫ن‬Allah‫ن‬Swt,‫ن‬akan‫ن‬mengubah‫ن‬suatu‫ن‬kaum‫ن‬yang‫ن‬mau…
A. Bermain D. Beribadah
B. Beriman E. Mengubah diri mereka sendiri
C. Berpindah

3. Berikut yang tidak termasuk cara agar ikhtiar berhasil‫ن‬dengan‫ن‬baik‫ن‬adalah…


A. Berusaha dengan sungguh-sungguh
B. Usaha ikhlas karena Allah Swt
C. Manusia menyerah saja pada takdir
D. Harus menguasai usaha
E. Selalu berusaha dan berdoa

4. Fungsi‫ن‬iman‫ن‬kepada‫ن‬qada‫ن‬dan‫ن‬qadar‫ن‬adalah…
A. Untuk menambah optimisme, giat, dan tawakal
B. Untuk membuat hati gelisah
C. Untuk membuat sikap lemah
D. Untuk membina mental kekerasan
E. Untuk menimbulkan sikap boros

5. Takdir yang terjadi pada diri manusia yang tidak diusahakan ataur di tawar-tawar adalah
pengertian dari….
A. Takdir mualaq D. Kiamat kubra
B. Kiamat sugra E. Takdir mahrom
C. Takdir mubram

6. Membicarakan‫ن‬iman‫ن‬kepada‫ن‬qada‫ن‬dan‫ن‬qadar‫ن‬termasuk‫ن‬dalam‫ن‬masalah…
A. Makrifat D. Ibadah
B. Tarekat E. Akidah
C. Muamalah
7. Berikut yang tidak termasuk hikmah‫ن‬tawakal‫ن‬adalah…
A. Ada ketentraman hidup
B. Menumbuhkan sikap terpuji
C. Dicintai Allah Swt.
D. Dianugerahi rejeki yang cukup
E. Disenangi orang banyak

8. Berusaha disertai doa dan berserah diri kepada Allah Swt. Tentang berhasil atau tidaknya
suatu usaha‫ن‬disebut…
A. Takdir B. Qada C. Tawakal D. Ikhtiar E. Kadar

9. Berserah diri kepada Allah Swt, setelah berikhtiar sekuat mungkin sesuai dengan
kewajibannya‫ن‬disebut…
A. Ifah B. Kanaah C. Tawakal D. Takabur E. Tumakninah

10. Keterangan yang dijadikan bukti atau‫ن‬alasan‫ن‬suatu‫ن‬kebenaran‫ن‬disebut…


A. Dalil B. Al-Qur’an C. Qada D. Kadar E. Hadis

11. Bagi setiap mukmin harus beriman kepada qada dan qadar. Beriman kepada qada dan
qadar‫ن‬merupakan‫ن‬rukun‫ن‬iman‫ن‬ke…
A. Kedua B. Ketiga C. Keempat D. Kelima E. Keenam

12. Berikhtiar‫ن‬merupakan‫ن‬suatu‫ن‬kewajiban,‫ن‬tetapi‫ن‬keberhasilannya‫ن‬ditentukan‫ن‬oleh…
A. Allah Swt B. Orang lain C. Malaikat D. Jin E. Diri sendiri

13. Berikut‫ن‬yang‫ن‬tidak‫ن‬termasuk‫ن‬hikmah‫ن‬beriman‫ن‬kepada‫ن‬qada‫ن‬dan‫ن‬qadar‫ن‬adalah…
A. Menambah pandai dalam segala hal
B. Melatih diri untuk senantiasa bersyukur dan bersadar
C. Memupuk sikap optimis dan giat bekerja
D. Menenangkan jiwa
E. Sumber motivasi untuk meraih kemajuan

14. Segala‫ن‬ketentuan‫ن‬atau‫ن‬keputusan‫ن‬Allah‫ن‬Swt,‫ن‬sejak‫ن‬zaman‫ن‬azali‫ن‬disebut…
A. Qada B. Hadiah C. Cobaan D. Kadar E. Takdir

15. Sesungguhnya Allah Swt, menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (takdir). Hal ini
terdapat‫ن‬dalam…
A. Q.S Al-Qamar, 54: 47
B. Q.S Al-Qamar, 54: 48
C. Q.S Al-Qamar, 54: 49
D. Q.S Al-Qamar, 54: 50
E. Q.S Al-Qamar, 54: 51
BAB V

PERNIKAHAN DALAM ISLAM

I. PENGERTIAN NIKAH

Nikah menurut bahasa berarti menghimpun atau mengumpulkan. Pengertian nikah menurut
istilah adalah suatu ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan perempuan yang bukan
muhrim sebagai suami istri dengan tujuan membina suatu rumah tangga yang bahagia
berdasarkan tuntunan Allah Swt.
Pengertian pernikahan menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun1974 tentang Perkawinan,
perkawinan yaitu ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan
tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa.

II. HUKUM NIKAH

Hukum menikah dalam islam adalah sunah muakad, tetapi bisa berubah sesuai dengan kondisi
dan niat seseorang. Jika seseorang menikah dengan diniatkan sebagai usaha untuk menjauhi
dari perzinahan, hukumnya sunah. Akan tetapi, jika diniatkan untuk sesuatu yang buruk,
hukumnya menjadi makruh, bahkan haram.
Salah‫ن‬satu‫ن‬ayal‫ن‬alquran‫ن‬yang‫ن‬berisi‫ن‬perintah‫ن‬menikah‫ن‬yaitu‫ن‬sebagai‫ن‬berikut‫ن‬yang‫ن‬artinya‫ن‬:‫“ن‬Dan‫ن‬
diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari
jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di
antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kebesaran‫ن‬Allah)‫ن‬bagi‫ن‬kaum‫ن‬yang‫ن‬berpikir”.‫(ن‬Q.S.‫ن‬Ar-Rum, 30:21)

III. RUKUN NIKAH

Rukun nikah merupakan hal-hal yang harus dipenuhi agar pernikahan menjadi sah. Rukun nikah
dalam islam itu ada 5, yaitu sebagai berikut.
1. Ada mempelai yang akan menikah.
2. Ada wali yang menikahkan.
3. Ada ijab dan kabul dari wali dan mempelai laki-laki.
4. Ada dua saksi pernikahan tersebut.
5. Kerelaan kedua belah pihak atau tanpa paksaan.

IV. SYARAT NIKAH

Syarat syarat nikah yaitu sebagai berikut.


1. Calon suami telah balig dan berakal.
2. Calon istri yang halal dinikahi.
3. Lafal ijab dan kabul harus bersifat selamanya.
Ijab artinya mengemukakan atau menyatakan suatu perkataan. Kabul artinya menerima.
Jadi, ijab kabul artinya seseorang menyatakan sesuatu kepada lawan bicaranya,
kemudian lawan bicaranya menyatakan menerima.

Dalam pernikahan, yang dimaksud dengan ijab kabul adalah seorang wali atau wakil dari
mempelai perempuan mengemukakan kepada calon suami anak
perempuannya/perempuan yang dibawah perwaliannya, untuk menikahkannya dengan
lelaki yang mengambil perempuan tersebut sebagai istrinya. Lalu lelaki yang
bersangkutan menyatakan menerima pernikahannya itu.

Diriwayatkan dalam sebuah hadis bahwa: Sahl bin Said berkata, seorang perempuan
datang kepada Nabi saw. untuk menyerahkan dirinya, dia berkata,‫“ن‬Saya‫ن‬serahkan‫ن‬diriku‫ن‬
kepadamu.”‫ن‬Lalu‫ن‬ia‫ن‬berdiri‫ن‬lama‫ن‬sekali‫(ن‬untuk‫ن‬menanti).‫ن‬Kemudian‫ن‬seorang‫ن‬laki-laki
berdiri‫ن‬dan‫ن‬berkata,‫“ن‬Wahai‫ن‬Rasulullah‫ن‬kawinkanlah‫ن‬saya‫ن‬dengannya‫ن‬jika‫ن‬engkau‫ن‬tidak‫ن‬
berhajat‫ن‬kepadanya.”‫ن‬Lalu‫ن‬Rasulullah‫ن‬saw.‫ن‬bersabda‫“ن‬Aku‫ن‬kawinkan engkau kepadanya
dengan‫ن‬mahar‫ن‬yang‫ن‬ada‫ن‬padamu.”‫(ن‬H.R.‫ن‬Bukhari‫ن‬dan‫ن‬Muslim).

Hadis Sahl tersebut menerangkan bahwa Rasulullah saw. telah mengijabkan seorang
perempuan kepada Sahl dengan mahar atau maskawinnya ayat alquran dan Sahl
menerimanya.

4. Dua orang saksi.


Menurut jumhur ulama, akad nikah minimal dihadiri oleh dua orang saksi. Saksi dalam
akad nikah harus memenuhi syarat-syarat berikut.
-Cakap bertindak secara hukum (balig dan berakal).
-Minimal dua orang.
-Laki-laki.
-Merdeka.
-Orang yang adil.
-Muslim.
-Dapat melihat (menurut ulama mazhab Syafii).

5. Adanya wali.
Dari‫ن‬Abu‫ن‬Musa‫ن‬r.a.,‫ن‬Nabi‫ن‬saw.‫ن‬bersabda,‫“ن‬Tidaklah‫ن‬salahsatu‫ن‬pernikahan‫ن‬tanpa‫ن‬wali.”‫(ن‬H.R.‫ن‬
Abu Dawud dan disahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam sahih Sunan Abu Dawud no.
1.836). Wali yang mendapat prioritas pertama di antara sekalain wali-wali yang ada
adalah ayah dari pengantin wanita. Kalau tidak ada barulah kakeknya (ayahnya ayah),
kemudian saudara lelaki seayah seibu atau seayah, kemudian anak saudara lelaki.
Sesudah itu barulah kerabat-kerabat terdekat yang lainnya atau hakim.

Wali nikah harus memiliki syarat-syarat tertentu. Syarat wali nikah tersebut adalah antara
lain sebagai berikut.
-Laki-laki.
-Balig dan berakal sehat.
-Beragama islam.
-Merdeka.
-Memiliki hak perwalian.
-Tidak ada halangan untuk menjadi wali.
-Adil

SOAL PERNIKAHAN DALAM ISLAM


1. Rasullullah SAW berdakwah dengan memberi keteladanan dalam berakhlak sehinga disebut….
a. Khatamul anbiya. d. Uswatun hasanah.
b. Baldatun tayyibah. e. Assabiqunal awwalun.
c. Ahsanul khaliqin.

2. Pada abad pertengahan terjadi balance of power. Yang dimaksud balance of power adalah….
a. Kekuatan politik. d. Kekuatan ekonomi.
b. Keseimbangan kekuasaan. e. Perluasan daerah kekuasaan.
c. Perkembangan budaya.

3. Setelah hijrah, Rasulullah SAW mempersaudarakan antara kaum muhajirin dan kaum ansar.
Diantaranya beliau mempersaudarakan Abdurrahman bin Auf dengan….
a. Hamzah bin Abdul Muttalib. d. Hasan bin Basri.
b. Sa’ad bin Rabi. e. Ali bin Abi Talib.
c. Abu bakar.

4. Buku mengenai dasar-dasar ilmu kedokteran (Al-qanun fi at tibb) disusun oleh….


a. Ar-razi. b. Ibnu sina. c. Ibnu rusyd. d. Ibnu maskawaih. e. Ibnu jabar.

5. Berikut ini yang tidak termasuk pokok ajaran islam yang disebarkan para mubalig diawal
penyebaran agama Islam adalah…
a. Toleransi terhadap sesama manusia.
b. Persamaan derajat di hadapan Allah SWT.
c. Ketauhidan atau keesaan Allah.
d. Kekerasan dan intimidasi.
e. Nilai-nilai kasih sayang.

6. Menikah hukumnya wajib bagi orang yang….


a. Sudah mampu menikah secara lahir batin dan sanggup menghindarkan diri dari perbuatan
maksiat.
b. Sudah bekerja dan memiliki rumah.
c. Tidak ada alasan untuk menolak pernikahan.
d. Mampu mengendalikan diri dari perbuatan maksiat.
e. Sudah memiliki syarat-syarat sesuai dengan peraturan dilingkungan sekitar.

7. Doa untuk kaum muslimin dan muslimat merupakan … khutbah jum’at.


a. Rukun. b. Syarat. c. Sunat. d. Hikmah. e. Pelengkap.

8. Berikut ini yang bukan merupakan hikmah mawaris adalah….


a. Ketaatan pada Allah SWT.
b. Yang tertua mendapatkan lebih banyak.
c. Hubungan keluarga lebih humoris.
d. Menegakkan keadilan.
e. Tidak menyengsarakan keluarga yang ditinggal.

9. Istri yang lancar haidnya jika ditalak masa iddahnya adalah….


a. 4 bulan 10 hari.
b. Tidak ada masa iddah.
c. Tiga kali suci.
d. Tiga bulan.
e. Sampai berhenti siklus haidnya.

10. Berikut ini yang tidak termasuk fokus dakwah Rasulullah SAW periode Makkah adalah….
a. Memperbaiki moral.
b. Menyebarkan ajaran tauhid.
c. Penegakan persamaan derajat manusia.
d. Mengganti pemimpin suku Quraisy.
e. Meluruskan akidah.
BAB VI

MERAIH KASIH ALLAH SWT. DENGAN IKHSAN

A.Pengertian Ikhsan

Ikhsan adalah menyembah Allah Swt. seolah-olah melihat-Nya, dan jika ia tidak mampu
membayangkan melihat-Nya, maka membayangkan bahwa sesungguhnya Allah Swt melihat
perbuatannya.
Ayat al-Quran yang berkaitan dengan ikhsan

Al-Baqarah ayat 83
Artinya:
“Dan‫(ن‬ingatlah)‫ن‬ketika‫ن‬Kami‫ن‬mengambil‫ن‬janji‫ن‬dari‫ن‬Bani‫ن‬Israil,‫“ن‬Janganlah‫ن‬kamu‫ن‬menyembah‫ن‬
selain Allah Swt., dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua, kerabat, anak-anak yatim, dan
orang-oang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat, dan
tunaikanlah‫ن‬zakat.”‫ن‬Tetapi‫ن‬kemudian‫ن‬kamu‫ن‬berpaling‫(ن‬mengingkari),‫ن‬kecuali‫ن‬sebagian‫ن‬kecil‫ن‬dari‫ن‬
kamu,‫ن‬dan‫ن‬kamu‫(ن‬masih‫ن‬menjadi)‫ن‬pembangkang.”
Hadits yang berkaitan dengan ikhsan

Hadits tentang Ikhsan


Artinya:
Dari‫ن‬Syadad‫ن‬bin‫ن‬Aus,‫ن‬bahwa‫ن‬Rasulullah‫ن‬saw.‫ن‬bersabda:“Sesungguhnya‫ن‬Allah‫ن‬telah‫ن‬mewajibkan‫ن‬
berbuat Ikhsan atas segala sesuatu, maka apabila kamu membunuh hendaklah membunuh
dengan cara yang baik, dan jika kamu menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik
dan‫ن‬hendaklah‫ن‬menajamkan‫ن‬pisaunya‫ن‬dan‫ن‬menyenangkan‫ن‬hewan‫ن‬sembelihannya”.‫(ن‬HR.‫ن‬
Muslim).
B. Pihak-pihak yang berhak mendapatkan ikhsan

1. Ikhsan kepada Allah Swt.


Yaitu berlaku Ikhsann dalam menyembah/beribadah kepada Allah Swt., baik dalam bentuk
ibadah khusus yang disebut ibadah mahdah (murni, ritual), seperti salat, puasa, dan sejenisnya,
ataupun ibadah umum yang disebut dengan ibadah gairu mahdah (ibadah sosial), seperti
belajar-mengajar, berdagang, makan, tidur, dan semua perbuatan manusia yang tidak
bertentangan dengan aturan agama.

a. Beribadah kepada Allah Swt. seakan-akan melihat-Nya.


Keadaan ini merupakan tingkatan Ikhsan yang paling tinggi, karena dia berangkat dari sikap
membutuhkan, harapan, dan kerinduan. Dia menuju dan berupaya mendekatkan diri kepada-
Nya.
b. Beribadah dengan penuh keyakinan bahwa Allah Swt melihatnya.
Kondisi ini lebih rendah tingkatannya daripada tingkatan yang pertama, karena sikap Ikhsannya
didorong dari rasa diawasi dan takut akan hukuman. Kedua jenis Ikhsan inilah yang akan
mengantarkan pelakunya kepada puncak keikhlasan dalam beribadah kepada Allah Swt., jauh
dari‫ن‬motif‫ن‬riya’.
2. Ikhsan kepada sesama ciptaan Allah
a. Ikhsan kepada orang tua
b. Ikhsan kepada kerabat
c. Ikhsan kepada anak yatim
d. Ikhsan kepada fakir miskin
e. Ikhsan kepada tetangga
f. Ikhsan kepada tamu
g. Ikhsan kepada karyawan
f. Ikhsan kepada sesama manusia
h. Ikhsan kepada hewan
i. Ikhsan kepada alam semesta

C. Penerapan Perilaku yang Mencermikan Ikhsan

1. Melakukan ibadah ritual (salat, zikir, dan sebagainya) dengan penuh kekhusyukan dan
keikhlasan.
2. Birrul walidain (berbuat baik kepada kedua orangtua), dengan mengikuti semua keinginannya
jika memungkinkan, dengan syarat tidak bertentangan dengan aturan Allah Swt.
3. Menjalin hubungan baik dengan kerabat.
4. Menyantuni anak yatim dan fakir miskin.
5. Berbuat baik kepada tetangga.
6. Berbuat baik kepada teman sejawat.
7. Berbuat baik kepada tamu dengan memberikan jamuan dan penginapan sebatas
kemampuan.
8. Berbuat baik kepada karyawan/pembantu dengan membayarkan upah sesuai perjanjian.
9. Membalas semua kebaikan dengan yang lebih baik.
10. Membalas kejahatan dengan kebaikan, bukan dengan kejahatan serupa.
11. Berlaku baik kepada binatang, dengan memelihara atau memperlakukannya dengan baik.
12. Menjaga kelestarian lingkungan.

SOAL MERAIH KASIH ALLAH SWT. DENGAN IKHSAN

1. “Ahadna” artinya‫…ن‬
A. Kalian berpaling D. Laksanakan shalat
B. Kami tidak menyembah E. Kami mengambil
C. Para pembangkang

2. Menyembah Allah Swt, seolah-olah melihat Nya. Jika tidak mampu membayangkan melihat-
Nya.‫ن‬Membayangkan‫ن‬Sesungguhnya‫ن‬Allah‫ن‬Swt.‫ن‬Melihat‫ن‬perbuatannya,‫ن‬adalah‫ن‬pengertian…
A. Irhas B. Ilham C. Irsyad D. Ihsan E. Iman

3. Perintah berbuat kepada anak Yatim lebih didahulukan dari pada kepada orang miskin
karena…
A. Anak yatim yang masih kecil belum bisa berdiri sendiri
B. Anak Yatim jumlahnya banyak
C. Anak Yatim doanya terkabul
D. Orang miskin jumlahnya banyak
E. Orang miskin perlu dikasihi

4. Salat seseorang tidak akan ada maknanya apabila tidak mengetahui rukun solat, karena ruh
sholat‫ن‬itu‫ن‬berupa…
A. Dikerjakan awal waktu D. Lamanya waktu solat
B. Tepat waktu dan Munfarid E. Keikhlasan dan ketundukan
C. Dikerjakan akhir waktu

5.‫ن‬Perintah‫ن‬berbuat‫ن‬Ihsan‫ن‬menurut‫ن‬Allah‫ن‬Swt.‫ن‬Adalah…
A. Semua yang berkaitan dengan lautan D. Semua yang berkaitan dengan manusia
B. Semua yang berkaitan dengan tumbuhan E. Semua bidang kehidupan
C. Semua yang berkaitan dengan binatang

6.‫ن‬Berlaku‫ن‬Ihsan‫ن‬kepada‫ن‬Allah‫ن‬Swt,‫ن‬dengan‫ن‬cara…
A. Menyembah dan beribadah kepada-Nya D. Memelihara hak-haknya
B. Menjalin silaturahmi E. Memberikan bantuan
C. Mengasihi dan memelihara

7.‫ن‬Berbuat‫ن‬kepada‫ن‬anak‫ن‬Yatim‫ن‬dilakuan‫ن‬dengan‫ن‬cara…
A. Menyembah dan beribadah kepada-Nya D. Memelihara hak-haknya
B. Menjalin silaturahmi E. Memberikan bantuan
C. Mengasihi dan memelihara

8.‫ن‬Berbuat‫ن‬baik‫ن‬kepada‫ن‬kerabat‫ن‬karib‫ن‬dapat‫ن‬dilakukan‫ن‬dengan‫ن‬cara…
A. Menyembah dan beribadah kepada-Nya D. Memelihara hak-haknya
B. Menjalin silaturahmi E. Memberikan bantuan
C. Mengasihi dan memelihara

9.‫ن‬Berlaku‫ن‬Ihsan‫ن‬kepada‫ن‬fakir‫ن‬miskin‫ن‬dapat‫ن‬dilakukan‫ن‬dengan‫ن‬cara…
A. Menyembah dan beribadah kepada-Nya D. Memelihara hak-haknya
B. Menjalin silaturahmi E. Memberikan bantuan
C. Mengasihi dan memelihara

10.‫ن‬Berbuat‫ن‬baik‫ن‬kepada‫ن‬orang‫ن‬tua‫ن‬dapat‫ن‬dilakukan‫ن‬dengan‫ن‬cara…
A. Menyembah dan beribadah kepada-Nya D. Memelihara hak-haknya
B. Menjalin silaturahmi E. Memberikan bantuan
C. Mengasihi dan memelihara

11. Berbuat baik dengan kenal dengan istilah..


A. Irsyad B. Ihsan C. Iman D. Irhas E. Ilham

12.‫ن‬Asal‫ن‬kata‫ن‬kerja‫ن‬dari‫ن‬kata‫ن‬Ihsan‫ن‬adalah…
A. Hasana-Yahsunu-Hasanan D. Hasana-Yahsuna-Hasanan
B. Hasana-Yahsunu-Hasanan E. Hasunu-Yahsunu-Hasunan
C. Hasuna-Yahsuna-Hasanan

13. Berikut adalah perintah Allah Swt, yang tercantum dalam Q.S Al-Baqarah,‫ن‬2:83,‫ن‬kecuali…
A. Perintah baik kepada orang tua D. Perintah melaksanakan puasa
B. Perintah berbuat baik kepada kerabat E. Perintah menunaikan Zakat
C. Perintah berbuat baik kepada anak Yatim

َ ٰ ‫نَل َنت ْع رب رد ْو َننا ىَل‬dalam‫ن‬Q.S‫ن‬Al-Baqarah,‫ن‬2:‫ن‬83‫ن‬artinya…


14.‫ن‬Arti‫ن‬lafal‫ناّللنن‬
َ
ِ
A. Menyembah kepada Allah Swt. D. Berbuat baiklah kepada kerabat
B. Mengambil Janji Bani Israil E. Tunaikanlah zakat
C. Jangankan menyembah selain Allah Swt.

ً ْ ْ َ ْ
‫ َو ِبال َو ِالدي ِن ِاح َسانا‬15.
Arti‫ن‬potongan‫ن‬ayat‫ن‬di‫ن‬atas‫ن‬adalah…
A. Dan berbuat baiklah kepada orang tua D. Dan berbuat baiklah kepada anak Yatim
B. Dan berbuat baiklah kepada kerabat E. Dan berbuat baiklah kepada Sabilillah
C. Dan berbuat baiklah kepada orang miskin
AGAMA ISLAM

“MAKALAH DAN SOAL”

Nama : Cahya Syifa A.


Kelas : XII MIA-4

Anda mungkin juga menyukai